Satuan Acara Bermain Melati 2

21
SATUAN ACARA BERMAIN A. Latar Belakang Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan pengalaman traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya perpisahan dengan orangtua, kehilangan kontrol, dan akibat dari tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak, tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan. Salah satu upaya yang dpat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain merupakan suatu yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,

Transcript of Satuan Acara Bermain Melati 2

Page 1: Satuan Acara Bermain Melati 2

SATUAN ACARA BERMAIN

A. Latar Belakang

Masuk rumah sakit merupakan peristiwa yang sering menimbulkan

pengalaman traumatik, khususnya pada pasien anak yaitu ketakutan dan

ketegangan atau stress hospitalisasi. Stress ini disebabkan oleh berbagai faktor

diantaranya perpisahan dengan orangtua, kehilangan kontrol, dan akibat dari

tindakan invasif yang menimbulkan rasa nyeri. Akibatnya akan menimbulkan

berbagai aksi seperti menolak makan, menangis, teriak, memukul, menyepak,

tidak kooperatif atau menolak tindakan keperawatan yang diberikan.

Salah satu upaya yang dpat dilakukan untuk meminimalkan pengaruh

hospitalisasi pada anak yaitu dengan melakukan kegiatan bermain. Bermain

merupakan suatu yang dilakukan secara sukarela untuk memperoleh

kesenangan dan kepuasan. Bermain merupakan aktivitas yang dapat

menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak dan merupakan cerminan

kemampuan fisik, intelektual, emosional dan sosial sehingga bermain

merupakan media yang baik untuk belajar karena dengan bermain anak-anak

akan belajar berkomunikasi, menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru,

melakukan apa yang dapat dilakukannya, dan dapat mengenal waktu, jarak,

serta suara.

Untuk itu dengan melakukan permainan maka ketegangan dan stress

yang dialami akan terlepas karena dengan melakukan permainan rasa sakit

akan dapat dialihkan (distraksi) pada permainannya dan terjadi proses relaksasi

melalui kesenangannya melakukan permainan.

B. Pokok Bahasan

Terapi Bermain Pada Anak Di Rumah Sakit

C. Sub Pokok Bahasan

Terapi Bermain Anak Usia Toodler

Page 2: Satuan Acara Bermain Melati 2

D. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan terapi bermain selama 35 menit, anak

diharapkan bisa merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak

takut lagi terhadap perawat sehingga anak bisa merasa nyaman selama

dirawat dirumah sakit.

2. Tujuan Khusus

Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak

mampu :

a. Mengembangkan kreativitas dan daya pikirnya

b. Mengekspresikan perasaannya selama menjalani perawatan

c. Mengekspresikan rasa senangnya terhadap permainan

d. Beradaptasi dengan lingkungan

e. Bisa merasa tenang selama dirawat.

f. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan

perawat

g. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat

h. Mempererat hubungan antara perawat dan anak

E. Tempat

Ruang Terapi Bermain Melati 2 RSUD Dr.Moewardi Surakarta.

F. Waktu

Kamis,29 November 2012 selama 35 menit (jam 10.00 s.d 10.35 wib).

G. Sasaran

1. Anak usia toddler

2. Kondisi anak memungkinkan untuk mengikuti permainan

3. Tidak bertentangan dengan program pengobatan yang sedang dijalani

Page 3: Satuan Acara Bermain Melati 2

H. Metode : 1. Ceramah

2. Bermain bersama

I. Media : 1. Kertas Gambar

2. Alat gambar dan alat tulis

3. Bola

4. Kubus

5. Cangkir

J. Peserta Bermain

1. Mahasiswa Jurusan Keperawatan Poltekkes Surakarta : 3 orang

2. Pembimbing Klinik/perawat ruang anak : 2 orang

3. Pasien Anak : 3-4 orang

K. Pengorganisasian

1. Leader : Mustika

2. Moderator : Mariska Dian R

3. Observer : Mariska Dian R

4. Fasilitator : Mentari R.D

Page 4: Satuan Acara Bermain Melati 2

L. Setting Tempat

Keterangan:

: Leader

: Moderator

:Observer

: Fasilitator

: Peserta

Page 5: Satuan Acara Bermain Melati 2

Rencana Pelaksanaan

No Terapis Waktu Subjek terapi

1 Persiapan

a. Menyiapkan ruangan.

b. Menyiapkan alat-alat.

c. Menyiapkan anak dan

keluarga

10 menit Ruangan, alat, anak dan

keluarga siap

2 Proses :

a. Membuka proses terapi

bermain dengan mengucap

kan salam,

memperkenalkan diri.

b. Menjelaskan pada anak

dan keluarga tentang

tujuan dan manfaat

bermain, menjelaskan cara

permainan.

c. Mengajak anak bermain .

d. Mengevaluasi respon anak

dan keluarga.

2 menit

5 menit

10 menit

3 menit

Menjawab salam,

Memperkenalkan diri,

Memperhatikan

Bermain bersama dengan

antusias dan

mengungkapkan

perasaannya

3 Penutup (1 menit).

Menyimpulkan,

mengucapkan salam

5 menit Memperhatikan dan

menjawab salam

Page 6: Satuan Acara Bermain Melati 2

MATERI TERAPI BERMAIN

A. Definisi Bermain

Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan

dan merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi anak

bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan anak

seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-anak

memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik, mentaldan

perkembangan emosinya.

Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,

kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh

emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain adalah

kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal segala sesuatu

yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat kesempatan cukup untuk

bermain juga akan mendapatkan kesempatan yang cukup untuk mengenal

sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang dewasa yang lebih mudah

berteman, kreatif dan cerdas, bila dibandingkan dengan mereka yang masa

kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain.

B. Keuntungan Bermain

Keuntungan-keuntungan yang didapat dari bermain, antara lain:

1. Membuang ekstra energi.

2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti tulang, otot

dan organ-organ.

3. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.

4. Anak belajar mengontrol diri.

5. Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang

hidupnya.

6. Meningkatnya daya kreativitas.

7. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada

disekitar anak.

Page 7: Satuan Acara Bermain Melati 2

8. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan

kedukaan.

9. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.

10. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.

11. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.

C. Macam Bermain

1. Bermain aktif

Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh

dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :

a. Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)

Perhatian pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat

permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi,

mencium, meraba, menekan dan kadang-kadang berusaha membongkar.

b. Bermain konstruksi (Construction Play)

Pada anak umur 1-2 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi

tumpukan-tumpukan

c. Bermain drama (Dramatic Play)

Misal bermain sandiwara boneka, menyuapi boneka

d. Bermain fisik

Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.

2. Bermain pasif

Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat

dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain

aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan dan

keletihannya. Contoh ; Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita

atau musik,menonton televisi dsb.

Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai

keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal seperti

dibawah ini :

Page 8: Satuan Acara Bermain Melati 2

a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai energi

untuk aktif bermain.

b. Tidak ada variasi dari alat permainan.

c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.

d. Tidak mempunyai teman bermain.

D. Alat Permainan Edukatif (APE)

Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat

mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan

tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :

1. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang

atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik kasar dan

halus. Contoh alat bermain motorik kasar : bola, mainan yang ditarik dan

didorong, tali, dll. Motorik halus : pensil, bola, balok, lilin, dll.

2. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan kalimat

yang benar. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita,

majalah, radio, tape, TV, dll.

3. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran,

bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita,

puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.

4. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya dengan

interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat. Contoh alat permainan :

alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali,

dll.

E. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Bermain

1. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.

2. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.

3. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat

pada keterampilan yang lebih majemuk.

4. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.

Page 9: Satuan Acara Bermain Melati 2

5. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.

F. Bentuk- Bentuk Permainan

1. Usia 0 – 12 bulan

a. Tujuannya adalah :

1) Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya

mengisap, menggenggam.

2) Melatih kerjasama mata dan tangan.

3) Melatih kerjasama mata dan telinga.

4) Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.

5) Melatih mengenal sumber asal suara.

6) Melatih kepekaan perabaan.

7) Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.

b. Alat permainan yang dianjurkan :

1) Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.

2) Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.

3) Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.

4) Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.

5) Alat permainan berupa selimut dan boneka.

2. Usia 13 – 24 bulan

a. Tujuannya adalah :

1) Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.

2) Memperkenalkan sumber suara.

3) Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.

4) Melatih imajinasinya.

5) Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam

bentuk kegiatan yang menarik

b. Alat permainan yang dianjurkan :

1) Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.

2) Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.

Page 10: Satuan Acara Bermain Melati 2

3) Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga (misal: cangkir

yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air),

balok-balok besar, kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas

untuk dicoret-coret, krayon/pensil berwarna.

3. Usia 25 – 36 bulan

a. Tujuannya adalah :

1) Menyalurkan emosi atau perasaan anak.

2) Mengembangkan keterampilan berbahasa.

3) Melatih motorik halus dan kasar.

4) Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung, mengenal

dan membedakan warna).

5) Melatih kerjasama mata dan tangan.

6) Melatih daya imajinansi.

7) Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.

b. Alat permainan yang dianjurkan :

1) Alat-alat untuk menggambar

2) Lilin yang dapat dibentuk

3) Pasel (puzzel) sederhana

4) Manik-manik ukuran besar

5) Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang

berbeda

6) Bola

4. Usia 32 – 72 bulan

a. Tujuannya adalah :

1) Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.

2) Mengembangkan kemampuan berbahasa.

3) Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah,

mengurangi.

4) Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-

pura (sandiwara).

5) Membedakan benda dengan permukaan.

Page 11: Satuan Acara Bermain Melati 2

6) Menumbuhkan sportivitas.

7) Mengembangkan kepercayaan diri.

8) Mengembangkan kreativitas.

9) Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari,

dll).

10) Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus

dan kasar.

11) Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang

diluar rumahnya.

12) Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal

: pengertian mengenai terapung dan tenggelam.

13) Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.

b. Alat permainan yang dianjurkan :

1) Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah anak-

anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat, gunting, air,

dll.

2) Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang lain diluar

rumah.

5. Usia Prasekolah

Alat permainan yang dianjurkan :

a. Alat olah raga.

b. Alat masak

c. Alat menghitung

d. Sepeda roda tiga

e. Benda berbagai macam ukuran.

f. Boneka tangan.

g. Mobil.

h. Kapal terbang.

i. Kapal laut, dsb.

6. Usia sekolah

Jenis permainan yang dianjurkan :

Page 12: Satuan Acara Bermain Melati 2

a. Pada anak laki-laki : mekanik.

b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.

7. Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)

Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni,

mengarang, hobi, video games, permainan pemecahan masalah

8. Usia remaja

Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.

G. Ketika Anak Masuk Rawat Inap

1. Tujuan kegiatan :

a. Memberi informasi.

b. Memicu normalisasi.

c. Menggunakan sistem pendukung yang dikenal.

d. Mengidentifikasi teknik koping.

2. Contoh kegiatan :

a. Mendesain tanda selamat datang.

b. Memotivasi orang tua mengisi angket mengenai kebiasaan anak.

c. Mengajak peran serta orang tua membawa foto dan mainan.

d. Memberi daftar kegiatan rumah sakit.

e. Proaktif melakukan permainan.

3. Kegiatan untuk stimulasi kemampuan

Tujuan kegiatan : meningkatkan fungsi motorik kasar dan halus pasien

Kegiatan :

a. Belajar tentang koordinasi

b. Belajar tentang konsentrasi

c. Belajar tentang imajinasi

H. Evaluasi

Peserta terapi bermain mampu:

1. Bermain bola dengan pemeriksa

2. Menaruh kubus di cangkir

Page 13: Satuan Acara Bermain Melati 2

3. Menyusun menara kubus 2-4

4. Menyuapi boneka

5. Mencoret-coret kertas

Page 14: Satuan Acara Bermain Melati 2

DAFTAR PUSTAKA

Markum.A.H. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI

Soetjiningsih. 2008. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Wong, Donna L. 2003. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC

Page 15: Satuan Acara Bermain Melati 2

SATUAN ACARA BERMAIN

Disusun Oleh :

1. Mariska Dian R P 27220010 104

2. Mentari R. Dewi P 27220010 105

3. Mustika P 27220010 106

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA

D III BERLANJUT D IV KEPERAWATAN INTENSIF

2012