Tugas Proposal

5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian proses yang digunakan untuk menangani berbagai macam permasalahan yang timbul pada ruang lingkup karyawan, pegawai, manajer, dan semua aspek yang berhubungan dengan tenaga kerja di dalam suatu organisasi agar dapat menunjang efektifitas dan efisiensi sutu perusahaan dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manajemen sumber daya manusia juga berperan untuk mengatur hubungan dan peranan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan, kaitannya dalam hal ini adalah tenaga kerja atau karyawan. Manajemen sumber daya manusia harus bisa mengelola unsur tenaga kerja di dalam perusahaan itu, agar para tenaga kerja merasa nyaman serta enjoy dalam melakukan semua aktifitasnya. Tenaga kerja merupakan factor yang terpenting dalam sebuah organisasi atau perusahaan karena akan menjadi penentu keberhasilan suatu perusahaan. Tanpa peran tenaga kerja yang maksimal, maka seluruh proses kegiatan yang ada dalam perusahaan akan terhambat. Oleh karena itu sebuah perusahaan melalui maanajemen sumber daya manusia hendaknya bisa memperlakukan dan memposisikan para SDM nya dalam hal ini para tenaga kerja, agar mereka bisa beraktifitas secara maksimal demi tercapainya tujuan perusahaan. Kinerja karyawan merupakan factor kunci untuk menentukan tingkat keberhasilan suatu perusahaan. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan salama periode

description

r

Transcript of Tugas Proposal

Page 1: Tugas Proposal

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen sumber daya manusia adalah serangkaian proses yang digunakan untuk

menangani berbagai macam permasalahan yang timbul pada ruang lingkup karyawan, pegawai,

manajer, dan semua aspek yang berhubungan dengan tenaga kerja di dalam suatu organisasi

agar dapat menunjang efektifitas dan efisiensi sutu perusahaan dalam mencapai tujuan yang

telah ditentukan. Manajemen sumber daya manusia juga berperan untuk mengatur hubungan

dan peranan sumber daya yang dimiliki oleh suatu perusahaan, kaitannya dalam hal ini adalah

tenaga kerja atau karyawan. Manajemen sumber daya manusia harus bisa mengelola unsur

tenaga kerja di dalam perusahaan itu, agar para tenaga kerja merasa nyaman serta enjoy dalam

melakukan semua aktifitasnya. Tenaga kerja merupakan factor yang terpenting dalam sebuah

organisasi atau perusahaan karena akan menjadi penentu keberhasilan suatu perusahaan.

Tanpa peran tenaga kerja yang maksimal, maka seluruh proses kegiatan yang ada dalam

perusahaan akan terhambat. Oleh karena itu sebuah perusahaan melalui maanajemen sumber

daya manusia hendaknya bisa memperlakukan dan memposisikan para SDM nya dalam hal ini

para tenaga kerja, agar mereka bisa beraktifitas secara maksimal demi tercapainya tujuan

perusahaan.

Kinerja karyawan merupakan factor kunci untuk menentukan tingkat keberhasilan suatu

perusahaan. Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan salama

periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan,

seperti sandar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu

dan telah disepakati bersama (Rivai dan Basri 2005:50). Dengan demikian maka kinerja

karyawan dapat didefinisikan sebagai hasil kerja karyawan dalam bekerja untuk periode waktu

tertentu dan penekanannya pada hasil kera yang diselesaikan karyawan dalam periode waktu

tertentu (Timpe 1993:3). Karyawan yang memiliki kinerja maksimal merupakan harapan bagi

setiap perusahaan karena akan memberikan kontribusi positif yang cukup signifikan bagi

perusahaan itu sendiri. Namun pada kenyataanya tidaklah semua karyawan yang ada dalam

suatu perusahaan memiliki kinerja yang baik, selalu ada beberapa karyawan yang memiliki

Page 2: Tugas Proposal

kinerja yang kurang optimal. Hal ini merupakan masalah lumrah bagi setiap perusahaan yang

tentu saja akan menghambat kinerja perusahaan secara keseluruhan. Masalah masalah inilah

yang akan menjadi tantangan tersendiri bagi manajemen sumber daya manusia untuk mencapai

tujuan dalam sebuah perusahaan.

Keberhasilan perusahaan berbanding lurus dengan kinerja para karyawannya. Artinya,

semakin baik kinerja karyawan dalam suatu perusahaan, maka akan semakin baik pula

perusahaan itu, dan sebaliknya, semakin buruk kinerja karyawan dalam suatu perusahaan, maka

semakin buruk juga perusahaan tersebut. Ada beberapa factor yang digunakan untuk

merangsang kinerja karyawan agar bisa lebih optimal. Menurut A. Dale Timple yang

dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2006:15) faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor

internal dan faktor eksternal : “Faktor internal yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat

seseorang. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti perilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan

kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi.”

Salah satu upaya yang digunakan untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam sebuah

perusahaan adalah dengan memperhatikan stress kerja. Luthans (2000), mendefinisikan stres

sebagai suatu tanggapan dalam menyesuaikan diri yang dipengaruhi oleh perbedaan individu

dan proses psikologis, sebagai konsekuensi dari tindakan lingkungan, situasi atau peristiwa yang

terlalu banyak mengadakan tuntutan psikologis dan fisik seseorang. Dengan demikian stress

kerja dapat didefinisikan sebagai suatu tanggapan penyesuaian yang diperantarai oleh

perbedaan perbedaan individu dan atau proses psikologis yang merupakan konsekuensi dari

setiap tindakan, situasi, atau peristiwa yang menetapkan permintaan psikologis atau fisik yang

berlebihan kepada seorang karyawan (Gibson dkk 1996:339). Masalah stress kerja yang terjadi

di dalam sebuah perusahaan menjadi sebuah fenomena yang yang harus diamati pada diri

setiap karyawan sejak karyawan tersebut mendapatkan tuntutan untuk efisiensi dan efektifitas

dari perusahaanya.

Stress kerja ini akan mengakibatkan seorang karyawan menjadi gelisah, mengalami

ketegangan dan merasakan kecemasan yang kronis sehingga karyawan tersebut akan

mengalami penurunan prestasi, kinerja serta motivasi dalam melakukan pekerjaannya. Dalam

jangka waktu yang lama, stress kerja akan mengakibatkan karyawan tidak mampu menahan

stress pekerjaan, sehingga ia tidak mampu lagi bekerja di perusahaan. Hal ini akan

Page 3: Tugas Proposal

mengakibatkan kinerja karyawan yang semakin menurun karena dituntut dan terlalu diforsir

oleh tuntutan manajemen.

Salah satu penyebab stress kerja pada karyawan adalah factor lingkungan kerja. Menurut

Sedarmayati (2011:2) mendefinisikan bahwa : “Lingkungan kerja maksudnya adalah keseluruhan

alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja,

metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai

kelompok”. Lingkungan kerja karyawan ini meliputi kondisi kantor, interaksi antar sesama

karyawan, system kerja, dan lain sebagainya. Bayangkan jika seorang karyawan menempati

sebuah ruangan yang pengap, panas dan tidak ada ventilasi udara, tentu saja hal ini sangat

mengganggu bagi karyawan tersebut. Begitu juga dengan interaksi antar karyawan yang terjadi

di dalam sebuah perusahaan. Interaksi social antar sesama karyawan merupakan hal penting

yang akan membuat karyawan tersebut merasa nyaman dengan pekerjaannya. Konflik antara

sesama karyawan akan membebani pikiran dari karyawan tersebut sehingga ia akan tertekan

dalam melakukan pekerjaannya. Hal semacam ini bila berlangsung pada waktu yang cukup lama

akan membuat seorang karyawan merasa tidak nyaman dan tertekan atas kondisi lingkungan

pekerjaan, dan akhirnya akan menimbulkan stress kerja pada karyawan tersebut.

Gaya kepemimpinan seorang manajer pada suatu perusahaan seringkali tidak terlalu cocok

dengan para karyawannya. Sehingga karyawan tersebut harus menyesuaikan diri dengan gaya

kepemimpinan manajernya. Menurut Wijaya Supardo (2006:4), mengungkapkan bahwa : “Gaya

kepemimpinan adalah suatu cara dan porses kompleks dimana seseorang mempengaruhi orang-

orang lain untuk mencapai suatu misi, tugas atau suatu sasaran dan mengarahkan organisasi

dengan cara yang lebih masuk akal”. Pemimpin sebagai salah satu pemain utama dalam sebuah

perusahaan memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi serta memberikan sikap pada

karyawannya sehingga membentuk gaya kepemimpinan yang diterapkan. Seorang pemimpin

harusnya bias menciptakan suatu keharmonisan komunikasi antara pemimpin dan bawahan

sehingga memberikan gairah atau semangat kerja bagi para karyawannya. Komunikasi yang

terjalin dengan baik akan meningkatkan semangat kerja para karyawan agar mereka lebih

termotivasi dalam bekerja untuk mencapai tujuan peruahaan tersebut. Tentunya karyawan juga

bias menilai bagaimana gaya kepemimpinan atasannya, apabila gaya tersebut dinilai ktidak baik

untuk diterapkan, maka ada kecenderungan bagi karyawan untuk bekerja asal-asalan dan tidak

begitu mentaati apa yang diarahkan oleh atasannya.

Page 4: Tugas Proposal

B. Batasan Masalah

C. Rumusan Masalah

D. Tujuan Penelitian

E. Manfaat Penelitian