Tugas Mesin Dan Peralatan Paper Print
-
Upload
rosalia-kusumaningtyas -
Category
Documents
-
view
328 -
download
10
Transcript of Tugas Mesin Dan Peralatan Paper Print
TUGAS MESIN DAN PERALATAN
“Pengepresan Minyak dari Biji-bijian”
Disusun oleh :
Kelompok A4
Felicia A.W. 07.70.0110
Edo Kurniawan P. 07.70.0135
Bonifasius Adi 08.70.0030
Samuel Eric Budiono 09.70.0047
Maria Rosalia K 09.70.0055
Agnes Dewi Warani 09.70.0063
Carolina Thiara 09.70.0097
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2010
Dalam makalah ini, kami akan membahas mengenai alat-alat pengepresan minyak dari
biji-bijian. Pengepresan minyak adalah proses pengeluaran cairan atau minyak dari suatu
bahan pangan (biji-bijian) untuk diproses lebih lanjut. Biji–bijian yang diambil minyaknya
antara lain adalah biji jarak, biji zaitun, biji kelapa sawit, biji kacang tanah, biji kacang
kedelai dan lain sebagainya. Secara umum proses pengambilan minyak dari biji–bijian
meliputi perlakuan pendahuluan (proses blanching, pengeringan, dan pengambilan kulit ari),
pengepresan, penggilingan, pemurnian dan pengemasan minyak. Dalam makalah ini kami
hanya akan membahas proses pengepresan minyak dari biji jarak, biji kedelai dan biji zaitun
secara spesifik.
A. MINYAK BIJI JARAK
1. Deskripsi Proses
Proses produksi minyak jarak secara umum meliputi beberapa tahap (pengepresan
menggunakan double screw press), yaitu :
1. Biji jarak yang akan diolah dibersihkan terlebih dahulu dari segala macam kotoran yang
menempel pada kulit biji,
2. Kemudian biji jarak dipress menggunakan mesin press, diperoleh minyak dengan jumlah
mencapai 30-35%,
3. Ampas/ bungkil yang diperoleh dari sisa pengepresan yang pertama diolah dengan
penggunakan pelarut heksana/ heptana, kemudian didestilasi untuk memisahkan solvent
dengan minyak jarak yang masih terkandung di dalam biji jarak sebanyak 8-10%.
2. Gambar Mesin dan Peralatan
a. Pengepres Berulir Ganda / Double Screw Press
b. Pengepres Berulir Tunggal/ Single Screw Press
PRESS TYPE POWER FINISHED MEAL HEIGHT LENGTH WIDTHScrew
Horizontal5.5 kW 100 kg / jam 137cm 57cm 70cm
3. Prinsip Kerja
a. Pengepress Berulir Ganda/ Double Screw Press
Biji jarak langsung dimasukkan ke dalam mesin pengepresan berulir, kemudian biji jarak
trsebut akan diberi gaya seperti gaya pilinan secara horizontal oleh screw pertama (bagian
atas), biji jarak yang telah terpilin akan jatuh ke screw kedua (bagian bawah). Gaya pilinan
yang diberikan oleh kedua screw adalah berlawanan arah, agar biji jarak benar-benar terpress
dan minyak yang keluar lebih banyak. Minyak hasil pengepresan akan keluar melalui lubang
saring yang berada pada bagian bawah screw yang kedua.
b. Pengepress Berulir Tunggal/ Single Screw Press
Biji jarak yang akan dipress dimasukkan ke dalam mesin melalui sebuah corong, kemudian biji
jarak tersebut akan dilumat didalam mesin expeller dengan diberi gaya rotary horizontal oleh
screw yang berbentuk menyerupai sekrup, biji yang terpress akan keluar melalui lubang saring
yang terletak pada bagian bawah screw.
Perbedaan Double Screw Press dan Single Screw Press
Double Screw Press Single Screw PressMinyak yang diperoleh relatif lebih banyak
(30-40%)Minyak yang diperoleh relatif lebih sedikit
(15-20%)Hasil pengepresan relatif lebih lembut Hasil pengepresan relatif lebih kasar
Harga mesin relaif mahal Harga mesin relatif murahUkuran relatih lebih besar dan memakan
tempat lebih banyakUkuran relatif lebih kecil dan memakan
tempat lebih sedikit
Mesin press biji jarak menggunakan screw merupakan pengepresan paling efektif
dibandingkan dengan hidraulik maupun solvent extraction karena screw press machine dapat
melakukan pengepresan secara kontinyu sehingga memungkinkan dikembangkan dalam
skala industri yang lebih besar. Teknik ekstraksi ini tidak memerlukan perlakuan
pendahuluan (pemanasan) bagi biji jarak yang akan diekstraksi. Perlakuan pendahuluan
dimaksudkan agar minyak yang diperoleh dari hasil pengepresan lebih banyak. Selain itu
juga, pengepresan dengan menggunakan screw dapat menghemat waktu proses produksi
sehingga screw press machine merupakan proses pengepresan minyak biji jarak yang popular
dan menguntungkan.
4. Daftar Pustaka
Cahyadi, et all. http://cahyadi.start4all.com/files/2008/06/jarak.pdf.
Musanif, Jamil. 2005. Biodiesel. Direktorat Pengolahan Hasil Pertanian. Jakarta.
Pramono, Agus. 2007. Pernacangan Mesin Pemeras Biji Jarak. Universitas Muhammadiyah,
Malang.
B. MINYAK BIJI KEDELAI
1. Deskripsi Proses
Proses produksi minyak dari biji kedelai meliputi beberapa tahap, yaitu :
1. Sebelum masuk tahap ekstraksi, kedelai harus dibersihkan dan dikuliti terlebih dahulu.
2. Setelah itu biji kedelai dihancurkan kemudian dipisahkan dari kulitnya. Penghancuran
kedelai dilakukan pada suhu sekitar 74-79oC selama 30-60 menit agar kulit kedelai dapat
mengelupas.
3. Tahap selnajutnya adalah pengektraksian. Ekstraksi pelarut dari biji minyak dapat
dilakukan dengan menggunakan alat tipe pengepresan hidrolik. Sebelum diekstrak biji
kedelai harus mengalami proses pendahuluan seperti pemanasan dan penggilingan agar
diperoleh minyak yang lebih banyak. Pengepresan hidrolik ini dapat menghasilkan munyak
mencapai 15-20%.
4. Setelah tahap ekstraksi, minyak kedelai kasar terdiri dari kotoran tidak terlarut dalam
minyak dan yang terlarut dalam minyak dengan cara pemurnian.
5. Selanjutnya adalah proses pemisahan gum. Pemisahan gum merupakan suatu proses
pemisahan getah atau lendir-lendir yang terdiri dari fosfotida, protein, residu, karbohidrat, air
dan resin tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas dalam minyak.
6. Kemudian dilakukan penyaringan, penyaringan dilakukan untuk memindahkan objek
kotoran yang dapat mempengaruhi kualitas minyak.
7. Selanjutnya dilakukan proses pemucatan/ blanching, pemucatan adalah suatu tahap proses
pemurnian untuk menghilangkan zat-zat warna yang tidak diinginkan dalam minyak.
8. Adapula proses tambahan yang dilakukan seperti proses hidrogenasi, deodorisasi, winterisasi,
dan dewaxing. Hidrogenasi adalah proses pengolahan minyak atau lemak dengan jalan
menambahkan hidrogen pada ikatan rangkap dari asam lemak, sehingga akan mengurangi tingkat
ketidakjenuhan minyak atau lemak. Deodorisasi adalah suatu tahapan proses pemurnian minyak
yang bertujuan untuk menghilangkan bau dan rasa yang tidak enak dalam minyak. Winterisasi
adalah proses pemisahan bagian gliserida jenuh atau bertitik cair tinggi dari trigliserida bertitik
cair rendah. Dewaxing dan pelarut terfraksinasi digunakan untuk menjernihkan minyak dengan
memeras atau menekan minyak dari lemak padat dengan pengepresan hidraulik sehingga
menghasilkan mentega yang keras.
2. Gambar Mesin dan Peralatan
a. Hydraulic Press
PRESS TYPE POWER FINISHED MEAL
HEIGHT LENGTH WIDTH
Press Hidrolis 5-12 hp 2-3 kg/ 15 detik 300 cm 300 cm 300 cm
3. Prinsip Kerja
Mesin press hidrolik mempunyai komponen utama yaitu dongkrak hidrolik dengan disertai
tabung pengepressan, piston penekan, handle, frame, dan tempat penampungan minyak. Biji-
bijian yang telah mengalami perlakuan pendahuluan yang meliputi pemanasan awal,
penggilingan dan pemanasan akhir dibagi menjadi 3 bagian. Tiap bagian dimasukkan terlebih
dahulu ke dalam kain saring kemudian dimasukkan ke dalam tabung pengepress, setelah
bahan telah disiapkan maka ulir mulai diturunkan dan dongkrak hidrolik mulai dioperasikan
untuk mengepress bahan.
Metode pengepresan ini sangat cocok digunakan untuk biji bijian dengan kandungan minyak
yang tinggi. Mesin press hidrolik digerakkan secara manual atau otomatis. Pemilihan metode
ini disertai pertimbangan yaitu pengoperasian mesin press hidrolik cukup sederhana dan
membutuhkan waktu yang relatif singkat dalam proses pengepressannya. Mesin press
hidrolik ini dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan korosi untuk skala kecil
(laboratorium).
4. Daftar Pustaka
Addison, K. 2006 Oil Yields and Characteristics. http:// journeytoforever. org/ biodiesel_yield.
html.
Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. Penerbit Universitas
Indonesia. Jakarta.
Semon, M., Patterson, M., Wyborney, P., Blumfield, A. and Tageant, A. 2006. Soybean Oil.
http://www.wsu.edu/~gmhyde/433_web_pages/433Oil-web-pages/Soy/soybean1.html.
C. MINYAK BIJI ZAITUN
1. Deskripsi Proses
1. Buah zaitun dipetik dari tangkainya satu per satu, bukan dengan menggoyang dahannya,
sehingga buah tidak jatuh ke tanah.
2. Proses:
a. Buah harus sudah diproses sebelum 48 jam setelah dipetik dari pohonnya.
b. Dicuci.
c. Digiling beserta bijinya.
e. Dilakukan proses pemerasan (press) selama kurang lebih 45 menit sehingga minyak
naik ke permukaan.
f. Minyak disedot dengan selang.
3. Dari buah zaitun yang telah digiling tersebut dapat dipisahkan antara minyak, air dan
ampas yang dapat dimanfaatkan untuk bahan makanan ternak.
4. Sample minyak dibawa ke laboratorium untuk diketahui kadar acidnya. Bila minyak
tersebut mengandung acid kurang dari 0,5 maka digolongkan extra virgin olive oil.
Namun bila lebih dari 0,5 maka digolongkan virgin olive oil.
5. Minyak hasil perasan disimpan dalam tong besar pada suhu 15-18 °C sampai waktu
pengepakan (kaleng atau botol). Penyimpanan tersebut dapat bertahan selama 3 tahun.
6. Minyak dimasukkan ke dalam botol hampa udara untuk menjaga kadar acid di dalamnya.
Mengingat udara dalam botol dapat menambah kadar acid.
7. Penyimpanan: Untuk menjaga kualitas minyak, hindarkan botol minyak zaitun dari sinar
matahari, karena akan merusak kandungan clorofile yang akan meningkatkan kadar acid
di dalam minyak tersebut.
2. Gambar Mesin dan Peralatan
Centrifugal Hammer Press
PRESS TYPE POWER FINISHED MEAL HEIGHT LENGTH WIDTHCentrifugal
Hammer mill5,5 hp 1-1,25 ton/ jam 165 cm 95 cm 165 cm
3. Prinsip Kerja
Centrifugal Hammer Mill bekerja dengan cara mengepress bahan dengan gaya rotary yang
menyerupai gaya sentrifugasi (pemusingan) dengan kecepatan tinggi. Pengepresan ini
menggunakan screw semacam hammer/ palu. Alat ini bekerja dengan gaya sentrifugal agar
terpisah antara ampas yang memiliki berat molekul lebih tinggi, terpisah dengan minyak yang
memiliki berat molekul lebih rendah. Hasil pengepresan akan di dilewatkan melalui sebuah
selang dengan sebuah penyaring untuk diproses lebih lanjut. Penggunaan mesin ini terutama
pada biji-bijian yang mudah diambil minyaknya, sehingga tidak memerlukan pengepresan
yang tinggi/ berat seperti Hydraulic Press atau Screw Press.
4. Daftar Pustaka
http://www.sabor-artesano.com/gb/olive-oil-production.htm
http://www.oliveoilsource.com
Fessendon, Ralph J, Joan S. Fessenden, “Kimia Orgnik Jilid 2 Edisi Ketiga, Penerit Erlangga,
Jakarta, 1989.
George T. Austin, Sherver Chemical process industries, Edisi 5, Mc. Grow Hill, New York,
1986.