Tugas Mata Kuliah Biomaterial2
-
Upload
purwana-nasir-drg -
Category
Documents
-
view
81 -
download
3
description
Transcript of Tugas Mata Kuliah Biomaterial2
1
TUGAS MATA KULIAH BIOMATERIAL
BAHAN DRESSING PERIODONTAL DAN
SUTURA
OLEH :
FERDINAN PASARIBU
NIM : 127160013
2
A. BAHAN DRESSING PERIODONTAL
BAHAN DAN ANTI MIKROBA DALAM TERAPI PERIODONTAL
Dalam terapi periodontal dipergunakan beberapa bahan dan obat. Salah satu bahan
yang digunakan adalah pembalut periodontal (periodontal packs/periodontal
dressings),
PEMBALUT PERIODONTAL
Pembalut periodontal (periodontal dressings atau periodontal packs) adalah bahan
yang sering digunakan untuk membalut/membungkus luka bedah setelah dilakukannya
prosedur bedah periodontal. Pembalut ini sebenarnya tidak mengandung bahan
yang dapat memacu penyembuhan, melainkan hanya membantu penyembuhan
karena dilindunginya luka.
Fungsi pembalut periodontal adalah:
1. Mengurangi kemungkinan terjadinya infeksi dan pendarahan pasca bedah.
2. Membantu penyembuhan dengan jalan melindungi luka bedah dari trauma
sewaktu pengunyahan.
3. Mencegah timbulnya nyeri sakit yang dipicu oleh berkontaknya luka bedah
dengan makanan atau lidah sewaktu pengunyahan.
4. Karena kaku setelah mengeras, sedikit berperan mensplin gigi yang goyang.
JENIS PEMBALUT PERIODONTAL
Berdasarkan komposisinya pembalut periodontal dibedakan atas: (1) pembalut
yang mengandung eugenol, dan (2) pembalut yang tidak mengandung eugenol.
Pembalut yang mengandung eugenol.- Pembalut jenis ini didasarkan pada reaksi
oksida seng dengan eugenol, dan pertama kali diperkenalkan oleh Ward pada tahun
1923 dengan merek dagang Wondr-Pak®. Pembalut ini kemudian dimodifikasi
dengan penambahan bahan-bahan seperti seng asetat sebagai akselerator untuk
memperbaiki waktu pengerasannya. Pemah juga ditambahkan asbes dan asam tannat
3
sebagai bahan perekat dan pengisi, namun karena efek iritasi dari bahan tersebut
terhadap paru-paru dan hati penggunaannya telah dihentikan.
Pembalut oksida seng-eugenol dikemas dalam bentuk bubuk dan cairan yang harus
diaduk sesaat sebelum digunakan. Untuk mempermudah kerja, pembalut ini bisa
diaduk lebih dulu lalu dibalut dengan kertas berlilin dan disimpan dalam lemari
pembeku (freezer).
Kelemahan pembalut jenis ini adalah dapat mengiritasi jaringan karena eugenol
yang dikandungnya dan sulit mempersiapkannya sebelum dipakai.
Pembalut yang tidak mengandung eugenol.- Pembalut jenis ini
didasarkan pada reaksi antara oksida logam dengan asam lemak. Kedalamnya
ditambahkan beberapa bahan lain untuk mendapatkan plastisitas dan kepaduan.
Beberapa contoh pembalut yang tidak mengandung eugenol adalah:
1. Pembalut yang mengandung oksida seng dan asam lemak tidak jenuh dari
kelapa.- Contoh pembalut jenis ini adalah Coe-Pak® yang dikemas dalam
bentuk 2 tube pasta yang harus dicampur dengan jalan pengadukan sampai
diperoleh warna yang merata sesaat sebelum digunakan.
2. Pembalut yang mengandung oksida seng dan glikol alkohol .- Pembalut jenis
ini ada yang dikemas dalam bentuk bubuk dan cairan yang harus diaduk lebih
dulu sebelum dipakai, contohnya Peridres®. Bentuk lain adalah bahan yang
dikemas dalam wadah botol yang siap untuk dipakai tanpa perlu diaduk lebih
dulu, contohnya Peripac®.
3. Pembalut yang mengandung sianoakrilat .- Pembalut jenis ini
mengandung N-butil sianoakrilat dalam bentuk cairan, yang pemakaiannya
dengan jalan diteteskan atau disemprotkan. Cairan sianoakrilat akan
mengeras dalam waktu 5 - 10 menit bila terkena udara dan cairan ludah.
Setelah mengeras permukaannya licin dan rata.
4. Pembalut yang mengandung metakrilik.- Pembalut yang dikemas dalam
bentuk jel ini disebut juga sebagai tissue conditioner.
RETENSI PEMBALUT PERIODONTAL
Retensi pembalut periodontal pada umumnya, kecuali jenis pembalut
sianoakrilat dan metakrilik, dimungkinkan oleh tersangkutnya pembalut secara
mekanis pada ruang interproksimal dan pertemuan bagian pembalut sebelah
vestibular dengan bagian oral. Tentunya retensi pembalut tidak begitu baik pada
yang terisolir tanpa gigi tetangga. Retensi pembalut dapat diperbaiki dengan
membuat ikatan benang gigi atau benang lain di atas pembalut yang
atau (2) terlebih dahulu mengikat beberapa gigi dengan kawat
simpulnya dibengkokkan diatas gingiva sebelum pembalut
(gambar 1).
Gambar 1. Cara menambah retensi
B. Dengan kawat yang diisimpul.
CARA MEMPERSIAPKAN DAN MEMASANG PEMBALUT
Pembalut yang mengandung oksida seng berbentuk bubuk dicampur dengan
cairannya (yang mengandung eugenol atau tidak) diatas blok kertas berlilin dan
dengan pengaduk kayu (bisa digunakan alat penekan lidah dari kayu).
ditambah sedikit demi sedikit sampai didapat pasta yang cukup kental.
Pembalut yang dikemas dalam bentuk dua tube pasta seperti
dipersiapkan dengan mencampur pasta basis dan pasta akselerator sama panjang,
diaduk sampai didapatkan warna yang merata. Dalam 2
diaduk sudah dapat dibentuk
RETENSI PEMBALUT PERIODONTAL
Retensi pembalut periodontal pada umumnya, kecuali jenis pembalut
sianoakrilat dan metakrilik, dimungkinkan oleh tersangkutnya pembalut secara
mekanis pada ruang interproksimal dan pertemuan bagian pembalut sebelah
vestibular dengan bagian oral. Tentunya retensi pembalut tidak begitu baik pada
yang terisolir tanpa gigi tetangga. Retensi pembalut dapat diperbaiki dengan
tan benang gigi atau benang lain di atas pembalut yang
atau (2) terlebih dahulu mengikat beberapa gigi dengan kawat
simpulnya dibengkokkan diatas gingiva sebelum pembalut
Gambar 1. Cara menambah retensi pembalut periodontal. A. Dengan ikatan benang;
Dengan kawat yang diisimpul.
CARA MEMPERSIAPKAN DAN MEMASANG PEMBALUT
Pembalut yang mengandung oksida seng berbentuk bubuk dicampur dengan
cairannya (yang mengandung eugenol atau tidak) diatas blok kertas berlilin dan
dengan pengaduk kayu (bisa digunakan alat penekan lidah dari kayu).
ditambah sedikit demi sedikit sampai didapat pasta yang cukup kental.
Pembalut yang dikemas dalam bentuk dua tube pasta seperti
dipersiapkan dengan mencampur pasta basis dan pasta akselerator sama panjang,
diaduk sampai didapatkan warna yang merata. Dalam 2 - 3 menit pasta yang telah
diaduk sudah dapat dibentuk dan ditempatkan di atas luka.
4
Retensi pembalut periodontal pada umumnya, kecuali jenis pembalut
sianoakrilat dan metakrilik, dimungkinkan oleh tersangkutnya pembalut secara
mekanis pada ruang interproksimal dan pertemuan bagian pembalut sebelah
vestibular dengan bagian oral. Tentunya retensi pembalut tidak begitu baik pada gigi
yang terisolir tanpa gigi tetangga. Retensi pembalut dapat diperbaiki dengan jalan: (1)
tan benang gigi atau benang lain di atas pembalut yang telah terpasang,
atau (2) terlebih dahulu mengikat beberapa gigi dengan kawat halus yang
simpulnya dibengkokkan diatas gingiva sebelum pembalut ditempatkan
. Dengan ikatan benang;
CARA MEMPERSIAPKAN DAN MEMASANG PEMBALUT
Pembalut yang mengandung oksida seng berbentuk bubuk dicampur dengan
cairannya (yang mengandung eugenol atau tidak) diatas blok kertas berlilin dan diaduk
dengan pengaduk kayu (bisa digunakan alat penekan lidah dari kayu). Bubuk
ditambah sedikit demi sedikit sampai didapat pasta yang cukup kental.
Pembalut yang dikemas dalam bentuk dua tube pasta seperti Coe-Pak®
dipersiapkan dengan mencampur pasta basis dan pasta akselerator sama panjang, yang
3 menit pasta yang telah
5
... pembalut periodontal, kadang disebut juga periodontal pack.
COE-PAK - Periodontal Dressing
Untuk menempatkan pembalut, pembalut yang diaduk maupun yang sudah
siap pakai lebih dulu dibentuk menjadi batangan sepanjang luka bedah yang hendak
dibalut. Agar pembalut tidak melekat ke tangan, jari tangan sebaiknya diolesi
vaselin. Dengan lebih dulu mengeringkan daerah luka bedah, batangan pembalut
ditempatkan pada daerah luka bedah dan ditekan sepanjang gingiva dan
interproksimal. Pada permukaan vestibular penekanan dapat dilakukan dengan
menekan bibir atau pipi pasien sehingga pembalut tidak melekat ke jari. Penekanan
pada daerah interproksimal dilakukan dengan bantuan alat plastis. Penekanan pada
permukaan oral dilakukan dengan jari tangan. Apabila daerah luka melibatkan gigi
paling distal, maka pembalut sebelah vestibular dan oral harus bertemu di
permukaan distal gigi paling distal. Pembalut harus membungkus sebagian gigi
dan gingiva. Harus diperhatikan agar: (1) pembalut pada daerah gigi tidak sampai
menghalangi oklusi agar tidak mudah lepas karena pecah, dan (2) tidak meluas terlalu
jauh ke arah lipatan mukosa bukal agar tidak mengiritasi bila telah keras.
6
Tata laksana aplikasi pembalut periodontal
1. Pembalut periodontal dipersiapkan dengan mencampurkan dua pasta
dengan perbandingan 1:1. Pasta yang dicampur adalah pasta accelerator
dan pasta base hingga homogen dengan stik es krim
2. Pembalut periodontal direndam dalam air pada suhu kamar, tunggu 2 -3
menit
Gambar 2.Persiapan pembalut A.kedua pasta dengan panjangyang sama ditempatkan pada tempat adukan, B.Pastayang telah diaduk dengan stik es krim dibiarkanselama 2-3 menit sampai perlekatannya hilang,C dan D. Pembalut periodontal direndam dalam airpada suhu kamar
3. Pembalut periodontal dibuat rnenjadi 2 strip dan dilekatkan sekitar
area distal gigi terakhir.
4. Satu strip dibawa ke arah depan menuju midline rnengikuti
kontur margin gingiva dan interproksimal, strip yang lain
dilekatkan di area palatal/ lingual dan bertemu pada sisi distal
dari gigi terakhir, kemudian dibawa ke arah depan mengikuti
kontur margin gingiva dan interproksimal hingga ke midline
7
Gambar3.Pemasangan pembalut periodontal
5. Strip digabungkan pada interproksimal dengan menekan area
fasial den palatal/ lingual pack. Seluruh daerah luka ditutup
dengan pembalut periodontal tanpa mengganggu oklusi atau
daerah perlekatan otot
A B
Gambar 4. A.Pembalut menutupi daerah tak bergigiB.Pembalut tidak boleh menghalangi oklusi
6.Pembalut periodontal dilepas setelah 1 minggu dengan menggunakan
surgical hoe, partikel yang terselip interproksirnal dibuang dengan scaler dan
diirigasi dengan hidrogen peroksida untuk menghilangkan debris.
7. Setelah pembalut periodontal terakhir dilepas, poles gigi dan instruksikan
pasien untuk melakukan pengendanan plak dengan baik
8
BAHAN SUTURA
UNTUK MEREKATKAN JARINGAN DAN HEMOSTATIS
Pemilihan benang jahit bedah untuk luka operasi
Ada tiga hal yang menentukan pemilihan jenis benang jahit, yaitu jenis
bahannya, kemampuan tubuh untuk menyerapnya dan susunan filamentnya. Benang
yang dapat diserap melalui reaksi enzimatik pada cairan tubuh kini banyak dipakai.
Penyerapan benang oleh jaringan dapat berlangsung antara tiga hari sampai tiga
bulan tergantung jenis benang dan kondisi jaringan yang dijahit.
Menurut bahan asalnya, benang dibagi dalam benang yang terbuat dari usus
domba meskipun namanya catgut dan dibedakan dalam catgut murni yang tanpa
campuran dan catgat kromik yang bahannya bercampur larutan asam kromat. Catgut
murni diserap cepat, kira kira dalam waktu satu minggu sedangkan catgut kromik
diserap lebih lama kira kira 2-3 minggu.
Disamping itu ada benang yang terbuat dari bahan sintetik, baik dari asam
poliglikolik maupun dari poliglaktin-910 yang inert dan memiliki daya tegang yang
besar. Benang ini dalam dipakai pada semua jaringan termasuk kulit. Benang yang
dapat diserap menimbulkan reaksi jaringan setempat yang dapat menyebabkan fistel
benang atau infiltrate jaringan yang mungkin ditandai adanya indurasi.
Benang yang tidak dapat diserap oleh tubuh terbuat umumnya dari bahan
yang tidak menimbulkan reasksi jaringan karena bukan merupakan bahan biologik.
Benang ini dapat berasal dari sutera yang sangat kuat dan liat, dari kapas yang
kurang kuat dan mudah terurai, dan dari polyester yang merupkan bahan sintetik
yang kuat dan biasanya dilapisi Teflon. Selain itu terdapat juga benang nailon yang
berdaya tegang besar, yang terbuat dari polipropilen yang terdiri atas bahan yang
sangat inert dan baja yang terbuat dari baja tahan karat.
Karena tidak dapat diserap maka benang akan tetap berada di jaringan tubuh.
Benang jenis ini biasanya di gunakan pada jaringan yang sukar sembuh. Bila terjadi
infeksi akan terbentuk fistel yang baru dapat sembuh setelah benang yang bersifat
benda asing dikeluarkan.
Benang alami terbuat dari sutera atau kapas. Kedua bahan alami ini dapat
bereaksi dengan jaringan tubuh meskipun minimal karena mengandung juga bahan
kimia alami. Daya tegangnya cukup dan dapat diperkuat bila dibasahi terlebih dahulu
dengan larutan garam sebelum digunakan.
Bahan sintetik terbuat dari polyester, nailon atau polipropilen yang umumnya
dilapisi oleh bahan pelapis Teflon atau Dacron. Dengan lapisan ini, permukaannya
lebih mulus sehingga tidak mudah bergulung atau terurai. Benang mempunyai daya
9
tegang yang besar dan dipakai untuk jaringan yang memerlukan kekuatan penyatuan
yang besar.
Menurut bentuk untaian seratnya, benang dapat berupa monofilament bila
hanya terdiri dari satu serat saja, dan polifilamen bila terdiri atas banyak serat yang
diuntai menjadi satu. Cara menguntainya dapat sejajar dibantu bahan pelapis atau di
untai bersilang sehingga penampangnya lebih bulat, lebih lentur dan tidak mudah
bergulung.
Benang baja dapat berbentuk monofilament atau polifilamen, sering dipakai pada
sternum setelah torakotomi, jika terkontaminasi mudah terjadi infeksi.
Seide (silk/sutera)
Bersifat tidak licin seperti sutera biasa karena sudah dikombinasi dengan perekat,
tidak diserap tubuh. Pada penggunaan disebelah luar maka benang harus dibuka
kembali.
Warna : hitam dan putih
Ukuran : 5,0-3
Kegunaan : menjahit kulit, mengikat pembuluh arteri (arteri besar) dan sebagai
teugel (kendali)
Plain catgut
Diserap tubuh dalam waktu 7-10 hari
Warna : putih dan kekuningan
Ukuran : 5,0-3
Kegunaan : untuk mengikat sumber perdarahan kecil, menjahit subkutis dan dapat
pula dipergunakan untuk menjahit kulit terutama daerah longgar (perut, wajah) yang
tak banyak bergerak dan luas lukanya kecil.
Plain catgut harus disimpul paling sedikit 3 kali, karena dalam tubuh akan
mengembang.
Chromic catgut
Berbeda dengan plain catgut, sebelum dipintal ditambahkan krom, sehinggan
menjadi lebih keras dan diserap lebih lama 20-40 hari.
Warna : coklat dan kebiruan
Ukuran : 3,0-3
Kegunaan : penjahitan luka yang dianggap belum merapat dalam waktu 10 hari,
untuk menjahit tendo untuk penderita yang tidak kooperatif dan bila mobilisasi harus
segera dilakukan.
10
Ethilon
Benang sintetis dalam kemasan atraumatis (benang langsung bersatu dengan jarum
jahit) dan terbuat dari nilon lebih kuat dari seide atau catgut. Tidak diserap tubuh,
tidak menimbulkan iritasi pada kulit dan jaringan tubuh lain
Warna : biru dan hitam
Ukuran : 10,0-1,0
Penggunaan : bedah plastic, ukuran yang lebih besar sering digunakan pada kulit,
nomor yang kecil digunakan pada bedah mata.
Ethibond
Benang sintetis(polytetra methylene adipate). Kemasan atraumatis. Bersifat lembut,
kuat, reaksi terhadap tubuh minimum, tidak terserap.
Warna : hiaju dan putih
Ukuran : 7,0-2
Penggunaan : kardiovaskular dan urologi
Vitalene
Benang sintetis (polimer profilen), sangat kuat lembut, tidak diserap. Kemasan
atraumatis
Warna : biru
Ukuran : 10,0-1
Kegunaan : bedah mikro terutama untuk pembuluh darah dan jantung, bedah mata,
plastic, menjahit kulit
Vicryl
Benang sintetis kemasan atraumatis. Diserap tubuh tidak menimbulkan reaksi
jaringan. Dalam subkuitis bertahan 3 minggu, dalam otot bertahan 3 bulan
Warna : ungu
Ukuran : 10,0-1
Penggunaan : bedah mata, ortopedi, urologi dan bedah plastic
Supramid
Benang sintetis dalam kemasan atraumatis. Tidak diserap
Warna : hitam dan putih
Kegunaan : penjahitan kutis dan subkutis
11
Linen
Dari serat kapas alam, cukup kuat, mudah disimpul, tidak diserap, reaksi tubuh
minimum
Warna : putih
Ukuran : 4,0-0
Penggunaan : menjahit usus halus dan kulit, terutama kulit wajah
Steel wire
Merupakan benang logam terbuat dari polifilamen baja tahan karat. Sangat kuat tidak
korosif, dan reaksi terhadap tubuh minimum. Mudah disimpul
Warna : putih metalik
Kemasan atraumatuk
Ukuran : 6,0-2
Kegunaan : menjahit tendo
Ukuran benang
Ukuran benang dinyatakan dalam satuan baku eropa atau dalam satuan
metric. Ukuran terkecil standar eropa adalah 11,0 dan terbesar adalah ukuran .
Ukuran benang merupakan salah satu faktor yang menentukan kekuatan
jahitan. Oleh karena itu pemilihan ukuran benang untuk menjahit luka bedah
bergantung pada jaringan apa yang dijahit dan dengan pertimbangan factor kosmetik.
Sedangkan kekuatan jahitan ditentukan oleh jumlah jahitan, jarak jahitan, dan jenis
benangnya. Pada wajah digunakan ukuran yang kecil (5,0 atau 6,0)
Lokasi penjahitan Jenis benang Ukuran
Fasia Semua 2,0-1
Otot Semua 3,0-0
Kulit Tak diserap 2,0-6,0
Lemak Terserap 2,0-3,0
Hepar Kromik catgut 2,0-0
Ginjal Semua catgut 4,0
Pancreas Sutera atau kapas 3,0
Usus halus Catgut, sutera, kapas 2,0-3,0
Usus besar Kromik catgut 4,0-0
Tendon Tak terserap 5,0-3,0
12
Kapsul sendi Tak terserap 3,0-2,0
Peritoneum Kromik catgut 3,0-2,0
Bedah mikro Tak terserap 7,0-11,0