4.PARANAN BUDI UTOMO

Sebagai organisasi modern pertama di indonesia. Budi Utomo tentu menginginkan perkembangan yang baik pada Indonesia. Hal tersebut menjadi usulan yang baik terhadap pemerintah Hindi-Belanda. Usulan tersebut menjadi perana penting Budi Utomo untuk kemajuan tanah air dalam bidang pendidikan yang diantaranya :

1. Meningkatkan pengajaran dan pendidikan di sekolah guru,baik Bumi Putera maupun sekolah Priyayi.

2. Memberikan beasisiwa kepada orang - orang Bumi Putera.3. Menyediakan lebih banyak lahan bagi sekolah pertanian.4. Memberikan izin untuk mendirikan sekolah desa bagi Budi Utomo.5. Mengadakan sekolah kejuruan untuk para wanita dan untuk orang - orang Pribumi

Putera.6. Meningkatkan kualitas pengajaran di sekolah dokter jawa.7. Mendirikan taman kanak - kanak untuk orang Bumi Putera.8. Memberikan kesempatan pada orang Bumi Putera untuk belajar di sekolah Tionghoa

atau sekolah rendah Eropa.

5.MASA KEJAYAAN BUDI UTOMO

Budi Utomo mengalami fase perkembangan penting saat kepemimpinan Pangeran Noto Dirodjo. Saat itu, Douwes Dekker, seorang Indo-Belanda yang sangat properjuangan bangsa Indonesia, dengan terus terang mewujudkan kata "politik" ke dalam tindakan yang nyata. Berkat pengaruhnyalah pengertian mengenai "tanah air Indonesia" makin lama makin bisa diterima dan masuk ke dalam pemahaman orang Jawa. Maka muncullah Indische Partij yang sudah lama dipersiapkan oleh Douwes Dekker melalui aksi persnya. Perkumpulan ini bersifat politik dan terbuka bagi semua orang Indonesia tanpa terkecuali. Baginya "tanah air api udara" (Indonesia) adalah di atas segala-galanya.

Pada tanggal 3-5 Oktober 1908, Budi Utomo menyelenggarakan kongresnya yang pertama di Kota Yogyakarta. Hingga diadakannya kongres yang pertama ini, BU telah memiliki tujuh cabang di beberapa kota, yakni Batavia, Bogor, Bandung, Magelang, Yogyakarta, Surabaya, dan Ponorogo. Pada kongres di Yogyakarta ini, diangkatlah Raden Adipati Tirtokoesoemo (mantan bupati Karanganyar) sebagai presiden Budi Utomo yang pertama. Semenjak dipimpin oleh Raden Adipati Tirtokoesoemo, banyak anggota baru BU yang bergabung dari kalangan bangsawan dan pejabat kolonial, sehingga banyak anggota muda yang memilih untuk menyingkir.

6.MASA KERUNTUHAN BUDI UTOMO

Berdirinya BUDI UTOMO disambut dengang pro dan kontra dikalangan Priyayi. Dalam tubuh Budi Utomo terpecah antara golongan muda dan golongan tua. Golongan muda menempuh jalur politik dalam menghadapi pemerintah Kolonil Belanda, golongan tua tetap dengan cara lama sosio-kultural. Golongan muda akhirnya mendirikan Sarekat Islam (SI) dan Indische Party (IP). Tahun 1918, dibentuk Dewan Rakyat (volksraad). Wakil BU cukup banyak yang masuk, karena pemritah tidak banyak menaruh curiga pada BU karena sifatnya sangat moderat Dekade ke tiga abad XX, terjadi perpisahan kelompok moderat dan radikal dalam BU. Pengaruh BU semakin berkurang, 1935 bergabung dengan organisasi lain menjadi Partai Indonesia Raya (Parindra).

 Berlakunya perjanjian internasional

1. sejak tanggal yang ditentukan dalam piagam perjanjian, atau menurut yang disetujui oleh peserta perjanjian

2. jika tidak ditentukan maka perjanjian ulai berlaku sejak adanya pernyataan persetujuan

3. jika persetuuan suatu negara untuk diikat oleh perjanjian timbul setelah perjanjian itu berlaku, maka perjanjian mulai berlaku bagi negara itu pada tanggal tersebut, kecuali jika ditentukan lain.

Berakhirnya suatu perjanjian internasional

1. Punahnya salah satu pihak.

2. Habisnya masa perjanjian.

3. Salah satu pihak ingin mengakhiri dan disetujui oleh pihak kedua.

4. Adanya ancaman dan dirugikan oleh sebelah pihak.

5. Sesuai dengan ketentuan perjanjian itu sendiri;

6. Atas persetujuan kemudian yang dituangkan dalam perjanjian tersendiri;

7. Akibat peristiwa-peristiwa tertentu yaitu tidak dilaksanakannya perjanjian, perubahan kendaraan yang bersifat mendasar pada negara anggota, timbulnya norma hukum internasional yang baru, perang.

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

RIMA MALATI

NATANARON LISARDI

ANDI DINATA

SARAH

SEKOLAH SMA KALAM KUDUS

MEDAN