TUGAS PPT (2412100032)
-
Upload
febrilia-ramadani -
Category
Documents
-
view
49 -
download
0
description
Transcript of TUGAS PPT (2412100032)
PRAKTIKUM KECEPATAN BUNYI DI UDARA
&PRAKTIKUM FLUIDA
DINAMIS
Oleh :
Febrilia Ramadani (2412100032)
Sebagai Pengganti Ujian Lisan Mata Kuliah Fisika
Rekayasa 1
Praktikum Kecepatan Bunyi di Udara
LATAR BELAKANG
Praktikum fisika rekayasa 1 tentang Kecepatan Bunyi di Udara ini
diadakan agar para mahasiswa bisa mengerti secara real berapa
kecepatan bunyi di udar pada keadaan aslinya dan tidak hanya
terpaku pada buku-buku penunjang. Diharapkan nantinya
mahasiswa tidak hanya paham akan teori yang menjelaskan
tentang Kecepatan Bunyi di Udara, namun mahasiswa juga bisa
mempraktikannya di kehidupan mereka nantinya, sehingga apa
yang telah diperoleh selama ini memiliki manfaat untuk kehidupan
mereka dalam dunia kerja yang sebenarnya. Dengan diadakannya
praktikum akan membantu mahasiswa untuk beradaptasi dengan
lingkungan pekerjaan mereka nantinya.
Dasar TeoriKecepatan bunyi di udara dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan
dengan : v = cepat rambat bunyi (m/s)
f = frekuensi (Hz)
λ = panjang gelombang (m)
Gelombang yang terbentuk pada pipa organa yang salah satu ujungnya tertutup adalah sebesar 1/4 λ. Jika kolom udara dalam tabung diperpanjang, resonansi kedua akan terjadi pada saat kolom udara dalam tabung sebesar 3/4 λ. Resonansi ketiga terjadi jika kolom udara dalam tabung sebesar 5/4 λ. Dari dasar ini dapt disimpulkan bahwa panjang gelombang kolom udara dalam tabung akan menghasilkan resonansi jika panjangnya 1/4 λ, 3/4 λ, 5/4 λ dan seterusnya.
Lebih umum lagi, frekuensi resonan untuk pipa dengan salah satu jung terbuka berkaitan dengan panjang gelombang adalah
Dengan : L = panjamg pipa (m) λ = panjang gelombang (m)n = orde bunyi (di mana n adalah bilangan ganjil)
V = f . λ
L = 1/4n λλ = 4L/n
untuk n = 1, 3, 5,....
METODOLOGI Alat dan Bahan
a. Tabung resonansi 1 buah
b. Selang air 1 buah
c. Statif klem 1set
d. Garpu tala dengan frekuansi 1 buah
e. Garpu tala tanpa frekuensi 1 buah
f. Air secukupnya
Menentukan kecepatan bunyi di udara
a. Menggunakan garpu tala yang telah memiliki frekuensi
b. Mengisi tabung resonansi hingga batas yang paling atas
c. Menggetarkan garpu tala pada mulut tabung, mendengarkan apakah terjadi
penguatan bunyi atau terdengar suara yang nyaring
d. Apabila terdengar suara yang nyaring yang dihasilkan dari getaran garpu tala,
kemudian membuka ujung selang yang tersambung dengan tabung resonansi
e. Mengamati tinggi air yang keluar dari tabung resonansi untuk mengukur
panjang gelombang yang dihasilkan dari getaran tersebut
f. Mengulangi langkah pada point a sampai point e hingga memperoleh 3 data
g. Memasukkan data pada tabel percobaan di bawah ini
h. Menghitung berapa kecepatan bunyi di udara pada masing-masing percobaan
dengan menggunakan frekuensi yang ada pada garpu tala
Tabel Percobaan
No.L
(m)λ
(m)f
(Hz)v
(m/s)
1.
2.
3.
v rata-rata
Menentukan Frekuensi sebuah Sumber Bunyi
a. Menggunakan garpu tala yang telah belum diketahui
frekuensinya
b. Mengisi tabung resonansi hingga batas yang paling atas
c. Menggetarkan garpu tala pada mulut tabung, mendengarkan
apakah terjadi penguatan bunyi atau terdengar suara yang
nyaring
d. Apabila terdengar suara yang nyaring yang dihasilkan dari
getaran garpu tala, kemudian membuka ujung selang yang
tersambung dengan tabung resonansi
e. Mengamati tinggi air yang keluar dari tabung resonansi untuk
mengukur panjang gelombang yang dihasilkan dari getaran
tersebut
f. Mengulangi langkah pada point a sampai point e hingga
memperoleh 5 data
g. Memasukkan data pada tabel percobaan
h. Menghitung berapa frekuensai pada masing-masing percobaan
dengan menggunakan kecepatan bunyi di udara yang telah
dihitung pada percobaan sebelumnya
Tabel Percobaan
No. L(m)
λ(m)
v(m/s)
f(Hz)
1.
2.
3.
f rata-rata
Rangkuman Pada praktikum yang telah dilaksanakan kita dapat mengetahui berapa
kecepatan bunyi di udara dan juga berapa frekuensi dari garpu tala dengan
menggunakan persamaan
Pada praktikum ini kami memperoleh hasil kecepatan bunyi di udara
yang berbeda dengan kecepatan bunyi yang ada pada teori aslinya. Ada
berbagai faktor yang mempengaruhi perbedaan diantaranya dalah faktor
suhu, karena semakin tinggi suhu dalam ruangan maka semakin cepat pula
kecepatan bunyi yang dihasilkan.
V = λ . f
Penutup
Demikian power point yang saya buat mengenai Kecepatan Bunyi
di Udara. Saya berharap power point mengenai kecepatan bunyi di
Udara ini bisa sesuai dengan apa yang diharapkan oleh ibu Dosen
pembimbing yakni Ibu Aulia. Saya juga berharap power point ini
bermanfaat bagi para pembacannya.
Meskipun saya mengerti masih terdapat banyak kesalahan pada
power point yang saya buat ini, maka dari itu kritik dan saran sangat
saya harapkan sebagai bahan pembelajaran untuk saya dalam
penyusunan power point selanjutnya
Daftar Pustaka
Modul Praktikum Fisika Rekayasa 1
David Halliday, (2010). Fisika Dasar edisi 7 jilid 1. Jakarta: PT
Gelora Angkasa Pratama.
Praktikum Fluida Dinamis
Latar Belakang
Praktikum fisika rekayasa 1 tentang Fluida Dinamis ini diadakan agar para
mahasiswa bisa mengerti secara mampraktikan secara langsung bagaiman
prinsip kerja Fluida Dinamis itu. Diharapkan nantinya mahasiswa tidak hanya
paham akan teori yang menjelaskan tentang Fluida Dinamis, namun
mahasiswa juga bisa mempraktikannya di kehidupan mereka nantinya,
sehingga apa yang telah diperoleh selama ini memiliki manfaat untuk
kehidupan mereka dalam dunia kerja yang sebenarnya. Dengan diadakannya
praktikum akan membantu mahasiswa untuk beradaptasi dengan lingkungan
pekerjaan mereka nantinya.
Dasar teoriFluida Dinamis adalah fluida yang bergerak. Fluida tak mampu mampat
(incompressible fluid) yang mengalir pada pipa venturi akan menerapkan prinsip
konversi energi pada fluida yang menunjukkan bahwa kuantitas tersebut akan saling
berhubungan dengan
Persamaan tersebut dapat juga ditulis dengan
Dengan : P = tekanan konstan pada fluida
ρ = massa jenis fluida
v = kecepatan fluida
h = ketinggian fluida
P1 + ρv12 + ρgh1 = P2 + ρv2
2 + ρgh2
P + ρv2 + ρgh = suatu konstanta (persamaan Bernoulli)
Untuk menentukan sebuah kecepatan aliran fuida yang terjatuh dari sebuah objek pada ketinggian tertentu dari tempat asalnya dapat menggunakan persamaan
Dengan : v = kecepatan fluida
h = kedalaman di bawah permukaan air
g = gaya gravitasi
Untuk menentukan berapa debit yang keluar dari lubang dapat menggunakan pendekatan kinematika pada pancaran air dengan persamaan
dengan : y = tinggi pancaran air
v = kecepatan
g = gravitas
t = waktu
x = jauh pancaran air
dan prinsip kontinuitas massa
dengan : Q = debit air
A = luas lubang
v = kecepatan pancaran
y = y0 + v0y – 1/2gt2 x = vx . t
Q = A.v
Metodologi Alat dan Bahan
a. Menara air 1 set
b. Gelas ukur 1 buah
c. Stopwatch 1 buah
d. Meteran 1 buah
e. Lubang venturi dengan luas berbeda 3 buah
f. Air secukupnya
Prosedur Pelaksanaan percobaan
a. Mengisi air pada menara air hingga mencapai batas ketinggian yang ada pada
menara air ( ± 40 cm )
b. Mengukur diameter lubang venturi untuk menentukan luas tabung venturi
c. Mengukur debit air yang keluar pada lubang venturi ( posisi kran air terbuka )
dengan menmpung air yang tumpah selama 15 detik
d. Mengukur jarak pancaran air yang keluar pada ketinggian dari tanah (h) tertentu
untuk kondisi hanya ada satu lubang yang terbuka. Pengukuran jarak air yang
jatuh (x) dilakukan sebanyak 3 kali untuk setiap lubang venturi
e. Mengulangi langkah pada point a sampai point d untuk kondisi dua lubang
venturi dan tiga lubang venturi yang terbuka
f. Memasukkan data hasil percobaan pada tabel
g. Menghitung debit air berdasarkan pendekatan kinematika gerak pada pancaran
air dan prinsip kontinuitas massa
Tabel Percobaan
Percobaan ke-Pancaran air
I II III
A1 A1 A2 A1 A2 A3
1.
2.
3.
Rangkuman Pada praktikum yang telah dilaksanakan kita dapat mengetahui
berapa debit air yang keluar melalui 3 lubang venturi yang memiliki luas yang berbeda dengan menampung air yang keluar menggunakan gelas ukur. Selain menggunakan gelas ukur kita juga menghitung debit air yang keluar menggunakan persamaan kinematika gerak pancaran air dan juga persamaan kuantitas massa. Selain menhitung debit air yang keluar melalui lubang venturi, kami juga mengukur jarak pancaran air yang keluar dari lubang venturi dengan menggunakan meteran.
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi kecepatan dan juga jarak pancaran air, diantaranya adalah:
Luas lubang venturi : semakin besar luas lubang venturi maka kecepatan air yang keluar semakin kecil, sedangkan volume air yang keluar akan semakin bes ar dan jarak pancaran air akan semakin dekat dan sebaliknya.
Letak lubang venturi : semakin tinggi letak lubang venturi maka kecepatan air yang keluar semakin kecil, dan jarak pancaran air akan semakin dekat pula dan sebaliknya
Penutup
Demikian power point yang saya buat mengenai Fluida Dinamis.
Saya berharap power point mengenai Fluida Dinamis ini bisa sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh ibu Dosen pembimbing yakni Ibu
Aulia. Saya juga berharap power point ini bermanfaat bagi para
pembacannya.
Meskipun saya mengerti masih terdapat banyak kesalahan pada
power point yang saya buat ini, maka dari itu kritik dan saran sangat
saya harapkan sebagai bahan pembelajaran untuk saya dalam
penyusunan power point selanjutnya.
Daftar Pustaka
Modul Praktikum Fisika Rekayasa 1
David Halliday, (2010). Fisika Dasar edisi 7 jilid 1. Jakarta: PT
Gelora Angkasa Pratama.
TERIMAKASIH...