TUGAS MINERALOGI
-
Upload
aziz-fathiry-rahman -
Category
Documents
-
view
648 -
download
4
Transcript of TUGAS MINERALOGI
DESKRIPSI 40 MACAM MINERAL PENTING
DI MUSEUM GEOLOGI BANDUNG
OLEH :
MOHAMMAD BAGIR
(140710080104)
FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2008
1. Magnesit
Tempat ditemukan : Lalangsilawo, Sulawesi
Rumus kimia : MgCO3
Sistem kristal : Trigonal, 3 2/m
Warna/kilap : Tidak berwarna, putih keabuan, kekuningan ; kaca.
Kekerasan : 3.5 – 5
Belahan : Sempurna pada {10 11}
Berat jenis : 3 – 3.2
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan sedimen, secara
hidrotermal yang terdapat dalam urat-urat, atau sebagai
hasil ubahan pada batuan yang banyak mengandung silikat
kalsium yang disebabkan oleh air karbonat.
Manfaat : Sumber senyawa MgO yang digunakan dalam pembuatan
batubata tahan api, semen, industri kimia, dan sebagai
sumber logam magnesium.
2. Kuarsa
Tempat ditemukan : Dauphine(Prancis)
Rumus kimia : SiO2
Sistem kristal : Trigonal 3 2
Warna/kilap : Tidak berwarna sampai putih ; kaca, kadang lilin.
Kekerasan : 7
Belahan dan pecahan : Tidak ada ; konkoidal
Berat jenis : 2.65
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit,
hidrotermal, metamorfik dan sedimen.
Manfaat : Dipakai dalam industri konstruksi, sebagai flux dalam
industri metalurgi, pembuatan gelas, keramik, batu permata
dan optik.
3. Olivin
Tempat ditemukan : Dankalia (Ethiopia).
Rumus kimia : (Mg,Fe)2(SiO4)
Sistem kristal : Ortorombik, 2/m 2/m 2/m
Warna/kilap : Hijau pudar (olive-green), putih, coklat sampai hitam
Kekerasan : 6.5 – 7
Belahan dan pecahan : {010} tidak jelas ; konkoidal
Berat jenis : 3.27 – 4.37
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku, khususnya dalam
lingkungan batuan beku basa dan ultrabasa.
Manfaat : Sebagai batu permata, pasir refraktori yang dipakai dalam
industri pengecoran.
4. Tembaga
Tempat ditemukan : Timor, NTT
Rumus kimia : Cu
Sistem kristal : Isometrik, 4/m 3 2/m
Warna/kilap : Merah, merah mawar terang ; metalik
Kekerasan : 2.5 – 3
Belahan dan pecahan : Tidak ada ; hakli
Berat jenis : 8.94
Genesis : Sejumlah kecil tembaga nativ dijumpai pada zone oksidasi
dalam deposit tembaga yang berasosiasi dengan kuprit,
malakhit dan azurit. Deposit primer umumnya berasosiasi
dengan batuan beku basa ekstrusif, dan tembaga nativ
terbentuk melalui pengendapan yang dihasilkan dari reaksi
antara larutan hidrotermal dan mineral-mineral oksida besi.
Manfaat : Banyak digunakan dalam kelistrikan dan untuk membuat
logam-logam campuran, seperti kuningan, perunggu dan
perak jerman.
5. Emas
Tempat ditemukan : Konsesi Sumalata, Manado, Sulawesi Utara.
Rumus kimia : Au
Sistem kristal : Isometrik, 4/m 3 2/m
Warna/kilap : Kuning – emas ; metalik
Kekerasan : 2.5 – 3
Belahan dan pecahan : Tidak ada ; hakli (pecahan bergerigi dengan ujung
yang tajam).
Berat jenis : 19.3
Genesis : Kebanyakan emas terdapat dalam urat-urat kuarsa yang
terbentuk melalui proses hidrotermal, dan sering terdapat
bersama dengan pirit, mineral-mineral sulfida lain, telurid
perak-emas, skhelit dan turmalin. Bila urat-urat mengandung
emas melapuk, maka emas-emas akan terpisah dan
kemudian mengendap sebagai deposit eluvial, atau
terangkut oleh air dan mengendap di suatu tempat sebagai
deposit letakan bersama pasir dan kerikil-kerakal.
Manfaat : Untuk membuat perhiasan, instrument-instrumen saintifik,
lempengan elektroda, pelapis gigi dan emas lantakan.
6. Khalkopirit
Tempat ditemukan : Cibojongdeet, Sukabumi, Jawa Barat.
Rumus kimia : CuFeS2
Sistem kristal : Tetragonal, 4 2m
Warna/kilap : Kuning-kuningan ; metalik
Kekerasan : 3.5 - 4
Belahan dan pecahan : {011} kadang-kadang jelas ; tidak rata
Berat jenis : 4.1 – 4.3
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, terutama terdapat
dalam deposit mesotermal dan hipotermal. Dalam deposit
hipotermal, khalkopirit terdapat bersama pirit, turmalin,
kuarsa dan kasiterit. Khalkopirit dijumpai juga dalam batuan
beku, retas pegmatite dan dalam depodit metamorfisme
kontak.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam tembaga.
7. Fluorit
Tempat ditemukan : Garut, Jawa Barat
Rumus kimia : CaF2
Sistem kristal : Isometrik, 4/m 3 2/m
Warna/kilap : Hijau, biru kehijauan, putih, abu-abu, hitam kebiruan, coklat
dan dapat tak berwarna ; kaca.
Kekerasan : 4
Belahan : {111} sempurna
Berat jenis : 3.18
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, dan dijumpai dalam
urat-urat, baik sebagai mineral utama maupun sebagai
mineral geng. Umumnya dalam dolomite dan batugamping,
dan dapat pula terbentuk pada lingkungan batuan beku dan
pegmatit.
Manfaat : Dipakai dalam industri kimia, peleburan besi baja, gelas,
kaca serat dan tembikar.
8. Grafit
Tempat ditemukan : Kep. Semrau, Sanggau, Kalimantan Barat
Rumus kimia : C
Sistem kristal : Heksagonal, 6/m 2/m 2/m
Warna/kilap : Hitam ; metalik sampai pudar/buram
Kekerasan : 1 – 2
Belahan dan pecahan : Sempurna/mudah pada {0001} ; tidak ada
Berat jenis : 2.09 – 2.23
Genesis : Terbentuk pada lingkungan metamorf, baik pada
metamorfisme regional atau kontak. Mineral ini dapat
dijumpai pada batugamping kristalin, genes, sekis, kuarsit,
dan lapisan batubara termetamorf.
Manfaat : Digunakan dalam industri baja, pembuatan logam
campuran, pengecoran logam, campuran oli pelumas, isi
pensil, pembuatan baterei dan elektrode.
9. Pirit
Tempat ditemukan : Jampang, sukabumi, Jawa Barat
Rumus kimia : FeS2
Sistem kristal : Isometrik, kubus
Warna/kilap : Kuning terang muda ; metalik
Kekerasan : 5.5
Belahan : Tidak ada
Berat jenis : 5.01
Genesis : Terdapat dalam lingkungan magmatis, khususnya dalam
batuan beku dan pegmatit .
Manfaat : Campuran dalam pembuatan besi.
10. Galena
Tempat ditemukan : Sungai tuboh, Palembang ; Kalimantan Barat
Rumus kimia : PbS
Sistem kristal : Isometrik, 4/m 3 2/m
Warna/kilap : Abu-abu timbal ; metalik
Kekerasan : 2.5
Belahan dan pecahan : {001} sempurna
Berat jenis : 7.58
Genesis : Terbentuk dalam batuan sedimen, urat-urat hidrotermal dan
pegmatit. Dapat pula ditemukan dalam deposit
metamorfisme kontak.
Manfaat : Sumber logam timbal atau timah hitam.
11. Stibnit
Tempat ditemukan : Sambas, Kalimantan Barat
Rumus kimia : Sb2S3
Sistem kristal : Ortorombik, 2/m 2/m 2/m
Warna/kilap : Abu-abu timbal sampai kehitaman ; metalik dan cemerlang
pada permukaan belahan yang segar.
Kekerasan : 2
Belahan : {010} sempurna
Berat jenis : 4.52 – 4.63
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur rendah,
dalam urat-urat atau deposit pengganti. Dapat juga
terbentuk di lingkungan mata air panas. Sering berasosiasi
dengan realgar, orpiment, galena, markasit, pirit, sinabar,
kalsit, ankerit, barit, kalsedon dan kuarsa.
Manfaat : Mineral penting sumber logam antimon.
12. Sfalerit
Tempat ditemukan : Madiun, Jawa Timur
Rumus kimia : (Zn, Fe)S
Sistem kristal : Isometrik, 4 3m
Warna/kilap : Kuning, coklat sampai hitam ; Resin sampai submetalik, atau
adamantin
Kekerasan : 3.5 – 4
Belahan : {110} sempurna
Berat jenis : 3.9 – 4.1
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal, terdapat dalam urat-
urat dan berasosiasi dengan pirotit, pirit, dan magnetit.
Dapat pula dijumpai dalam deposit metamorfisme kontak.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam seng.
13. Hematit
Tempat ditemukan : Ciater, Jawa Barat
Rumus kimia : Fe2O3
Sistem kristal : Heksagonal, 3 2/m
Warna/kilap : Abu-abu baja, coklat kemerahan sampai hitam ; metalik
sampai submetalik.
Kekerasan : 5.5 – 6.5
Belahan dan pecahan : Tidak ada ; tidak rata
Berat jenis : 5.26
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku, hidrotermal
bertemperatur tinggi, metamorfisme kontak, dan juga dalam
lingkungan sedimen.
Manfaat : Sumber logam besi, bubuk pigmen, bubuk pengilap, dan
dapat dibuat sebagai batu permata.
14. Kasiterit
Tempat ditemukan : Kepulauan Bangka
Rumus kimia : SnO2
Sistem kristal : Tetragonal, 4/m 2/m 2/m
Warna/kilap : Kuning, coklat kemerahan sampai hitam kecoklatan, putih ;
adamantin sampai submetalik dan buram/pudar.
Kekerasan : 6 – 7
Belahan dan pecahan : {100} sempurna, {110} tidak sempurna ; konkoidal
Berat jenis : 6.8 – 7.1
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur tinggi dan
terdapat dala urat-urat, atau proses metamorfisme yang
secara genetik berhubungan dengan batuan beku silikaan.
Sering berasosiasi dengan wolframit, turmalin, topas.
Kasiterit dapat juga terbentuk pada retas pegmatite, dan
pada lingkungan sediment sebagai mineral alluvial.
Manfaat : Sumber logam timah putih.
15. Realgar
Tempat ditemukan : Salapa, Tasik Malaya, Jawa Barat
Rumus kimia : AsS
Sistem kristal : Monoklin, 2/m
Warna/kilap : Merah aurora sampai kuning jingga ; resin sampai berlemak.
Kekerasan : 1.5 – 2
Belahan : {010} baik
Berat jenis : 3.56
Genesis : Terbentuk secara hidrotermal dan terdapat dalamurat-urat
sulfida bersama orpimen dan mineral arsenik lainnya,
stibnite, bijih timbal, perak. Kadang-kadang dijumpai pula
dalam batugamping, dolomite atau batuan lempungan,
sebagai hasil sublimasi dari emanasi volkanik, atau sebagai
deposit mata air panas.
Manfaat : Sumber logam arsen.
16. Siderit
Tempat ditemukan : Antigonish, Nova Scotia
Rumus kimia : FeCO3
Sistem kristal : Trigonal, 3 2/m
Warna/kilap : Coklat kekuningan, coklat kemerahan, abu-abu, abu-abu
kekuningan dan abu-abu kehijauan ; kaca.
Kekerasan : 3.5 – 4
Belahan : Sempurna pada {10 11}
Berat jenis : 3.96
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen, sebagai lapisan-
lapisan yang sering berasosiasi dengan lapisan lempung,
serpih atau batubara. Dapat juga terbentuk melalui proses
hidrotermal dan terdapat dalam urat-urat, atau terbentuk
sebagai pegmatit. Sering berasosiasi dengan bijih-bijih metal
yang mengandung mineral perak, pirit, khalkopirit dan
galena.
Manfaat : Sumber logam besi.
17. Arsenopirit
Tempat ditemukan : Jerman
Rumus kimia : FeAsS
Sistem kristal : Monoklin, 2/m
Warna/kilap : Putih perak sampai abu-abu baja ; metalik.
Kekerasan : 5.5 – 6
Belahan dan pecahan : {101} tidak sempurna ; tidak rata.
Berat jenis : 6.07
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur tinggi
sampai menengah, dan berasosiasi dengan bijih timah dan
tungsten. Dijumpai juga dalam urat-urat kuarsa-emas, urat-
urat kasiterit, deposit metamorfisme kontak dan pegmatit.
Manfaat : Sumber utama logam arsen.
18. Dolomit
Tempat ditemukan : Tuban, Jawa Timur
Rumus kimia : CaMg(CO3)2
Sistem kristal : Trigonal, 3
Warna/kilap : Tidak berwarna, putih, abu-abu, kehijauan, coklat merah
muda ; kaca sampai mutiara.
Kekerasan : 3.5 – 4
Belahan dan pecahan : Sempurna pada {10 11}
Berat jenis : 2.85
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen, dan melalui proses
hidrotemal terdapat dalam urat-urat, serta berasosiasi
dengan fluorit, barit, kalsit, kuarsa, mineral-mineral bijih
metalik. Dolomit dapat juga terbentuk secara metamorfisme.
Manfaat : Sumber logam magnesium atau kalsium dan senyawa
magnesium oksida, serta dapat dibuat sebagai batu hias.
19. Gipsum
Tempat ditemukan : Kawah Ijen, Besulai, Jawa Timur
Rumus kimia : CaSO4.2H2O
Sistem kristal : Monoklin, 2/m
Warna/kilap : Tidak berwarna, transparan, abu-abu dan kekuningan ;
kaca.
Kekerasan : 2
Belahan dan pecahan : {010} sempurna ; {100} dengan permukaan konkoidal
Berat jenis : 2.32
Genesis : Terbentuk dalam lingkungan sedimen dan sering
berselingan dengan batugamping, serpih, batupasir,
lempung. Dapat pula ditemukan dalam urat-urat metalik
sebagai geng.
Manfaat : Digunakan dalam industri konstruksi, pembenah tanah dan
pupuk.
20. Korundum
Tempat ditemukan : Peekskill, New York
Rumus kimia : Al2O3
Sistem kristal : Heksagonal, 3 2/m
Warna/kilap : Biru, merah muda, kuning, hijau, lembayung, dan ada juga
yang tidak berwarna ; adamantin sampai kaca.
Kekerasan : 9
Belahan : Tidak ada
Berat jenis : 4 – 4.1
Genesis : Terbentuk pada batuan metamorf sebagai mineral asesori
dalam batugamping kristalin, dalam lingkungan batuan beku
khususnya sienit, serta pada lingkungan sedimen dalam
pasir dan kerikil-kerakal di sungai.
Manfaat : Sebagai batu permata dan pengasah.
21. Kalsit
Tempat ditemukan : Karang Bolong, Jawa Tengah
Rumus kimia : CaCO3
Sistem kristal : Trigonal, 3 2/m
Warna/kilap : Tidak berwarna sampai putih, abu-abu, merah, hijau, biru,
kuning ; kaca.
Kekerasan : 3
Belahan : {10 11} sempurna
Berat jenis : 2.71
Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, sedimen,
metamorf dan melalui proses hidrotermal. Merupakan
mineral utama dalam batugamping, atau marmer.
Manfaat : Sumber senyawa CaO yang digunakan untuk membuat
semen, pupuk, kapur tohor, industri kimia.
22. Psilomelan
Tempat ditemukan : Kuripan, Yogyakarta
Rumus kimia : (Ba, H2O)2Mn5O10
Sistem kristal : Monoklin, 2/m
Warna/kilap : Hitam besi sampai abu-abu baja gelap ; submetalik
Kekerasan : 5 – 6
Belahan : Tidak ada
Berat jenis : 4.71
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen oksidat, sebagai
mineral sekunder yang sering berasosiasi dengan pirolusit,
gutit, limonit dan hausmanit. Psilomelan ditemukan juga
sebagai deposit residu dari hasil pelapukan silikat atau
karbonat mengandung mangan.
Manfaat : Sumber logam mangan.
23. Barit
Tempat ditemukan : Kalimantan Barat
Rumus kimia : BaSO4
Sistem kristal : Ortorombik, 2/m 2/m 2/m
Warna/kilap : Tidak berwarna sampai putih, kuning, coklat ; kaca.
Kekerasan : 3 – 3.5
Belahan : {001} dan {210} sempurna
Berat jenis : 4.5
Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur rendah
sampai menegah, dan terdapat dalam urat-urat bersama
bijih perak, timbal, tembaga. Dapat juga berasosiasi dengan
fluorit, kalsit, siderit, dolomit dan kuarsa.
Manfaat : Bahan untuk membuat Lumpur bor yang dipakai pada
pemboran minyak bumi dan gas.
24. Monasit
Tempat ditemukan : Houtenberg. Afrika selatan
Rumus kimia : (Ce,La,Y,Th)PO4
Sistem kristal : Monoklin, 2/m
Warna/kilap : Kekuningan, coklat kemerahan ; resin sampai lemak.
Kekerasan : 5 – 5.5
Belahan : {100} jelas
Berat jenis : 4.6 – 5.4
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku, sebagai mineral
assesori dalam granit, sienit, pada lingkungan pegmatite dan
sebagai mineral rombakan benrbrntuk pasir dalam
lingkungan sediment.
Manfaat : Sumber torium dan torium oksida.
25. Khromit
Tempat ditemukan : Menungun, Kalimantan
Rumus kimia : (Mg, Fe) Cr2O4
Sistem kristal : Isometrik, 4/m 3 2/m
Warna/kilap : Hitam besi sampai hitam kecoklatan ; metalik sampai
submetalik.
Kekerasan : 5.5
Belahan dan pecahan : Tidak ada ; tidak rata
Berat jenis : 5.09
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku ultrabasa, seperti
peridotit dan serpentinit. Dapat pula pada lingkungan
sediment, yaitu dalam pasir.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam khrom.
26. Anhidrit
Tempat ditemukan : Hans Co, Nava Scotia
Rumus kimia : CaSO4
Sistem kristal : Ortorombik 2/m 2/m 2/m
Warna/kilap : Tidak berwarna sampai kebiruan atau lembayung, kadang-
kadang abu-abu ; kaca sampai mutiara.
Kekerasan : 3 – 3.5
Belahan : {010} sempurna, {100} hampir sempurna
Berat jenis : 2.89 – 2.98
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen, sering berasosiasi
dengan gipsum, batugamping, dolomit, garam-garam. Dapat
juga terbentuk melalui proses hidrotermal, dan sebagai
mineral geng dalam urat-urat metaliferus.
Manfaat : Sebagai pembenah tanah dan bahan untuk membuat semen
Portland.
27. Pirolusit
Tempat ditemukan : Karang Nunggul, Tasik Malaya, Jawa Barat
Rumus kimia : MnO2
Sistem kristal : Tetragonal, 4/m 2/m 2/m
Warna/kilap : Abu-abu baja, kadang kebiruan ; metalik
Kekerasan : 6 – 6.5 (kristal) dan 2 – 6 (material masiv)
Belahan dan pecahan : {110} sempurna ; tidak rata
Berat jenis : 4.75
Genesis : Terbentuk pada lingkungan sedimen oksidat, dan sering
ditemukan sebagai deposit rawa, danau atau deposit laut
dangkal.
Manfaat : Sumber logam mangan
28. Wolframit
Tempat ditemukan : Belitung
Rumus kimia : (Fe,Mn)WO4
Sistem kristal : Monoklin, 2/m
Warna/kilap : Hitam kecoklatan sampai hitam besi ; submetal sampai
resin.
Kekerasan : 4 – 4.5
Belahan dan pecahan : {010} sempurna
Berat jenis : 7.1 – 7.5
Genesis : Terbentuk pada lingkungan pegmatit yang berasosiasi
dengan batuan intrusif granatik, hidrotermal temperatur
tinggi, dijumpai dalam urat-urat, dan berasosiasi dengan
pirotit, pirit, khalkosit dan bismutinit. Dapat pula terdapat
dalam deposit metamorfisme kontak dan deposit alluvial.
Manfaat : Sumber utama logam tungsten.
29. Sodalit
Tempat ditemukan : Bancoft. Ontario. Canada
Rumus kimia : Na8(AlSiO4)6Cl2
Sistem kristal : Isometrik, 4/m 3 2/m
Warna/kilap : Biru azur, putih, merah muda, abu-abu, hijau ; kaca.
Kekerasan : 5.5 – 6
Belahan : {110} jelek
Berat jenis : 2.15 – 2.3
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku plutonik dan
volkanik, namun lebih umum dalam batuan plutonik.
Manfaat : Sebagai batu hias.
30. Opal
Tempat ditemukan : Cipening, Jawa Barat dan Kebumen, Jawa Tengah
Rumus kimia : SiO2.nH2O
Sistem kristal : Tidak ada, amorf
Warna/kilap : Tidak berwarna atau putih, abu-abu, coklat, merah ; kaca,
lilin, atau resin.
Kekerasan : 5.5 – 6.5
Belahan dan pecahan : Tidak ada ; konkoidal
Berat jenis : 2 – 2.2
Genesis : Terbentuk sebagai deposit mata air panas pada kedalaman
dangkal, deposit air meteorik. Dapat juga dihasilkan oleh
bunga karang (sponge), radiolarian dan diatomea dari
sekresinya yang berupa silika.
Manfaat : Dibuat batu permata, membuat amplas, bubuk filtrasi dan
isolator.
31. Nefelin
Tempat ditemukan : Balmat, New York
Rumus kimia : Na,K)AlSiO4
Sistem kristal : Heksagonal, 6
Warna/kilap : Tidak berwarna sampai putih, abu-abu, kehijauan,
kemerahan atau kekuningan ; kaca atau lemak.
Kekerasan : 6
Belahan : {10 10} jelas
Berat jenis : 2.55 – 2.65
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku plutonik dan
volkanik, juga dalam pegmatit yang berasosiasi dengan
sienit nefelin.
Manfaat : Untuk pembuatan gelas dan keramik, juga dalam industri
kulit, tekstil, kayu, karet dan minyak.
32. Kaolinit
Tempat ditemukan : Flores. NTT
Rumus kimia : Al4Si4O10(OH)8
Sistem kristal : Triklin, 1
Warna/kilap : Putih, coklat, abu-abu ; mutiara, buram/pudar
Kekerasan : 2
Belahan dan pecahan : {001} sempurna
Berat jenis : 2.6
Genesis : Terbentuk sebagai hasil dekomposisi aluminosilikat,
khususnya feldspar, baik oleh aktivitas pelapukan, atau
hidrotermal.
Manfaat : Digunakan dalam industri kertas, karet, keramik, tembikar
dan farmasi.
33. Staurolit
Tempat ditemukan : New Mexico
Rumus kimia : FeAl4Si2O10(OH)2
Sistem kristal : Monoklin, 2/m
Warna/kilap : Coklat merah sampai hitam kecoklatan ; kaca dan resin.
Kekerasan : 7 – 7.5
Belahan : {010} jelas
Berat jenis : 3.7 – 3.8
Genesis : Terbentuk pada batuan metamorfik berderjat menengah,
dan dijumpai pada sekis dan genes kaya Al.
Manfaat : Sebagai batu permata.
34. Kianit
Tempat ditemukan : Olgiby. California
Rumus kimia : Al2SiO5
Sistem kristal : Triklin, 1
Warna/kilap : Biru, hijau, putih, abu-abu ; kaca dan mutiara.
Kekerasan : 4 - 5
Belahan : {100} sempurna
Berat jenis : 3,55 – 3,66
Genesis : Terbentuk melalui proses metamorfisme regional berderajat
menegah pada batuan yang kaya Al, dan terdapat dalam
sekis dan genes. Terdapat juga dalam urat-urat kuarsa dan
pegmatit.
Manfaat : Sebagai batupermata, dipakai dalam pembuatan busi dan
porselen refraktori yang tahan panas tinggi.
35. Uraninit
Tempat ditemukan : P. Remaja, S. Kalan, Kalimantan barat
Rumus kimia : UO2
Sistem kristal : Isometrik, 4/m 3 2/m
Warna/kilap : Hitam baja, hitam kecoklatan ; submetalik atau buram.
Kekerasan : 5 – 6
Belahan dan pecahan : Tidak ada ; tidak rata sampai konkoidal
Berat jenis : 8 - 10
Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku granatik dan
pegmatit. Melalui proses hidrotermal temperatur tinggi,
terdapat dalam urat-urat dan berasosiasi dengan kasiterit,
khalkopirit, arsenopirit. Juga terdapat dalam batuan
sedimen.
Manfaat : Mineral bijih sumber uranium.
36. Augit
Tempat ditemukan : Pulau Flores, NTT
Rumus kimia : Ca(Mg,Fe,Al)(Al,Si)2O6
Sistem kristal : Monoklin
Warna/kilap : Putih ; kaca
Kekerasan : 6
Belahan : Baik
Berat jenis : 3.25 – 3.55
Genesis : Terdapat pada lingkungan magmatis, khususnya pada
batuan beku.
Manfaat : Pembuatan asbes.
37. Tremolit
Tempat ditemukan : Pizzo Torno, Tessino, Swiss
Rumus kimia : Ca2(Mg, Fe)5(Si8O22)(OH)2
Sistem kristal : Monoklin
Warna/kilap : Putih sampai hijau gelap ;
Kekerasan :
Belahan : Sempurna
Berat jenis : 3.0 – 3.4
Genesis : Banyak terdapat pada lingkungan metamorf yang berada
dalam batugamping termetamorfkan.
Manfaat : Pembuatan bahan baku konstruksi
38. Bornit
Tempat ditemukan : Irian Jaya
Rumus kimia : Cu5FeS4
Sistem kristal : Isometrik, 4/m 3 2/m
Warna/kilap : Merah sampai kecoklatan ; metalik
Kekerasan : 3
Belahan dan pecahan : {111} tidak jelas ; konkoidal
Berat jenis : 5.06 – 5.08
Genesis : Terbentuk secara hidrotermal dan berasosiasi dengan
mineral-mineral sulfida dalam deposit hipogen. Bornit
dijumpai juga dalam retas (dike), deposit metamorfik kontak,
dalam pegmatit dan urat-urat kuarsa.
Manfaat : Mineral bijih sumber logam tembaga.
39. Biotit
Tempat ditemukan : Sungai Wadari, Irian Jaya
Rumus kimia : K(Mg, Fe)3 (AlSi3O10)(OH)2
Sistem kristal : Monoklin
Warna/kilap : Putih ; kaca sampai mutiara
Kekerasan : 2.5 – 3
Belahan : Sempurna
Berat jenis : 2.8 – 3.2
Genesis : Terdapat dalam lingkungan magmatis, yaitu batuan beku
dan pegmatit. Selain itu, biotit juga terdapat pada lingkungan
metamorf.
Manfaat : Mineral utama pembentuk batuan beku.
40. Sulfur
Tempat ditemukan : Kawah Papandayan, Jawa Barat
Rumus kimia : S
Sistem kristal : Ortorombik, 2/m 2/m 2/m
Warna/kilap : Kuning sampai coklat kekuningan
Kekerasan : 1.5 – 2.5
Belahan dan pecahan : Tidak ada ; konkoidal sampai tidak rata
Berat jenis : 2.07
Genesis : Terbentuk di daerah gunung api aktif, di sekitar mata air
panas, dan hasil aktivitas bakteri yang memisahkan sulfur
dari sulfat.
Manfaat : Pembuatan insektisida, pupuk buatan, dalam industri tekstil,
kulit, kertas.