Tugas Pr Indah
-
Upload
dwi-indah-lestari -
Category
Documents
-
view
7 -
download
0
description
Transcript of Tugas Pr Indah
Nama : Dwi Indah Lestari
NIM : 0411281320046
PSPD B 2013
1. Apa yang dimaksud dengan nuchal translucency?
Nuchal translucency adalah pengukuran ketebalan cairan bawah kulit leher belakang
janin pada umur kehamilan 10 - 13 minggu dengan USG. Hal ini dilakukan untuk
menilai kemungkinan adanya kelainan kromosom, seperti trisomi 21 (sindrom down).
Angka deteksi skrining ini sekitar 70 – 80 %, sedangkan false positif sekitar 10 %.
Pemeriksaan ini adalah bersifat skrining. Bila hasilnya positif, perlu pemeriksaan
lanjutan (CVS, Amniocentesis) untuk memastikan adanya kelainan genetik. Bila
hasilnya negatif, menunjukkan ibu termasuk kelompok resiko rendah Down
Syndrome.
“Skrining oleh NT dapat mendeteksi sekitar 80 % janin dengan trisomi 21 dan
aneuploides utama lainnya untuk tingkat positif palsu dari 5 % . Kombinasi NT dan
serum ibu bebas β - hCG dan Papp - A meningkatkan deteksi sampai 90 % . Sekarang
ada bukti bahwa tingkat deteksi dapat meningkat menjadi sekitar 95 % dan tingkat
positif palsu dapat dikurangi sampai 3% juga memeriksa tulang hidung , aliran duktus
venosus dan aliran trikuspid . "- The Fetal Medicine Foundation.
2. Apa dan bagaimana penyebab dari anensefalus?
Anencephalus adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan
otak tidak terbentuk. Ancephalus adalah suatu kelainan tabung saraf (suatu
kelainan yang terjadi pada awal perkembangan janin yang menyebabkan
kerusakan pada jaringan pembentuk otak dan korda spinalis).
Anensefalus terjadi jika tabung saraf sebelah atas gagal menutup, tetapi
penyebabnya yang pasti tidak diketahui. penelitian menunjukkan kemungkinan
anensefalus berhubungan dengan racun di lingkungan juga kadar asam folat yang
rendah dalam darah.
Anencephalus adalah kerusakan jaringan saraf pada janin sehingga pembentukan
tulang pelindung otak terganggu. Anencephaly biasanya terjadi 23 dan 26 hari
usia kehamilan
Anencephalus adalah kerusakan jaringan saraf pada janin sehingga pembentukan
tulang pelindung otak terganggu.
Anencephaly adalah suatu keadaan dimana sebagian besar tulang tengkorak dan
otak bayi tidak terbentuk. Sisa jaringan otak - biasanya bagian dari batang otak -
terlindung oleh selaput yang tipis saja.
Etiologi
Kebanyakan bayi yang lahir dengan kelainan bawaan memiliki orang tua yang jelas-
jelas tidak memiliki gangguan kesehatan maupun factor resiko. Sebanyak 60% kasus
kelainan bawaan penyebabnya tidak diketahui, sisanya disebabkan oleh factor
lingkungan atau genetic atau kombinasi dari keduanya. Kelainan struktur atau
kelainan metabolisme terjadi akibat: hilangnya bagian tubuh tertentu, kelainan
pembentukan bagian tubuh tertentu, serta kelainan bawaan pada kimia tubuh.
Kelainan metabolisme biasanya berupa hilangnya enzim atau tidak sempurnanya
pembentukan enzim. Penyebab lain dari kelainan bawaan adalah pemakaian alcohol
oleh ibu hamil. Pemakaian alcohol oleh ibu hamil bisa menyebabkan sindroma
alcohol pada janin dan obat-obat tertentu yang diminum oleh ibu hamil juga bisa
menyebabkan kelainan bawaan. Penyakit Rh, terjadi jika ibu dan bayi memiliki factor
Rh yang berbeda juga dapat meningkatkan kejadian kelainan bawaan pada bayi baru
lahir. Beberapa factor yang dapat menyebabkan meningkatnya resiko kelainan
bawaan:
Faktor teratogenik
Teratogen adalah setiap factor atau bahan yang bisa menyebabkan atau meningkatkan
resiko suatu kelainan bawaan. Radiasi, obat tertentu dan racun merupakan teratogen.
Infeksi pada ibu hamil juga bisa merupakan teratogen. Beberapa infeksi selama
kehamilan yang dapat menyebabkan sejumlah kelainan bawaan sindroma rubella
congenital, infeksi toksoplasmosis pada ibu hamil, infeksi virus herpes genitalis pada
ibu hamil, serta sindroma varicella congenital
Faktor gizi
Salah satu zat yang penting untuk pertumbuhan janin adalah asam folat. Kekurangan
asam folat bisa meningkatkan resiko terjadinya spina bifida atau kelainan tabung saraf
lainnya. Karena spina bifida bisa terjadi sebelum wanita menyadari bahwa dia hamil,
maka setiap wanita subur sebaiknya mengkonsumsi asam folat minimal sebanyak 400
mikrogram/hari.
Faktor fisik pada rahim
Di dalam rahim, bayi terendam oleh cairan ketuban yang juga merupakan pelindung
terhadap cedera. Jumlah cairan ketuban yang abnormal, yang bisa menyebabkan atau
menunjukkan kelainan bawaan. Cairan ketuban yang terlalu sedikit bisa
memperngaruhi pertumbuhan paru-paru dan anggota gerak tubuh atau bisa
menunjukkan adanya kelainan ginjal yang memperlambat proses pembentukan air
kemih. Penimbunan cairan ketuban terjadi jika janin mengalami gangguan menelan,
yang bisa disebabkan oleh kelainan otak yang berat misalnya anensefalus atau atresia
esophagus.
Faktor genetic dan kromosom
Beberapa kelainan bawaan merupakan penyakit keturunan yang diwariskan melalui
gen yang abnormal dari salah satu atau kedua orang tua. Gen adalah pembawa sifat
individu yang terdapat di dalam kromosom setiap sel di dalam tubuh manusia. Jika
satu gen hilang atau cacat, bisa terjadi kelainan bawaan. Kelainan pada jumlah
ataupun susunan kromosom juga bisa menyebabkan kelainan bawaan. Suatu
kesalahan yang terjadi selama pembentukan sel telur atau sperma bisa menyebabkan
bayi terlahir dengan kromosom yang terlalu banyak atau sedikit, atau bayi terlahir
dengan kromosom yang telah mengalami kerusakan. Semakin tua seorang wanita
ketika hamil terutama diatas 35 tahun maka semakin besar kemungkinan terjadinya
kelainan kromosom pada janin yang dikandungnya. Kelainan bawaan yang lainnya
disebabkan oleh mutasi genetic (perubahan pada gen yang bersifat spontan dan tidak
dapat dijelaskan).
Faktor Risiko
1. Faktor ibu usia resiko tinggi
2. Riwayat anencephalus pada kehamilan sebelumnya
3. Hamil dengan kadar asam folat rendah
4. Fenilketonuria pada ibu yang tidak terkontrol
5. Kekurangan gizi (malnutrisi)
6. Mengonsumsi alkohol selama masa kehamilan
3. Kapan kita dapat mendeteksi menilai anensefalus?
Waktu untuk melakukan diagnostik prenatal sesuai keperluan. Pada usia kehamilan
11-13 minggu, pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya
kelainan kromosom, sindroma down, dan anensefalus atau janin tak memiliki kepala.
Di usia kehamilan ini juga dapat dilakukan pemeriksaan jaringan plasenta (chorionic
villus sampling). Setelah kehamilan berusia 15 minggu dapat dilakukan pemeriksaan
cairan ketuban (amniocentesis). Sedangkan pada kehamilan 20-24 minggu, melalui
pemeriksaan USG dapat diketahui penyakit bawaan lain seperti penyakit jantung
bawaan.
4. Bagaimana prognosis dari anensefalus?
Anencephaly menyebabkan kematian dalam semua kasus karena malformasi otak
parah. Sebuah proporsi yang signifikan dari semua janin anencephaly yang lahir mati
atau aborsi secara spontan.
Prognosis neonatus saat lahir hidup ini sangat miskin ; kematian anak hidup tidak
dapat dihindari dan paling sering terjadi selama masa neonatal dini .
5. Apa dan bagaimana kelainan yang dimaksud dengan eritroblastosis fetalis?
Eritroblastosis fetalis adalah suatu kelainan berupa hemolisis pada janin yang akan
nampak pada bayi yang baru lahir keranna perbedaan golongan darah dengan ibunya.
Perbedaan faktor golongan darah ini akan mengakibatkan terbentuknya sistem imun
(antibodi) ibu sebagai respon terhadap sel darah bayi yang mengandung suatu antigen.
Eritroblastosis fetalis biasanya terjadi apabila bayi bergolongan darah rhesus positif
sedangkan ibu bergolongan darah rhesus negatif. Eritroblastosis fetalis adalah suatu
sindroma yang ditandai oleh anemia berat pada janin dikarenakan ibu menghasilkan
antibodi yang menyerang sel darah janin.
Sindroma ini merupakan hasil dari inkompabilitas kelompok darah ibu dan janin
terutama pada sistem rhesus. Sistem Rhesus merupakan suatu sistem yang
sangat kompleks dan masih banyak perdebatan baik mengenai aspek genetik,
nomenklatur maupun interaksi antigeniknya.
Pada tahun 1932, Diamond, Blackfan dan baty melaporkan bahwa fetal anemia yang
ditunjukkan dengan jumlah eritroblas yang ada dalam sirkulasi darah menggambarkan
sindroma ini.
Patofisiologi
Antibodi yang melawan sel darah merah janin Eritrosit janin dalam beberapa
insiden dapat masuk ke dalam sirkulasi darah ibu yang dinamakan fetomaternal
microtransfusion Bila ibu tidak memiliki antigen seperti yang terdapat pada eritosit
janin, maka ibu akan di stimulasi untuk membentuk imun antibodi Imun anti bodi
tipe IgG tersebut dapat melewati plasenta dan kemudian masuk ke dalam peredaran
darah janin Sel sel eritrosit janin akan di selimuti (coated) dengan antibodi
Akhirnya terjadi aglunitasi dan hemolisis Kepekatan darah Kardiomegali
Menyebabkan anemia (reaksi hipersensivitas tipe II) Di kompensasi oleh tubuh
bayi dengan cara memproduksi dan melepaskan sel- sel darah merah yang imatur
yang berinti banyak (eritroblas) Eritroblas yang berlebihan dapat menyebabkan
pembesaran hati Lebih dari 400 antigen terdapat pada permukaan eritrosit
Kurangnya antigen eritrosit dalam tubuh berpotensi menghasilkan antinbodi jika
terpapar dengan antigen tersebut Penghancuran sel sel darah merah menyebabkan
terbentuknya bilirubin.
Manifestasi klinis
1. Hidrops Fetalis
2. Hiperbilirubinemia
Daftar Pustaka
1. http://www.ninds.nih.gov/disorders/anencephaly/anencephaly.htm
2. https://fetalmedicine.org/nuchal-translucency-scan
3. http://emedicine.medscape.com/article/1181570-overview#a5
4. http://www.webmd.com/baby/nuchal-translucency-screening-test