TUGAS PAK PRANOTO.docx

47
PRAKTIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON TUGAS UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Praktik Konstruksi Batu dan Beton yang dibina oleh Bapak Pranoto oleh: Anggraido Agus S. 110522302333 Arman Cahya S. 110522302327 Darlis Widodo 110522302326 UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Transcript of TUGAS PAK PRANOTO.docx

Page 1: TUGAS PAK PRANOTO.docx

PRAKTIK KONSTRUKSI BATU DAN BETON

TUGAS

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Praktik Konstruksi Batu dan Beton

yang dibina oleh Bapak Pranoto

oleh:

Anggraido Agus S. 110522302333

Arman Cahya S. 110522302327

Darlis Widodo 110522302326

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL DAN BANGUNAN

Januari 2013

Page 2: TUGAS PAK PRANOTO.docx

BOWPLANK

PEMASANGAN BOWPLANK

A. PENDAHULUAN

Tujuan Umum : 1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara bouwplank pada pekerjaan suatu

proyek dan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut.2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dan proses

pemasangan bouplank dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut dengan benar.3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pemasangan bouwplank yang

datar dan tidak miring. Tujuan Kkusus : 1. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan bowplank dengan benar.2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.

B. BAHAN1. Kayu : sebagai bahan utama yang digunakan untuk bouwplank.2. Tali : sebagai batas yang di kerjakan/sipat datar.

C. ALAT 1. Gerobak : alat yang digunakan untuk mengangkut bahan-bahan.2. Palu : alat memukul paku dan kayu3. Paku : alat pengikat kayu.4. Sabit : alat menajamkan bagian bawah kayu.5. Meteran : alat yang digunakan mengukur.6. Siku : alat yang digunakan untuk menyiku bagian pojok.7. Unting-unting : alat untuk meluruskan ( vertikal ).8. Gergaji : alat untuk memotong kayu.9. Sekrop : sebagai alat untuk mengambil pasir.10. Cetok : sebagai alat untuk meratakan pasir.11. Timba : sebagai alat untuk memudahkan pengambilan pasir.

D. KESELAMATAN KERJA1. Pakailah jas lab agar pakaian kita tidak kotor.2. Pakailah sarung tangan bangunan agar tangan tidak terluka.3. Pakailah helm bangunan untuk melindungi kepala.4. Gunakan sepatu boot untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu.5. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi.6. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan perhatian pada pekerjaan.7. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

E. LANGKAH KERJA YANG ADA DI PROYEK1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.2. Siapkan kayu untuk pembatas.3. Ukur bagian yang akan dikerjakan.

Page 3: TUGAS PAK PRANOTO.docx

4. Tancapkan kayu pertama dengan menggunakan palu.5. Pasang kayu penahan kayu utama dengan menggunakan paku.6. Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran.7. Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakaan dengan menggunakn unting-

unting supaya tegak.8. Pasang tali pada batas bouwplank tadi sampai kayu berikutnya.9. Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.10. Periksa kembali ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas.

F. KESIMPULAN DARI HASIL PENGAMATANDari pekerjaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pemasangan bouwplank harus diperhatikan kelurusan dan kedataran tali yang digunakan sebagai pembatas kerja menggunakan unting-unting. Dan pekerjaan dalam proyek tersebut sudah benar karena sudah sesuai dengan prosedur-prosedur dan aturan atau teori yang disarankan. Dari pengamatan saya pemasangan bouwplank di lapangan telah sesuai dengan teori yang kami pelajari di perkuliahan.

1. Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah

2. Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang akibat pelaksanaan galian

3. Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda.

4. Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank lainnya.

5. Letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua)

6. Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding batu bata.

Bentuk hasil pemasangan bouwplank dapat dilihat pada gambar berikut :

Pemasangan Bouwplank

Page 4: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Posisi Bouwplank Terhadap Pondasi Dan Dinding Bata

Bouwplank (Papan Bangunan) berfungsi untuk membuat titik-titik as bangunan sesuai dengan gambar denah bangunan yang diperlukan untuk penentuan jalur/arah pondasi dan juga sebagai dasar ukuran tinggi/level/peil penentuan ketinggian lantai dalam rumah dengan permukaan jalan.

Page 5: TUGAS PAK PRANOTO.docx

PASANGAN BATU BATA

Cara Pemasangan Dinding Bata

Pemasangan bata sebagai dinding rumah merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk pembuatan dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan harus diperhatikan dari segi kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan pengaruh kesikuan terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material. Untuk mendapatkan hasil maksimal terhadap hal tersebut beberapa faktor yang harus diperhatikan saat pelaksanaan pekerjaan pasangan bata adalah sebagai berikut : A. Kwalitas Material

1. Pastikan bata yang dipakai adalah bermutu baik, secara visual anda dapat lihat bata yang bagus adalah berwarna coklat tua dan bata tidak cepat rapuh. Pastikan permukaan tidak terlalu rapat karena akan menyulitkan penyerapan permukaan bata terhadap mortar sehingga ikatan akan kurang baik.

2. Batu bata kadang ditemukan dalam berbagai ukuran dan lebar yang tidak sama, baik panjang, lebar dan ketebalan. Ukura batu bata yang anda miliki harus diperhatikan, jika anda mendapatkan bata dari supplier yang berbeda dengan ukuran bata yang berbeda, lakukan pemisahan pemasangan supaya pasangan bata kelihatan rapi .

3. Sebelum dipasang lakukan pengecekan kekedapan air pada bata. Jika bata terlalu kering lakukan perendaman bata sekitar 5-10 menit hingga tercapai jenuh permukaan kering pada bata, hal ini dilakukan supaya tingkat penyerapan bata terhadap air campuran adukan/ mortar tidak terlalu cepat, karena pengeringan yang terlalu cepat mengakibatkan kekuatan ikatan tidak baik. Jika bata dalam keadaan basah jangan terlalu dipaksakan untuk dipasang, tunggu permukaan bata agak kering. Permukaan yang terlalu basah mengakibatkan bata akan jenuh menyerap adukan mortar sehingga akan memungkinkan adukan akan meleleh dan air semen akan terbuang dari pasangan. Dan jika bata terlalu kering maka akan menimbulkan penyerapan yang terlalu cepat, yang akan menimbulakn pengikatan tidak terlalu bagus.

4. Lakukan penumpukan material batu bata dekat area dinding yang dipasangkan. Penumpukan material tidak boleh terlalu jauh dan tidak terlalu dekat sehingga menyulitkan pemasangan. Batu bata ditumpuk harus beraturan, supaya memudahkan pengambilan oleh tukang pasang. Untuk pemotongan, harus disediakan satu orang khusus yang melakukan pemotongan

5. Pastikan adukan mortar menggunakan pasir yang baik dengan gradasi yang bagus. Pasir juga dianjurkan tidak banyak mengadung butiran batu dan juga tidak banyak mengandung lumpur. Pastikanpengadukan dilakukan dengan perbandingan campuran dengan seimbang sesuai dengan yang diisyartakan. Biasanya campuran 1:3, 1:4 dan 1:5.

6. Pembuatan adukan harus diperhatikan secar benar, jangan membuat aduakn dalam volume yang terlalu banyak, maksudnya harus diseimbangkan antara volume adukan dengan volume pemasangan . Jika volume adukan terlalu banyak, dikhawatirkan adukan/ mortar sempat mengering.

B. Kelengkapan Peralatan1. Pastikan anda mempunya semua perlatan yang dibutuhkan . Perlengakapan dari mulai

pengadukan, alat pasang, alat potong dan juga alat penghantar material harus tersedia dengan jumlah yang cukup dan kondisi yang baik.

2. Pastikan selalu tersedia benang tukang, paku dan waterpass, yang diperlukan untuk pembuatan garis pandu dan pengecekan kelurusan dan ketegakan pasangan bata.

3. Untuk posisi pemasangan dinding bata pada posisi yang sudah tinggi, harus disediakan scafolding ataupun perancah kayu dipasang dalam kondisi kuat dan posisi yang tidak terlalu jauh

Page 6: TUGAS PAK PRANOTO.docx

dengan dinding yang dipasang. Hindari pemasangan perancah yang bersingggungan langsung dengan dinding yang baru dipasang karena dikhawatirkan bisa membuat pasangan akan roboh / jatuh.

C. Pelaksanaan Pemasangan1. Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan

dinding apakah sudah kondisi baik.2. Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan

bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus dibersihkan supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik. Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara 15 – 20 cm).

3. Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus secara horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke ujung dinding. Untuk ketegakan dibuat garis tegak lurus secara vertical terhadap benang horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis vertical dapat dibuat pada kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan .

4. Jika benang horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan dipasangkan , kemudian dilanjutkan mulai satu demi satu hingga tercapai sambungan dari ujung keujung. Lakukan pengecekan leveling diatas batu bata yang sudah terpasang dan pastikan semua pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah menjadi panduan untuk memasang ketingakt berikutnya. Harus dipasikan ketebal mortar harus tetap sama dan demikian juga pengisian mortar antar bata harus sama.

5. Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung bata dengan pelan sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering maka mortar harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar baru.

6. Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi pinggir pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan biarkan sempat mengering karena hal ini sangat mempengarui kerapian dan kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.

7. Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding. Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap 50 cm . Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang yang dipasangkan sehingga didapatkan ketegakan dinding yang baik dan kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.

D. Pemeliharaan1. Jika pemasangan dinding sudah selesai sampai level yang diinginkan, pasangan harus dipelihara

dari benturan atau pembebanan sampai kondisi ikatan sudah benar benar kering.2. Jika ada bekas adukan/ mortar dibawah pasangan yang menumpuk harus segera dibersihkan,

jangan sampai mengering karena bisa menajdi pekerjaan tambahan saat pelaksanaan pemasangan lantai.

3. Jika pemasangan baru selesai dilakukan, anda perlu juga membuat pengaman atau tanda supaya pasangan tersebut tidak disentuh atau di bentur oleh orang yang lewat.

>< PENGERTIAN PASANGAN BATA - Pasangan bata merupakan bagian dari proses pembangunan berupa pembatas antar ruangan, pasangan bata dapat juga disebut sebagai bagian pengisi atau bagian dari rangka bangunan. - Pasangan bata dikerjakan bersanma - sama dengan pasangan kozen pintu atau kozen jendela sesuai dengan gambar rencana, dan juga yang harus diperhatikan mengenai perletakan dari kolom - kolom praktis yang berfungsi sebagai perkuatan dari dingind bata yang dipasang. - Posisi perletakan kolokm - kolom praktis ditempatkan pada

Page 7: TUGAS PAK PRANOTO.docx

sudut - sudut ruangan, prinsipnya dinding pasangan bata harus ada dipasangakan kolom praktis sejarak 3 - 4 m atau dalam 12 m2 harus dipasangakan sebagai perkuatan pada pasangan batanya. - Kolom praktis merupakan tiang dari besi yang di cor dengan adukan 1 Pc:2Ps:3Kr biasanya ditulis dengan 4 ø 12 atau empat batang besi berdiameter 12 mm dengan cincin / sengkang ø 8 mm sejarak 20 cm - 25 cm. - Fungsi stek agar diperhatikan dan dilaksanakan dari kolom- kolom yang berdiri supaya disiapkan sebelumnya pada jarak - jarak tertentu sehingga setelah di cor kolom - kolom tersebut sudah terpasangkan stek perkuatan itu pada dinding batu bata, jadi kolom praktis sebagai pengaku pasangan dinding batu bata. - Kolom praktis tidak sama fungsinya dengan kolom konstruksi, karena kolom konstruksi berfungsi menahan beban bangunan dan menyalurkan kebawah sampai ke posisi beton sloot dan pondasi batu kalinya. - Pasangan dinding batu bata ada beberapa macam, dapat disebutkan sebagai berikut: Ω Pasangan dinding bata ½ batu Ω Pasangan dinding bata 1 batu Ω Pasangan dinding bata 1 ½ batu Ω Pasangan dinding bata 2 batu - Pasangan dinding batu bata dipasang atau disusun dengan perekat atau adukan/ spesi 1Pc: 4Ps artinya dengan perbandingan adukan satu dolak semen dicampur dengan empat dolak pasir ditambahkan air secukupnya sehingga menjadi adukan yang siap pakai. - Dalam pasangan dinding bata, kita kenal dengan sebutan siar tegak dan siar mendatar, untuk siar tegak kondisi bata disusun ke atas atau vertical dengan posisi ½ bata, jadi siar tegak 1 Pc:4Ps harus kelihatan dipasang zig - zag dan alur siar tegak tidak boleh lurus kebawah. - Hubungan antara kolom praktis dan pasangan dinding bata dalam pelaksanaannya harus bersama - sama artinya pasangan dinding bata jika sudah mencapai ketinggian 1 m, harus segera kolom praktisnyadi cor supaya ada perkuatan untuk memegang pasangan batu batanya. Jadi pengecoran kolom praktis boleh bertahap. Pertanyaan: Kepada Pengasuh Rubrik Keamanan Konstruksi. Bagaimana metode pemasangan batu-bata yang baik? Jelaskan komposisi campuran mortal yang tepat untuk pelaksanaan pasangan bata. Apa pula fungsi tembok pasangan bata yang diberi kolom praktis, kapan harus dipasang kolom praktis tersebut? Terimakasih.

Jawaban:

Batu bata yang dipergunakan dalam pekerjaan ini, biasanya batu bata lokal dari Kulim yang memenuhi ketentuan. Batu bata harus sempurna pembuatan rusuk-rusuknya tajam serta ukurannya sama besar. Sebelum batu bata dipasang harus direndam terlebih dahulu sampai gelembung udara tidak terlihat lagi (jenuh). Batu bata yang dipasang harus utuh, kecuali untuk sambungan atau penutup sudut. Pekerjaan meredam bata memang pada saat ini jarang dilakukan dengan alasan kesulitan kerja, yang sering dilakukan hanya sekedar menyiram batu-bata tersebut.

Untuk semua dinding mulai dari permukaan sloof sampai setinggi 20 cm diatas permukaan lantai dalam ruangan digunakan adukan 1 pc : 2 pasir. Demikian juga untuk dinding yang selalu berhubungan dengan air seperti kamar mandi & WC mulai permukaan sloof sampai setinggi 1,5 m diatas permukaan lantai digunakan adukan 1 pc : 2 pasir. Adukan untuk pasangan lain 1 pc : 4 pasir.

Anda akan mengerjakan pengukuran bangunan (uitzet) secara teliti dan sesuai gambar setelah dinding dipasang. Dalam satu hari pemasangan batu bata tidak boleh lebih tinggi dari 1 (satu) meter dan pengakhiran pemasangan pada satu hari harus dibuat bertangga menurun dan tidak tegak bergigi untuk menghindari retaknya dinding dikemudian hari, semua pemasangan harus rata (horisontal) dan tiap-tiap kali diukur rata lantai dengan menggunakan benang tidak boleh lebih dari 30 cm diatas pasangan dibawahnya.

Pada semua pasangan ½ batu bata, satu sama lain harus dapat mengikat dengan sempurna, tidak dibenarkan menggunakan batu bata pecahan kecuali untuk las-lasan dibawah sudut/tepi. Pada pasangan bata satu batu dan pasangan yang lebih tebal harus disusun sesuai dengan petunjuk

Page 8: TUGAS PAK PRANOTO.docx

atau peraturan yang seharusnya. Pada tiap pertemuan tegak lurus terdapat ikatan pemasangan yang sempurna kecuali ditiap-tiap pertemuan dimana ada tiang-tiang beton merupakan bingkai.

Pemasangan dinding bata dilaksanakan bertahap setiap harinya, diikuti dengan pengecoran kolom praktis. Bidang dinding bata ½ batu yang luasnya lebih dari 10 m harus ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis dengan ukuran 11 x 11 cm dengan tulangan 4 Ø10 beugel Ø6-10).

Semua pasangan baru, harus dijaga jangan terkena sinar matahari langsung dan Anda harus menyediakan karung-karung yang digunakan untuk menutup pasangan serta keadaannya harus basah, selain karung goni juga dapat digunakan karung bagir atau lainnya untuk menutup pasangan tersebut.

Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton (kolom, balok, listplank beton dan lain-lain) harus diberi stek-stek besi beton diameter 8 mm, jarak 50 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik/dicor bersamaan pengecoran beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 20 cm kecuali ditentukan lain.

Page 9: TUGAS PAK PRANOTO.docx

PLESTERAN DINDING

A. PENDAHULUAN:

Plesteran dinding merupakan satu bagian diantara pekerjaan finishing dinding, kenapa kita katakan satu Bagian? ya… karena finishing dinding bukan hanya dengan diplater dan aci dinding saja. Sebagai contoh pada era sekarang tahun 2000an sampai sekarang banyak finishing dinding menggunakan allumunium komposit yang semula hanya sering digunkan untuk gedung-gedung besar saja, akan tetapi sekarang dengan model tipe rumah minimaslis banyak dari gedung (rumah, toko , ruko atau gedung-gedung) yang sudah menggunakan allumunium komposit. Alluminium komposit sekarang (akhir tahun 2011) banyak anda temui pada SPBU(pompa bensin) biasanya berwarna natural (warna asli allumunium) dan di SPBU banyak berwarna merah. Macam-macan finishing dinding semoga dapat kita uraikan pada posting-posting selajutnya.Plesteran dinding adalah pekerjaan pelapisan permukaan dinding dengan meterial tertentu agar tercapai fungsi yang dikehendaki. Ketika menyebut pelasteran dinding sering diasumsikan dengan Plesteran dan acian dinding, penyebutan ini tidak sepenuhnya benar karena dalam keadaan tertentu pekerjaan Plesteran tidak memerlukan acian. Misalnya ketika akan memasang keramik atau batu temple pada dinding, pekerjaan Plesteran sering mendahului sebelum pekerjaan lapis keramik dinding dan batu temple dinding.Plesteran dinding merupakan landasan utama untuk untuk mencapai finishing dinding yang baik, dengan kata lain Plesteran dinding merupakan landasan utama untuk menciptakan wajah rumah anda yang baik. Bayangkan pembaca jika pekerjaan Plesteran dinding anda bergelombang atau tidak rata, maka sebaik apaun cat yang nanti akan digunakan tidaklah dapat menghilangkan permukaan dinding anda yang bergelombang. Dapat dibayangkan jika wajah seorang yang memang dari bawaan lahir sudah tidak rata pada sebagian besar wajahnya maka setebal apapun, semahal apapun dan seahli apapun orang yang meriasnya tidak akan bisa menjadikan wajah seorang tadi rata. Nah akan tetapi lain halnya jika pekerjaan Plesteran sudah rata, hanya mungkin masih terdapat sedikit kasar saja pada permukan yang diplaster tentunya hal ini masih bisa diatasi pada proses pengecatan.

B. Beberapa fungsi Plesteran dinding :

1.Sebagai finishing dinding yang denganya didapatkan dinding yang rata dan indah.Hal ini biasanya dilakuakan juga pengacian setelah plaster2.Sebagai pendahuluan untuk mendapatkan finishing dinding yang baik.Contoh untuk mendapatkan hasil pemasangan dinding granit yang baik bisa dicapai dengan pekerjaan plaster dinding dulu sebelum pekerjaan penempelan granit dinding3.Sebagai lapisan pelindung dari pengaruh cuaca luar.Mungkin anda akan berpikir yang berfungsi sebagai lapisan pelindung cuaca luar adalah dinding bukan Plesteran. Ya memang seperti itu akan tetapi perlu diingat bahwa jika hanya pasangan dinding bata saja tanpa dilakukan pekerjaan Plesteran terutama di daerah dinding yang berhubungan dengan cuaca luar atau dinding bata yang berhubungan dengan tempat yang lembab maka tunggulah sampai berlalu setahun maka dinding adanya bisanya akan didapati lumut-lumut pada bagaian luarnya, sedangkan bagian dalam dinding akan anda dapati banyak bercak-bercak air atau rembesan air.4.Rumahdangriya tidak tahu persis apakah Plesteran dinding ini berfungsi menjadi komponen bangunan yang akan memperkuat rumah anda terutama ketika gempa terjadi. Akan tetapi

Page 10: TUGAS PAK PRANOTO.docx

menurut keyakinan rumahdangriya bahwa Plesteran dinding ini membantu lekatan pasangan dinding bata dan membuat pasangan bata tetap seperti bentuk semula, yang tentu saja karena pasangan bata ini sangat membantu mereduksi kerusakan yang terjadi terutama akibat gaya gempa. Walapaun kecil perannya dalam mereduksi gaya gempa.

C. Komponen penyusun pekerjaan plaster dinding

Secara garis besar komponen penyusun pekerjaan plaster dinding ada 2 :1.Komponen tenagaKomponen tanaga, tentu saja di dalamnya meliputi aspek-aspek pekerja atau orang yang akan mewujudkan pekerjaan Plesteran tadi. Ingat catatan rumahdangriya 1? Pekerjaan Plesteran ini merupakan salah satu unsur utama untuk didaptkan pekerjaan finishing rumah yang baik. Karena begitu pentingnya hasil dari Plesteran ini maka rumahdangriya sangat menyarankan agar pekerjaan plasteren ini dikerjakan oleh orang yang benar-benar bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan kata lain pekerjaan tersebut haruslah dilakukan benar-benar oleh tukang, bukan dilakukan oleh setengah tukang atau pekerja pembantu tukanag.2.Komponen bahanBahan penyusun Plesteran merupakan orang tua kandung sang Plesteran sendiri, yang nantinya sifat dari material Plesteran akan diturunkan kepada Plesteran dinding. Jika pasir yang ada gunakan merupakan kualitas pasir yang bagus maka secara otomatis akan menghasilkan Plesteran yang bagus juga. Hal ini berlaku juga untuk semua meterial penyususn Plesteran dinding. Pada analisa harga satuan sering kita jumpai 2 macan variasi komposisi material untuk pekerjaan Plesteran. Pekerjaan Plesteran dengan perbandingan 1pc:3ps (baca 1 semen dibandinng 3 pasir) dan 1pc:5ps. Walapuan pada kenyataannya pekerjaan Plesteran dilakukan dengan perbandiingan material yang lebih dari itu.

D. Penggunaan Plasteran

Plesteran sesuai dengan fungsi utamanya adalah untuk untuk mendapatkan kerataan dan keindahan dari komponen rumah yang diplaster. Maka Plesteran ini bukan hanya digunakan untuk dinding, biasa digunakan untuk plaster beton juga. Nah Plesteran dengan perbandingan 1:3 ini biasanya digunakan untuk Plesteran beton. Ketika ingin didapatkan dinding dengan kekedapan terhadap air yang baik maka Plesteran dengan kualitas yang baik harus digunakan. Untuk memplaster nya digunakan campuran 1:3 atau yang lebih baik. Dinding kedap air lazimnya digunakan di kamar mandi atau tempat yang berhubungan langsung dengan air.

G B R Cara Buat Plesteran Tembok Yang Baik

Membuat plesteran dinding membutuhkan tehnik melapis dinding yang baik plesteran yang baik

adalah permukaannya rata dan halus, tali air harus rapih, tidak keropos, ketegakan dinding lurus dan

Page 11: TUGAS PAK PRANOTO.docx

rata serta memiliki ketebalan yang hematbagaimana cara membuat plesterannya ?, berikut adalah

caranya:

Pasang dinding batu bata / atau batako sesuai dengan rencana dinding yang sudah dibuat

sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan menghemat pekerjaan

plesteran.

Basahi permukaan dinding batu bata/batako dengan menggunakan air sampai basah dan rata

dalam kondisi jenuh air.

Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang direncanakan.

pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan

penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali ketegakan dan kerataanya,

ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan plesteran yaitu sekitar 1.5

cm s/d 3 cm.

tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran , pastikan instalasi

sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bobok pasang dikemudian hari.

pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan , selalu mengecek kerataanya dengan menggunakan

alat jidar.

setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar tidak terjadi

keretakan dinding.

pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benar-benar kering, kuat,

karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan acian maka terjadi pemanasan pada

dinding yang menyebabkan finishing dinding menjadi retak-retak rambut.

Page 12: TUGAS PAK PRANOTO.docx

PEMASANGAN LANTAI KERAMIK

A. PENDAHULUAN

Tujuan Umum : 1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara untuk memasang keramik

lantai pada pekerjaan suatu proyek dan mampu mengarahkan kepada mahasiswa untuk dapat memasang lantai keramikdengan baik dan benar.

2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam proses pemasangan keramik lantai dan mampu menganalisa alat dan bahan tersebut sesuai dengan fungsinya.

Tujuan Khusus : 1. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan lantai keramik dengan benar.2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.

B. BAHAN1. Keramik : digunakan sebagai bahan utama untuk pemasangan lantai.2. Semen : digunakan sebagai bahan perekat untuk campuran.3. Pasir : digunakan sebagai bahan campuran semen.4. Air : digunakan sebagai bahan campuran semen dan pasir.

C. ALAT 1. Sekrop : digunakan sebagai alat untuk mengambil pasir dan semen.2. Cetok : digunakan sebagai alat untuk meratakan spesi.3. Timba : digunakan sebagai alat untuk memudahkan pengambilan luluh.

D. KESELAMATAN KERJA1. Pakai pakaian dan atribut agar aman dalam melakukan pekerjaan.2. Gunakan helm proyek (safety helm).3. Hindari Bergurau dalam bekerja.4. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya.

E. LANGKAH KERJA PEMASANGAN LANTAI KERAMIK

Page 13: TUGAS PAK PRANOTO.docx

1. Pasir di ayak untuk menghilangkan batu-batu kecil.2. Pasir di campur dengan semen dengan perbandingan 1:8 dan di tambahkan dengan air

secukupnya untuk bahan pengikat.3. Kemudian setelah semua bahan itu tercampur dengan baik maka campuran tersebut di taruh di

ember untuk memudahkan pekerjaan.4. Disetiap sudut tembok atau jalur pemasangan di beri tali agar pekerjaan tersebut menjadi lurus

dan rata air.5. Bahan campuran yang sudah jadi tersebut di masukkan kedalam ember dan dituangkan di

purmukaan lantai yang akan di pasang keramik dengan menggunakan cetok kira-kira dengan ketebalan sekitar 3cm dan di ratakan.

6. Kemudian keramik tersebut dipasang di atas campuran yang sudah diratakan tadi.7. Keramik tersebut di keto-ketok dengan menggunakan cetok secara perlahan-lahan agar tidak ada

udara di dalam pemasangan tersebut.8. Disela-sela keramik ada nat selebar 4mm.9. Pekerjaan tersebut dilakukan sampai selesai.10. Setelah pekerjaan tersebut dirasa telah selasai maka bersihkanlah sisa-sisa spesi yang berada di

atas permukaan keramik.

F. KELEMAHAN DARI BAHAN BANGUNAN DAN PENGECEKAN PEMASANGAN KERAMIK.Kelemahan dari bahan yang di gunakan untuk pemasangan keramik menurut teori dan pendapat saya tidak ada kelemahan di dalam penggunaan bahan bangunan tersebut dikarenakan semua bahan pemasangan yang di gunakan di proyek semuanya sama dengan teori yang ada di dalam perkuliahan.Pengecekan yang saya lakukan secara fisik yaitu dengan cara mengetok-ngetok pasangan keramik tersebut secara perlahan-lahan untuk mengetahui ada udara atau tidak di dalam pemasangan keramik tersebut.

G. KESIMPULAN DARI HASIL PENGAMATANKesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan yaitu semua bahan banguanan yang di gunakan untuk pemasangan keramik semuanya sama dengan teori, tetapi yang membedakan yaitu campuran yang di gunakan untuk pemasangan tidak sama dengan teori.Dengan perbedaan teori yang di gunakan untuk pemasangan keramik tersebut secara kekuatan fisik tidak jauh beda dengan pemasangan keramik dengan menggunakan teori di kampus.

Page 14: TUGAS PAK PRANOTO.docx

PASANG KERAMIK DINDING

Keramik dinding tidak lagi polos seperti yang sering kita jumpai di kamar mandi. Selain yang polos itu, kini ada keramik dinding bermotif kayu, bambu, bunga, atau guratan plester semen. Keramik-keramik dinding ini dapat dipakai untuk melapis dinding ruang selain kamar mandi.

Proses pemasangan keramik untuk kamar mandi dan ruang lain sebetulnya sama saja. Yang paling perlu diperhatikan adalah daya rekat keramik ke dinding. Keramik harus merekat kuat agar tak mudah jatuh. Untuk itu ada trik khusus. Simak uraian berikut!

Alat dan Bahan

Keramik dinding motif kayu, semen, pasir, dan air.

Waterjet, palu kayu, rubber float, ember, dan spons.Langkah Pemasangan1. Periksa kerataan permukaan dinding. Segera rapikan jika muka dinding tak rata. Setelah rata,

bersihkan permukaan dinding dengan waterjet untuk merontokkan berbagai macam kotoran yang mungkin mengurangi daya rekat keramik ke dinding.

2. Rendam keramik dalam air bersih, minimal 30 menit. Tiriskan dengan posisi berdiri.

3. Lapis tipis permukaan dinding dengan campuran semen dan pasir. Tebal lapisan 0,5-1cm. Gunakan adukan semen pasir dengan komposisi semen-pasir 1:2. Tambahkan adhesive jika perlu. Biarkan selama 1 hari hingga lapisan mengeras.

4. Untuk pemasangan keramik, screed perlu dibasahi dengan air. Upaya ini untuk meminimalkan penyusutan saat proses pengeringan.

5. Pasang keramik ke dinding. Lapiskan adukan semen pasir ke bagian belakang keramik. Setelah itu pasang keramik pada dinding satu per satu, dimulai dari bawah ke atas.

6. Ketok keramik dengan palu, agar bagian bawahnya menempel baik ke dinding. Gunakan palu untuk mengatur level permukaan antar keramik, sehingga rata.

7. Setelah terpasang tiga jam, bersihkan permukaan keramik menggunakan spons basah.

8. Setelah keramik terpasang (minimal 24 jam), lakukan pengisian nat. Gunakan adukan semen-pasir halus dengan komposisi 2:1. Gunakan rubber float untuk mendapatkan permukaan yang datar dan rapi.

9. Terakhir, bersihkan sisa-sisa pengisian nat dengan spons atau handuk, kemudian lap kembali seluruh permukaan keramik hingga kotoran tidak bersisa.

1. Rendam keramik yang akan dipasang kurang lebih 15-30 menit sebelum digunakan.

Rendam keramik

Page 15: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Kondisi keramik sesudah direndam

Hal ini membuat bagian bawah keramik yang masih berpori dapat menyerap air, sehingga sewaktu diberi adukan semen bisa menempel atau menyatu.

(Bila tidak diberi air maka air dalam adukan semen akan terserap oleh keramik. Dan adukan semen akan menyusut sehingga menyisakan ruang kosong serta membuat keramik tidak menempel dengan baik. Setelah sekian waktu kemungkinan keramik bisa terlepas dari tempatnya.)

2. Tempelkan adukan semen dan pasir pada dinding yang akan dipasang keramik.

Menempelkan adukan semen pada dinding

Adukan semen yang kental

Page 16: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Lalu biarkan sebentar, supaya agak mengering. Usahakan agar adukan semen dan pasirnya jangan terlalu encer agar dapat menempel dengan baik pada dinding.

3. Ketika hendak diletakkan pada dinding, beri kembali sedikit air pada bagian belakangnya.

Basahi kembali bagian belakang keramik

Kenapa diberi air kembali? Untuk memastikan bahwa keramik tetap dalam kondisi basah ketika diberi lapisan semen.

4. Berikan adukan semen pada bagian belakang keramik.

Lapisan semen pada keramik

Ratakan sampai ujung keramik

Page 17: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Ratakan lapisan semen tersebut. Untuk bagian pinggir keramik jangan diberi semen terlalu tebal, karena ketika keramik ditekan/dipukul untuk meratakan permukaannya, lapisan semen yang di tengah akan lari ke arah pinggir dan mengisi ruang kosong tersebut.

(Bila pada pinggiran keramik diberi terlalu banyak semen, nantinya keramik akan sulit untuk ditekan/diratakan. Juga akan mengotori permukaan keramik karena semen akan keluar/muncrat kemana-mana dan pada akhirnya jadi pemborosan bahan.)

5. Letakkan keramik pada posisinya lalu tekan/pukul dengan palu karet agar permukaannya sejajar dengan tali atau keramik disebelahnya.

Ratakan permukaan keramik dengan palu karet

Paku penahan agar keramik tidak turun posisinya

Untuk keramik dinding, pemasangan dimulai dari bagian paling atas ke bagian paling bawah. Untuk menahan agar posisi keramik tidak melorot ke bawah, gunakan paku sebagai pengganjal.

Page 18: TUGAS PAK PRANOTO.docx

6. Setelah itu berikan spacer atau patokan besar nat keramik.

Spacer untuk nat keramik

Bisa menggunakan berbagai macam benda yang kira-kira sesuai tebalnya serta sama ukurannya satu dan lainnya.

7. Lalu tekan/pukul dengan palu karet sehingga keramik menjepit spacertersebut.

Merapatkan nat keramik bagian atas

Ini dimaksudkan agar besarnya nat keramik sama semua (seragam).

8. Cek kembali apakah permukaannya sudah rata dengan bagian atas, bawah atau sampingnya.

Cek ujung keramik

Page 19: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Karena dalam proses produksinya, kemungkinan terdapat beberapa buah keramik yang kondisinya melengkung, sehingga bagian pojok atas kiri atau kanan sudah rata tetapi bagian bawah kiri atau kanannya bisa jadi menonjol keluar atau malah masuk ke dalam.

9. Isi bagian samping dan bawah keramik agar tidak ada sisa ruang kosong.

Isi samping keramik

Agar keramik tidak kosong bagian dalamnya, sehingga kurang kuat bila mengahadapi tekanan nantinya. Siapa tahu di bagian tersebut akan dipasang tempat handuk yang perlu di bor. Bila bagian tersebut kosong maka keramik akan mudah pecah.

10. Jangan lupa dilap permukaan keramiknya.

Bersihkan permukaan keramik

Pada waktu pemasangan biasanya permukaan keramik akan terkena adukan semen. Memang keramik memiliki lapisan glaze yang membuat kotoran dan semen tidak mudah menempel, tetapi alangkah baiknya jika keramik Anda yang baru ini dibersihkan supaya terlihat bersih dan mengkilap.

Page 20: TUGAS PAK PRANOTO.docx

11. Biarkan untuk beberapa waktu,agar adukan semen mengering dan keramik diam pada tempatnya ketika paku tahanan dicabut.

Keramik yang sudah dicabut paku penahannya

Bila keramik bergeser kembali setelah dicabut paku penahannya, rapikan kembali keramik pada posisi yang benar dan berikan sedikit semen kering pada bagian bawah, atas atau sampingnya. Hal ini untuk mempercepat adukan semen supaya mengering dan mengeras.

12. Untuk pemasangan keramik berikutnya prosesnya mengulang kembali dari atas.

Bersihkan samping keramik

Namun sebelum meletakkan keramik, pastikan bagian samping atau bawah keramik sebelumnya bersih dari gumpalan atau sisa-sisa semen. Agar tidak ada yang mengganjal diantara kedua keramik dan besarnya nat bisa disesuaikan atau disamaratakan.

Page 21: TUGAS PAK PRANOTO.docx

PEMASANGAN PONDASI BATU KALI

A. PENDAHULUANTujuan Umum: 1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui carapemasanganpondasi batu

kali pada pekerjaan suatu proyek dan mampu mengarahkan kepada mahasiswa untuk pemasangan pondasi batu kali yang benar.

2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam proses pemasangan pondasi batu kali dan mampu menganalisa alat dan bahan tersebut sesuai dengan fungsinya.

3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa tentang perbandingan bahan campuran pasir dan semen yang benar.

Tujuan Khusus : 1. Mahasiswa dapat membuat pasangan batu kali dengan benar.2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan fungsinya.3. Mahasiswa dapat membuat perbandingan campuran bahan dengan benar.

B. BAHAN1. Pasir : sebagai bahan utama dalam pembuatan campuran.2. Semen : sebagai bahan perekat pada pembuatan campuran.3. Air : sebagai bahan pengikat hindrolis semen dan pasir.4. Batu kali : sebagai bahan dasar untuk pemasangan batu kali.

C. ALAT1. Gerobak : digunakan sebagai alat pengangkut bahan-bahan.2. Sekrop : digunakan sebagai alat pengambil semen dan pasir.3. Ayakan : digunakan sebagai alat untuk mengayak pasir.4. Cetok : digunakan sebagai alat untuk membantu mengaya pasir.5. Pengaduk molen : digunakan sebagai alat untuk mengaduk campur semen dan pasir.6. Bowplank : digunakan sebagai alat untuk menentukan muka tanah.7. Benang : sebagai alat untuk pelurus kadataran sederhana.8. Timba : sebagai tempat adonan.

D. KESELAMATAN KERJA1. Pakai pakaian dan atribut agar aman dalam melakukan pekerjaan.2. Gunakan helm proyek (safety helm).3. Hindari Bergurau dalam bekerja.4. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya.

Page 22: TUGAS PAK PRANOTO.docx

E. LANGKAH KERJA PEMASANGAN PONDASI BATU KALI1. Ukur tanah yang akan di pasang pondasi, kemudian pasanglah bowplang untuk menggetahui

ketinggian muka tanah setelah itu pasang benang agar pondasi bisa tegak dan lurus.2. Gali tanah yang akan di buat pondasi dengan kedalaman sekitar setengah meter karena pondasi

tersebut dibuat untuk pagar tembok yang mempunyai ketinggian 3 meter saja.3. Landasan tanah tersebut diberi anstamping dengan ketinggian sekitar 20cm, dengan posisi batu

tegak.4. Pasir dan semen di campur dengan menggunakan perbandingan 1:5 kemudian campur dengan air

secukupnya sebagai pengikat dengan menggunakan alat pengaduk molen.5. Susun batu kali tersebut diatas anstamping setinggi 80cm.6. Setelah semuanya tercampur dengan baik tuangkan campuran tersebut ke dalam batu kali yang

tersusun tadi sambil di padatkan dengan menggunakan tongkat besi agar campuran tersebut memadati lobang-lobang yang berada di podasi batu kali tersebut.

7. Setelah itu tunggu pasangan batu kali tersebut hingga mengeras dan siap untuk di beri beban di atasnya.

F. KELEMAHAN DARI BAHAN BANGUNAN DAN PENGECEKAN PEMASANGAN PONDASI BATU KALI.Kelemahan dari bahan bangunan yang di gunakan untuk pemasangan pondasi batu kali menurut teori dan pendapat saya tidak ada kelemahan di dalam penggunaan bahan bangunan di karenakan semua bahan bangunan yang di gunakan di proyek semuanya sama dengan teori yang ada di dalam perkuliahan. Pengecekan yang saya lakukan secara fisik yaitu dengan cara sedikit menggoyang-ngoyangkan pondasi untuk mengetahui kokoh atau tidaknya pasangan pondasi batu kali tersebut

G. KESIMPULAN DARI HASIL PENGAMATANKesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan yaitu semua bahan banguanan yang di gunakan untuk memasang pondasi batu kali semuanya sama dengan teori, tetapi yang membedakan yaitu perbandingan campuran yang digunakan tidak sama dengan teori.Dengan perbedaan campuran yang di gunakan untuk pasangan tersebut secara kekuatan fisik tidak jauh beda dengan pasangan pondasi batu kali yang menggunakan campuran secara teori.

Page 23: TUGAS PAK PRANOTO.docx

TULANGAN BALOK

Balok Persegi Panjang Dengan Tulangan Rangkap

Pengertian Balok Tulangan Rangkap

Yang dimaksud dengan balok tulangan rangkap ialah balok beton yang diberi tulangan pada penampang beton daerah tarik dan daerah tekan. Dengan dipasangnya tulangan pada daerah tarik dan tekan, maka balok lebih kuat dalam hal menerima beban yang berupa momen lentur.

Pada praktik di lapangan, (hampir) semua balok selalu dipasang tulangan rangkap. Jadi balok dengan tulangan tunggal secara praktis tidak ada (jarang sekali dijumpai). Meskipun penampang beton pada balok dapat dihitung dengan tulangan tunggal (yang memberikan hasil tulangan longitudinal saja), tetapi pada kenyatannya selalu ditambahkan tulangan tekan minimal 2 batang, dan dipasang pada bagian sudut penampang balok beton yang menahan tekan.

Tambahan tulangan longitudinal tekan ini selain menambah kekuatan balok dalam hal menerima beban lentur, juga berfungsi untuk memperkuat kedudukan begel balok (antara tulangan longitudinal dan begel diikat dengan kawat lunak yang disebut binddraad), serta sebagai tulangan pembentuk balok agar mudah dalam pelaksanaan pekerjaan beton.

Page 24: TUGAS PAK PRANOTO.docx

PERENCANAAN BALOK TULANGAN RANGKAP1.Pemasangan tulangan balok

Tulangan longitudinal tarik maupun tekan pada balok dipasang dengan arah sejajar sumbu balok. Biasanya tulangan tarik dipasang lebih banyak daripada tulangan tekan, kecuali pada balok yang menahan momen lentur kecil. Untuk balok yang menahan momen lentur kecil (misalnya balok praktis, cukup memasang tulangan tarik dan tulangan tekan masing-masing 2 batang (sehingga berjumlah 4 batang), dan diletakkan pada 4 sudut penampang balok.

Untuk balok yang menahan momen lentur besar, tulangan tarik dipasang lebih banyak daripada tulangan tekan. Keadaan ini disebabkan oleh kekuatan beton pada daerah tarik yang diabaikan, sehingga praktis semua beban tarik ditahan oleh tulangan longitudinal tarik (jadi jumlahnya banyak). Sedangkan pada daerah beton tekan, beban tekan tersebut sebagian besar ditahan oleh beton, dan sisa beban tekan yang masih ada ditahan oleh tulangan, sehingga jumlah tulangan tekan hanya sedikit.

Pada portal bangunan gedung, biasanya balok yang menahan momen lentur besar terjadi di daerah lapangan (bentang tengah) dan ujung balok (tumpuan jepit balok), seperti dilukiskan

(a) Bidang momen (BMD) akibat kombinasi beban pada balok.

Keterangan Gambar =

BMD oleh kombinasi beban:

(1) : D, L dan E(+)/ke kanan.

Page 25: TUGAS PAK PRANOTO.docx

(2) : D,L.

(3) : D,L dan E(+)/ke kiri

(b) Pemasangan tulangan longitudinal balok

Tampak pada gambar (a) bahwa di lapangan (bentang tengah balok) terjadi momen positif (M(+)), berarti penampang beton daerah tarik berada di bagian bawah, sedangkan di ujung (dekat kolom) terjadi sebaliknya, yaitu terjadi momen negatif (M(-)),berarti penampang beton daerah tarik berada dibagian atas. Oleh karena itu pada gambar (b) di daerah lapangan dipasang tulangan bawah 8D22 yang lebih banyak daripada tulangan atas 4D22, sedangkan di ujung terjadi sebaliknya yaitu dipasang tulangan atas 6D22 yang lebih banyak daripada tulangan bawah 4D22.Distribusi regangan dan tegangan

Regangan dan tegangan yang terjadi pada balok dengan penampang beton bertulang rangkap dilukiskan seperti gambar (1), (2), dan (3). Pada gambar ini dilengkapi dengan notasi yang akan dipakai pada perhitungan selanjutnya.

Page 26: TUGAS PAK PRANOTO.docx

TULANGAN KOLOM

BALOK-KOLOM BETON BERTULANG

Denah Rencana Pembalokan Lantai 2 dan Peletakan Kolom

Gambar .1 Denah Rencana Balok dan Kolom

Menggambar Ditail Penulangan Balok

Agar dalam penggambaran konstruksi beton bertulang untuk balok sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan perlu memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam konstruksi beton bertulang.

Menggambar penulangan balok agak sedikit berbeda dengan menggambar penulangan pelat atap/lantai, karena dalam menggambar penulangan balok, tulangannya harus dibuka satu persatu (harus digambarkan bukaan tulangan) agar kelihatan jelas susunan tulangan-tulangan yang digunakan dan bentuknya.

Tulangan yang dipilih luasnya harus desuai dengan luas tulangan yang dibutuhkan serta memenuhi persyaratan konstruksi beton bertulang.

Setiap sudut balok harus ada 1 (satu) batang tulangan sepanjang balok Diameter tulangan pokok minimal Ø 12 mm Jarak pusat ke pusat (sumbu ke sumbu) tulangan pokok maksimal 15 cm dan jarak bersih 3

cm pada bagian-bagian yang memikul momen maksimal. Hindarkan pemasangan tulangan dalam 2 (dua) lapis untuk tulangan pokok. Jika jarak tulangan atas dan tulangan bawah (tulangan pokok) dibagian samping lebih dari 30

cm, harus dipasang tulangan ekstra (montage)

Page 27: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Tulangan ekstra (montage) untuk balok tinggi (untuk balok yang tingginya 90 cm atau lebih luasnya minimal 10 % luas tulangan pokok tarik yang terbesar dengan diameter minimal 8 mm untuk baja lunak dan 6 mm untuk baja keras

Selimut beton (beton deking) pada balok minimal untuk kontruksi

Di dalam : 2.0 cm Di luar : 2.5 cm Tidak kelihatan : 3.0 cm

Apabila tegangan geser beton yang bekerja lebih kecil dari tegangan geser beton yang diijinkan, jarak sengkang / beugel dapat diatur menurut peraturan beton dengan jarak masimal selebar balok dalam segala hal tidak boleh lebih dari 30 cm.

Jika tegangan geser beton yang bekerja lebih besar dari tegangan geser beton yang diijinkan, maka untuk memikul / menahan tegangan yang bekerja tersebut ada 2 (dua) cara:

Tegangan geser yang bekerja tersebut seluruhnya (100 %) dapat ditahan/dipikul oleh sengkang-sengkang atau oleh tulangan serong / miring sesuai dengan perhitungan yang berlaku.

Apabila tegangan geser yang bekerja tersebut ditahan / dipikul oleh kombinasi dari sengkang-sengkang dan tulangan serong / miring (sengkang-sengkang dipasang bersama-sama dengan tulangan serong / miring atau dengan kata lain sengkang bekerjasama dengan tulangan serong), maka 50 % dari tegangan yang bekerja tersebut harus dipikul / ditahan oleh sengkang-sengkang dan sisinya ditahan / dipikul oleh tulangan serong/miring.

Panjang penyaluran tulangan untuk tulangan tumpuan 100 % Atharus diteruskan minimal/sedikitnya sepanjang 12 d ; h ; 1/16 l b(dipilih / diambil yang paling besar), kemudian 1/3 At diteruskan lagi sepanjang Ld , selanjutnya diteruskan lagi ¼ At sepanjang Ld ( Ld= 1.4 Ld ‘ ) dimana Ld ‘ dapat dilihat dalam daftar/tabel panjang penyaluran tulangan.

Apabila ada sambungan tulangan (sambungan lewatan), makapanjang sambungan lewatan tersebut dapat:

Untuk tulangan tekan, panjang sambungan lewatan minimal40 d sampai dengan 50 d sesuai kelas beton.

Untuk tulangan tarik, panjang sambungan lewatan minimal 1.3 Ld (Ld = 1.4 Ld ‘ ) tanpa kait.

Tulangan tumpuan harus dipasang simetris (tulangan tumpuan bawah harus dipasang minimal sama dengan tulangan tumpuan atas)

Page 28: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Menggambar Ditail Penulangan Kolom

Yang perlu mendapatkan perhatian dalm menggambar penulangan kolom antara lain:

o Penyambungan kolom di atas balok atau sloof

o Seperempat tinggi kolom jarak sengkang lebih rapat dari pada

bagian tengah kolom o Lebar kolom lebih dari 30 am diberi tulangan tambahan di

tengan-tengah lebar o Minimal tulangan pokok kolom menggunakan diameter 12 mm

Gambar .3

Page 29: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Penulangan Kolom

Membuat Daftar Tulangan Pada Gambar

Page 30: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Gambar .4 Daftar Tulangan

Page 31: TUGAS PAK PRANOTO.docx

BEKESTING BALOK DAN KOLOM

SISTEM PELAKSANAAN BEKISTINGPengertian Bekisting

Formwork atau bekisting merupakan sarana struktur beton untuk mencetak beton baik ukuran atau bentuknya sesuai dengan yang direncanakan, sehingga bekisting harus mampu berfungsi sebagai struktur sementara yang bisa memikul berat sendiri, beton basah, beban hidup dan peralatan kerja.

Persyaratan umum dalam mendisain suatu struktur, baik struktur permanen maupun sementara seperti bekisting setidaknya ada 3 persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Syarat Kekuatan, yaitu bagaimana material bekisting seperti balok kayu tidak patah ketika menerima beban yang bekerja.

2. Syarat Kekakuan, yaitu bagaimana meterial bekisting tidak mengalami perubahan bentuk / deformasi yang berarti, sehingga tidak membuat struktur sia-sia.

3. Syarat Stabilitas, yang berarti bahwa balok bekisting dan tiang/perancah tidak runtuh tiba-tiba akibat gaya yang bekerja.

Selain itu, perencanaan dan disain bekisting harus memenuhi aspek bisnis dan teknologi sehingga pertimbangan –pertimbangan di bawah ini setidaknya harus terpenuhi:

a. Ekonomis,

b. Kemudahan dalam pemasangan dan bongkar, dan

c. Tidak bocor

Untuk memenuhi persyaratan umum yaitu kekuatan, kekakuan dan stabilitas di atas maka seperti pada design struktur umumnya, peranan ilmu statika dalam perencanaan bekisting sangatlah penting.

Material Bekistinga. Plywood yang dilapisi polyflim (tebal 12 mm dan 9 mm)

b. Kayu (ukuran 5/7 dan 4/6)

c. Baja profil, dan lain-lain

Plywood yang dilapisi polyfilm

Berdasarkan ada tidaknya lapisan pelindung permukaan, plywood dibagi atas dua jenis yaitu yang dilapisi oleh polyfilm dan yang tidak dilapisi polyfilm. Plywood yang dilapisi polyfilm memiliki keawetan yang lebih tinggi sehingga dapat digunakan berulang kali dan lebih lama dibandingkan yang tidak dilapisi polyfilm.

Page 32: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Gambar Polywood yang dilapisi polyfilm

Kayu

Dalam dunia konstruksi, kayu merupakan bahan bekisting yang banyak digunakan, khususnya pada bekisting konvensional dimana keseluruhan bahan bekisting dibuat dari kayu. Begitu juga dengan bekisting semi konvensional, dimana material kayu masih banyak digunakan meski penggunaan kayu papan telah digantikan oleh plywood. Untuk menghasilkan hasil beton yang sesuai dengan yang direncanakan, maka diperlukan acuan mengenai jenis kuat kayu, sehingga syarat kekuatan dan kekakuan kayu masih dalam batas-batas yang diijinkan.

Gambar. Kayu

Baja Profil

Pada bekisting semi konvensional dan bekisting sistem bahan baja profil dipakai sebagai bahan bekisting terutama sebagai support atau sabuk pada bekisting kolom dan dinding. Penggunaan material ini terutama digunakan pada pekerjaan dengan pemakaian ulangnya banyak sekali. Selain Untuk menghasilkan hasil beton yang sesuai dengan yang direncanakan, maka diperlukan acuan mengenai kekuatan material dari bahan Steel, sehingga syarat kekuatan dan kekakuan steel masih dalam batas-batas yang diijinkan serta dengan pertimbangan faktor ekonomis sehingga perlunya perencanaan steel dengan metode elastis.

Page 33: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Gambar Baja profil digunakan untuk pengikat bekisting

Tahap Pemasangan Bekisting

Pada pekerjaan bekisting, khususnya bekisting plat dan balok biasanya dilakukan pekerjaan perancah. Pekerjaan perancah dilakukan untuk mendukung perencanaan pembuatan bekisting balok dan pelat. Pertama-tama yang harus dilakukan sebelum mendirikan scaffolding adalah memasang jack base pada kaki untuk memudahkan pengaturan ketinggian, setelah itu baru dapat disusun dan disambung antara yang satu dengan lainnya menggunakan joint pin, dan bagian atasnya dipasang U-head untuk menjepit balok kayu yang melintang.

Gambar Pendirian scaffolding

Pekerjaan bekisting dilakukan setelah pekerjaan pembesian. Hal tersebut berlaku pada pekerjaan pembuatan kolom. Sedangkan pada pembuatan balok dan pelat, bekisting terlebih dahulu dikerjakan. Bekisting memiliki fungsi dalam bangunan untuk membuat bentuk dan dimensi pada suatu konstruksi beton, dan mampu memikul beban sendiri yang baru dicor sampai konstruksi tersebut dapat dipikul seluruh beban yang ada.

Pelaksanaan pekerjaan bekisting pada pembuatan balok baru dapat dilakukan setelah pekerjaan perancah selesai. Bekisting yang dibuat adalah bekisting balok, pelat, dan kolom. Petama-tama yang harus dipersiapkan sebelum pembuatan bekisting adalah plywood 12 mm, dan balok kayu 8/12 dan 5/7 yang telah dipotong-potong sesuai kebutuhan. Kemudian balok kayu dan plywoood tersebut dihubungkan dengan paku, sehingga membentuk dimensi balok yang direncanakan. Balok kayu 8/12 digunakan untuk dudukan bekisting balok pada bagian atas scaffolding. Rangka dan penopang

Page 34: TUGAS PAK PRANOTO.docx

bekisting menggunakan kayu 5/7 yang dipaku, kemudian plywood yang sudah dipotong dipaku ke rangka tersebut.

Gambar Pekerjaan bekisting balok

Gambar Pemasangan bekisting pada balok

Pembuatan bekisting pelat dimulai dengan persiapan. Bahan yang harus dipersiapkanadalah plywood 9 mm dan balok ukuran 5/7 , 4/6 atau sejenisnya. Pertama-tama yang harus dilakukan untuk memulai pembuatan bekisting pelat adalah memasang multispan yang berpegangan pada bekisting balok. Kemudian plywood yang telah dipotong-potong diletakkan di atas balok dan disusun dengan rapi dan rapat agar tidak bocor.

Gambar Bekisting pelat (tampak bawah)

Page 35: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Gambar Bekisting pelat (tampak atas)

Bekisting pada kolom menggunakan plywood 12 mm, baja sebagai penguaat, dan rangka besi siku yang dirancang untuk plywood. Rangka besi siku yang telah dipasang plywood didirikan, lalu antara rangka yang satu dengan yang lainnya dihubungkan menggunakan baut. Bekisting tersebut diberikan sokongan samping menggunakan baja ukuran 5/7.

Gambar Bekisting kolom

Gambar Pemasangan bekisting kolom

Page 36: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Gambar Pemasangan bekisting ruang lift

Tahap Pembukaan Bekisting

Setelah beton baru berusia 3-4 hari, bekisting yang menempel pada beton dibuka. Walaupun beton matang pada hari ke 28 tetapi bekisting beton dapat dibuka pada hari 3-4 hari.

Gambar Pembukaan bekisting plat dan balok

Page 37: TUGAS PAK PRANOTO.docx

Gambar Pembukaan bekisting kolom

Proses pembukaan bekisting dilakukan oleh 2-3 orang, dan terkadang diperlukan alat seperti kayu balok untuk membukanya apabila bekisting tersangkut. Untuk kolom yang berada di lantai atas biasanya dibantu oleh craine untuk menurunkannya ke bawah.

Perawatan Bekisting

Untuk menghasilkan dan menjaga life time bekisting, umumnya dilakukan perawatan sebelum dan sesudah pemakaian bekisting. Metode perawatan yang umum diberikan adalah oli bekisiting.

Macam-macam Oli yang disarankan pada bekisting :

1. Oli bekas

2. Solar

3. Oli Sika, dan lain-lain.

Gambar Perawatan bekisting