Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

16
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kerang Simping, Placuna placenta (Linnaeus, 1758), atau juga dikenal dengan nama Window-pane oyster, atau Kapis (Phillipina), dan Methy (India), termasuk dalam Filum Mollusca, Kelas Pelecypoda, serta Famili Placunidae. Kerang Simping memiliki dua cangkang yang bundar, halus, tipis, pipih, serta sedikit transparan. Diameter cangkang dari spesies ini dapat mencapai 150 mm. Mereka hidup di perairan dangkal dengan substrat berlumpur. Kerang ini memiliki jenis kelamin terpisah (dioecious) dimana jantan dan betina dapat dibedakan dengan melihat warna dari gonad (Campbell, 2006). Dalam dunia perikanan, kerang Simping (Placuna placenta) memiliki potensi ekonomi serta ekologi yang cukup tinggi. Daging kerang Simping dapat dimakan, cangkangnya dapat dijadikan bahan baku kerajinan tangan serta hiasan lampu, sedangkan mutiaranya dapat dijadikan perhiasan. Di beberapa tempat di Asia, bivalvia atau kerang-kerangan telah lama dikenal sebagai sumber pangan yang bergizi. Di Asia Placuna placenta dimanfaatkan terutama bagian cangkang kerang untuk dijadikan sebagai hiasan (Campbell, 2006). Di Indonesia kerang simping tersebar secara luas antara lain di Kenjeran (Jawa Timur), Pasuruan (Jawa Timur), Demak (Jawa Tengah), Kupang (NTT), dan Tangerang (Banten) (Pagcatipunan dkk., 1981). 1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana deskripsi serta morfologi kerang simping (Placuna sp.)? 2. Bagaimana reproduksi dan kebiasaan makan kerang simping (Placuna sp.)? 3. Bagaimana habitat serta penyebaran kerang simping (Placuna Sp.)? 4. Apa saja kandungan gizi dari kerang simping (Placuna Sp.)?

Transcript of Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

Page 1: Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

            Kerang Simping,  Placuna placenta (Linnaeus, 1758), atau juga dikenal dengan nama  Window-pane oyster, atau  Kapis (Phillipina), dan  Methy (India), termasuk dalam Filum Mollusca, Kelas Pelecypoda, serta Famili Placunidae. Kerang Simping memiliki dua cangkang yang bundar, halus, tipis, pipih, serta sedikit transparan. Diameter cangkang dari spesies ini dapat mencapai 150 mm. Mereka hidup di perairan dangkal dengan substrat berlumpur. Kerang ini memiliki jenis kelamin terpisah (dioecious) dimana jantan dan betina dapat dibedakan dengan melihat warna dari gonad (Campbell, 2006).

Dalam dunia perikanan, kerang Simping (Placuna placenta) memiliki potensi ekonomi serta ekologi yang cukup tinggi. Daging kerang Simping dapat dimakan, cangkangnya dapat dijadikan bahan baku kerajinan tangan serta hiasan lampu, sedangkan mutiaranya dapat dijadikan perhiasan. 

Di beberapa tempat di Asia, bivalvia atau kerang-kerangan telah lama dikenal sebagai sumber pangan yang bergizi. Di Asia Placuna placenta dimanfaatkan terutama bagian cangkang kerang untuk  dijadikan sebagai hiasan (Campbell, 2006). Di Indonesia kerang simping tersebar secara luas antara lain di Kenjeran (Jawa Timur), Pasuruan (Jawa Timur),  Demak (Jawa Tengah), Kupang (NTT), dan Tangerang (Banten) (Pagcatipunan dkk., 1981).

1.2 Rumusan masalah

1.      Bagaimana deskripsi serta morfologi kerang simping (Placuna sp.)?2.      Bagaimana reproduksi dan kebiasaan makan kerang simping (Placuna sp.)?3.      Bagaimana habitat serta penyebaran kerang simping (Placuna Sp.)?4. Apa saja kandungan gizi dari kerang simping (Placuna Sp.)?

5. Apa saja manfaat dan produk olahan dihasilkan oleh kerang simping (Placuna Sp.)?

1.3. Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui deskripsi serta morfologi kerang simping (Placuna sp.)2.      Untuk mengetahui reproduksi dan kebiasaan makan kerang simping (Placuna sp.)3.      Untuk mengetahui habitat serta penyebaran kerang simping (Placuna Sp.)4. Untuk mengetahui kandungan dari kerang simping (Placuna Sp.)

5. Untuk mengetahui manfaat dan oroduk olahan dihasilkan oleh kerang simping (Placuna Sp.)

Page 2: Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Deskripsi Kerang Simping (Placuna placenta)

Kerang Simping (Placuna placenta)  merupakan  biota sessile  yang  hidup  di  hamparan dasar perairan.  Simping termasuk kelompok biota invertebrate dengan cangkang yang  simetris  yang  dikenal  juga  kelompok  bivalvia  (memiliki  dua  cangkang).  Simping  termasuk  famili  Placunidae  dengan  jumlah  jenis  yang  cukup  banyak.  Placuna sp., sering juga disebut dengan oyster. Kerang Simping adalah kerang  dengan  cangkang  tipis  yang  semuanya  merupakan  anggota  dari  famili placunidae (Marshall and Wilson, 2005).

Simping  termasuk biota yang banyak tersebar di wilayah perairan tropis, Karena hidup di hampir semua perairan laut di dunia,  scallop dijuluki sebagai kerang kosmopolitan.  Maka  untuk mengetahui  jenis  tersebut  ada  beberapa identitas  kunci  yang  harus diketahui yaitu;

·         Cangkang bagian kiri relatif datar, sedangkan bagian kanan relatif cembung. ·         Cangkang sebelah kanan melebihi dari cangkang bagian kiri dan selalu lewati batas bagian ujung

sebelah kanannya.  ·         Cangkang kanan lebih putih, kekuningan, atau kecoklatan. Sering dengan bercak atau titik seperti

pigmen hitam.  Cangkang kiri berwarna merah muda terang atau mengarah ke warna coklat kemerah-merahan. 

·         Tinggi cangkang dapat mencapai diatas 15 cm dengan alur sesuai dengan alur cangkang. Salah satu ciri unik yang dimiliki oleh simping yang membedakannya dari kerang-kerang lainnya

adalah simping memiliki mata. Mata dari simping berukuran kecil seperti manik-manik, tersebar dibagian atas serta bawah tepi cangkang bagian dalamnya dan berjumlah mencapai 100 buah. Mata dari simping tidak dapat digunakan untuk membedakan objek layaknya mata manusia, namun bisa membedakan gelap dan terang. Dengan modal penglihatan tersebut, simping bisa mengetahui keberadaan mangsa disekitarnya.

Gambar 2.1 Kerang Simping (Placuna Placenta)

Simping juga terkenal dengan kemampuannya untuk berenang. Saat berenang simping akan membuka cangkangnya dan menghisap air kedalamnya, lalu mengatupkan sedikit cangkangnya sehingga air yang terhisap tadi keluar lewat bagian tonjolan mirip sirip dibelakang cangkangnya. Air yang keluar

2

Page 3: Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

itulah memberi daya dorong bagi simping untuk berenang diair. Saat berenang simping bisa mencapai kecepatan maksimal 67cm/detik dan menempuh jarak maksimal 4 meter.

Placuna placenta tidak  mempunyai alat  perekat  atau  bysus  untuk  menempel.  Spat simping  akan menempel  apabila substrat yang terdapat di dasar laut  cocok untuk kelangsungan hidupnya.  Selain itu dalam beberapa kondisi simping dapat menggali lubang, atau membenamkan dirinya dalam susbtrat.   Placuna placenta dapat  menggali  dan  membenamkan  dirinya  pada  substrat  yang  berlumpur  atau pasir halus.  2.2 Jenis

Terdapat 4 jenis simping lainnya yang tersebar di perairan dunia:  P. (Ephippium)  lincolnii,  P. (Ephippium) ephippium, and  P.(Ephippium)  lobata (Campbell, 2007).  Akan tetapi dari keempat spesies tersebut hanya  Placuna placenta yang banyak dimanfaatkan terutama cangkangnya (Campbell, 2007). 

2.3 Klasifikasi dan Morfologi

Placuna Placenta merupakan biota avertebrata dengan cangkang yang simetris (dikenal juga kelompok bivalvia). Panjang maksimum kerang simping mencapai sekitar 140 mm, dengan kedua cangkangnya datar dan bentuk cangkang hampir bundar. Kerang yang berumur muda bercangkang tipis dan transparan, sedangkan kerang yang berumur tua bercangkang tebal dan bewarna seperti pelangi. Ligamen internal memiliki struktur bentuk V yang terletak diatas dekat umbo. Bentuk V membentuk sudut 40-600. Warnanya memudar, tetapi kerang yang berumur muda agak ungu pada bagian valve paling atas (Swennen, 2001).  Menurut Swennen (2001) klasifikasi kerang simping adalah sebagai berikut: Filum               : Mollusca Kelas               : Pelecypoda Subkelas          : Pteriomorphia Ordo                : Ostreoida Famili              : Placunidae Genus              : Placuna Species            : Placuna PlacentaNama umum    : Window-pane shells, Window-pane oyster Nama lokal      : Simping (Indonesia), Kapis (Filipina), Methy (India)

Gambar 2.2 Anatomi Kerang SimpingValve di bagian luar berwarna keputih-putihan, sedangkan bagian dalam berwarna ungu, dengan

dua bagian yang sempit, memiliki bermacam-macam gigi (hinge) seperti huruf V terbalik yang terletak pada bagian atas sebelah kanan. Mereka mepunyai kaki yang digunakan untuk mencegah lumpur masuk ke insang dan organ lain dibandingkan untuk pergerakan (Allan, 1962).

3

Page 4: Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

2.4. Kebiasaan Makanan

Seperti bivalvia umumnya,  Placuna Placenta merupakan hewan  filter feeder dengan makanan utama plankton dan detritus organik. Ketika berada dalam air, Placuna placenta akan sedikit membuka cangkangnya untuk melakukan makan dan respirasi kemudian arus air akan mengalir melalui cangkang dan partikel makanan di saring dengan menggunakan insangnya yang besar (Young, 1980 dalam Dharmaraj dkk., 2004). Beberapa spesies lain menggunakan  siphon untuk mengambil partikel makanan seperti bakteri dan protozoa yang berada di permukaan sedimen. Makanan yang masuk melalui mulut   (insang bersilia), dicerna satu persatu dengan bantuan sekresi enzim (Swennen, 2001). 

Larva kerang simping di perairan memanfaatkan plankton sebagai makanan. Jenis yang banyak ditemukan sebagai makanan adalah plankton dari jenis Isochrysis galbana (Culliney, 1974 dalam Mullen dan Moring, 1986). Spat biasanya memakan Isochrysis galbana dan Chrosomonas salina. Saat dewasa dan mulai menetap sebagai benthik biasanya memakan plankton dan detritus organik (Mackenzie, 1979 dalam Mullen dan Moring, 1986). Kelompok dewasa banyak menggunakan diatom jenis  Phaeodactylum tricornutum (Bourne, 1964 dalamMullen dan Moring, 1986).  2.5. Reproduksi

Kerang simping memiliki jenis kelamin terpisah (dioecious) dimana jantan dan betina dapat dibedakan dengan melihat warna dari gonad (Campbell, 2006). Gonad betina yang matang kelamin berwarna oranye dan gonad jantan yang matang kelamin berwarna putih. Pemijahan terjadi secara alami dengan melepaskan telurnya keluar, kemudian fertilisasi terjadi secara alami di luar tubuh (fertilisasi eksternal).

Kebanyakan bivalvia mengalami kematangan seksual tergantung pada ukuran dan umur, selain itu ukuran kematangan seksual tergantung dari spesies dan distribusi geografi (Helm dan Bourne, 2004). Menurut Dharmaraj dkk. (2004) kerang simping akan mencapai dewasa ketika berukuran 70-100 mm. Namun menurut Williams dan Babcock (2005) kerang simping mulai mencapai kematangan pada ukuran 6 cm. Periode pemijahan secara alami berbeda-beda. Pemijahan sangat dipengaruhi oleh faktor fisika dan kimia perairan terutama temperatur. Beberapa spesies didaerah tropis melakukan pemijahan sepanjang tahun (Helm dan Bourn, 2004).2.6. Habitat

Placuna sp. merupakan jenis bivalvia yang menggali lubang pada substrat dengan menggunakan kaki yang sangat panjang (Dharmaraj dkk., 2004).Placuna sp. merupakan hewan infauna yaitu hewan yang hidupnya dengan cara menggali lubang pada substrat yang lunak dan halus butirannya.

Kerang simping mendiami zona litoral, hidup di atas lumpur atau dasar lumpur berpasir di teluk perairan dangkal. Ukuran yang besar terdapat di air yang paling dalam terkubur dalam lumpur (Allan, 1962). Kerang ini dapat tumbuuh secara optimal pada suhu24,5-30 °C, salinitas 18-38 ppt, PH 6,4-7,7 dan oksigen terlarut 2,5-5ppm (Campbell,2006). Mereka hidup di perairan dangkal dengan kedalaman maksimum 80 meter, tetapi ada juga yang hidup pada kedalaman 50 meter. Di daerah estuaria ada juga yang ditemukan pada kedalaman 1-2 meter pada saat air pasang atau air surut terendah (Swennen, 2001). Placuna sp. seringkali  ditemukan  lokasi penyebaran  simping  pada perairan  dangkal  di  pantai  yang  masih  memiliki  hutan  mangrove.2.7. Penyebaran

Jenis kerang ini memiliki distribusi yang sangat luas, tersebar dari Laut India, Laut Cina Selatan, Indo-Cina, Jepang, Philipina, Papua New Guinea, Indonesia dan Australia (Poutiers, 1988

4

Page 5: Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

dalamCarpenter and Niem, 2002).Shumway dan Parsons (2006), menyatakan bahwa terdapat lebih dari 400 spesies di dalam family Pectinidae, yang umumnya disebut dengan scallops. Scallops tersebar diseluruh perairan di dunia mulai dari perairan subtropis sampai perairan tropis.Distribusi   populasi  simping  juga  dipengaruhi  oleh  faktor  lingkungan.  Faktor  yang  paling  dominan  mempengaruhi  adalah suhu,  salinitas  dan  bahan tersuspensi serta  bahan  organik (Darmaraj,  2004)  dan  TSS  serta  kedalaman perairan (Brey and Clarke, 1993).

Genus Placuna memiliki distribusi geografi terbatas di perairan tropis dan terutama umumnya terdapat di Filipina (Allan, 1962). Selain itu kerang ini berlimpah di Teluk Thailand dan Teluk Pattani (Swennen, 2001) serta beberapa di Teluk Aden, India (Darmaraj, 2004), Semenanjung Malaya, pantai selatan China, Di Indonesia kerang simping tersebar secara luas antara lain di Kenjeran (Jawa Timur), Pasuruan (Jawa Timur), Demak (Jawa Tengah), Kupang (NTT), dan Tangerang (Banten) (Pagcatipunan dkk., 1981).  Penyebaran dengan kelimpahan tertinggi umumnya didaerah yang bersubstrat lumpur (muddy) (Seafdec, 2000).2.8. Komposisi gizi

Menurut Yudiati (2002),kandungan gizi pada otot dan gonad kerangsimping yaitu :·         otot (protein 72,4%, karbohidrat 12,1% dan lemak 6,1%) dan·         gonad (protein 61,6%, karbohidrat 19,5% dan lemak 10,8%).’

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerang Simping kering memiliki nilai gizi yang tinggi dengan :

·         kadar air:  16,47%-22,75%, ·         kadar abu:  3,25%-4,15%, ·         kadar protein:  63,89%-70,72%, ·         kadar lemak:  2,92%-4,96%, dan·         kadar karbohidrat:  3,46%-4,72%.

2.9. Manfaat dan produk olahan dari Kerang Simping

Kerajinan yang Bernilai Ekonomi Tinggi

Gambar 2.3 Berbagai kerajinan memanfaatkan cangkang kerang simpingBeberapa simping yang warna cangkangnya terang dijadikan bahan baku kerajinan dari kerang.

Dari limbah cangkang yang tidak bernilai, cangkang kerang dapat di sulap sebagai hisanan dan ornament yang bernilai. Produk ini pun sering juga di eksport.

5

Page 6: Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

Masakan dari kerang simping

Gambar 2.4 Olahan kerang simpingKerang simping merupakan sumber protein bagi masyarakat, disukai karena rasanya yang enak

dan gurih. Selain enak dan gurih, kerang ini juga memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi. Selain direbus /dimasak simping dianggap kerang yang aman dimakan mentah.

Cemilan dari kerang simping

Gambar 2.5 Emping Simping

Sumber Protein Dan Kesehatan Jantung

Selain kelezatannya, telah banyak orang yang mengetahui kandungan gizi pada kerang tersebut yang sangat baik bagi tubuh. beberapa ahli gizi juga telah mengemukakan bahwa dalam 100 gram kerang mengandung protein dan asam amino yang sangat tinggi. Selain itu hewan tersebut juga mengandung asam lemak Omega 3 yang sangat baik bagi kesehatan tubuh terutama organ jantung.

Bahan Kosmetik

kulit kerang yang mengandung Kalsium, Phospor yang dapat menjadikan kulit tampak lembut, halus dan cerah. Berfungsi menipiskan sel kulit ari yang sudah tidak berguna lagi, sehingga kulit wajah menjadi lebih cerah, segar dan halus.

Gambar. 2.6 kosmetik dari Kulit Kerang

6

Page 7: Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

Penyerap Polutan dan logam berat

Kerang simping memanfaatkan insang untuk menangkap makanan material tersuspensi dari dalam air, kemudian memindahkan ke mulutnya dengan bantuan cilia, mucus, dan aliran air di permukaaan insang (Le Pennec 1991, dalam Christophersen, 2005).Dalam habitat aslinya kerang memakan plankton atau mikroorganisme kecil yang ada di dalam tubuh. Plankton tersebut juga merupakan hewan laut yang hidup dan mampu menyerap polutan dan logam berat pada laut yang tercemar dan ketika plankton tersebut dimakan oleh kerang

7

Page 8: Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kerang Simping (Placuna placenta) atau juga dikenal dengan nama  Window-pane oyster, atau  Kapis (Phillipina), dan  Methy (India), termasuk dalam Filum Mollusca, Kelas Pelecypoda, serta Famili Placunidae. Placuna Placenta merupakan biota avertebrata dengan cangkang yang simetris memiliki panjang maksimum mencapai sekitar 140 mm, dengan kedua cangkangnya datar dan bentuk cangkang hampir bundar.

Kerang simping mendiami zona litoral, hidup di atas lumpur atau dasar lumpur berpasir di teluk perairan dangkal. Kerang ini dapat tumbuuh secara optimal pada suhu24,5-30 °C, salinitas 18-38 ppt, PH 6,4-7,7 dan oksigen terlarut 2,5-5 ppm (Campbell,2006). Genus Placuna memiliki distribusi geografi terbatas di perairan tropis dan terutama umumnya terdapat di Filipina. Di Indonesia kerang simping tersebar secara luas antara lain di Kenjeran (Jawa Timur), Pasuruan (Jawa Timur), Demak (Jawa Tengah),

Kupang (NTT), dan Tangerang (Banten). Potensi sumber daya kelautan Indonesia yang dapat dikembangkan salah satunya ialah Kerang

simping (Placuna pacenta) termasuk kelompok biota invertebrate yang memiliki cangkang atau lebih dikenal dengan kelompok bivalvia. Kerang Simping memiliki habitat di atas lumpur atau dasar lumpur berpasir di teluk perairan dangkal dengan penyebaran hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Daging kerang simping memiliki kandungan gizi tinggi yang diperlukan oleh masyarakat dan dapat diolah menjadi berbagai makanan yang lezat. Kandungan – kandungan gizi tersebut sangat baik bagi kesehatan jantung. Cangkang kerang simping ini dapat pula digunakan sebagai bahan kosmetik karena mengandung kasium dan fosfor. Selain itu, limbah cangkang kerang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku kerajinan yang bernilai ekonomi tinggi. Tak hanya itu, kerang simping juga berperan dalam menyerap polutan dan logam berat. Besarnya potensi kerang simping diharapkan dapat menjadi perhatian bagi pihak terkait baik pemerintah, nelayan penagkap kerang, maupun masyarakat agar terus melestarikan dan meningkatkan pemanfaatan kerang simping.

8

Page 9: Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

DAFTAR PUSTAKA

http://aldhinayuliardani.blogspot.co.id/2015_01_01_archive.html diakses pada tanggal 1 oktober 2015

http://repository.upnyk.ac.id/223/1/Potensi_Kerang_Simping_%28Amusium_pleuronectes%29_di_Kabupaten_Brebes_jawa_Tengah.pdf diakses pada tanggal 1 oktober 2015

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/5291/C08mhm.pdf;jsessionid=2E434353F6C589F1EBF9109EFB224658?sequence=4 diakses pada tanggal 1 oktober 2015

https://id.wikipedia.org/wiki/Simping diakses pada tanggal 1 oktober 2015

http://www.re-tawon.com/2012/06/simping-kerang-yang-pandai-berenang.html diakses pada tanggal 14 oktober 2015

https://tatyalfiah.wordpress.com/2014/10/22/mengapa-kerang-simping-amusium-pleuronectes-menjadi-beracun/ diakses pada tanggal 14 oktober 2015

http://martinasihombing.blogspot.co.id/2013/12/kerang-simping-placuna-sp.html diakses pada tanggal 14 oktober 2015

http://rvandiaz.blogspot.co.id/2011/10/kerang-simping-placuna-placenta.html diakses pada tanggal 14 oktober 2015

http://repository.upnyk.ac.id/223/1/Potensi_Kerang_Simping_%28Amusium_pleuronectes%29_di_Kabupaten_Brebes_jawa_Tengah.pdf diakses pada tanggal 14 oktober 2015

http://cekiwir.com/manfaat-mengkonsumsi-kerang-bagi-tubuh/ diakses pada tanggal 14 oktober 2015

http://kosmetik.mustikaratu.com/produks/perawatan-wajah-facial-care-5p.html diakses pada tanggal 14 oktober 2015

http://d-riyana-h-feb10.web.unair.ac.id/artikel_detail-50392-Karya%20Mahasiswa%20Airlangga-ARTIKEL%20LAPORAN%20AKHIR%20PKMM%20%5C%5C.html diakses pada tanggal 14 oktober 2015

9

Page 10: Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

http://bisnisukm.com/cantiknya-lampu-hias-cangkang-kerang.html diakses pada tanggal 14 oktober 2015

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................................................1

1.3 Manfaat Pembahasan...............................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN MATERI...................................................................................................................2

2.1 Deskripsi Kerang Simping .....................................................................................................................2

2.2 Jenis ........................................................................................................................................................3

2.3 Klasifikasi dan Morfologi ......................................................................................................................3

2.4 Kebiasaan Makan...................................................................................................................................4

2.5 Reproduksi.............................................................................................................................................4

2.6 Habitat ...................................................................................................................................................4

2.7 Penyebaran.............................................................................................................................................4

2.8 Manfaat dan produk olahan....................................................................................................................5

BAB II PENUTUP.............................................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

10

Page 11: Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan

Potensi Kerang Simping di Kelautan Indonesia

Oleh :

Nama : Muhammad Firdaus Firmansyah

Nim : 1514511025

Prodi : Ilmu Kelautan

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS UDAYANA

11

Page 12: Tugas Pengantar Ilmu Kelautan dan Perikanan.docx

2015

12