Tugas Proposal Psikologi Umum

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pada saat seorang wanita mulai mengandung anaknya,tak ada yang tahu bagaimana kepribadian anak itu nantinya. Apakah baik,buruk,suka emosi ataukah penyabar. Setiap manusia lahir dengan kepribadian yang berbeda-beda dan banyak dipengaruhi oleh lingkungan,khususnya lingkungan keluarga. Bagaimana keluarga itu bersikap biasanya akan tercermin dari bagaimana anak itu bersikap. Kalau anak itu pendiam kta bias menyimpulkan bahwa keluargaya juga edia atau jarangnya berkumpul dengan keluarga. Kalau anak tersebut sering tertawa kita juga bias mengambil kesimpulan bahwa anak itu tubuh dikeluaga yang hangat dan mengutamakan keluarga. Keluarga yang seharusnya menjadi obat kesendirian,namun pasa zaman modern ini juga banyak penyakit kejiwaan yang disebabkan oleh keluarga itu sendiri. Seperti rasa trauma yang disebabkan karena perceraian orang tua. Maka dari itulah kami ingin mendalami masalah ini. 1.2 Pertanyaan penelitian Bagaimana pengaruh keluarga terhadap kejiwaan seseorang? Berapa persen kenaikan gangguan metal 10 tahun terakhir ini? Penyakit mental yang disebabkan oleh keluarga? Perbedaan tingkat kesembuhan pasien yang ditemani keluarga dengantidak ditemani keluarga? 1

description

psikologi umum

Transcript of Tugas Proposal Psikologi Umum

Page 1: Tugas Proposal Psikologi Umum

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Pada saat seorang wanita mulai mengandung anaknya,tak ada yang tahu bagaimana kepribadian anak itu nantinya. Apakah baik,buruk,suka emosi ataukah penyabar. Setiap manusia lahir dengan kepribadian yang berbeda-beda dan banyak dipengaruhi oleh lingkungan,khususnya lingkungan keluarga.

Bagaimana keluarga itu bersikap biasanya akan tercermin dari bagaimana anak itu bersikap. Kalau anak itu pendiam kta bias menyimpulkan bahwa keluargaya juga edia atau jarangnya berkumpul dengan keluarga. Kalau anak tersebut sering tertawa kita juga bias mengambil kesimpulan bahwa anak itu tubuh dikeluaga yang hangat dan mengutamakan keluarga.

Keluarga yang seharusnya menjadi obat kesendirian,namun pasa zaman modern ini juga banyak penyakit kejiwaan yang disebabkan oleh keluarga itu sendiri. Seperti rasa trauma yang disebabkan karena perceraian orang tua. Maka dari itulah kami ingin mendalami masalah ini.

1.2 Pertanyaan penelitian

Bagaimana pengaruh keluarga terhadap kejiwaan seseorang? Berapa persen kenaikan gangguan metal 10 tahun terakhir ini? Penyakit mental yang disebabkan oleh keluarga? Perbedaan tingkat kesembuhan pasien yang ditemani keluarga dengantidak

ditemani keluarga?

1.3 Tujuan penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dappat mengetahui pengaruh keluarga terhadap kejiwaan seseorang. Serta dapat mendalami macam-macam gangguan jiwa

1

Page 2: Tugas Proposal Psikologi Umum

1.4 Manfaat penelitian

Bagi penderita gangguan jiwa : Dapat mengetahui apa arti keluarga Dapat mengurangi penyakit jiwa pasien itu sendri Membantu pasien untuk mengingat keluarganya

Bagi keluarga penderita :

Dapat mengetahui bagaimana pengaruh mereka bagi si pasien sendiri

2

Page 3: Tugas Proposal Psikologi Umum

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sampel penyakit

Skizofrenia

Istilah "skizofrenia" berasal dari bahasa Inggris yaitu "schizophrenia" yang memiliki arti "pikiran terbagi atau terpecah" di mana hal itu mengacu pada terganggunya keseimbangan pada emosi dan pikiran.

Seperti dilansir Mayo Clinic dan WebMD, Jumat (23/8/2013), skizofrenia juga diartikan sebagai sekelompok gangguan berat pada otak di mana orang akan menafsirkan realitas dengan abnormal, tidak seperti orang pada umumnya. Orang yang mengalami hal ini akan mengalami beberapa hal seperti halusinasi, khayalan, dan gangguan pada pemikiran dan perilaku. Mayoritas dari penderitanya mengalami rasa takut yang luar biasa. Biasanya, penyakit ini mulai muncul pada usia dewasa muda. Skizofrenia bisa dikatakan sebagai sebuah kondisi yang kronis. Sebab, penderitanya tidak dapat dilepaskan dari namanya pengobatan. Mereka harus mendapatkan perawatan seumur hidup mereka.

Skizofrenia dibedakan menjadi lima subtipe, yakni:

1. Paranoid

Orang yang mengalami hal ini akan sering berkhayal dan mengalami halusinasi, biasanya pada pendengaran. Penderitanya sering mendengar suara-suara pada telinganya, padahal suara itu tidak didengarkan oleh orang lain. Namun, fungsi intelektual dari penderitanya biasanya relatif normal. Jika seseorang mengalami paranoid, biasanya penderitanya biasanya lebih sering menunjukkan kemarahan, bersikap acuh tak acuh, dan cemas. Namun, hal ini masih bisa disembuhkan.

2. Katatonik

3

Page 4: Tugas Proposal Psikologi Umum

Orang yang mengalami subtipe dari skizofrenia ini seringkali melakukan kegiatan dan gerakan yang tidak berarti. Mereka juga akan menarik diri dari lingkungan sosial. Mereka lebih senang menyendiri dan tidak melakukan interaksi dengan orang lain.

3. Tidak teratur

Jenis skizofrenia ini ditandai dengan ucapan dan perilaku yang tidak teratur atau sulit dipahami, misalnya tertawa tanpa alasan yang jelas. Mereka juga sering meluapkan emosi yang tidak pantas. Selain itu, orang yang mengalami hal ini akan terlihat sibuk dengan pemikiran atau persepsi mereka sendiri. Sangat kecil kemungkinan untuk menyembuhkan jenis skizofrenia ini.

4. Diferentiatif

Dibandingkan dengan subtipe lainnya, jenis skizofrenia ini adalah jenis yang paling banyak dialami oleh para penderitanya. Gejala yang ditimbulkan merupakan kombinasi dari beberapa subtipe dari skizofrenia.

5. Residual

Orang yang mengalami hal ini biasanya tidak akan menunjukkan gejala-gejala positif dari penyakit skizofrenia, seperti berkhayal, halusinasi, tidak teratur dalam berbicara dan berperilaku. Biasanya, jenis penyakit ini akan terdiagnosa setelah salah satu dari empat subptipe skizofrenia telah terjadi.

Meski sudah dijelaskan mengenai subtipe dari penyaki skizofrenia, namun sangat sulit untuk menentukan jenis skizofrenia mana yang dialami oleh si penderita. Sebab, mayoritas dari penderita akan menunjukkan gejala-gejala yang hampir sama dengan penderita lainnya.

Namun, bila penderita sudah menunjukkan beberapa gejala yang dianggap sudah mewakili penyakit ini, maka pengobatan harus dilakukan dengan cepat. Sebab, bila tidak, hal ini dapat menimbulkan beberapa masalah lain. Seringkali, penderita ingin berbuat sesuatu yang dapat menyakiti dirinya sendiri. Bila hal itu tidak berhasil dilakukan, mereka mungkin akan mencoba untuk bunuh diri.

Gejala

4

Page 5: Tugas Proposal Psikologi Umum

Tanda dan gejala yang dialami oleh penderita skizofrenia seringkali dikaitkan dengan penyakit mental lainnya. Sebab, tanda dan gejala dari penyakit ini memang hampir sama dengan tanda dan gejala dari penyakit mental lainnya. Hal ini yang menyebabkan penyakit skizofrenia sulit untuk didiagnosis.

Tanda dan gejala dari penyakit ini dibagi menjadi tiga kategori:

1. Gejala positif

Fungsi otak dari penderita penyakit skizofrenia akan bekerja lebih aktif atau bisa dikatakan berlebihan. Hal ini menyebabkan otak bekerja dengan tidak normal. Akibatnya, penderita akan mengalami beberapa hal seperti berikut ini:BerkhayalIni merupakan hal yang paling umum dialami oleh para penderita skizofrenia. Mereka memiliki keyakinan yang berbeda dengan orang normal. Mereka akan melihat realitas yang berbeda pula. Selain itu, penderita juga sering salah menafsirkan persepsi.HalusinasiOrang yang mengalami penyakit ini sering berhalusinasi. Mereka seringkali melihat atau mendengar hal-hal yang sebenarnya tidak ada.Gangguan pikiranPenderita skizofrenia akan kesulitan berbicara dan mengatur pikirannya sehingga hal ini mengganggu kemampuan berkomunikasi.Perilaku tidak teraturOrang yang mengalami skizofrenia sering berperilaku aneh, seperti anak kecil yang melakukan hal-hal konyol.

Selain keempat hal di atas, para penderitanya juga sering curiga dan mereka seolah-olah berada di bawah pengawasan yang ketat. Hal itu menyebabkan mereka merasa tertekan.

2. Gejala negatif

Gejala ini mengacu pada berkurangnya atau bahkan tidak adanya karakteristik fungsi otak yang normal. Gejala ini mungkin muncul disertai atau tanpa adanya gejala positif. Gejala-gejala yang ditimbulkan antara lain:Sulit mengekspresikan emosiMenarik diri dari lingkungan sosialKehilangan motivasi

5

Page 6: Tugas Proposal Psikologi Umum

Tidak minat melakukan kegiatan sehari-hariMengabaikan kebersihan pribadiGejala-gejala tersebut seringkali dianggap sebagai kemalasan yang biasa dialami oleh tiap orang. Namun, hal itu ternyata keliru.

3. Gejala kognitif

Jenis gejala ini akan menimbulkan masalah pada proses berpikir. Tanda dan gejala yang mungkin timbul, antara lain:Masalah dalam membuat informasi yang masuk akal dan dapat dimengertiSulit berkonsentrasiMasalah pada memori otakSelain ketiga gejala di atas, penyakit skizofrenia juga akan menimbulkan masalah pada suasana hati. Para penderitanya akan mengalami depresi, cemas, dan seringkali mencoba untuk bunuh diri. Gejala-gejala dari penyakit ini lambat laun dapat melumpuhkan para penderitanya. Sebab, hal ini sangatlah mengganggu kemampuan mereka untuk melakukan kegiatan rutin sehari-hari.

Namun, apabila penderitanya masih berusia remaja, gejala yang ditimbulkan sulit untuk dideteksi dan kemudian dianggap sebagai penyakit skizofrenia. Sebab, pada usia tersebut mereka pasti akan mengalami hal-hal ini yang ternyata merupakan gejala dari penyakit skizofrenia:Menarik diri dari keluarga dan temanPenurunan kinerja di sekolahSulit tidurCepat emosiNamun, bila dibandingkan dengan orang dewasa, anak muda kurang cenderung mengalami khayalan dan lebih cenderung mengalami halusinasi visual.

Penyebab

Penyebab pasti dari penyakit skizofrenia belum diketahui. Namun, beberapa peneliti percaya bahwa penyakit ini dapat terjadi akibat unsur kimia pada otak bermasalah, termasuk neurotransmiter dopamin dan glutamat. Hal ini terlah dibuktikan dari sebuah studi neuroimaging yang menunjukkan perbedaan dalam struktur otak dan sistem saraf pusat dari penderita skizofrenia. Selain itu, para peneliti juga percaya bahwa faktor genetika dan lingkungan turut berkontribusi dalam perkembangan penyakit ini. Namun,

6

Page 7: Tugas Proposal Psikologi Umum

ada beberapa faktor yang tampaknya dapat meningkatkan risiko penyakit ini timbul dan berkembang, seperti:

Kondisi hidup yang penuh stresSering mengkonsumsi obat psikoaktif selama masa remaja dan dewasa mudaSering terkena paparan virus, racun, atau kekurangan gizi selama masa kehamilan, khususnya pada trimester pertama dan keduaPengobatan

Tidak ada cara pasti untuk mencegah penyakit skizofrenia. Namun, pengobatan dini dapat membantu mencegah kekambuhan dan memburuknya gejala yang timbul akibat dari penyakit ini. Bila tidak diobati, penyakit ini dapat menimbulkan masalah pada emosi, perilaku, dan kesehatan yang semakin lama akan semakin memburuk. Oleh karena itu, segeralah untuk memeriksakan diri ke dokter. Bila Anda telah menduga bahwa Anda mengalami skizofrenia, bicaralah ke dokter Anda. Sebab, dokter akan langsung meminta Anda untuk melakukan pemeriksaan. Beberapa jenis tes dan ujian yang umumnya dilakukan oleh dokter, antara lain:Tes laboratoriumDokter akan melakukan tes darah, misalnya dengan melakukan penghitungan sel darah secara lengkap (CBC). Hal ini dapat membantu Anda untuk menyingkirkan kondisi lain yang menimbulkan gejala serupa. Selain itu, dokter mungkin akan merekomendasikan kepada Anda untuk melakukan skrining untuk alkohol dan obat-obatan.Tes pencitraan dengan menggunakan magnetic resonance imaging (MRI) dan computed tomography (CT) scan.Evaluasi psikologisDokter akan memeriksa status mental Anda dengan cara mengamati penampilan dan sikap Anda. Dokter akan mengajukan pertanyaan seputar pikiran, suasana hati, khayalan, halusinasi, penyalahgunaan zat, dan potensi percobaan bunuh diri.

Bila dokter sudah menetapkan bahwa Anda mengalami penyakit skizofrenia, dokter pasti akan langsung merujuk Anda untuk melakukan pengobatan. Penyakit ini mruapakan suatu kondisi kronis yang mengharuskan penderitanya untuk melakukan pengobatan seumur hidup mereka walaupun gejala yang timbul juga telah mereda. Anda dapat melakukan pengobatan dengan cara menggunakan obat-obatan atu dengan terapi psikososial.

1. Obat-obatan

7

Page 8: Tugas Proposal Psikologi Umum

Pengobatan dasar untuk mengatasi penyakit skizofrenia adalah dengan menggunakan obat-obatan. Obat antipsikotik adalah obat yang paling sering digunakan untuk mengobati penyakit ini. Jenis obat ini dapat mengontrol gejala karena obat ini dapat mempengaruhi neurotransmitter otak dopamin dan serotonin.

Pilihan pengobatan juga disesuaikan dengan keadaan dari penderitanya. Bila si penderita merupakan pribadi yang tidak disiplin dan pelupa, dokter mungkin akan memberikan obat dengan cara disuntikkan, bukan dalam bentuk pil yang sering dilupakan.

Selain itu, apabila si penderita adalah pribadi yang gelisah, dokter akan melakukan pengobatan awal dengan memberikan obat penenang, seperti benzodiazepin dan lorazepam (Ativan), di mana obat tersebut dapat dikombinasikan dengan obat antipsikotik. Berikut jenis-jenis obat yang dapat Anda gunakan untuk menangani penyakit ini:Obat konvesional atau tipikal dan obat antipsikotikJenis obat ini memiliki efek samping neurologis yang berpotensi untuk mengembangkan gangguan pada gerakan (tardive dyskinesia). Beberapa macam dari jenis obat ini, antara lain Chlorpromazine, Fluphenazine, Haloperidol (Haldol), dan Perphenazine. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan obat antipsikotik yang dapat mengontrol tanda dan gejala dari penyakit skizofrenia dengan dosis serendah mungkin.Obat antipsikotik atipikalIni merupakan jenis obat baru yang juga digunakan untuk mengatasi penyakit skizofrenia. Obat ini juga lebih banyak disukai karena memiliki risiko efek samping yang ditimbulkan lebih rendah daripada obat konvensional. Efek samping dari jenis obat ini antara lain menambah berat badan, menimbulkan penyakit diabetes, dan kolestrol darah menjadi tinggi. Ada beberapa macam obat antipsikotik atipikal, misalnya Aripiprazole (Abilify), Clozapine (Clozaril, Fazaclo ODT), Olanzapine (Zyprexa), dan masih banyak lagi.

Dengan melakukan pengobatan dengan obat-obatan seperti di atas, kondisi Anda dapat Anda kelola dengan lebih mudah. Namun, karena banyak obat yang menimbulkan efek samping yang serius, banyak orang enggan untuk melakukan pengobatan dengan menggunakan obat-obatan.

2. Perawatan psikososial

8

Page 9: Tugas Proposal Psikologi Umum

Meskipun obat-obatan adalah landasan dari pengobatan penyakit skizofrenia, perawatan psikososial juga penting untuk dilakukan. Pada perawatan ini, Anda akan melakukan beberapa hal, seperti berikut:Pelatihan keterampilan sosial untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi.Terapi keluarga yang dapat memberikan dukungan dan pendidikan bagi keluarga yang berhubungan dengan penderita penyakit skizofrenia. Rehabilitasi vokasional atau kejuruan dan dukungan pekerjaan guna membantu penderita skizofrenia untuk dapat mempertahankan pekerjaan mereka walaupun dalam kondisi krisis.Terapi individu. Penderita akan diajari untuk mengelola stress dan mengidentifikasi tanda dan gejala sedini mungkin supaya mereka dapat menghindari kekambuhan

Bipolar disorderBipolar disorder atau penyakit bipolar adalah jenis penyakit psikologi, yang ditandai dengan perubahan mood/suasana hati yang sangat ekstrim. Suatu ketika seorang penderita bipolar disorder, bisa merasa sangat antusias dan bersemangat (mania). Namun lain waktu, ia bisa tiba-tiba menjadi sangat pesimis, putus asa, bahkan sampai mempunyai keinginan untuk bunuh diri (depresi). Bagi pengidap penyakit bipolar akut, dua mood yang bertolak belakang ini bahkan bisa dialami secara bergantian setiap harinya.

Prevalensinya penyakit yang dulu disebut manik depresif ini cukup tinggi, yaitu sebesar 1-2 % dari populasi. Apabila tidak mendapat penanganan yang tepat, angka kematian penderita bipolar disorder bisa meningkat 2,5 kali lipat dalam setahun. Penyebab kematian tertinggi disebabkan oleh bunuh diri. Sekitar 25 % penderita bipolar pernah berupaya bunuh diri minimal sekali seumur hidup.

Penyakit bipolar seringkali berkembang pada akhir masa remaja seseorang atau pada tahun-tahun awal masa dewasa. Paling sedikit setengah dari semua kasus-kasus mulai sebelum umur 25 tahun. Beberapa orang-orang mempunyai gejala-gejala pertama mereka selama masa kanak-kanak, sementara yang lain mungkin mengembangkan gejala-gejala jauh sesudahnya.

Faktor penyebab Bipolar Disorder

Gangguan ini bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, salah satunya adalah gen. Seseorang yang lahir dari orang tua yang salah satunya merupakan pengidap bipolar disorder memiliki resiko mengidap penyakit yang sama sebesar 15%-30% dan bila kedua

9

Page 10: Tugas Proposal Psikologi Umum

orang tuanya mengidap bipolar disorder, maka 50%-75%. anak-anaknya beresiko mengidap bipolar disorder.

Faktor penyebab bipolar disorder lainnya adalah terganggunya keseimbangan cairan kimia utama (seperti norepinephrin, dopamine, dan serotonin) di dalam otak. Sebagai contoh, ketika seorang pengidap bipolar disorder dengan kadar dopamine yang tinggi dalam otaknya akan merasa sangat bersemangat, agresif, dan percaya diri. Namun ketika cairan kimia utama otak itu menurun di bawah normal, penderita akan merasa tidak bersemangat, pesimis, dan bahkan berkeinginan untuk bunuh diri.

Faktor eksternal lingkungan dan psikologis juga diyakini sebagai faktor penyebab bipolar disorder. Penderita penyakit ini cenderung sebelumnya mengalami pengalaman buruk dalam hubungan antar perseorangan seperti putus cinta, kematian orang tua atau sahabat. Bisa juga karena mengalami kegagalan dalam pencapaian tujuan hidup seperti tidak lulus sekolah dan dipecat dari pekerjaan.

Selain penyebab diatas, alkohol, penyalah gunaan obat-obatan, dan riwayat penyakit lain yang diderita seperti pernah didiagnosis hiperaktif (ADHD) semasa kanak-kanak juga dapat memicu munculnya bipolar disorder.

Tanda-tanda dan gejalanya

Tanda-tanda dan gejala bipolar disorder dapat terlihat sangat berbeda pada orang yang berbeda. Hal ini tergantung dalam jenis mood episodes (episode-episode suasana hati) yang ia derita yaitu mania dan depresi. Adakalanya, episode suasana hati penderita mencakup gejala-gejala dari keduanya. Ini disebut keadaan campuran (mixed state).

Saat mengalami episode mania, penderita merasakan sensasi bahagia, optimis berlebihan, melakukan aktivitas lebih dari biasa, sangat bertenaga, kurang kebutuhan untuk tidur, banyak ide, cerewet tak terkendali dan sulit diinterupsi. Penderita dalam episode ini juga ditandai dengan tindakan yang berbahaya tanpa perhitungan matang. Aktivitas psikomotor dan dorongan seksual juga meningkat.

Pada episode depresi, penderita mengalami gangguan tidur (insomnia), gangguan selera makan, perasaan cemas yang berkepanjangan, sering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas, merasa sunyi dan hampa serta muncul keinginan bunuh diri. Seringkali penderita jadi tidak rapi penampilannya, kurang peduli kebersihan, berbicara

10

Page 11: Tugas Proposal Psikologi Umum

lambat, hampir tak punya inisiatif dan tak lagi berminat pada sesuatu yang tadinya disukai.

Namun ada juga saat tertentu, penderita mengalami episode campuran (mania dan depresi). Suatu saat mungkin ia merasakan energi yang berlebihan, tidak bisa tidur, banyak ide-ide yang berlalu-lalang di kepala, agresif (mania). Akan tetapi, beberapa jam kemudian, keadaan itu berubah menjadi sebaliknya (depresi). Hal itu terjadi bergantian dan berulang-ulang dalam waktu yang relatif cepat.

Pengobatan untuk Bipolar Disorder

Meskipun bipolar disorder termasuk gangguan kejiwaan yang bersifat kronik, serius dan sering berpotensi fatal (bunuh diri), gangguan ini sesungguhnya dapat diobati. Dengan penatalaksanaan yang lengkap, berkesinambungan dan komprehensif, maka penderita gangguan bipolar akan dapat nyaman menikmati kehidupannya.

Penyakit bipolar dapat dirawat dengan kombinasi dari terapi psikologis dan obat. Tahap pertama dari setiap orang yang mengidap penyakit ini adalah diagnosa dari psikiater sebelum terapi atau obat diberikan. Lithium (Eskalith, Lithobid) adalah obat yang paling umum diresepkan untuk orang-orang dengan penyakit bipolar. Pasien juga dapat diobati dengan obat antipsikotik terutama untuk episode mania.

Bipolar disorder adalah penyakit jangka panjang yang harus dikelola secara hati-hati sepanjang kehidupan seseorang. Oleh karena itu, perawatan yang dilakukan harus selalu mendapat dukungan dari keluarga dan teman dan mencari pemahaman apa yang diakibatkan penyakit ini kepada orang yang mereka cintai dan mengapa mereka memperlihatkan tingkah laku seperti itu

11

Page 12: Tugas Proposal Psikologi Umum

BAB III

3.1 Metode penelitian

Dalam kegiatan penelitian ini,peneliti mempergunakan beberapa metode,antara lain :

Metode observasi Metode wawancara Meode kuisioner

3.2 Pendekatan penelitian

(nun tolong cariin yang ini aja ya)

3.3 Tempat dan waktu penelitian

Tanggal/hari :

Jam :

Tempat :

3.4 Teknik pengambilan subjek

Kami mengambil subjek secara acak dan yang sesuai dengan tujuan dan judul penelitian kami

3.5 Lampiran

Foto pasien rumah sakit jiwa Foto para perawat Pertannyan untuk para perawat Foto aktivitas di rumh sakit

12