Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

download Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

of 7

Transcript of Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    1/15

    TUGAS PRESENTASI KASUS

    “SKABIES”

    Tutor :

    dr. Ismiralda Oke Putranti S!. KK 

    "isusun Ole# :

    Nama : No$iana

    NI% : G&A''(')*

    Kelom!ok : +

    KE%ENTERIAN PEN"I"IKAN "AN KEBU"A,AAN

    UNI-ERSITAS EN"ERA/ SOE"IR%AN

    +AKU/TAS KE"OKTERAN "AN I/%U0I/%U KESE1ATAN

    URUSAN KE"OKTERAN

    PUR2OKERTO

    3'&3

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    2/15

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    3/15

    I. PEN"A1U/UAN

    A. /atar Belakan4

    Kulit merupakan organ terluar penyusun tubuh manusia yang

    terletak paling luar dan menutupi seluruh permukaan tubuh. Karena

    letaknya paling luar, maka kulit yang pertama kali menerima rangsangan

    seperti rangsangan sentuhan, rasa sakit, maupun pengaruh buruk dari luar.

    Penyakit kulit dapat disebabkan oleh  jamur, virus, kuman, parasit hewani

    dan lain-lain. Salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh  parasit adalah

    Skabies

    (Handoko, 2005.Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh in!estasi dan

    sensitisasi terhadap tungau Sarcoptes scabiei "arietas hominis.  Sar#optes

    s#abiei ini dapat ditemukan di dalam terowongan lapisan tanduk kulit pada

    tempat-tempat predileksi. $abah s#abies pernah ter%adi pada &aman

     pen%a%ahan 'epang ()*2-)*5, kemudian menghilang dan timbul lagi pada

    tahun )+5. Hingga kini, penyakit tersebut tidak kun%ung reda dan

    insidensinya tetap tinggi . i berbagai belahan dunia, laporan kasus skabies

    masih sering ditemukan pada keadaan lingkungan yang padat penduduk,

    status ekonomi rendah, tingkat pendidikan yang rendah dan kualitas higienis

     pribadi yang kurang baik atau #enderung %elek. asa gatal yang

    ditimbulkannya terutama waktu malam hari, se#ara tidak langsung %uga ikut

    mengganggu kelangsungan hidup masyarakat terutama tersitanya waktu

    untuk istirahat tidur, sehingga kegiatan yang akan dilakukannya disiang hari

     %uga ikut terganggu. 'ika hal ini dibiarkan berlangsung lama, maka e!isiensi

    dan e!ekti!itas ker%a men%adi menurun yang akhirnya mengakibatkan

    menurunnya kualitas hidup masyarakat (Siregar, 2005.

    iperkirakan bahwa terdapat lebih dari 00 %uta orang di seluruh

    dunia ter%angkit tungau skabies. Studi epidemiologi memperlihatkan bahwa

     pre"alensi skabies #enderung tinggi pada anak-anak serta rema%a dan tidak 

    dipengaruhi oleh %enis kelamin, ras, umur, ataupun kondisi sosial ekonomi.

    /aktor primer yang berkontribusi adalah kemiskinan dan kondisi hidup di

    daerah yang padat, sehingga penyakit ini lebih sering di daerah perkotaan.  

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    4/15

    enurut epartemen Kesehatan 1 pre"alensi skabies di Puskesmas

    seluruh 1ndonesia pada tahun )+ adalah *,+3-2,)3, dan skabies

    menduduki urutan ketiga dari 2 penyakit kulit tersering. i 4agian Kulit

    dan Kelamin /K16S7 pada tahun ), di%umpai 8* kasus skabies

    yang merupakan 5,883 dari seluruh kasus baru. Pada tahun )) dan ))0

     pre"alensi skabies adalah +3 dan ,)3. Pre"alensi skabies sangat tinggi

     pada lingkungan dengan tingkat kepadatan penghuni yang tinggi dan

    kebersihan yang kurang memadai (epkes. 1, 2000. enurut epkes 1

    ()+, skabies berada di urutan ketiga dari 2 penyakit kulit tersering.

    Sur"ei Kelompok Studi ermatologi 9nak 1ndonesia (KS91 (200,

    melaporkan bahwa penderita skabies dengan insiden tertinggi pada

    kelompok usia sekolah (5-* tahun sebanyak 5*,+3 ($iryadi dkk, 2005.

    II. TINAUAN PUSTAKA

    A. "e5inisi

    Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh in!estasi dan

    sensitisasi terhadap tungau Sarcoptes scabiei  "arian hominis (Handoko,

    2005. Penyakit ini disebut the itch, seven  year itch, norwegian itch , gudikan,

    kudis, gatal agogo, budukan atau penyakit ampera (Harahap, 2000. :ungau

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    5/15

     bersi!at mikroskopis, sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop

    (4ru#kner dan ;ra#ia, 2008. Skabies menyebabkan rasa gatal hebat pada

    kulit seperti disela-sela %ari tangan dan kaki, pergelangan tangan, siku, dan

    selangkangan. Sedangkan untuk bayi dapat menyerang telapak tangan dan

    telapak kaki (4oediard%a, 200.

    B. Etiolo4i dan Predis!osisi

    a. 250 = 50 mikron, sedangkan yang %antan lebih ke#il, yakni

    200 = 2*0 mikron > 50 = 200 mikron. 4entuk dewasa mempunyai *

     pasang kaki, 2 pasang kaki didepan sebagai alat untuk melekat dan 2

     pasang kaki kedua pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada

    yang %antan pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat

     berakhir dengan alat perekat ('ohnston, 2005.

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    6/15

    ;ambar . or!ologi Sarcoptes scabiei

    Siklus hidup tungau ini sebagai berikut. Setelah kopulasi

    (perkawinan yang ter%adi di atas kulit, tungau %antan akan mati. :api

    kadang-kadang masih dapat hidup beberapa hari dalam terowongan yang

    digali oleh tungau betina. :ungau betina yang telah dibuahi menggali

    terowongan dalam stratum korneum, dengan ke#epatan 2 - milimeter 

    sehari dan sambil meletakkan telurnya 2 atau * butir sehari sampai

    men#apai *0-50 telur yang dihasilkankan oleh setiap tungau betina

    selama rentang umur *-+ minggu dan selama itu tungau betina tidak 

    meninggalkan terowongan. Setelah itu, lar"a berkaki enam akan mun#ul

    dari telur setelah -* hari dan keluar dari terowongan dengan memotong

    atapnya. ?ar"a kemudian menggali terowongan pendek (moulting 

     pockets) di mana mereka berubah men%adi nim!a. Setelah itu berkembang

    men%adi tungau %antan dan betina dewasa. Seluruh siklus hidupnya mulai

    dari telur sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara = 2 hari

    (Handoko, 2005.

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    7/15

    ;ambar 2. Siklus Hidup Skabies

     b. Predisposisi dan 7ara Penularan

    4anyak !aktor yang menun%ang perkembangan penyakit ini, antara

    lain@ sosial elonomi yang rendah, hygiene yang buruk, hubungan seksual

    yang si!atnya promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan perkembangan

    dermogra!ik serta ekologik. Penyakit ini dapat dimasukkan dalam P.H.S.

    (Penyakit 9kibat Hubungan Seksual.

    7ara penularan (transmisi.

    . Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit, misalnya ber%abat

    tangan, tidur bersama dan hubungan seksual.2. Kontak tak langsung (melalui benda, misalnya pakaian, handuk,

    sprei, bantal, dan lain-lain.

    Penularan biasanya oleh Sar#optes S#abiei betina yang sudah dibuahi

    atau kadang-kadang oleh bentuk lar"a. ikenal %uga Sarcoptes Scabiei var.

    animalis yang kadang-kadang menulari manusia, terutama pada mereka

    yang banyak memelihara binatang peliharaan misalnya an%ing.

    6. Pato5isiolo4i

    :ungau bergerak menembus permukaan kulit dengan #ara

    mensekresikan protease yang mendegradasi stratum korneum. ereka

    memakan hasil degradasi %aringan tersebut. Skibala (!eses dihasilkan seiring

     per%alanan mereka pada epidermis. Hasil keseluruhan per%alanan ini

    menghasilkan suatu lesi yang berbentuk terowongan yang dikenal sebagai

    burrow. Pada indi"idu yang terin!eksi biasanya akan terdapat kurang dari 00

    tungau pada tubuhnya. Pada hospes yang immunocompromised , sistem imun

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    8/15

    yang lemah gagal untuk mengkontrol penyakit ini sehingga akan timbul suatu

    hiperin!estasi !ulminan yang dikenal sebagai Skabies Aorwegia (skabies

     berkrusta (4urns, 200*.

    eaksi alergi yang sensiti! terhadap tungau dan produknya

    memperlihatkan peran yang penting dalam perkembangan lesi dan terhadap

    timbulnya gatal S. Scabiei  melepaskan substansi sebagai respon hubungan

    antara tungau dengan keratinosit dan sel-sel ?angerhans ketika melakukan

     penetrasi ke dalam kulit (Hi#ks, 200).

    Hasil penelitian sebelumnya menun%ukkan keterlibatan reaksi

    hipersensiti"itas tipe 1B dan tipe 1. Pada reaksi tipe 1, pertemuan antigen

    tungau dengan 1munoglobulin-< pada sel mast yang berlangsung di

    epidermis menyebabkan degranulasi sel-sel mast. Sehingga ter%adi

     peningkatan antibodi 1g

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    9/15

     pula dalam sebuah perkampungan yang padat penduduknya, sebagian

     besar tetangga yang berdekatan akan diserang oleh tungau tersebut.

    Penularan skabies terutama melalui kontak langsung seperti ber%abat

    tangan, tidur bersama dan hubungan seksual. Penularan melalui

    kontak tidak langsung, misalnya melalui perlengkapan tidur, pakaian

    atau handuk.

    #. 9danya terowongan (kunikulus pada tempat-tempat predileksi yang

     berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau

     berkelok, rata-rata pan%ang #m, pada u%ung terowongan itu

    ditemukan papul atau "esikel. 'ika timbul in!eksi sekunder ruam

    kulitnya men%adi polimor! (pustul, ekskoriasi, dan lain-lain.

     

    4erikutdipaparkan gambaran kelainan kulit pada skabies. :empat predileksi

    dari s#abies @

    ;ambar . Predileksi Skabies

    d. enemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostik. apatditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini. 4erikut

    merupakan gambaran mikroskopik tungau s#abies.

    2. Pemeriksaan /isik 

    Pemeriksaan !isik se#ara umum dalam keadaan baik. :erdapat e!loresensi

    kulit yang khas berupa kanalikuli, ma#ula hiperpigmentasi, ekskoriasi

     %ika terdapat in!eksi sekunder, pustule, papula. Kelainan kulit menyerupai

    dermatitis, dengan disertai papula, "esikula, urtika, dan lain-lain.

    ;arukan tangan dapat timbul erosi, ekskoriasi, krusta, dan in!eksi

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    10/15

    sekunder. i daerah tropis, hampir setiap kasus s#abies terin!eksi

    sekunder oleh streptococcus aureus atau staphylococcus pyogenes.

    ;ambar *.

    . Pemeriksaan Penun%ang (9miruddin, 200

    a. Kerokan kulit

    Kerokan kulit dilakukan dengan mengangkat atap terowongan

    atau papula menggunakan s#alpel nomor 5. Kerokan diletakkan pada

    ka#a ob%ek, diberi minyak mineral atau minyak imersi, diberi ka#a

     penutup dan dengan pembesaran 20C atau 00C dapat dilihat tungau,

    telur atau fecal pellet.

     b. engambil tungau dengan %arum

    'arum dimasukkan ke dalam terowongan pada bagian yang gelap

    (ke#uali pada orang kulit hitam pada titik yang putih dan digerakkan

    tangensial. :ungau akan memegang u%ung %arum dan dapat diangkat

    keluar.

    #.

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    11/15

    enemukan terowongan atau papul yang di#urigai antara ibu %ari

    dan %ari telun%uk, dengan hati-hati diiris pun#ak lesi dengan s#alpel

    nomor yang 5 dilakukan se%a%ar dengan permukaan kulit. 4iopsi

    dilakukan sangat super!isial sehingga tidak ter%adi perdarahan dan

    tidak perlu anestesi. Spesimen diletakkan pada gelas ob%ek lalu

    ditetesi minyak mineral dan diperiksa dengan mikroskop.

    d. Kuretase terowongan

    Kuretase super!isial mengikuti sumbu pan%ang terowongan atau

     pun#ak papula kemudian kerokan diperiksa dengan mikroskop,

    setelah diletakkan di gelas ob%ek dan ditetesi minyak mineral.

    e. :es tinta 4urowi

    Papul skabies dilapisi dengan tinta pena, kemudian segera

    dihapus dengan alkohol, maka %e%ak terowongan akan terlihat sebagai

    garis yang karakteristik, berbelok-belok, karena ada tinta yang masuk.

    :es ini tidak sakit dan dapat diker%akan pada anak dan pada penderita

    yang non-kooperati!.

    !. :etrasiklin topikal

    ?arutan tetrasiklin dioleskan pada terowongan yang di#urigai.

    Setelah dikeringkan selama 5 menit kemudian hapus larutan tersebut

    dengan isopropilalkohol. :etrasiklin akan berpenetrasi ke dalam

    melalui stratum korneum dan terowongan akan tampak dengan

     penyinaran lampu wood, sebagai garis linier berwarna kuning

    kehi%auan sehingga tungau dapat ditemukan.

    g. 9pusan kulit

    Kulit dibersihkan dengan eter, kemudian diletakkan selotip padalesi dan diangkat dengan gerakan #epat. Selotip kemudian diletakkan

    di atas gelas ob%ek (enam buah dari lesi yang sama pada satu gelas

    ob%ek dan diperiksa dengan mikroskop.

    4. old Standart !iagnosis

    4erbagai #ara pemeriksaan diatas, kerokan kulit merupakan #ara

    yang paling mudah dilakukan dan memberikan hasil yang paling

    memuaskan. 4aku emas untuk menegakkan diagnosis dari s#abies adalah

    dengan kerokan kulit dan menemukan adanya tungau.

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    12/15

    E. Penatalaksanaan

    . edikamentosa (Siregar, 2005

    a. Sul!ur presipitatum 2-53 dalam bentuk salep atau krim. Dbat ini lebih

    e!ekti! %ika di#ampur dengan asam salisilat 23. ioleskan di seluruh

    tubuh sesudah mandi dan dipakai -* hari berturut-turut

     b.

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    13/15

     pria.;amma ben&ena heksaklorida sudah diketahui menyebabkan dermatitis

    iritan bila digunakan se#ara berlebihan (Harahap, 2000.

    III. KESI%PU/AN

    . Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh in!estasi dan sensitisasi

    terhadap tungau Sarcoptes scabiei "arian hominis.

    2. Skabies merupakan masalah kesehatan di bidang kulit yang memiliki angka

    ke%adian yang #ukup banyak.

    . Penegakan diagnosis dari s#abies meliputi anamnesis dan pemeriksaan !isik 

    yang mengarah ke empat tanda #ardinal. Sedangkan untuk baku emasdiagnosis s#abies adalah dengan kerokan kulit sehingga dapat menemukan

    tungau.

    *. :erapi nonmedikomentosa lebih ditekankan untuk men%aga sanitasi dan

    hygiene diri dan lingkungan. Sedangkan untuk medikomentosa

    menggunakan obat seperti gamma ben&ene, dll.

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    14/15

    "A+TAR PUSTAKA

    9miruddin . 200.  "lmu #enyakit $ulit dan $elamin. %d.&.  akassar@

    /akultas Kedokteran ni"ersitas Hasanuddin.

    4oediard%a, S. 200. Skabies pada 'ayi dan Anak. 'akarta@ 4alai Penerbit /akultas

    Kedokteran ni"ersitas 1ndonesia.

    4ru#kner, .9., ;ra#ia ?.S. 2008. !iagnostik #arasitologi $edokteran. 'akarta@

    Penerbit 4uku Kedokteran ious 9nimals , in@ 4urns

    :, 4reathna#h S, 7o> A, ;ri!!iths 7. ooks e*tbook of !ermatology.

    Bol.2. S9@ 4la#kwell publishingE 200*. 8-*8

    epartemen Kesehatan. 200. #rofil #engendalian #enyakit + #enyehatan

     ingkungan ahun -/. 'akarta@ epartemen Kesehatan 1.

    Handoko P, %uanda 9, Ham&ah . 2005.  "lmu #enyakit $ulit dan $elamin.

     %d.4. 'akarta@ /K1

  • 8/19/2019 Tugas Presentasi Kasus Kulit Pix

    15/15

    Harahap . 2000. "lmu #enyakit $ulit.%d.&. 'akarta@ Hipokrates.

    Hi#ks 1,