Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

16
Universitas Muhammadiyah Jakarta Fakultas Teknik TUGAS 1 Metode Pelaksanaan Konstruksi ( M P K ) 1. Persiapan dan perencanaan yang matang terhadap metode konstruksi sangat penting dalam suatu tahapan proyek, dari perencanaan proses tender sampai eksekusi pelaksanaan, metode pelaksanaan konstruksi selalu harus di evaluasi dan di sempurnakan. Seberapa penting menurut anda aspek metode konstruksi dalam suatau pelaksanaan proyek ? Jawaban : Menurut pendapat saya penting sekali. Alasan ……. . 2. Dalam pelaksanaan konstruksi pencampaian biaya, mutu, waktu, dan safety harus menjadi tujuan utama yang ideal. Jelaskan kaitan masing-masing Faktor biaya, mutu, waktu dan safety dengan metode konstruksi ? Pondasi 3. Pondasi : Jelaskan Metode konstruksi pelaksanaan pondasi tiang pancang ? Jawab: Metode Kontruksi Pelaksanaan pondasi tiang pancang : Nama : Lingga Bagus Suseno NIM : 2009 41 0043 Mata Kuliah : Metode Pelaks. Konst. Dosen : Ir. M Aswanto, MT

description

tugas MPK

Transcript of Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

Page 1: Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

Universitas Muhammadiyah JakartaFakultas Teknik

TUGAS 1 Metode Pelaksanaan Konstruksi( M P K )

1. Persiapan dan perencanaan yang matang terhadap metode konstruksi sangat

penting dalam suatu tahapan proyek, dari perencanaan proses tender sampai

eksekusi pelaksanaan, metode pelaksanaan konstruksi selalu harus di evaluasi

dan di sempurnakan.

Seberapa penting menurut anda aspek metode konstruksi dalam suatau

pelaksanaan proyek ?

Jawaban :

Menurut pendapat saya penting sekali.

Alasan ……. .

2. Dalam pelaksanaan konstruksi pencampaian biaya, mutu, waktu, dan safety harus

menjadi tujuan utama yang ideal. Jelaskan kaitan masing-masing Faktor biaya,

mutu, waktu dan safety dengan metode konstruksi ?

Pondasi

3. Pondasi :

Jelaskan Metode konstruksi pelaksanaan pondasi tiang pancang ?

Jawab:

Metode Kontruksi Pelaksanaan pondasi tiang pancang :

Melakukan pengetesan terhadap tanah dilokasi rencana pondasi untuk

mengetahui jenis tanah dan kedalaman lapisan keras.

Menghitung struktur pondasi tiang pancang sehingga dapat ditentukan

kebutuhan ukuran tiang pancang, spesifikasi material dan kedalaman tiang

pancang sehingga kuat untuk menahan beban bangunan yang disalurkan

ke titik perhitungan.

Produksi tiang pancang dapat dilakukan dipabrik dengan spesifikasi

sesuai perhitungan kemudian dkirim ke lokasi proyek menggunakan

kendaraan truck besar.

Nama : Lingga Bagus

Suseno

NIM : 2009 41 0043

Mata Kuliah : Metode Pelaks.

Konst.

Dosen : Ir. M Aswanto, MT

Page 2: Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

Pengangkatan tiang pancang dapat menggunakan alat tower crane atau

mobil crane dengan posisi titik angkat sesuai perhitungan sehingga tidak

terjadi patah dalam pengangkatan.

Surveyor melakukan pengukuran dilapangan untuk menentukan titik- titik

sesuai gambar kemudian mendirikan alat teodolit untuk mengecek

ketegakan pemancangan, tiang pancang diangkat tegak lurus kemudian

posisi ujung diesel hammer dinaikan dan topi pile dimasukan pada kepala

tiang pancang.

Ketegakan posisi pemancangan dikontrol menggunakan 2 buah teodilit

yang dipasang dari dua arah untuk memastikan posisi tiang pancang

tegak dan melakukan control setiap 2 m, pemancangan dilakukan sampai

dengan elevasi kedalaman yang direncanakan.

Tiang pancang yang tersisa diatas elevasi rencana dikelupas betonya

sehingga tersisa besi tulangan yang akan dipakai sebagai stek untuk

dihubungkan dengan pile cap pada bangunan gedung atau abutmen pada

konstruksi jembatan.

Jelaskan Metode konstruksi pelaksanaan pondasi tiang bor ?

Jawab :

Metode konstruksi pelaksanaan pondasi tiang bor :

I. Metode kering :

a. Sumuran digali.

b. Sumuran diisi beton.

c. Kerangka tulangan dipasang sampai kedalaman yang dibutuhkan

metode ini untuk tanah kohesif dan muka air tanah di bawah dasar

tiang atau yang permeabilitasnya rendah.

II. Metode acuan :

a. Metode ini dipakai pada tanah granuler atau deformasi lateralnya

yang berlebihan.

b. Acuan dipakai untuk menahan masuknya air tanah

c. Sebelum acuan dipasang, adonan spesi encer (slurry ) untuk

mempertahankan lubang kemudian baru acuan dipasang dan adonan

dikeluarkan.

Sebutkan kelebihan metode pelaksanaan tiang pancang di bandingkan tiang

bor ?

Jawab :

Kelebihan Metode Tiang Pancang :

Page 3: Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

Karena dibuat dengan system pabrikasi, maka mutu beton terjamin.

Bisa mencapai daya dukung tanah yang paling keras.

Daya dukung tidak hanya dari ujung tiang, tetapi juga lekatan pada

sekeliling tiang.

Pada penggunaan tiang kelompok atau grup (satu beban tiang ditahan

oleh dua atau lebih tiang), daya dukungnya sangat kuat.

Harga relative murah bila dibanding pondasi sumuran

Sebutkan kekurangan metode pelaksanaan tiang pancang di bandingkan

tiang bor ?

Jawab :

Kekurangan Metode Tiang Pancang :

Untuk daerah proyek yang masuk gang kecil, sulit dikerjakan karena faktor

angkutan.

Sistem ini baru ada di daerah kota dan sekitarnya.

Untuk daerah dan penggunaan volumenya sedikit, harganya jauh lebih

mahal.

Proses pemancangan menimbulkan getaran dan kebisingan.

4. Jelaskan metode Quality Control dalam pelaksanaan pemancangan agar di dapat

hasil pemancangan yang reliable ?

Jawab :

Metode Quality Qontrol (Pengendalian mutu) agar didapat hasil pemancangan

yang reliable adalah dengan cara melakukan beberapa pengecekan dan

pengawasan pada saat pelaksanaannya, antara lain :

Memeriksa daya dukung tanah yang akan dipancang.

Memeriksa Kondisi fisik tiang

a. Seluruh permukaan tiang tidak rusak atau retak

b. Umur beton telah memenuhi syarat

c. Kepala tiang tidak boleh mengalami keretakan selama pemancangan

Mengecek Toleransi

Vertikalisasi tiang diperiksa secara periodik selama proses pemancangan

berlangsung.Penyimpangan arah vertikal dibatasi tidak lebih dari 1:75 dan

penyimpangan arah horizontal dibatasi tidak lebih dari 75 mm.

Penetrasi

Tiang sebelum dipancang harus diberi tanda pada setiap setengah meter di

sepanjang tiang untuk mendeteksi penetrasi per setengah meter. Dicatat

jumlah pukulan untuk penetrasi setiap setengah meter.

Page 4: Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

Final set

Pemancangan baru dapat dihentikan apabila telah dicapai final set sesuai

perhitungan.

5. Apa yang di maksud dengan PDA, TEST, PIT TEST, Vertical Loading Test,

Horizontal Loading Test, Kelendering. Sebutkan pula beberapa jenis alat pancang?

Jawab :

a.) PDA Test atau Pile Driving Analyzer Test adalah suatu pengujian tiang pancang yang

dilakukan untuk mendapatkan nilai daya dukung aksial tiang, keutuhan / integritas

tiang, efisiensi energi yang ditransfer tiang pancang.

b.) PIT Test atau Pile Integrity Testing Test adalah pengujian tiang pancang yang

dilakukan untuk mengetahui keutuhan badan pondasi tiang, artinya untuk mengetahui

apakah ada bagian beton tiang yang kropos/retak atau patah.

c.) Vertical Loading Test adalah suatu pengujian pada beton dengan cara memberikan

beban secara vertikal untuk mengetahui nilai daya dukung aksial

d.) Horizontal Loading Test adalah suatu pengujian pada beton dengan cara

memberikan beban secara horizontal untuk mengetahui nilai daya dukung lateral atau

geser.

e.) Kelendering adalah metode yang digunakan pada pekerjaan pemancangan tiang

pancang (beton maupun pipa baja) untuk mengetahui daya dukung tanah secara

empiris melalui perhitungan yang dihasilkan oleh proses pemukulan alat pancang.

Alat pancang disini bisa berupa diesel hammer maupun hydraulic hammer. Biasanya

kalendering dalam proses pemancangan tiang pancang merupakan item wajib yang

harus dilaksanakan dan menjadikan laporan untuk proyek. Sebagai tambahan selain

kalendering dilakukan pengecekan dengan PDA test. Perhitungan kalendering

menghasilkan output yang berupa daya dukung tanah dalam Ton

f.) Jenis-jenis alat pancang :

Drop Hammer :

Sebuah palu berat yang diletakkan pada ketinggian tertentu diatas tiang. Palu

tersebut kemudian dilepaskan dan jatuh mengenai tiang. Pada kepala tiang

dipasang cap/topi (shock absorber) untuk menghindari tiang rusak akibat

tumbukan Hammer.

Diesel Hammer :

Alat yang mempunyai satu silinder dengan dua mesin diesel, piston/ram, tangki

bahan bakar, tangki pelumas, pompa bahan bakar, injector, dan mesin pelumas.

Dalam mengoperasikannya, energy alat didapat dari berat ram yang menekan

udara di dalam silinder.

Page 5: Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

Hydraulic Hammer :

Alat yang cara kerjanya berdasarkan perbedaan tekanan pada cairan hidrolis.

Hammer tipe ini dapat dimanfaatkan untuk memancangkan pondasi tiang baja “H”

dan pondasi lempengan baja dengan cara dicengkeram, didorong, dan ditarik.

Vibratory Pile Driver :

Tiang dipancang oleh getaran yang dihasilkan alat, alat ini memiliki beberapa

batang horizontal dengan beban eksentris. Pada saat pasangan batang berputar

dengan arah yang berlawanan, berat yang disebabkan oleh beban eksentris

menghasilkan getaran pada alat. Getaran yang dihasilkan menyebabkan material

disekitar pondasi yang terikat pada alat akan ikut bergetar. Alat ini baik digunakan

pada tanah lembab.

Single-Acting Hammer :

Pemukul aksi tunggal berbentuk memanjang dengan ram yang bergerak naik

olehudara atau uap yang terkompresi, sedangkan gerakan turun ram disebabkan

oleh beratnya sendiri. Energi pemukul aksi tunggal adalah sama dengan berat

ram dikalikan tinggi jatuh.

Double-Acting Hammer :

Pemukul aksi double menggunakan uap atau udara untuk mengangkat ram dan

untuk mempercepat gerakan ke bawahnya (Gambar 2.4b). Kecepatan pukulan

dan energi outputbiasanya lebih tinggi daripada pemukul aksi tunggal.

6. Dalam pelaksanaan bore pile di dapati lokasi muka air tanah tinggi, dan tanah di

khawatirkan runtuh saat proses pemboran, Jelaskan metode pelaksanaanya untuk

mengatasi hal tersebut ?

Jawab :

Metode pemboran yang sesuai dengan kondisi muka air tanah tinggi dan

dikhawatirkan runtuh adalah Pemboran dengan menggunakan Casing.

Langkah yang diambil adalah dengan memakai casing baja yang dipancangkan

untuk membantu proses pengeboran (casing dapat dicabut bila hanya diperlukan

casing kurang dari 3m panjangnya tetapi bila lebih dari itu dan casing sulit untuk

dicabut maka casing menjadi permanen atau tidak dicabut kembali) tetapi batas

panjang casing yang dapat dipancang hanya 3m, bila kurang cukup untuk

mengantisipasi keruntuhan tanah pada lubang galian maka dapat dipakai semen

bentonite slurry yang gunanya untuk mengeraskan dinding tanah. Berat volume

Page 6: Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

beton yang lebih besar akan mendesak bentonite slurry mengalir keluar dari

lubang dan ditampung untuk dipakai pada pengeboran berikutnya.

Dewatering

7. Jelaskan dan uraikan beberapa metode pelaksanaan Dewatering untuk

membangun basement gedung bertingkat ?

Jawab:

Ada tiga macam cara pengeringan yang dapat dipilih, yaitu:

I. Open Pumping

Metode open pumping dipilih, bila:

Karakteristik dan tanah merupakan tanah padat, bergradasi baik dan berkohesi.

Debit rembesan air tidak besar.

Sumur / selokan untuk pemompaan tidak mengganggu atau merugikan pada

tanah / bangunan yang akan dilaksanakan.

II. Predrainage

Metode ini, menurunkan muka air terlebih dahulu sebelum pekerjaan galian dimulai,

dengan menggunakan pompa well-points. Metode ini ada 2 yaitu :

Single Stage Predrainage

Multi Stage Predrainage (bila penurunan muka air tanah melebihi suction liftnya).

Metode predrainage, dipilih bila:

Karakteristik dan tanah merupakan tanah lepas, berbutir seragam, cadas lunak

dengan banyak celah.

Debit rembesan cukup besar dan tersedia saluran pembuangan air

Slope tanah sensitif terhadap erosi atau mudah terjadi rotary slide.

Tidak mempunyai efek mengganggu bangunan di sekitarnya.

III. Cut Off

Metode Cut Off adalah metode yang dilakukan untuk memotong aliran bidang air

tanah, melalui cara mengurung daerah galian dengan dinding. Metode ini perlu

memperhitungkan dalamnya “D” tertentu agar tidak terjadi rembesan air masuk ke

dalam daerah galian.

Dinding cut off dapat menggunakan :

Steelsheet pile ( tidak dipakai sebagai struktur dinding permanen).

Concrete diaphragm wall (sebagai struktur dinding permanen).

Concrete secant pile (dapat dipakai sebagai dinding permanen).

Page 7: Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

Metode cut off, dipilih bila:

Kondisi sama dengan pemilihan predrainage.

Dinding cut off difungsikan juga sebagai penahan tanah atau sebagai dinding

basement.

Penurunan MAT akan mengganggu dan merugikan lingkungan sekitarnya

8. Bagaimana mengatasi rumah-rumah penduduk yang turun/miring/retak di sekitar

lokasi dewatering ?

Jawaban :

Agar kejadian tersebut tidak terjadi maka haruslah dibuatkan dinding penahan tanah

(retaining wall) terlebih dahulu sebelum dilakukan proses dewatering untuk memutus

aliran air tanah pada galian yang akan dilaksanakan.

Tetapi bila kejadian tersebut sudah terjadi maka dibuat sumur dalam dan retaining wall.

Kemudian sumur diisi dengan air yang berasal dari lokasi dewatering untuk menaikkan

muka air tanah kembali. Lalu penduduk yang rumahnya turun/miring/retak diberi ganti

rugi selayaknya.

9. Jelaskan metode Cut Off pada pelaksanaan retaining wall basement gedung ?

Jawab :

Pelaksanaan Metode Cut Off :

Prinsip metode dewatering Cut Off ini adalah memotong aliran air dengan suatu dinding

pembatas, sehingga daerah yang dikehendaki dapat terbebas dari air tanah. Ditinjau dari

pergerakan air tanah, Metode dewatering cut off ini paling baik, karena tidak terjadi aliran

air tanah, dan tidak terjadi penurunan muka air tanah di sekeliling luar daerah galian.

Jenis dinding yang digunakan beserta urut-urutan kerjanya dapat dijelaskan sebagai

berikut::

1. Steel Sheet Pile :

Tetapkan jenis profil steel sheet pile yang akan digunakan, karena steel sheet pile

tersebut juga berfungsi sebagai struktur penahan tanah.

Tetapkan model profil yang terletak pada belokan (biasanya menggunakan profil

yang ada dipotong dan disambung kembali sesuai model yang dikehendaki).

Bila diperlukan, steel sheet pile dapat disambung lebih dulu sebelum dipancang,

dengan memperhatikan agar alur sambungan dengan steel sheet pile yang lain

tetap terjaga.

Steel Sheet Pile dipancang pada tempatnya untuk tahap 1 cukup pada kedalaman

agar steel sheet pile dapat berdiri sendiri dengan stabil.

Steel sheet pile berikutnya dipancang dengan mengikuti alur sambungan dengan

steel sheet pile yang telah dipancang lebih dulu, dengan kedalaman yang sama.

Page 8: Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

Begitu seterusnya dengan steel sheet pile selanjutnya sampai sepanjang yang

kita kehendaki.

Pemancangan tahap berikutnya adalah memancang steel sheet pile satu per satu

sampai kedalaman yang dikehendaki. Untuk menjaga agar steel sheet pile tidak

keluar dari interlocking selama proses pemancangan, disarankan menggunakan

Vibro Hammer yang dilayani dengan Crane. Disarankan dipancang bagian tengah

lebih dulu.

Bila pemancangan telah selesai sesuai dengan kedalaman yang dikehendaki

yaitu sampai pada lapisan impermeable, barulah pekerjaan galian dapat dimulai.

Bila diperlukan steel sheet pile dapat diperkuat dengan strutting yang dipasang

bersamaan mengikuti pekerjaan galian. Bermacam-macam jenis perkuatan dapat

dilakukan, tergantung hal-hal yang mempengaruhinya. Bila galian terlalu lebar,

penggunaan strutting tidak efisien, sebagai gantinya diperlukan bracing.

Bila diinginkan daerah galian bebas dari struktur penahan, maka dapat digunakan

sistem angkur.

Bila pada kaki steel sheet pile terdapat lapisan impermeable (clay) yang

ketebalannya tidak cukup kuat menahan tekanan air, agar tidak terjadi peristiwa

quick sand, di luar dinding steel sheet pile dipasang pressure relief well (Sumur

pelepasan tekanan).

Bila lapisan impervious letaknya sangat dalam, untuk memperkecil hydraulic

gradient (untuk mengurangi tinggi tekanan air) pemancangan steel sheet pile

dapat diperdalam. Dengan demikian dapat dihindari terjadinya peristiwa quick

sand. Air tidak akan muncul pada dasar galian karena telah kehabisan tinggi

tekanan airnya.

2. Concrete Diaphragm Wall.

Diaphragm Wall ini dibuat dari beton yang dicor di dalam tanah membentuk

dinding yang dapat berfungsi sebagai cut off dewatering dan sebagai struktur

penahan tanah

3. Secant Piles

Yaitu tiang yang saling bepotongan sehingga membentuk dinding yang rapat.

4. Slurry Trenches

Yaitu : Untuk Construction Dewatering; Untuk Penjagaan polusi terhadap air

tanah; Untuk Pengendalian seepage pada dam/tanggul.

Page 9: Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

Upper Struktur

10. Jelaskan dan uraikan beberapa metode pelaksanaan shear wall pada gedung

bertingkat ?

Jawab :

Beberapa metode pelaksanaan Shear Wall pada gedung bertingkat antara lain :

a. Metode Climbing Form

Form work jenis ini biasanya digunakan untuk pengecoran shear wall. Untuk

pengecoran core wall walaupun dapat menggunakan climbing form tetapi tidak

disarankan karena akan menghambat kemajuan pelaksanaan di samping tingkat

akurasinya juga kurang.

Pelaksanaan dengan menggunakan climbing form memerlukan bantuan tower

crane untuk memindahkan form work dari satu tingkat ke tingkat berikutnya yang

lebih tinggi.

Segmen pertama dicor seperti mengecor dinding biasa, dengan tingkat akurasi

yang tinggi, karena akan menjadi pedoman pengecoran dinding shear wall

selanjutnya. Pada ujung dinding disediakan lubang dengan memasang pipa,

untuk keperluan memasang angker sebagai penahan climbing form work.

b. Metode Slip Form

Form work jenis ini biasanya digunakan untuk core wall (lebih cocok untuk core

wall yang berbentuk lingkaran).

Pada sistem ini pengecoran core wall dilakukan secara menerus (kontinu)

dengan kecepatan naik kurang lebih 30 cm tiap jam, menggunakan beton

dengan slump rendah .

Sistem ini dapat bergerak keatas sendiri dengan menggunakan beberapa jack

yang merambat pada steel rod yang tertanam dalam dinding core .

Pada awalnya, satu segmen pengecoran yang pertama dapat dilakukan dengan

cara manual dengan ketelitian yang tinggi. Bentuk core yang dibuat secara

manual ini akan menjadi pedoman seterusnya ke atas, dimana disekitar core

tersebut telah tertanam steel rod yang diperlukan bagi merambatnya slip form ke

atas .

Setelah segmen pertama selesai, maka seluruh rangkaian slip form distel, dan

seterusnya hanya tinggal bergerak ke atas saja secara menerus sampai

ketinggian yang diinginkan.

Bila tebal dinding core mengalami perubahan, maka pada tempat berubahnya

ketebalan dinding core, slip form distel kembali, begitu seterusnya.

.

Page 10: Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

c. Metode Auto Jump Form

Form work jenis ini biasanya digunakan untuk core wall yang berbentuk persegi .

Pengecoran bertahap, segmen demi segmen setinggi satu tingkat (empat meter).

Sistem ini dapat bergerak sendiri keatas tanpa bantuan tower crane dan

mempunyai ruang kerja yang tertutup dan cukup aman. Sistem ini

pergerakannya dilayani oleh beberapa jack yang merambat pada jack rod yang

bertumpu pada dinding yang telah dicor. Jack rod ini dapat digeser keatas oleh

hydraulic jack yang ada, pada waktu seluruh rangkaian form work bertumpu pada

shear key support sistem, jadi jack rod tidak tertanam dalam beton dinding core .

Penyetelan form work untuk core wall dilakukan sekali saja yaitu pada saat

pengecoran segmen awal. Kecuali bila ada perubahan ukuran core wall pada

tahap berikutnya

Pada sistem ini biasanya core wall berjalan mendahului slab, minimum satu

lantai tergantung program kerjanya

Menurut penelitian yang pernah dilakukan, sistem ini akan menjadi lebih murah

dibandingkan sistem yang lain bila jumlah lantai yang dicor lebih dari 15 lantai.

Pengangkatan form work setelah segmen pertama cukup keras, stationary jack

rods diturunkan sampai menumpu pada permukaan beton segmen pertama,

menggunakan hydraulic jack. Kemudian form work bagian luar digeser keluar,

dan form work bagian dalam dikendorkan.

Seluruh rangkaian form work diangkat ke atas oleh hydraulic jacks, sampai

adjustable shear key menumpu pada cekungan yang tersedia, dan baru

kemudian stationary jack rods ditarik keatas oleh hydraulic jack.

Pengecoran segmen berikutnya setelah dipasang penulangan untuk core wall,

form work ditutup dan diikat dengan form tie. Pengecoran satu segmen

berikutnya dapat dilakukan. Begitu seterusnya siklus pengecoran setiap

segmennya.

Hubungan dengan slab dapat dilakukan dengan secara langsung, dengan cara

mengganti form work dinding bagian luar.

Cara seperti ini, terpaksa manghambat prose lajunya pengecoran core wall,

karena harus menunggu persiapan pengecoran slab.

Cara lain yang tidak mengganggu laju pengecoran core wall adalah dengan

menyediakan starter bar atau menyediakan lubang (block out) pada dinding core,

yang berhubungan dengan slab .

Starter bar untuk slab, dapat ditanam, kemudian dengan pembongkaran

seperlunya starter bar tersebut dapat dibuka, untuk menyambung tulangan slab

yang ada. Untuk cara ini perlu ketelitian pada saat memasang starter bar

Pemasangan lokasi starter bar ini harus diteliti karena sangat dipengaruhi oleh

elevasi dari slab yang bersangkutan

Page 11: Tugas MPK - Lingga Bagus Suseno - 2009410043

Untuk kemudahan dalam pengupasan sebaiknya starter bar tersebut dipasang

menempel pada form work.

Cara seperti tersebut di atas tidak digunakan bila starter bar yang harus

dipasang berukuran besar, karena akan sulit proses pembengkokannya. Bila

tulangan yang akan dipasang cukup besar, misalnya hubungan untuk balok,

maka biasanya menggunakan block out yang dipasang pada dinding core wall

Block ini nantinya dicor kembali setelah penulangan balok terpasang, sehingga

menjadi satu struktur dengan dinding core wall.

11. Sambungan bekas tulangan / splice pada kolom, sebaiknya di tempatkan di tengah

kolom atau rata dengan level plat lantai ? berikan pendapat saudara !

Jawab :

Sambungan tulangan kolom ( lewatan sambungan kolom ) sebaiknya harus ditempatkan

di tengah kolom.

Karena bagian tengah kolom tulangan pokok akan menjadi lebih tebal untuk mendukung

kekuatan kolom agar tidak melendut akibat gaya tekan dan buckling (tekuk) yang

kemungkinan terjadi pada kolom.

12. Jelaskan beberapa metode pelaksanaan bekisting slob / balok ?

Jawaban :

Metode konvensional yaitu bekisting yang memakai balok dan papan kayu.

Metode semi konvensional yaitu bekisting yang memakai balok dan papan kayu dan

dikombinasikan dengan bahan baja.

Metode bekisting system yaitu bekisting yang memakai bahan baja dalam

pelaksanaannya ( Pemasangan dan pembongkaran bekisting ).

Prestress

13. Jelaskan perbedaan signifikan antara beton bertulang dengan beton prestress ?

Jawab :

Perbedaan beton prestress / pratekan dengan beton bertulang adalah : beton betulang

mengkombinasikan beton dan tulangan baja dengan cara membiarkan keduanya bekerja

secara pasif dengan tidak memberi pembagian tahanan beban, sedangkan : beton

pratekan mengkombinasikan beton kekuatan tinggi dengan baja secara aktif dengan cara

menarik baja dan menahannya pada beton sehingga membuat beton dalam keadaan

tertekan.