TUGAS Pemborosan Energi

5
TUGAS RSKKE STUDI KASUS FAKTOR PEMBOROSAN ENERGI Di susun Oleh : Ahmad Sholeh Huddin NRP. 2413 105 033 PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

description

RSKKE

Transcript of TUGAS Pemborosan Energi

Page 1: TUGAS Pemborosan Energi

TUGAS RSKKE

STUDI KASUS FAKTOR PEMBOROSAN ENERGI

Di susun Oleh :

Ahmad Sholeh Huddin

NRP. 2413 105 033

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK FISIKA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2015

Page 2: TUGAS Pemborosan Energi

KEMACETAN AKIBAT LONJAKAN KENDARAAN BERMOTOR

Contoh Kasus Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan terhentinya lalu lintas

yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar, terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk. Kemacetan lalu lintas menjadi permasalahan sehari-hari ditemukan di Pasar, Sekolah, Terminal bus (seperti kejadian ngetem sembarangan, kebakaran di pemukiman, dll), Lampu merah dan Persimpangan jalan raya maupun rel kereta api di Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Semarang, Makassar, Palembang, Denpasar, Jogjakarta, dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.

Fakta – fakta yang menjadi penyebab kemacetan1. Kurangnya luas lahan untuk infrastruktur jalan di Jakarta.

Sampai sekarang hanya 6,2% luas lahan untuk infrastruktur transportasi dari luas kota, setelah dipotong luasa ruang parkir yang dilakukan dipinggir jalan dan dan luas ruang jalan yang dipergunakan oleh BRT, mungkin hanya tersisa 5,5%. Padahal berdasarkan referensi[1] suatu kota yang ingin transportasinya lancar perbandingan luas jalan dengan luas kota yang baik adalah 15% s/d 20% di kota-kota Eropa, diatas 30 persen dikota-kota Amerika Serikat dan kurang dari 10 persen di kota-kota negara-negara sedang berkembang. Kondisi di Jakarta menjadi dilematis karena pembangunan jalan baru sangat sulit untuk melakukan pembebasan tanahnya sehingga solusi yang paling mungkin adalah dengan membangun jalan layang. Penggunaan lahan yang paling efisien untuk transportasi adalah kereta api.

2. Campur aduknya kendaraan lambat dan cepat dalam satu ruas.Campur aduknya kendaraan lambat dengan cepat membuat kendaraan cepat hanya bisa jalan dengan kecepatan rendah. Sebenarnya Pemprov sudah menyadari hal ini, makanya jalan Thamrin-Sudirman didesain ada jalur lambat dan cepat, untuk meningkatkan kecepatan lalulintas.

3. Kendaraan umum yang suka Ngetem hampir diseluruh ruas jalan.Walaupun hanya memiliki 300.000 kendaraan umum dengan seringnya ngetem membuat jalan jadi macet. Keadaan ini diperparah dengan besarnya armada kecil seperti mikrolet dan angkot yang tidak efisien dalam penggunaan ruang jalan.

4. Tidak disiplinnya pengemudi dan pemakai jalan di Jakarta.Banyak pengemudi di Jakarta yang tidak disiplin dan cenderung seenaknya tanpa memperdulikan pengguna jalan lainnya, hal ini terutama menjadi masalah besar di pinggiran kota yang jauh dari pengawasan Polisi Lalu Lintas. Ketidak disiplinan yang paling banyak terjadi menyangkut parkir sembarangan, tidak mengindahkan perambuan yang berlaku, mengendarai kendaraan pada jalur berlawanan arah. Keadaan ini mendorong terhadap meningkatnya waktu perjalanan karena ruang atau persimpangan yang terkunci.

5. Jalan rusak.Dalam keadaan seperti ini sangatlah menghambat lajunya kendaraan, jalan rusak disebabkan beban kendaraan truk yang muatannya over weight atau sistem pembuatan jalan yang tidak baik. Keadaan ini mengakibatkan penurunan kecepatan lalu lintas serta peningkatan kecelakaan lalu lintas khususnya yang terkait dengan sepeda motor.

6. Lampu pengatur lalu lintas yang tidak terintegrasi waktu pengaturannya.

Page 3: TUGAS Pemborosan Energi

Banyak ruas jalan yang memiliki beberapa persimpangan jalan yang tidak terintegrasi waktu pengaturan lalu lintasnya sehingga terjadi penumpukan kendaraan di suatu ruas yang masih menunggu lampu pengatur, sementara di ruas yang lain lampu pengatur sudah memperbolehkan kendaraan untuk berjalan.

7. Persimpangan pintu kereta api. Pada ruas jalan yang dilalui jalur kereta api, seringkali terjadi kemacetan karena waktu penutupan pintu tidak sinkron dengan waktu kereta yang akan lewat. Disisi lain kereta api dibutuhkan untuk mengalirkan penumpang dalam jumlah yang tinggi.

8. Trotoar dan bahu jalan berubah fungsi. Banyak trotoar yang tidak dapat berfungsi baik untuk pejalan kaki karena menjadi tempat berdagang atau tempat parkir. Permasalahan lain adalah bahwa pemerintah Daerah tidak berkomitmen untuk membuat jaringan pejalan kaki yang memadai yang bisa digunakan para difabel.

Dampak negatif kemacetanKemacetan lalu lintas memberikan dampak negatif yang besar yang antara lain disebabkan:

Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar lebih

rendah, Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak yang

pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem yang lebih tinggi, Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi lebih

tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal, Meningkatkan stress pengguna jalan, Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam kebakaran

dalam menjalankan tugasnya

Saran Pemecahan permasalahan kemacetanAda beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan permasalahan kemacetan

lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana yang komprehensif yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. meningkatkan kapasitas jalan/parasarana.2. Keberpihakan kepada angkutan umum.3. Pembatasan kendaraan pribadi.