tugas metode penelitian

download tugas metode penelitian

If you can't read please download the document

Transcript of tugas metode penelitian

Penelitian analitik 1. GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B PADA BAYI 0 7 HARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEUMALA KABUPATEN PIDIEMutiawatiA. Rumusan masalahbagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0 7 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Keumala Kabupaten Pidie tahun 2013. B. Tujuan penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0 7 hari di Wilayah Kerja Puskesmas Keumala Kabupaten Pidie tahun 2013. Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0 7 hari ditinjau dari segi umur di Wilayah Kerja Puskesmas Keumala Kabupaten Pidie tahun 2013. 2. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0 7 hari ditinjau dari segi pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Keumala Kabupaten Pidie tahun 2013 C. Metode penelitianJenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, yaitu peneliti hanya melihat pada gambaran pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi hepatitis B pada bayi 0 7 hari di wilayah Kerja Puskesmas Keumala Tahun 2013.D. Desain penelitian1. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Keumala Kabupaten Pidie, pada tanggal 02 Agustus s/d 12 Agustus 2013.2. Sampel dan teknik pengambilan sampelPopulasi adalah keseluruhan objek penelitian yang di teliti, populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas yang memiliki bayi yang berjumlah 168 orang. Sampel Karena populasi sebanyak 168 orang, mengingat keterbatasan waktu serta biaya dalam melakukan penelitian, maka penulis menetapkan jumlah sampel sebanyak 45 orang, dengan teknik pengambilan sampel adalah simple random sampling. 3. VariabelRancangan penelitian ini dikembangkan berdasarkan konsep pengetahuan Ahyan (2012) yang mencakup umur, dan pendidikan. Adapun kerangka konsep kerja penelitian ini adalah meliputi variabel independent dan dependent, yaitu sebagai berikut: 4. Analisa Data Data Primer. Pengumpulan data primer dilakukan dengan peninjauan langsung ke lapangan dengan menggunakan kuesioner yang telah peneliti persiapkan sebelumnya. Data Sekunder Data yang diperoleh dari Puskemas Keumala, serta referensi buku-buku perpustakaan yang berhubungan dengan penelitian serta pendukung lainnya.

2. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA ANAK BALITA DI DESA BONTONGAN KABUPATEN ENREKANGA.Rumusan MasalahBagaimana faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak balita di Desa Bontongan Kabupaten Enrekang Tahun 2012. B. Tujuan PenelitianPeneliti ingin melihat faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA pada anak balita di Desa Bontongan Kabupaten Enrekang Tahun 2012.C. Bahan Dan Metode Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan Cross Sectional Study yaitu mempelajari dinamika korelasi dan asosiasi antara variabel independen (status imunisasi, pemberian kapsul vitamin A, pengetahuan ibu, ventilasi rumah, dan keberadaan anggota keluarga yang merokok di dalam rumah) dengan variabel dependen (kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut) pada saat yang bersamaan (point time approach). Responden adalah ibu/pengasuh dari anak balita dan bersedia di wawancara. d. Desain penelitian 1. Waktu: Waktu pengumpulan data dimulai tanggal 1 februari hingga 9 februari 2013.2. Tempat:Penelitian ini dilaksanakan di desa bontongan kecamatan baraka kabupaten enrekang provinsi sulawesi selatan3. Sampel:Populasi penelitian ini adalah semua balita di desa bontongan yang pernah berkunjung ke puskesmas baraka dan tercatat di buku register posyandu puskesmas baraka tahun 2012 sebanyak 145 balita. Semua populasi menjadi unit analisis yang menderita ispa dan tidak menderita ispa tahun 2012 di desa bontongan. Namun, selama penelitian berlangsung 18 balita tidak berada di lokasi tempat tinggal sehingga diperoleh 127 sampel.4. Jumlah sampel:127 sampel5. Teknik pengambilan sampel:Penarikan sampel yang digunakan adalah exhaustive sampling. Pengumpulan data diperoleh dengan dua cara, yakni data primer (wawancara langsung kepada responden dan observasi) . Data sekunder diperoleh peneliti dengan memperoleh data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Puskesmas Baraka. Data yang telah dikumpulkan diolah dan dianalisis dengan sistem komputerisasi program Statistical Package for Sosial Science (SPSS) melalui editing, coding, entry, cleaning serta analisis data dan disajikan dalam bentuk tabel dan narasi.6. Variabel:variabel independen (status imunisasi, pemberian kapsul vitamin A, pengetahuan ibu, ventilasi rumah, dan keberadaan anggota keluarga yang merokok di dalam rumah) dengan variabel dependen (kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut) pada saat yang bersamaan (point time approach). 7. Analisis DataAnalisis bivariat pada penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen.

3. Hubungan Kontrasepsi Pil dengan Tumor/Kanker Payudaradi Indonesia Anna Maria Sirait, Ratih Oemiati, Lely Indrawatia. Rumusan masalahBagaimana hubungan kontrasepsi pil dengan kejadian tumor/ kanker payudara di Indonesia.B. Tujuan penelitianPenelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara pemakaian pil kontrasepsi dengan tumor/kanker payudara di Indonesia.C. Metode Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah nested case-control yang diambil dari data Riskesdas 2007 dan data dari Kor Susenas 2007.D. Desain penelitian 1. Waktu dan tempat penelitianPenelitian dilakukan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan,Departemen Kesehatan RI pada tahun 2007.2. Sampel dan teknik pengambilan sampelDesain Riset Kesehatan Dasar (riskesdas) 2007 adalah survei dengan metodologi penghitungan serta cara penarikan sampel identik dengan Susenas 2007, yaitu two-stage sampling. Populasi adalah seluruh rumah tangga di Indonesia. Sampel Riskesdas 2007 berasal dari 440 kabupaten/kota yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia dan diambil secara probability proportional to size (PPS).3. Jumlah sampel498 kasus dari 440 kabupaten yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia4. VariabelVariabel independen : kontrasepsi/pilVariabel dependen : tumor/ kanker payudara5. Analisis DataAnalisis Rasio OddsAnalisis ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya serta berapa besar risiko tumor/kanker payudara dari variabel independen maupun dari setiap variabel yang dianggapsebagai perancu.Analisis MultivariatVariabel yang masuk ke analisis multivariat adalah variabel yang memiliki nilai p < 0,25 pada analisis bivariat, yaitu alat kontrasepsi pil, umur, pekerjaan, pendidikan, jumlah anak yang pernah dilahirkan, lokasi tempat tinggal dan status ekonomi

4. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGANDENGAN KUALITAS HIDUP ANAK THALASSEMIABETA MAYORA. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang ada, maka timbul pertanyaan penelitian : Faktor-faktor apakah yang berhubungan dengan kualitas hidup anak thalassemia beta mayor?B. Tujuan PenelitianTujuan umumTujuan umum penelitian adalah untuk mengetahui nilai kualitas hidup anak thalassemia beta mayor berdasarkan instrument Pediatric Quality of Life Inventory (Peds QL) generik dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup anak thalassemia beta mayor.Tujuan khusus1. Membuktikan hubungan antara kadar hemoglobin dengan kualitas hidup anak thalassemia beta mayor2. Membuktikan hubungan antara kadar feritin dengan kualitas hidup anak thalassemia beta mayor3. Membuktikan hubungan antara jenis kelasi besi dengan kualitas hidup anak thalassemia beta mayor 4. Membuktikan hubungan antara ukuran limpa dengan kualitas hidup anak thalassemia beta mayor5. Membuktikan hubungan antara status gizi dengan kualitas hidup anak thalassemia beta mayor6. Membuktikan hubungan antara tingkat pendidikan orang tua (ayah, ibu) dengan kualitas hidup anak thalassemia beta mayor7. Membuktikan hubungan antara status ekonomi dengan kualitas hidup anak thalassemia beta mayor8. Membuktikan hubungan antara kadar hemoglobin, kadar feritin, jenis kelasi besi, ukuran limpa, status gizi, tingkat pendidikan orang tua, status ekonomi secara bersama-sama dengan kualitas hidup anak thalassemia beta mayorc. Metode penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan belah lintang (cross sectional). Rancangan ini digunakan oleh karena pengambilan faktor risiko dan pengukuran nilai kualitas hidup dilakukan pada kurun waktu yang sama.D. Desain penelitian1. Tempat dan waktu penelitianPenelitian dilakukan di unit transfusi darah (utd) palang merah indonesia (pmi) cabang semarang dan c1l1 bangsal anak rsdk. Waktu penelitian adalah mulai januari 2009 sampai juli 2009.2. Sampel penelitianSubyek penelitian adalah anak thalassemia beta mayor yang mendapat transfusi darah di utd pmi cabang semarang dan bangsal thalassemia c1l1 bagian anak rsdk yang memenuhi kriteria sebagai berikut :a. Menderita thalassemia beta mayor berdasarkan diagnosis yang telah dibuat sub bagian hematologi bagian anak rsdk dengan dasar anamnesa, pemeriksaan klinis dan hasil hb elektroforesisb. Menerima transfusi sel darah merah minimal 1 tahunc. Umur 5-14 tahun3. Teknik pengambilan sampelPemilihan subyek penelitian adalah secara purposive sampling dimana anak thalassemia beta mayor yang datang untuk transfusi darah di utd pmi cabang semarang dan bangsal anak c1l1 rsdk yang memenuhi syarat penelitian akan digunakan sebagai subyek penelitian.4. Jumlah sampel47 anak thalassemia beta mayor.5. Variabel- variabel terikat adalah kualitas hidup anak thalassemia beta mayor yang diukur dengan kuesioner pedsql generik.- variabel bebas adalah kadar hemoglobin, kadar feritin, jenis kelasi besi, ukuran limpa, status gizi, tingkat pendidikan orang tua, dan status ekonomi.6. Analisis dataAnalisis data menggunakan program spss for windows v. 15,0. Uji statistik dinyatakan signifikan apabila nilai p 0,05 dengan 95% interval kepercayaan.5. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Angka Kejadian Diare Akut pada Bayi Usia 0-1 Tahun di Puskesmas Kuranji Kota Padang Eka Putri Rahmadhani, Gustina Lubis, Edison

a. Rumusan masalahBagaimana hubungan pemberian asi eksklusif dengan angka kejadian diare akut pada bayi usia 0-1 tahun di puskesmas kuranji kota padangB. Tujuan penelitianTujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan pemberian asi eksklusif tersebut terhadap kejadian diare akut pada bayi 0-1 tahun di puskesmas kuranji, kota padang.C. Metode penelitianPenelitian ini merupakan studi potong lintang (cross sectional) untuk mengetahui adanya hubungan pemberian asi eksklusif dengan kejadian diare akut pada bayi 0-1 tahun. Metode potong lintang ini adalah metode yang meneliti hubungan antara variabel independen (faktor risiko) dengan variabel dependen (efek) dengan melakukan pengukuran sesaatD. Desain penelitian1. Waktu dan tempatPenelitian ini dilakukan di 23 posyandu wilayah kerja puskesmas kuranji, kota padang. Waktu penelitian sudah dilaksanakan bulan november tahun 2011 - september tahun 2012.2. Sampel dan teknik pengambilan sampelsampel penelitian diambil dari populasi ibu yang mempunyai bayi umur 0-1 tahun yang berkunjung ke posyandu di daerah kerja puskesmas kuranji, kota padang dengan metode simple random sampling. Menurut suyatno,10 menentukan besarnya sampel pada penelitian cross sectional yang telah diketahui jumlah populasinya dapat digunakan rumus:

3. Jumlah sampelDidapatkanlah jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 135 bayi. Kriteria inklusi sampel penelitian adalah bayi berumur 0-1 tahun, berkunjung ke posyandu wilayah kerja puskesmas kuranji, kota padang, serta ibu dari bayi yang bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi antara lain bayi yang sakit berat, menderita diare kronis, serta bayi berat lahir rendah (bblr) dan riwayat premature (kehamilan < 37 minggu).4. VariabelVariabel dependen dari penelitian ini adalah kejadian diare akut, yaitu suatu penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 4 kali/hari disertai konsistensi tinja menjadi cair, dengan/tanpa lendir atau darah dan berlangsung kurang dari 14 hari.11 sedangkan variabel independen adalah pemberian asi eksklusif, yaitu pemberian asi saja tanpa tambahan cairan lainnya, seperti susu formula, madu, air teh, air putih, dan tanpa makanan tambahan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi, dan tim, sampai usia 6 bulan.12 kedua variabel diukur menggunakan kuesioner dengan wawancara terpimpin sehingga didapatkan skala ukurnya nominal.5. Analisis dataLangkah-langkah pengolahan data adalah pemeriksaan kelengkapan dan kejelasan data, pemberian kode pada setiap data variabel, memasukkan data dalam program spss (statistical program for social science), serta pemeriksaan kembali untuk memastikan bahwa data tersebut telah bersih dari kesalahan. Analisis data terdiri dari analisis univariat dan bivariat9. Pada analisis bivariat dicari hubungan antara dua variabel dengan menggunakan rumus chi square (x2) dan kekuatan hubungan dua variabel dengan rumus koefisien kontingensi (c).13 adapun rumusnya:

Penelitian eksperimental 1. EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL SELEDRI (Apium graveolens) SEBAGAI ANTIFUNGAL TERHADAP Candida albicans SECARA IN VITROa. Rumusan masalahBagaimana pengaruh ekstrak etanol seledri (apium graveolens) sebagai antifungal terhadap candida albicans secara in vitroB. Metode penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in vitro dengan metode dilusi tabung (tube dilution test). C. Tujuan dan manfaat penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol seledri (apium graveolens) sebagai antifungal terhadap candida albicans secara in vitro. Tube dilution test meliputi dua tahap, yaitu tahap mencari nilai kadar hambat minimal (khm) dengan mengamati tingkat kekeruhan pada tabung dan tahap mencari nilai kadar bunuh minimal (kbm) dengan melakukan streaking (penggoresan) pada sda plate. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai penelitian pendahuluan mengenai efektivitas ekstrak etanol seledri (apium graveolens) sebagai antifungal terhadap candida albicans secara in vitro. Selain itu, juga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai manfaat seledri (apium graveolens) bagi kesehatan serta menambah wacana dalam dunia kedokteran mengenai obat antifungal yang berasal dari bahan-bahan alam.D. Desain penelitian:1. Waktu:Penelitian dilakukan pada bulan juli 2011 sampai bulan september 2011.2. Tempat:Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium mikrobiologi fakultas kedokteran universitas brawijaya, malang3. Sampel dan pengulangan penelitian Sampel penelitian ini adalah jamur candida albicans yang dimiliki oleh laboratorium mikrobiologi fakultas kedokteran universitas brawijaya. Sementara untuk pengulangan, besarnya konsentrasi yang digunakan dalam penelitian, ditetapkan melalui eksperimen pendahuluan. Jumlah pengulangan yang dipakai dalam penelitian ini dihitung dengan rumus sebagai berikut: P (n-1) 15Keterangan: n = pengulanganP = jumlah perlakuan(solimun, 2001).Dalam penelitian ini digunakan lima konsentrasi bertingkat ekstrak seledri, maka didapatkan pengulangan: p (n-1) 15 5 (n-1) 15 5n-5 15 5n 20 n 4 Jadi jumlah pengulangan yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 4 pengulangan.5. Variabel penelitianVariabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi bertingkatekstrak seledri (apium graveolens).variabel tergantung dalam penelitian ini adalah jumlah koloni jamur candida albicans yang tumbuh pada medium sda.6. Analisis data Dalam penelitian ini, analisis data menggunakan program spss(statistical product of service solution)for windows versi 18.0 dengan besar interval kepercayaan yang dipakai adalah 95% (=0,05). Hipotesis ditentukan melalui h0 diterima bila nilai signifikansi yang muncul p>0,05; sedangkan h0 ditolak bila nilai signifikansi yang muncul p