tugas pk

5
Nama : Dian Suciaty Annisa NPM : 1102012064 Mekanisme Pembentukan Urin Ginjal melakukan tiga proses dasar dalam melaksanakan fungsi regulatorik yaitu filtrasi glomerulus, reabsorbsi tubulus, sekresi tubulus. Segala sesuatu yang difiltrasi atau disekresikan tetapi tidak direabsorpsi akan disekresikan di urin. Filtrasi Glomerulus Glomerulus yang terdiri atas mikrokapiler-mikrokapiler merupakan bagian pertama dari nefron yang menerima curahan darah dan bertugas menyaringnya. Jumlah plasma darah yang masuk ke glomerulus setiap menitnya berkisar 1000-1200 ml. Filtrat glomelurus diproduksi sewaktu sebagian plasma yang mengalir melalui masing-masing glomerulus secara pasif dipaksa dibawah tekanan menembus membrane glomerulus ke dalam lumen kapsul bowman dibawahnya. Tekanan filtrasi netto yang memicu filtrasi disebabkan oleh ketidakseimbangan gaya-gaya fisik yang bekerja menembus membrane glomerulus. Tekanan kapiler glomerulus yang tinggi mendorong filtrasi mengalahkan kombinasi gaya yang dihasilkan oleh tekanan osmotic koloid plasma (sebesar 30 mmHg) dan tekanan hidrostatik kapsul bowman. Dari plasma yang mengalir ke ginjal, normalnya 20% difiltrasi melalui glomelurus, menghasilkan laju filtrasi glomerulus (LFG) rerata 125 ml/mnt. Filtrat ini identic komposisinya dengan plasma kecuali protein plasma yang ditahan oleh membrane glomerulus. LFG dapat diubah-ubah dengan mengubah tekanan darah kapiler glomelurus melalui pengaruh simpatis pada atriol aferen sebagai bagian dari respons reflex baroreseptor yang mengompensasi perubahan tekanan darah arteri. Jika LFG berubah maka jumlah cairan yang keluar diurin juga berubah, sehingga volume plasma dapat disesuaikan untuk membantu memulihkan tekanan darah ke normal dalam jangka panjang. Reabsorbsi Tubulus

description

tugas patologi klinik universitas yarsi

Transcript of tugas pk

Nama: Dian Suciaty AnnisaNPM: 1102012064

Mekanisme Pembentukan UrinGinjal melakukan tiga proses dasar dalam melaksanakan fungsi regulatorik yaitu filtrasi glomerulus, reabsorbsi tubulus, sekresi tubulus. Segala sesuatu yang difiltrasi atau disekresikan tetapi tidak direabsorpsi akan disekresikan di urin.Filtrasi GlomerulusGlomerulus yang terdiri atas mikrokapiler-mikrokapiler merupakan bagian pertama dari nefron yang menerima curahan darah dan bertugas menyaringnya. Jumlah plasma darah yang masuk ke glomerulus setiap menitnya berkisar 1000-1200 ml. Filtrat glomelurus diproduksi sewaktu sebagian plasma yang mengalir melalui masing-masing glomerulus secara pasif dipaksa dibawah tekanan menembus membrane glomerulus ke dalam lumen kapsul bowman dibawahnya.Tekanan filtrasi netto yang memicu filtrasi disebabkan oleh ketidakseimbangan gaya-gaya fisik yang bekerja menembus membrane glomerulus. Tekanan kapiler glomerulus yang tinggi mendorong filtrasi mengalahkan kombinasi gaya yang dihasilkan oleh tekanan osmotic koloid plasma (sebesar 30 mmHg) dan tekanan hidrostatik kapsul bowman.Dari plasma yang mengalir ke ginjal, normalnya 20% difiltrasi melalui glomelurus, menghasilkan laju filtrasi glomerulus (LFG) rerata 125 ml/mnt. Filtrat ini identic komposisinya dengan plasma kecuali protein plasma yang ditahan oleh membrane glomerulus. LFG dapat diubah-ubah dengan mengubah tekanan darah kapiler glomelurus melalui pengaruh simpatis pada atriol aferen sebagai bagian dari respons reflex baroreseptor yang mengompensasi perubahan tekanan darah arteri. Jika LFG berubah maka jumlah cairan yang keluar diurin juga berubah, sehingga volume plasma dapat disesuaikan untuk membantu memulihkan tekanan darah ke normal dalam jangka panjang.Reabsorbsi TubulusSetelah plasma bebas protein difiltrasi melalui glomerulus, tubulus kemudian mengangani setiap bahan secara tersendiri sehingga meskipun konsentrasi semua konstituen di filtrate glomerulus awal identic dengan konsentrasi berbagai konstituen mengalami perubahan bervariasi sewaktu cairan filtrate mengalir melalui sistem tubulus. Kemampuan sistem tubulus melakukan rebasorbsi sangatlah besar. Lebih dari 99% plasma yang terfiltrasi dikembalikan ke dalam darah melalui reabsorbsi.Proses reabsorbsi sendiri dijalankan oleh tubulus kontortus proksimal, 60-80% ultrafiltrat glomerulus direabsorbsi di tubulus proksimal. Semua proses reabsorbsi zat-zat ultrafiltrat ini berlangsung secara transport aktif kecuali proses reabsorbsi untuk air dan klorida yang berlangsung secara difusi pasif. Proses reabsorbsi juga dijalankan oleh ansa henle. Dinding ansa henle pars descendens bersifat semipermeable terhadap air sehingga air dapat direabsorbsi tetapi reabsorbsi terhadap natrium dan klorida belum berlangsung sehingga filtrate yang dihasilkan lebih pekat. Karena dinding ansa henle pars ascendens bersifat impremibel terhadap air dan mulai berlangsung proses rebasorbsi terhadap natrium dan klorida.Proses reabsorbsi air di tubulus kontortus distal bergantung pada kebutuhan tubuh artinya pada saat tubuh membutuhkan lebih banyak air maka air akan direabsorbsi secara maksimal. Hal tersebut dimungkinkan dengan adanya sekresi anti diuretic hormone (ADH). Karena Na+ dan anion penyertanya, Cl- , adalah ion aktif osmosis utama di CES maka volume CES ditentukan oleh jumlah Na+ di tubuh. Jika jumlah Na, volume CES, volume plasma, dan tekanan darah arteri dibawah normal, maka apparatus jukstakglomelurus ginjal akan mengeluarkan renin yang akhirnya menyebabkan peningkatan sekresi aldosterone dari korteks adrenal.Sekresi TubulusSekresi tubulus juga melibatkan transport transepitel, dalam hal ini dari plasma kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus. Dengan sekresi tubulus, tubulus ginjal dapat selektif menambahkan bahan-bahan tertentu ke dalam cairan tubulus. Sekresi suatu bahan mempercepat eksresinya urin.Sistem sekresi terpenting adalah untuk (1) H+, yang penting dalam regulasi keseimbangan asam-basa; (2) K+, yang menjaga konsentrasi K+ plasma pada kadar yang sesuai untuk mempertahankan eksitabilitas membrane sel otot dan saraf; (3) ion organic, yang melaksanakan eliminasi lrbih efisien senyawa organic asing dari tubuh.Duktus koligens dibawah pengaruh ADH yang menstimulasi reabsorbsi air. Dinding duktus koligens tidak permiabel terhadap air tetapi karena adanya ADH dapat mengubahnya menjadi permiabel sehingga air dapat berdifusi pasif dari lumen duktus koligens ke dalam medulla dan menghasilkan urin lebih pekat. Jadi urin terdiri dari filtrate glomerulus dan filtrate tubulus kemudian mengalir ke duktus koligens dan menuju pelvis renalis.

Pemeriksaan Urinalisis Rutin1. Pemeriksaan makroskopik atau fisika) Volume Nilai Normal : dewasa normal 800-2000 ml per 24 jam dengan nilai rata-rata 1200-1500 ml. Variasi volume ini dipengaruhi intake cairan, suhu dan pengeluaran lewat keringat. Poliuria : > 3000 ml per 24 jam Oliguria : < 30 ml per jam atau < 500 ml per 24 jam. Anuria : < 10 ml per jam atau 125 ml per 24 jam.b) Bau Normal : mengeluarkan bau aromatic samar-samar yang disebabkan oleh asam-asam organic yang mudah menguap. Patologis : bau busuk (infeksi bakteri), bau buah (DM, dehidrasi, kelaparan), bau makanan (jengkol, petai, durian), bau obatc) Warna Urin segar warnanya bervariasi mulai dari terang sampai gelap tergantung komposisi pigmen. Sebagian besar antara kuning pucat-kuning tua. Merah atau merah kecoklatan : adanya hematuria Pink jernih : hemoglobinuria Hijau kecoklatan : pigmen empedu Hitam : diet asparagus, obat gol. Levodopa dan derivate fenol Hijau : kuman Ps. Aeruginosad) Kejernihan Urin normal akan tampak jernih atau sedikit keruh. Kekeruhan pada urin terjadi karena adanya eritrosit, leukosit, Kristal amorf, sel epitel, dan bakteri.2. Pemeriksaan Kimiaa) Berat jenis Normal : 1.016 1.022 (periode 24 jam) 1.003 1.030 (urin sewaktu) Hypostenuria : Berat jenis rendah Hyperstunuria : Berat jenis tinggi Isostenuria : Berat jenis menetapb) Derajat keasaman Normal : 4.5 8.0 dengan rata-rata 6.0 (urin sewaktu), pada 24 jam 6.2 Urin asam pH < 6.0 Urin basa pH > 6.0c) Reduksi Urin tidak mengandung glukosa. Jenis gula yang sering ditemukan didalam urin adalah fruktosa, laktosa, pentose, galaktosa dan ini hanya ditemukan dalam keadaaan tertentu.d) Protein Normal : < 10 mg/dl pada urin sewaktu dan 100 mg pada urin 24 jam. Proteinuria tidak selalu berarti patologis ada keadaan-keadaan yang dapat menyebabkan proteinuria yaitu pada demam tinggi, sehabis olahraga berat, terpapar hawa dingin, orthostatic, stress, kehamilan.e) Keton Keton adalah hasil akhir metabolisme asam lemak. Pada orang sehat, keton disintesa dan mengalami metabolisme lengkap di hepar sehingga hampir tidak ada dikeluarkan lewat urin. Ada 3 keton yang dapat muncul diurin : betahidroksibutirat, asetoasetat, dan aseton.f) Bilirubin Adanya bilirubin didalam hati menandakan adanya kerusakan pada hepar atau sumbatan empedu. Bilirubin dibentuk dari pemecahan hemoglobin di sel retikuloendotelial limpa dan sumsum tulang.g) Darah samar Adanya daarah dalam urin berupa sel darah merah atau eritrosit (hematuria) atau pecahan eritrosit yaitu hemoglobin (hemoglobinuria).3. Pemeriksaan mikroskopik Untuk pemeriksaan urin dibutuhkan minimal 8-10 ml urin. 2 jenis sedimen : Organic eritrosit, leukosit, oval fat bodies, silinder, mikroorganisme, spermatozoa, benang lender, silindroid, potongan jaringan.Anorganik amorf, Kristal, bahan lemak, unsur cemaran