Manlab UAS Bella
-
Upload
nanda-nabilah-ubay -
Category
Documents
-
view
251 -
download
0
Transcript of Manlab UAS Bella
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
1/23
SOAL KASUS
Laboratorium X di Kota Y telah membuka cabang baru di Kota Z. Anda
dipromosikan sebagai kepala cabang laboratorium tersebut. Buatlah desain untuk
laboratorium yang akan Anda pimpin, yang meliputi :
1. Rencana strategis pengembangan laboratorium
2. Manajemen operasional (proses utama, pendukung dan manajemen)
3. Kebutuhan SDM (tenaga teknis dan administrasi)
4. Kebutuhan alat dan bahan
5. Manajemen keuangan (termasuk tarif laboratorium)6. Manajemen pemasaran
7. Manajemen pelayanan (termasuk pengukuran kepuasan pelanggan)
Jawaban :
1. Rencana Strategis Pengembangan Laboratorium
Berikut di dalam Rencana strategis Laboratorium X akan tertuang kegiatan-kegiatan dan pemanfaatan sumber yang ada sesuai dengan perencanaan dalam 5
tahun kedepan Laboratorium X telah berhasil membuka cabang baru di Kota Z.
A. Analisa Lingkungan
Analisa lingkungan terdiri dari :
a. Analisa Eksternal
b. Analisa Internal
Analisa Eksternal mencakup kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses) ,
sedangkan Analisa Internal mencakup peluang (Opportunities) dan tantangan
(Threats) . Analisa Eksternal dan Internal yang digunakan adalah Analisa SWOT.
Analisis SWOT
STRENGTHS1. Visi dan Misi Lab. X.2. Jumlah SDM/Analis
maupun Administrasi
WEAKNESSES1. Unit fungsional
(teknisi analis) tidak
semua bisa
1
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
2/23
yang cukup dankompeten.
3. Aktiva tetap yangdimiliki Lab. X (tanah,
peralatan, mesin,gedung, dan bangunanfisik).
4. Tarif pelayanankesehatan yang tinggi.
5. Telah memilikisertifikasi ISO 90xx
6. Kepercayaan pelanggan.
menghasilkan kinerjayang optimal.
2. Harga alat dan reagenyang sangat mahal.
3. Rasio aktivitas belumdinamis sehingga
belum menampilkankinerja yang optimal.
OPPORTUNITIES1. Jumlah lab. Klinik di
Kota Z yang masihsedikit.
2. Daya jual pelayanankesehatan lab.X yang
bersertifikasi sehinggamemiliki daya tarik
pembeli,3. Daya beli masyarakat
sekitar di Kota Z yangtinggi.
SO STRATEGIES1. Pelayanan (termasuk
hasil pemeriksaan)yang dikerjakan teknisikompeten, yangmemuaskan pelanggan.(S2, O2)
2. Dengan daya belimasyarakat yang tinggi,tarif yang tinggi tidak
ragu ditetapkan. (O3,S4)
WO STRATEGIES1. Agar kinerja semua
teknisi optimal, bisadilakukan pelatihandengan modal darihasil pelayanankesehatan. (W1, O2)
2. Untuk meningkatkanmodal pembelian alatdan reagen, dengan
daya beli yang tinggi bisa dikembangkan ke bisnis lain diluar pelayanan klinik. (W2,O3)
THREATS1. Adanya pesaing lab.
klinik lain yang berpotensi membukacabang di kota Z didaerah yang sama.
2. Ketidakpuasan pelanggan bila terjadikesalahan.
3. Adanya pegawai yangkurang loyal.
ST STRATEGIES1. Dengan visi dan misi,
menjadi strategi dankonsep tersendiridengan kualitas yanglebih baik dibanding
pesaing. (S1, T1)2. Adanya SDM yangkompeten, kesalahanhasil pemeriksaan bisadiperkecil. (S2, T2)
3. Memberikan upah yangsesuai dengan aturanagar kesejahteraan
pegawai terjamin. (S1,S4, T3)
WT STRATEGIES1. Peningkatan kualitas
kinerja teknisi yangkurang optimalsehingga kualitasmeningkat. (W1, T1)
2. Memperbanyak alatdan reagen sehinggakepuasan pelangganterpenuhi. (W2, T2)
2
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
3/23
B. Analisis Matriks IFE (Internal Factor Evaluation)
Untuk mengevaluasi faktor-faktor internal Laboratorium X yang berkaitan
dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting, digunakan matriks
Internal Factor Evaluation (IFE).
Kritikal factor sukses Bobot Rating SkorBobot
Kekuatan1. Visi dan Misi Lab. X 0, 12 3 0,362. Jumlah SDM/Analis maupun
Administrasi yang cukup dankompeten.
0,13 4 0,52
3. Aktiva tetap yang dimiliki Lab. X(tanah, peralatan, mesin, gedung, dan
bangunan fisik).
0,11 2 0,22
4. Tarif pelayanan kesehatan yang tinggi. 0,10 2 0,205. Telah memiliki sertifikasi ISO 90xx 0,13 2 0,26
6. Kepercayaan pelanggan. 0,10 2 0,20Kelemahan :
1. Unit fungsional (teknisi analis) tidak semua bisa menghasilkan kinerja yangoptimal
0,09 3 0,27
2. Harga alat dan reagen yang sangatmahal. 0,12 3 0,36
3. Rasio aktivitas belum dinamis sehingga belum menampilkan kinerja yangoptimal
0,10 2 0,22
Jumlah 1,00 23 2,61
Total nilai yang diperoleh dari perhitungan IFE adalah 2,61 yang
menunjukkan bahwa posisi internal MRC kuat.
C. Analisis Matriks EFE (Eksternal Factor Evaluation)
Untuk menyimpulkan dan mengevaluasi hal-hal yang menyangkut peluang
dan ancaman yang ada dalam lingkungan eksternal, digunakan matriks Eksternal
Faktor Evaluation (EFE).
3
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
4/23
Kritikal factor sukses Bobot Rating SkorBobotPeluang :
1. Jumlah lab. Klinik di Kota Z yangmasih sedikit.
0,17 3 0,51
2. Daya jual pelayanan kesehatan lab.Xyang bersertifikasi sehinggamemiliki daya tarik pembeli,
0,17 4 0.68
3. Daya beli masyarakat sekitar di KotaZ yang tinggi.
0,16 4 0,64
Ancaman :1. Adanya pesaing lab. klinik lain yang
berpotensi membuka cabang di kotaZ di daerah yang sama.
0,18 3 0,54
2. Ketidakpuasan pelanggan bilaterjadi kesalahan.
0,17 4 0,68
3. Adanya pegawai yang kurang loyal 0,15 3 0,45Jumlah 1,00 21 3,50
Total nilai yang diperoleh dari perhitungan EFE adalah 3,50 yang berartiLaboratorium X merespon hampir baik terhadap peluang dan ancaman yang ada.
Setelah dilakukan EFE dan IFE selanjutnya dapat dibuatkan dalam bentuk
Matriks Internal eksternal untuk memposisikan SBU Laboratorium X ke dalam
matriks yang terdiri dari 9 sel dengan memperhatikan nilai total EFE dan IFE.
4
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
5/23
D. Matriks IE (Internal-Eksternal)TOTAL IFE
Kuat SedangLemah4,0 3,0 (2,61) 2,0 0,1
I II III
IV V VI
VII VIII IX
Berdasarkan matriks diatas, maka Laboratorium X terletak pada sel II berarti
dapat dikendalikan dengan strategi Integratif . Strategi yang umum dipakai adalah
strategi Vertical Integration dari Backward Integration dan Forward Integration.
E. Decision Stage (QSPM)
Quantitative Strategic Planning Method (QSPM) Matrix adalah alat yang
memungknkan ahli strategi untk mengevaluasi strategi alternative secara objektif
berdasarkan pada faktor-faktor kritis untuk sukses eksternal an internal yang
dikenali sebelumnya. Secara konsep, QSPM menentukan daya tarik relative dari
5
KUAT
(3,50)
3,0
SEDAN
G
2,0
T
O
T
A
L
E
F
E
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
6/23
berbagai strategi berdasarkan paa sejauh mana faktor-faktor sukses kritis eksternal
dimanfaatkan dan diperbaiki.
Quantitatif Strategic Planning Method (QSPM) Matriks Laboratorium X
Faktor KunciBobot
Mengimple-mentasikanvisi dan misidalamkegiatanlaboratoriumdi Lab.cabang baru
Merekrut danmenyeleksikaryawan baru,danmeningkatkankaryawan yangkurang optimaldari pusat untuk SDM/teknisi
Lab.
Mengadakandiklat bagiteknisi/SDM
barusehinggakinerjanyaoptimal
Mengefektifkanalat dan reagen
bawaan dariLaboratorium X
pusat sebagaimodal
AS TAS AS TAS AS TAS AS TASKekuatanVisi dan Misi Lab.X 0, 12 4 0,48 3 0,36 3 0,36 2 0,24
JumlahSDM/AnalismaupunAdministrasi yangcukup dankompeten
0,13 3 0,39 4 0,52 4 0,52 3 0,39
Aktiva tetap yangdimiliki Lab. X(tanah, peralatan,mesin, gedung,dan bangunanfisik).
0,11 1 0,11 1 0,11 1 0,11 1 0,11
Tarif pelayanankesehatan yangtinggi.
0,10 2 0,20 3 0,30 2 0,20 3 0,30
Telah memilikisertifikasi ISO90xx
0,13 4 0,52 3 0,39 3 0,39 3 0,39
Kepercayaan pelanggan. 0,10 3 0,30 3 0,30 3 0,30 3 0,30
KelemahanUnit fungsional(teknisi analis)tidak semua bisamenghasilkankinerja yangoptimal
0,09 3 0,27 4 0,36 4 0,36 3 0,27
Harga alat danreagen yangsangat mahal
0,12 2 0,24 3 0,36 2 0,24 4 0,48
6
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
7/23
Rasio aktivitas belum dinamis
sehingga belummenampilkankinerja yangoptimal
0,10 3 0,30 4 0,40 4 0,40 3 0,30
PeluangJumlah lab. Klinik di Kota Z yangmasih sedikit.
0,17 4 0,68 2 0,34 2 0,34 2 0,34
Daya jual pelayanankesehatan lab.Xyang bersertifikasisehingga memilikidaya tarik
pembeli,
0,17 3 0,51 3 0,51 3 0,51 3 0,51
Daya belimasyarakat sekitar di Kota Z yangtinggi.
0,16 3 0,48 2 0,32 2 0,32 2 0,32
AncamanAdanya pesainglab. klinik lainyang berpotensimembuka cabangdi kota Z di daerah
yang sama.
0,18 4 0,72 3 0,54 2 0,36 3 0,54
Ketidakpuasan pelanggan bilaterjadi kesalahan.
0,17 3 0,51 4 0,68 4 0,68 3 0,51
Adanya pegawaiyang kurang loyal 0,15 3 0,45 4 0,60 3 0,45 2 0,30
Total 45 6,17 46 6,17 42 5,60 40 5,29
Dengan memperhatikan tabel strategi alternatif yang dianjurkan, maka strategiterpilih berdasarkan pembobotan dengan prioritas adalah sebagai berikut
1. Merekrut dan menyeleksi karyawan baru, dan meningkatkan karyawanyang kurang optimal dari pusat untuk SDM/teknisi Laboratorium X.
2. Mengimplementasikan visi dan misi dalam kegiatan laboratorium diLaboratorium X cabang baru.
3. Mengadakan diklat bagi teknisi/SDM baru sehingga kinerjanya optimal
4. Mengefektifkan alat dan reagen bawaan dari Laboratorium X pusatsebagai modal
7
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
8/23
Demikian rencana strategi yang disusum untuk memimpin suatu cabang
Laboratorium X di Kota Z.
2. Manajemen Operasional (Proses Utama, Pendukung dan Manajemen)
Untuk mengelola laboratorium yang baik harus dipahami perangkat-perangkat
manajemen laboratorium, yaitu:
1) Tata ruang
2) Alat yang baik dan terkalibrasi
3) Infrastruktur
4) Administrasi laboratorium
5) Inventarisasi dan Keamanan
Laboratorium
6) Organisasi Laboratorium
7) Fasilitas Pendanaan
8) Disiplin yang tinggi
9) Keterampilan SDM
10) Peraturan umum
11) Penanganan masalah umum
12) Jenis-jenis pekerjaan.
Semua perangkat-perangkat tersebut di atas, jika dikelola secara optimal akan
mendukung terwujudnya penerapan manajemen laboratorium yang baik. Dengan
demikian manajemen laboratorium dapat dipahami sebagai suatu tindakan
pengelolaan yang kompleks dan terarah, sejak dari perencanaan tata ruang sampai
dengan perencanaan semua perangkat penunjang lainnya. Dengan demikian
sebagai pusat aktivitasnya adalah tata ruang.
RINCIAN KEGIATAN MASING-MASING PERANGKAT
1) Tata Ruang
Laboratorium ditata sedemikian rupa hingga dapat berfungsi dengan baik.
Tata ruang yang sempurna, dimulai sejak perencanaan gedung sampai pada
pelaksanaan pembangunan. Tata ruang yang baik mempunyai:
a. pintu masuk (in)
b. intu keluar (out)
c. pintu darurat (emergency-
exit)
d. ruang persiapan (preparation-
room)
e. ruang peralatan (equipment-
room)
f. ruang penangas (fume-hood)
g. ruang penyimpanan (storage -
room)
h. ruang staf (staff-room)
8
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
9/23
i. ruang teknisi (technician-
room)
j. ruang bekerja (activity-room)
k. ruang istirahat/ibadah
l. ruang prasarana kebersihan
m. ruang toilet
n. lemari praktikan (locker)
o. lemari gelas (glass-rack)
p. lemari alat-alat optik
(opticals-rack)
q. pintu jendela diberi kawat
kasa, agar serangga dan
burung tidak dapat masuk.
r. fan (untuk dehumidifier)
s. ruang ber-AC untuk alat-alat
khusus
2) Alat yang baik dan terkalibrasi
a. Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi
siap untuk dipakai ( ready for use ), bersih, berfungsi dengan baik
terkalibrasi
b. Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk
pengoperasian (manual-operation).
c. Teknisi laboratorium yang ada harus senantiasa berada di tempat, karena
setiap kali peralatan dioperasikan ada kemungkinan alat tidak berfungsi
dengan baik. Beberapa peralatan yang dimiliki harus disusun secara teratur
pada tempat tertentu, berupa rak atau meja yang disediakan.
d. Peralatan laboratorium sebaiknya dikelompokkan berdasarkan
penggunaannya. Setelah selesai digunakan, harus segera dibersihkan
kembali dan disusun seperti semula.
e. Semua alat-alat ini sebaiknya diberi penutup ( cover ) misalnya plastik
transparan, terutama bagi alat-alat yang memang memerlukannya. Alat-
alat yang tidak ada penutupnya akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya
dapat merusak alat yang bersangkutan.
2.1 Alat-alat gelas ( Glassware )
Alat-alat gelas harus dalam keadaan bersih, apalagi peralatan gelas yang
sering dipakai. Untuk alat-alat gelas yang memerlukan sterilisasi, sebaiknya
disterilisasi sebelum dipakai. Semua alat- alat gelas ini seharusnya disimpan
pada lemari khusus.
9
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
10/23
2.2 Bahan-bahan kimia
Untuk bahan-bahan kimia yang bersifat asam dan alkalis, sebaiknya
ditempatkan pada ruang/kamar fume (untuk mengeluarkan gas-gas yang
mungkin timbul). Demikian juga untuk bahan-bahan yang mudah menguap.
Ruangan fume perlu dilengkapi fan, agar udara/uap yang ada dapat terhembus
keluar. Bahan-bahan kimia yang ditempatkan dalam botol berwarna
coklat/gelap, tidak boleh langsung terkena sinar matahari dan sebaiknya
ditempatkan pada lemari khusus.
c. Alat-alat optik
Alat-alat optik seperti mikroskop harus disimpan pada tempat yang kering dan
tidak lembab. Kelembaban yang tinggi akan menyebabkan lensa berjamur.
Jamur ini yang menyebabkan kerusakan mikroskop. Sebagai tindakan
pencegahan, mikroskop harus ditempatkan dalam kotak yang dilengkapi
dengan silica-gel , dan dalam kondisi yang bersih. Mikroskop harus disimpan
di dalam lemari khusus yang kelembabannya terkendali. Lemari tersebut
biasanya diberi lampu pijar 15-20 watt, agar ruang selalu panas sehingga
dapat mengurangi kelembaban udara ( dehumidifier-air ). Alat-alat optik
lainnya seperti lensa pembesar ( loupe ), alat kamera, microphoto-camera ,
digital camera, juga dapat ditempatkan pada lemari khusus yang tidak lembab
atau dalam alat desiccator .
3) Infrastruktur Laboratorium
Infrastruktur laboratorium ini meliputi:
a. Sarana Utama
Mencakup bahasan tentang lokasi laboratorium, konstruksi laboratorium
dan sarana lain, termasuk pintu utama, pintu darurat, jenis meja
kerja/pelataran, jenis atap, jenis dinding, jenis lantai, jenis pintu, jenis
lampu yang dipakai, kamar penangas, jenis pembuangan limbah, jenis
ventilasi, jenis AC, jenis tempat penyimpanan, jenis lemari bahan kimia,
jenis alat optik, jenis timbangan dan instrumen yang lain, kondisi
laboratorium, dan sebagainya.
b. Sarana Pendukung
10
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
11/23
Mencakup bahasan tentang ketersediaan enerji listrik, gas, air, alat
komunikasi, dan pendukung keselamatan kerja seperti pemadam
kebakaran, hidran dsb.
4) Administrasi Laboratorium
Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada di
laboratorium, yang antara lain terdiri atas:
a. Inventarisasi peralatan laboratorium.
b. Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, alat yang
dipinjam/dikembalikan.
c. Surat masuk dan surat keluar
d. Daftar pemakai laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum/
penelitian.
e. Daftar inventarisasi bahan kimia dan non-kimia, bahan gelas dan
sebagainya.
f. Daftar inventarisasi alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemari dsb.).
g. Sistem evaluasi dan pelaporan kegiatan administrasi ini adalah merupakan
kegiatan rutin yang berkesinambungan, karenanya perlu dipersiapkan dan
dilaksanakan secara berkala dengan baik dan teratur.
5) Inventarisasi dan Keamanan Laboratorium
Kegiatan inventarisasi dan keamanan laboratorium meliputi:
a. Semua kegiatan inventarisasi harus memuat sumber dana darimana alat-
alat ini diperoleh/dibeli.
b. Keamanan/security peralatan laboratorium ditujukan agar peralatan
laboratorium tersebut harus tetap berada di laboratorium. Jika peralatan
dipinjam harus ada jaminan dari si peminjam. Jika hilang atau dicuri,
harus dilaporkan kepada kepala laboratorium.
6) Organisasi Laboratorium
Organisasi laboratorium meliputi struktur organisasi, deskripsi pekerjaan,
serta susunan personalia yang mengelola laboratorium tersebut.
Penanggung jawab tertinggi organisasi di dalam laboratorium adalah
Kepala Laboratorium bertanggung jawab terhadap semua kegiatan
11
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
12/23
yang dilakukan dan juga bertanggung jawab terhadap seluruh peralatan
yang ada.
Para anggota laboratorium yang berada di bawah Kepala Laboratorium
juga harus sepenuhnya bertanggung jawab terhadap semua pekerjaan
yang dibebankan padanya. Untuk mengantisipasi dan menangani
kerusakan peralatan diperlukan teknisi yang memadai.
7) Fasilitas Pendanaan
Dana dapat diperoleh dari, antara lain:
a. SPP
b. Anggaran rutin/DIP
c. Institusi lain, misalnya kerjasama dalam bidang penelitian atau
pengembangan bidang lainnya
d. Dana dari badan-badan Internasional, misalnya JICA, ADB loan projects,
dsb
e. Dana Operasional melalui Hibah kompetisi A1; A2; A3 atau B e. Dana-
dana lainnya, yang bersumber dari luar Universitas/Institut
8) Disiplin Yang Tinggi
o Pengelola laboratorium harus menerapkan disiplin yang tinggi pada
seluruh pengguna laboratorium (mahasiswa, asisten, laboran/teknisi) agar
terwujud efisiensi kerja yang tinggi.
o Setiap pengguna laboratorium harus menyadari tugas, wewenang dan
fungsinya. Sesama pengguna laboratorium harus ada kerjasama yang baik,
sehingga setiap kesulitan dapat dipecahkan/diselesaikan bersama
9) Keterampilan SDM
Peningkatan keterampilan dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan
seperti pendidikan keterampilan khusus, pelatihan ( workshop ) maupun
magang di tempat lain. Peningkatan keterampilan juga dapat dilakukan
melalui bimbingan dari staf dosen, baik di dalam laboratorium maupun antar
laboratorium.
10) Peraturan Umum
12
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
13/23
a. Dilarang makan/minum di dalam laboratorium
b. Dilarang merokok, karena mengandung potensi bahaya
c. Dilarang meludah, akan menyebabkan terjadinya kontaminasi
d. Jangan panik menghadapi bahaya kebakaran, gempa, dan sebagainya.
e. Dilarang mencoba peralatan laboratorium tanpa diketahui cara
penggunaannya. Sebaiknya tanyakan pada orang yang kompeten.
f. Diharuskan menulis label yang lengkap, terutama pada bahan-bahan
kimia.
g. Dilarang mengisap/menyedot dengan mulut segala bentuk pipet. Semua
alat pipet harus menggunakan bola karet pengisap (pipet - pump).
h. Diharuskan memakai jas laboratorium, dan juga sarung tangan dan gogles,
terutama sewaktu menuang bahan-bahan kimia yang berbahaya.
i. Beberapa peraturan lainnya yang spesifik, terutama dalam pemakaian sinar
X, sinar Laser, alat-alat sinar UV, Atomic Absorption, Flamephoto-meter,
Bacteriological Glove Box with UV light , dan sebagainya, harus benar-
benar dipatuhi.
Semua peraturan tersebut di atas ditujukan untuk keselamatan kerja di
laboratorium.
11) Penanganan Masalah Umum
a. Mencampur zat-zat kimia
Jangan campur zat kimia tanpa mengetahui sifat reaksinya. Jika belum
tahu segera tanyakan pada orang yang kompeten.
b. Zat-zat baru atau kurang diketahui
Demi keamanan laboratorium, berkonsultasilah sebelum menggunakan
zat-zat kimia baru atau yang kurang diketahui. Semua zat-zat kimia dapat
menimbulkan resiko yang tidak dikehendaki.
c. Membuang material-material yang berbahaya
Dibuat aturan/prosedur tertentu untuk bahan kimia tertentu.
d. Tumpahan
Tumpahan asam diencerkan dahulu dengan air dan dinetralkan dengan
CaC03 atau soda abu, dan untuk basa dengan air dan dinetralisir dengan
13
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
14/23
asam encer. Setelah itu dipel dan pastikan kain pel bebas dari asam atau
alkali. Tumpahan minyak, harus ditaburi dengan pasir, kemudian disapu
dan dimasukkan dalam tong yang terbuat dari logam dan ditutup rapat.
Catatan:
Penanganan terhadap lain-lain masalah yang belum diketahui, sebaiknya
berkonsultasi kepada ahlinya, sebelum mengambil tindakan. lngat
keselamatan lebih diutamakan dari yang lainnya.
12) Jenis Pekerjaan
Berbagai pekerjaan laboratorium seperti praktek, penelitian, dan layanan
umum, harus didiskusikan sebelumnya dengan Kepala Laboratorium. Setelah
itu dilanjutkan dengan cara pelaksanaannya.
Pemahaman jenis pekerjaan di laboratorium diperlukan untuk:
a. Meningkatkan efisiensi penggunaan bahan-bahan kimia, air, listrik, gas
dan alat-alat laboratorium.
b. Meningkatkan efisiensi biaya ( operasional cost ).
c. Meningkatkan efisiensi tenaga dan waktu, baik dari pengguna maupun
pengelola laboratorium
d. Meningkatkan kualitas dan ketrampilan pengelola laboratorium dan
laboran.
e. Baik pengelola laboratorium dan laboran/teknisi harus dapat bekerja sama
dengan baik sebagai satu Team-Work . Bekerja dengan satu team, jauh
lebih baik dari pada bekerja secara sendiri/mandiri
f. Meningkatkan pendapatan (income) dari laboratorium yang bersangkutan.
3. Kebutuhan SDM (Tenaga Teknis dan Administrasi)
SDM yang bekerja di dalam pelayanan laboratorium kesehatan cukup
beragam, baik profesi maupun tingkat pendidikannya. Jenis ketenagaan yang
direncanakan dalam pelayanan laboratorium kesehatan adalah sebagai berikut.
No Jenis Tenaga Jumlah tenaga1 Dokter Spesialis Patologi Klinik 1
14
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
15/23
2 Dokter Umum 13 Sarjana Farmasi/Apoteker 24 Sarjana Biologi 25 Sarjana Teknik Lingkungan 16 D3 Analis Kesehatan 157 Analis Kesehatan 108 Asisten Apoteker 19 Perawat 1
10 Pekarya Kesehatan 211 Tenaga Administrasi 10
Jumlah 46
Kebutuhan jumlah tenaga kerja dapat ditentukan dengan Metode Beban Kerja
yang didasarkan pada pekerjaan nyata yang dilakukan oleh masing-masing tenaga
kesehatan. Adapun langkah-langkah penyusunan kebutuhan tenaga kerja
berdasarkan metode ini adalah :
1. menetapkan unit kerja beserta kategori tenaganya,
2. menetapkan waktu kerja yang tersedia selama satu tahun,
3. menyusun standar beban kerja,
4. menyusun standar kelonggaran dan5. menghitung kebutuhan tenaga per unit kerja.
Untuk menghitung beban kerja ini diperlukan hal-hal seperti : standar pelayanan,
prosedur kerja tetap serta uraian kerja (job description) bagi setiap tenaga kerja.
4. Kebutuhan Alat dan Bahan
Rencana pengadaan sarana dan prasarana yang diperlukan di cabang
Laboratorium X adalah sebagai berikut.
a. Peralatan Medis
Peralatan medis meliputi :
1) Centrifuge
2) Watebath
3) Fotometer
4) Mikropipet
5) Tip Biru dan Kuning
6) Tabung serologi
7) Pipet tetes
8) Humacount
9) Hbmeter
10) Mikroskrop
15
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
16/23
11) Haemocytometer
12) Glass slide
13) Ependorp
14) Inkubator
15) Autoclave
16) Cawan Petri
17)dsb.
b. Reagensia
Untuk pemeriksaan di Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi, dan
Imunoserologi.
c. Peralatan non-medis
1) Meubel : meja, kursi, lemari, tempat tidurnya
2) Kendaraan : 1 unit mobil dan 2 unit sepeda motor
3) AVA : Overhead Projector, Tape recorder, Layar Film, Televisi
4) Alat elektronik : kulkas, AC, jam, laptop, modem
5. Manajemen Keuangan (Termasuk Tarif Laboratorium)
Sumber anggaran yang digunakan dalam Laboratorium X berasal dari
anggaran rutin dan anggaran proyek Laboratorium X pusat. Anggaran rutin
digunakan untuk belanja pegawai, belanja barang, belanja pemeliharaan,
belanja perjalanan dll. Sedangkan anggaran proyek digunakan untuk
pelaksanaan kegiatan pemeriksaan laboratorium dan administrsi proyek.
TARIF PEMERIKSAAN LABORATORIUM
FAESES
1 Faeses Rutin 80,000.-2 Benzidine Test (tes darah samar) 60,000.-
URIN
1 Urinalisa Lengkap 100,000.-
2 Esbach 60,000.-
3 Protein BJ 60,000.-
16
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
17/23
4 Test Kehamilan 40,000.-
5 Creatinin Clereance 120,000.-
6 Ureum Clereance 120,000.-
7 Albuminuria 120,000.-
DARAH
1 Retikulosit 80,000.-
2 Laju Endapan Darah 45,000.-
3 Malaria 60,000.-
4 Gambaran darah tepi 80,000.-
5 Haematologi Lengkap 110,000.-
6 Haematologi Dasar
a. Haemoglobin (Hb Manual) 40,000.-
b. Hitung Leukosit (sel darah putih) 40,000.-
7 Waktu Pendarahan 45,000.-8 Waktu Pembekuan 45,000.-
9 Gula Darah Kimia Fotometer 55,000.-
10 Gula Darah Kimia Klinik 55,000.-
11 Ureum 45,000.-
12 Creatinin 45,000.-
13 Urid Acid 45,000.-
14 Protein Total 45,000.-
15 Albumin 45,000.-
16 Globulin 45,000.-
17 Bilirubin Total 45,000.-
18 Bilirubin Direk 45,000.-
19 Bilirubin Indirek 45,000.-
20 SGOT 70,000.-
17
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
18/23
21 SGPT 70,000.-
22 Cholesterol Total 45,000.-
23 C. LDL 45,000.-
24 C. HDL 45,000.-
25 LDH 45,000.-
26 Trygliserida 45,000.-
27 HBsAg 50,000.-
28 Sifilis 40,000.-
29 Widal 45,000.-
30 Golongan Darah 15,000.-
31 Pewarnaan Gram 40,000.-
32 PT (Protrombin) 60,000.-
33 APTT (Pembekuan Darah) 60,000.-
34 TTGO (Reduksi urin) 240,000.-
KATEGORI LAINNYA
1 BTA Sputum 35,000.-
2 Mikrologi Sederhana 25,000.-
3 Pemeriksaan Cairan Tubuh 150,000.-
6. Manajemen Pemasaran
Rencana strategi pemasaran yang akan diterapkan di cabang Laboratorium
X dikelompokkan menjadi dua, yaitu Bauran Pemasaran dan Program
Pemasaran". Bauran pemasaran tersebut meliputi kebijakan dalam hal produk,
harga, tempat, promosi, layanan pelanggan ( Customer Service ), orang dan
proses. Sedangkan program pemasaran meliputi segmentasi pasar, penetapan
pasar sasaran dan penetapan posisi pasar.
Faktor pendukung strategi pemasaran pada Laboratorium X terdiri dari:
(1) nama besar Laboratorium X pusat,
18
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
19/23
(2) adanya dukungan dari pihak perusahaan dan para karyawan untuk
memperlancar strategi pamasaran,
(3) terjalinnya kerja sama yang baik dengan mitra kerja,
(4) semakin tingginya ancaman kesehatan di era globalisasi.
Yang perlu diperhatikan untuk menjawab tantangan atau ancaman yang
akan dihadapi sebagai Laboratorium yang baru berdiri, maka yang perlu
dilakukan sebagai upaya pencegahan adalah sebagai berikut.
1) Laboratorium Klinik X harus terus menerapkan strategi pemasaran
produk jasa pemeriksaan kesehatan dalam rangka merebut pangsa
pasar dan menghadapi persaingan,
2) Memasuki era digital, diakukan pemasaran melalui media website
yang juga memuat informasi perusahaan, jenis pemeriksaan beserta
tarif, juga promo untuk meningkatkan penjualan, juga dapat digunakan
untuk memudahkan customer mengecek hasil pemeriksaan,
3) Menyediakan paket-paket pemeriksaan dengan harga yang kompetitif,
4) Harus tercipta suatu hubungan kerja sama yang baik antar semua
bagian dalam perusahaan untuk mendukung pencapaian visi dan misi
perusahaan,
5) Memberikan kesempatan yang lebih banyak bagi karyawan untuk
terlibat dalam pembuatan keputusan perusahaan,
7. Manajemen Pelayanan (Termasuk Pengukuran Kepuasan Pelanggan)
UU No. 23 / 1992 tentang kesehatan menjadi landasan hukum yang kuat
untuk pelaksanaan peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Sebagai
penjabaran dari undang-undang tersebut salah satunya adalah Surat Keputusan
Direktur Jendral Pelayanan Medik Nomor HK 006.06.3.5.00788 tahun 1995
tentang pelaksanaan akreditasi Rumah Sakit (termasuk di dalamnya adalah
pelayanan laboratorium klinik) untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit.
Berkaitan dengan pengukuran mutu pelayanan kesehatan tersebut,
Laboratorium X menerapkan cara pengukuran mutu menurut Donabedian,
dimana ada 3 variabel yang dapat digunakan untuk mengukur mutu, yaitu :
19
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
20/23
1. Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk
melakukan pelayanan kesehatan, seperti SDM, dana, obat, fasilitas,
peralatan , bahan, teknologi, organisasi, informasi dan lain-lain. Pelayanan
kesehatan yang bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula.
Hubungan input dengan mutu adalah dalam perencanaan dan penggerakan
pelaksanaan pelayanan kesehatan.
2. Proses, ialah interaksi professional antara pemberi layanan dengan
konsumen (pasien / masyarakat). Proses ini merupakan variable penilaian
mutu yang penting.
3. Output/outcome, ialah hasil pelayanan kesehatan, merupakan perubahan
yang terjadi pada konsumen (pasien/masyarakat), termasuk kepuasan dari
konsumen tersebut.
TQM adalah suatu pendekatan yang seharusnya dilakukan oleh organisasi
masa kini untuk memperbaiki otputnya, menekan biaya produksi serta
meningkatkan produksi. Total mempunyai konotasi seluruh sistem, yaitu seluruh
proses, seluruh pegawai, termasuk pemakai produk dan jasa
juga supplier . Quality berarti karakteristik yang memenuhi kebutuhan pemakai,
sedangkan management berarti proses komunikasi vertikal dan horizontal, top-
down dan bottom-up, guna mencapai mutu dan produktivitas.
PENINGKATAN MUTU PELAYANAN LABORATORIUM KLINIK
Pendekatan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
laboratorium di Instalasi Patologi Klinik adalah :
1. Pendekatan tidak langsung
o Program menjaga mutu ( quality assurance/quality improvement ),
seperti pemeriksaan kontrol kualitas ( quality control ), Pemantapan
Mutu Internal (PMI), Pemantapan Mutu Eksternal (PME)
o Quality Assesment , seperti akreditasi, ISO 9001:2000
o Total Quality Managemen (TQM)
20
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
21/23
o Pengembangan standar profesi, seperti seminar / kursus / workshop
/ pelatihan, pendidikan berkelanjutan. Program ini dilakukan baik untuk Pranata Laboratorium maupun tenaga administrasi.
o Risk management , misalnya penanganan komplain dari pelanggan.
o Program-program khusus, misalnya mengukur kepuasan pelanggan
melalui pemberian kuesioner.
2. Pendekatan pemecahan masalah
Pemecahan masalah merupakan suatu proses siklus (daur) yang berkesinambungan. Langkah pertama dalam siklus ini adalah identifikasi
masalah. Identifikasi masalah merupakan bagian sangat penting dari
seluruh proses siklus karena akan menentukan kegiatan-kegiatan
selanjutnya dari pendekatan masalah. Masalah akan timbul apabila :
Terdapat penyimpangan antara hasil yang dicapai (output) dengan
standar yang adab.
Terdapat ketidakpuasan akan penyimpangan tersebut.Pendekatan pemecahan masalah ini dapat dilakukan melalui
kegiatan Gugus Kendali Mutu (GKM) atau dengan program
Problem Solving for a Better Hospital (PSBH).
MEKANISME PROSES DENGAN PENGENDALIANSISTEM
Proses Penunjang
21
P
E
L
A
N
GG
A
N
SDM :Analis,Administrasi-Alat :Fotometer,Centrifuge,Mikroskop,dsb.
Reagen
Sampling,
Kalibrasi alat,Persiapan
Proses
pemeriksaan
Ouput
pemeriksaan
MADINGMRC
MADINGMRC
m
PEMBACA
HasilPemeriksa
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
22/23
Proses Utama
Proses Manajemen
Publikasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Djas, Fachri, 1998. Manajemen Laboratorium (Laboratory Management).Penataran Pengelolaan Laboratorium (LaboratoryManagement). Fakultas Kedokteran USU, Medan (PDF)
2. Djas, Fachri, 1998. Manajemen Peralatan Laboratorium Terpusat di USU.Lokakarya Pendayaan Peralatan Laboratorium PendidikanTinggi. Kerjasama Institut Teknologi Bandung denganDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Bandung (PDF)
3. Gultom, Jamahir, Panel Sitorus dan Kurnia Brahmana, 1995, ManajemenLaboratorium (Laboratory Management). Lokakarya Pelatihan
22
Kaji ulang oleh Kepala
Laboratorium dan Dokter PatologiKlinik, dkk.
PEMBACA
KEPUASANPELANGGA
N
Pelangg
-
7/22/2019 Manlab UAS Bella
23/23
Pemakaian Alat-Alat Laboratorium, Kerjasama USU denganWUTC Universitas Andalas, Padang
4. Griffin, Paul, 1993, Laboratory Safety Manual. WUTC University Andalas,Padang (PDF)
5. Amelia, Rina. 2006. Rencana Strategi Pengembangan/Pningkatan RUmahSakit Umum Daerah Tanjung Pura Langkat Tahun 2007/2015
6. Syahriani. 2004. Analisis Biaya Pemeriksaan Kimia Klinik BalaiLaboratorium Kesehatan Semarang Tahun 2003. (PDF)
7. Kuncoro, T., et. al., 1997, Manajemen Proses di Laboratorium Klinik Menuju Produk yang Bermutu , Dalam : Sianipar, O. (ed),1997, Prinsip-prinsip Manajemen Untuk Peningkatan Mutu
Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik Rumah Sakit ,Magister Manajemen Rumah Sakit, Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta
8. Mulyadi, Bagus, et. al., 2001, Petunjuk Pelaksanaan Indikator Mutu Pelayanan Rumah Sakit , Worl Health Organization Direktorat Jendral Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI,Jakarta.
23