tugas PPK

20
TUGAS PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOMPUTER “POWER SUPPLY” Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Perencanaan Pembelajaran Yang Dibimbing oleh Bapak Irawan Dwi. Oleh : Putri Rizky Rahmania 130533608286 S1 PTI 2013 Offering A UNIVERSITAS NEGERI MALANG

description

PERBAIKAN KOMPUTER

Transcript of tugas PPK

TUGASPERAWATAN DAN PERBAIKAN KOMPUTER

“POWER SUPPLY”

Disusun untuk Memenuhi Matakuliah Perencanaan PembelajaranYang Dibimbing oleh Bapak Irawan Dwi.

Oleh :

Putri Rizky Rahmania 130533608286

S1 PTI 2013 Offering A

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTROS1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

Oktober, 2015

MATERI

POWER SUPPLY

1. Komponen Power Supply Elektronika Dasar1.1 Resistor

Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan batas kemampuan dayanya. Berbagai macam resistor di buat dari bahan yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda. Spesifikasi lain yang perlu diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar resistansi adalah besar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri arus listrik, maka akan terjadi disipasi daya berupa panas sebesar W=I 2 R watt.

Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :

1. Resistor yang Nilainya Tetap2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan

Variable Resistor ataupun Potensiometer.3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis

ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis

ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)

1.2 Kapasitor

Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya). Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F) Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.

2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum

3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.

1.3 Dioda

Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :

1. Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).

2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.

3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.

4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.

5. Dioda Schottky (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .

6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.

1.4 IC

IC (Integrated Circuit) adalah Komponen Elektronika Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan bahkan jutaan Transistor, Resistor dan komponen lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah Rangkaian Elektronika dalam sebuah kemasan kecil. Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal). Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC adalah Komponen Elektronika dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge). Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.

1.5 Transistor

Transistor merupakan Komponen Elektronika Aktif yang memiliki banyak fungsi dan merupakan Komponen yang memegang peranan yang sangat penting dalam dunia Elektronik modern ini. Beberapa fungsi Transistor diantaranya adalah sebagai Penguat arus, sebagai Switch (Pemutus dan penghubung), Stabilitasi Tegangan, Modulasi Sinyal, Penyearah dan lain sebagainya. Transistor terdiri dari 3 Terminal (kaki) yaitu Base/Basis (B), Emitor (E) dan Collector/Kolektor (K). Berdasarkan strukturnya, Transistor terdiri dari 2 Tipe Struktur yaitu PNP dan NPN. UJT (Uni Junction Transistor), FET (Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconductor FET) juga merupakan keluarga dari Transistor.

1.6 Induktor

Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau

Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H). Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

1. Induktor yang nilainya tetap2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

2.Power Supply

2.1 Pengertian Power Supply

Power Supply dalah perangkat keras yang berfungsi untuk menyuplai tegangan langsung kekomponen dalam casing yang membutuhkan tegangan, misalnya motherboard, hardisk, kipas, dll. Input power supply berupa arus bolak-balik (AC) sehingga power supply harus mengubah tegangan AC menjadi DC (arus searah), karena hardware komputer hanya dapat beroperasi dengan arus DC. Power supply berupa kotak yang umumnya diletakan dibagian belakang atas casing.

2.2 Bagian – Bagian Power supply :

AC – IN Socket

AC – In socket merupakan sebagai jalan tegangan AC masuk ke dalam rangkaian Power

supply. 3 pin yang terdapat dalam AC – IN socket, yang 2 pin untuk arus Ac dan yang 1 pin

untuk ground.

Modul SMPS

Modul SMPS adalah komponen utama yang di miliki oleh Power supply karena modul SMPS

berfungsi sebagai tempat pemrosesan arus AC di rubah menjadi arus DC. Sand – by Power

supply (hasilnya berupa tegangan output + 5vDC dengan 2A) dan Main Power supply

(menghasilkan tegangan – tegangan yang di butuhkan oleh motherboard) merupakan dua

bagian yang terdapat dalam modul SMPS.

DC output socket.

DC output socket merupakan tempat hasil tegangan yang di hasilkan oleh modul SMPS.

Macam – macam DC output socket : socket 20 + 4 pin, socket 4 pin untuk IDE, socket 4 pin

untuk motherboard, socket 4 pin untuk floppy, socket 15 pin untuk SATA.

FAN cooler

FAN cooler adalah bagian yang mempunyai fungsi sebagai pendingin akibat panas yang di

hasilkan oleh modul SMPS. Namun sebenarnya FAN cooler ini adalah tempat pendinginan

terakhir yaitu pembuangan panas karena di dalam modul SMPS sudah tersedia pendinginnya

yaitu Plat alumunium.

Casing Power Supply

Casing Power supply berfungsi untuk melindungi komponen – komponen komputer akibat

serangan induksi gelombang elektromagnetik, oleh karena itu casing Power supply di buat

menggunakan logam.

Demikian tulisan tentang komponen – komponen Power supply, semoga menjadi

pengetahuan dan membantu, jangan lupa baca artikel yang lain.

2.3 Fungsi Power Supply

1. Fungsi Power Supply Pada Komputer.

Sebagai perangkat keras yang memberikan atau menyuplai arus listrik yang

sebelumnya diubah dari bentuk arus listrik yang berlawanan atau AC, menjadi arus listrik

yang searah atau biasa disebut sebagai arus DC. Power supply menyuplai arus listrik DC

yang dibutuhkan oleh perangkat keras di dalam komputer beberapa contoh hardware yang

membutuhkan arus listrik DC adalah harddisk, fan, motherboard dan lain-lain. Power supply

juga memiliki kenektor kabel yang masing-masing konektor kabel tersebut memiliki fungsi

yang berbeda-beda yang sangat dibutuhkan oleh komputer pada saat ini. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa power supply merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam

mengoperasikan suatu komputer.

 

2. Fungsi Power Supply berdasarkan beberapa jenis konektor 

Power supply memiliki banyak konektor. Dan masing-masing dari konektor memiliki

fungsi yang berbeda. Walaupun sebagian kabel memiliki tegangan listrik yang sama, tetapi

setiap konektor sudah dikelompokkan berdasarkan fungsinya. Untuk pengenalan, disini ada

beberapa tipe konektor dan fungsinya pada komputer yaitu:

a. ATX power connector (20pin + 4pin) :

 

ATX 20/24 pin konektor digunakan untuk menghubungkan power supply unit (PSU) ke motherboard. Versi lama dari ATX motherboard masih menggunakan ATX 20 pin konektor, jika kita menggunakan motherboard yang terbaru sudah membutuhkan ATX 24 pin konektor. Konetktor ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama berjumlah 20 pin dan bagian kedua 4 pin. Jika kita menggunakan motherboard yang baru maka gabungkan antara 20 + 4 pin konektornya. b. AT power connector (12 pin) : 

Konektor ini digunakan untuk motherboard kelas Pentium II kebawah. Konektor yang memiliki 12 kabel ini dikelompokkan terpisah menjadi 2 bagian. Bagian pertama disebut Konektor P8 dan bagian kedua disebut P9. Masing-masing konektor memiliki 6 kabel. Untuk menghindari kesalahan dalam pemasangan, kita cukup mempertemukan konektor yang memiliki kabel hitam di tengah-tengah. 

c. Molex connector : 

Konektor ini digunakan sumber tenaga bagi harddisk dan cd drive. Kadang sebagian produsen juga membuat fan / kipas pendingin, lampu-lampu dan asesoris lainnya menggunakan konektor ini. Konektor ini memiliki 4 kabel yang berbeda warna, yaitu Merah, Hitan dan Kuning. Setiap warna memiliki sumber tegangan yang berbeda-beda pula.

d. Berg connector : 

Merupakan konektor ukuran mini dari Molek. Konektor ini khusus digunakan untuk Floppy Drive atau pun external audio card. Warna yang digunakan sama dengan molek konektor, yaitu Warna Kuning (+12V), Merah (+5V) dan Hitam (0V atau Ground). Karena penggunaan konektor ini jarang sekali, makanya pada setiap PSU hanya berjumlah 1 atau 2 paling banyak.

e. ATX 12V (Intel) 4 pin connector : 

Konektor ini kebanyakan dipakai oleh para pengguna yang menggunakan Processor buatan Intel. Fungsi dari konektor ini adalah sebagai penyedia tenaga tambahan sebesar 12 V untuk Pentium 4 CPU. Jadi pada Pentium 4 kebawah, konektor ini tidak perlu digunakan. Sekarang sebagian AMD motherboard juga sudah menggunakan konektor ATX 12V ini.

f. pin PCI-E connector : 

Konektor yang satu ini memang jarang ditemukan untuk semua PC. Biasanya orang yang menggunakan PSU ini adalah orang yang bekerja di bidang Multimedia khususnya Video. Karena konektor ini hanya digunakan sebagai penambah daya untuk video card yang menggunakan slot PCI Express. Jika kita menggunakan Videoa Card jenis ini, tentu saja kita harus memiliki PSU yang mendukung untuk konektor ini.

g. SATA Power connector : 

Konektor ini merupakan jenis terbaru yang biasa digunakan untuk power pada Hard Disk SATA (serial ATA). Konektor ini disambungkan melalui Molek konektor (extended).  3. Fungsi Power Supply Berdasarkan Management Kabelnya

Power Supply juga dibedakan berdasarkan management pemasangan kabelnya. yaitu power supply non-modular dan power supply modular. Secara populasi, power supply non-modular lebih banyak di jual di pasaran karena memang segmen-nya untuk kalangan kantong pas-pas-an. Yang membedakan adalah management pemasangan kabelnya. Untuk lebih jelaskan lihat gambar perbedaannya berikut.

 Gambar diatas contoh power supply non-modular. Terlihat kabel dijadikan satu

bundle dan keluar dari 1 lubang serta tidak bisa dilepas pasang, jadi jika ada kabel yg tidak digunakan maka kabel itu tetap menjuntai, dari kerapian agak menganggu dan tentunya juga mempengaruhi sirkulasi udara di casing.

 Gambar power Supply modular tiap kabel bisa dilepas pasang sesuai kebutuhan. Dengan demikian, managament kabel akan lebih mudah, otomatis kualitas sirkulasi di casing komputer juga ikut terbantu. Kekuranganya dari segi harga, pasti lebih mahal ketimbang yang non-modular. JENIS-JENIS POWER SUPPLY       Jenis-Jenis Power Supply yang terdapat pada kebanyakan komputer sekarang ini terbagi menjadi dua jenis. Kedua jenis power supply tersebut adalah Power Supply AT dan Power Supply ATX. Dari kedua jenis power supply tersebut memiliki beberapa perbedaan dan fungsinya. 1. Power Supply AT 

Power Supply AT merupakan jenis power supply yang tergolong lawas. Pada masa kejayaannya, power supply jenis ini banyak digunakan oleh komputer Pentium II dan juga Pentium III. Meskipun kini sangat jarang ditemui, namun Power Supply AT sesungguhnya memiliki berbagai kelebihan. Power supply jenis ini memiliki kabel power yang terhubung ke motherboard yang terbagi menjadi dua, yaitu konektor P8 dan P9. Resiko kesalahan pemasangan dengan menggunakan power supply jenis ini pun sangat sedikit, mengingat untuk pemasangannya dibutuhkan ketelitian tinggi.

Kesalahan yang biasa terjadi saat pemasangan power supply adalah terbalik mengingat terdapat dua konektor penghubung. Untuk pemasangan yang benar anda harus memperhatikan kabel power warna hitam pada masing-masing konektor. Pasangkan tepat pada tengah-tegah sambungan untuk menghindari konsleting. Untuk mematikan Power Supply AT, anda harus menekan tombol power secara langsung mengingat power supply jenis ini terhubung secara langsung ke chasing computer.  2. Power Supply ATX. 

      Power supply jenis ini memiliki tampilan yang lebih simpel dibandingkan

power supply sebelumnya. Untuk jenis power supply satu ini kabel konektor dengan motherboard sudah menjadi satu dengan jumlah total 20 PIN. Oleh karena itu, Power Supply ATX sering juga disebut dengan ATX 20 PIN. Untuk pemasangannya sendiri, power supply jenis ini tergolong sangat mudah. Hal tersebut mengingat jika terjadi kesalahan dalam pemasangan maka port pada motherboard dengan konektor tidak akan menyatu. Hindari pemaksaan saat pemasangan karena dapat menebabkan kerusakan baik pada port maupun pada konektor.

Kelebihan dari Power Supply ATX dibandingkan dengan AT adalah pada tombol powernya. Untuk ATX 20 PIN sendiri sudah dilengkapi dengan auto shutdown yang berfungsi mematikan power supply ketika computer dimatikan. Sehingga kita tidak perlu susah payah untuk menekan tombol power seperti pada Power Supply AT. Dari jenis-jeins power supply diatas, Power Supply ATX menjadi

primadona untuk power supply saat ini. Hal tersebut terbukti dari banyaknya pengguna komputer yang memilih untuk menggunakan power supply yang satu ini.

 

Pengoperasian atau Penggunaan Hot air / Blower / Solder Uap

Dalam pengaplikasiannya tidak jauh fungsinya seperti solder biasa pada umumnya. dimana perbedaannya Solder biasa titik tumpu pemanas yang digunakan adalah bit solder (mata solder) yang berbentuk batang seperti besi, sedangkan blower titik tumpu pemanasnya adalah angin dan panas yang dikeluarkan melalui nuzzle atau lubang untuk melelehkan timah.Adapun cara pertama untuk mengoperasikan Hot air / Blower / Solder uap yaitu;

1. Hubungkan tegangan 110-220 VAC, tekan tombol ON pada Hot air / Blower / Solder uap untuk menjalankan fungsi blower

2. Setelah blower hidup, setting atau atur level pemanas dan angin yang diinginkan3. Pada blower digital, tekan UP atau DOWN untuk mengatur panas atau tekanan

anginsedangkan pada blower analog, cukup diputar saja pada posisi yang diinginkan sesuai dengan fungsi penggunaannya

4. Jika sudah dirasa cukup atau sesuai panas dan tekanan anginnya, maka blower sudah siap untuk digunakan

5. Perlu diingat, setiap komponen mempunyai batas pemanasan. Jangan sampai komponen yang akan diangkat, dipasang atau hanya reheater mati fungsinya karena over heat yang anda lakukan.

Pengaturan Secara Umum Pada Penggunaan Hot air / Blower / Solder Uap

1. Menghilangkan cairan (mengeringkan) 100-200 derajat, tekanan udara pada level 8, sesuaikan dengan keadaan

2. Memanaskan / mencairkan timah berkisar antara 350-400 derajat, disarankan pengaturan udara pelan antara level 3-4, dimaksudkan agar komponen-komponen kecil tidak beterbangan / mount missing component.

3. Mengangkat dan memasang komponen antara 350-400 derajat, tekanan udara 3 (pilih yg paling pelan dan sesuaikan). Mengangkat Flexibel dari PCB 250-300 derajat, tekanan udara 3 (pilih yg paling pelan dan disesuaikan). Jika komponen yang diangkat dirasa sangat sulit untuk di angkat, perbesar tekanan udara dengan panas berkisar 350-400 derajat.

4. Mengangkat komponen plastik seperti konektor flexible 250-275 derajat, tekanan udara 3 (pilih yg paling pelan dan disesuaikan) 

5. Mencetak kaki IC 350-400 derajat, tekanan udara 3 (pilih yg paling pelan dan disesuaikan)

6. Khususnya memasang IC BGA ( Ball Gird Array ) atau IC berkaki kelabang , sebaiknya menggunakan flux sebagai pembantu anda dalam melakukan resoldering secukupnya

7. Pastikan jiwa teknisi yang anda miliki sangat berpengaruh terhadap apa yang anda kerjakan

8. Pastikann Blower yang anda miliki bekerja sesuai dengan apa yang anda inginkan9. Gunakan alat bantu seperti pinset untuk memastikan komponen yang anda pasang

tepat pada pattern PCB10. Setiap kali setelah memasang komponen, selalu cek apakan komponen yang dipasang

sudah pasti terpasang secara benar, kuat dan rapi11. Gunakan loop atau kaca pembesar jika diperlukan pada saat melakukan pengecekan

komponen yang anda pasang sudah tepat, seperti rechek pemasangan IC, Connector dan lain sebagainya terutama pada komponen yang memiliki kaki yang lebih dari 2

12. Pengecekan tersebut dimaksudkan untuk mereview kinerja yang telah anda lakukan terutama kerapihan, memastikan komponen yang dipasang tepat, tidak terjadinya shot atau kaki komponen yang menyatu, tidak adanya missing mounting, low solder dan lain sebagainya