Psikologi Umum Kelompok 14

40
KELOMPOK 14 - ADRIATI (I31112007) - SEPTRI SARI (I31112004) - ELISABETH B. S. (I31112056) - MARIANI (I31112045) - SIGIT S. (I31112074) Dosen : Desni Yuniarti, M.Psi

description

lop

Transcript of Psikologi Umum Kelompok 14

KELOMPOK 14 ADRIATI (I31112007) SEPTRI SARI (I31112004) ELISABETH B. S. (I31112056) MARIANI (I31112045) SIGIT S. (I31112074)Dosen : Desni Yuniarti, M.Psi

I. KomunikasiA. Pengertian Komunikasi Menurut Para AhliOnong Uchjana EffendyKomunikasi adalah proses penyampaianpesanoleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui media).Harold LasswellKomunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan komunikator (siapa yang mengatakan?), pesan (mengatakan apa?), media (melalui saluran/channel/media apa?), komunikan (kepada siapa?), efek (dengan dampak/efek apa?). Jadi, proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode) pesan dan menyampaikannya melalui suatu saluran tertentu kepada pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.Raymond RossKomunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman simbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respons/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan olehkomunikator.Gerald R. MillerKomunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk memengaruhi perilaku mereka.Everett M. RogersKomunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.Carl I. HovlandKomunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain.New CombKomunikasi adalah transmisiinformasiyang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima.

Bernard Barelson& Garry A. SteinerKomunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, grafis, dan angka.Colin CherryKomunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya.Forsdale (1981) Communication is the process by which a system is established, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules. Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu sistem dibentuk, dipelihara, dan diubah dengan tujuan bahwa sinyal-sinyal yang dikirimkan dan diterima dilakukan sesuai dengan aturan.Analisis: Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan/rangsangan (stimulus) yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih. Dimana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan/rangsangan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Dengan tujuan sang receiver (komunikan) dapat menerima sinyal-sinyal atau pesan yang dikirimkan oleh source (komunikator).William J. SellerKomunikasi adalah proses dimana simbol verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.Ruben dan StewardHuman communication is the process through which individuals in relationships, group, organizations and societies respond to and create messages to adapt to the environment and one another. Komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.

Menurut EtimologisKata atau istilah komunikasi (dari bahasa Inggris communication), secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa Latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. KesimpulanKomunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan, mempertahankan, dan meningkatkan kontak dengan orang lain. Oleh karena itu, komunikasi dilakukan oleh seseorang setiap hari. Misalnya seorang perawat yang menyimak kesedihan seorang suami yang ditinggal mati istrinya. Komunikasi menyampaikan informasi, dan merupakan suatu aksi saling berbagi. Komunikasi merupakan faktor paling penting yang digunakan untuk menetapkan hubungan terapeutik antara perawat dan klien.

B. Tingkat KomunikasiKomunikasi terjadi pada tingkat intrapersonal, interpersonal, dan umum atau publik. Hal ini akan dijelaskan sebagai berikut.1. Komunikasi IntrapersonalTerjadi di dalam diri individu, merupakan model bicara seorang diri atau dialog internal yang terjadi secara konstan dan tanpa disadari. Tujuannya adalah kesadaran diri yang mempengaruhi konsep diri dan perasaan dihargai. Konsep diri yang positif dan kesadaran diri yang datang melalui dialog internal dapat membantu perawat mengekspresikan diri secara tepat kepada orang lain. Misalnya, ketika seorang perawat yang mendapati klien dengan ekspresi wajah menyeringai dan berpikir, Apakah klien ini kesakitan? Apa yang harus aku lakukan untuk klien ini? Kapan dosis terakhir dari obat anti-nyeri diberikan?

2. Komunikasi InterpersonalYaitu interaksi antara dua orang atau di dalam kelompok kecil yang bersifat saling berhadapan dan merupakan tipe yang paling sering digunakan dalam situasi keperawatan. Komunikasi interpersonal yang sehat menimbulkan terjadinya pemecahan masalah, berbagi ide, pengambilan keputusan dan perkembangan pribadi. Komunikasi interpersonal merupakan inti praktik keperawatan. Seorang perawat dapat membantu klien dengan berkomunikasi dalam tingkat interpersonal yang bermakna.3. Komunikasi PublikMerupakan interaksi dengan sekumpulan orang dalam jumlah yang besar. Contoh komunikasi publik yaitu memberikan kuliah pada sebuah ruangan yang dipenuhi pelajar.

C. Model KomunikasiModel komunikasi dibuat untuk membantu dalam memberi pengertian tentang komunikasi dan juga untuk menspesifikasi bentuk-bentuk komunikasi yang ada dalam hubungan antar manusia. Ada beberapa model komunikasi yang perlu diketahui dalam memenuhi komunikasi antar manusia, yaitu : MODEL SHANNON WEAVERPola komunikasi yang diterapkan adalah komunikasi satu arah yang berlangsung tanpa ada timbal baliksecara langsung. Apabila adanya hambatan (noise) dalam berkomunikasi, dapat mengganggu keefektifan dari proses komunikasi. Kerentanan adanya noise sebagai hambatan selama berlangsungnya komunikasi sangatlah besar. Tingkat kedengaran suara merupakan sumber yang umum terjadi. Kondisi lingkungan tempat komunikasi, jarak antarkomunikator dan komunikan, nada suara, kejelasan suara dan sensitifitas organ adalah faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kedengaran suara. MODEL LASWELLModel ini umumnya digunakan dalam komunikasi massa dimana komunikator sangat powerfull mampu mempengaruhi komunikan dan menganggap pesan yang disampaikan mampu membawa efek dalam diri komunikan. Unsur-unsur dalam komunikasi ini menggunakan lima pertanyaan, yaitu : Who (komunikator) Say what (pesan yang disampaikan) In which channel (saluran komunikasi) To whom (penerima pesan) With what effect (efek komunikasi yang disampaikan) MODEL SMCR (MODEL BERLO)Model komunikasi ini terdiri dari empat komponen, yaitu :a. SourceSumber dari proses komunikasi adalah siapa yang mempunyai informasi.b. MessagePesan yang dikandung dalam komunikasi juga harus diperhatikan.c. ChannelMedia yang digunakan dapat mempengaruhi persepsi.d. ReceiverAgar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik, komunikan harus mempunyai pengetahuan, sikap, keterampilan, sistem sosial dan budaya yang tidak jauh berbeda dengan yang dimiliki komunikator.SOURCEMESSAGECHANNELRECEIVER

KeterampilanBerkomunikasiElemenPenglihatanKeterampilanBerkomunikasi

SikapStrukturPendengaranSikap

PengetahuanIsiSentuhanPengetahuan

Sistem SosialBudayaTreatment dan KodeSenyuman dan MerasakanSistem SosialBudaya

MODEL LEARY (1950)Menurut model ini, komunikasi adalah proses transaksional dan multi dimensi, di mana aspek relationship dan interaksi antarindividu sangat mempengaruihi pelaksanaan komunikasi. Dalam model ini terdapat 2 dimensi, yaitu :1. Dominance-SubmissionPada dimensi ini, bila ada pihak yang menguasai, maka ada pihak yang dikuasai. Proses komunikasi ini hanya satu arah. Contoh : bos dengan pembantu, antara pimpinan dan karyawan.2. Love-HateKomunikasi tidak hanya dilakukan diantara orang yang saling mencintai, namun juga kepada yang dibenci. Dengan konteks yang berbeda. MODEL KEYAKINAN KESEHATANModel ini menekankan pada persepsi klien sebagai upaya pencegahan penyakit. Elemen utama dari model ini adalah :1. Persepsi individu terhadap tingkat keparahan penyakit.2. Persepsi individu terhadap manfaat dalam melaksanakan tindakan pencegahan penyakit.3. Petunjuk yang tersedia untuk menstimulasi individu dalam melaksanakan tindakan pencegahan penyakit.Kelebihan model ini yaitu adanya penerapan komunikasi yang luas, dapat merubah persepsi dan keyakinan klien sehingga prilaku sehat ditingkatkan. MODEL KOMUNIKASI KINGMenekankan pada komunikasi yang terjadi antara perawat dan klien yang bertujuan untuk menentukan suatu keputusan dalam melaksanakan tindakan kesehatan. MODEL KOMUNIKASI KESEHATANBerfokus terhadap transaksi antara profesional kesehatan klien yang sesuai dengan masalah kesehatan klien. Model komunikasi ini mencakup 3 faktor, yaitu :1. Relationship2. Transaksi3. Konteks MODEL SCHRAUMNModel ini menjelaskan pengalaman dalam proses komunikasi. Persamaan pengalaman, bahasa dan latar belakang sosial budaya sangat menentukan apakah pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan sesuai dengan maksud komunikator. Schraumn menggunakan unsur :

DECORDERSIGNALENCODERSOURCEDEC

DESTINATION

MODEL KOMUNIKASI PARTISIPASID. Lawrance Kincaid dan Everett M. Rogers mengembangkan sebuah model komunikasi berdasarkan konsep pemusatan yang dikembangkan dari teori informasi dan sibernetik. Model ini muncul setelah melihat berbagai kelemahan model komunikasi satu arah yang mendominasi berbagai riset sebelumnya.Teori sibernetik melihat komunikasi sebagai suatu sistem di mana semua unsur saling mengatur dalam memproduksi luaran. Keberhasilan komunikasi ditunjukkan dalam merakit berbagai macam teknologi canggih seperti komputer, radar, peluru kendali dan lain-lain.Dalam konteks komunikasi antarmanusia dengan konsep sibernetik, komunikasi sebagai suatu proses yang memiliki kecenderungan bergerak ke arah suatu titik temu. Dengan kata lain, komunikasi adalah proses di mana dua atau lebih orang saling bertukar informasi untuk mencapai suatu kebersamaan pengertian satu sama lain dalam situasi di mana mereka berkomunikasi.Menurut Kincaid kebersamaan pengertian tidak pernah sempurna karena tidak ada manusia yang memiliki pengalaman yang sama betul. Dalam komunikasi yang memusat, setiap pelaku berusaha menafsirkan dan memahami informasi yang diterima. Dengan demikian pelaku komunikasi dapat memberi reaksi dengan baik kepada orang lain.

II. Komunikasi KeperawatanKomunikasi sangat penting untuk proses keperawatan. Perawat menggunakan kemampuan komunikasi pada setiap langkah dari proses (lihat kotak di bawah). Pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, da evaluasi perawat klien bergantung pada komunikasi efektif antara perawat, klien, keluarga, dan tim perawatan kesehatan. Melalui komunikasi perawat dan klien sampai pada persetujuan bagaimana mencapai hasil perawatan yang sukses. Fungsi-fungsi ini adalah bagian dari proses keperawatan yang berjalan terus. Komunikasi juga penting ketika perawatan pasien dengan masalah komunikasi. Jika klien tidak dapat berinteraksi dengan orang lain karena penyakit, keterlambatan perkembangan, keterbatasan fisik, gangguan karena terapi atau alasan emosi, perawat harus mendorong komunikasi. Perawat menggunakan proses keperawatan untuk menjamin bahwa klien berkomunikasi dengan cara yang baik dan efektif. Komunikasi TerapeutikKomunikasi terapeutik dapat didefinisikan sebagai komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatan dipusatkan untuk kesembuhan pasien.Komunikasi merupakan proses kompleks yang melibatkan perilaku dan memungkinkan individu untuk berhubungan dengan orang lain dan sekitarnya. Menurut Potter dan Perry (1993) komunikasi terjadi pada 3 tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal, dan publik. Tujuan Komunikasi TerapeutikTujuannya adalah membantu pasien memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran, membantu mengambil tindakan yang efektif untuk pasien, membantu memengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan diri sendiri.Menurut Struart dan Sundeen juga Lindberg, Hunter dan Kruszweski (dikutip dari Hamid 1996), tujuan terapeutik yang diarahkan kepada pertumbuhan klien meliputi :1. Realisasi diri, penerimaan diri, dan rasa hormat terhadap diri sendiri.2. Identitas diri yang jelas dan rasa integritas diri yang tinggi.3. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang intim, saling tergantung dan mencintai.4. Peningkatan fungsi dan kemampuan memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan personal yang realistis.Tujuan terapeutik akan tercapai bila:1. Kesadaran diri akan nilai yanng dianut.2. Kemamppuan untuk menganalisis perasaan sendiri.3. Kemampuan menjadi contoh peran.4. Altruistik.5. Rasa tanggung jawab etik dan moral.6. Tanggung jawab. Manfaat Komunikasi Terapeutik1. Mendorong dan menganjurkan kerjasama antara perawat dengan pasien.2. Mengindentifikasi, mengungkapkan, dan mengkaji masalah dan mengevaluasi tindakan yang dilakukan perawat. Komunikasi dalam Keperawatan GerontikPelayanan kesejahteraan sosial dan asuhan keperawatan bagi lansia di Indonesia secara umum masih hal baru. Hal ini karena prioritas kepada populasi lansia baru saja dimulai dan bila dibandingkan dengan negara Amerika Serikat atau Australia, Indonesia masuh jauh tertinggal. Dalam memberi asuhan keperawatan kepada lansia diperlukan tenaga profesional, yang mampu berkomunikasi dengan lansia. Karena komunikasi adalah kunci utama keberhasilan dalam menciptakan lansia yang sehat, sejahtera, berguna, dan berkualitas dari aspek fungsional dan kesehatan lansia. Perawatan dan Metode Komunikasi EfektifPerawat menggunakan kemampuan komunikasi ketika menetapkan hubungan terapeutik. Tidak ada formula untuk membentuk hubungan dengan klien. Setiap orang berkomunikasi secara unik dan setiap klien membutuhkan teknik komunikasi yang berbeda. Perawat harus fleksibel dan teknik yang digunakan untuk mengembangkan komunikasi dengan setiap klien.1. Menyimak dengan Penuh PerhatianMenyimak adalah salah satu teknik komunikasi terapeutik yang paling efektif. Menyimak merupakan metode non-verbal untuk menunjukkan minat pada kebutuhan, pandangan, dan masalah klien. Menyimak membutuhkan perhatian penuh dari perawat dan meliputi keinginan untuk memahami seluruh pesan verbal dan non-verbal yang dikomunikasikan oleh seseorang. Menyimak adalah proses neurologis yang pasif untuk menerima informasi. Menyimak dengan efektif pada awalnya mungkin terasa aneh dan membuang waktu, namun seperti kemampuan pendengar yang lainnya, juga membutuhkan latihan. Seorang pendengar yang efektif akan mendapatkan kepuasan dari bekerja dengan orang dan memahami keprihatinan kesehatan mereka yang lebih dalam. Untuk menjadi pendengar yang perhatian, perawat menggunakan kemampuan ini.a. Hadapi klien ketika mereka bicara.b. Pertahankan kontak mata yang alamiah untuk menunjukkan keinginan untuk mendengar.c. Mengambil postur yang menunjukkan menyimak. Hindari menyilangkan kaki dan tangan karena ini menunjukkan postur yang defensif.d. Hindari gerakan tubuh yang menggangu seperti meremas tangan, mengetukkan kaki atau bermain dengan sebuah benda di tangan.e. Mengangguk untuk mengakui ketika klien berbicara tentang hal penting atau mencari persetujuan.f. Condong ke pembicara untuk menunjukkan keterlibatan.Perawat harus nampak wajar ketika menyimak klien. Isyarat non-verbal seperti posisi badan yang condong ke arah pembicara jangan sampai berlebihan atau mengancam ruang intimidasi. Mahir mendengar dalam prosedur perawatan adalah penting dan efisien-waktu. Misalnya, banyak hal dapat dipelajari oleh perawat yang menyimak ketika memandikan klien. Dalam hal ini yang menjadi pusat perhatian adalah klien, bukan prosedur memandikan.2. Menunjukkan PenerimaanMenunjukkan penerimaan artinya bukan menghakimi orang lain dan menunjukkan keinginan pewawancara untuk menyimak kepercayaan, penghargaan dan latihan klien. Hal ini kadang sangat sulit karena perawat menghadapi klien dengan latar belakang yang bervariasi. Penerimaan tidak sama dengan persetujuan. Penerimaan adalah keinginan untuk mendengar seseorang tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan. Tentu saja perawat tidak menerima seluruh aspek dari penyakit atau tingkah laku klien. Perawat bekerja untuk membawa perubahan yang meningkatkan kesehatan klien. Penerimaan dapat ditoleransi melalui orang lain yang dapat membantu meningkatkan hubungan antara perawat dan klien.Untuk menunjukkan penerimaan perawat harus selalu waspada terhadap ekspresi non-verbal pribadi. Perawat menghindari ekspresi wajah dan gerakan tubuh yang menunjukkan ketidaksetujuan, seperti mengerutkan dahi atau menggelengkan kepala. Hal di bawah ini menunjukkan bahwa perawat menerima apa yang dikatakan klien :a. Menyimak tanpa menginterupsi.b. Memberikan respons verbal yang menunjukkan pemahaman.c. Yakin bahwa petunjuk non-verbal sesuai dengan komunikasi verbal.d. Menghindari perselisihan, menunjukkan kesangsian atau keinginan untuk mengubah pikiran klien.3. Mengajukan Pertanyaan yang BerhubunganBertanya adalah metode langsung dari komunikasi. Tujuan perawat adalah untuk memperoleh informais spesifik mengenai klien. Pertanyaan digunakan selama percakapan, untuk menetapkan nada interaksi verbal dan mengontrol tujuannya. Pertanyaan menjadi paling efektif jika berkaitan dengan topik atau subjek yang didiskusikan dan menggunakan kata-kata dan pola-pola dalam konteks sosiokultural klien yang normal. Selama pengkajian suatu kesehatan klien, pertanyaan mengikuti rangkaian yang logis. Contoh-contoh ini menunjukkan teknik ini :Perawat: Tuan James, dapatkah Anda tunjukkan saya mana yang sakit?Klien: Kelihatannya di punggung.Perawat: Di punggung bagian mana?Klien: Di sini, di bagian bawah.Perawat: Bagaimana rasanya?Klien: Rasanya seperti ditusuk pisau.Susunan pertanyaan perawat membantu klien mengungkapkan sebuah cerita. Setiap pertanyaan berfokus pada aspek khusus cerita tersebut. Perawat harus berhati-hati dan tidak menanyakan lebih dari satu pertanyaan pada saat yang sama atau pindah ke subjuk lainnya sampai topik yang sedang dibahas sudah secara penuh dikaji. Perawat memilih pertanyaan berdasarkan pada respon pasien yang sebelumnya sehingga informasi tersebut menjadi logis.Jika perawat menghendaki klien berelaborasi, pertanyaan terbuka adalah paling efektif karena memberi klien kesempatan untuk secara lebih lengkap membicarakan masalh atau perhatian. Pertanyaan seperti ini tidak dapat dijawab dengan ya atau tidak. Contoh dari pertanyaan terbuka :a. Tolong Anda jelaskan rasa sakit yang Anda derita?b. Apa yang menjadi masalah?c. Jelaskan pada saya bagaimana perasaan keluarga Anda terhadap penyakit Anda.Mengajukan pertanyaan terbuka kepada klien akan mendorong perawat mengkaji beberapa faktor. Respons verbal dan non-verbal klien dapat menunjukkan emosi. Perawat mungkin dapat menyimpulkan tingkat kosakata klien dan memahami kesehatan berdasarkan respons yang diberikan. Seringkali perawat mencari detil gejala dan tanda fisik serta pertanyaan terbuka untuk menghasilkan deskripsi yang akurat dan detil. Karena pertanyaan terbuka meninggalkan respons yang panjang, perawat dapat mengkaji kesenjangan atau ketidakcocokan.4. ParafraseParafrase adalah mengulang pesan klien dengan kata-kata perawat sendiri. Umumnya pernyataan yang diparafrasekan menggunakan kata-kata yang lebih sedikit daripada pernyataan asli. Melalui parafrase, perawat mengirim respons yang membuat klien tahu apakah pesan mereka dipahami dan mengacu pada komunikasi lebih lanjut. Contoh-contoh berikut mengilustrasikan pokok bahasan ini: Klien: Saya sudah muak, Dokter saya tidak mau mengatakan kepada saya apa yang terjadi.Perawat: Anda frustasi karena Anda dan dokter Anda tidak membicarakan diagnosa?Klien: Ya, dia jelas tidak tahu bagaimana rasanya sakit.Latihan dibutuhkan untuk dapat dengan akurat melakukan parafrase. Jika makna pesan berubah atau menyimpang melalui parafrase, komunikasi menjadi tidak efektif. Misalnya, klien mungkin mengatakan, Saya sudah kelebihan berat badan seumur hidup Saya dan tidak pernah mengalami masalah. Saya tidak mengerti mengapa Saya harus menjalani diet. Parafrasekan kalimat tersebut dengan mengatakan, Maksud Anda tidak peduli kalau Anda kelebihan berat badan atau tidak? yang tidak tepat. Kelihatannya Anda tidak yakin apakah Anda perlu berdiet atau tidak karena Anda tetap sehat. Pernyataan ini lebih akurat untuk memparafrasekan kalimat tersebut.5. MenjelaskanWalaupun perawat mencoba untuk melakukan parafrase, perawat mungkin tetap tidak memahami pesan klien. Ketika terjadi kesalahpahaman, perawat sejenak menghentikan diskusi untuk memahami maknanya. Menjelaskan dalam hal ini mungkin didefinisikan sebagai tindakan yang menyatakan ulang sebuah pernyataan yang sudah diutarakan atau dikirimkan oleh pengirim pesan. Tanpa penjelasan, informasi penting dapat menjadi hilang. Informasi sangat penting untuk rencana perawatan klien dan dapat menjadi tidak lengkap kecuali jika data yang membingungkan atau kontradiksi dapat dijelaskan. Perawat dapat mencoba untuk mengulangi pesan atau mengakui kebingungannya dan bertanya kepada klien untuk mengulangi pesan. Dalam contoh di bawah ini, klien datang ke klinik untuk melakukan pemeriksaan:Klien: Saya tahu saya mungkin memiliki masalah. Kelihatannya di dalam keluarga saya. Terakhir kali saya kemari, hasilnya tidak terlalu jelek, jadi saya tidak mengungkapkannya.Perawat: Maaf, Tuan Brewer, dapatkah Anda beritahu saya masalah apa yang Anda hadapi?Perawat juga harus menjelaskan pesan. Contoh dapat digunakan untuk menjelaskan pesan yang tidak jelas dan abstrak. Ketika menggunakan contoh, perawat mendeskripsikan ide atau situasi di mana klien dapat dengan mudah menghubungkannya. Dalam dialog berikut, perawat menjelaskan pembatasan aktivitas pada klien yang baru menjalani operasi mata.Perawat: Sekarang, Tuan Lee, setelah Anda pulang, Anda tidak boleh memberi tekanan pada mata Anda.Klien: Saya tidak yakin saya paham maksud Anda. Perawat: Anda tidak boleh membungkuk atau bersandar dengan kepala menghadap ke bawah. Misalnya, jika Anda mau mengambil sandal Anda di lantai atau mengambil keranjang cucian, jangan membungkuk, tetapi tekuk lutut Anda dan tetap jaga agar kepala Anda lurus. Klien: Saya punya anjing di rumah. Rasanya saya tidak dapat membungkuk untuk menggendong dia.Perawat: Benar, tekuk lutut Anda jika Anda mau mengambil anjing Anda.Dengan menjelaskan pesan secara lebih spesifik, kemungkinan untuk dipahami menjadi lebih besar. Klien yang dapat dengan mudah dibingungkan oleh terminologi kompleks dan bahasa medis akan menghargai penjelasan yang sederhana dengan menggunakan contoh yang umum.6. FokusFokus dapat didefinisikan sebagai memusatkan informasi pada elemen atau konsep kunci dari pesan yang dikirimkan. Pemfokusan akan menghilangkan ketidakjelasan dalam komunikasi dengan membatasi area diskusi. Ketika klien mendiskusikan topik yang berhubungan dengan kesehatan, pesan mereka seringkali menjadi tidak jelas. Misalnya, klien mungkin berkata kepada perawat, Saya merasa aneh akhir-akhir ini. Sebenarnya tidak terlalu mengganggu Saya, Saya hanya merasa ada sedikit gangguan di kepala Saya. Deskripsi ini hampir tidak menunjukkan apa-apa, hanya menunjukkan bahwa klien merasa kurang sehat. Jika perawat tidak membantu memfokuskan secara khusus pada keluhan fisik, klien kemungkinan besar akan terus menggunakan deskripsi yang tidak jelas.Untuk memfokuskan diskusi, perawat dapat memberi respons pada klien dengan mengatakan, Anda mengatakan merasa kurang sehat. Katakan pada Saya kapan perasaan itu muncul. Atau Gambarkan perasaan di kepala Anda. Dalam menjelaskan, perawat mencari makna dalam pesan klien. Dalam masalah pemfokusan, perawat sudah memahami pesan klien tapi menyadari bahwa pesan tersebut tidak spesifik atau tidak jelas.Perawat tidak menggunakan pemfokusan jika itu mengganggu klien ketika mendiskusikan masalah penting. Jika percakapan berlanjut tanpa informasi baru atau klien mulai mengulangi hal yang sama, pemfokusan sangat berguna.7. Menetapkan ObservasiKetika berkomunikasi, orang seringkali tidak sadar bagaimana pesan mereka diterima. Respons dari orang lain memberitahu mereka apakah mereka mengomunikasikan pesan yang dikehendaki. Salah satu cara supaya perawat dapat memberikan respons adalah dengan bersama dengan klien berbagai observasi tentang tingkah laku mereka selama komunikasi. Perawat mendeskripsikan kesan yang ditimbulkan oleh petunjuk non-verbal. Contoh tersebut mengilustrasikan hal ini: Nona Tucker duduk di ruang tunggu kantor dokternya. Ia duduk lemas dikursinya, gerakan tubuhnya lambat dan ia menguap ketika berbicara dengan perawat. Perawat berkata, Nona Tucker, Anda tampak lelah.Jika pesan verbal klien bertentangan dengan petunjuk non-verbal, observasi perawat dapat membantu untuk menunjukkan pesan yang lebih jelas. Menetapkan observasi seringkali membantu mengarahkan klien untuk berkomunikasi lebih jelas tanpa membutuhkan pertanyaa, pemfokusan, dan penjelasan lebih lanjut. Perawat tidak akan menetapkan observasi yang dapat memalukan atau membuat marah klien. Perawat dalam contoh yang terdahulu tidak akan mengatakan, Nona Tucker, Anda tampak berantakan. Meskipun jika observasi semacam ini dilontarkan dengan humor, klien dapat merasa tersinggung.8. Memberikan InformasiKetika dua orang berkomunikasi, jarang sekali prosesnya berlangsung satu arah. Dalam interaksi dengan klien, perawat seringkali memberikan informasi yang memberi klien data tambahan atau masukan. Klien dalam dialog berikut ini dijadwalkan untuk melakukan operasi keesokan harinya untuk mengangkat tumor abdominal.Klien: Dokter saya memberi tahu bahwa saya dijadwalkan operasi pertama besok.Perawat: Ya, kita akan membangunkan Anda pukul 6 pagi.Klien: Keluarga saya ingin berada di sini.Perawat: Tidak masalh. Mereka dapat datang pukul 6 dan kita akan tunjukkan pada mereka di mana bisa menunggu setelah Anda memasuki ruang operasi. Memberikan informasi tambahan kepada klien mendorong timbulnya respons lebih lanjut. Menawarkan informasi yang terus-menerus dilakukan tanpa henti hanya akan membantu komunikasi namun juga meningkatkan pengajaran kesehatan.Umumnya tidak terlalu berguna untuk menyimpan informasi dari klien, terutama bila mereka mencari informasi tersebut. Jika perawat menghindari memberi informais atau hanya memberi sebagian dari informasi, klien mungkin akan kehilangan kepercayaannya pada perawat. Jika dokter menentukan untuk menyimpan informasi, perawat harus menjelaskan alasannya pada mereka. Namun, ada banyak sekali informasi yang dapat dibagikan perawat. Perawat harus menghindari memberikan nasihat pada klien ketika memberikan informasi sehingga tidak mempengaruhi proses pengambilan keputusan klien. Perawat menyediakan informasi yang akan membantu klien untuk mencapai keputusan yang menurut mereka dapat mengoptimalkan tingkat kesehatan mereka.9. Mempertahankan KetenanganKetenangan akan membuat perawat dan klien dapat berpikir. Kegunaan ketenangan dapat menjadi sulit karena jeda dalam percakapan yang berlangsung selama beberapa detik atau menit dapat menyebabkan kejanggalan. Perawat junior harus melatih teknik ini sebelum dapat menggunakannya.Penggunaan ketenangan membutuhkan keterampilan dan waktu. Ketenangan akan membuat klien memiliki kesempatan untuk berkomunikasi secara intrapersonal, menyusun strategi dan berpikir serta mengolah informasi. Ketenangan akan memberi klien waktu untuk mencari kata-kata atau perasaan. Ketenangan secara khusus berguna ketika klien berhadapan dengan keputusan sulit, di mana mereka tidak yakin bagaimana membaginya dengan perawat. Misalnya, ketenangan mungkin dapat membantu klien memperoleh rasa percaya diri yang dibutuhkan untuk berbagi keputusan atau untuk menolak pengobatan medis.Ketenangan juga membuat perawat dapat mengobservasi klien. Perawat memberikan perhatian khusus untuk pesan non-verbal, seperti ekspresi khawatir atau hilangnya kontak mata. Tetap diam menunjukkan keinginan perawat untuk menunggu respons. Seringkali perawat memiliki banyak pertanyaan, namun sebagian orang, terutama lansiatidak mampu untuk memberi respons dengan cepat. Ekspresi tidak sabar yang ditunjukkan oleh perawat akan menghilangkan keinginan klien untuk berkomunikasi. Ketenangan menunjukkan bahwa perawat berminat dan akan menerima respons apapun yang akan diekspresikan oleh klien.Ketika klien menjadi sangat marah secara emosional, ketenangan akan membantu mereka berpikir. Masa tenang dapat meredakan situasi yang panas. Ketenangan perawat akan menunjukkan kebutuhan klien untuk menyendiri sejenak. Setelah klien siap untuk bicara lagi, umumnya mereka akan dapat dengan lebih jelas mengespresikan perasaan mereka.

10. Menggunakan KeasertifanKeasertifan (ketegasan) adalah mempertahankan hak seseorang tanpa menyinggung orang lain yang tidak sepaham (Stanhope dan Lancaster, 1996). Melalui teknik asertif orang menunjukkan perasaan daan emosi dengan penuh keyakinan, terus-menerus yang jujur. Orang yang tegas membuat keputusan dan pilihan serta dapat mengontrol hidup mereka dengan lebih efektif daripada orang yang tidak tegas. Perawat dapat melatih kemampuan ketegasan klien dan bagaimana menggunakannya untuk meningkatkan kesehatan mereka.Contoh kemampuan asertif meliputi bicara dengan jelas, menghadapi manipulasi dan melindungi diri dari kritik. Pesan yang jelas bersifat jelas dan spesifik serta meliputi seluruh informasi yang dibutuhkan klien untuk dipahami. Contoh di bawah ini mengilustrasikan teknik yang tidak tepat untuk mengomunikasikan pesan.Perawat: Kesembuhan Anda bergantung pada kemampuan Anda untuk berlatih dengan benar.Klien: Apaka itu artinya saya dapt mulai lari lagi?Perawat harus lebih spesifik ketika menyampaikan pesan dan harus memberi klien lebih banyak informais, seperti yang ditunjukkan pada contoh berikut.Perawat: Kesembuhan Anda akan meliputiberjalan setiap hari, dimulai dengan berjalan dua atau tiga blok dan terus meningkat menjadi satu mil per hari dalam satu bulan. Dokter Anda dan ahli terapi fisik akan melakukan konsultasi dengan Anda sebelum Anda mulai berlari.Untuk menghindari terjadinya manipulasi, perawat membutuhkan kemampuan untuk melindungi dirinya dari orang lain yang baik secara sadar maupun tidak sadar menggunakan mereka. Belajar mengatakan tidak dan menghilangkan rasa bersalah yang ditimbulkan secara sengaja oleh orang lain adalah dua teknik yang berguna. Belajar mengetakan tidak diilustrasikan dalam studi kasus berikut ini.Anggota staf: Dengar, saya sedang tergesa-gesa. Dapatkah Anda membantu saya melengkapi laporan ini?Perawat: Saya sudah berencana untuk melakukan kunjungan ke rumah pagi ini. Mungkin saya bisa melakukannya besok. Saya akan beri tahu Anda.Kritik konstruktif akan meningkatkan pertumbuhan namun kritik yang manipulatif akan membuat orang rentan (Stanhope dan Lancaster, 1992). Contoh berikut ini menunjukkan metode untuk melindungi diri dari kritik.Penyelia: Nancy, saya mengkhawatirkan pekerjaan Anda akhir-akhir ini.Perawat: Apa yang Anda khawatirkan?Penyelia: Saya lihat Anda telah terlibat dalam dua buah kesalahan pemberian medikasi yang berbeda.Perawat: Dapatkah Anda memberi masukkan supaya saya dapat menghindari kesalahan di lain kesempatan?Penyelidikan negatif adalah kemampuan yang meliputi menanyakan informasi lebih lanjut ketika kritik telah dilakukan. Orang akan tidak menjadi emosi ketika dimintai informasi dan hindarkan suasana yang marah dan sarkastik. Menggunakan kritik untuk pertumbuhan akan membuat perawat merasa percaya diri.Penyelia: Catatan Anda harusnya lebih objektif dalam menguraikan situasi tersebut.Perawat: Dapatkah Anda memberi saya contohnya?11. Penyimpulan Penyimpulan adalah pengulangan ringkas ide-ide utama yang telah didiskusikan. Penyimpulan mengatur gaya untuk interaksi lebih lanjut antara perawat dan klien. Memulai interaksi baru dengan menyimpulkan yang sebelumnya akan membantu klien untuk mengingat topik yang telah didiskusikan dan menunjukkan klien bahwa perawat telah menganalisis komunikasi mereka. Dalam contoh berikut ini, perawat, Nona Spier, telah bekerja selama beberapa hari untuk membantu klien, Nyonya Ramos untuk belajar tentang diabetes. Nona Spier memasuki ruangan klien dan berkata, Selamat pagi, nyonya Ramos. Saya datang untuk mengobrol lagi dengan Anda tentang diabetes Anda. Kalau Anda masih ingat, kemarin kita mendiskusikan tujuan insulin, efek sampingnya, dan bagaimana memberi suntikan.Penyimpulan akan membantu perawat mengulang aspek-aspek kunci interaksi. Komunikasi lebih lanjut dapat difokuskan pada masalah-masalah yang lebih relevan. Klien akan dapat merasakan jika perawat memahami pesan tersebut. Dengan penyimpulan, klien akan mampu mengulangi informasi dan menambahkan atau mengoreksi. Kendala Komunikasi EfektifBeberapa teknik atau gaya komunikasi mengakibatkan interaksi interpersonal yang tidak bersifat terapeutik. Kendala ini dapat merusak hubungan dengan klien yang dibantu perawat. Banyak teknik yang secara umum dapat meningkatkan komunikasi efektif akan berbahaya jika tidak digunakan secara tetap.1. Pemberian PendapatDengan memberikan pendapat akan membutuhkan pengambilan keputusan yang dilakukan jauh dari klien. Hal itu menghalangi spontanitas, memperlambat pemecahan masalah, dan menyebabkan keraguan. Contoh di bawah ini menunjukkan bagaimana pemberian pendapat dapat berbahaya.Perawat: Tuan Jones, Anda tampak sedang melamun.Klien: Tidak, tidak terlalu. Saya sedang berpikir apakah anak saya akan menengok saya.Perawat: Kalau Anda bertanya kepada saya, ia seharusnya sudah ada di sini sekarang. Itu besar artinya buat Anda.Seringkali klien hanya membutuhkan kesempatan untuk menunjukkan perasaanya. Pemberian pendapat akan menghalangi pasien mengembangkan solusi untuk memecahkan masalah.Ada kalanya klien membutuhkan saran. Misalnya, ketika klien memilih diet khusus, bantuan perawat mungkin dibutuhkan untuk menentukan makanan yang tepat. Usul diberikan kepada klien sebagai pilihan karena keputusan akhir ada di tangan klien.2. Memberikan Penentraman SemuKetika klien sakit serius, perawat tergoda untuk menawarkan harapan kepada klien dengan pernyataan seperti, Anda akan baik-baik saja atau Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Ketika klien mencari tahu lebih lanjut, penentraman semu dari perawat dapat mematahkan komunikasi terbuka. Contoh dibawah menunjukkan masalah ini.Klien: Saya sangat takut menjadi sangat bergantung pada istri saya. Saya rasa saya tidak akan membaik.Perawat: Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semua akan membaik.Penentraman yang tulus dan dapat dipercaya sangat penting dan dapat membantu menetapkan harga diri dan harapan klien. Bradly dan Edinberg (1990) telah mengidentifikasi enam kondisi dasar di mana penentraman secara verbal dapat diberikan; klien dapat diyakinkan bahwa:a. Masih ada harapan.b. Perawat selalu mendengarkan.c. Pengobatan tersedia.d. Perubahan tertentu yang tidak diinginkan dapat terjadi (misal kehilangan rambut karena kemoterapi).e. Klien akan diperlukan sebagai individu.f. Masalah klien dapat dipahami.Dialog di bawah ini menunjukkan bagaimana perawat menunjukkan keinginan untuk memahami perhatian klien tanpa memberi harapan kosong bahwa penyakit dan gejalanya hanya bersifat ringan. Contoh: Nyonya Stevens berumur 58 tahun dengan kanker terminal. Perawat rumahnya, Tuan Fry duduk disebelahnya.Nyonya Stevens: Saya kadang berpikir bahwa semuanya ini tidak terjadi pada saya. Semuanya tidak adil... Oh, maaf kamu pasti tidak ingin mendengarkan masalah saya.Tuan Fry: Oh, tidak Nyonya Stevens. Saya mau mendengar bagaimana perasaan Anda.3. Bersikap DefensifDefensif adalah respons untuk mengritik, untuk menunjukkan bahwa klien tidak memiliki hak untuk memberikan opini. Ketika perawat menjadi defensif, apa yang menjadi kekhawatiran klien seringkali terabaikan. Contoh berikut ini menunjukkan masalah tersebut.Contoh masalah: Tuan Locke menjadi pengunjung tetap klinik kesehatah selama beberapa tahun. Terakhir kali ia mengunjungi klinik, ia mengalami gejala yang mengakibatkan ia harus dirawat. Sekarang ia harus kembali ke klinik untuk melakukan pemeriksaan satu minggu setelah keluar dari rumah sakit.Tuan Locke: Saya harap saya tidak perlu bertemu dengan dokter Warren hari ini.Perawat: Saya tidak paham Tuan Locke, apakah Anda yang salah? Dokter Warren telah menjadi dokter Anda sejak dulu.Tuan Locke: Saya tidak peduli. Ia adalah salah satu dari mereka yang memasukkan saya ke rumah sakit dan semuanya itu membuang waktu. Perawat: Itu tidak masuk akal. Dokter Warren adalah dokter yang hebat.Tuan Locke: Begitu menurut Anda? Ia belum pernah menyuruh Anda dirawat tanpa alasan, bukan?Perawat: Anda sakit Tuan Locke. Saya tahu dokter Warren membuat keputusan yang tepat.Perawat mempertahankan hubungannya dengan Tuan Locke. Ia mungkin tidak akan mempercayai perawat lagi untuk merahasiakan perasaannya. Perawat tidak memperhatikan perasaan klien dan mungkin tidak akan mengambil tindakan apapun untuk mengatasi masalah tersebut. Setelah percakapan tersebut, perawat mungkin akan mengalami kesulitan untuk melanjutkan hubungan yang memicu klien untuk mendiskusikan masalah ini. Ketika klien menunjukkan kritik, perawat harus mendengar apa yang mereka katakan. Mendengar tidak berarti menyetujui. Untuk mempelajari alasan dibalik kritik klien, perawat harus menghindari sikapdefensif. Ada dua sisi dalam setiap cerita, dan perawat harus mencoba untuk mempelajari mengapa klien menjadi marah atau kecewa. Dialog berikut ini menunjukkan teknik tersebut.Tuan Locke: Saya harap saya tidak perlu bertemu dengan dokter Warren hari ini.Perawat: Anda tampak gusarAnda tampak gusar. Apakah Anda ingin untuk mendiskusikannya?Tuan Locke: Saya hanya berpikir bahwa ia tidak perlu memasukkan saya ke rumah sakit.Perawat: Anda berpendapat bahwa opname tidak diperlukan?Tuan Locke: Ya, mereka tidak melakukan apa-apa. Mereka melakukan beberapa tes dan ronsen.Perawat: Tuan Locke, apakah dokter Anda mengatakan hasil tes tersebut?Tuan Locke: Tidak, itulah alasan kenapa saya marah.Kesabaran perawat mengarah pada identifikasi apa yang sesungguhnya menjadi perhatian klien yaitu bahwa ia tidak mengetahui hasil tes diagnosanya. Dengan menghindari sikap defensif perawat menghilangkan kemarahan Tuan Locke sehingga ia dapat menunjukkan apa yang menjadi persoalan.4. Menunjukkan Persetujuan atau KetidaksetujuanMenunjukkan persetujuan yang berlebihan dapat berbahaya untuk hubungan klien-perawat, sama seperti menunjukkan ketidaksetujuan. Memberikan pujian yang berlebihan menunjukkan bahwa tingkah laku yang dipuji adalah satu-satunya yang dapat diterima. Seringkali klien berbeagi keputusan dengan perawat, tidak dalam usaha untuk mencari persetujuan tetapi untuk mencari cara untuk mendiskusikan perasaan. Contoh di bawah ini menunjukkan hal tersebut.Klien: Saya memutuskan bahwa kalau saya meninggalkan rumah sakit saya akan tinggal dengan anak saya. Ia tidak menginginkan saya pulang dan tinggal sendirian.Perawat: Oh, saya sangat senang mendengarnya. Saya pikir Anda telah membuat keputusan yang tepat. Tinggal dengan anak Anda adalah yang terbaik.Komentar perawat tersebut umumnya akan mengakhiri diskusi lebih lanjut mengenai topik tersebut. Klien akan menganggap bahwa perawat setuju. Mungkin klien lebih baik tinggal dengan anaknya. Namun di lain pihak, klien mungkin memiliki keinginan yang kuat untuk tetap mandiri, dan sekarang keinginan tersebut telah dipatahkan. Persetujuan perawat yang berlebihan tidak akan membuat klien berpikir atau bertindak dengan bebas dan menghalangi potensi untuk melakukan pengambilan keputusan. Respons yang lebih baik bagi perawat misalnya, Anda tampak kuatir mengenai kehilangan kebebasan Anda.Di lain pihak, ketidaksetujuan secara tidak langsung menunjukkan bahwa klien harus memenuhi harapan atau standar perawat. Dalam contoh berikut ini, respons perawat dapat menghalangi sikap positif klien dan kesembuhan.Klien: Oh, saya merasa sehat, hari ini saya sanggup berjalan ke kursi satu kali.Perawat: Hanya sekali? Anda harus bangun lebih sering dari itu.Akan lebih baik jika perawat mengatakan, Anda membuat kemajuan yang baik. Dokter Anda ingin Anda mencoba untuk bangun paling tidak tiga kali sehari. Apakah Anda akan mencoba melakukan sit up sebelum tidur? Pernyataan yang menunjukkan ketidaksetujuan akan membuat klien merasa ditolak. Klien akan menghindari interaksi lebih lanjut dengan perawat yang akan memperlambat potensial kesembuhan.5. StereotipSetiap orang memiliki ciri khas. Namun respons stereotip menghalangi keunikan dan secara berlebihan menyederhanakan situasi. Stereotip adalah kepercayaan umum mengenai orang. Penggunaan stereotip menghalangi komunikasi dan dapat menghalangi hubungan antara klien-perawat. Pernyataan yang bersifat stereotip seperti, Lansia selalu membingungkan atau Klien dengan masalah punggung tidak dapat menoleransi rasa sakit, secara serius membuat komunikasi interpersonal menjadi tidak seimbang.Komunikasi non-terapeutik lainnya adalah penggunaan respons stereotip yang tidak bermakna. Penggunaanya akan meminimalkan pentingnya pesan seseorang. Contoh berikut ini menunjukkan hal tersebut.Klien: Saya nyaris tidak dapat tidur sama sekali semalam. Jahitan saya kelihatannya tertarik.Perawat: Paling tidak jahitan itu mulai menyembuh.6. Bertanya MengapaKetika orang tidak setuju atau tidak dapat memahami orang lain, mereka cenderung untuk bertanya mengapa orang lain percaya atau bertindak seperti itu. Klien seringkali menginterpretasikan pertanyaan mengapa sebagai tuduhan. Mereka mengkin juga berpikir bahwa perawat tahu alasannya dan hanya ingin menguji mereka. Tanpa mengindahkan persepsi klien terhadap motivasi perawat, pertanyaa mengapa dapat menyebabkan kebencian, rasa tidak aman dan tidak dipercaya.Jika perawat menginginkan informasi tambahan, terdapat cara-cara lain yang lebih efektif untuk menetapkan pertanyaan. Misalnya, daripada bertanya, Kenapa Anda tidak melakukan latihan? perawat dapat mengatakan, Anda tidak melakukan latihan Anda. Apakah ada masalah? Daripada menanyakan, Mengapa Anda cemas? Perawat dapat mengatakan, Anda tampak kesal, ada yang ingin disampaikan?

7. Mengubah Subjek Pembicaraan secara Tidak TepatPerawat mungkin tidak hati-hati menghentikan klien ketika membicarakan subjek yang penting dengan mengganti subjek. Menginterupsi pembicaraan dengan kasar sangat tidak sopan dan menunjukkan kurangnya rasa empati, seperti yang ditunjukkan pada contoh berikut:Perawat: Selamat pagi, Tuan Jones, bagaimana perasaan Anda?Tuan Jones: (ekspresi wajahnya menunjukkan ketidaknyamanan) Tidak terlalu baik. Jahitan saya agak nyeri.Perawat: Ya, duduklah. Kita harus mendiskusikan latihan Anda.Komentar perawat menunjukkan ketidakinginan untuk mendiskusikan ketidaknyamanan Tuan Jones. Perubahan pengkajian terapeutik ketidaknyamanan telah hilang. Dalam contoh ini, mengubah subjek tidak terapeutik karena perawat tidak mengindahkan masalah serius yang potensial.Mengubah subjek menghalangi kemajuan dalam komunikasi terapeutik. Pemikiran dan spontanitas klien menjadi terganggu, ide-idenya menjadi kusut dan sebagai akibatnya informasi yang tersedia menjadi tidak adekuat. Sangat penting untuk menghindari perubahan subjek selama pengkajian. Jika klien memiliki kesempatan untuk menyelesaikan pesan, informasi yang diungkapkan akan lebih menyeluruh dan berguna.

Daftar PustakaSunaryo, Drs, M.Kes. 2004. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC.Lia,Uripni,Christina. 2003. Komunikasi kebidanan. Jakarta: EGC.Cangara, Hafidz. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT RajaGrafindo.Persada Little John, Stephen W. 2001. Theories of Human Communication. USA: Wadsworth Publishing.Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Rosda. Potter and Perry. 1997. Fundamental of Nursing: Concepts, Process, and Practice. USA: Yasmin Asih, S.Kp dkk. 2005. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses dan Praktik. Jakarta:EGC.http://adiprakosa.blogspot.com/2008/09/pengertian-komunikasi.htmlhttp://walangkopo99.blogspot.com/2012/01/pengertian-komunikasi.html