Tugas Manlab Qa Qc

19
TUGAS MANAJEMAN LABORATORIUM QUALITY CONTROL DAN QUALITY ASSURANCE Disusun Oleh kelompok 3 : Muhammad Fauzi Huldayanti Rahmadania Febriyanti Heru Tri Cahyono Jumaidna Anshary Dessy Noorlia PROGRAM D3 ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Transcript of Tugas Manlab Qa Qc

TUGAS MANAJEMAN LABORATORIUMQUALITY CONTROL DAN QUALITY ASSURANCE

Disusun Oleh kelompok 3 :Muhammad FauziHuldayantiRahmadania FebriyantiHeru Tri CahyonoJumaidna AnsharyDessy Noorlia

PROGRAM D3 ANALIS FARMASI DAN MAKANANFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURATBANJARBARU

2013Pengertian Quality AssuranceAdalah suatu sistem pengendalian kualitas yang harus dipenuhi didalam pembuatan produk dari mulai proses awal hingga akhir sehingga didapatkan out put produk dengan kualitas yang terjamin.Tujuan Quality AssuranceAdalah untuk memberikan kepuasan dan kepercayaan kepada konsumen bahwa produk yang dipakai telah memenuhi standar dengan kualitas yang baik dan handal.

Syarat-syarat Penjaminan Mutu (4M-1E)1. ManusiaMenjamin mutu dengan: Disiplin: Kedisiplinan dalam bekerja sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan. Sikap: Bertanggung jawab terhadap apa yang dikerjakan. Skill: Kemampuan/ keterampilan yang dimiliki sesuai dengan bidangnya2. Fasilitas/ Machine Menjamin mutu dengan : Jig/ Alat : Alat pendukung untuk mempermudah dalam proses produksi dengan hasil yang baik dan cepat. Machine : Mesin yang mempunyai mutu dan teknologi yang canggih akan mempercepat proses produksi dengan hasil yang berkualitas.3. Methode / Cara Menjamin mutu dengan : Standar Kerja :Aturan yang dibuat sebagai pedoman dalam bekerja. Control Quality : Suatu kegiatan control yang dilakukan dalam proses produksi untuk menghindari terjadinya penyimpangan yang lebih besar pada proses berikutnya. Perawatan : Penjadwalan perawatan pada alat (machine, Jig dan tools) secara berkala.4. Material/ Bahan Menjamin mutu dengan : Direct Material Baik : Material /bahan baku yang sesuai dengan standar. Indirect Material Baik : Bahan pendukung yang sesuai dengan standar.5. Environment/ Lingkungan Menjamin mutu dengan : Lay Out : Tata letak area kerja yang baik, aman dan nyaman mempermudah dalam bekerja.

QUALITY CONTROL GARMENQuality Control (pengendalian mutu) adalah semua usaha untuk menjamin (assurance) agar hasil dari pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan memuaskan konsumen (pelanggan).Tujuan quality control adalah agar tidak terjadi barang yang tidak sesuai dengan standar mutu yang diinginkan (second quality) terus-menerus dan bisa mengendalikan, menyeleksi, menilai kualitas, sehingga konsumen merasa puas dan perusahaan tidak rugi.Tujuan Pengusaha menjalankan QC adalah untuk menperoleh keuntungan dengan cara yang fleksibel dan untuk menjamin agar pelanggan merasa puas, investasi bisa kembali, serta perusahaan mendapat keuntungan untuk jangka panjang. Bagian pemasaran dan bagian produksi tidak perlu melaksanakan, tetapi perlu kelancaran dengan memanfaatkan data, penelitian dan testing dengan analisa statistik dari bagian QC yang disampaikan kepada pihak produksi untuk mengetahui bagaimana hasil kerjanya sebagai langkah untuk perbaikan.Saat pelaksanaan pengujian QC dan testing bila ditemukan beberapa masalah khusus, perlu dibuat suatu study agar dapat digunakan untuk mengatasi masalah di bagian produksi tersebut.Di samping tersebut di atas tugas bagian QC yaitu jika terjadi komplain, mengadakan cek ulang dan menyatakan kebenaran untuk bisa diterima secara terpisah lalu dilaporkan kepada departemen terkait untuk perbaikan proses selanjutnya. Untuk itu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikutPengendalian biaya (Cost Control)Tujuannya adalah agar produk yang dihasilkan memberikan harga yang bersaing (Competitive price)Pengendalian Produksi (Production Control)Tujuanya adalah agar proses produksi (proses pelaksanaan ban berjalan) bisa lancar, cepat dan jumlahnya sesuai dengan rencana pencapaian target.Pengendalian Standar Spesifikasi produkMeliputi aspek kesesuaian, keindahan, kenyamanan dipakai dsb, yaitu aspek-aspek fisik dari produk. Pengendalian waktu penyerahan produk (delivery control)Penyerahan barang terkait dengan pengaturan untuk menghasilkan jumlah produk yang tepat waktu pengiriman, sehingga dapat tepat waktu diterima oleh pembeli.JENIS JENIS QUALITY CONTROL DI GARMEN1. Piece Goods quality control/pemeriksaan bahan baku.Adanyainspectorpada saat staffing ( bongkar muat ) Melakukan pengecekan sejumlah 10% kain dari total kain yang diterima Melakukan dan mengevaluasi adanyafabric defect/ cacat kain Melakukan perbaikan apabila diperlukan2. CuttingDepartemenQuality ControlMelakukan persiapan terhadap kebutuhanmanpower. Mempunyai sistim pengecekan pada setiapstepprosescutting( Misalnya pada proses :marker, spreading, cuttingdancuttingpieces/ komponen ) Mempunyai sistim perbaikan apabila diperlukan.3. In processQuality ControlMelakukan persiapan terhadapmanpower, alat yang diperlukan mempunyai tempat dengan penerangan yang baik sebagai tempat pengecekan. Mempunyai sistimsampling plan Mempunyai prosedur dalam menangani masalahrejectiondalambundelingsistim Mempunyai sistimauditminimum per hari untuk setiapoperator.Untukoperatorbaru pengecekanminimum 3 x per hari Mempunyai sistimaudituntuk setiap tahapan proses Mempunyai sistiminspectuntuk setiapbundle,dengan cara diambil 7 pcs perbundledan akan dinyatakanrejectapabila ditemukan 1 pcs. Mempunyai sistim kontinyuaudituntukoperatoryang mempunyai masalah. Mempunyai sistim menyimpananrecorduntukoperatorbermasalah.4. Final Statistical AuditMenentukan padastepmana kita melakukan sistim audit , dengan menentukan dari status produksi. Menentukan berapacolour/warnaatau berapa model/styleyang akan di audit. Mempersiapkanmanpower, alat dan tempat Melakukan pemilihan pada garmen sesuai denganstatistical sampling plan Melakukan pemeriksaan terhadap jumlahcontract dan melakukan periksaan terhadap akurasilabellingdan model/style. Melakukan pemeriksaan secaravisualuntuk setiap jenisquality defect Melakukan pemeriksaan terhadap jumlah garmen yang bermasalah.

SISTEM PEMERIKSAAN DALAM PROSES PRODUKSI Pemeriksaan Sample (Sample Inspection)Sample adalah contoh bahan atau material, contoh model atau style, atau contoh garmen. Sample ini dapat berupa sample dari pihak pembeli atau pun yang dibuat oleh pihak pabrik. Sample yang dimaksud di sini adalah sample yang dibuat oleh pihak pabrik berdasarkan contoh dari pihak pembeli. Tujuan pemeriksaan adalah agar seluruh sample yang dibuat oleh pihak pabrik (bagian sample) bebas dari cacat, kerusakan, penyimpangan/ ketidaksesuain baik model, mutu jahitan/finishing, ukuran, warna, dan lain sebagainya.Mutu produk adalah kesesuaian ciri dan karakter produk yang dibuat, dengan ciri dan karakter produk yang diminta, dan kemampuan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam kondisi tertentu. Setelah menerima sample, selanjutnya sample di-copy komplit size, cek style dan ukuran, kemudian dilanjutkan dengan membuat top sample pre production sebanyak 4 pcs atau lebih per style dan size.

Urutan/Prosedur Pemeriksaan Sampel (QC Sampel)Petugas bagian quality control (QC) akan menerima sample dan lembar pemeriksaan sample dari petugas bagian sample. Lembar rencana kerja (work-sheet) dan contoh produk garmen yang akan diproduksi dibuat oleh petugas bagian sample& Merchandiser diserahkan ke bagian QC. Petugas QC akan memeriksa dan memberi komentar/koreksi terhadap sample pada lembar pemeriksaan (work-sheet) dan menyerahkan kembali kepada merchandiser.Merchandiser mempelajari catatan QC dan memutuskan untuk dikirim ke bagian produksi atau ditolak dan dikembalikan kepada bagian pembuatan sample untuk dibuat ulang contoh atau sample. Jika sample ditolak oleh merchandiser maka sample akan dikembalikan kepada bagian pembuatan sample untuk diperbaiki atau dibuat ulang sesuai dengan mutu sample yang dikehendaki oleh pembeli. Jika sample diterima atau disetujui oleh merchandiser maka sample tersebut akan dikirim oleh merchandiser ke pihak pembeli guna mendapatkan persetujuan, sesuai permintaan atau tidak (approval sample). Petugas QC akan menerima salinan atau copy laporan pemeriksaan sample dari merchandiser. Sampel yang telah disetujui pihak pembeli (approval sample) dikembalikan ke bagian produksi untuk diproduksi secara massal.PEMERIKSAAN PADA BAGIAN POTONG/CUTTINGCutting adalah proses pemotongankain sesuai pola marker yang ada dan sudah dicek kebenarannya oleh bagian marker dan QC cutting. Secara singkat yang dilakukan oleh bagian QC cutting adalah mengecek gelaran kain, kain tidak gelombang, tidak melipat, kain bawah sampai atas harus sama, dan penyusutan kain. Kemudian mengecek hasil potongan, potongan harus sesuai dengan sample dan toleransi ukuran. Urutan/prosedur pemeriksaan pada cutting (QC Cutting):Periksa lembar kain bagian atas sampai pada lembar kain bagian bawah dengan posisi kertas marker. Periksa dan cocokkan komponen pola dengan komponen pola yang terdapat pada kertas marker apakah komponen pola sudah lengkap atau belum. Petugas QC harus mencatat semua temuan pada lembar laporan pemeriksaan. Periksa apakah terdapat kesalahan potong pada setiap garis komponen pola ataukah tidak. Cek interlining dengan pola (bila komponen garmen menggunakan interlining dan bordir) Kesalahan potong pada bagian yang seharusnya dipotong ulang pada kain cadangan, dilakukan pencatatan dan pemotongan ulangLebih detailnya adalah sebagai berikut1. Melakukan pemeriksaan terhadap kontruksi kain, warna kain, design kain, bagian luar dalam kain, dan bagiancentre linekain. Juga melakukan pemeriksaan terhadap kualitas kain.2. Melakukan pemeriksaan padamarker,apakah rasiosize/ukuran sudah memenuhi seluruhsize/ukuran yang dipesan3. Melakukan pemeriksaan terhadap hasilspreading/ampar apakah kain yang diampar sudah benar benar rata tidak bergelombang dan lurus.4. Melakukan pemeriksaan terhadap metodecutting5. Pemeriksaan terhadaphasil potong, apakah seluruh hasil potong sudah benar benar sesuai dengan originalpattern/pola yang diberikan olehbuyer/pemesan.6. Pemeriksaan pada hasil potong, apakahstripeatau kotak dari potongan komponen benar benarmatchingdanbalance.

PEMERIKSAAN PADA BAGIAN FUSING1. Melakukan pemeriksaan terhadap hasilfusingsebelum dan sesudah pencucian. Apakah mengalami perubahan warna dan ukuran.2. Melakukan pemeriksaan terhadap kualitasfusingyang dihasilkan, terdapatdelaminationdanstrike troughatau tidak. Apakahbond strengthsudah memenuhi standar atau tidak.3. Melakukan pemeriksaan khusus untuk kainstripe/kotak hasilfusebenar benar lurus danbalance.4. Melakukan pemeriksaan apakahinterliningyang digunakan sudah sesuai dengan yangditentukan olehbuyeratau tidak.

PEMERIKSAAN PADA BAGIAN JAHIT.1. Urutan/prosedur pemeriksaan pada proses Sewing: Bekerja sesuai dengan pedoman produksi atau work sheet.2. Mengikuti proses sesuai dengan layout sampai baju jadi3. Periksa hasil cutting per komponen sesuai dengan sample dan toleransi4. Memeriksa jumlah stikan dalam 1 inch (stitch/inch)5. Periksa hasil jahitan dan ukuran tiap tahapan proses, jahitan harus baik, rapi, tidak loncat.6. Periksa hasil jadi sesuai dengan work sheet7. Periksa hasil jadi setelah dilakukan trimming8. Semua data dicatat pada blangko yang sudah disediakanLebih detailnya adalah sebagai berikut1. Melakukan pemeriksaan terhadap model/styleyang akan digunakan.2. Melakukan pemeriksaan terhadapmaterialpenunjang yang akan digunakan, nisalnya :Label, Button, benang3. Melakukan pemeriksaan terhadap hasilkomponen jadi,spi,ukuran, model/style,handling/penanganan4. Melakukan pengukuran terhadap garmen jadi5. Melakukan tes cuci pada garmen jadi untuk mengetahui apakah ada perubahan warna, dan ukuran setelah pencucian.

PEMERIKSAAN PADA BAGIAN GOSOK-LIPAT PENGEPAKAN1. Melakukan pemeriksaan secara tekhnis apakahtemperature/suhu yang digunakan sudah sesuai dengan jenis kain yang akan digosok atau tidak.2. Melakukan pemeriksaan dari hasil gosok, apakah ada perubahan warna, bentuk dan ukuran setelah penggosokan.3. Melakukan pemeriksaan darihasil gosokan apakah sudah halus sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.4. Melakukan pemeriksaan apakahfolding method/cara lipat sudah seusesuai dengan permintaanbuyeratau tidak.5. Melakukan pemeriksaan terhadap material penunjang( card board, paper collar stripe, plastic collar support, tissue paper, hang tag, price ticket) apakah sudah sesuai yang dengan permintaan daribuyeratau tidak.6. Melakukan pemeriksaan terhadap kualitas, ukuran dariexport carton.7. Melakukan pemeriksaan terhadaptotaljumlah percarton, dan methodepacking.

FINAL AUDIT PROCEDURE/ PROSEDUR FINAL AUDITFinal audit akan dilakukan pada posisi garmen dengan status produksi tertentu.1. Melakukan pemeriksaan kesesuain pada jumlah pemesanan, warna dan model.2. Melakukan pemilihan/pengambilan garmen secararandomsesuai denganstatistical sample plan.3. Melakukan pemeriksaan secaravisualdari hasil operasisewing/ jahit apakah kualitas jahit sudah sesuai atau tidak dengan standar4. Melakukanpemeriksaan terhadap ukuran, apakah sudah sesuai dengan pemesanan atau tidak. Minimum pengukuran 5piecesuntuk setiap warna dan ukuran.5. Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap: model, kain, warna, jahitan, material penunjang, konstruksimaterial, priceticket,folding method/cara lipat,carton marking. Dancarton labeling.KLASIFIKASI DEFECTDefectakan diklasifikasikan menjadi dua yaitu,defect majordandefect minor. Major defectadalah sebuah kondisi garmen yang diindikasikan akan menjadisecond qualityatau tidak memenuhi standar karena beberapa alasan berikut :1. Defecttersebut akan mempengaruhiintegrity/keutuhan dariproduct2. Defecttersebut akan mempengruhi terhadap daya jual dariproduct3. Defecttersebut akan mempengaruhu kepercayaan dan kepuasankonsumen terhadapproduct4. Defecttersebut menjadikan ketidak sesuaian padastyle

DEFINISI DEFECT PADA BAGIAN SEWING/JAHIT1. Crooked label/ label tidak di tengah +/- 1/16 dari tengah masih diperbolehkan2. Label seam ends on yoke/ jahitan label tembus satu jarum pada bahu. Diperbolehkan tidak melebihi 1/83. Label stitching over run/ jahitan label keluar. Diperbolehkan tidak melebihi satu jarum4. Poor banding/ lapisan kaki kerah melintir. Tidak diperbolehkan5. Nose on band extension/pemasangan kaki kerah nonjol. Diperbolehkan tidak melebihi 1/16.6. Uneven collar point length/Lebar dari pucuk kerah tidak sama kiri dan kanan. Tidak ada toleransi , ukuran harus benar benar akurat.7. Untidy joint stitching at collar/jahitan sambungan pada kerah. Tidak diperbolehkan ada jahitan sambung pada bagian kerah.8. Mismatched collar/kerah tidakmatching. Diharuskanmatchingpada bagian ini.9. Skip stitch collar/stik kerah loncat. Tidak diperbolehkan10. Open seam collar closing/pasang tutup kerah jebol. Tidak ada toleransi.11. Beading collar point/pucuk kerah tidak lancip. Tidak ada toleransi.12. Fractured Collar point/pucuk kerah jebol. Tidak ada toleransi.13. One front longer than other/bagian depan kiri kanan tidak sama. Tidak diperbolehkan melebihi 14. Skip stitch top centre/jahitan loncat pada bagian tengah. Tidak ada toleransi.15. Missing or faulty button/kurang atau rusak kancing. Tidak ada toleransi.16. Open seam joining/jebol pada penggabungan. Tidak ada toleransi17. Faulty pocket blocking/Block saku kurang baik. Tidak ada toleransi.18. Incorrect pocket location/penempatan saku yang tidak sesuai. Diperbolehkan tidak melebihi 19. Hi Low Pocket/Pocket kiri dan kanan tidak sama posisinya. Diperbolehkan tidak melebihi 1/420. Sleeve not even at armhole/ tangan tidak sama pada bagian ketiak. Diperbolehkan tidak melebihi 21. One sleeve longer than other/panjang tangan kiri dan kanan tidak sama. Diperbolehkan tidak melebihi 22. Puckering/Kerut. Tidak diperbolehkan.23. Sleeve placket faulty blocking/Blocking tangan tidak bagus. Harus diperbaiki.24. Fullness in Cuff/Gelembung pada manset. Harus diperbaiki.25. Nose on Cuff/pemasangan manset menonjol ke luar.Harus diperbaiki.26. Beading Cuff attached/Pasang manset menonjol ke atas. Harus diperbaiki.27. Needle pulls, needle chew/Terdapat bekas karena jarum tumpul. Tidak diperbolehkan.28. Brooken stitch/Jahitan putus. Tidak diperbolehkan.29. Half sewn button/jahitan kancing hanya separuh.

DEFINISI DEFFECT PADA BAGIAN FOLDING DAN PACKING1. Crushed or no collar support/Rusak atau sobek kertas penahan kerah. Harus diperbaiki.2. Tie space too big/overlap/Jarak pemasangan dasi terlalu lebar atau bertumpang tindih.3. Crooked Collar/Kerah tidak pas pada bagian tengah lipatan.4. Mismatched front stripe/plaid/Bagian kiri dan kanan tidak matching untuk stripe atau kotak.5. Mismatched pocket/Pemasangan saku tidak matching.6. Mismatched collar/Kerah tidak matching7. Collar not rolled properly/Kerah tidak bulat secara sempurna.8. Torn/misprinted poly bag/Plastik robek dan ada kesalahan print.9. Dry wrinkles/Gosokan tidak rapi.10. Poor Pinning/Pemasangan jarum pentul tidak baik.11. Crooked front folding/Bagian lipatan kiri kanan tidak seimbang.12. Flaps not covering to pocket/Tutup saku tidak menutupi secara sempurna.13. Puckering collar closing/kerut pada bagian pemasangan kerah.14. Fullnes in band/gelembung pada bagian dalam kaki kerah15. Hi Low Button Down/Kancing kerah kiri kanan tinggi rendah.16. Misaligned neck button to front button/Kancing leher tidak lurus terhadap kancing depan.17. Fullness around collar/Gelembung sekitar kerah18. Fullness between 1stand 2ndfront button/Gelembung antara kancing pertama dan kedua pada bagian depan.19. Wrong size in box/Salah memasukan ukuran pada box20. Wrong assortment/Salah assortment21. Wrong style in box/Salah style yang masuk pada box22. Wrong poly bag/Salah plastic23. Wrong Carton Marking/Salah print pada karton boxSumber :Noor Fitrihana. 2008. Quality Control Garmen. B4D3 Consultans.