tugas pkn

8
Anggota kelompok : 1. Agceld Agustiara P. (02) 2. Aprinia Fajar S. (04) 3. Lusi Prawesti A. (11) 4. Tsintani Nur A. (28)

description

perompak somalia

Transcript of tugas pkn

Page 1: tugas pkn

Anggota kelompok :

1. Agceld Agustiara P. (02)

2. Aprinia Fajar S. (04)

3. Lusi Prawesti A. (11)

4. Tsintani Nur A. (28)

Page 2: tugas pkn

Tanah Somalia terkenal sebagai “Tanah Aromatik” pada zaman Mesir kuno.

Setelah Perang Dunia II, Somalia menjadi wilayah perwalian PBB dan akhirnya mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1960 dengan nama Republik Somalia. Tahun 1969 angkatan bersenjata mengambil tampuk kepemimpinan dan menjadikan Somalia sebagai negara sosialis dengan nama Republik Demokratik Somalia.

Page 3: tugas pkn

Perompakan di pantai Somalia menjadi ancaman terhadap kapal internasional. Perompak ini berada di wilayah perairan Somalia yang meliputi kawasan Samudra Hindia lepas pantai timur Somalia, Laut Arab dan Teluk Aden yang merupakan jalur utama pelayaran dunia.

Perompak-perompak ini muncul sejak terjadinya Perang Saudara Somalia pada tahun 1991 yang mengakibatkan tercabiknya Somalia dalam beberapa bagian yang masing-masing dikuasai kelompok perlawanan tertentu.

Pada tahun 1977 Somalia sempat terlibat konflik dengan Ethiopia karena Somalia menginginkan wilayah Ogaden yang secara tradisional merupakan wilayah Somalia karena banyak sekali suku-suku Somalia yang menetap disana.

Page 4: tugas pkn

Waktu pembajakan : 16 Januari 2006 Bawaan kapal yang dibajak : Batu bara (kapal layar) Jumlah awak kapal : 16 awak kapal Proses pembajakan : MV Safina al-Birsarat bersama dengan

awaknya 16 India dibajak oleh Perompak Somalia. Pada tanggal 22, USS Winston S. Churchill, sebuah Arleigh Burke kelas penghancur, dicegat kapal. Setelah tembakan peringatan ditembakkan, para perompak menyerah dan sepuluh onboard ditahan. Sepuluh orang itu dibawa ke Mombasa, Kenya di mana mereka telah dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara oleh pengadilan.

Lama penyandraan : 7 hari Tebusan yang diminta : tidak ada

Page 5: tugas pkn

Sejak tahun 2008, angkatan laut dan penjaga pantai India telah menjadi salah satu kekuatan utama dalam memerangi bajak laut. India, dengan angkatan laut terbesar kelima dunia, merampas atau menenggelamkan empat kapal induk pembajak dan menangkap 120 pembajak pada tahun 2011 saja.

Marah akan keagresifan India, para pembajak mengancam untuk membahayakan awak kapal dagang India.

Para pembajak yang menyandera kapal Asphalt Venture berbendera Panama dari pelabuhan Somalia di Harardhere berjanji akan melepaskan kapal itu serta 15 awaknya setelah mendapatkan tebusan sebesar 3,6 juta dolar. Mereka mendapatkan tebusan itu dan melepaskan kapal, tapi menyandera tujuh dari 15 awak — yang semuanya berkebangsaan India.

Page 6: tugas pkn

Mereka mengirimkan pesan keras kepada India, intinya adalah: “Berhenti memerangi pembajakan dan lepaskan 120 pembajak Somalia yang Anda tahan, atau para pelaut dagang India yang kami tangkap akan sengsara. “Kami ingin pemerintah India membebaskan (120) orang kami sehingga kami dapat membebaskan warga mereka,” kata seorang juru bicara bajak laut itu.

India telah mengirimkan sebuah kapal ke Harardhere untuk melacak situasi penyanderaan tersebut.

Tindakan keras India dimulai pada bulan September 2008 ketika para pembajak menangkap sebuah kapal dagang di Teluk Aden dengan 22 awak, 18 di antaranya berkebangsaan India. Bulan berikutnya, India menempatkan sebuah kapal perang di teluk itu. Sebuah kapal selalu berada di sana sejak itu.

Page 7: tugas pkn

7 Oktober 2008, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi Nomor 1838 yang menyerukan kepada semua negara agar "aktif mengambil bagian" dalam perang melawan perompakan di lepas pantai Somalia.

Desember 2008, Dibentuk satuan operasi yang dinamakan Satuan Tugas Bersama 150 yang fokusnya melawan perompakan dan teroris di sepanjang lepas pantai Benua Afrika.

Sejak Januari 2009, ada 30 Kapal perang dari sejumlah negara yang berpatroli di lepas pantai Somalia dan Teluk Aden.

Page 8: tugas pkn

Bahwa Perompak merupakan Kejahatan ayang sulit untuk ditundukan bila mana hanya dilakukan oleh satu negara saja, melainkan semua negara harus bersatu dengan satu tujuan. Kerjasama Pencegahan dan pemberantasan baik lembaga-lembaga internasional seperti International kriminal Police Organization (ICPO-INTERPOL) maupun kerjasama bilateral dan multylateral.

PBB dan Dewan keamananya sebagai yang aktif dalam masalah ini telah melakukan beberapa tindakan tegas tentang perompak somalaia ini dan bahkan PBB telah mengeluarkan Resolusi tentang Perompak ini.