Tugas RTI ( Isi )
Transcript of Tugas RTI ( Isi )
BAB. I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mesin pompa air merupakan salah satu alat yang sangat mempengaruhi terhadap hasil
produksi pada PT Newmont Nusa Tenggara. Bahkan bisa dikatakan peralatan ini prioritas
utama sebagai proses pendukung produksi ( penggalian hasil tambang ) maka bila peralatan
ini terjadi masalah, produksi akan sangat terhambat ,target produksi tidak akan tercapai
sehingga bisa menimbulkan kerugian pada perusahaan.
Dalam sistem perawatan dan perbaikan mesin pompa air ini sangat diperlukan teknisi yang
handal, cepat dan tepat dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi. Para teknisi atau
mekanik harus betul-betul mengerti akan sistem kerja pompa.
Permasalahan atau kerusakan-kerusakan yang terjadi sering sekali berulang-ulang dengan
jenis kerusakan yang sama ,ini dikarenakan kurang mengertinya para mekanik akan sistem
kerja pompa, kurangnya informasi yang didapat dan metode kerja yang kurang tepat. Ini
dapat dilihat dari beberapa cara penanganan kasus kerusakan mesin pompa misalnya pompa
tidak bisa menghisap air, bearing pompa sangat panas ( overheating ) mekanik harus bekerja
berjam-jam, bahkan tidak jarang sekali dilakukan penggantian mesin pompa yang
seharusnya tidak perlu dilakukan.
Untuk menghindari atau mengurangi permasalahan tersebut , perusahaan telah menyediakan
buku-buku pompa sebagai pedoman perbaikan. Tetapi tidak semua mekanik mengerti dan
memahaminya.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka penulis tertarik untuk
mengimplementasikan sistem pakar untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut
dengan : “ PEMBANGUNAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MEMBANTU
MENYELESAIKAN MASALAH KERUSAKAN DAN PERAWATAN PADA MESIN
POMPA AIR ” .
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas maka masalah yang didapatkan sebagai salah satu rumusan
pada penelitian tugas ini adalah :
- Kurangnya pengetahuan mengenai masalah-masalah yang ada pada pompa air
- Kurangnya pengetahuan mengenai sistem kerja mesin pompa air
- Kurangnya kesadaran untuk membaca buku kerusakan-kerusakan yang ada pada
pompa
- Kurangnya pedoman bagi mekanik yang membutuhkan untuk mengetahui masalah
yang dihadapi pada pompa
1.3 Maksud dan Tujuan
a. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun perangkat lunak aplikasi berbasis sistem
pakar untuk membantu menyelesaikan masalah kerusakan dan perawatan pada mesin pompa
air.
b. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini antara lain :
1. Menjadikan Pengetahuan yang mudah didapatkan untuk mencari solusi kerusakan
pada mesin pompa air
2. Penghematan waktu dalam menyelesaikan kerusakan pada mesin pompa air
3. Sebagai pedoman mekanik dalam melakukan perbaikan.
4. Sebagai pedoman mekanik bila lupa akan mekanisme kerja pompa
5. Sebagai pedoman atau bantuan planner atau scheduler untuk mempercepat dalam
pengadaan suku cadang
2
1.4 Batasan Masalah
Agar pembahasan masalah tetap berada dalam batasan yang diinginkan dan tidak
terlampau jauh melewati batas apa yang akan dibahas dari permasalahan yang
sebenarnya, maka dengan ini dilakukan pembatasan masalah dengan ruang lingkup,
antara lain:
a. Memberikan informasi mengenai kerusakan pada mesin pompa air
b. Memberikan informasi mengenai kerusakan pada gearbox atau transmisi
c. Hampir semua kerusakan pompa yang dibahas kecuali kerusakan pada komponen
kelistrikan , chasis, body.
Studi pustaka ( literatur ) dimaksudkan sebagai sumber pelengkap yang
1.5 Hasil Akhir yang dicapai
Membangun aplikasi sistem pakar untuk membantu menyelesaikan kerusakan dan perawatan
pada mesin pompa air . dengan adanya sistem aplikasi diagnosa kerusakan pompa, dapat
dipergunakan untuk mempercepat pencarian dan pengaksesan terhadap ilmu pengetahuan
bagi orang yang membutuhkan suatu informasi tentang kerusakan mesin pompa air.
Pembangunan sistem aplikasi ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic dan basis
datanya mengunakan Ms. Access . aplikasi ini mempunyai tampilan yang “ user friendly “
sehingga pemakai dapat menggunakan dengan mudah.
Pada aplikasi ini akan di tampilkan diantaranya :
1. Nama dan type pompa
2. Type gearbox
3. Nama dan gambar suku cadang
4. Nomor suku cadang
5. Service manual
6. Jenis kerusakan
7. Solusi perbaikan
3
1.6 Manfaat Penelitian
a. Bagi pembuat sistem
1. Sebagai sarana untuk meningkatkan pengetahuan pengembangan sistem, kususnya sistem pakar untuk membantu menyelesaikan masalah kerusakan dan perawatan pada mesin pompa air.
2. Menambah pengetahuan umum mengenai sistem kerja pompa dan penanganan permasalahan pada mesin pompa air
b. Bagi pengguna sistem :
1. Membantu dalam mencari informasi kerusakan-kerusakan yang ada pada mesin pompa air.
2. Menghemat waktu mekanik dalam menyelesaikan permasalahan pada mesin pompa air.
3. Mempercepat dan mempermudah planner atau secheduller dalam proses pengadaan suku cadang.
4. Sumber pembelajaran untuk pengembangan pengetahuan tentang mekanisme kerja pompa
5. Sebagai pedoman bagi orang yang membutuhkan dalam memperbaiki kerusakan pada pompa air dan mengenal nama-nama suku cadang pompa air.
4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Kecerdasan Buatan
Kecerdasan Buatan adalah ide-ide untuk membuat suatu perangkat lunak
komputer yang memiliki kecerdasan sehingga perangkat lunak komputer tersebut
dapat melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Adapun
pekerjaan itu adalah berupa konsultasi yang dapat memberikan suatu informasi
berupa saran-saran yang akan sangat berguna.
Kecerdasan Buatan memungkinkan komputer untuk berpikir dengan cara
menyederhanakan program. Dengan cara ini, Kecerdasan Buatan dapat menirukan
proses belajar manusia sehingga informasi baru dapat diserap dan digunakan
sebagai acuan di masa-masa mendatang.
Kecerdasan atau kepandaian itu didapat berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman, untuk itu agar perangkat lunak yang dikembangkan dapat
mempunyai kecerdasan maka perangkat lunak tersebut harus diberi suatu
pengetahuan dan kemampuan untuk menalar dari pengetahuan yang telah didapat
dalam menemukan solusi atau kesimpulan layaknya seorang pakar dalam bidang
tertentu yang bersifat spesifik.
Kecerdasan Buatan menawarkan media dan uji teori kecerdasan. Teori ini
dapat dinyatakan dalam bahasa program komputer dan dibuktikan melalui
eksekusinya pada komputer nyata.
2.2 Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan
pengetahuaan, fakta dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang
biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut
(Martin dan Oxman, 1998).
Pada dasarnya sistem pakar diterapkan untuk mendukung aktivitas
pemecahan masalah. Beberapa aktivitas pemecahan yang dimaksud antara lain:
pembuatan keputusan (decision making), pemanduan pengatahuan (knowledge
fusing), pembuatan desain (designing), perencanaan (planning), prakiraan
(forecasting), pengaturan (regulating), pengendalian (controlling), diagnosis
(diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian
5
nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga dapat
berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar (Martin dan Oxman,
1998).
Sistem pakar dibuat pada wilayah pengetahuan tertentu untuk suatu
kepakaran tertentu yang mendekati kemampuan manusia di salah satu bidang.
Sistem pakar mencoba mencari solusi yang memuaskan sebagaimana yang
dilakukan oleh seorang pakar. Selain itu sistem pakar juga dapat memberikan
penjelasan terhadap langkah yang diambil dan memberikan alasan atas saran atau
kesimpulan yang ditemukannya. Biasanya sistem pakar hanya digunakan untuk
memecahkan masalah yang memang sulit untuk dipecahkan dengan pemrograman
biasa, mengingat biaya yang diperlukan untuk membuat sistem pakar jauh lebih
besar dari pembuatan sistem biasa.
Secara umum, sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi
pengetahuan manusia ke komputer yang dirancang untuk memodelkan
kemampuan menyelesaikan masalah seperti layaknya seorang pakar. Dengan
sistem pakar ini, orang awam pun dapat menyelesaikan masalahnya atau sekedar
mencari suatu informasi berkualitas yang sebenarnya hanya dapat diperoleh
dengan bantuan para ahli di bidangnya. Sistem pakar ini juga akan dapat
membantu aktivitas para pakar sebagai asisten yang berpengalaman dan
mempunyai pengetahuan yang dibutuhkan.
Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah
penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang
diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua
hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam
pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu.
1 Ciri-Ciri Sistem Pakar
Sistem pakar yang baik harus memenuhi ciri-ciri sebagai berikut :
a. Terbatas pada bidang yang spesifik.
b. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau
tidak pasti.
c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang diberikan dengan cara
yang dapat dipahami.
d. Berdasarkan rule atau kaidah tertentu.
6
e. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara bertahap.
f. Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.
g. Output tergantung dari dialog dengan user.
h. Knowledge base dan inference engine terpisah.
i. Dapat digunakan dalam berbagai jenis komputer.
2 Keuntungan Sistem Pakar
Secara garis besar, banyak manfaat yang dapat diambil dengan adanya
sistem pakar, antara lain :
a. Memungkinkan orang awan bisa mengerjakan pekerjaan para ahli.
b. Bisa melakukan proses secara berulang secara otomatis.
c. Menyimpan pengetahuan dan keahlian para pakar.
d. Meningkatkan output dan produktivitas.
e. Menigkatkan kualitas.
f. Mampu mengambil dan melestarikan keahlian para pakar (terutama
yang termasuk keahlian langka).
g. Mampu beroperasi dalam lingkungan yang berbahaya.
h. Memiliki kemampuan untuk mengakses pengetahuan.
i. Memiliki reabilitas.
j. Meningkatkan kapabilitas sistem komputer.
k. Memiliki kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak
lengkap dan mengandung ketidakpastian.
l. Sebagai media pelengkap dalam pelatihan.
m. Meningkatkan kapabilitas dalam penyelesaian masalah.
n. Menghemat waktu dalam pengambilan keputusan.
3 Kelemahan Sistem Pakar
Di samping memiliki beberapa keuntungan, sistem pakar juga
memiki beberapa kelemahan, antara lain :
a. Masalah dalam mendapatkan pengetahuan di mana pengetahuan tidak
selalu bisa didapatkan dengan mudah, karena kadangkala pakar dari
masalah yang kita buat tidak ada dan kalaupun ada kadang-kadang
pendekatan yang dimiliki oleh pakar berbeda-beda.
b. Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas
tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk
pengembangan dan pemeliharaannya.
7
c. Boleh jadi sistem tak dapat membuat keputusan.
d. Sistem pakar tidaklah 100% menguntungkan, walaupun seorang tetap
tidak sempurna atau tidak selalu benar. Oleh karena itu perlu diuji
ulang secara teliti sebelum digunakan. Dalam hal ini peran manusia
tetap merupakan faktor dominan.
4 Alasan Pengembangan Sistem Pakar
Sistem pakar sendiri dikembangkan lebih lanjut dengan alasan :
a. Dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan berbagai lokasi.
b. Secara otomatis mengerjakan tugas-tugas rutin yang membutuhkan
seorang pakar .
c. Seorang pakar akan pensiun atau pergi.
d. Seorang pakar adalah mahal.
e. Kepakaran dibutuhkan juga pada lingkungan yang tidak bersahabat.
5 Modul Penyusunan Sistem Pakar
Menurut Staugaard (1987) suatu sistem pakar disusun oleh tiga modul
utama yaitu :
a. Modul Penerimaan Pengetahuan (Knowledge Acquisition Mode).
Sistem berada pada modul ini, pada saat ia menerima pengetahuan dari
pakar. Proses mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan yang akan
digunakan untuk pengembangkan sistem, dilakukan dengan bantuan
knowledge engineer. Peran knowledge engineer adalah sebagai
penghubung antara suatu sistem pakar dengan pakarnya.
b. Modul Konsultasi (Consultation Mode)
Pada saat sistem berada pada posisi memberikan jawaban atas
permasalahan yang diajukan oleh user, sistem pakar berada dalam
modul konsultasi. Pada modul ini, user berinteraksi dengan sistem
dengan mejawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh sistem.
c. Modul Penjelasan (Explanation Mode)
Modul ini menjelaskan proses pengambilan keputusan oleh sistem
(bagaimana keputusan dapat diperoleh).
8
6 Struktur Sistem Pakar
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama, yaitu lingkungan
pengembangan (development environment) dan lingkungan konsultasi
(consultation environment) (Turban, 1995). Lingkungan pengembangan
sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam
lingkungan sistem pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh
pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.
Komponen- komponen sistem pakar dalam kedua bagian tersebut dapat
dilihat dalam gambar 2.1 berikut ini :
Komponen-komponen yang terdapat dalam sistem pakar adalah
seperti yang terdapat pada Gambar 2.1, yaitu User Interface (antarmuka
pengguna), basis pengetahuan, akuisisi pengetahuan, mesin inferensi,
workplace, fasilitas penjelasan, perbaikan pengetahuan.
2.2.6.1 Antarmuka Pengguna (User Interface)
User interface merupakan mekanisme yang digunakan oleh
pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi. Antarmuka
menerima informasi dari pemakai dan mengubahnya ke dalam
bentuk yang dapat diterima oleh sistem. Selain itu antarmuka
menerima informasi dari sistem dan menyajikannya ke dalam
bentuk yang dapat dimengerti oleh pemakai. Menurut McLeod
(1995), pada bagian ini terjadi dialog antara program dan
pemakai, yang memungkinkan sistem pakar menerima intruksi
dan informasi (input) dari pemakai, juga memberikan informasi
(output) kepada pemakai.
2.2.6.2 Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk
pemahaman, formulasi dan penyelesaian masalah. Komponen
sistem pakar ini disusun atas dua elemen dasar, yaitu fakta dan
aturan. Fakta merupakan informasi tentang obyek dalam area
9
Antar Muka
Fasilitas Penjelasan
Mesin Inferensi
Perbaikan Pengetahuan
Workplace
Aksi yang Direkomendasi
kan
Basis Pengetahuan : fakta dan aturan
Pemakai
Pakar
Knowledge
engineer
Fakta tentang Kejadian tertentu
LINGKUNGAN KONSULTASI
LINGKUNGAN PENGEMBANGAN
Gambar 2.1 Arsitektur Sistem Pakar (sumber: Turban (1995))
Akuisisi pengetahuan
permasalahan tertentu, sedang aturan merupakan informasi
tentang cara bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang
telah diketahui.
Dalam studi kasus pada sistem yang berbasis pengetahuan
terdapat beberapa karakteristik yang dibangun untuk membantu
kita dalam membentuk serangkaian prinsip-prinsip arsitekturnya.
Prinsip tersebut meliputi :
a. Pengetahuan merupakan kunci kekuatan sistem pakar.
b. Pengetahuan sering tidak pasti dan tidak lengkap.
c. Pengetahuan sering miskin spesifikasi.
d. Amatir menjadi ahli secara bertahap.
e. Sistem pakar harus fleksibel.
f. Sistem pakar harus transparan.
Sejarah penelitian di bidang kecerdasan buatan telah
menunjukkan berulang kali bahwa pengetahuan adalah kunci
setiap sistem cerdas (intelligence system).
2.2.6.3 Akuisisi Pengetahaun (Knowledge Acquisition)
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi, transfer dan
transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah dari sumber
pengetahuan ke dalam program komputer. Dalam tahap ini
knowledge engineer berusaha menyerap pengetahuan untuk
selanjutnya ditransfer ke dalam basis pengetahuan. Pengetahuan
diperoleh dari pakar, dilengkapi dengan buku, basis data, laporan
penelitian dan pengalaman pemakai.
2.2.6.4 Mesin Inferensi
Komponen ini mengandung mekanisme pola pikir dan
penalaran yang digunakan oleh pakar dalam menyelasikan suatu
masalah. Mesin inferensi adalah program komputer yang
memberikan metodologi untuk penalaran tentang informasi yang
ada dalam basis pengetahuan dan dalam workplace dan untuk
memformulasikan kesimpulan.(Turban, 1995)
2.2.6.5 Workplace
Workplace merupakan area dari sekumpulan memori kerja
(working memory). Workplace digunakan untuk merekam hasil-
10
hasil antara dan kesimpulan yang dicapai. Ada 3 tipe keputusan
yang direkam, yaitu:
a. Rencana : Bagaimana
menghadapi masalah.
b. Agenda : Aksi-aksi yang
potensial.
c. Solusi : calon aksi yang akan
dibangkitkan.
2.2.6.6 Fasilitas Penjelasan
Fasilitas penjelasan adalah komponen tambahan yang akan
meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini
menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai. Fasilitas
penjelasan dapat menjelaskan perilaku sistem pakar dengan
menjawab pertanyan-pertanyaan sebagai berikut (Turban, 1995):
a. Mengapa pertanyaan tertentu ditanyakan oleh sistem pakar ?
b. Bagaimana kesimpulan tertentu diperoleh ?
c. Mengapa alternatif tertentu ditolak ?
d. Apa rencana untuk memperoleh penyelesaian ?
2.2.6.7 Perbaikan Pengetahuan
Pakar memiliki kemampuan untuk menganalisis dan
meningkatkan kinerjanya serta kemampuan tersebut adalah
penting dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program
akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan
yang akan dialaminya.
7 Klasifikasi Sistem Pakar
Pada penerapan ada beberapa bidang aplikasi yang sesuai dengan
teknologi ini. Bidang-bidang tersebut antara lain :
a. Kontrol
11
Sistem pakar ini digunakan untuk mengontrol kegiatan yang
membutuhkan presisi waktu yang tinggi. Misalnya pengontrolan pada
industri teknologi tinggi.
b. Prediksi
Keunggulan dari seorang pakar adalah kemampuannya memprediksi
kedepan. Contoh yang mudah ditemui, bagaimana seorang pakar
meteorologi memprediksi cuaca besok berdasarkan data-data
sebelumnya. Kemampuan ini juga dipunyai sistem pakar. Penggunaan
sistem pakar prediksi misalnya untuk peramalan cuaca, penentuan
masa tanam dan sebagainya.
c. Interpretasi
Sistem pakar ini digunakan untuk menganalisis data-data yang tidak
lengkap, tidak teratur dan data kontradiktif. Misalnya untuk
interpretasi citra.
d. Pengajaran
Sistem pakar ini digunakan untuk mengajar, mulai dari SD sampai
mahasiswa perguruan tinggi. Kelebihan dari sistem pakar yang
digunakan untuk mengajar adalah membuat diagnosa apa penyebab
kekurangan dari seorang siswa, kemudian memberikan cara untuk
memperbaikinya.
e. Perencanaa
n
Penggunaan sistem pakar untuk perencanaan sangat luas, mulai dari
perencanaan mesin-mesin sampai manajemen bisnis. Penggunaan
sistem pakar ini akan menghemat biaya, waktu dan material, sebab
pembuatan model sudah tidak diperlukan lagi. Contoh penggunaan
antara lain sistem konfigurasi komputer, tata letak sirkuit dan
sebagainnya.
f. Diagnosis
Sistem pakar diagnosis biasanya digunakan untuk merekomendasikan
obat untuk orang sakit, kerusakan mesin, kerusakan rangkaian
elektronik dan sebagainya.
12
Prinsipnya adalah menemukan masalah apa masalah atau kerusakan
yang terjadi. Sistem pakar diagnosis adalah jenis sistem pakar yang
paling popular saat ini.
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di PT Newmont Nusa Tenggara tepatnya di departement Mine
Water Managemen ( MWM ). Departement MWM adalah devisi yang menangani
peralatan pompa kususnya pompa air yang di area mining.
3.1 Metodologi
Metodologi didefinisikan sebagai kaedahbyang digunakan untuk memberikan panduan
dan arah tujuan yang benar sepanjang proses pembangunan sistem ( Jogiyanto, 1999 ).
Metodologi penulisan ini mengadopsi System Development Life Cycle ( SLDC ).
Tujuan mengadopsi metode SDLC ini adalah untuk memeperbaiki sistem secara bertahap
melalui pengembangan berbasis komputer, dalam hal ini berkaitan dengan “
pembangunan sistem pakar untuk membantu menyelesaikan masalah kerusakan dan
13
penanganan pada mesin pompa air “ serta laporan yang mendukung penyusunan aplikasi
ini.
Tahapan metodologi SDLC yang dipakai dalam penulisan ini terdiri dari tahapan
perencanaan ( Studi awal ), analisa rancangan ( design ) dan prototyping.
3.1.1 Perencanaan Sistem
A. Studi Pendahuluan ( Studi Awal )
Aplikasi yang disusun akan digunakan untuk pendataan , identifikasi jenis dan
ciri kerusakan, solusi / penanganan serta informasi jenis dan nama suku
cadang pada departemen Mine Water Menegement , oleh karena itu
dilakukan penelitian pada bagian sistem pemeliharaan ( maintenance ) di
departemen Mine Water Menegement. Adapun bagian yang menjadi objek
penelitian adalah bagian pemeliharaan pompa air. Hal yang menjadi bahan
penelitian adalah proses penanganan masalah yang berhubungan dengan
Pompa air.
B. Metode Pengambilan Data
Metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data pada tiap objek
penelitian yang terkait dengan penanganan masalah pompa pada PT Newmont
Nusa Tenggara , dapat dilihat pada tehnik berikut ini :
1. Observasi.
Pengamat berada diluar subjek pengamatan dan tidak melibatkan diri ke
dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
Fokus pengamatan dilakukan terhadap kegiatan mekanik dalam
menangani permasalahan di lapangan , melakukan perbaikan di workshop
( bengkel ) sampai proses persiapan suku cadang. Hasil observasi akan
digunakan sebagai dasar dalam mengetahui kelemahan-kelemahan yang
ada dengan lebih mendalam, sehingga penulis bisa membuat aplikasi
14
untuk membantu menyelesaikan masalah kerusakan dan perawatan pada
mesin pompa yang dapat meminimalisasi kelemahan-kelemahan tersebut.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada
mekanik dan pengawas mekanik PT Newmont Nusa Tenggara di bagian
pemeliharaan pompa air. Hasil dari wawancara yang diperoleh digunakan
sebagai salah satu dasar dalam merancang program aplikasi untuk
membantu menyelesaikan masalah kerusakan dan perawatan pada mesin
pompa.
Rangkuman topik wawancara dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Topik Bagian Pihak yang diwawancarai
1. Perbaikan pompa
2. Bongkar pasang ( overhoul )
pompa
3. Proses persiapan suku
cadang pompa
Staf bagian perawatan pompa
Senior Mekanik
Scheduller
Mudawari
Wahyu Wahono
Adi Wijoyo
Tabel b. Rangkuman Topik Wawancara
3. Dokumentasi
studi ini dilakukan dengan mengumpulkan data-data atau laporan-laporan
yang terkait dengan pemeliharaan dan penanganan pompa. Alat yang
digunakan untuk mendokumentasikan data-data yang terkait dengan
pembuatan aplikasi berupa bagan dan tabel. Data yang diperoleh dari
dokumentasi ini akan digunakan sebagai dasar untuk menentukan fasilitas
dan jenis-jenis input yang akan diperlukan pada aplikasi untuk membantu
menyelesaikan kerusakan dan perawatan pada mesin pompa air
C. Analisa sistem
Adapun analisa yang digunakan pada tahap analisa sistem adalah sebagai berikut :
>. Analisa kebutuhan
15
Mendefinisikan sasaran dan kebijakan perusahaan, kemudian menganalisa
kebutuhan informasi. Selanjutnya menuju pada penentuan output , input dan
database.
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada maka untuk membangun sistem
pakar untuk membantu menyelesaikan kerusakan dan perawatan pada mesin
pompa air adalah sebagai berikut :
- Membuat basis pengetahuan yang menampung data ciri-ciri kerusakan
pada mesin pompa air . data lainya dalam bentuk suatu basis data yang
digunakan dalam sistem.
- Membangun basis pengetahuan untuk menganalisa suatu masalah tertentu
dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik.
- Merancang antarmuka pemakai yang dapat menjangkau semua kebutuhan
pemakai tanpa mempersulit atau membingungkan pengguna sistem ini
- Laporan yang dapat menyajikan informasi diagnosa ciri-ciri kerusakan
pada mesin pompa dan tentang cara perwatan pompa yang baik, yang
diperoleh dari hsil konsultasi terlebih dahulu.
D. Rancangan Program
Sebelum membuat aplikasi sistem pakar untuk membantu menyelesaikan
kerusakan dan perawatan pada mesin pompa air , perlu dilakukan desain atau
rancangan program. Dalam hal ini , akan dilakukan 3 ( tiga ) macam desain,
yaitu :
1. Logical design
Alat yang digunakan dalam logical design untuk menggambarkan rancangan
program yang akan dibangun, yaitu :
a. DAD ( Diagram Arus Data )
DAD digunakan untuk menggambarkan alur berjalanya program aplikasi
sistem pakar untuk membantu menyelesaikan masalah kerusakan dan
perawatan pada pompa air yang akan dibangun, komponen-komponen
16
yang terlibat dalam aplikasisistem ini, dan alur penyimpanan data pada
aplikasi sistem pakar untuk membantu meneyelesaikan kerusakan dan
perawatan pada mesin pompa air dalam database. DAD ini akan memiliki
3 level , yaitu context diagram , ( top level atau level 0 ), overview
diagram ( DAD level 1 ), diagram level 2, diagram level 3, diagram level
4,diagram level 5
b. Rancangan Tabel
Rancangan tabel digunakan untuk menggambarkan tabel-tabel apa saja
yang ada didalam database, field-field yang dimiliki oleh tiap tabel, tipe
data dan ukuran untuk tiap field dan keterangan dari setiap field yang ada
pada tabel.
2. Physical design
Alat yang digunakan dalam physical design ini, yaitu sebagai berikut :
a. Kamus data
Kamus data menggambarkan arus data yang terdapat dalam aplikasi
struktur basis data dan elemen data yang terdapat dalam database, dapat
berupa struktur gambar ataupun tabel.
b. Bagan berjenjang
Diagram berjenjang dibangun untuk menggambarkan struktur DAD secara
umum , dari top level hingga level 1.
3. Interface design
Merancang interface ( antarmuka ) aplikasi sistem pakar untuk membantu
menyelesaikan kerusakan dan perawatan pada poma air secara keseluruhan.
Diantaranya tampilan login, main menu, proses solusi penanganan.
E. Prototype
Dalam tahapan ini akan dijelaskan tentang pembuatan ( berdasarkan dari data-
data yang sudah dikumpulkan ) dan pengoperasian ( cara kerja ) prototype dari
17
aplikasi sistem pakar untuk membantu menyelesaikan masalah kerusakan dan
perawatan pada mesin pompa yang dibangun dengan menggunakan Software
microsoft visual basic 6.0 sedangkan untuk pembuatan data base-nya
menggunakan microsoft access 2003.
BAB. IV JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
Jenis Kegiatan Penelitian yang direncanakan beserta jadwal waktu , terlampir pada tabel
dibawah ini.
No. KegiatanJuni Juli Agustus
I II III IV I II III IV I II III IV
1 Identifikasi Masalah V V V V
2 Analisa Kebutuhan Sistem V
3 Pengumpulan Data V V V V
4 Membuat Rancangan Sistem V V
5 Rancangan bangun Program V V
6 Uji Coba Program ( Testing ) V V
7Revisi konsep , Desain rancangan , Code
Program
V
18
8 Implementasi Program V
Identifikasi Masalah
A. Jadwal Observasi
Pelaksanaan Obervasi sebagai salah satu pengumpulan data yang diambil dari kegiatan-
kegiatan dilapangan diantaranya adalah sebagai berikut :
No. Date Kegiatan Dilakukan oleh
1 2 juni 2010 Mengamati penanganan perbaikan pompa 15PU1001 di PIT area ,
Mengamati penanganan trouble shooting pompa 65PU104 di
tongoloka area ( Pompa Low Pressure )
Prayitno , Mudawari
2 3 juni 2010 Mengamati penanganan trouble shooting pompa 10PH1202 di PIT
area
Prayitno
3 4 juni 2010 Mengamati Overhoul pompa 64PU103 di Santong Ponton area Prayitno , Samud
4 9 juni 2010 Mengamati dan membantu disassembly pompa Ex-Pompa
63PU204 di workshop
Prayitno
5 11 juni 2010 Mengamati kegiatan Perbaikan Pompa / penggantian Bearing dan
shaft pompa di workshop
Prayitno
6 12 juni 2010 Melakukan pengecekan sistem persiapan suku cadang pompa di
ruang planner
Prayitno
7 18 juni 2010 Mengamati kegiatan overhoul pompa yang dilakukan oleh Sunarno
( Vendor dari Pompa KSB ) di works shop
Prayitno
8 20 juni 2010 Mengamati penanganan perbaikan pompa 63PU201 yang
dilakukan oleh sunarno ( vendor pompa KSB ) di Santong Boster
Area
Prayitno , Mudawari
9 21 juni 2010 Melakukan pengecekan penggantian impeler pompa WP026 di PIT
area
Prayitno
Dari hasil observasi diatas kesimpulan-nya bahwa pada umumnya para teknisi pompa
yang ada di departement Mine Water Management masih banyak yang kurang
memahami sistem kerja pompa secara profesional , terbukti banyak kejadian yang
dilakukan oleh mekanik dalam menanganani masalah rata-rata hanya berdasarkan
pengalaman yang didapat dari senior pendahulunya tetapi tidak dilandaskan dari sistem
kerja yang sebenarnya .
19
B. Jadwal Wawancara
Kegiatan Wawancara ini sebagai pendukung dalam pengumpulan data untuk membangun
sebuah sistem yang akan direncanakan. Metode wawancara ini salah satunya dengan
memberikan atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
permasalahan-permasalahan yang ada pada pompa air ( Pompa KSB , Pompa Warman ,
Pompa Gourman, Pompa StarLine ).
Hasil kegiatan Wawancara adalah sebagai berikut :
No Tanggal Hasil Wawancara Yang
Diwawancara
pewancara
1 3 juni 2010 Penanganan Trouble shooting pompa KSB dilakukan dengan
teknik asal pompa bisa jalan / running dulu dan sambil
melakukan persiapan suku cadang untuk perbaikan
selanjutnya
Edi Patarum /
Forman Mekanik
Prayitno
2 4 Juni 2010 Mekanik kurang mengerti tentang buku service manual untuk
overhoul pompa alasanya kendala bahasa Tehnik / asing
Mudawari /
Senior Forman
Prayitno
3 9 juni 2010 Pemahaman Mekanik tentang sistem Kerja pompa secara
umum belum mengerti sampai detail, sehingga masih banyak
kelemahan dalam menangani permasalahan pompa
Mekanik dan
Forman Mekanik
Prayitno
4 10 Juni 2010 Kebanyakan Mekanik belum hafal / belum tahu secara
keseluruhan nama-nama komponen / suku cadang pompa
beserta fungsi-fungsinya
Iqbal, Solihin ,
yulfendri ( forman
), yuyun, wahyu
Prayitno
5 12 juni 2010 Scheduller kurang memahami tentang Emergency parts,
overhoul parts sehingga dalam ketersediaan parts masih
banyak yang belum tersedia diwarehouse ini mengakibatkan
persiapan parts / suku cadang sering jadi kendala dalam
menyelesaikan pekerjaan lapangan.
M. Arum , Adi
wijoyo, Ikhsan
Prayitno
6 21 juni 2010 Kegiatan overhoul pompa masih sering memakai tenaga dari
Vendor pompa tersebut alasanya kurang manpower sehingga
ini menyebabkan sering kelebihan biaya maintenance ( Over
budgeting ) dan tidak bisa berkembangnya skill para teknisi
pompa-nya
Mudawari , Yan
Harbi ( senior
Forman )
Prayitno
7 27 juni 2010 Penggunaan tools ( tool aligment, vibration ) masih banyak
yang belum bisa , ini menjadi kendala dalam penanganan
perawatan dan perbaikan dilapangan
Forman Mekanik
( Nasirwan,Amir
made, Yulfendri )
Prayitno
8 5 Juli 2010 Buku Service manual pompa ( untuk semua produk dan tipe Sujarwo Prayitno
20
pompa ) belum tersedia secara lengkap di workshop.
Akibatnya panduan untuk perbaikan pompa belum bisa
mencapai tujuan yang di inginkan
/General Forman
Dari hasil wawancara tersebut diatas kesimpulanya , sangat diperlukan media
peningkatan pengetahuan untuk para teknisi pompa.
Analisa Kebutuhan Sistem
- Kebutuhan Hardware/SoftwareKebutuhan Hardware
Nama Komponen SpesifikasiProcesor Pentium 4 1.8 Ghz – lebih tinggiMemori 512 Mb – lebih tinggiHarddisk 40 Gb – lebih tinggiMonitor 14” – lebih tinggiKeyboard/Mouse Standard
Kebutuhan Software
Nama Komponen SpesifikasiSistem OPerasi Microsoft Windows XP Pro SP 3DBMS Microsoft Access 2003 – lebihBahasa Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0
BAB. V PEMBIAYAAN PENELITIAN
Data rincian biaya dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :
No Tanggal Keterangan Biaya
( RP )
Total Biaya
1 31 mei 2010
5 Juni 2010
Biaya Transportasi dari mataram ke pelabuhan Kayangan
Transportasi dari Camp ke lokasi kerja dan semua kegiatan selama
4 hari ( memakai Fasilitas PT. Newmont )
Kertas Hps, pensil, penggaris ballpen ( memakai fasilitas
PT.Newmont )
Makan dan minum ( Fasilitas PT.Newmont )
Biaya Transportasi dari pelabuhan Kayangan ke Mataram
30.000
-
-
-
30.000
60.000
2 8 juni 2010 Biaya Transportasi dari mataram ke pelabuhan Kayangan 30.000 60.000
21
13 Juni 2010
Transportasi dari Camp ke lokasi kerja dan kegiatan selama 4 hari
( memakai Fasilitas PT. Newmont )
Pembuatan Dokumen , Print dokumen ( Fasilitas PT.Newmont )
Penghapus , stapless , clipsall ( Fasilitas PT Newmont )
Biaya Transportasi dari pelabuhan Kayangan ke Mataram
-
-
30.000
3 17 juni 2010
22 Juni 2010
Biaya Transportasi dari mataram ke pelabuhan Kayangan
Transportasi dari Camp ke lokasi kerja dan kegiatan selama 4 hari
( memakai Fasilitas PT. Newmont )
Foto Copy Dan Pembuatan dokumen ( Fasilitas PT.Newmont )
Biaya Transportasi dari pelabuhan Kayangan ke Mataram
30.000
-
-
30.000
60.000
4 25 juni 2010
30 Juni 2010
Biaya Transportasi dari mataram ke pelabuhan Kayangan
Transportasi dari Camp ke lokasi kerja dan kegiatan selama 4 hari
( memakai Fasilitas PT. Newmont )
Pembuatan dokumen, print dokument ( Fasilitas PT. Newmont )
Biaya Transportasi dari pelabuhan Kayangan ke Mataram
30.000
-
-
30.000
60.000
5 3 juli 2010
8 Juli 2010
Biaya Transportasi dari mataram ke pelabuhan Kayangan
Transportasi dari Camp ke lokasi kerja dan kegiatan selama 4 hari
( memakai Fasilitas PT. Newmont )
Biaya Transportasi dari pelabuhan Kayangan ke Mataram
30.000
-
30.000
60.000
6 4 juli 2010 Penyusunan dokumen , print dokumen , penjilidan dokumen
( memakai Fasilitas PT. Newmont )
- -
total 300.000
DAFTAR REFERENSI
1. Arhami Muhammad, Konsep Dasar Sistem Pakar, Andi, Ygyakarta, 2004
2. Marimin, Teori dan Aplikasi Sistem Pakar Dalam Teknologi Manajerial, IPB Press, 2002
3. Training Departement, Modul Perawatan Pompa air , PT.Newmont Nusa Tenggara,
Batu Hijau , 2008
4. http://www.pakarti.com
5. http://www.weirminerals.com/
22