Tugas ppt purwa
-
Upload
imam-kurniawan -
Category
Education
-
view
184 -
download
2
Transcript of Tugas ppt purwa
Kurnelis Deras Purwa
Kelas XII IPA
SPERMATOGENESISDAN
OOGENESIS
PROSES PEMBENTUKAN SPERMA (SPERMATOGENESIS)
DAN PROSES PEMBENTUKAN OVUM (OOGENESIS)
A. SPERMATOGENESIS
Proses pembentukan spermaTerjdi di tubulus
seminiferusDi dalam testis
Di dalam tubulus terdapat
Sel2 primordial
Sel2 primordial yang sudah matang akan mengalami
pembelahan (mitosis) secara terus menerus
Membentuk spermatogonium
Spermatogonium akan membelah secara meosis
Sehingga menghasilkan 4 spermatozoa
VIDEO
Pengertian SpermatogenesisSpermatogenesis adalah proses di mana sel-
sel germinal primordial pria yang disebut spermatogonium menjalani meiosis, dan menghasilkan sejumlah sel yang disebut spermatozoa.
Tempat SpermatogenesisSpermatogenesis terjadi di testis. Di dalam
testis terdapat tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminefirus terdiri dari jaringan epitel dan jaringan ikat, pada jaringan epithelium terdapat sel-sel spermatogonia dan sel sertoli yang berfungsi memberi nutrisi pada spermatozoa. Selain itu pada tubulus seminefirus terdapat pula sel leydig yang mensekresikan hormone testosterone yang berperan pada proses spermatogenesis.
Proses SpermatogenesisDalam proses pembentukan sperma (Spermatogenesis) dipengaruhi oleh beberapa hormon, yaitu :1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang
pembentukan sperma secara langsung serta merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) untuk memacu spermatogonium dalam melakukan spermatogenesis.
2. Hormon LH yang berfungsi merangsang Sel Leydig untuk memperoleh sekresi Testosterone (Suatu hormon seks yang penting untuk perkembangan sperma).
Proses SpermatogenesisDalam Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis) secara rinci sebagai berikut :Pada fase awal spermatogenesis, spermatogonium
bersifat diploid (2n). Secara mitosis, spermatogonium akan berubah menjadi spermatosit primer (2n). Berikutnya, spermatosit primer membelah menjadi spermatosid sekunder secara meiosis (Meiosis I). Jumlah spermatosit sekunder ada dua, sama besar dan bersifat haploid (n). Melalui fase Meiosis II, spermatosit sekunder membelah menjadi empat spermatid yang sama bentuk dan ukurannya. Selanjutnya, spermatid berkembang menjadi sperma matang yang bersifat haploid (n).
Tahap Spermatogenesis1. SpermatogoniumYaitu tahapan spermatogonium yang
bermiosis menjadi spermatid primer, proses ini dipengaruhi oleh sel sertoli, dengan sel sertoli yang memberi nutrisi-nutrisi kepada spermatogonium, sehingga dapat berkembang menjadi spermatotid.
Merupakan tahap pertama pada spermatogenesis yang dihasilkan oleh testis. Spermatogonium terbentuk dari 46 kromosom dan 2N kromatid.
Tahap Spermatogenesis2. Tahapan MeiosisMerupakan tahapan spermatosit primer
bermitosis I membentuk spermatosit sekunder dan langsung terjadi meiosis II yaitu pembentukan spermatid, dari spermatosit sekunder.
Tahap Spermatogenesis3. Tahapan SpermiogenesisMerupakan tahapan terakhir pembentukan
spermatozoa, dimana terjadi transformasi dari spermatid menjadi spermatozoa.
Setelah terbentuk spermatozoa, Sperma ini terdiri dari tiga bagian yaitu kepala sperma, leher sperma dan ekor sperma.
Bagian – Bagian Sperma1. KepalaPada bagian kepala spermatozoon ini, terdapat inti tebal dengan sedikit sitoplasma yang diselubungi oleh selubung tebal dan terdapat 23 kromosom dari sel ayah. Selubung tebal yang dimadsud adalah akrosom, fungsinya adalah sebagai pelindung dan menghasilkan enzim.
Bagian – Bagian Sperma2. LeherMenghubungkan Kepala dengan badan.
3. BadanTerdapat mitokondria yang berbentuk spiral dan berukuran besar, berfungsi sebagai penyedia ATP atau energi untuk pergerakan ekor.
Bagian – Bagian Sperma3. EkorPada bagian ekor sperma yang cukup panjang terdapat Axial Filament pada bagian dalam dan membrane plasma dibagian luar yang berfungsi untuk pergerakan sperma.
Gambar Sperma
Kelainan – Kelainan SpermatogenesisAzoospermiaKelainan yang terjadi karena adanya sperma dalam cairan yang dikeluarkan saat ejakulasiAspermiaKelainan yang terjadi karena tidak mengeluarkan cairan sperma sama sekali.
Kelainan ini bisa terjadi akibat faktor genetik yang sulit dicegah. Atau, akibat faktor organik karena memiliki kelainan penis
Kelainan - Kelainan Spermatogenesis• Oligozoospermia disebabkan jumlah sperma yang dikeluarkan tidak memenuhi standar• Astenozoospermia kelainan yang menunjukkan sperma tidak bisa bergerak dengan baik
Hormon yang berperan dalam pembentukan sperma
Hormon FSH Hormon LH
Merangsang atau memacu spermatogonium dalam
membentuk spermaMenghasilkan hormon
testosteron
Alat gerak sperma menuju
ovum Leher sperma banyak
mengandung mitokondriaFungsi untk
pernapasan sel
Nukleus terdapat
kromosom (DNA)
Akrosom berfungsi
melindungi kepala sperma
PENGERTIAN OOGENESISOogenesis merupakan proses
pembentukan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan sperma dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali waktu. Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut oogenia (jamak; oogonium). Terjadi dalam organ reproduksi betina yaitu ovarium.
GAMBAR OOGENESIS
OOGENESIS
Mekanisme oogenesis sangat berbeda dengan spermatogenesis, walaupun memiliki persamaan dalam pembentukan meiosis. Diantara kelahiran dan masa pubertas, sel-sel telur dalam hal ini oosit membesar, dan folikel di sekitarnya tumbuh. Selanjutnya oosit primer mereplikasi DNA dan memasuki profase I meiosis dan tidak berkembang lebih lanjut jika tidak diaktifkan oleh hormon FSH ( Follicle stimulating hormone ).
Seperti halnya pada jantan, oogenesis pun memiliki tahap :
1. proliferasi, 2. pertumbuhan 3. transformasi atau pematangan 4. Perubahan bentuk
Tahap-tahap Oogenesis 1. Proliferasi ( perbanyakan )
Tahap perbanyakan (proliferasi) berlangsung secara berulang-ulang. Gametogonium (sel induk gamet/ pada betina disebut oogonium) membelah menjadi 2, 2 menjadi 4, 4 menjadi 8 dan seterusnya.
Sel benih primordial berdiferensiasi menjadi Oogonium, lalu mengalami proliferasi untuk membentuk oosit primer , siap memasuki periode tumbuh. Pada mamalia masa proliferasi terjadi dalam kandungan induk.
2. Pertumbuhan
Pada tahap pertumbuhan ini Oogonium akan tumbuh membesar menjadi oogonium I. Pertumbuhan sangat memegang peranan penting,karena sebagian besar dari substansi telur dipakai dalam perkembangan selanjutnya. Diferensiasi juga terdapat pada periode tumbuh (spermatogenesis: diferensiasi terjadi setelah pemasakan).
3. Pematangan Pada proses ini terdapat 2 kali pembelahan meiosis. Setelah terjadi fase pertumbuhan, oogonium I mengalami tahap pematangan, yang berlangsung secara meiosis. Akhir meiosis I terbentuk oogonium II, dan akhir meiosis II terbentuk ootid.
4. Perubahan Bentuk Ootid dalam fase terakhir akan mengalami tahap perubahan bentuk (transformasi) menjadi gamet. Pada mamalia, selesia meiosis I pada betina, terjadi satu oosit II dan satu polosit (badan kutub). Polosit jauh lebih kecil dari oosit, karena sitoplasma sedikit sekali. Selesai meiosis II terjadi satu ootid dan satu polosit II. Sementara itu polosit I membelah pula menjadi dua; tapi jarang terjadi, karena terburu berdegenerasi. Polosit yang tiga buah itu nanti akan berdegenerasi lalu diserap kembali oleh tubuh. Jadi pada betina 1 oosit tumbuh menjadi 1 ovum.
Proses oogenensis dipengaruhi oleh beberapa hormon yaitu :1. Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.2. Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi hormone LH.3. Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi (yaitu proses pematangan sel ovum).4. Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat sekresi FSH dan LH
B. OOGENESIS
Proses pembentukan sel telur(ovum)
Terjdi di dalam ovarium
Di dalam ovarium terdapat
Sel2 primordial diploidSel2 tersebut mengalami
pertumbuhan dan mengalami pembelahan secara meosit
Menghasilkan 2 sel telur
Hormon yang berperan dalam pembentukan ovum
Hormon FSH Hormon
LHHormon
esterogen
Hormon progestero
n
Merangsang
pertumbuhn sel2 folikel
Merangsang terjadinya
ovulasi
Merangsang
keluarnya hormon
LH
Menghambat sekresi FSH
dan LH
Sekian Terima Kasih