tugas PKN
description
Transcript of tugas PKN
TUGAS PKN
Potret Desa Peganjaran, Bae, Kudus
Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Santoso, S.Pd
Nama : SifaFauziah
NIM : 2012-12-163
KELAS : V C
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2014
Potret desa Peganjaran, Bae, Kudus
Desa Peganjaran adalah desa di kecamatan Bae, kabupaten Kudus,
provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Peganjaran merupakan salah satu desa bagian
dari Kecamatan Bae, terdiri dari enam dukuh yaitu Blender, Gambiran, Jatisari,
Delingo, Gedangsewu dan Jatisari Tempel. Terbagi menjadi 4 RW, yaitu: RW I :
Dk. Delingo, RW II : Dk. Jatisari dan Jatisari Tempel, RW III : Dk. Blender dan
Gambiran, RW IV : Dk. Gedangsewu. Dengan jumlah penduduk 5892 jiwa yang
terdiri dari 2322 Kepala keluarga dan 3535 penduduk dewasa.
Desa ini terkenal dengan desa santri yang dipimpin oleh seorang ulama'
yang bernama KH. Sanusi dan KH. Chusnan (Ketua PCNU Cabang Kudus) yang
berada di dukuh Blender, dan terkenal dengan makanan khasnya yaitu keciput dan
madumongso. Di desa Peganjaran juga banyak industri rumah tangga yang
memproduksi tas, pakaian jadi, bordir, sandal, jajanan ringan dan lain-lain.
Dukuh Gedangsewu merupakan dukuh yang terkenal dengan
wirausahanya, dari wirausaha konveksi baju, konveksi tas, dan wirausaha dalam
bidang buah-buahan, seperti mangga, sawo, semangka, melon dan sebagainya.
Pengrajin tas di Gedangsewu Peganjaran Bae sekitar 36 rumah, rata rata perhari
bisa produksi 660 dosen X Rp.220 000 = Rp.146 juta perhari. Dengan tenaga
kerja sekitar 600an orang, dan bila ada 100 tenaga kerjapun bisa terpakai karena
rata-rata kekurangan tenaga kerja. Perbulan ada sirkulasi uang dari Konveksi tas
Rp. 4.380.000.000, belum penghasilan dari pedagang buah dan petani.
Selain usaha konveksi ada juga pengusaha dari pedagang buah, yakni
putra sekawan yang juga terkenal dengan “Mangga Jaya” yang merupakan suplier
buah besar se-Jawa Kalimantan sampai luar negeri, yaitu Thailand yang di pegang
oleh Bp. Sadhari. Ini menunjukkan dukuh yang gemah ripah lohjinawi.
Namun, selain “Mangga Jaya” ada juga putra sekawan sepeninggalan
almarhum Bp.Mulyono suplier buah terbesar jawa kalimantan sampai kuat ke luar
negeri. Diteruskan oleh ke-4 putranya, yaitu Slamet, Nor Oga, Pubg, Didik, dan
ibunya Hj. Kartini.