Proposal Tugas Akhir2

21
PROPOSAL TUGAS AKHIR A. Judul PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BENGKEL SASTRA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MEMBACAKAN PUISI SISWA KELAS IX SMPN PADAHERANG KABUPATEN CIAMIS B. Latar Belakang Kekurang menariknya siswa terhadap pengajaran sastra di sekolah sudah sering terdengar. Banyak pengamat menilai pengajaran sastra selama ini berlangsung monoton, tidak menarik, bahkan membosankan, Siswa selama ini tidak diajak untuk menjelajah dan menggauli keagungan nilai yang terkandung dalam teks sastra, tetapi sekadar dicekoki dengan pengetahuan- pengetahuan tentang sastra yang bercorak teoritis dan hapalan. Padahal, dalam kurikulum 2004 mencantumkan aspek kemampuan bersastra untuk pengajaran mulai dari kelas 1 SD sampai dengan kelas 3 SMU. Selanjutnya, Standar Kompetensi untuk setiap tingkat dijabarkan dalam subaspek mendengar , berbicara, membaca, dan menulis. Namun, dalam kenyataannya mereka (siswa) tidak diajak untuk mengapresiasi (baca: memahami dan menikmati) teks-teks sastra yang sesungguhnya, tetapi sekadar menghapalkan nama- nama sastrawan

Transcript of Proposal Tugas Akhir2

Page 1: Proposal Tugas Akhir2

PROPOSAL TUGAS AKHIR

A. Judul

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BENGKEL SASTRA

SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MEMBACAKAN PUISI SISWA

KELAS IX SMPN PADAHERANG KABUPATEN CIAMIS

B. Latar Belakang

Kekurang menariknya siswa terhadap pengajaran sastra di sekolah sudah

sering terdengar. Banyak pengamat menilai pengajaran sastra selama ini

berlangsung monoton, tidak menarik, bahkan membosankan, Siswa selama ini

tidak diajak untuk menjelajah dan menggauli keagungan nilai yang terkandung

dalam teks sastra, tetapi sekadar dicekoki dengan pengetahuan- pengetahuan

tentang sastra yang bercorak teoritis dan hapalan. Padahal, dalam kurikulum

2004 mencantumkan aspek kemampuan bersastra untuk pengajaran mulai dari

kelas 1 SD sampai dengan kelas 3 SMU. Selanjutnya, Standar Kompetensi

untuk setiap tingkat dijabarkan dalam subaspek mendengar , berbicara,

membaca, dan menulis.

Namun, dalam kenyataannya mereka (siswa) tidak diajak untuk mengapresiasi

(baca: memahami dan menikmati) teks-teks sastra yang sesungguhnya, tetapi

sekadar menghapalkan nama- nama sastrawan berikut hasil karyanya. Dengan

kata lain, pengajaran sastra yang diajarkan barulah kulit luarnya saja

sehingga peserta didik gagal menikmati isi dan aroma kandungan nilai dalam

karya sastra. Kondisi pengajaran sastra yang semacam ini tidak saja

memperhatinkan, tetapi juga menjadi kurang menarik dan kurang

mencerdaskan emosional dan spiritual siswa. Ada anggapan yang mengatakan

bahwa kurikulum dan buku pelajaran sastra di sekolah cukup baik, tetapi

keterbatasan waktu, ruang dan lingkup belajar serta minat pengajar,sering

menjadi kendala serius yang menimbulkan kesan seperti yang diperihatinkan oleh

penyair Taufiq Ismail. Dan, keluhan tentang kurangnya jam pelajaran sastra

Indonesia sudah tidak asing lagi di telinga kita, khususnya parapencinta dan

Page 2: Proposal Tugas Akhir2

pemerhati sastra. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa porsi pelajaran

sastra tidak sebanding dengan pelajaran bahasa. Artinya, porsi pelajar an sastra

hanya sedikit dibandingkan dengan pelajaran bahasa. Akibatnya, siswa

menjadi kurang mengenal karya sastra Indonesia. Mereka (siswa) juga

kurang memahami bagaimana mengapresiasi puisi, cerpen, dan drama. Siswa

pun menjadi rabun sastra. Pengajaran sastra di tingkat sekolah dasar yang dianggap

sebagai dasar pembelajaran sastra sebenarnya dianggap oleh sebagian orang telah

memadai. Namun, sebagian orang lagi mengatakan kemungkinan kemampuan guru juga

menj adi kendala, di samping alokasi wakt u pelaj ar an yang dirasa juga sangat sempit

, terutama untuk mengajak siswa mengapresiasi karya sastra. Demikian pula halnya

dengan pengajaran sastra di tingkat sekolah menengah pertama. Kendala- kendala yang

terjadi tidak jauh berbeda dengan pengajaran sastra di sekolah dasar. membanggakan

sasta Indonesia sebagai khazanah budaya dan int elekt ual manusia Indonesia

Untuk pengajara sastra disekolah menengah atas digunakan kurikulum

Berbasis Kompetensi yang mulai digunakan pada tahun ajaran 2004/ 2005.

C. Batasan Masalah

Dari paparan diatas penulis mencoba untuk membuat metoda pembelajaran

bengkel sastra untuk meningkatkan minat membaca puisi terutama bagi siwa dan

siswi SMPN Padaherang Kabupaten.Ciamis sehingga nantinya para siswa dapat

memahami tentang karya-karya pusi – puisi karya pujangga negeri sendiri dan

mampu serta berani membuat karya sendiri.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah dapat

diidentifikasikan permasalahan yang muncul yakni sebagai berikut:

1. Apakah dengan adanya bengkel sastra dapat meningkatkan minat siswa

dalam membaca karya sastra puisi ?

2. Bagaimana perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca

puis i ?

Page 3: Proposal Tugas Akhir2

3. Bagaimana persepsi dan kesan siswa terhadap pemanfaatan bengkel

sastra terhadap minat siswa untuk membaca puisi?

E. Tujuan

Tujuan Pembelajaran model bengkel sastra untuk meningkatkan minat

membaca puisi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Padaherang

adalah sebagai berikut

1. Siswa diharapkan mampu menikmati membuat dan memanfaatkan karya

sastra pujangga dan karya sendiri sehingga siswa – siswi dapat untuk

pengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan membaca puisi.

2. Diharapkan siswa dapat menghargai dan membanggakan sastra Indonesia

sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

3. Dapat meningkatkan minat membaca puisi baik karya orang lain atau karya

sendiri.

4. Siswa dapat memahami arti yang terkandung dalam sebuah puisi setelah

membaca karya-karya puisi.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai media alternative

bagi guru di sekolah lain dalam untuk menumbuhkan minat membaca

puisi bagi siswa.

b. Bagi pihak-pihak yang terkait dengan pengajaran sastra Puisi

Indonesia khususnya membaca puisi , dapat dipakai sebagai

pengetahuan untuk kelayakan pengajaran bahasa dan sastrav yang

akan datang.

Page 4: Proposal Tugas Akhir2

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

Guru dapat sumbangsih pengalaman untuk menggunakan media

bengkel sastra dalam proses pembelajaran membaca puisi , dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

b. Bagi Siswa.

Siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran

membaca puisidan siswa lebih mudah menuangkan ide/gagasan

melalui pemanfaatan bengkel sastra puisi .

c. Bagi Peneliti

Peneliti dapat membuktikan bahwa dengan menggunakan bengkel

sastra dalam mengenalkan puisi baik karya pujangga ataupun karya

siswa sendiri.

G. Hipotesis

Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul

Penerapan Model Pembelajaran Bengkel Sastrabsebagai upaya Meningkatkan

Membaca Puisi Siswa Kelas IX SMPN Padaherang Kabupaten Ciamis

Pemanfaatan Media dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis tindakan

sebagai berikut:

"Jika Proses Belajar Mengajar Siswa Kelas kelas IX SMPN Padaherang

Kabupaten Ciamis menggunakan media bengkel sastra dalam menyampaikan

materi pembelajaran, maka dimungkinkan minat belajar membaca puisi dan hasil

belajar siswa kelas kelas IX SMPN I Padaherang Kabupaten Ciamis akan lebih

meningkat dibandingkan dengan proses belajar mengajar yang dilakukan

sebelumnya".

Page 5: Proposal Tugas Akhir2

G. Tinjauan Pustaka

A. Sastra dan Kesusastraan

Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu,

sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti

catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan

sebagainya.

Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan,

adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai

hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk

mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan

pemikirannya.

Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra

dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra

berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan dapat diartikan sebagai tulisan yang

baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.

Dalam konteks kesenian, kesusastraan adalah salah satu bentuk atau

cabang kesenian yang menggunakan media bahasa sebagai alat pengungkapan

gagasan dan perasaan senimannya. Sehingga sastra juga disamakan dengan

cabang seni lain seperti seni tari, seni lukis, seni musik, dan sebagainya.

a. Pengertian Sastra dari Segi Ilmu Sastra

Ada tiga hal yang berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori

sastra, dan karya sastra.

Page 6: Proposal Tugas Akhir2

a. Ilmu sastra adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki secara ilmiah

berdasarkan metode tertentu mengenai segala hal yang berhubungan dengan

seni sastra.

Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.

a. Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra yang mempelajari tentang asas-asas,

hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis,

serta sistem sastra.

b. Sejarah sastra, yaitu ilmu yang mempelajari sastra sejak timbulnya hingga

perkembangan yang terbaru.

c. Kritik sastra, yaitu ilmu yang mempelajari karya sastra dengan

memberikan pertimbangan dan penilaian terhadap karya sastra. Kritik

sastra dikenal juga dengan nama telaah sastra.

d. Filologi, yaitu cabang ilmu sastra yang meneliti segi kebudayaan untuk

mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat yang

memiliki karya sastra.

e. Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama

lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan.

b. Teori sastra adalah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan

kesusastraan.

c. Seni sastra adalah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa yang

baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.

b. Manfaat Sastra

Karya sastra pada dasarnya adalah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan

masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan,

Page 7: Proposal Tugas Akhir2

dan amanat yang dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini,

pembaca harus mampu mengapresiasikannya.

Pengetahuan tentang pengertian sastra belum lengkap bila belum tahu

manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa manfaat sastra itu berguna dan

menyenangkan. Secara lebih jelas dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Karya sastra dapat membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan

yang disajikan pengarang mengenai kehidupan yang ditampilkan.

Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran

terhadap kisah yang disajikan.

2. Karya sastra dapat memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui

pengalaman hidup para tokoh dalam karya.

3. Karya sastra dapat memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari

gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat yang

digambarkan dalam karya.

4. Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra

terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya

sastra dapat digunakan untuk menjadi sarana penyampaian ajaran-ajaran

yang bermanfaat bagi pembacanya.

5. Karya sastra dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian

tentang keadaan sosial budaya masyarakat yang digambarkan dalam karya

c. Nilai Sastra

Karya sastra (yang baik) senantiasa mengandung nilai. Nilai itu dikemas dalam

wujud struktur karya sastra, yang secara implisit terdapat dalam alur, latar, tokoh,

tema, dan amanat atau di dalam larik, kuplet, rima, dan irama. Nilai yang

terkandung dalam karya sastra itu, antara lain, adalah sebagai berikut:

Page 8: Proposal Tugas Akhir2

1. Nilai hedonik, yaitu nilai yang dapat memberikan kesenangan secara

langsung kepada pembaca;

2. Nilai artistik, yaitu nilai yang dapat memanifestasikan suatu seni atau

keterampilan dalam melakukan suatu pekerjaan;

3. Nilai kultural, yaitu nilai yang dapat memberikan atau mengandung

hubungan yang mendalam dengan suatu masyarakat, peradaban, atau

kebudayaanl;

4. Nilai etis, moral, agama, yaitu nilai yang dapat memberikan atau

memancarkan petuah atau ajaran yang berkaitan dengan etika, moral, atau

agama;

5. Nilai praktis, yaitu nilai yang mengandung hal-hal praktis yang dapat

diterapkan dalam kehidupan nyata sehari-hari.

d. Pengertian Puisi

Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang

artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah

poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam

Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti

membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang

yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa

atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan

tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang

dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.

Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:6) mengumpulkan definisi puisi yang

pada umumnya dikemukakan oleh para penyair romantik Inggris sebagai berikut.

(1) Samuel Taylor Coleridge mengemukakan puisi itu adalah kata-kata yang

terindah dalam susunan terindah. Penyair memilih kata-kata yang setepatnya dan

disusun secara sebaik-baiknya, misalnya seimbang, simetris, antara satu unsur

Page 9: Proposal Tugas Akhir2

dengan unsur lain sangat erat berhubungannya, dan sebagainya.

(2) Carlyle mengatakan bahwa puisi merupakan pemikiran yang bersifat musikal.

Penyair menciptakan puisi itu memikirkan bunyi-bunyi yang merdu seperti musik

dalam puisinya, kata-kata disusun begitu rupa hingga yang menonjol adalah

rangkaian bunyinya yang merdu seperti musik, yaitu dengan mempergunakan

orkestra bunyi.

(3) Wordsworth mempunyai gagasan bahwa puisi adalah pernyataan perasaan

yang imajinatif, yaitu perasaan yang direkakan atau diangankan. Adapun Auden

mengemukakan bahwa puisi itu lebih merupakan pernyataan perasaan yang

bercampur-baur.

(4) Dunton berpendapat bahwa sebenarnya puisi itu merupakan pemikiran

manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa emosional serta berirama.

Misalnya, dengan kiasan, dengan citra-citra, dan disusun secara artistik (misalnya

selaras, simetris, pemilihan kata-katanya tepat, dan sebagainya), dan bahasanya

penuh perasaan, serta berirama seperti musik (pergantian bunyi kata-katanya

berturu-turut secara teratur).

(5) Shelley mengemukakan bahwa puisi adalah rekaman detik-detik yang paling

indah dalam hidup. Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan

dan menimbulkan keharuan yang kuat seperti kebahagiaan, kegembiraan yang

memuncak, percintaan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat

dicintai. Semuanya merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam.

Dari definisi-definisi di atas memang seolah terdapat perbedaan pemikiran, namun

tetap terdapat benang merah. Shahnon Ahmad (dalam Pradopo, 1993:7)

menyimpulkan bahwa pengertian puisi di atas terdapat garis-garis besar tentang

puisi itu sebenarnya. Unsur-unsur itu berupa emosi, imajinas, pemikiran, ide,

nada, irama, kesan pancaindera, susunan kata, kata kiasan, kepadatan, dan

perasaan yang mendalam.

Page 10: Proposal Tugas Akhir2

Unsur-unsur Puisi

1. Tema yaitu tentang apa puisi itu berbicara

2. Amanat yaitu apa yang hendak dinasehatkan kepada pembaca

3. Rima yaitu persamaan-persamaan bunyi

4. Ritme yaitu perhentian-perhentian atau tekanan-tekanan yang diatur

5. Majas atau gaya bahasa yaitu permainan bahasa untuk efek estetis maupun

maksimalisasi

6. Kesan yaitu perasaan yang diungkap lewat puisi

7. Diksi yaitu pilihan kata atau ungkapan

e. Bengkel Sast r a

Jika kita mendengar nama atau istilah Bengkel , tentu asumsi kita ter fokus

pada tempat memperbaiki kendar aan, seperti mobil atau motor . Namun,pada

setakat ini kita tidak membicarakan bengkel tempat memperbaiki mobil atau

motor , tetapi kita membicar akan suatu wadah atau tempat siswa SMP dan SMA

bersastra. Wadah atau tempat para siswa SMP dan SMA ber sast r a dinamakan

dengan sebutan Bengkel Sastra . Ditempat inilah para siswa SMP dan SMA

berkumpul untuk mengenal dan mendiskusikan bagaimana karya sastra itu

dibuat ,dibaca, dipahami,diapresiasi, dan dipentaskan. Bengkel Sastra merupakan

suatu kegiatan yang menghimpun siswa- siswa SMP dan SMA dengan bimbingan

sastrawan unt uk mengenal, memahami, dan mengapresiasi karya satsra, baik

itu puisi, cerpen, maupun dr ama. Kegiat an ini meliputi bagaimana menulis

puisi dan memusikalkan puisi; bagaimana menulis cerpen dan membacakan

atau mendramakan cerpen; danbagaimana mementaskan sebuah pertunjukan

drama.

Bengkel Sast r a yang dilaksanakanPusat Bahasa sejak tahun 1994, telah

mengundang beberapa siswa SMP dan hampir seluruh siswa SMA di DKI .

Unt uk Bengkel Sastr a Puisi ,mereka (siswa peserta Bengkel Sasta)

f. Metode dan T eknik Bengkel Sast r a

Page 11: Proposal Tugas Akhir2

Metode dan teknik yang digunakan dalam kegiat an Bengkel Sastra,

sebenar nya f or matnya t idak f or mal atau tidak kaku karena dalam

pelaksanaannya dilakukan secara santai, tetapi serius. Pelaksanaan yang

dilakukan disesuaikan dengan mater i yang ingin disampaikan.

Pola yang digunakan dapat berdasar kan pola 24 j am, 32 jam, atau 40 j

am. Pada awal pelaksanaan Bengkel Sastra di Pusat Bahasa dilaksanakan

dengan pola 40 jam. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu pola kegiatan

Bengkel Sastra sekarang dapat dilaksanakan dengan menggunakan pola 24 jam

atau 32 jam.

Bengkel Sastra Puisi

Sebelum kegiatan dimulai, siswa diminta untuk membuat sebuah puisi

semampu mereka. Pada tahap pertama ini, peserta Bengkel Sastra yang telah

diinfor masikan unt uk membuat satu puisi diwajibkan menyer ahkan

puisi ciptaannya. Puisi- puisi peser t a dij adikan mater i saj ian teor i

dan pr akt ik t ent ang per puisian yang dibimbing oleh sastrawan

atau penyair , seperti Sutardji Calzoum Bachri, almarhum Hamid Djabbar,

almarhum HS, Djurtatap, dan Slamet Suki nanto. Mater i yang disaj ikan,

antar a lain; 1) bentuk dan perkembangan puisi I ndonesia, 2) bahasa puisi,

3) ekonomi kata dalam puisi,4) penggunaan majas dalam puisi, 5) car

a memahami puisi, 6) car a mengapresiasi puisi, dan 7) praktik

penciptaan puisi.

Dalam tahap per tama ini, puisi yang telah dibuat siswa

kemudian dijadikan bahan diskusi antar a siswa dan sastr awan. J ika dari

puisi i u ada yang kur ang baik kemudian diper

baiki. Selanjutnya, setelah siswa memperbaiki puisi dan dibaca kembali oleh

sastrawan, sastrawan akan memilih beber apa puisi yang dianggap baik dan

layak .

H.Tahapan Perencanaan

Page 12: Proposal Tugas Akhir2

Tahap perencanaan mencakup penelaahan materi, pemilihan karya sastra

puisi , dan pembuatan ancangan pembelajaran. Masing-masing kegiatan

terkait dengan pembelajaran membaca puisi yang uraiannya adalah sebagai

berikut:

A. Penelaahan materi

1. Pengertian karya sastra Puisi

2. Jenis-jenis karya sastra puisi

3. Pengertian Pembuatan karya sastra

4. Langkah-langkah menyusun pembuatan karya sastra puisi

B.Pemilihan sastra puisi

1. Judul Puisi

2. Pennyaji

3.Pencipta

C. Tahapan Perencanaan

Tahapan perencanaan yang akan dilakukan susunannya seperti tercantum pada

tabel dibawah ini.

Tabel Kegiatan Guru dan Siswa

No Guru Siswa

1. Memberikan soal tentang karya sastra. Mengerjakan soal 2. Menjelaskan tujuan pembelajaran dan

kompetensi dasar yang hendak dicapai

Menyimak

3. Menjelaskan hubungan materi yang telah

dibelajarkan dengan materi yang akan

dibelajarkan.

Menyimak

4. Menjelaskan praktik pembelajaran yang

dilakukan di bengkel sastra

Menyimak

5. Membagikan kutipan puisi Membaca puisi.6. Menyampaikan beberapa hal penting

tentang cara membuat sastra puisi Menyimak

Page 13: Proposal Tugas Akhir2

7. Menyajikan beberapa karaya sastra puisi Menyimak

8. Tanya-jawab tentang cara menelaah dan

mengelompokkan karya sastra yang

disampaikan

Tanya-jawab cara menelaah

dan mengelompokkan

gagasan yang dicatat.9. Tanya-jawab tentang cara menyusun

sebuah karya sastra yang baik

Tanya-jawab tentang karya

sastra

10. Membantu siswa yang mengalami kesulitan Menyusun karya sastra

1 1

.

Mengawasi dan memotivasi siswa Menyunting karya sastra

puisiteman

1 2

.

Memberikan soal pascates Mengerjakan soal pascates

D. Tahapan Evalusi

Tahapan ini diberikan untuk mengetahui seberapa besar minat siswa dalam

membacakan puis dibengkel sastra i.dibawah ini tabel untuk evaluasi.

No Respon Siswa %1. Mengerjakan soal tes

2. Bertanya tentang tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar

yang akan dicapai.

3. Bertanya tentang hubungan materi yang telah dibelajarkan

dengan materi yang akan dibelajarkan.4. Bertanya tentang praktik pembelajaran membacakan puisi

5. Mengaku menyukai puisi yang dipilih sebagai media

pembelajaran.

6. Bertanya tentang satra puisi

7. Aktif menuliskan jenis karya sastra yang dibacakan sesudahnya.

8. Aktif dalam kegiatan tanya jawab.

9. Membuat telaah dan pengelompokkan gagasan.

10. Menyusun karya sastra.

11. Mengerjakan soal pascates.

Page 14: Proposal Tugas Akhir2

Total respons

0 – 50% : Kurang

60 – 69% : Cukup

70 – 79% : Baik

80 –100% : Sangat Baik

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikisource.org/wiki/Buku_Praktis_Bahasa_Indonesia_2/Sastra

Achmad, Kasim. 2003. Mengenal Dr ama dan Lakon. Makalah Kegiat an

BengkelSastra. Jakarta: Pusat Bahasa

Alex , I kandar . 1992. Siswa Dengan Tuj uan Pengaj ar an Apr

esiasiDan Ekspr esi Sast r a. Per t emuan I lmiah N asional V HI SKI . Bogor

: Fakult as Sastra Universitas Pakuan.

Ar si, Fr edie. 1996. Pr oses Kr eat if Musikalisasi Puisi. Makalah

Kegiat an Bengkel Sastra. Jakarta: Pusat Bahas

Depar t emen Pendidikan N asional. 2003, St andar Kompet ensi: Mat a

Pelaj ar an Bahasa dan Sast r a I ndonesia Sekolah Menengah At as dan

Madr asah Aliyah.

Yoesoef . M. 1998. Pendr amaan/ Pembacaan Cer it a Pendek. Makalah

Kegiat an Bengkel Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa.

N adek, W ilson. 1985. Pengaj ar an Apr esiasi Puisi Unt uk Sekolah

Lanj ut an Atas. Bandung: CV. Sinar Baru

Page 15: Proposal Tugas Akhir2

N ugr oho, Yanusa. 1998. Bimbingan Membuat Sebuah Cer it a Pendek.

MakalahKegiatan Bengkel Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa