Tugas Pengelolaan Laboratorium 1

download Tugas Pengelolaan Laboratorium 1

of 11

description

pengelolaan laboratorium

Transcript of Tugas Pengelolaan Laboratorium 1

TUGAS PENGELOLAAN LABORATORIUMPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA SMAHALOGEN

DI SUSUN OLEH :MUTOAH INTAN ARIYANAE1M 011 028

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MATARAM2014TATA TERTIB PRAKTIKUM1. Setiap peserta harus hadir tepat pada waktu yang telah ditentukan. Apabila peserta terlambat lebih dari 5 (lima) menit dari waktu yang telah ditentukan, maka ia tidak diperkenankan mengikuti praktikum kecuali dengan alasan yang sah.2. Selama mengikuti praktikum, peserta harus memakai sepatu (dilarang mengenakan sandal atau sepatu sandal) dan jas praktikum berwarna putih lengan panjang yang bersih dan dikancingkan dengan rapi.3. Peserta yang rambutnya panjang harus diikat rapi untuk menghindari lalapan api.4. Peserta praktikum tidak diperkenankan membawa barang-barang ke dalam laboratorium kecuali untuk kepentingan praktikum. 5. Peserta praktikum tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan dan minuman serta merokok selama berada dilaboratorium6. Setiap peserta harus mengembalikan alat-alat yang telah dipakai dalam keadaan bersih dan kering.7. Setiap peserta harus menjaga kebersihan Laboratorium, bekerja dengan tertib, tenang dan teratur. Selama mengikuti praktikum, peserta harus bersikap sopan, baik dalam berbicara maupun bergaul. 8. Selama praktikum berlangsung, praktikan tidak diperkenankan bermain-main dn meninggalkan laboratorium kecuali seizin guru kimia.9. Setiap peserta harus melaksanakan semua mata praktikum dan mematuhi budaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).10. Jika peserta praktikum menghilangkan, merusak atau memecahkan alat-alat yang dipinjam dengan sengaja atau tidak maka peserta praktikum harus menggantinya dengan alat yang sama dan sejenis.11. Apabila peserta praktikum melanggar hal-hal yang telah diatur di atas maka yang bersangkutan dapat dikeluarkan dari laboratorium dan tidak diperkenankan untuk melanjutkan praktikum pada hari itu. 12. Hal-hal yang belum disebutkan di atas dan diperlukan untuk kelancaran praktikum akan diatur kemudian

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

1. Bacalah dengan cermat petunjuk praktikum yang berhubungan dengan percobaan yang akan dilakukan.2. Cermati waktu yang disediakan untuk setiap acara praktikum sehingga praktikum dapat selesai tepat pada waktunya.3. Aturlah alat-alat yang dipergunakan sesuai dengan acara praktikum yang akan dilaksanakan.4. Lakukan percobaan dengan baik dan catat hasilnya pada lembar kerja.5. Alat-alat sebelum dan sesudh percobaan harus bersih untuk mendapatkan hasil yang optimal.6. Hati-hati menggunakan bahan kimia, tanyakan pada guru atau petugas laboratorium apabila anda tidak yakin cara menanganinya.7. Apabila anda terkena zat-zat yang berbahaya (seperti asam dan basa kuat) cuci sesegera mungkin dengan detergen.

KESELAMATAN KERJA DILABORATORIUM1. Pendahuluan Keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk diperhatikan mengingat hasil penelitian menunjukkan telah terjadi kecelakaan kerja dengan intensitas yang mengkhawatirkan yaitu 9 orang/hari. Keselamatan semua pihak merupakan tanggung jawab semua pengguna laboratorium. Namun, banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia. Laboratorium merupakan ruangan yang memiliki risiko yang cukup besar. Disana banyak terdapat bahan kimia yang merupakan bahan mudah meledak, mudah terbakar, beracun, dll. Selain itu terdapat juga benda mudah pecah dan menggunakan listrik. Maka dari itu, kita harus sangat berhati-hati dalam menggunakan laboratorium. Berikut adalah prosedur keselamatan kerja di laboratorium. Langsung saja kita simak yang pertama:

2. Syarat Laboratorium yang Baik

Ruangan laboratorium yang memenuhi standar adalah salah satu faktor untuk menghindari kecelakaan kerja. Syarat tersebut meliputi kondisi ruangan, susunan ruangan, kelengkapan peralatan keselamatan, nomor telepon penting (pemadam kebakaran, petugas medis), dll.Ruangan laboratorium yang memiliki sistem ventilasi yang baik. Proses keluar masuk udara yang stabil. Sirkulasi udara segar yang masuk ke dalam ruangan. Keduanya harus diperhatikan dengan baik. Semakin baik sirkulasi udara, maka kondisi laboratorium juga akan sehat. Seperti halnya rumah, sirkulasi udara berada pada posisi utama dan tidak dapat dikesampingkan begitu saja.Ruangan laboratorium harus ditata dengan rapi. Penempatan bahan kimia dan peralatan percobaan harus ditata dengan rapi supaya memudahkan untuk mencarinya. Bila perlu, berikan denah dan panduan penempatan bahan kimia di raknya supaya semakin memudahkan untuk mencari bahan kimia tertentu.Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam kondisi yang baik. Terutama kotak P3K dan alat pemadam api. Berikan juga nomor telepon penting seperti pemadam kebakaran dan petugas medis supaya saat terjadi kecelakaan yang cukup parah dapat ditangani dengan segera. Berikan juga lembaran tentang cara penggunaan alat pemadam api dan tata tertib laboratorium.Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik. Laboratorium setidaknya memiliki dua pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh. Bahan kimia yang berbahaya harus ditempatkan di rak khusus dan pisahkan dua bahan kimia yang dapat menimbulkan ledakan bila bereaksi.

3. Tata Tertib Keselamatan Kerja

Aturan umum dalam tata tertib keselamatan kerja adalah sebagai berikut:1) Dilarang mengambil atau membawa keluar alat-alat serta bahan dalam laboratorium tanpa seizin petugas laboratorium.2) Orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk ke laboratorium. Hal ini untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.3) Gunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk praktikum yang diberikan.4) Jangan melakukan eksperimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat-alat, dan cara pemakaiannya.5) Bertanyalah jika Anda merasa ragu atau tidak mengerti saat melakukan percobaan.6) Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja.7) Pakailah jas laboratorium saat bekerja di laboratorium.8) Harus mengetahui cara pemakaian alat darurat seperti pemadam kebakaran, eye shower, respirator, dan alat keselamatan kerja yang lainnya.9) Jika terjadi kerusakan atau kecelakaan, sebaiknya segera melaporkannya ke petugas laboratorium.10) Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen yang volatil dan mudah terbakar.11) Setiap pekerja di laboratorium harus mengetahui cara memberi pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).12) Buanglah sampah pada tempatnya.13) Usahakan untuk tidak sendirian di ruang laboratorium. Supaya bila terjadi kecelakaan dapat dibantu dengan segera.14) Jangan bermain-main di dalam ruangan laboratorium.15) Lakukan latihan keselamatan kerja secara periodik.16) Dilarang merokok, makan, dan minum di laboratorium.

4. Alat Keselamatan Kerja

Di dalam ruang laboratorium harus sudah tersedia seluruh alat keselamatan kerja supaya saat terjadi kecelakaan atau darurat, itu bisa diatasi dengan cepat. Berikut adalah alat-alat keselamatan kerja yang ada di laboratorium. Pastikan semuanya tersedia dan Anda tahu dimana letaknya.1) Pemadam kebakaran (hidrant)2) Eye washer3) Water shower4) Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)5) Jas Laboratorium6) Peralatan pembersih7) Obat-obatan8) Kapas9) Plaster pembalut

5. Simbol Keselamatan Kerja

Gambar diatas adalah simbol-simbol yang umumnya ada di laboratorium. Simbol ini harus diperhatikan dan dipahami supaya Anda mengetahui bahaya yang ada pada suatu benda atau zat kimia. Berikut adalah penjelasan simbol-simbol tersebut.1. Animal hazard adalah bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja hewan itu beracun karena telah disuntik bermacam-macam zat hasil eksperimen atau dapat menggigit dan mencakar Anda.2. Sharp instrument hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang tajam. Benda itu jika tidak digunakan dengan benar maka dapat melukai Anda.3. Heat hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas. Tangan Anda akan kepanasan jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif atau menyala.4. Glassware hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah. Biasanya berupa gelas kimia.5. Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa saja bahan kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi.6. Electrical hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang mengeluarkan listrik. Hati-hati dalam menggunakannya supaya tidak tersengat listrik.7. Eye & face hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang dapat membuat iritasi pada mata dan wajah. Gunakan masker atau pelindung wajah sebelum menggunakan bahan tersebut.8. Fire hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah terbakar. Contohnya adalah kerosin (minyak tanah) dan spiritus.9. Biohazard adalah bahaya yang berasal dari bahan biologis. Bahan tersebut bisa dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti AIDS. Contohnya adalah tempat pembuangan jarum suntik.10. Laser radiation hazard adalah bahaya yang berasal dari sinar laser.11. Radioactive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda radioaktif. Benda ini dapat mengeluarkan radiasi dan jika terpapar terlalu lama maka akan menyebabkan kanker.12. Explosive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah meledak. Jauhkan benda tersebut dari api.6. Penanganan Kecelakaan

Kecelakaan saat kerja biasa terjadi walaupun kita telah bekerja dengan hati-hati. Hal yang paling utama adalah jangan panik dan ikuti prosedur penanganan kecelakaan yang baik dan benar. Cari bantuan petugas laboratorium untuk membantu Anda. Bila perlu, panggil petugas medis atau pemadam kebakaran.Bila terkena bahan kimia, bersihkan bagian kulit yang terkena bahan kimia sampai bersih. Kulit yang terkena jangan digaruk supaya tidak menyebar. Bawa keluar korban dari laboratorium supaya mendapatkan oksigen. Bila kondisi cukup parah, panggil petugas kesehatan secepatnya.Bila terjadi kebakaran karena bahan kimia atau korsleting listrik, segera bunyikan alarm tanda bahaya. Jangan langsung disiram dengan air. Gunakan hidran untuk memadamkan api. Hindari menghirup asap. Bila kebakaran meluas, segera panggil petugas pemadam kebakaran.

PERCOBAAN IVHALOGEN

1. TUJUAN PERCOBAAN

Mempelajari daya oksidasi halogen terhadap Fe2+ dan daya reduksi ion halide terhadap Fe3+

2. DASAR TEORI

Halogen berasl dari bahasa Yunani yang berarti pembentuk garam. Dinamai demikian karena unsure-unsur tersebut bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsure-unsur halogen mempunyai 7 elektron valensi pada subkulit ns2 np5. Konfigurasi elektron yang demikian membuat unsur-unsur halogen bersifat sangat reaktif. Halogen cenderung menyerap 1 elektron membentuk ion bermuatan negatif satu.Dalam bentuk unsur, halogen (X) terdapat sebagai molekul diatomik (X2). Molekul X2 mengalami disosiasi menjadi atom-atomnya. X2(g) 2 X(g). Pada suhu kamar, fluorin dan klorin berupa gas, bromin berupa zat cair yang mudah menguap, sedangkan iodin berupa zat padat yang mudah menyublim. Halogen mempunyai warna dan aroma tertentu. Fluorin berwarna kuning muda, Klorin berwarna hijau muda, Bromin berwarna merah tua, Iodin padat berwarna hitam, sedangkan uap Iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau rangsang dan menusuk, serta bersifat racun. Kata Klorin, Iodin, dan Bromin berasal dari bahasa Yunani yang artinya berturut-turut adalah hijau, violet (ungu), dan bau pesing (amis). Larutan halogen juga berwarna. Larutan Klorin berwarna hijau muda, larutan Bromin berwarna coklat merah, dan larutan Iodin berwarna coklat. Dalam pelarut tak beroksigen, seperti Tetraklorida (CCl4) atau Kloroform, Iodin berwarna ungu. Reaksi halogen dengan logam.X2 + L I A LXII A LX2III A LX3 Reaksi halogen dengan hidrogen.H2 + X2 2 HX Reaksi halogen dengan nonlogam dan metalloid tertentu. Reaksi dengan Fosfarus, Arsen, dan Antimon menghasilkan trihalida jika halogennya terbatas, atau pentahalida jika halogennya berlebihan.P4 + 6 Cl2 4 PCl3P4 + 10 Cl2 4 PCl5 Reaksi halogen dengan air.X2 + H2O HX + O2 Reaksi halogen dengan basa Klorin, Bromin, dan Iodin mengalami reaksi disproporsional dalam basa. Reaksi antarhalogen.X2 + n Y2 2 XYn3. ALAT DAN BAHANALATUkuran/satuanJumlah

Tabung reaksi-8

Rak tabung reaksi-1

Pipet tetes-9

BAHAN

Larutan Klorin-1 ml

Larutan Bromin-1 ml

Larutan Iodin-1 ml

Larutan Besi (II) sulfat0,1 M2 ml

Larutan Besi (III) sulfat0,1 M2 ml

Larutan Natrium klorida0,1 M1 ml

Larutan Natrium bromide0,1 M1 ml

Larutan Kalium Iodida0,1 M1 ml

Larutan Kalium tiosianat (KSCN)0,1 M2 ml

4. CARA KERJAa. Membedakan ion Fe2+ dan ion Fe3+

1. Ambil dua tabung reaksi, masukkan 10 tetes larutan FeSO4 0,1 M ke dalam tabung pertama2. Masukkan 10 tetes larutan Fe2(SO4)3 0,1 M ke dalam tabung kedua3. Tambahkan 5 tetes larutan KSCN 0,1 M pada masing-masing tabung, guncangkan tabung, amati, dan catat pengamatan Anda.

b. Daya oksidasi halogen.a. Siapkan tiga tabung reaksi bersih dan masukkan ke dalam tabung reaksi berturut-turut 10 tetes larutan Klorin pada tabung pertama, 10 tetes larutan Bromin pada tabung kedua, 10 tetes larutan Iodin pada tabung ketiga, dan amati warna tabung masing-masing larutan. Kemudian tambahkan pada masing-masing tabung reaksi 10 tetes larutan FeSO4 0,1 M.b. Apakah pada ketiga tabung di atas terjadi oksidasi ion Fe2+ ujilah dengan larutan KSCN 0,1 M masing-masing 3 tetes. Catat warna setelah ditambah dengan larutan KSCN 0,1 M. untuk mengetahui banyak sedikitnya ion Fe3+ yang ada dalam tabung dapat dilakukan dengan menambah aquades pada tabung reaksi yang berisi ion Fe3+ hingga penuh. c. Daya reduksi halida

1. Ambil tiga tabung reaksi dan masukkan 10 tetes larutan Fe2(SO4)3 0,1 M ke dalam masing-masing tabung reaksi2. Kemudian tambahakan10 tetes larutan NaCl 0,1 M ke dalam tabung 13. Kemudian tambahkan 10 tetes larutan NaBr 0,1 M ke dalam tabung 24. Kemudian tambahkan 10 tetes larutan KI 0,1 M ke dalam tabung 3, bandingkan warna. Cermati dan catat mana yang terjadi reduksi ion Fe3+.

5. TABEL HASIL PENGAMATAN

a. Membedakan ion Fe2+ dan ion Fe3+Larutan Senyawa BesiPerubahan Warna setelah Penambahan Larutan KSCN

FeSO4 atau Fe2+

Fe2(SO4)3 atau Fe3+

b. Daya pengoksidasi halogenLarutan HalogenPerubahan Warna setelah Penambahan

Larutan FeSO4Larutan Fe2(SO4)3

Cl2

Br2

I2

c. Daya reduksi halideWarna Larutan Fe2(SO4)3Ditambah LarutanPerubahan yang Terjadi

BeningNaCl

BeningNaBr

BeningKI

DAFTAR PUSTAKA

Purba, Michael. 2007. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga

Harnanto, Ari dan Ruminten. Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan.