tugas pak sweden.docx

14
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2 NAMA : 1. 2. 3. 4. 5. 6. I PUTU WAHYU RAMADINATA (34) UNIVERSITAS MAHASARASWATI GIANYAR KATA PENGANTAR

Transcript of tugas pak sweden.docx

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2 NAMA:1. 2. 3. 4. 5. 6. I PUTU WAHYU RAMADINATA(34)

UNIVERSITASMAHASARASWATIGIANYARKATA PENGANTAR

Om Swastiastu,Atas puji dan syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat sesuai waktu yang ditentukan.Dengan selesainya tugas ini, kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.Akhirnya perlu juga dikatakan bahwa tugas ini bukanlah merupakan sesuatu yang sempurna, mengingat kami hanyalah manusia biasa yang sangat jauh dari kesempunaan. Sejalan dengan keterbatasan yang kami miliki tersebut, maka tugas ini masih sangat terbuka terhadap kritik maupun saran yang bertujuan agar lebih menyempurnakan makalah ini. Semoga dengan selesainya tugas ini akan memberikan manfaat sebagaimana yang diharapakan.Om Santi, santi, santi Om

Gianyar, 24 Mei 2015

DAFTAR ISIKATAPENGANTAR..........................................................................................1DAFTARISI.........................................................................................................BABIPENDAHULUANA. LatarBelakang............................................................................B. RumusanMasalah.......................................................................C.Tujuan.........................................................................................BABII PEMBAHASANA. DasarHukum..............................................................................B. PengertianBUMN......................................................................C. PendirianBUMN........................................................................D. PengurusanBUMN.....................................................................E. PengawasanBUMN....................................................................F. PembubaranBUMN....................................................................BABIIIPENUTUPA.Kesimpulan.................................................................................DAFTAR PUSTAKA............................................................................................

BAB IPendahuluanA. Latar BelakangBadan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai salah satu dari pelakuekonomi dalam sistem perekonomian nasional dimana seluruh atau sebagianbesar modalnya berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan, ikut berperandalam menghasilkan barang dan/atau jasa yang diperlukan dalam rangkamewujudkan sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat. Selain itu, BUMNjuga semakin berperan dalam hal sebagai pelopor dalam sektor-sektor usahayang belum diminati oleh swasta, pelaksana pelayanan publik, penyeimbangkekuatan-kekuatan swasta besar dan turut membantu pengembangan usaha kecildan koperasi, serta sebagai salah stau sumber penerimaan Negara yangsignifikan dalam bentuk berbagai jenis pajak, dividen, dan hasil privatisasi.Semakin besarnya peranan BUMN sebagai bagian dari sistemperekonomian nasional menunjukkan betapa pentingnya kedudukan BUMNsekarang ini. Untuk itu, maka perlulah kita untuk memahami bagaimana prosespendirian, pengurusan, pengawasan, dan pembubaran BUMN.B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan BUMN?2. Apa dasar hukum yang mendasari pendirian, pengurusan, pengawasan, danpembubaran BUMN?3. Bagaimana proses pendirian, pengurusan, pengawasan, dan pembubaranBUMN?C. Tujuan1. Mengetahui pengertian, bentuk, dan tujuan dari BUMN2. Mengetahui dasar hokum dan memahami proses dalam pendirian,pengurusan, pengawasan, dan pembubaran BUMN

BAB IIPembahasan

A. Dasar hukum1. Pasal 33 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 19452. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas3. Undang -undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara5. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara6. Peraturan pemerintah Nomor 45 tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,Pengawasan, dan Pembubaran BUMN

B. Pengertian BUMNBerdasarkan PP No. 45 tahun 2005,BUMN adalah badan usaha yangseluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaansecara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.Bentuk BUMN antara lain:1. PerseroPersero adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yangmodalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 % (limapuluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia yangtujuan utamanya mengejar keuntungan.Organ persero terdiri dari RUPS, Direksi, dan Komisaris2. PerumPerum adalah BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidakterbagi atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupapenyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan sekaligusmengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaanOrgan Perum terdiri dari Menteri, Direksi, dan Dewan Pengawas.Tujuan pendirian BUMN :

a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasionalpada umumnya dan penerimaan negara pada khususnyab. Mengejar keuntunganc. Menyelenggarakan kemanfaatan umumberupa penyediaan barangdan/atau jasa yang bermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajathidup orang banyakd. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belumdapat dilaksanakanoleh sektor swasta dankoperasie.Turut aktifmemberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusahagolongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.

C. Pendirian BUMN

Sesuai dengan UU No. 19 tahun2003 , BUMN didirikan dengan maksud :1. Memberikan sumbangan bagi perekonomian nasional pada umumnyadanpenerimaan Negara pada khususnya2. Mengejar keuntungan3. Menyelenggarakan kemanfaatan umumberupa penyediaan barang dan/ataujasa yangbermutu tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hiduporangbanyak4. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang dapat dilaksanakan olehsektor swasta dan koperasi5. Turut aktif memberikan bimbingan danbantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi danmasyarakat

Pendirian BUMN ditetapkan dengan peraturan pemerintah, dimana dalamperaturan pemrintah tersebut setidaknya memuat :1. Penetapan pendirian BUMN2. Maksud dan tujuan didirikan BUMN3. Penetapan besarnya penyertaan besarnya kekayaan Negara yang dipisahkandalam rangka pendirian BUMNYang dimaksud pendirian BUMN meliputi :

1. Pembentukan Perum atau Persero baruDalam hal pendirian persero ini haruslah dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan dibidang perseroan terbatas.Khusus untukpendirian Perum, Peraturan Pemerintah tersebutmemuat pula anggaran dasar Perum bersangkutan dan penunjukan Menteri selaku wakilpemerintah sebagai pemilik modal.

2.Perubahan bentuk unit instansi pemerintah menjadiBUMNDalam hal pendirian BUMNdilakukan dengan mengalihkan unitinstansi pemerintah menjadi BUMN, makadalam peraturan pemerintahtentang pendirian BUMN yang dimaksud, dimuatketentuan bahwa seluruhatau sebagian kekayaan, hak dan kewajiban unitinstansi pemerintah tersebutberalih menjadi kekayaan, hak dan kewajiban BUMN yang didirikan.3. Perubahan bentuk badan hukum BUMN4. Pembentukan BUMN sebagai akibat dari peleburan Perserodan Perum.

Dari hal diatas, maka dapat dilihat bahwa pendirian BUMN tidak hanyadilakukan dengan membentuk Persero atau Perumyang baru, tetapi jugadapat dilakukan dengan ketiga cara lain di atas.Pendirian BUMN dilakukandengan memperhatikan ketentuan mengenai tatacara penyertaan modaldalam rangka pendirian BUMN.Di dalam pendiriannya BUMNharuslah memiliki anggaran dasar.BUMN memiliki tempat kedudukan di dalam wilayahIndonesia, dimanaketentuan mengenai tempat kedudukan BUMN tersebut diungkapkan didalamanggaran dasar. Begitu juga dengan jangka waktu berdirinya BUMN jugatercantum di dalam anggaran dasarnya. Berikut rincian apa sajayang termuatdalam anggaran dasar baik untuk Persero maupun Perum.Anggaran dasar Perseromemuat sekurang-kurangnya :1. Nama dan tempat kedudukan Perseroan2. Maksud dan tujuan sertakegiatan usaha Perseroan3. Jangka waktu berdirinyaPerseroan4. Besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor5. Jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiapklasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiapsaham6. Nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris7. Penetapan tempat dan tata carapenyelenggaraan RUPS8. Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota DireksidanDewan Komisaris9.Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen.

Ketentuan-ketentuan lainmenurut Peraturan Pemerintah ini.Dalam hal terjadiperubahan anggaran dasar Persero maka perubahananggaran dasar tersebut harus ditetapkan dalamRUPS dan acaramengenaiperubahan anggaran dasar tersebut harus dicantumkan dalam panggilan RUPS secara jelas. Atas perubahan anggaran dasar tersebut haruslah memperolaeh persetujuan dari Menteri.Dalam hal terjadi perubahan anggran dasar Perum, ini sitifpengusulan atas perubahan anggran dasar ini dapat berasal dari Menteri Teknis maupundar iMenteri BUMN.1. Jika usulan atas perubahan anggaran dasar Perum ini berasal dari MenteriBUMN maka usulan inilangsung disampaikan kepada presiden disertaidengan dasar pertimbangan yang telah dikajibersama dengan menteri teknisatau dapat juga dalampengkajian ini menyertakan Menteri/Pimpinanlembala lain apabila hal inidianggap perlu.2. Jika usulan atas perubahan anggaran dasar ini berasal dari Menteri Teknismaka usulan ini harus disampaikan terlebih dahulu kepada Menteriuntukkemudian dilakukan pengkajian atas usulantersebut yang dikoordinaskanoleh Menteri . Jikausulan tersebut dianggap layak maka, selanjutnya usulantersebut akan disampaikan kepada Presiden.

Keterlibatan Menteri Teknis dalamproses perubahan anggaran dasarPerum diperlukan sehubungan dengan terjadinyaperubahan kebijakan sektoraldi tempatBUMN melakukan kegiatan usaha, adanya kewajiban pelayananumum (public service obligation) serta peraturan perundang-undangan yang mengharuskan dilakukanperubahan anggaran dasar Perum. Yang dimaksud dengan perubahan anggaran dasar Perum yang berkaitan dengan perubahan modaldilakukan berdasarkan ketentuan mengenaitata carapenambahan penyertaan modal Negara pada BUMN adalah ketentuanyang diatur dalam peraturanpemerintah sebagai pelaksanaan Pasal 4 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.Penulisan / penentuan nama untuk Persero atau Perumtidaklah bisadilakukan secara sembarangan. Atas penulisan nama inipun sudah diatur dalamPP No. 45tahun 2005. Ketentuan mengenai penulisan nama Persero maupunPeru minidimaksudkan untuk membedakan manayang merupakan perusahaanmilik Negara dan manayang merupakan perusahaan milik swasta. Berikutaturan penulisan nama baik untuk Persero maupun Perum.1. Penulisan nama Persero dilakukan sebagai berikut:a) Dalam hal penulisan namaPersero dilakukan secara lengkap, maka didahului dengan perkataan Perusahaan Perseroan (Persero), diikutidengan singkatan PT dan kemudian diikuti dengan nama perusahaanb) Dalam hal penulisan namaPersero dilakukan secara singkat, maka kata (Persero) dicantumkan setelah singkatan PT dan nama perusahaan.2. Nama Perum didahului dengan perkataan Perusahaan Umum (Perum)atau dapat disingkat Perum yang dicantumkan sebelum namaperusahaan.

D. Pengurusan BUMN

Sekalipun BUMN adalah milik Negara, akan tetapi pembinaan danpengelolaanBUMN tetepadidasarkanpada prinsipprinsip perusahaan yangsehat. Selain tunduk pada peraturan yang berlaku terhadap BUMN, para DireksiBUMN juga berpegang teguh padapenerapan prinsip good corporategovernance, yaitu :1. Transparansi : Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan danketerbukaan dalam mengungkapkan informasi material danrelevanmengenai perusahaan.2. Kemandirian: Keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesionaltanpa benturankepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihakmanapun yang tidak sesuaidengan peraturan perundangundangan dan prinsipprinsip korporasiyang sehat.3. Akuntabilitas: Kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organsehingga pengelolaan perusahaan dapat dilaksanakan secara efektif.4. Pertanggungjawaban: Suatu keadaan dimana stiap apa keputusan atau tindakan yang diambil/dilakukan dapat dipertanggungjawabkan, adakejelasannya.5. Kewajaran: Kesesuaian di dalampengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangundangan dan prinsipprinsip korporasi yang sehat.Kepengurusan BUMNdilaksanakan olehDireksi. Pengangkatan danpemberhentian Direksi dilakukan oleh RUPS untuk Persero dan Menteri unukPerum. Orang atau perseorangan yang dapat diangkat untuk menjadi direksiadalah seseorang yangmemiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, kejujuran,pengalaman, perilaku yang baik serta memiliki dedikasi yang tinggi untukmemajukan dan mengembangkan perusahaan. Selain itu,calon direksi BUMNharuslah orang yang mampu melakukan perbuatan hukum(cakap hukum) dantidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota direksi ataukomisari ataudewan pengawas yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan atauperum dinyatakan pailit atau orang yang tidak pernah dihukum karenamelakukan tindak pidana yag merugikaan Negara.

Untuk dapat diangkat sebagai direksi BUMN, maka orang tersebutharuslah lulus uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yangdilaksanakan oleh sebuah timatau lembaga professional yang ditunjuk olehMenteri.Untuk BUMN yang tidak seluruh sahamnya dimilikioleh negara,ketentuan uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) hanya berlaku bagicalon anggota Direksiyang mewakili pemerintah.Jika dinyatakan lulus ujimaka direksi harus menandatangani kontrakmanajemen.Kontrak manajemen berisikan janji-janji atau pernyataan calonanggota Direksi, yaitu apabila diangkat/diangkat kembali menjadianggotaDireksi antara lain akan memenuhi segala target yang ditetapkan olehRUPS/Menteri dan menerapkan prinsip-prinsip good corporatgovernance.Dalam hal direksi terdirilebih dari satu orang maka salahsatunyadiangkat sebagai Direktur Utama.Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap sebagai:1. Anggota Direksi pada BUMN lain, badan usaha milikdaerah, dan badanusaha milik swasta2. Jabatan struktural dan fungsional lainnya dalaminstansi/lembaga pemerintahpusat dan daerah3. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan4. Jabatan lain yang dapatmenimbulkan benturan kepentingan.

Jabatan anggota Direksi berakhir apabila:1.Meninggal dunia2.Masa jabatannya berakhir3.Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS/Menteri4.Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksiberdasarkanketentuan Peraturan Pemerintah No. 45tahun 2005 danperaturan perundang-undangan lainnya.Berikut adalah penjelasan tentang kepengurusana BUMN :1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan MenteriRUPS adalah organ persero ynag miliki kekuasaan tertinggi dalamPersero dan memegang segala wewenang yang tidakdiserahkan kepada Direksi atau Komisaris. RUPSberwenang untuk mengangkat danmemberhentikan anggotaDireksi, menetapkan jumlah anggotaDireksi,mengesahkan rencana kerja dan anggaran perusahaan, dan melakukanperubahan rencana kerja dan anggaran perusahaan.Jika pada Persero yang memiliki kekuasaan tertinggu adalah RUPSmaka dalam Perum yang memiliki kekuasaan tertinggi atas perum adalah Menteri2. DireksiDireksi adalah orang/perseoranganyang diberikan wewenang untunkmengurus BUMN.Direksi wajib menyiapkan rancangan Rencana Jangka Panjang yangmerupakan rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan BUMN yanghendak dicapai dalam jangka waktu 5(lima) tahun. Selanjutnya, RancanganRencana Jangka Panjang yang telah ditandatangani bersama denganKomisaris/Dewan Pengawas disampaikan kepada RUPSuntuk Persero danMenteri untuk Perumuntuk memperoleh pengesahan. Rencana JangkaPanjangtersebutsekurang-kurangnya memuat:a. Evaluasi pelaksanaan Rencana Jangka Panjang sebelumnyab. Posisi BUMN pada saatpenyusunan Rencana Jangka Panjangc. Asumsi-asumsi yang dipakai dalampenyusunan Rencana Jangka Panjangd. Penetapan misi, sasaran, strategi, kebijakan danprogram kerja Rencana Jangka Panjang.

Direksi juga wajibmenyiapkan rancangan Rencana Kerja dan AnggaranPerusahaan yang merupakan penjabaran tahunan dari Rencana JangkaPanjang. Rencana Kerja danAnggaran Perusahaan ini sekurang-kurangnyamemuat:a. Misi, sasaran usaha, strategi usaha,kebijakan perusahaan, dan programkerja/kegiatanb. Anggaran perusahaan yang dirinci atassetiap anggaran programkerja/kegiatanc. Proyeksi keuangan perusahaan dan anak perusahaannyad. Hal-hal lain yang memerlukan keputusan RUPS untuk Persero danMenteri untuk Perum.Selain itu, Direksi wajibmenyiapkan laporan berkala yang memuatpelaksanaan Rencana Kerjadan Anggaran Perusahaan.Laporan berkalatersebut meliputi laporan triwulanan dan laporan tahunan. Selain laporanberkala Direksi sewaktu-waktu dapat pula memberikanlaporan khususkepada Komisaris dan/atau RUPS untuk Persero atau kepada DewanPengawas dan/atau Menteri untuk Perum.Laporan keuangan Perseroharus memuatsekurang-kurangnya:a. Laporan keuangan yang terdiri atassekurang-kurangnya neraca akhirtahun buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun bukusebelumnya, laporan laba rugi dari tahun buk uyang bersangkutan, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas, serta catatan ataslaporan keuangan tersebutb. Laporan mengenai kegiatan Perseroanc. Laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungand. Rincian masalah yang timbulselama tahun buku yang mempengaruhikegiatan usaha Perseroane. Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan olehDewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampauf. Nama anggota Direksi dan anggota Dewan Komisarisg. Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gajiatau honorarium dantunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuktahun yangbaru lampau.

Laporan keuangan Perum memuat sekurang-kurangnya :a. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun bukuyang barulampau dan perhitungan laba rugi dari tahun bukuyang bersangkutanserta penjelasan atas dokumen tersebutb. Neraca gabungan dan perhitungan laba rugigabungan dariperusahaanyang tergabung dalam satu grup,disamping neraca dan perhitungan labarugi darimasing-masing perusahaan tersebutc.Laporan mengenai keadaan dan jalannya Perum, serta hasilyang telahdicapaid. Kegiatan utama Perum danperubahan selama tahun buku

3.Komisaris/ Dewan PengawasKomisaris / Dewan Pengawas adalahorgan Persero/Perum yang berugasmelakukan pengawasan dan memberikan nasehat kepada Direksi dalammenjalankan kegiatan kepengurusan BUMN.Komisaris diangkat dandiberhentikan oleh RUPS, sedangkan Dewan Pengawas diangkat dandiberhentikan oleh Menteri.Orangperseorangan dapat diangkat menjadi Komisaris/ Dewan Pengawas apabila memiliki integritas, dedikasi, memahami masalahmasalah manajemen perusahaan yang berkaitan dengan salah satu fungsimanajemen, memiliki pengetahuan yang memadai di bidang usahaperusahaan, da dapat menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakantugasnya. Selainitu, mereka harusmampu melaksanakan perbuatan hukumdan tidak pernah dinyatakan pailitatau dinyataka bersalah menyebabkansuatu Persero atau Perum pailit atautidak pernah dihukum karenamelakukan tindakan yang mengakibatkan kerugian keuangan Negara.

E. Pengawasan BUMN

Pengawasan BUMN adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Komisaris/Dewan Pengawas untuk menilai BUMN dengan caramembandingkan antara keadaan yang sebenarnya dengan keadaan yangseharusnya dilakukan, baikdalam bidang keuangan dan/atau dalam bidangteknis danoperasional.Pengawasan Pesero dilakukan olehKomisaris sedangkan untuk Perumdilakukan oleh DewanPengawas. Pengangkatan danpemberhentian Komisarisdilakukanoleh RUPS sedangkan untuk Dewan Pengawas dilakukan olehMenteri.Anggota Komisaris dan Dewan Pengawas dilarangmemangku jabatan rangkap sebagai :1. Anggota Direksi pada BUMN, badan usaha milik daerah, badan usaha milikswasta2. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan3. Jabatan lain yang dapatmenimbulkan benturan kepentingan.Pemberhentian anggota Komisaris dan Dewan Pengawas dapat terjadi sewaktuwaktu berdasarkan keputusan RUPS untuk Persero danMenteriuntuk Perum dimana pemberhentian ini dapatdilakukan apabila berdasarkan kenyataan,anggota Komisaris danDewan Pengawas yang bersangkutan:1. Tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik2.Tidak melaksanakan ketentuan peraturanperundang-undangan dan/atauketentuananggarandasar3.Terlibat dalam tindakan yang merugikan BUMN dan/atau Negara4.Dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilanyang mempunyai kekuatanhukum yang tetap5.Mengundurkandiri.Jabatan anggota Komisaris dan Dewan Pengawas berakhir apabila:1.Meninggal dunia2.Masa jabatannya berakhir3.Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS untukPersero dan Menteriuntuk Perum4.Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Komisarisdan DewanPengawas berdasarkan ketentuan Peraturan Pemerintah inidan peraturan perundang-undangan lainnya.

Komisaris dan Dewan Pengawas bertugas untuk:1.Melaksanakan pengawasan terhadap pengurusan BUMN yang dilakukan oleh Direksi2.Memberi nasihat kepada Direksi dalammelaksanakan kegiatan pengurusanBUMN.Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya, KomisarisdanDewan Pengawas dapat mengangkat seorangsekretaris Komisaris/DewanPengawas atas beban BUMN. Serta jika dianggap perlu, Komisaris dan DewanPengawas dalam melaksanakan tugasnya juga dapatmemperoleh bantuantenaga ahli untuk hal tertentu danjangka waktu tertentu atas beban BUMN.

Selain Komisaris / Dewan Pengawas, BUMN juga memilikiunitpengawas yang meliputi :

1.Satuan Pengawas Intern (SPI)Satuan Pengawas Intern ini dibentuk di setiapBUMN.

SPI dipimpinoleh seorang kepala yang bertanggungjawab kepada Direktur Utama.Berikut ini adalah tugas dari SPI :a) Membantu Direktur Utama dalammelaksanakan pemeriksaanoperasional dan keuangan BUMN,menilai pengendalian, pengelolaandan pelaksanaannya pada BUMN serta memberikan saransaranperbaikannyab) Memberikan keterangan tentang hasil pemeriksaan atau hasilpelaksanaantugas Satuan Pengawasan Intern kepada Direktur Utamac) memonitor tindak lanjut atas hasilpemeriksaan yang telah dilaporkan.

2. Komite AuditKomite audit adalah sebuah komite yang dibentuk olehKomisaris/Dewan Pengawas yang bekerja secara kolektif dan membantudalam pelaksanaan tugas dari Komisaris/Dewan Pengawas. Komite auditdipimpin oleh seorang kepalayang bertanggungjawab kepadaKomisaris/DewanPengawas.Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai anggota komiteaudit adalah:a. Memiliki integritas yang baik dan pengetahuan serta pengalaman kerjayang cukup di bidang pengawasan/pemeriksaanb.Tidak memiliki kepentingan/keterkaitan pribadi yang dapat menimbulkandampak negatif dan konflikkepentingan terhadap BUMNyangbersangkutanc.Mampu berkomunikasi secara efektif.Ketua dari komite audit adalah anggota komite audityang merupakananggota Komisaris atau Dewan Pengawas dan jika ternyata ada anggota darikomite audit yang merupakan anggota atau bagian dari institusilain makainstitusi asal dari anggota komite audititu tidak diperbolehkan untukmemberikan jasa untuk BUMN.Komite audit bertugas untuk:a) Membantu Komisaris/Dewan Pengawas dalam memastikan efektivitassistem pengendalian intern dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternalauditor dan internal auditorb) Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audityang dilaksanakan olehSatuan Pengawasan Intern maupun auditor eksternalc) Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistempengendalian manajemen serta pelaksanaannyad) Memastikan telah terdapat prosedur reviewyang memuaskan terhadapsegala informasiyang dikeluarkan perusahaane) Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatianKomisaris/Dewan Pengawas serta tugas-tugas Komisaris/DewanPengawas lainnya.

3. Komite LainKomisaris dan Dewan Pengawas dapat membentuk komite lain untukmembantu tugas Komisaris/Dewan Pengawas. Ketentuan lebih lanjutmengenai komite lain ini diaturdengan Peraturan Menteri.

F. Pembubaran BUMN

Sebagaimana pendiriannya, pembubaran BUMNjuga ditetapkandengan Peraturan Pemerintah. Untukpembubaran Persero, pembubarannyaharus dilakukan sesuai dengan ketentuan dan prinsipprinsip yang diaturdidalam peraturan perundangundangan yang mengatur tentang PerseroanTerbatas.Pembubaran Perseroan terjadi:

a. Berdasarkan keputusan RUPSU sulan ataspembubaranPersero yangdidasarkan padakeputusanRUPS dapat diajukan baik oleh Menteri BUMN maupun Menteri teknis:1) Dalam hal usulan atas pembubaran BUMN ini diajukanoleh MenteriBUMN, maka usulan inidisampaikan kepada Presiden disertaidengan dasar pertimbangan yag telah dikajibersama dengan MenteriKeuangan. Pengkajian atasrencana pembubaran Persero ini jugadapat mengikutkan Menteri Teknis, Menteri lain, dan/atau pimpinan instansi lain yang dianggap perludengan ataupun tanpa menggunakankonsultanindependen.2) Dalam hal usulan atas pembubaran BUMN ini diajukanoleh MenteriTeknis, maka sebelum usulan inidisampaikan kepada Presiden makausulan pembubaran Persero tersebut disampaikan dulu kepadaMenteri BUMN untukselanjutnya dilakukan pengkajian yangdikoordinasikan oleh Menteri BUMN.Pembubaran Perseroan tidakmengakibatkan Perseroankehilanganstatus badan hokum sampai dengan selesainya likuidasidanpertanggungjawaban likuidator diterimaoleh RUPS ataupengadilan.Sejak saat pembubaran maka dalam setiap surat yang dikeluarkan olehPerseroan dicantumkan kata dalam likuidasi di belakang namaPerseroan. Pembubaran Perseroandimulai sejaksaat yangditetapkandalam keputusan RUPS.

b. Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasartelah berakhirsecara hukum, jika jangka waktuberdirinya sebagaimana tercantumdalam anggaran dasar Perseroanmaka dilakukan pembubaran Perseroan.Dan paling lambat 30 harisetelahnya, RUPS sudah harus menunjuklikuidator.

c. Berdasarkan penetapan pengadilanselain menetapkan Pembubaran Persero, pengadilan jugamelakukanpenunjukan likuidator untuk Persero yang dibubarkan tersebut.Pengadilan negeri dapatmembubarkan Perseroan atas:1) Permohonan kejaksaan berdasarkan alasan Perseroanmelanggarkepentingan umum atau2)Perseroan melakukan perbuatan yang melanggarperaturanperundang-undangan3)Permohonan pihak yang berkepentingan berdasarkan alasan adanyacacat hukum dalam aktapendirian4)Permohonan pemegang saham, Direksiatau Dewan Komisarisberdasarkan alas an5)Perseroan tidak mungkin untuk dilanjutkan

d. Dengan dicabutnya kepailitan berdasarkan putusan pengadilan niagayang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, harta pailit Perseroan tidakcukup untuk membayar biaya kepailitan

e. Karena harta pailit Perseroan yang telah dinyatakan pailitberada dalamkeadaan insolvensi sebagaimana diatur dalamundang-undang tentangKepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang

f.Karena dicabutnya izin usaha Perseroan sehingga mewajibkan Perseroanmelakukan likuidasi sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.Dalam jangkawaktu paling lambat 30hari terhitung sejaktanggalpembubaran Perseroan, likuidator wajibmemberitahukan:

1) Kepada semua kreditor mengenai pembubaran Perseroan dengan caramengumumkan pembubaran Perseroan dalam suratkabar dan BeritaNegara Republik Indonesia2) Pembubaran Perseroan kepada Menteri untuk dicatat dalamdaftarPerseroan bahwa Perseroan dalam likuidasi.Kewajiban likuidator dalammelakukan pemberesan harta kekayaan Perseroan dalam proses likuidasi meliputipelaksanaan:1) Pencatatan dan pengumpulan kekayaan dan utangPerseroan2) Pengumuman dalam surat kabar danBerita Negara RepublikIndonesiamengenai rencana pembagian kekayaan hasil likuidasi3) Pembayaran kepada para kreditor4) Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada pemegang saham5) Tindakan lain yang perludilakukan dalam pelaksanaan pemberesankekayaan.Likuidator bertanggungjawab kepada RUPSatau pengadilan yangmengangkatnya atas likuidasiperseroan yang dilakukan. Likuidator wajibmemberitahukan kepada Menteri dan mengumumkan hasil akhirproseslikuidasi dalam surat kabar setelah RUPS memberikan pelunasan danpembebasan kepada likuidatoratau setelah pengadilan menerimapertanggungjawaban likuidatoryang ditunjuknya.Selanjutnya Menteri BUMN akan mencatatberakhirnya status badanhokum perseroan dan menghapus nama Perseroan daridaftar Perseroan.Menteri BUMN mengumumkan berakhirnya statusbadan hukum perseroandalam Berita Negara RepublikIndonesia.Pembubaran Perum dapat terjadi karena halhal berikut, antara lain :a. Ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah berdasarkan usulan Menterib. Jangka waktu berdiriyang ditetapkan dalam anggaran dasar telahberakhirPaling lambat 1 tahun sebelum jangka waktu berdirinya Perumberakhir sebagaimana tertera dalam anggaran dasar Perummaka Menteridapat mengajukan usulan perpanjangan jangka waktu berdirinya Perumkepada Presiden. Namun jika usulan itu tidak ditetapka oleh Presidenhingga waktu berdirinya Perum berakhir maka pada tanggal ituPerumbubar. Namun, jika Menteritidak melakukan pengajuan perpanjaganPerum maka Menteri makaMenteri mengajukan rancangan PeraturanPemerintah mengenai Pembubaran Perum kepadaPresidenc. Penetapan pengadilanPengadilan dapat membubarkan Perum dimanapermohonankejaksaan dalam rangka pembubaran Perum didasarkan pada alasankuat bahwa Perummelanggar kepentingan umum.Dalam penetapanpengadilan ini juga ditetapkan pulapenunjukan likuidator.d. Dicabutnya putusan pernyataan pailit oleh Pengadilan Niagasebab hartapailit Perum tidak cukup untukmembayar biaya kepailitane. Perum dalam keadaan tidakmampu membayar (insolven) sebagaimanadiatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan di bidangkepailitan.Dalam jangkawaktu paling lambat 30hari terhitung sejaktanggalpembubaran Perum, likuidator wajib :1) Mendaftarkan pembubaran Perum sesuai denganperaturan perundang-undangan di bidang wajibdaftar perusahaan2) Mengumumkan pembubaran Perum dalam 2 (dua)surat kabar harian3) Memberitahukan kepada semua kreditornya dengan surattercatat mengenaibubarnya Perum.Dalam hal Perum bubar, maka Perum tidak dapat melakukan perbuatanhukum kecuali diperlukanuntuk membereskan kekayaannya dalam proseslikuidasi.Tindakan pemberesan inimeliputi:1) Pencatatan dan pengumpulan kekayaan Perum2) Penentuan tata carapembagian kekayaan3) Pembayaran kepada para kreditor4) Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada Menteri5) Tindakan-tindakan lainyang perlu dilakukan dalampelaksanaanpemberesan kekayaanLikuidator yang ditunjuk olehMenteri bertanggung jawab kepadaMenteri atas pelaksanaan Likuidasi Perum yang dilaksanakannya, sedangkaLikuidator yang ditunjuk olehPengadilan bertaanggung jawab kepadaPengadilan.Likuidator wajib mendaftarkan dalam DaftarPerusahaan danmengumumkan dalam Tambahan BeritaNegara Republik Indonesia hasilakhir proses likuidasi serta mengumumkannya dalam 2 (dua) surat kabarharian dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah ditetapkannyakeputusan Menteri atau pengadilan mengenai persetujuan atas hasilakhirlikuidasi.

BAB III PenutupA. KesimpulanDari uraian diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa Persero danPerum sebagai bentuk dari BUMNyang merupakan badan usaha yang seluruhatau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secaralangsung yang berasal dari kekayaan negara yangdipisahkan, memiliki tujuanumum yaitu untukmemajukan kesejahteraan rakyat.Dan karena tujuan dan sumber pendanaan BUMN ini maka pengelolaanBUMN tidak bisadilakukan secara sembarangan. Dan karena ituditetapkanlahPeraturan Pemerintah Nomor 45tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan,Pengawasan, danPembubaran BUMN.Dengan adanya Peraturan Pemerintah inimaka dalam rrangka pengelolaan BUMN tidak boleh menyalahi aturan yangsudah ditetapkan dalamPeraturan Pemerintah tersebut begitu juga aturanhokum yang mengatur tentang BUMN ini sebagaimana telah disebutkan dalambab 2 Pembahasan bagian A. mengenai Dasar Hukum.

Daftar Pustaka

Bahan Ajar Pengelolaan Investasi Negara.2010.Jakarta : Sekolah Tinggi AkuntansiNegaraUndang-undangNomor40 tahun2007tentang Perseroan TerbatasUndang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentangBadan Usaha Milik NegaraPeraturan pemerintahNomor 45 tahun 2005 tentangPendirian, Pengurusan,Pengawasan, danPembubaran BUMN