BAB III METODE PENELITIAN -...

13
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran (Kasohani Kasbolah, 1998). Penelitian menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas. 3.2 Setting Penelitian dan Unit Penelitian 3.2.1 Setting penelitian Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Sunggingsari Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Waktu Penelitian tindakan kelas ini dilakukan mulai tanggal 25 Januari sampai dengan 20 April. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus (6 tahap). Setiap siklus peneliti mengumpulkan data hasil belajar siswa pada tahap evaluasi. Siklus akan dikatakan berakhir apabila penelitian telah mencapai target sesuai indikator kinerja. 3.2.2 Unit Penelitian Unit yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sunggingsari yang berjumlah 30. Adapun jumlah siswa dimaksud 9 orang siswa perempuan dan 21 orang siswa laki-laki. 3.3 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua, yakni sebagai berikut: a. Variabel Penelitian Hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari seluruh kegiatan siswa dan pengalaman dalam mengikuti

Transcript of BAB III METODE PENELITIAN -...

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang

pendidikan yang dilakukan oleh kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki

atau meningkatkan kualitas pembelajaran (Kasohani Kasbolah, 1998). Penelitian

menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara

peneliti dengan guru kelas.

3.2 Setting Penelitian dan Unit Penelitian

3.2.1 Setting penelitian

Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Sunggingsari Kecamatan

Parakan Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Ajaran 2011/2012.

Waktu Penelitian tindakan kelas ini dilakukan mulai tanggal 25 Januari

sampai dengan 20 April. Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus (6 tahap).

Setiap siklus peneliti mengumpulkan data hasil belajar siswa pada tahap

evaluasi. Siklus akan dikatakan berakhir apabila penelitian telah mencapai target

sesuai indikator kinerja.

3.2.2 Unit Penelitian

Unit yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri

Sunggingsari yang berjumlah 30. Adapun jumlah siswa dimaksud 9 orang siswa

perempuan dan 21 orang siswa laki-laki.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua, yakni sebagai

berikut:

a. Variabel Penelitian

Hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar

siswa dari seluruh kegiatan siswa dan pengalaman dalam mengikuti

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

26

pembelajaran di kelas dan menerima suatu pelajaran untuk mencapai

kompetensi yang berupa aspek kognitif yang diungkapkan dengan

menggunakan suatu alat penilaian. Hasil Belajar adalah besarnya angka atau

skor yang diperoleh siswa melalui tes formatif.

Motivasi belajar adalah bahwa motivasi belajar sebagai dorongan

yang ada dalam diri individu untuk melakukan aktivitas tertentu dan usaha

yang maksimal serta mengatasi rintangan yang ada guna mencapai prestasi

yang sebaik-baiknya.

b. Variabel Tindakan

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together adalah

suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas

siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai

sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas dengan cara setiap

anak mendapatkan nomor tertentu, dan setiap nomor mendapatkaan

kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam

menguasai materi.

3.4 Rencana tindakan

Model penelitian yang dipakai adalah Model Kemmis dan Mc. Taggart yaitu

menggunakan sistem spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan,

pengamatan, refleksi, perencanaan kembali yang merupakan ancang-ancang

pemecahan masalah.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

27

Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan Model Kemmis dan Mc. Taggart

Adapun tahapan setiap siklus dapat dijabarkan sebagai berikut:

Pelaksanaan tiap siklus dalam penelitian ini merupakan siklus kegiatan yang

terdiri dari dua siklus dan masing-masing siklus meliputi empat tahap yaitu

perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

A. Rencana siklus I

1. Tahap perencanaan

a. Membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran NHT.

b. Membentuk kelompok secara acak tanpa melihat kepandaian siswa

c. Membentuk lembar Observasi untuk mengetahui aktivitas siswa

selama mendapat tindakan

d. Menyusun tes akhir siklus I untuk mengetahui hasil belajar yang

telah dilaksanakan.

2. Tindakan

a. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai dengan materi yang telah

disusun pada RPP dengan menggunakan metode NHT

b. Mengatur siswa berdasarkan kelompok anggota 5-6 siswa yang

telah dirancang oleh guru melalui niali hasil pre-tes.

c. Guru memberikan kepala nomor pada masing-masing kelompok

d. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah disediakan oleh guru

bersama teman satu kelompoknya.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

28

e. Peneliti bersama guru kelas mengamati jalannya kerjasama dalam

kelompok.

f. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerja sama dalam

kelompok.

g. Guru memanggil kepala nomor (siswa yang mendapat nomor dari

guru) untuk menuliskan jawabannya dipapan tulis sebagai

perwakilan dari masing-masing kelompok.

h. Guru membahas jawabannya siswa bersama siswa yang lain dan

memberikan skor atas jawabanya kelompok yang benar. Guru

mengulang terus, hingga semua pertannyaan terjawab oleh siswa.

i. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I

secara mandiri.

3. Pengamatan

a. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas untuk melakukan

observasi.

b. Pengamat mengamati jalanya pembelajaran untuk menilai

kemampuan guru dalam mengelola kelas serta aktivitas siswa

dalam pembelajaran.

c. Pengamata mengisi lembar observasi siswa dan guru berdasarkan

hasil pengamat.

4. Refleksi

Dilakukan untuk memahami hal-hal yang berkaitan dengan proses dan

hasil yag diperoleh dari tindakan yang telah dilakukan. Melakukan

analisis terhadap temuan-temuan yang berupa hambatan, kekurangan

dan kelemahan yang dijumpai selama pelaksanaan siklus I sebagai

masukan untuk siklus ke II

B. Rencana siklus II

1. Tahap perencanaan

a. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus

I. Selanjutnya peneliti mengidetifikasi dan merumuskan kembali

masalah yang muncul pada siklus I.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

29

b. Membuat kembali pembelajaran siklus II dengan lebih

mengembangkan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan

model NHT.

c. Membuat lembar observasi siswa siklus II

d. Membuat tes evaluasi siklus II

2. Tindakan

a. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai dengan materi yang telah

disusun pada RPP siklus II dengan menggunakan metode NHT

b. Menjelaskan dan mengulang kembali materi yang sudah

disesuaikan dengan model NHT

c. Mengatur siswa berdasarkan kelompok yang telah dirancang oleh

guru sesuai nilai hasil siklus I.

d. Siswa menyelesaikan tugas-tugas yang telah dirancang oleh guru

bersama teman satu kelompoknya

e. Guru berkeliling mengamati dan membimbing kerja sama dalam

kelompok dan meminta siswa yang bisa untuk menjelaskan

jawaban kepada siswa yang belum bisa.

f. Guru memanggil kepala nomor untuk menuliskan jawabannya di

papan tulis sebagai perwakilan dari masing-masing kelompok

g. Memberi kesempatan siswa dari kelompok lain untuk menanggapi

setiap jawaban temannya

h. Guru membahas jawaban siswa bersama siswa lain dan memberian

skor atas jawaban kelompok yang benar

i. Guru mengulang terus, hingga semua pertannyaan terjawab oleh

siswa.

j. Guru memberi penghargaan kepada siswa yang mendapat skor

terbanyak.

k. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal evaluasi siklus II

secara mandiri.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

30

3. Pengamatan

a. Peneliti mengamati jalannya pembelajaran pada siklus II mencatat

temuan yang ada pada waktu peneliti melaksanakan kegiatan

KBM.

b. Observer mengisi lembar observasi siswa dan guru berdasarkan

hasil pengamatan.

4. Refleksi

Data–data yang telah dicatat dalam lembar pengamatan baik siswa

ataupun guru serta penilaian dalam menyelesaikan tes formatif

dianalisis untuk mendapat kesimpulan. Hasil analisis dicatat apakah

pada setiap tahapan sudah menunjukkan peningkatan atau belum. Hal

ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas serta hasil pembelajaran

pada mata pelajaran PKn materi yang sudah disesuiakan dengan

demikian pelaksanaan dapat lebih optimal.

3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian, data merupakan suatu hal yang sangat diperlukan

untuk selanjutnya dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan. Untuk itu

diperlukan tekhnik pengumpulan data untuk memperoleh hasil penelitian yang

sesuai. Teknik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk

mengumpulkan atau memperoleh data dalam suatu penelitian. Adapun teknik

pengumpulan data yang digunakan yaitu data primer, peneliti yang langsung

melakukan pengumpulan data. Data diperoleh dari wawancara, observasi dan

tes.

1. Observasi

Lembar observasi berisi tentang aktivitas guru saat pengajaran

didalam kelas dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran,

sehingga bisa dilihat di dalam pelaksanaan pembelajaran benar-benar

sesuai dengan kondisi dan proses yang diharapkan. Observasi dilakukan

terhadap proses pembelajaran PKn dengan menggunakan pembelajaran

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

31

kooperatif tipe NHT. Adapun kisi-kisi lembar observasi adalah sebagai

berikut:

Tabel 3. 1

Kisi-kisi Lembar Observasi Siswa Siklus I dan II

2. Tes

Tes berbentuk pilihan ganda, digunakan untuk mengukur kemampuan

siswa setelah diberi model pembelajaran tipe NHT.

Adapun tes yang digunakan dalam teknik pengumpulan data pada

penelitian ini adalah:

a. Tes Awal (tes I) adalah tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan belajar

mengajar dengan suatu perlakuan yang diberikan. Tes ini digunakan

untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal siswa sebelum materi

diberikan pada program pembelajaran yang bersangkutan dan untuk

membagi siswa dalam kelompok NHT.

b. Tes Akhir (tes II) adalah tes yang dilakukan setelah proses belajar

mengajar selesai, tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana

peningkatan kesiapan siswa terhadap materi yang telah diberikan.

Adapun kisi-kisi soal evaluasi dapat dilihat pada tabel 3.2

No Hal yang diamati

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Kesiapan dalam belajar

Menjawab pertanyaan

Merumuskan masalah sementara

Aktif dalam diskusi kelompok

Kedisplinan siswa dalam pembelajaran

Melaksanakan diskusi

Menyimpulkan hasil diskusi

Mengajukan pertanyaan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

32

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Tes Evaluasi Siklus I dan II

Kompetensi

Dasar

Indikator Nomor

soal

Mengenal

bentuk

keputusan

bersama

Siklus I

- Mengidentifikasi beberapa hal yang

harus diperhatikan dalam

mengambil keputusan bersama

- Membedakan musyawarah dan

voting

- Mempraktekkan tata

cara mengambil keputusan bersama

- Menyebutkan bunyi pasal 28E ayat

3 UUD 1945

- 1, 2, 11,

15, 18

- 3, 4, 5, 7,

10, 12, 13,

14, 16, 17

- 6, 8, 9

- 19, 20

Mematuhi

keputusan

bersama

Siklus II

- Menyebutkan asas,nilai-nilai dan

pertanggungjawaban secara moral

terhadap pelaksanaan hasil

keputusan bersama

- Mengidentifikasi penggunaan asas

kekeluargaan dalam melaksanakan

keputusan bersama

- Mengimplementasikan nilai-nilai

Pancasila terutama sila ke-4

- 1, 2, 3,4,

7, 15

- 5, 6, 8, 9,

10, 11, 12,

13,14, 18,

19,20

- 16, 17

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

33

Kisi-kisi evaluasi pada tabel diatas diuji cobakan dan dihitung dengan

menggunakan program SPSS 17.0 untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas pada tiap butir soal.

1) Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur melakukan fungsi ukurnya dan mampu memberikan hasil

ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran. Perhitungan validitas dari

tes pilihan ganda dan uraian divalidasi butir dengan menggunakan korelasi

product moment dan reliabilitas instrumen menggunakan rumus KR-20

(cronbach's Alpha). Kriteria validitas instrumen menurut Saifuddin Azwar

(2008) dalam Naniek Sulistya Wardani (2010) yang menyatakan bahwa

suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefisien corrected

item to total correlation ≥ 0,20. Hasil uji validitas tes pilihan ganda dan

uraian seperti pada tabel 3.3 berikut ini :

Tabel 3.3

Hasil uji validitas tes pilihan ganda Bentuk-bentuk Keputusan Bersama dan

Menerima dan Mematuhi Keputusan Bersama

Koefisien

corrected

item to total

correlation

Kevalidan

Instrumen

Jumlah Item

Pre-Tes Siklus I Siklus II

< 0,2 Tidak Valid 5 4 2

> 0,2 Valid 25 21 23

Mendasarkan pada tabel 3.3 menunjukkan bahwa ada 5 soal pre

tes, 4 soal siklus I, 2 soal siklus II yang Koefisien corrected item to total

correlation kurang dari 0,2 dinyatakan tidak valid, sehingga butir-butir

tersebut dibuang. Sedangkan butir-butir yang lainnya memiliki koefisien

corrected item to total correlation lebih dari 0,2, maka butir-butir tersebut

dinyatakan valid dan dipergunakan untuk penelitian. Pada Pre-tes terdapat

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

34

30 soal yang valid 25 soal dengan nomer soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 12,

13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, siklus I terdapat

21 soal yang valid tetapi peneliti hanya menggunakan 20 soal untuk

memudahkan penilaian dengan nomer soal 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 25, siklus II terdapat 23 soal yang valid

tetapi peneliti hanya menggunkan 20 soal untuk memudahkan penilaian

dengan nomer soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 17, 18, 19, 20,

22, 24, 25.

Tabel 3.4

Hasil uji validitas angket motivasi

Koefisien

corrected item to

total correlation

Kevalidan

Instrumen

Jumlah Item

< 0,2 Tidak Valid 0

> 0,2 Valid 25

Mendasarkan pada tabel 3.4 menunjukkan bahwa ada 25 soal

memiliki koefisien corrected item to total correlation lebih dari 0,2, maka

butir-butir tersebut dinyatakan valid dan dipergunakan untuk penelitian.

2) Reliabilitas

Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila mampu menunjukkan sejauh

mana alat ukur tersebut memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila

dilakukan pengukuran kembali terhadap subiek yang sruna. Reliabilitas

instrumen menggunakan rumus KR-20 (Cronbach's Alpha). Uji reliabilitas

dilakukan pada instrumen tes pilihan ganda dan uraian. Kriteria alat ukur

dikatakan reliable dengan ketentuan:

α ≤ 0,7 = tidak dapat diterima

0,7 < α ≤ 0,8 = dapat diterima

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

35

0,8 < α ≤ 0,9 = reliabilitas bagus

α > 0,9 = reliabilitas memuaskan

catatan α = Alpha

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas Tes Pilihan Ganda

Berdasarkan pada tabel 3.5 uji reliabilitas terhadap soal pilihan

ganda di atas soal pada pre-tes memiliki nilai 0,958, siklus 1 memiliki nilai

0,954 dan siklus 2 memiliki nilai 0,954 sehingga dinyatakan reliabilitas

soal memuaskan.

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Angket Motivasi

Berdasarkan pada tabel 3.6 uji reliabilitas terhadap angket motivasi

memiliki nilai 0,928 sehingga dinyatakan reliabilitas soal memuaskan.

3. Angket

Angket diberikan untuk mengetahui motivasi siswa dalam mengikuti

pembelajaran PKn. Angket motivasi belajar digunakan untuk mengungkap

motivasi belajar subjek, angket ini diadopsi dari angket Wirabayu (Raniyati,

2010). Dirancang berdasarkan aspek-aspek yaitu tanggung jawab pribadi

terhadap tugas, umpan balik atas perbuatan (tugas) yang dilakukan. Tugas

Reliabilitas Pre-tes Reliabilitas Siklus 1 Reliabilitas Siklus 2

Cronbach's

AlphaN of Items

Cronbach's

AlphaN of Items

Cronbach's

AlphaN of Items

.958 25 .954 20 .954 20

Reliabilitas Angket Motivasi

Cronbach's Alpha N of Items

.928 25

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

36

yang bersifat moderat, tekun dan ulet dalam bekerja, tidak berspekulasi dalam

tugas dan keberhasilan tugas. Empat aspek ini termuat dalam item pertanyaan

13 favorable dan 12 item pernyataan unfavorable.

Kisi-kisi motivasi belajar

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran motivasi belajar yang

diadopsi dari skala pengukuran Wirabayu (Raniyati, 2010).

Tabel 3.7

Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar

No Aspek Positif/Favorable

Negatif/Unfavorable Total

1 Tanggung jawab pribadi terhadaptugas 1, 3, 20 17, 25, 22 6

2 Umpan balik atas perbuatan(tugas) yang dilakukan 10, 21 15, 23 4

3 Tugas yang bersifat moderat 4, 11 6 34 Tekun dan ulet dalam bekerja 9, 12 18, 24 45 Tidak berspekulasi dalam tugas 13, 8 5, 7, 19 56 Keberhasilan tugas 2, 14 16 3

Jumlah 13 12 25

3.6 Indikator kinerja

Indikator kinerja yang ada dalam penelitian adalah : siswa dikatakan tuntas

apabila telah mencapai KKM yaitu ≥ 70. Pada peneli tian ini patokan keberhasilan

bagi peneliti dalam pemberian penguatan pada materi Bentuk Keputusan Bersama

kriteria keberhasilan adalah 80% dari seluruh siswa kelas V SDN Sunggingsari

telah mencapai KKM sekolah yang ditentukan diperoleh dari hasil kesepakatan

antara guru kelas, peneliti dan masih terdapatnya 2 siswa yang hasil belajarnya

rendah pada pelajaran PKn. Sedangkan motivasi siswa dengan kriteria sangat

tinggi harus mencapai 80%. Berikut pedoman skor motivasi dan hasil belajar

siswa:

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/883/4/T1_292008136_BAB III.pdf · Penelitian Tindakan Kelas ... Siswa menyelesaikan tugas-tugas

37

Skor motivasi belajar yang akan dicapai siswa yaitu:

A : 86 – 100 Sangat Tinggi

B : 71 – 85 Tinggi

C : 56 – 70 Sedang

D : 41 – 55 Rendah

E : 25 – 40 Sangat Rendah

Hasil belajar yang akan dicapai siswa yaitu:

< 70 Belum Tuntas

≥ 70 Tuntas

3.7 Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran

perlu diadakan analisa data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah Deskriptif Kuantitatif dan Deskriptif Kualitatif, karena data yang

diperoleh akan dianalisis adalah berbentuk kata-kata atau penjelasan (deskriptif

kualitatif) dan berbentuk angka-angka (deskriptif kuantitatif). Hasilnya dianalisis

dengan komparatif, yaitu membandingkan nilai siklus I dan siklus II. Kemudian

membuat kesimpulan berdasarkan hasil deskriptif data. Untuk keperluan analisis

data kualitatif diperoleh dari observasi dan angket, sedangkan analisis kuantitatif

diperoleh dari test tertulis berbentuk isian.