Tugas Pmu Skarn Kel4

11
BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi Skarn dapat terbentuk selama metamorfisme kontak atau regional. Selain itu juga dari berbagai macam proses metasomatisme yang melibatkan fluida magmatik, metamorfik, meteorik, dan yang berasal dari laut. Endapan skarn pertama kali dinyatakan sebagai batuan metamorf hasil kontak antara batuan sedimen karbonatan dengan intrusi magma oleh ahli petrologi metamorf, dengan terjadi perubahan kandungan batuan sedimen yang kaya karbonat, besi, dan magnesium menjadi kaya akan kandungan Si, Al, Fe dan Mg dimana proses yang bekerja berupa metasomatisme pada intrusi atau di dekat intrusi batuan beku (Best 1982). 2. Keterdapatan Skarn dapat ditemukan di permukaan sampai pluton, di sepanjang sesar dan shear zone, di sistem geotermal dangkal, pada dasar lantai samudra maupun pada kerak bagian bawah yang tertutup oleh dataran hasil metamorfisme burial dalam. Skarn dibagi menjadi endoskarn dan eksoskarn dengan didasarkan pada jenis kandungan protolit. Deposit skarn tersebar di seluruh dunia , umumnya di sabuk orogenik. Rentang umurnya dari Prakambrium sampai akhir Tersier, merupakan endapan mineral ekonomi yang cukup penting dan berumur relatif muda. Pembentukan skarn diduga merupakan sebuah fenomena yang terjadi cukup dekat dengan permukaan , sehingga erosi telah menghilangkan banyak deposit yang lebih tua. Klasifikasi tektonik yang sangat berguna dari deposit skarn seharusnya mengelompokkan tipe skarn yang pada umumnya berada bersama dan membedakannya yang secara khusus terdapat dalam tektonik setting yang khusus. Sebagai contohnya, deposit skarn calcic Fe-Cu sebenarnya hanyalah tipe skarn yang ditemukan dalam wilayah busur kepulauan samudra. Banyak dari skarn ini juga diperkaya oleh Co, Ni, Cr, dan Au. Sebagai tambahan, beberapa skarn yang mengandung emas yang bernilai ekonomis muncul dan telah terbentuk pada back arc basin yang berasosiasi dengan busur volkanik samudra (Ray et al., 1988). Beberapa kenampakan kunci yang menyusun skarn tersebut terpisah dari asosiasinya dengan magma dan kerak yang lebih berkembang adalah yang berasosiasi dengan pluton

description

tugas pmu

Transcript of Tugas Pmu Skarn Kel4

  • BAB I PENDAHULUAN

    1. Definisi

    Skarn dapat terbentuk selama metamorfisme kontak atau regional. Selain itu juga dari

    berbagai macam proses metasomatisme yang melibatkan fluida magmatik, metamorfik,

    meteorik, dan yang berasal dari laut. Endapan skarn pertama kali dinyatakan sebagai batuan

    metamorf hasil kontak antara batuan sedimen karbonatan dengan intrusi magma oleh ahli

    petrologi metamorf, dengan terjadi perubahan kandungan batuan sedimen yang kaya

    karbonat, besi, dan magnesium menjadi kaya akan kandungan Si, Al, Fe dan Mg dimana proses

    yang bekerja berupa metasomatisme pada intrusi atau di dekat intrusi batuan beku (Best

    1982).

    2. Keterdapatan

    Skarn dapat ditemukan di permukaan sampai pluton, di sepanjang sesar dan shear

    zone, di sistem geotermal dangkal, pada dasar lantai samudra maupun pada kerak bagian

    bawah yang tertutup oleh dataran hasil metamorfisme burial dalam. Skarn dibagi menjadi

    endoskarn dan eksoskarn dengan didasarkan pada jenis kandungan protolit.

    Deposit skarn tersebar di seluruh dunia , umumnya di sabuk orogenik. Rentang

    umurnya dari Prakambrium sampai akhir Tersier, merupakan endapan mineral ekonomi yang

    cukup penting dan berumur relatif muda. Pembentukan skarn diduga merupakan sebuah

    fenomena yang terjadi cukup dekat dengan permukaan , sehingga erosi telah menghilangkan

    banyak deposit yang lebih tua.

    Klasifikasi tektonik yang sangat berguna dari deposit skarn seharusnya

    mengelompokkan tipe skarn yang pada umumnya berada bersama dan membedakannya

    yang secara khusus terdapat dalam tektonik setting yang khusus. Sebagai contohnya, deposit

    skarn calcic Fe-Cu sebenarnya hanyalah tipe skarn yang ditemukan dalam wilayah busur

    kepulauan samudra. Banyak dari skarn ini juga diperkaya oleh Co, Ni, Cr, dan Au. Sebagai

    tambahan, beberapa skarn yang mengandung emas yang bernilai ekonomis muncul dan telah

    terbentuk pada back arc basin yang berasosiasi dengan busur volkanik samudra (Ray et al.,

    1988). Beberapa kenampakan kunci yang menyusun skarn tersebut terpisah dari asosiasinya

    dengan magma dan kerak yang lebih berkembang adalah yang berasosiasi dengan pluton

  • yang bersifat gabbro dan diorit, endoskarn yang melimpah, metasomatisme yang tersebar

    luas dan ketidakhadiran Sn dan Pb.

    Kebanyakan deposit skarn berasosiasi dengan busur magmatik yang berkaitan dengan

    subduksi dalam kerak benua. Komposisi pluton berkisar dari diorit sampai granit walaupun

    pada dasarnya memiliki perbedaan diantara tipe skarn logam yang muncul untuk

    mencerminkan lingkungan geologi setempat (kedalaman formasi, pola struktural dan fluida)

    lebih pada perbedaan pokok dari petrogenesis (Nakano,et al., 1990). Sebaliknya, skarn yang

    mengandung emas pada lingkungan ini berasosiasi dengan pluton yang tereduksi secara

    khusus yang mungkin mewakili sejarah geologi yang khusus. Beberapa Skarn, tidak berasosiasi

    dengan subduksi yang berkaitan dengan magmatisme. Pluton yang berkomposisi granit, pada

    umumnya mengandung muskovit dan biotit primer, megakristal kuarsa berwarna abu-abu

    gelap, lubang-lubang miarolitik, alterasi tipe greisen, dan anomali radioaktif. Skarn yang

    terasosiasi, kaya akan timah dan fluor walaupun induk dari elemen lain biasanya hadir dan

    mungkin penting secara ekonomis. Perkembangan rangkaian ini termasuk W, Be, B, Li, Bi, Zn,

    Pb, U, F, dan REE.

    3. Genesis

    Sebagian besar skarn deposit secara langsung berhubungan dengan aktivitas

    pembekuan batuan beku sehingga terdapat hubungan antara komposisi skarn dengan

    komposisi batuan beku. Karakteristik penting lainnya diantaranya tingkat oksidasi, ukuran,

    tekstur, kedalaman, maupun seting tektonik dari masing-masing pluton.

    Proses pembentukan skarn terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :

    a. Proses isokimia (prograde isokimia) merupakan transfer panas antara larutan magma

    dengan batuan samping, prosesnya H2O dilepas dari intrusi dan CO2 dari batuan

    samping yang karbonat. Proses ini sangat dipengaruhi oleh temperatur,komposisi

    dan tekstur host rocknya (sifat konduktif).

    b. Metasomatisme, pada tahap ini terjadi eksolusi larutan magma ke batuan samping

    yang karbonat sehingga terbentuk kristalisasi pada bukaan bukaan yang dilewati

    larutan magma.

  • c. Retrogradasi merupakan tahap dimana larutan magma sisa telah menyebar pada

    batuan samping dan mencapai zona kontak dengan water falk sehingga air tanah

    turun dan bercampur dengan larutan.

    Pembentukan deposit skarn khas tampaknya melibatkan beberapa tahap, seperti

    diungkapkan oleh hubungan tekstur dan spasial antara mineral (Burt, 1972). Berikut ini lima

    tahap yang terpisah, secara alami transisi dari pembentukan skarn ke penghancuran skarn

    diduga terjadi terus menerus. Suhu tercatat hanya dimaksudkan untuk menjadi wakil.

    a. Intrusi magma intermediate sampai granitic terjadi pada suhu 900-700o C,

    mungkin pada kedalaman dangkal (mulai dari puluhan atau ratusan meter

    sampai beberapa kilometer). Terkadang, intrusinya dapat bersifat mafik

    (diabas, gabro, atau syenite), terutama pada deposit besi.

    b. Metamorfisme kontak (dehidrasi dan decarbonation) dari batuan dinding

    terjadi pada 700-500o C, dan mengakibatkan penurunan volume. Kristalisasi

    dari intrusi berlangsung hingga selesai.

    c. Pembentukan awal zona anhidrat pada skarn terjadi pada suhu 600-400o C,

    baik dikarenakan lepasnya fluida magma yang akan kaya besi-silika atau

    datangnya fluida dari sumber yang lebih dalam. Dalam batugamping, mineral

    yang dominan pada skarn tahap awal umumnya garnet dan / atau

    clinopyroxene, dalam dolomit forsterit dan / atau phlogopite.

    d. Deposisi bijih logam deposisi dimulai pada suhu 500-300o C, sejalan dengan

    pembentukan skarn yang terus berlanjut. Umumnya, scheelite dan oksida

    muncul lebih awal dari asosiasi sulfidanya. Deposisi bijih terbatas pada skarn

    yang lebih dulu terbentuk, beberapa di antaranya masih tidak menghasilkan.

    e. Alterasi hidrotermal akhir terjadi pada suhu 400-200o C atau lebih rendah,

    dengan penghancuran mineral anhidrat pada skarn awal dan dilanjutkan

    dengan deposisi. Serpentine menggantikan forsterit, dan kalsit, magnetit,

    hematit, kuarsa, pirit, ilvaite, klorit, dan mineral lainnya menggantikan garnet

    dan klinopiroksen.

  • BAB II PEMBAHASAN

    1. Karakteristik mineralisasi endapan skarn

    Terdapat pola zonasi pada skarn pada umumnya. Pola zonasi ini berupa proximal

    garnet, distal piroksen, dan idiokras (atau piroksenoid seperti wolastonit, bustamit dan

    rodonit) yang terdapat pada kontak antara skarn dan marmer. Selain itu, masing-masing

    mineral penyusun skarn dapat menunjukan warna yang sistematis atau komposisi yang

    bervariasi dalam pola zonasi yang lebih luas.

    Deposit mineral pada skarn bisa secara ringkas dapat digambarkan sebagai sebagian

    dari sistem K-Na-Ca-Fe-Mg-Mn-Al-Si-CO.HS-As-F-CJ-B-Sn-Bc-W. Mo-Cu-Zn-Pb-Ag-Au.

    Petrologist metamorf yang telah bekerja dengan kelompok elemen mineral yang jauh lebih

    kecil, merasa perlu untuk mengidealkan kesetimbangan mineral calc-silikat ke dalam sistem

    model sederhana seperti CaO-MgO-SiO2-C02-H2O. Hasil (diringkas sebagian oleh Kerrick, 1974

    dan Hewitt dan Gilbert, 1975) bekerja cukup baik untuk beberapa jenis batuan metamorf.

    Mereka memberikan, di terbaik, sebuah representasi yang sangat lengkap komposisi mineral

    skarn dan kesetimbangan.

    Sistem Model mineralogi untuk deposit skarn pada batukapur adalah Ca-Fe-Si-C-O-S-H-F-W-

    Cu-Zn. Tiga unsur pertama adalah untuk silikat Ca-Fe, lima berikutnya adalah untuk volatil seperti CO2,

    H2O, H2S, dan HF, dan tiga terakhir adalah (dengan Fe) logam bijih utama. Alasan kami untuk

    mengabaikan batu membentuk unsur-unsur Mg, Mn, dan Al adalah bahwa mereka hanya mencairkan

    silikat Ca-Fe Andradite dan hedenbergite. (Burt, 1972 a). Mineral yang paling umum, selain kuarsa,

    mungkin adalah Andradite (garnet) dengan Fe3+, hedenbergite (clinopyroxene) dengan Fe2+, ilvaite

    (sorosilicate dengan Fe2+ atau Fe3+ ), dan wollastonite. Dua mineral terakhir tidak pernah terjadi

    bersama-sama.

    2. Karakteristik alterasi endapan skarn

    Alterasi ini terbentuk akibat kontak antara batuan sumber dengan batuan karbonat,

    zona ini sangat dipengaruhi oleh komposisi batuan yang kaya akan kandungan mineral

    karbonat. Pada kondisi yang kurang akan air, zona ini dicirikan oleh pembentukan mineral

    garnet, klinopiroksin dan wollastonit serta mineral magnetit dalam jumlah yang cukup besar,

    sedangkan pada kondisi yang kaya akan air, zona ini dicirikan oleh mineral klorit, tremolit

  • aktinolit dan kalsit dan larutan hidrotermal. Garnet-piroksen-karbonat adalah kumpulan yang

    paling umum dijumpai pada batuan induk karbonat yang orisinil (Taylor, 1996, dalam Sutarto,

    2004). Amfibol umumnya hadir pada skarn sebagai mineral tahap akhir yang menutupi

    mineral-mineral tahap awal. Aktinolit (CaFe) dan tremolit (CaMg) adalah mineral amfibol yang

    paling umum hadir pada skarn. Jenis piroksen yang sering hadir adalah diopsid (CaMg) dan

    hedenbergit (CaFe).

    Alterasi skarn terbentuk pada fluida yang mempunyai salinitas tinggi dengan

    temperatur tinggi (sekitar 300-700C). Proses pembentukkan skarn akibat urutan kejadian

    Isokimia metasomatisme retrogradasi yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

    Isokimia merupakan transfer panas antara larutan magama dengan batuan samping,

    prosesnya H2O dilepas dari intrusi dan CO2 dari batuan samping yang karbonat. Proses

    ini sangat dipengaruhi oleh temperatur,komposisi dan tekstur host rocknya (sifat

    konduktif). Merupakan tahap metamorfisme kontak yang pada dasarnya jarang

    mengandung mineralisasi bijih. Tahap ini membentuk :

    o Ca Al silika/hornfels pada napal atau batuserpih gampigan

    o Ca Mg silicates in dolomite lanauan

    o Calc silikat marmer/ wollastonite pada batugamping

    Penurunan temperatur dan peningkatan CO2 akan menghasilkan zoning yang berbeda

    pada batugamping dan

    dolomite :

    Pada dolomite : garnet

    piroksen tremolit

    talk/phlogopite

    Pada batugamping :

    garnet vesuvianite +

    wollastonite marble

  • Metasomatisme, pada tahap ini terjadi eksolusi larutan magma kebatuan samping

    yang karbonat sehingga terbentuk kristalisasi pada bukaan bukaan yang dilewati

    larutan magma. Pada tahap ini dicirikan dengan :

    o Mineral yang terbentuk menimpa atau mengganti fase sebelumnya, sebagian

    besar berbutir kasar.

    o Zonasi mineral mirip dengan skarn isokimia. Garnet piroksen mengandung lebih banyak

    Fe, sedangkan Mg habis.

    o Mineral bersuhu rendah tumbuh

    dengan cepat dan mengganti mineral

    aksesori yang dibentuk berdasarkan

    suhu awal yang lebih tinggi

    (piroxenegarnet)

    o Magnetit lebih mendominasi

    dibandingkan dengan sulfida

    Retrogradasi merupakan tahap dimana

    larutan magma sisa telah menyebar

    pada batuan samping dan mencapai

    zona kontak dengan water falk sehingga

    air tanah turun dan bercampur dengan

    larutan. Alterasi Retrograde ditandai

    dengan penggantian mineral anhidrat

    prograde sebelumnya oleh mineral

    hidrat tahap akhir seperti: epidot,

    amphybole, klorit, lempung. Tipikal

    alterasi retrograde:

    o Grossular garnet low Fe-epidot+ klorit + Ca

    o Andradite garnet kuarsa+ Fe-oxide+ Ca

    o Almandine garbetbiotit+hornblenda+ plagioklas

    o Diopside tremolit/aktinoliit talk

    o Fosteriteserpentine

  • Formasi dari skarn deposit merupakan hasil dari proses yang dinamis. Pada sebagian

    besar skarn deposit, terdapat beberapa transisi dari metamorfisme distal yang menghasilkan

    hornfels dan skarnoid ke metamorfisme proximal yang menghasilkan skarn yang mengandung

    bijih berukuran relatif kasar. Selama gradien suhu yang tinggi dan sirkulasi fluida skala besar

    akibat intrusi magma, metamorfisme kontak dapat menjadi lebih kompleks dibandingkan

    model rekristalisasi isokimia yang menyusun metamorfisme regional. Semakin kompleks

    fluida metasomatisme, akan menghasilkan keterkaitan antara proses metamorfisme yang

    murni dengan proses metasomatisme.

    Disamping itu, Endapan skarn diklasifikasikan sebagai berikut :

    1. Berdasarkan batuan yang terubah (tergantikan)/batuan sedimen

    a. Eksoskarn : eksoskarn adalah endapan skarn yang terbentuk di sekitar intrusi batuan

    beku, tidak mengalami kontak langsung dengan intrusi.

    b. Endoskarn : endoskarn adalah endapan skarn yang terbentuk pada kontak batuan

    sedimen dengan intrusi ataupun di dalam batuan beku intrusi itu sendiri sebagai

    xenolith.

    2. Berdasarkan jenis mineralnya

    a. Skarn Prograde : mineral skarn pada tipe ini terbentuk pada suhu yang tinggi, dan

    terjadi pada fase awal. Beberapa jenis mineral pencirinya adalah; garnet,

    klinopiroksen, biotit, humit,dan montiselit.

    b. Skarn Retrograde : minineral skarn pada tipe ini terbentuk pada suhu yang rendah.

    Beberapa contoh mineral pencirinya adalah; serpentin, amfibol, tremolit, epidot, klorit

    dan kalsit.

  • Gambar Model Penampang

    Endapan Skarn

    Gambar Zonasi Mineral Pada

    Endapan Skarn

  • BAB III PENUTUP

    1. Kesimpulan

    Skarn dapat terbentuk selama metamorfisme kontak atau regional. Selain itu juga dari

    berbagai macam proses metasomatisme yang melibatkan fluida magmatik, metamorfik,

    meteorik, dan yang berasal dari laut. Skarn dapat ditemukan di permukaan sampai pluton, di

    sepanjang sesar dan shear zone, di sistem geotermal dangkal.

    Proses pembentukan skarn dibagi menjadi 3, yaitu isokimia, metasomatisme, dan

    retrogradasi. Sistem Model mineralogi untuk deposit skarn pada batukapur adalah Ca-Fe-Si-

    C-O-S-H-F-W-Cu-Zn. Tiga unsur pertama adalah untuk silikat Ca-Fe, lima berikutnya adalah

    untuk volatil seperti CO2, H2O, H2S, dan HF, dan tiga terakhir adalah (dengan Fe) logam bijih

    utama.

    Alterasi pada skarn terbentuk akibat kontak antara batuan sumber dengan batuan

    karbonat, zona ini sangat dipengaruhi oleh komposisi batuan yang kaya akan kandungan

    mineral karbonat. Alterasi pada skarn terbentuk pada fluida yang mempunyai salinitas tinggi

    dengan temperatur tinggi (sekitar 300-700C).

  • DAFTAR PUSTAKA

    BURT, DONALD M. MINERALOGY AND PETROLOGY OF SKARN DEPOSITS Dept.

    of Geology, Arizona State University, Tempe (Arizona), U.S.A

    Rosana, Mega Fatimah.Slide Petrology of Altered Minerals, Characteristics of

    Skarn Deposit.

    T. E INAUDI , L. D. MEINERT,* AND R. J. NEWBERRY. Skarn Deposits. Economic

    Geology 75th Anniversary Volume, 1981, p. 317-391. Department of

    Applied Earth Sciences, Stallford Universitlj , Starlford , California 94305

    http://reinesin.blogspot.com/2012/04/geology-week-hydrothermal-

    alterasion.html

    http://www.unalmed.edu.co/~rrodriguez/skarn/All%20about%20skarns.htm

    http://pillowlava.wordpress.com/mineralisasi/mineralisasi-2/

    http://toba-geoscience.blogspot.com/2011/11/zona-alterasi-potassic-dan-

    skarn.html

    http://en.wikipedia.org/wiki/Skarn

  • TUGAS MATA KULIAH

    PETROLOGI MINERAL UBAHAN

    TIPE ENDAPAN MINERAL SKARN

    Disusun Oleh :

    Rangga Suteja 270110110005

    Fajar 270110110051

    Ade Triyunita 270110110067

    Jodi Prakoso Basuki 270110110098

    Gafif Rahman 270110110024

    M. Reza Pahlevi 270110110205

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

    PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

    2014