Tugas PTK
-
Upload
fahmi-maulana-yanuar -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
description
Transcript of Tugas PTK
![Page 1: Tugas PTK](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082418/5695d0061a28ab9b0290995f/html5/thumbnails/1.jpg)
1. Definisi Teknik Kimia
Teknik kimia (Inggris: chemical engineering) adalah ilmu teknik atau rekayasa
yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna,
dapat berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia
diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia,
baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik. Insinyur teknik
kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan dan perawatan
proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan "insinyur proses" (process
engineer). Selain itu, insinyur teknik kimia juga terkait dengan penelitian dan
pengembangan proses kimia (Che.ITB.ac.id, 2015).
2. Peranan Seorang Insinyur Teknik Kimia
Secara umum seorang insinyur teknik kimia selalu menitikberatkan pekerjaannya
untuk menghasilkan proses yang ekonomis. Untuk mencapai tujuan ini, seorang
insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan atau memperumit aliran proses
produksi untuk memperoleh proses yang ekonomis. Selain melalui perancangan
aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat menghasilkan
proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa reaksi kimia
memiliki laju reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperatur operasi yang
lebih tinggi. Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan tekanan tinggi.
Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu reaktor
bertekanan tinggi (Che.ITB.ac.id, 2015).
Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses
umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan
untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesis kimia ataupun dari proses
pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesis kimia dan proses
pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini bisa
dilihat dari proses distilasi reaktif (Che.ITB.ac.id, 2015).
Berikut ini adalah contoh yang mengilustrasikan peran seorang insinyur teknik
kimia di pabrik:
![Page 2: Tugas PTK](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082418/5695d0061a28ab9b0290995f/html5/thumbnails/2.jpg)
“Perbedaan antara teknik kimia dan kimia dapat diilustrasikan dengan
mengambil contoh proses produksi jus jeruk. Seorang ahli kimia akan berusaha
untuk meneliti metode-metode ekstraksi jus jeruk. Metode yang paling
sederhana yang mungkin ditemukan adalah memotong jeruk menjadi dua
bagian dan kemudian memerasnya. Metode yang lebih rumit adalah dengan
cara mengupas kulit jeruk dan kemudian menghancurkan jeruk untuk
memperoleh jusnya.
Sebuah perusahaan kemudian menginstruksikan seorang insinyur teknik
kimia untuk merancang pabrik penghasil jus jeruk dengan kapasitas produksi
beberapa ribu ton jus per tahun. Insinyur tersebut akan menganalisis proses-
proses produksi yang mungkin dan kemudian mengevaluasi keekonomisan
setiap proses yang mungkin. Walaupun metode produksi jus dengan cara
memeras sangat sederhana, proses ini tidak ekonomis karena memerlukan
ribuan orang untuk mencapai target produksi. Oleh karena itu, metode lain
akan dipilih (mungkin metode pengupasan dan penghancuran). Dari contoh ini,
dapat dilihat bahwa proses produksi yang paling sederhana dalam skala
laboratorium belum tentu merupakan metode paling ekonomis pada suatu
pabrik."
(Che.ITB.ac.id, 2015)
3. Ilmu-ilmu Pendukung yang Diperlukan Insinyur Teknik Kimia :
Ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam teknik kimia, antara lain adalah:
1. Neraca massa
2. Neraca energi
3. Peristiwa perpindahan massa, energi, momentum
4. Reaksi kimia
5. Termokimia
6. Termodinamika
Terdapat pula ilmu-ilmu pendukung yang teknik kimia, antara lain:
1. Mekanika fluida
2. Ilmu tentang material
![Page 3: Tugas PTK](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082418/5695d0061a28ab9b0290995f/html5/thumbnails/3.jpg)
Selain ilmu dasar dan ilmu pendukung, terdapat pula kemampuan-kemampuan
dan pengetahuan-pengetahuan aplikatif yang perlu dikuasai oleh seorang insinyur
teknik kimia, antara lain:
1. Pengendalian proses kimia
2. Instrumentasi Analitik
3. Perancangan proses kimia
4. Penanganan limbah pabrik
5. Prosedur keselamatan pabrik kimia
6. Evaluasi ekonomi pabrik kimia
7. Manajemen proyek
(Che.ITB.ac.id, 2015)
4. Tugas seorang Insinyur Teknik Kimia
Tugas seorang insinyur/sarjana Teknik Kimia yang bergerak dibidang ini antara
lain :
1. Penelitian Proses
Penelitian proses adalah penelitian awal, skala bangku (bench scale) yang
dilakukan di laboratorium yang bertujuan untuk meneliti kelayakan suatu proses
baru dari segi teknis dan ekonomis, pengumpulan data-data yang diperlukan
untuk membuat pabrik skala pilot dan untuk pembuatan simulasi proses dengan
komputer. Jadi penelitian proses adalah satu langkah lebih maju dari penelitian
eksplorasi dasar yang biasanya dilakukan oleh ahli kimia murni. Tahap dari studi
ini adalah sebagai berikut :
Penelitian Proses
Rekayasa Proses Awal
Evaluasi Proses Awal
Studi ini dilakukan, dimulai dari penelitian awal laboratorium dan disertai
perhitungan-perhitungan teknik ekonomis, di mana data-data teknik yang
diperlukan diperoleh dari penelitian-penelitian yang terpisah satu dengan yang
lainnya, baik di unit proses maupun di unit-unit operasionalnya, dan dibantu pula
![Page 4: Tugas PTK](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082418/5695d0061a28ab9b0290995f/html5/thumbnails/4.jpg)
dengan data-data sekunder dari literatur. Karena itu hasil dari penelitian proses
perlu dievaluasi dengan cara membuat pabrik skala pilot untuk mengembangkan
proses.
2. Pengembangan Proses
Tahap-tahap pekerjaan pengembangan proses adalah sebagai berikut :
Pengembangan Proses
Rekayasa final
Evaluasi Proses Final
Program pengembangan proses yang baik seharusnya sudah bisa memberikan
kepastian baik dari segi teknis operasional maupun ekonomis, karena dengan
pengembangan proses ini akan didapatkan data-data kondisi operasi yang lengkap
serta kebutuhan jenis dan ukuran peralatan-peralatan pembantu dan peralatan
kontrolnya. Perhitungan perancangan peralatan-peralatan proses yang diperlukan
dilanjutkan dengan evaluasi ekonomi.
Untuk mendapatkan data-data teknis operasional yang akurat, perlu dibuat
pabrik berskala pilot, yang ukurannya sudah terukur dengan teliti. Dengan data-
data dari pabrik berskala pilot ini diadakan evaluasi ulang perhitungan-
perhitungan teknik dan ekonomis yang merupakan evaluasi proses final.
Hasil dari pengembangan proses ini juga belum bisa memberikan kepastian
tentang seberapa besar keuntungan yang akan didapat bila hasil dari
pengembangan proses ini diterapkan ke skala pabrik.
3. Rekayasa Proses
Untuk memastikan berapa ongkos produksi yang diperlukan apabila hasil
pengembangan proses diterapkan pada skala pabrik perlu adanya rekayasa proses,
di mana perhitungan yang diperoleh dari pengembangan proses diulang, neraca
massa dan energi serta ukuran alat dihitung lagi untuk kapasitas pabrik yang
diinginkan (scale up), kemudian evaluasi ekonomi dilakukan lagi tetapi dengan
menggunakan data yang berlaku saat ini. Misalnya perlu dihitung biaya di unit
evaporasi : perlu diketahui berapa harga per kilogram uap pemanas pada saat itu,
berapa biaya proses pendinginan air dengan peralatan pendingin air dengan
peralatan pendingin yang tersedia di pasar waktu itu, berapa harga evaporator,
pompa dan sistem vakum, pipa-pipa, isolasi, sistem kontrol, tenaga kerja, bahan
![Page 5: Tugas PTK](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082418/5695d0061a28ab9b0290995f/html5/thumbnails/5.jpg)
baku, bahan pembantu dan lainnya pada waktu itu. Itu semua adalah contoh
komponen yang harus dihitung untuk kepastian berapa nantinya ongkos produksi
di unit evaporasi yang dibutuhkan.
4. Analisa Ekonomi
Perusahaan didirikan dengan tujuan utama mencari keuntungan, karena itu
faktor ekonomi memegang peranan penting. Seoran insinyur teknik kimia di
industri proses harus berpikir dengan orientasi ekonomi, bagaimana caranya agar
perusahaan mendapat keuntungan sebesar mungkin tanpa meninggalkan kode etik
(Persatuan Insinyur Teknik Kimia Amerika Serikat sudah mempunyai yang harus
dipegang teguh yang mencakup berbagai bidang kemanusiaan dan lingkungan).
Karena itu hasil perhitungan dari insinyur rekayasa proses perlu faktor eksternal
di dalam perhitungan ekonomi.
Beberapa faktor eksternal yang perlu dimasukkan antara lain harga dan
kualitas bahan baku dan bahan pembantu, harga produk sejenis di pasaran beserta
perbandingan kualitasnya, bunga bank, berapa besar depresiasi alat, ongkos
transportasi dan lainnya selengkap mungkin untuk bisa menghitung dan
menyajikan berbagai kemungkinan yang nantinya bisa dipakai sebagai bahan
pertimbangan dalam mengambil keputusan, untuk memperoleh proses yang bisa
menghasilkan keuntungan terbesar bagi perusahaan.
5. Rekayasa Proyek dan Konstruksi
Setelah diputuskan untuk disetujui, suatu rancangan pabrik perlu dipelajari
oleh para insinyur Teknik Kimia yang bekerja di bidang rekayasa proyek dan
konstruksi. Insinyur tersebut harus meneliti setiap bagian rancangan. Mungkin
juga harus mengubah lagi tipe peralatan, jenis material yang paling cocok dan
ekonomis pada proyek. Menentukan bentuk bangunan yan diperlukan,
penempatan peralatan dan bangunan (lay out alat dan bangunan) agar operasi
dan pengontrolan pabrik bisa dengan mudah dilakukan serta ekonomis,
kemudian dibuatkan gambar konstruksinya dengan bangunan insinyur sipil dan
arsitek serta sekaligus mengestimasi ongkos bangunannya. Kemudian dia harus
membuat jadwal pembelian peralatan dan material proses serta utilitasnya,
menjadwalkan pembangunan gudang peralatan yang ada pada saat konstruksi
![Page 6: Tugas PTK](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082418/5695d0061a28ab9b0290995f/html5/thumbnails/6.jpg)
sangat diperlukan untuk mengamankan peralatan yang sudah dibeli,
menjadwalkan pembangunan gedung untuk pabriknya sendiri.
6. Operasional Pabrik
Pabrik selesai dibuat dan siap dijalankan, tapi apakah bisa langsung
beroperasi secara mulus, operator duduk dan mencatat data di ruang kontrol (di
belakang meja saja), supervisor setiap malam pulas tidur di rumah. Hal yang
terjadi jauh dari pekerjaan enak tersebut, tetapi bisa sangat menarik karena
penuh dengan hal-hal baru dan kadang-kadang tak terduga, bahkan kadang perlu
diadakan perubahan peralatan di sana-sini.
Seorang insinyur Teknik Kimia yang bekerja sebagai operator pabrik, pada
saat trial run (uji jalannya pabrik baru) mungkin harus bekerja 24 jam sehari
selama berhari-hari sampai beberapa minggu, hingga tidak timbul masalah-
masalah baru, sambil melatih anak buahnya semua (yang bekerja 3 shift).
Setelah anak buahnya sudah tahu dan lancar mengerjakan apa yang harus
dilakukan secara rutin, dan mengetahui tindakan-tindakan apa yang harus
diambil bila terjadi suatu masalah, mulai saat itu sang insinyur bisa sedikit
santai, banyak duduk di belakang meja mengamati dan mempelajari data-data
operasi yang dilaporkan anak buahnya. Dengan data-data operasi harian,
insinyur Teknik Kimia harus bisa mengevaluasi kinerja alat dan proses dan
mengambil keputusan-keputusan seperti mengubah kondisi operasi : suhu,
tekanan, konsentrasi komponen dan sebagainya. Bahkan kalau perlu harus
membongkar dan memperbaiki/membersihkan peralatan-peralatan yang dinilai
sudah tidak ekonomis lagi kinerjanya. Semua itu dilakukan agar operasi pabrik
berjalan pada kondisi optimal dan ongkos produksi yang minimal.
(Tkundip.tripod.com, 2015)
Daftar Pustaka :
Che.ITB.ac.id., 2015. Program Studi Teknik Kimia.
http://www.che.itb.ac.id/info2/umum.php. Diakses pada tanggal 14
Oktober 2015.
![Page 7: Tugas PTK](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082418/5695d0061a28ab9b0290995f/html5/thumbnails/7.jpg)
Tkundip.tripod.com, 2015. Profesi Teknik Kimia.
http://www.tkundip.tripod.com/profesi.htm. Diakses pada tanggal 14
Oktober 2015