Tugas Radiologi Dere
-
Upload
novita-dwiswara-putri -
Category
Documents
-
view
20 -
download
3
description
Transcript of Tugas Radiologi Dere
TUGAS RADIOLOGI
Oleh :Novita Dwiswara Putri, S.Ked
11180110087
Perceptor :dr. Karyanto, Sp.Rad.
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN RADIOLOGIRSUD DR.H.ABDOEL MOELOEK BANDAR LAMPUNG
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS LAMPUNG
20150
PERTANYAAN
1. Apa diagnosis banding bayangan opaque-semiopaque pada lapangan paru dan
bagaimanakah gambaran radiologis-nya?
2. Apa diagnosis banding bayangan lusen pada lapangan paru dan bagaimanakah gambaran
radiologis-nya?
3. Sebutkan klasifikasi TB Internasional dan Nasional!
4. Bagaimanakan persiapan, indikasi, kontraindikasi dan pelaksanaan pemeriksaan:
a. Colon in loop
b. IVP
5. Sebutkan organ-organ retroperitoneal dan intraperitoneal?
6. Dimana sajakah tempat normal udara dalam foto polos abdomen?
1
JAWABAN
Apa diagnosis banding bayangan opaque pada lapangan paru dan bagaimanakah
gambaran radiologis nya ?
Kelainan parenkim paru dengan densitas yang meninggi:
1) Kelainan parenkim paru dengan densitas homogen, berbatas tegas, yang mempunyai
gambaran lobar atau segmental dan berbentuk poligonal atau segitiga.
Atelektasis
Pneumoni lobaris
Infark paru
Lung sequestration
Epituberkulosa
2) Kelainan parenkim paru dengan batas tidak tegas dan tersebar irregular.
Kelainan yang tersebar dimana saja:
Tuberkulosis anak-anak
Bronkopneumoni tengah dan bawah
Kelainan dengan kecenderungan untuk distribusi di bagian basal paru:
Bronkiektasis
Aspirasi pneumoni
Hypostatic pneumoni
Kelainan dengan tendesi untuk berlokalisasi di bagian 2/3 medial dari lapangan paru:
Edema paru
Uremic lung
Pulmonary alveolar proteinosis
Penyakit-penyakit kolagen
Kelainan dengan kecenderungan untuk distribusi di apeks atau daerah sub-apikal:
TB dewasa
infeksi mikotik pada paru
chronic hypereosinophilia
Kelainan yang bertendendensi migrasi dari satu tempat ke tempat lain:
Loeffler's syndrome
3) Kelainan paru dengan lesi noduler dengan batas yang tegas.
Lesi noduler yang soliter
0,5-3 cm : coin lesion
> 3 cm2
Multipel nodule
Metastasis tumor ganas
Pneumoconiosis
Caplan's syndrome (rheumatoid pneumoconiosis)
Silo-filler's disease
Multipel granul/miliar
Miliar tuberculosis
Histoplasmosis
Sarcoidosis
Pulmonary amyloidosis
Alveolar carcinoma dari paru
Metastasis
4) Kelainan paru dengan densitas bergaris (linear density)
Arteri-arteri paru mengalami dilatasi
Vena-vena paru mengalami dilatasi
Lymphatic paru mengalami dilatasi
Fibrosis peribronkial yang bertambah
Plate-like / Linear atelektasis (Fleischner)
3
Apa diagnosis banding bayangan luscent pada lapangan paru dan bagaimanakah
gambaran radiologis nya ?
Kelainan dari parenkim paru dengan densitas menurun / radioluscent yang bertambah:
1. Generalized
Pneumothoraks
Emfisema
Idiopathic hyperluscent
Pulmonary stenosis
Emboli paru
2. Circumscribe
Soliter
Bleb
Kavitas
Bula
Kista
Pnematocele
Hernia
Multipel
Kista
Kavitas
Honey comb
Pneumatocele
4
Sebutkan klasifikasi TB Internasional dan Nasional
Nasional
Tb. Paru
1. Berdasarkan hasil pemeriksaan dahak (BTA), TB paru dibagi atas:
a. Tuberkulosis paru BTA (+) adalah:
Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak menunjukkan hasil BTA
positif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan
kelainan radiologi menunjukkan gambaran tuberkulosis aktif
Hasil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan BTA positif dan
biakan positif
b. Tuberkulosis paru BTA (-)
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif, gambaran
klinis dan kelainan radiologi menunjukkan tuberkulosis aktif
Hasil pemeriksaan dahak 3 kali menunjukkan BTA negatif dan biakan M.
tuberculosis
2. Berdasarkan tipe pasien
5
Tipe pasien ditentukan berdasarkan riwayat pengobatan sebelumnya. Ada beberapa
tipe pasien yaitu :
a. Kasus baru
Adalah pasien yang belum pernah mendapat pengobatan dengan OAT atau
sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan.
b. Kasus kambuh (relaps)
Adalah pasien tuberkulosis yang sebelumnya pernah mendapat pengobatan
tuberkulosis dan telah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap, kemudian
kembali lagi berobat dengan hasil pemeriksaan dahak BTA positif atau biakan
positif. Bila BTA negatif atau biakan negatif tetapi gambaran radiologi
dicurigai lesi aktif / perburukan dan terdapat gejala klinis maka harus
dipikirkan beberapa kemungkinan :
Lesi nontuberkulosis (pneumonia, bronkiektasis, jamur, keganasan dll)
TB paru kambuh yang ditentukan oleh dokter spesialis yang berkompeten
menangani kasus tuberkulosis
c. Kasus default atau drop out
Adalah pasien yang telah menjalani pengobatan > 1 bulan dan tidak
mengambil obat 2 bulan berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatannya
selesai.
d. Kasus gagal
Adalah pasien BTA positif yang masih tetap positif atau kembali menjadi
positif pada akhir bulan ke-5 (satu bulan sebelum akhir pengobatan) atau akhir
pengobatan.
e. Kasus kronik
Adalah pasien dengan hasil pemeriksaan BTA masih positif setelah selesai
pengobatan ulang dengan pengobatan kategori 2 dengan pengawasan yang
baik.
f. Kasus Bekas TB:
Hasil pemeriksaan BTA negatif (biakan juga negatif bila ada) dan
gambaran radiologi paru menunjukkan lesi TB yang tidak aktif, atau foto
serial menunjukkan gambaran yang menetap. Riwayat pengobatan OAT
adekuat akan lebih mendukung.
Pada kasus dengan gambaran radiologi meragukan dan telah mendapat
pengobatan OAT 2 bulan serta pada foto toraks ulang tidak ada perubahan
gambaran radiologi6
Tb. Ekstra Paru
Tuberkulosis ekstraparu adalah tuberkulosis yang menyerang organ tubuh lain selain
paru, misalnya kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, ginjal, saluran kencing dan
lain-lain. Diagnosis sebaiknya didasarkan atas kultur positif atau patologi anatomi dari
tempat lesi. Untuk kasus-kasus yang tidak dapat dilakukan pengambilan spesimen
maka diperlukan bukti klinis yang kuat dan konsisten dengan TB ekstraparu aktif.
Internasional
Class Type Description
TB-0 -No TB exposure
-Not infected
Tidak ada riwayat terpapar. Reaksi negatif
terhadap tes tuberkulin.
TB-1 -TB exposure
-No evidence of infection
Ada riwayat terpapar. Reaksi negatif
terhadap tes tuberkulin.
TB-2 -TB infection
-No disease
Reaksi positif terhadap tes tuberkulin.
Pemeriksaan bakteriologi negatif (jika
dilakukan). Tidak ada penemuan klinis
dan radiologis TB.
TB-3 -Current TB disease Pemeriksaan kultur positif (jika dilakukan)
/ pemeriksaan tes tuberkulin positif dan
klinis dan/atau radiologis menunjukkan
penyakit awal TB.
TB-4 -Previous TB disease Riwayat episode TB (+), penemuan
abnormal pada pemeriksaan radiologi pada
orang dengan reaksi positif tes tuberkulin,
pemeriksaan bakteriologi (-) (jika
dikerjakan) dan tidak ditemukan klinis dan
radiologis penyakit awal TB.
TB-5 -TB Suspect Diagnosis pending (pasien tidak dapat
diklasifikasikan lebih dari 3 bulan).
7
Bagaimanakan persiapan, indikasi, kontraindikasi dan pelaksanaan pemeriksaan :
a. Kolon in loop
b. IVP
Colon in loop:
No Indikasi Kontraindikasi
1
2
3
4
5
6
7
Kelainan kongenital (Hirsprung disease)
Peradangan kronik
Tumor abdomen
Obstruksi kolon
- invaginasi
- volvulus
General Check up
Ileus paralitik
Perforasi usus
Peritonitis
Ileus obstruktif lama (>8 jam)
Infeksi akut saluran cerna
Kolitis berat, dimana dinding abdomen
menjadi sangat tipis dan ditakutkan terjadi
perforasi
KU pasien yang jelek
Persiapan :
Mengubah pola makan penderita. Penderita hendaknya memakan makanan yang
mempunyai konsistensi lunak, rendah serat, ataupun rendah lemak
Minum air sebanyak mungkin agar tinja di kolon tetap lembek
pemberian pencahar
lama persiapan berkisar 1 -2 hari tergantung keadaan penderita dan klinis
Pelaksanaan :
Satu hari sebelum peneriksaan pasien makan bubur kecap
Jam 20.00 makan malam terakhir
Jam 22.00 pasien makan garam inggris (MgSO4) dan mulai puasa
Boleh minum, maksimal 100 cc sampai jam 12 malam
8
Mengurangi bicara dan merokok untuk menghindari penumpukan udara dalam seluruh
traktus gastrointestinal
Pasien rawat inap boleh diberikan lavement
Intra Venous Pyelography (IVP)
No Indikasi Kontraindikasi
1
2
3
4
5
6
7
8
Batu Saluran Kencing
Infeksi ginjal kronis
Kelainan kongenital
Trauma abdomen
Hematuri
Disuria
Tumor ginjal
Check up, o.k sakit pinggang yang lama
Alergi cat kontras
Gangguan fungsi ginjal
- ureum > 60 mg %
- kreatinin > 2 mg %
Infeksi akut saluran kencing
Retensi cairan berlebihan
Decomp cordis
Penyakit hepar lanjut
Persiapan :
Pemeriksaan ureum kreatinin
ureum maksimum 60 mg %
kreatinin maksimum 2 mg %
Malam sebelum pemeriksaan pasien diberi laxantia (pencahar) untuk membersihkan kolon
dari feses yang menutupi daerah ginjal.
Pasien tidak diberi minum mulai jam 22.99 malam sebelum pemeriksaan untuk mendapat
keadaan dehidrasi ringan.
Keesokan harinya pasien harus puasa, mengurangi bicara dan merokok (untuk
menghindari udara usus saat pemeriksaan).
Pada bayi dan anak diberi minum yang mengandung karbonat untuk mendistensikan
lambung dengan gas.
Pada pasien rawat inap diberikan lavement.
Skin test subkutan.
Pelaksanaan :
9
Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih
Dilakukan foto BNO
Injeksi kontras intravena (setelah cek tensi dan cek alergi)
Beberapa saat setelah injeksi dapat terjadi flushing, rasa asin di lidah, sakit kepala
ringan, gatal, mual/muntah
Jenis kontras yang digunakan :
tonik : contohnya urografin
non tonik : lapanero, ultravist, omnipaque
Pengambilan foto serial
Sebaiknya segera setelah pasien disuntikkan kontras, kedua ureter di bendung, baru dibuat
foto serial.
menit ke-5 : menilai nefrogram dan pelviocalices system (pcs)
menit ke-15 : menilai pcs sampai dengan kedua ureter
menit ke-30 : menilai uretrerovesico juntion
menit ke-45 : menilai vesika urinaria dan funf=gsi voiding (fungsi pengosongan
kandung kencing), yaitu melihat kontraksi otot-otot vesika urinaria.
10
Sebutkan organ-organ retroperitoneal dan intraperitoneal?
Pembagian Organ di Cavum Abdomen Berdasarkan Letaknya terhadap Peritoneum.
Organ intraperitoneal
Organ di dalam cavum abdomen yang sebagian besar (>2/3 permukaan organnya) diliputi
oleh peritoneum visceral, dan biasanya memiliki penggantung. Organ tersebut adalah:
1. gaster
2. vesica fellea
3. lien
4. duodenum pars superior
5. hepar
6. jejunum
7. ileum
8. colon transversum
9. colon sigmoid
10. caecum
11. appendix vermiformis
12. cauda pancreas
Organ retroperitoneal/ekstraperitoneal
Organ di dalam cavum abdomen yang sebagian kecil (hanya <1.3 bagian organnya)
ditutupi oleh peritoneum visceral sejak lahir hingga dewasa, meliputi traktus urinarius
dan vaskular besar, antara lain:
1. Ren
2. Ureter
3. Vesica urinaria
4. Vena cava inferior
5. Aorta abdominalis
6. Ductus thoracicus
Organ ekstraperitoneal sekunder
Organ di dalam cavum abdomen yang semula terletak intraperitoneal kemudian menjadi
retroperitoneal, antara lain:11
1. colon ascendensm
2. colon decendens
3. rectum
4. pankreas (caput, collum, corpus)
5. duodenum (pars descendens, pars tranversum, pars descendens)
Dimana sajakah tempat normal udara dalam foto polos abdomen?
Udara normal dalam tarktus digestivus terletak pada:
1. Gaster
2. Colon
3. Rectum.
12