Tugas minggu 2-tahapan proses.docx

28
1. Komunikasi Agribisnis Pada umumnya, pengertian komunikasi paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui tulisan, lisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal. Di dalam dunia praktis, dikenal komunikasi antarpribadi (interpersonal communications), yang merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami kedua belah pihak dan cenderung lebih fleksibel dan informal. Jenis komunikasi tersebut lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya komunikasi yang dilakukan di dalam suatu keluarga, antarkeluarga, antartetangga, untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya, ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia agribisnis, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia agribisnis untuk menyampaikan pesan-pesan agribisnis kepada pihak lain baik secara tertulis maupun lisan. Dalam dunia agribisnis, seseorang dapat saja mengekspresikan pesan- pesannya secara nonverbal (tidak secara tertulis atau lisan). Namun, ekspresi secara nonverbal memiliki suatu keterbatasan dalam mengomunikasikan suatu pesan kepada pihak lain. 2. Tahapan Proses Pekerjaan

Transcript of Tugas minggu 2-tahapan proses.docx

11

1. Komunikasi AgribisnisPada umumnya, pengertian komunikasi paling tidak melibatkan dua orang atau lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui tulisan, lisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal. Di dalam dunia praktis, dikenal komunikasi antarpribadi (interpersonal communications), yang merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami kedua belah pihak dan cenderung lebih fleksibel dan informal. Jenis komunikasi tersebut lazim dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya komunikasi yang dilakukan di dalam suatu keluarga, antarkeluarga, antartetangga, untuk mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya, ada dua bentuk dasar komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia agribisnis, yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia agribisnis untuk menyampaikan pesan-pesan agribisnis kepada pihak lain baik secara tertulis maupun lisan. Dalam dunia agribisnis, seseorang dapat saja mengekspresikan pesan-pesannya secara nonverbal (tidak secara tertulis atau lisan). Namun, ekspresi secara nonverbal memiliki suatu keterbatasan dalam mengomunikasikan suatu pesan kepada pihak lain.

2. Tahapan Proses Pekerjaan Melalui komunikasi secara lisan atau tertulis, diharapkan orang data memahami apa yang disampaikan oleh pengirim pesan dengan baik Penyampaian suatu pesan lisan maupun tertulis memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang dikatakan dengan baik dan benar. Komunikasi agribisnis yang efektif sangat bergantung pada keterampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima pesan. Oleh karena itu, sangat diperlukan pembentukan sifat dasar keahlian dalam komunikasi agribisnis agar proses komunikasi agribisnis dapat berjalan sesuai tujuannya, salah satunya ialah dengan memahami tahapan proses pekerjaan dalam komunikasi agriagribisnis yang meliputi penulisan surat lamaran kerja, penulisan resume, wawancara kerja, presentasi agribisnis, dan negosiasi. Untuk masing-masing penjelasan dari tiap tahapan akan dijelaskan pada subbab selanjutnya.

A. Penulisan Surat Lamaran KerjaSurat lamaran kerja adalah surat yang digunakan oleh seseorang untuk melamar kerja pada suatu organisasi/ lembaga yang membutuhkan karyawan atau pimpinan pada suatu bidang tertentu. Pada umumnya ketika melamar kerja, seseorang harus menulis surat lamaran kerja yang dilengkapi dengan sebuah resume (daftar riwayat hidup). Dalam surat lamaran kerja, dijelaskan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh pelaar kerja yang cocok atau sesuai dengan posisi/ jabatan yang ditawarkan, atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pelamar kerja hanya mengemukakan poin-poin penting yang relevan dengan persyaratan pekerjaan yang ditawarkan. Pendekatan yang dapat digunakan dalam membuat surat lamaran kerja adalah pendekatan AIDA. Sebagaimana penulisan resume, penulisan surat lamaran kerja juga perlu menggunakan pendekatan attention, interest, desire, and action atau yang sering disingkat dengan AIDA. Pendekatan AIDA ini lebih menekankan pada sisi sikap pelamar kerja dan apa manfaat yang didapat oleh pembaca.Prinsip pertama dalam penulisan surat lamaran kerja adalah attention (perhatian). Hal ini mengindikasikan bahwa pelamar harus dapat meyakinkan pihak organisasi atau lembaga yang berwenang pencari kerja (pembaca) bahwa pelamar kerja memiliki sesuatu yang bermanfaaat atau dapat menumbuhkan rasa tertarik bagi pembaca. Prinsip kedua dalam penulisan surat lamaran ialah interest atau minat. Hal ini menggambarkan bahwa pelamar kerja harus dapat menarik perhatian pembaca dengan menjelaskan relevansi pesan-pesan yang disampaikan. Prinsip ketiga ialah desire atau hasrat. Artinya, pelamar kerja harus dapat menumbuhkan hasrat pembaca untuk mengetahui lebih jauh apa yang sudah dituliskan dalam surat tersebut. Prinsip terakhir dalam penulisn surat lamaran kerja adalah action atau tindakan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pelamar kerja harus dapat memberikan saran kepada pembaca untuk mengambil suatu tindakan tertentu berkaitan dengan harapan atau keinginannya dalam menulis surat tersebut. Penulisan surat lamaran kerja yang baik perlu memerhatikan kaidah-kaidah baku dalam penulisan surat lamaran kerja. Artinya seorang pelamar kerja harus memahami dan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya apa saja yang perlu dituliskan dalam surat lamaran kerja serta bagaimana pengorganisasian penulisannya. Hal ini memiliki arti penting bagi pelamar kerja maupun bagian evaluasi lembaga atau organisasi penerima kerja.Secara garis besar, surat lamaran kerja mencakup tiga hal, yaitu paragraph pembuka, paragraph pertengahan, dan paragraph penutup. Paragraf pembuka lebih menekankan bagaimana pelamar kerja dapat menarik perhatian pembaca melalui suatu pernyataan rangkuman, nama person, sumber publikasi, pertanyaan, dan cuplikan berita. Paragraf pertengahan menceritakan penjelasan terhadap apa yang diminati dan sangat diharapkan oleh pembaca seperti kualifikasi pendidikan, pengalaman kerja, dan berbagai minat dan aktivitas. Dalam surat lamaran kerja, paragraph penutup mencakup tindakan yaitu untuk wawancara. Oleh karena itu, untuk mempermudah pemanggilan pelamar kerja, pelamar kerja perlu mencantumkan alamat yang lengkap yang menmudahkan organisasi yang menawarkan lowongan kerja menghubungi pelamar.

B. Penulisan ResumeIstilah resume atau daftar riwayat hidup memang bukan sesuatu yang baru bagi mereka yang telah memasuki pintu gerbang dunia kerja, karena resume merupakan salah satu prasyarat yang sangat penting pada saat memasuki dunia kerja. Dalam dunia agribisnis, istilah resume sering disebut juga dengan CV (Curriculum vitae) atau daftar riwayat hidup. Menurut KC Bay dalam Purwanto (2011), suatu resume sebenarnya merupakan presentasi penjualan formal diri anda yang sangat penting. Hal ini dikarenakan di dalam resume tercakup semua fakta menarik dan relevan mengenai latar belakang, kualifikasi, pengalaman kerja, dan sebagainya yang disusun dalam suatu format yang teratur, mudah dipahami dan menarik perhatian pembaca.Secara umum, resume afalah suatu daftar dokumen yang bersi kualifikasi dan jalur karier yang disusun secara teratur, rapi, dan menarik perhatian pembaca. Melalui resume ini diharapkan pimpinan suatu organisasi/ perusahaan seudah dapat mengetahui kemampuan seseorang, walaupun belum pernah bertemu langsung dengan orang tersebut. Oleh karena itu, resume yang anda buat harus dibuat sederhana dan sedemikian rupa sehingga menarik perhatian pembaca.Dalam mempersiapkan resume, ada tiga hal yang perlu dilakukan yaitu: (a) mencari informasi penting; (b) merencanakan resume; (c) membuat resume. Sebelum membuat resume, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mencari informasi penting yang relevan dengan jenis pekerjaan yang diinginkan. Untuk mencarinya, dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu analisis diri, analisis karier, dan analisis pekerjaan.Tujuan dari pembuatan resume adalah agar seseorang dapat melakukan wawancara dengan tim organisasi (perusahaan) yang dilamar. Resume yang dibuat merupakan rincian atau pelengkap terhadap surat lamaran kerja yang telah dibuat. Dalam merencanakan resume, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu tujuan karier, informasi pribadi, dan referensi. Resume dapat dibuat dalam berbagai bentuk. Resume yang baik, menekankan pada kompabilitas kualifikasi anda dan prospektif persyaratan kerja. Secara umum, resume mencakup nama, alamat lengkap, tujuan kerja, kualifikasi, informasi pribadi, dan referensi. Usahakan informasi tersebut relevan dengan jenis pekerjaan yang diharapkan. Jadi, tidak berarti semua kemampuan atau keahlian yang anda miliki perlu dicantumkan dalam resume, tetapi informasi yang dapat mendukung pekerjaan anda tesebut.Berdasarkan cara pengorganisasiannya, resume dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis resume, yaitu resume kronologis, resume fungsional, dan resume kombinasi. Resume kronologis adalah cara pengorganisasian resume yang didasarkan pada kronologisnya, yaitu pendidikan dan pengalaman sebagai judul isinya. Resume fungsional adalah resume yang disususn atas dasar fungsi-fungsi dalam organisasi yang dapat dilakukannya dengan baik. Adapun resume kombinasi adalah kombinasi antara resume kronologis dan fungsional. Bentuk resume kombinasi ini memberikan suatu keyakinan bahwa persyaratan pendidikan dan pengalaman terpenuhi dan masih menggunakan judul-judul lain yang lebih menekankan pada kualifikasi yang dibutuhkan.Untuk membuat resume yang baik, perlu diperhatikan empat hal, yaitu kerapian, sederhana, akurat, kejujuran. Dalam menulis resume, usahakan menggunakan kertas yang bersih dan berkualitas baik, tanpa coretan, dan ketiklah dengan memilih huruf yang baik. Aturlah kalimat resume serapi mungkin, agar nyaman dibaca dan berisi. Di samping kerapian, bahasa yang digunakan juga tidak boleh bertele-tele.

C. Wawancara KerjaWawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Wawancara dapat dilakukan oleh direksi kepada pelamar pekerjaan, pelanggan atau pihak lainnya.Teknik Wawancara, adalah suatu cara atau kepandaian melakukan tanya jawab untuk memperoleh keterangan, informasi dan sejenisnya. Wawancara berdasarkan cara pelaksanaannya dibagi dua yaitu :a. Wawancara berstruktur adalah wawancara secara terencana yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya.b. Wawancara tak berstruktur adalah wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan. Wawancara ialah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancara untuk meminta keterangan atau pendapat mengenai suatu hal. Wawancara dapat dilakukan oleh direksi kepada pelamar pekerjaan, pelanggan atau pihak lainnya.Wawancara kerja merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan dalam menyaring jumlah pelamar yang ada. Seorang calon pelamar mungkin saja diwawancarai lebih dari satu kali. Selain berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja, menyiapkan diri menghadapi wawancara juga termasuk bagian dari usaha untuk mencapai pekerjaan. Berbagai aspek, khususnya kepribadian seseorang akan ditampilkan baik secara verbal maupun nonverbal.Wawancara pada tahap awal sering disebut juga dengan wawancara pendahuluan. Pada tahap ini, wawancara yang dilakukan didasarkan pada surat lamaran dan resume yang telah dibuat oleh pelamar. Hal ini untuk memastikan bahwa pelamar secara administrasi telah memberikan atau mengisi semua informasi penting dan untuk menilai kesesuaian antara kulifikasi pelamar dengan jenis jabatan yang diisi.Selama kegiatan wawancara berlangsung, berusahalah untuk memberikan informasi secara jelas, padat, akurat, dan tidak berbelit-belit. Jawablah semua pertanyaan yang diminta dengan baik dan jangan memberikan informasi di luar yang ditanyakan atau tidak relevan dengan pertanyaan pewawancara.Setelah wawancara pendahuluan, wawancara tahap selanjutnya adalah wawancara seleksi, yang pada umumnya memerlukan waktu yang lebih lama daripada wawancara pendahuluan. Dalam wawancara seleksi, seseorang akan mungkin diwawancarai oleh satu tim yang biasanya terdiri lebih dari satu orang. Pada tahapan ini, calon pelamar akan ditanya berbagai hal mengenai latar belakangnya yang mencakup kualifikasi, pengalaman kerja, pelatihan, dan semangat kerja secara umum untuk memperoleh informasi penting bagi pewawancara agar sesuai dengan posisi yang dikehendaki oleh pelamar tersebut.Sebelum melakukan wawancara, perlu dilakukan pencarian berbagai informasi yag berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar serta perkembangan perusahaan. Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah merupakan kesempatan yang baik bagi seseorang untuk menanyakan secara langsung mengenai pekerjaan dan perusahaan kepada pewawancara.Pertanyaan-pertanyaan yang anda ajukan dalam wawancara sangat penting artinya bagi pewawancara terutama dalam kaitannya dengan tingkat keseriusan seseorang dalam melamar posisi pekerjaan tersebut. Jika seseorang sudah diberi kesempatan untuk menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan pekerjaan maupun perusahaan tetapi tidak dimanfaatkan, pewawancara dapat menilai seseorang pelamar yang diragukan tingkat keseriusannya.Dalam wawancara, berbagai jenis pertanyaan akan ditanyakan kepada pelamar, dan pelamar harus benar-benar mempersiapkan diri untuk dapat menjawab semua pertanyaan dengan baik dan benar. Pertanyaan-pertanyaan yang ditanyakan kepada pelamar dapat saja berkaitan dengan pekerjaan yang dilamar, program pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti, pengalaman kerja, pergaulan antarsesama, pimpinan, penilaian pribadi pelamar, kepribadian, latar belakang, dan tujuan karier.Segera setelah wawancara berakhir, selayaknya apabila pelamar menyampaikan suatu penghormatan melalui surat ucapan terimakasih, terutama kepada pewawancara yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk melakukan wawancara dengan anda.

D. Presentasi AgribisnisPresentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara agribisnis. Presentasi agribisnis dapat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalm setiap kegiatanagribisnis. Seorang pembicara yang melakukan presentasi di hadapan audiens tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai.Secara umum, presentasi agribisnis memiliki empat tujuan pokok, yaitu:1. Menginformasikan pesan-pesan agribisnis kepada audiens.2. Menghibur audiens.3. Menyentuh emosi audiens.4. Memotivasi audiens untuk bertindak seseuatu.Persiapan-persiapan tersebut meliputi :1. Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan.2. Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik.3. Menganalisis siapa audiens -> Who, What, Where, When, Why, How4. Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi.Dalam dunia agribisnis, kegiatan presentasi atas berbagai peristiwa penting seperti pengajuan usulan proyek-proyek baru, pengembangan produk baru, perluassan pasar, dan sebagainya. Presentasi agribisnis yang baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi lembaga atau institusi yang melakukan presentasi. Oleh karena itu, dalam melakukan presentasi agribisnis harus dilakukan persiapan secara matang sehingga tujuan presentasi agribisnis yang efektif dan efisien dapat tercapai.Seorang pembicara yang melakukan presentasi di hadapan pemirsa tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, seorang presenter perlu mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, baik yang berkaitan dengan persiapan mental, pemahaman materi yang ingin di sampaikan, alat bantu yang digunakan, dan pemahaman yang baik terhadap audiens.Presentasi agribisnis memiliki empat tujuan pokok, di antara lain ialah menginformasikan pesan-pesan agribisnis kepada audiens, menghibur audies, menyentuh emosi audiens, memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu. Salah satu tujua presenasi agribisnis yang paling umum adalah menyampaikan atau menginformasikan pesan-pesan agribisnis kepada audiens. Pesan-pesan agribisnis yang disampaikan harus menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak didengar audiens. Selain memberikan informasi, presentasi agribisnis juga mempunyai tujuan untuk menghibur audiens. Artinya, untuk mencapai tujuan presentasi agribisnis, seorang pembicara perlu menyelipkan humor-humor segar yang mampu menghidupkan suasana. Namun demikian, suasana dalam presentasi agribisnis juga perlu dikendalikan agar tidak lepas kendali sehingga suasana tak ubahnya seperti lelucon. Seorang pembcara yang berpengalaman tentunya mengetahui bagaimana menyampaikan pesan-pesan agribisnis yang mampu menyentuh emosi audiens. Dengan gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu menggugah emosi audiens. Tujuan terakhir dari presentasi agribisnis adalah memberikan motivasi kepada audiens untuk melakukan atau bertindak sesuatu yang sesuai yang dikehendaki pembicara. Dalam memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakannnya secara eksplicit dan bukan menggunakan bahasa basa-basi. Dalam arti bahwa apa yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas mencakup dalam presentasi.Presentasi Lisan yang baik akan ditunjang oleh Kepiawaian pembicara dalam menyampaikan presentasinya terlihat pada kriteria yang dimiliki oleh pembicara tersebut antara lain :1. Mempunyai wawasan, mengetahui dengan tepat kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirinya.2. Dapat mengetahui dan mengenal audiens, berusaha memahami sifat pihak yang telah memberikannya kesempatan untuk menyampaikan presentasi dan menunjukkan kepedulian kepada mereka.3. Mengetahui alasan sehingga mereka perlu berbicara dan berharap dapat memenuhi alas an tersebut melalui presentasi yang disampaikan.4. Senantiasa berlatih agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan informasi di pihak audiens dan bersedia memberikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang mungkin diajukan oleh audiens.5. Menganggap penyajian suatu presentasi sebagai sebuah prestasi. Menyadari bahwa ia harus berusaha keras untuk dapat menarik perhatian audiens terhadap materi yang disampaikan, mampu memahami sikap audiens yang tidak selalu konsisten.6. Dapat menerima kritik atau analisis selesai kegiatan presentasi mengenai berbagai hal berkenaan dengan presentasinya.Sedangkan syarat untuk menjadi seorang pembicara yang handal meliputi :1. Mengetahui dengan jelas tujuan presentasi2. Menguasai subjek presentasi3. Yakin bahwa subyek yang dipresentasikan bermanfaat bagi pendengarnya4. Mengetahu latar belakang audiens5. Menguasai bahasa pengantar yang juga dikuasai audiens6. Jujur, sabar, ramah, dan penuh percaya diri7. Mengusai teknik dasar berkomunikasi agribisnis yang efektifDalam bidang apapun keberhasilan dapat diraih apabil persiapan dilakukan dengan baik. Begitu halnya dengan presentasi agribisnis, presentasi agribisnis yang baik hanya akan dapat dicapai jika persiapan untuk melakukan presentasui tersebut dilakukan dengan sebaik-baiknya. Dalam hal ini persiapan yang diperlukan untuk presentasi agribisnis mencakup beberpa hal, antara lain ialah penguasaan terhadap topic atau materi yang akan dipresentasikan, penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik, menganalisis audiens, dan menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi. Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan merupakan salah satu syarat penting agar apa yang disampaikan kepada audiens dapat mencapai sasaran. Ketidaksiapan terhadap materi yang akan dipresentasikan bukan saja menghambat penyampaian pesan kepada audiens, tetapi juga akan memberikan citra yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan. Di samping penguasaan materi yang baik, yang juga penting adalah bagaimana seorang pembicara mampu memanfaatkan berbagai alat bantu presentasi agribisnis demi pencapaian tujuan yang dikehendaki.. Berbagai alat bantu presentasi agribisnis yang dapat digunakan antara lain: whiteboard, spidol, overhead projector, slide, computer, camera video,, tape, dan LCD projector. Agar tujuan presentasi agribisnis dapat tercpaai dengan baik, seorang pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens. Melalui pendekatan bertanya dengan menggunakan kata Tanya seperti: apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana, seorang pembicara akan dapat mengidentifikasi siapa sebenarnya audiesn yang dimaksud sehingga dapat melakukan berbagai persiapan partisipatif.Agar presentasi agribisnis yang dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan, seorang pembicara pelu mengenal lebih dekat lingkungan lokasi tempat ia akan melakukan presentasi agribisnis. Pemahaman terhdapa lingkungan atau suasana lokasi untuk presentasi agribisnis tersebut akan membaerikan kemudahan kepada seorang pembicara dalam mengatur alat bantu yang digunakan untuk presentasi memiliki ruang yang cukup luas, bagaimana tata letak ruangan, bentuk meja, dan tempat duduk untuk audiens, dan lain-lain.Untuk melakukan presentasi agribisnis yang baik, salah satu persyaratannya, pembicara harus dapat menganalisis audiens secara tepat. Ketidaktepatan dalam menganalisis audiens akan membuat pembicara gagal atau kecewa karena tidak mampu menyampaikan presentasi dengan baik. Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya sering diajukan mengenai audiens ialah, siapa audiensnya, apa yang diinginkan audiens, di mana melakukan presentasinya, kapan melakukan presentasi, mengapa melakukan presentasi, dan bagaimana melakukan presentasinya.Dalam melakukan presentasi agribisnis, sebenarnya bukan saja ucapan pembicara yang menjadi perhatian, tetapi juga munculnya gerakan-gerakan tertentu yang dilakukan oleh pembicara. Gerakan-gerakan tubuh yang dilakukan oleh si pembicara pada saat melakukan presentasi agribisnis termasuk salah satu bentuk komunikasi nonverbal. Gerakan-gerakan yang sering dilakukan pembicara dalam melakukan presentasi agribisnis antara lain meliputi ekspresi wajah, senyuman, kontak mata, gerakan tangan, gerakan bahu, gerakan kepala, dan cara berdiri. Ekspresi wajah merupakan salah satu bahasa tubuh yang dapat memeberikan arti karena wajah dapat mengungkakan emosi dirinya dengan polos, apa adanya, tanpa harus ditutup-tutupi. Senyuman juga merupakan hal yang penting karena senyum dapat menghapus beda pendapat, mengobati perasaan sakit, memulai hubungan, meyakinkan teman, dan menyampaikan pengahrgaan. Adapun kecenderungan seseorang akan senang melihat orang lain tersenyum daripada cemberut. Kontak mata yang efektif dan efisien adalah cirri-ciri profesionaitas pembicara. Mata juga menunjukkan apa yang dirasakan dalam hati. Oleh karena itu, kontak mata yang baik membantu penyampaian pesan-pesan kepada audiens. Pada menit pertama melakukan presentasi agribisnis, kontak mata memiliki makna yang cukup menentukan bagi keberhasilan suatu presentasi. Gerakan tangan pada saat melakukan presentasi agribisnis akan dapat membantu pembicara untuk lebih meyakinkan atau memperkuat topic bahasan tertentu. Gerakan bahu pembicara dalam melakukan presentasi agribisnis untuk menunjukkan kepercayaan diri atau menyerah. Gerakan kepala bagi pembicara dapat digunakan untuk menunjukkan sikap setuju atau menolak sesuatu, Berdiri dalam melakukan presentasi agribisnis merupakan hal yang positif terutama karena posisi seseorang Nampak menjadi lebih tinggi dan mempermudah gerakan pernapasan.Salah satu faktor yang menyebabkan keberhasilan presentasi agribisnis adalah adanya faktor percaya diri yang kuat dari pembicara. Pembicara yang tidak memiliki rasa percaya diri yang kuat akan berdampak pada penyampaian presentasi agribisnis yang asal-asalan sehingga tidak mencapai sasaran yang diinginkan. Ketidakpercayaan diri seorang pembicara dalam suatu presentasi agribisnis diekspresikan dalam berbagai macam sikap atau perilaku gemetar, bicara terputus-putus, tangan berkeringat, mulut kering, tersengal-sengal, tegang wajah dan tenggorokan tersumbat. Setelah seorang pembicara sudah memahami secara garis besar tentang prinsip-prinsip presentasi agribisnis, langkah selanjutnya yang sangat penting ialah berlatih presentasi agribisnis. Berlatih presentasi agribisnis dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan di dalam organisasi agribisnis, mulai lingkup kecil sampai lingkup lebih luas. Agar presentasi agribisnis yang dilakukan oleh pembicara dapat mencapai sasarannya, perlu diperhatika beberapa hal berikut ini. Identifikasi audiensPemahaman terhadap audiens secara tepat akan mempermudah si pembicara dalam melakukan presentasi agribisnis. Menyiapkan pokok-pokok pikiranHal yang perlu diperhatikan adalah mempersiapkan poin-poin penting apa saja yang pelu disampaikan dalam presentasi agribisnis. Menulis teks lengkapBagaimana mengembangkan pokok-pokok pikiran tersebut menjadi lebih rinci sehingga menjadi suatu naskah/ teks yang lengkap dan akan menambah percaya diri sang pembicara. Menyiapkan rangkuman ke dalam subjudulSetelah menulis teks lengkap, cara yang dapat dilakukan ialah membuat kerangka atau rangkuman naskah secara garis besarnya. Menulis ke dalam kertas ukuran postcardCara ini merupakan cara yang paling praktis, sederhana, dan terkesan bersifat informal.

E. Negosiasi AgribisnisDalam dunia agribisnis, istilah negosiasi bukanlah hal yang baru. Negosiasi digunakan untuk menjembatani dua kepentingan yang berbeda, misalnya antara penjual dan pembeli, atau antara produsen dan pelanggan. Oleh karena itu, agar terjadi suatu kesepakatan di antara kedua belah pihak, diperlakukan negosiasi. Sementara itu, orang yang melakukan negosiasi sering disebut sebagai seorang negosiator.Pada setiap proses negosiasi, selalu ada dua belah pihak yang berlawanan atau berbada sudut pandangnya. Agar dapat menemukan titik temu atau kesepakatan, kedua belah pihat perlu bernegosiasi. Menurut Hartman dalam Purwanto (2011), pengertian negosiasi dapat berbeda-beda tergantung dari sudut pandang siapa yang terlibat dalam suatu negosiasi. Dalam hal ini, ada dua pihak yang berkepentingan dalam bernegosiasi, yaitu pembeli dan penjual. Lebih lanjut, Hartman menegaskan bahwa negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua pihak, yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang mereka sendiri, yang berusaha mencapai kesepakatan yang memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama. Dalam buku "Teach Yourself Negotiating", karangan Phil Baguley, dijelaskan tentang definisi negosiasi yaitu suatu cara untuk menetapkan keputusan yang dapat disepakati dan diterima oleh dua pihak dan menyetujui apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan di masa mendatang. Sedangkan negosiasi memiliki sejumlah karakteristik utama, yaitu: Senantiasa melibatkan orang baik sebagai individual, perwakilan organisasi atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok; Memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi; Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatu baik berupa tawar menawar (bargain) maupun tukar menukar (barter); Hampir selalu berbentuk tatap-muka yang menggunakan bahasa lisan, gerak tubuh maupun ekspresi wajah; Negosiasi biasanya menyangkut hal-hal di masa depan atau sesuatu yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi;Ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua belah pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak sepakat untuk tidak sepakat. Negosiasi tidaklah untuk mencari pemenang dan pecundang; dalam setiap negosiasi terdapat kesempatan untuk menggunakan kemampuan sosial dan komunikasi efektif dan kreatif untuk membawa kedua belah pihak ke arah hasil yang positif bagi kepentingan bersama. [Ron Ludlow & Fergus Panton dalam Purwanto, 2011].Adapun beberapa prasyarat negosiasi agar proses negosiasi dapat berjalan secara efektif, antara lain:1) Para pihak bersedia bernegosiasi secara sukarela berdasarkan kesadaran yang penuh (willingness)2) Para pihak memiliki kesiapan untuk melakukan negosiasi (preparednees)3) Para pihak memiliki kewenangan untuk mengambil keputusan (authoritative)4) Para pihak memiliki kekuatan yang relatif seimbang (relative equal bargaining power)5) Para pihak memiliki kemauan menyelesaikan masalah (sense problem solving)Strategy negosiasi dapat dilakukan agar kegiatan negosiasi lebih tepat sasaran, jenis dari strategi negosiasi tersebut, ialah:a) A competitive strategy: mengutamakan pencapaian tujuan dirinya dengan mengorbankan tujuan pihak lain ( i win you lose );b) A collaborative strategy: menekankan pada pencapaian tujuan kedua belah pihak, strategi ini memerlukan komu nikasi yg akurat sesuai dengan keinginan pihak lain (apa jalan terbaik untuk kedua belah pihak);c) A sub ordinating strategy: menekankan satu pihak mencapai tujuan setelah pihak lain menghiindari konflik ( you win i lose ).Menurut Hartman, ada empat poin penting yang perlu diperhatikan sebelum bernegosiasi, antara lain pencarian fakta terutama dari pihak lain (lawan negosisasi), menaksir posisi lawan negosisasi, membuat perencanaan yang baik, dan memilih serta mengatur tim negosiasi. Sementara itu, menurut Casse, ada tiga tahapan penting dalam bernegosiasi, yaitu tahap perencanaan (sebelum negosiasi), tahap implementasi (selama negosiasi), dan tahap peninjauan (setelah negosiasi).1) Tahap perencanaan.Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu merencanakan sasaran negosiasi, memutuskan strategi, dan memperjelas proses negosiasi. Sasaran NegosiasiSasaran negosiasi adalah apa hasil yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan salah satu alasan utama mengapa seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran atau target dalam bernegosiasi sangatlah penting sebagai arahan atau petunjuk dalam bernegosiasi. Ada dua jenis sasaran dalam bernegosiasi, yaitu sasaran ideal dan sasaran dasar (batas minimal yang dapat dicapai). Strategi NegosiasiKomponen kedua adalah strategi negosiasi yang merupakan cara atau teknik untuk mencapai tujuan bernegosiasi. Untuk mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang diperlukan strategi yang tepat. Ada beberapa strategi negosiasi yang dapat anda gunakan dalam bernegosiasi, antara lain : strategi kooperatif, strategi kompetitif, dan strategi analitis. Proses NegosiasiSebelum mencapai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya, perlu diketahui bahwa dalam setiap negosiasi sangat diperlukan yang namanya proses negosiasi yang melibatkan kedua belah pihak. Proses negosiasi merupakan suatu prses tawar-menawar yang diharapkan mampu menghasilkan suat kesepakatan di kedua belah pihak yang salng menguntungkan. Proses negosiasi pada dasarnya merupaka suatu proses yang dinamis dalam dunia agribisnis. Lebih lanjut, menurut Casse dalam Purwanto (2011), dalam proses negosiasi ada enam tahapan penting yang perlu diperhatikan, keenam tahapan tersebut ialah persiapan, kontak pertama, kofrontasi, konsiliasi/ kompromi, solusi, dan pascanegosiasi/ konsolidasi. Tahapan pertama yaitu persiapan merupakan tahapan yang berkaitan dengan pengumpulan informasi secukupnya dan penentuan tim negosiasi yang sebaik-baiknya yang akan diikutsertakan dalam proses negosiasi . Kontak pertama merupakan tahap pertemuan secara langsung antara kedua belah pihak yang terlibat dalam proses negosiasi. Tahap penilaian mulai berlangsung di antara para negosiator saat kontak pertama. Konfrontasi merupakan tahap saling berargumentasi terhadap segala sesuatu yang akan dinegosiasikan. Tahap ini juga dikenal sebagai tahap perdebatan yang sengit di antara kedua belah pihak yang terlibat dalam proses negosiasi. Dalam proses ini, perbedaan dan potensi perdebatan yang semakin memanas dan tak terkendali dapat saja terjadi, jika masing-masing pihak tidak dapat menahan emosinya. Tahap keempat yang merupakan tahap konsiliasi adalah tahap untuk saling melakukan proses tawar menawar. Proses ini diperlukan untuk memperoleh titik temu yang betul-betul disepakati dan bermanfaat bagi kedua belah pihak.Tahap kelima ialah solusi, dimana kedua belah pihak mulai saling menerima dan member. Para negosiator mulai menemukan titik-titik kesepakatan bagi kedua belah pihak dengan cara mereka masing-masing. Tahap yang terakhir ialah pascanegosiasi, merupakan tahap untuk melakukan konsolidasi bagi kedua belah pihak. Tahap ini merupakan tahap menerjemahan kesepakatan ke dalam suatu tindakan yang riil.Dalam tahap perencanaan ini, seorang negosiator dapat melakukan berbagai peran penting dalam bernegosiasi, antara lain berperan sebagai seorang pemimpin, factual, analitis, relasional, dan intuitif.

2) Tahap Implementasi.Tahap implementasi merupakan tahapan penerapan atau tindakan yang diperlukan agar mencapai sukses dalam bernegosiasi. Implementasi memiliki komponen penting antara lain : taktik negosiasi, keterampilan negosiasi, dan perilaku negosiasi. Taktik Negosiasi Macam-macam taktik negosiasi, antara lain: Taktik dengan cara anda. Taktik bekerja sama. Taktik tidak bertindak apa-apa. Taktik melangkah ke tujuan lain. Keterampilan bernegosiasi.Macam-macam keterampilan bernegosiasi, antara lain: Persiapan. Memulai negosiasi. Strategi dan teknis. Kompromi Menghindari kesalahan taktis3) Tahap peninjauan negosiasi.Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya suatu proses negosiasi. Tahapan ini memiliki arti yang sangat penting bagi seorang negosiator dalam meninjau apa yang sudah dilakukannya selama bernegosiasi.Ada beberapa alasan penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu dilakukan, antara lain :a) Untuk memeriksa apakah anda sudah mencapai tujuan anda.b) Jika tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat berharga bagi seorang negosiator.c) Jika ya, maka pastikan apa yang sudah anda lakukan dengan baik dan bangunlah kesuksesan anda.Keberhasilan atau kesuksesan dalam bernegosiasi dapat ditentukan oleh berbagai faktor penting, di antaranya adalah keterampilan seorang negosiator dalam bernegosiasi dengan pihak lawan negosiasi. Menurut Hatman, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam keterampilan bernegosiasi. Hal pertama yang perlu diperhatikan ialah persiapan yang baik yang merupakan salah satu kunci sukses negosiasi. Tanpa negosiasi yang baik, hasil yang diperoleh dalam bernegosiasi tidak akan memuaskan kedua belah pihak atau bahkan mengalami kegagalan yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan dua belah pihak. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memulai negosiasi, antara lain ialah pemilihan waktu, tempat, suasana yang kondusi, merumuskan tawaran, menghadapi konflik, dll. Selain itu, negosiasi yag sukses bukan saja hasil dari perencanaan atau persiapan yang baik, tetapi juga hasil atas implementasi yang baik dari sebuah negosiasi.Dalam upaya menuju pencapaian kesepakatan kedua belah pihak dalam bernegosiasi dilakukan sebuah upaya kompromi. Agar negosiasi dapat berjalan sukses, perlu dilakukan penghindaran segala kesalahan teknis. Menurut Oliver, ada enam kunci dasar yang perlu diperhatikan dalam negosiasi agar terhindar dari kesalahan taktis, persiapan itu antara lain ialah: persiapan yang baik, berlatih, menggambarkan posisi, membuat usulan, penawaran, dan persetujuan.Persiapan negosiasi yang tidak baik akan mampu menghasilkan kesepakatan secara optimal. Semakin penting negosiasi, maka semakin banyak persiapan yang harus dilakukan. Lakukan identifikasi pada tahap persiapan atas hal-hal berikut, misalnya kemungkinan pihak lawan membuka pernyataan dan posisi, bagaimana bergerak dari posisi awal pihak lawan menjadi pihak negosiator,s ll. Berlatih bernegosiasi merupakan kunci percaya diri. Hal itu dapat menjadi pintu pembuka besar atau kecil masalah dan kesulitan yang akan muncul. Selain itu, berikan kesempatan pada pihak lawan untuk berbicara tentang berbagai hal yang berkaitan dengan apa, bagaimana, kapan, di mana dan mengapa negosiasi perlu dilakukan. Negosiator harus dapat mengendalikan apa yang harusnya dilakukan dan janagn sampai terpemgaruh oleh pihak lawan anda. Semakin banyak pihak lawan berbicara, semakin baik bagi kita untuk mengetahui tentang pihak lawan tersebut. Jika pihak lawan mengisyaratkan tidak membuat suatu udulan yang ingin diajukan dalam bernegosiasi, saatnya untuk meengusulkannya. Hal ini akan memberikan suatu konsesi yang terlalu dini oleh pihak lawan. Salah satu respons yang efektif dalam bernegosiasi adalah bagaimana melakukan tawaran bagi pihak lawan dengan cara-cara yang baik. Dalam proses penawaran yang intens, sangat mudah untuk melupakan apa yang telah disetujui sebelumnya. Suatu kesepakatan tidak hanya terbatas pada hasil akhir dari kesepakatan, tetapi butir-butir dari setiap kesepakatan juga menjadi bagian penting tak terpisahkan dalam proses negosiasi. Pemahaman yang baik terhadap karakteristik atau ciri-ciri berbagai macam negosiator akan membantu mempermudah dalam penentuan strategi bernegosiasi. Menurut Casse, ada empat tipe negosiator. Macam-macam negosiator ialah sebagai berikut ini.a) Negosiator curangDiperlukan kehati-hatian saat berhadapan dengan seorang negosiator yang curang karena pada dasarnya yang terlintas dalam benak pikirannya adalah bagaimana memenangkan negosiasi dan mengalahkan anda. Yang penting bagi negosiator curang adalah dapat memenangkan negosiasinya.b) Negosiator ProfesionalSeorang negosiator yang profesional akan tahu apa yang sedang dinegosiasikan, dan tahu bagaimana memperoleh apa yang diinginkannya. Ia memiliki pengetahuan dan ketrampilan bernegosiasi dengan baik. Yang tak kalah pentingnya adalah ia tahu banyak hal tentang lawan negosiasinya.c) Negosiator bodoh Seorang negosiator yang bodoh cenderung menghendaki kekalahan untuk kedua belah pihak. Tidak peduli apapun yang anda lakukan, ia akan berusaha sekuat tenaga agar tidak ada yang bisa menang. Yang penting baginya tidak ada yang menang dalam negosiasi. Oleh karena itu, untuk menghadapi negosiator macam ini, anda harus memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik perilaku pihak lawan yang berpura-pura bodoh tersebut. Jika ia takut kalah, yakinkanlah agar ia memiliki motivasi yang kuat untuk bernegosiasi dengan baik. Jika ia tidak tahu, berilah pengertian yang sejelas-jelasnya, sehingga ia memahaminya dengan baik. Jika ia merasa terancam, maka bersikaplah arif dan bijak dalam bernegosiasi.d) Negosiator Naif Pada umumnya ia adalah negosiator yang tidak siap bernegosiasi, tidak tahu pokok persoalan yang akan dinegosiasikan, bahkan cenderung percaya begitu saja pada pihak lawan negosiasinya. Kalau perlu, ia bersedia memberikan apa saja yang diminta oleh pihak negosiasinya. Dengan seorang negosiator yang naf, pihak lawan jelas dapat menang dengan mudah. Namun, pihak lawan sebaiknya tetap harus lebih berhati-hati, karena bukan tidak mungkin ia sedang menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui pihak lawan negosiasinya. Ia bisa juga menyetujui apa yang diinginkan pihak lawan negosiasi, karena ia mempunyai tujuan lain yang menurutnya sangat berarti baginya.

Daftar Pustaka

Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Agribisnis. Jakarta: ErlanggaKustiawati, Ningsih. 2011. Komunikasi agribisnis: wawancara. [online]. Tersedia: ningsihkustiawati.blogspot.com. Diakses tanggal 23 September 2013.Darnia, Gina. 2011. Komunikasi agribisnis. [online]. Tersedia: gina-darnia.blogspot.com. Diakses tanggal 23 September 2013.