Tugas Pancasila Kota Brebes Indah

13

Click here to load reader

Transcript of Tugas Pancasila Kota Brebes Indah

Page 1: Tugas Pancasila Kota Brebes Indah

PENDAHULUAN1. Latar Belakang

Data dan informasi yang akurat pada era reformasi merupakan kebutuhan yang sangat penting terutama dalam penyusunan perencanaan dan perumusan kebijakan pemerintah. Kebutuhan tentang data menjadi hal yang mutlak agar perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dapat dicapai secara efektif sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi dilaksanakan program pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) yang merupakan program Ditjen Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah Tahun 2010 merupakan kelanjutan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya (selama lebih kurang 5 tahun) yang dibiayai dari dana Bantuan Keuangan Provinsi untuk Kabupaten/Kota Tahun Angaran 2010 dan didampingi dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Brebes Tahun Anggaran 2010.

Penyajian 8 kelompok data dalam Sistem Informasi Profil Daerah (SIPD) memberikan gambaran yang menyeluruh tentang suatu daerah yang diharapkan mampu menumbuhkan apresiasi maupun atensi masyarakat yang menggunakannya. Penyediaan data yang dibangun melalui sebuah sistem tentu akan menjadikan data semakin mudah diakses oleh pengguna dan sekaligus dapat dikoreksi oleh para provider/penyedia data yang bersangkutan untuk dilakukan revisi guna perbaikannya. Kemajuan teknologi dan informasi yang berkembang sangat pesat dewasa ini sangat membantu para penyedia dan user data untuk berbagai kepentingan dan sudah barang tentu harus diimbangi pula dengan kemampuan sumber daya manusia pengelolanya.

Dari kondisi tersebut di atas dalam rangka memberikan acuan untuk penyusunan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan daerah maupun kepentingan lain yang berkaitan dengan kebutuhan data telah tersaji data profil daerah Kabupaten Brebes. Data tersebut terbagi ke dalam 8 (delapan) kelompok data yang memiliki rentang waktu selama 5 (lima) tahun mulai dari tahun 2006 hingga tahun 2010. Hal ini dimaksudkan agar para pengguna data dapat menganalisis data tersebut secara gamblang sehingga dapat mengetahui perkembangan daerah Kabupaten Brebes dari waktu ke waktu dan dapat menghasilkan keputusan/kebijakan pembangunan yang tepat.

2. TujuanPenyusunan Profil Daerah Kabupaten Brebes Tahun 2010 bertujuan untuk :

Menyediakan dukungan data dan informasi bagi pengambilan keputusan dan kebijakan perencanaan pembangunan baik daerah maupun pusat

Meningkatkan komitmen pemerintah daerah dalam bekerja sama berbasis data dan informasi

Mendukung sinergitas perencanaan pembangunan antar kabupaten/kota dengan menyediakan data yang valid, akurat dan selalui terbarui

Page 2: Tugas Pancasila Kota Brebes Indah

Membangun database profil daerah di tingkat kecamatan, kabupaten maupun provinsi yang menggambarkan seluruh potensi dan sumber daya yang dimiliki.

3. ManfaatManfaat penyediaan database profil daerah diantaranya :

Memetakan potensi dan permasalahan yang dihadapi daerah khususnya Kabupaten Brebes dan Provinsi Jawa Tengah;

Merumuskan kebijakan dan program strategis daerah sesuai dengan kondisi daerah (penyusunan RKPD, KUA, PPAS, LKPJ dan lain-lain)

Sebagai bahan evaluasi untuk penyusunan rencana pembangunan jangka pendek, menengah dan panjang.

Sebagai bahan evaluasi kinerja pembangunan daerah

4. PRESTASI KABUPATEN BREBES 2007 s/d AGUSTUS 2009   

Juara III Lomba P3A diraih oleh Kelompok P3A “Tirta Makmur” Desa Kretek Kecamatan Paguyangan.

Juara Harapan Lomba Karang Taruna Tingkat Provinsi diraih oleh Desa Kebogadung Jatibarang.

Juara Harapan Lomba PSM Permata Tingkat Provinsi diraih oleh Desa Laren Bumiayu 

6 besar Lomba Karang Taruna Tunas Tunas Harapan Tingkat Provinsi diraih oleh Desa Randusanga Brebes.

Juara I Lomba Kelompok Tani Ternak Sapi Potong Tahun 2008 diraih oleh Kelompok Tani Ternak Sapi potong “Napak Tilas” Desa Wlahar Kecamatan Larangan.

Juara II Lomba Kelompok Tani Ternak Itik Tahun 2008 diraih oleh Kelompok Tani Ternak Itik “Mengkar Sari” Desa Wanasari Kecamatan Wanasari.

Juara III Lomba Kelompok Tani Ternak Sapi Potong Tahun 2009 diraih oleh Kelompok Tani Ternak Sapi Potong “Cikoneng Sejahtera” Desa Malahayu Kecamatan Banjarharjo.

Juara III Lomba P3A/GP3A Tahun 2009. Juara Harapan I Tahun 2008 Lomba Bina Keluarga Lansia. Juara II Lomba Usaha Peningkatan Penghasilan Keluarga Sejahtera Tahun

2008   Juara I Lomba Usaha Peningkatan Penghasilan Keluarga Sejahtera Tahun

2009. Juara Harapan I Lomba Bina Lingkungan Keluarga (BLK) Tahun 2009. Juara Harapan III Lomba KB Perusahaan Tahun 2009. Juara I Lomba PIK KRR Tahun 2009.

5. Geografi

Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di antara koordinat 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6° 44'56'5" - 7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. Penduduk Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan bahasa Jawa yang yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain, biasanya disebut dengan Bahasa Jawa Brebes. Namun terdapat Kenyataan pula bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur dalam bahasa Sunda dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda. Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan bahasa Sunda atau biasa disebut dengan Bahasa Sunda Brebes, adalahmeliputi Kecamatan Salem,Banjarharjo,dan Bantarkawung, dan sebagian lagi ada di beberapa desa di KecamatanLosari,Tanjung,Kersana,Ketanggungan dan Larangan.

Page 3: Tugas Pancasila Kota Brebes Indah

Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sundayang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai Kali Brebes atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.

Ibukota kabupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan Kota Tegal, sehingga kedua kota ini dapat dikatakan "menyatu".

Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet.

Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.

Utara Laut Jawa

Selatan Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas

Barat Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan (Jawa Barat)

Timur Kabupaten Tegal, Kota Tegal

6. Karakteristik Wilayah Pantai

Pantai - pantai di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar dan kecil, yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah laut (prograding).Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis pantai, yaitu: pantai delta ( Delta Losari dan Pemali), pantai teluk ( Teluk Bangsri ) dan pantai lurus ( Randusanga ). Berdasarkan tingkat perkembangan atau penambahan daerah pantainya, pantai delta mengalami perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai teluk kemudian oleh pantai lurus.

Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari ( Prapag Kidul dan Prapag Lor ), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk pengembangan konservasi tanaman bakau ( mangrove ) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung lingkungan, sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan menjadi Kawasan Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.

Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai, sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara gradual ( morfologi dasar lautnya landai ) dengan pola garis kontur tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.

Page 4: Tugas Pancasila Kota Brebes Indah

Wilayah pesisir pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ± 72,93 KM yang meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan manusia. Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti yang tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat di masa mendatang.

7. Transportasi

Ibukota kabupaten Brebes terletak sekitar 177 km sebelah barat Kota Semarang, atau 330 km sebelah timur Jakarta. Kabupaten ini dilalui jalur pantura, dan menjadi pintu masuk utama Jawa Tengah di sisi barat dari arah Jakarta/Cirebon, sehingga Brebes memiliki posisi yang cukup strategis. Selain itu, juga terdapat jalan provinsi sebagai jalur alternatif menuju ke kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan seperti Purwokerto, Kebumen, dan Yogyakarta.

Terdapat pula Jalan Tol yang menguhubungkan propinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah yaitu ruas jalan tol Kanci - Pejagan sepanjang 35 KM yang 12 KM di antaranya melintasi wilayahKabupaten Brebes yang pintu gerbangnya terdapat di desa Tegongan.Dengan adanya jalan tol ini, lalu-lintas semakin lancar terutama untuk yang menuju arah Purwokerto/Yogyakarta apalagi saat musim mudik lebaran.

Ada dua jalur rel kereta api dari arah Jakarta/Cirebon, yakni jalur menuju timur (Semarang) dan jalur menuju selatan (Purwokerto). Stasiun kereta api utama adalah Stasiun Brebes, di samping stasiun lainnya seperti: Tanjung, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Bumiayu, dll.

8. Perekonomian

a) Pertanian dan perkebunan

Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000 - 25.000 hektar.

sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo.

Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan di Brebes. Dari sekitar 1,7 juta penduduk Brebes, sekitar 70 persen bekerja pada sektor pertanian. Sektor ini menyumbang 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes, yang 50 persen dari pertanian bawang merah. Budidaya bawang merah diperkirakan mulai berkembang di Brebes sekitar tahun 1950, diperkenalkan warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Brebes. Hingga kini budidaya bawang merah menjadi napas kehidupan masyarakat.

Berbagai varietas bawang unggulan juga dihasilkan dari Brebes, antara lain varietas Bima Brebes yang berwarna merah menyala, rasa lebih pedas, dan lebih keras dibandingkan bawang dari luar daerah atau luar negeri. Saat ini, sekitar 23 persen pasokan bawang merah nasional berasal dari Brebes. Sementara untuk wilayah Jawa Tengah, Brebes memasok sekitar 75 persen kebutuhan bawang merah.

Di sektor pertanian sebagai sektor dominan, Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah, namun terdapat komoditas lain. Berbagai

Page 5: Tugas Pancasila Kota Brebes Indah

komoditas lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang raja, bawang daundan kubis. Tanaman perkebunan yang berkembang antara lain : nilam, tebu, teh, cengkeh, kapas, kapulaga, mlinjo dan kopi jenis robusta. Produk buah - buahan yang cukup signifikan antara lain ; mangga, semangka dan rambutan.

b) Peternakan

Di luar sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak sapi (jenis lokal sapi jabres), kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur, ayam kampung, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan. Banyak yang menyebut Brebes adalah Kota Telur Asin.

c) Kehutanan

Di sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu jati, pinus, mahoni dan sonokeling yang produksinya cukup mengalami peningkatan.

d) Pertambangan dan bahan galian

Kabupaten Brebes memiliki beberapa potensi sumber daya mineral yang potensial untuk dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass, batu splite, dan batu bata, serta potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.

e) Cadangan batu bara muda

Di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, ditemukan potensi cadangan batu bara muda di desa Bentarsari sebanyak 24,24 juta ton dengan kandungan minyak mencapai 5,30 liter per ton berdasarkan temuan Kementerian ESDM di tahun 2008. Kandungan batu bara muda ini baru dapat dimanfaatkan sekitara 50 sampai 100 tahun ke depan karena menunggu proses pelapukan dan pengkristalan

f) Perikanan

Sebagai salah satu daerah yang terletak dalam wilayah pantai utara Pulau Jawa, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan

yakni Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi bandeng, udang windu, kepiting, rajungan, teri nasi, mujair dan berbagai jenis ikan laut yang lain. Hasil produk perikanan ini oleh masyarakat setempat telah dikembangkan usaha pembuatan Bandeng Presto Duri Lunak dan Terasi.

g) industri

Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam membantu laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai salah satu pilar

Page 6: Tugas Pancasila Kota Brebes Indah

perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian sebagaian besar penduduk adalah sebagai petani.Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang agro, kelompok indutri formal cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang logam, mesin dan elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga.

Kelompok industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh, pabrik jamur, pabrik gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.

Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.

Sektor industri yang potensial untuk dikembangkan adalah industri garam iodium diwilayah Kecamtan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam curah dengan sentra produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari dan Brebes, dan industri pengolahan bawang merah

Page 7: Tugas Pancasila Kota Brebes Indah

STRATEGIPANCASILA

KEADILAN SOSIAL MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM MERDEKA1 2 3

Ketuhanan Yang Maha Esa

I

a. Rasa Kemanusiaan untuk membela yang benar dan memberi sangsi terhadap yang salah.

b. Toleransi dan menghormati, tidak memaksakan kehendak terhadap keyakinan beragama.

c. Memberi selamat kepada pemeluk agama lain jika sedang merayakan hari besar agamanya.

d. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah.

a. Nilai, norma dan moral secara bersama mengatur kehidupan masyarakat dalam berbagai aspeknya.

b. Mengembangkan sikap bekerjasama dengan bangsa lain tentang kebebasan beragama.

c. Meyakinkan hati dan melakukan perbuatan segala yang di perintahkan oleh Allah SWT.

d. Menaati dengan tertib hukum Indonesia memiliki aspek yang sangat fundamental.

a. Seseorang bebas dalam memilih agama menurut kepercayaan masing-masing.

b. Menjunjung nilai-nilai luhur sebagai suatu pandangan hidup

c. Melaksanakan hak kodrat dan hak moral atas terwujudnya kemerdekaan

d. Peningkatan toleransi serta kerukunan hidup beragama dalam masyarakat.

Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

II

a. Tolong Menolong antar suku bangsa.b. Hukum memegang peranan sebagai kerangka

kehidupan masyarakat.c. Selalu menciptakan kehidupan yang aman, adil dan

tenteram antar suku bangsa.d. Keadilan adalah dasar dari suatu negara yang ingin

memajukan rakyatnya.

a. Melayani sesama manusia dengan integritas tinggib. Pemerintah harus responsif terhadap perubahan

pelayanan terhadap masyarakatc. Meningkatkan mutu kerja pemerintah dan segala aspek

yang ada.d. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung

Palembang Kota Internasional.

a. Terciptanya aparatur yang profesional, produktif dan kompeten.

b. Menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan

c. Melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

d. Selalu bersikap adil terhadap sesama masyarakat.

Persatuan Indonesia

III

a. Pemerintah yang berpedoman pada integritas yang baik memacu masyarakat untuk bersatu.

b. Negara ada karena adanya rakyat, tanpa rakyat, negara tidak akan ada artinya.

c. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

a. Membangun silahturahmi antara warga dengan pemerintah daerah agar bisa terjadi kesejahteraan warga.

b. Selalu menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila dalam meningkatkan kinerja dalam bekerja.

c. Negara mengatasi segala paham golongan dan segala paham perseorangan.

d. Meningkatkan kapasitas investasi suatu daerah.

a. Memprioritaskan rakyatnya dalam mengambil keputusan.b. Kemerdekaan individu diletakan dalam kaitannya dengan

kemerdekaan bangsac. Kemampuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan

sebagai sarana pengabdian kepada bangsa dan negara.d. Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam

usaha pembelaan Negara.

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

IV

a. Prosedur pemerintahan diatur dari pusat dan wajib untuk dilaksanakan .

b. Membagi hak dan perolehan suara dalam lembaga sesusai dengan porsi yang telah di tentukan.

c. Pemilihan pimpinan daerah diambil dari suara terbanyak.

d. Meningkatkan kesejahteraan warga dengan cara mengikutsertakan rakyat dalam berbagai diskusi.

a. Sosialisasi kepada masyarakat dengan jelas sehingga tidak terjadi kesulitan dalam pelaksanaan.

b. Pemimpin yang baik adalah yang mampu mengayomi rakyatnya dengan bijak dan penuh keadilan.

c. Meningkatkan wawasan kebangsaan dan politik masyarakat

d. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.

a. Menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budaya.

b. setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.

c. Kebebasan untuk mengungkapkan suatu pendapat terhadap orang lain.

d. Menjamin seluruh rakyatnya dapat hidup damai, nyaman dan tentram.

Keadilan Social Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

V

a. Pembelaan lembaga bantuan hukum kepada seluruh lapisan masyarakat.

b. Adanya otonomi daerah sehingga adanya pemerataan pembangunan di daerah yang tertinggal.

c. Tak ada pembedaan perlakuan pada setiap golongan masyarakat.

d. Terciptanya keadilan yang merata bagi rakyat.

a. Adanya pembayaran pajak yang progresif dan proposional.

b. Meningkatnya kualitas pelayanan Keluarga Berencanac. Meningkatnya kualitas prasarana dan fasilitas

perhubungand. Adanya penerangan yang bisa dinikmati keseluruh warga.

a. Menjaga konsistensi perencanaan tata ruang dan keberlanjutan sumber daya alam serta lingkungan.

b. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

c. Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.

d. Mewujudkan kemajuan daerah yang merata.

ANALISA STRATEGI SITUASI & KONDISI LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA MENURUT PENGERTIAN KEADILAN SOSIAL, KESEJAHTERAAN UMUM DAN BERSATU DENGAN

STUDI KASUS DI BREBES

Page 8: Tugas Pancasila Kota Brebes Indah

POLA PIKIR :

POLA PIKIR JUDUL DARI HASIL ANALISA

SITUASI & KONDISI

LANDASAN DAN

TUJUAN PENDIDIKA

N PANCASILA

STUDI KASUS DI BREBES

SITUASI & KONDISI

LANDASAN DAN

TUJUAN PENDIDIKA

N PANCASILA

STUDI KASUS DI BREBES

PANCASILA1) Ketuhanan Yang Maha Esa2) Kemanusiaan Yang Adil Dan

Beradab3) Persatuan Indonesia4) Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh

Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan

5) Keadilan Social Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

MASYARAKAT INDONESIA

KHUSUSNYA BREBES

KEADILAN SOSIAL

MEMAJUKAN KESEJAHTERAAN UMUM

MERDEKA

Page 9: Tugas Pancasila Kota Brebes Indah

PENUTUP

1. Kesimpulan

a. Setiap warga negara indonesia bebas memilih agamanya masing-masing.

b. Memajukan kesejahteraan umum seharusnya ditandai dengan semakin meningkatnya kesejahteraan hidup bangsa secara keseluruhan di daerah mana pun

ia berada.

c. Mencerdaskan kehidupan bangsa akan dicapai melalui pendidikan yang berkualitas dan memberikan kesempatan yang luas kepada anak bangsa untuk

dapat mengenyamnya secara adil.

d. Masyarakat telah kehilangan orientasi nilai dan arena kehidupan menjadi hambar, kejam, gersang dalam kemiskinan budaya dan kekeringan spiritual.

2. Saran-saran

a. Jangan memaksakan agama kita kepada orang lain karena itu merupakan hak asasi manusia masing-masing.

b. Setiap pemerintah daerah harusnya selalu meninjau daerah-daerah terpencil agar mengetahui kondisi warganya.

c. Jangan membedakan golongan dan etnis antar warga.

d. Keberhasilan suatu provinsi bergantung pada masyarakatnya, jadi pemerintah daerah seharusnya selalu mengajak rakyatnya dalam berdiskusi untuk

memajukan wilayahnya.