Tugas Metode Penelitian

2
Nama : Fariz Rahmat Ramadhan NIM : I1A011051 Judul Jurnal : Synergistic effects of cigarette smoke and saliva Kesenjangan yang ada : Saat ini, 1/3 orang dewasa di dunia (1,3 miliar) diketahui sebagai perokok. Padahal, lebih dari 4000 bahan kimia bioaktif terkandung di dalam rokok, lebih dari 300 di antaranya merupakan zat karsinogen yang bersarang pada batang rokok atau pada komponen larut dalam airnya. Zat-zat tersebut dapat berpindah ke saliva. Karsinoma sel skuamosa (Squamous cell carcinoma/SCC) oral 4-7 kali lebih banyak diderita oleh perokok, dibanding dengan bukan perokok. Keberadaan saliva dipercaya sebagai pencegah terjadinya SCC oral. Rumusan masalah : Saliva adalah cairan di mulut yang paling penting. Fungsi utamanya adalah sebagai pemelihara kesehatan mulut. Kualitas dan kuantitas saliva mendapat perhatian khusus bagi kesehatan. Karsinoma sel skuamosa (Squamous cell carcinoma/SCC) oral adalah keganasan yang paling sering muncul dari bagian kepala dan leher, dengan lebih dari 300 ribu kasus baru setiap tahun di seluruh dunia. SCC oral 4-7 kali lebih banyak diderita oleh perokok, dibanding dengan bukan perokok. Tetapi, sebenarnya rokok tidak berkontak langsung dengan mukosa mulut. Ada saliva sebagai perantara keduanya. Saliva dapat berfungsi sebagai antikarsinogenik mulut yang dapat mencegah terjadinya SCC. Limfosit perifer merupakan

description

mtpntgs

Transcript of Tugas Metode Penelitian

Nama: Fariz Rahmat RamadhanNIM: I1A011051

Judul Jurnal:Synergistic effects of cigarette smoke and saliva

Kesenjangan yang ada:Saat ini, 1/3 orang dewasa di dunia (1,3 miliar) diketahui sebagai perokok. Padahal, lebih dari 4000 bahan kimia bioaktif terkandung di dalam rokok, lebih dari 300 di antaranya merupakan zat karsinogen yang bersarang pada batang rokok atau pada komponen larut dalam airnya. Zat-zat tersebut dapat berpindah ke saliva. Karsinoma sel skuamosa (Squamous cell carcinoma/SCC) oral 4-7 kali lebih banyak diderita oleh perokok, dibanding dengan bukan perokok. Keberadaan saliva dipercaya sebagai pencegah terjadinya SCC oral.

Rumusan masalah:Saliva adalah cairan di mulut yang paling penting. Fungsi utamanya adalah sebagai pemelihara kesehatan mulut. Kualitas dan kuantitas saliva mendapat perhatian khusus bagi kesehatan. Karsinoma sel skuamosa (Squamous cell carcinoma/SCC) oral adalah keganasan yang paling sering muncul dari bagian kepala dan leher, dengan lebih dari 300 ribu kasus baru setiap tahun di seluruh dunia. SCC oral 4-7 kali lebih banyak diderita oleh perokok, dibanding dengan bukan perokok. Tetapi, sebenarnya rokok tidak berkontak langsung dengan mukosa mulut. Ada saliva sebagai perantara keduanya. Saliva dapat berfungsi sebagai antikarsinogenik mulut yang dapat mencegah terjadinya SCC. Limfosit perifer merupakan sel yang sangat sensitif terhadap cedera radikal bebas, termasuk terhadap efek radikal bebas rokok.

Tujuan penelitian:Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efek sitotoksik rokok terhadap sel limfosit perifer dengan keberadaan saliva yang terstimulasi dan yang tidak.

Manfaat: Mengetahui efek sitotoksik rokok terhadap sel limfosit perifer yang justru meningkat dengan adanya saliva. Dengan mengetahui efek yang meningkat tersebut, diharapkan pengkonsumsi rokok dapat berkurang.

Hipotesis:Kesimpulannya, hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa efek sitotoksik rokok pada sel limfosit perifer justru bertambah dengan keberadaan saliva.