TUGAS MANDIRI

15
TUGAS MANDIRI SEJARAH BERDIRINYA SMP MUHAMMADIYAH 2 MUARA PADANG Dosen Pembimbing :Bpk.Ahmad Syukri.M.Ag Di Susun Oleh : PATONAH (041425013.P)

description

sdsds dsdsd

Transcript of TUGAS MANDIRI

TUGAS MANDIRI

SEJARAH BERDIRINYA SMP MUHAMMADIYAH 2 MUARA PADANG

Dosen Pembimbing :Bpk.Ahmad Syukri.M.Ag

Di Susun Oleh :PATONAH (041425013.P)

FAKULTAS AGAMA ISLAMUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG2014/2015

BAB IVTinjauan Filosofis Tentang Pendidik

A. Pengertian dan Kedudukan PendidikPendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Kata pendidik secara fungsional menunjukkan kepada seseorang yang melakukan kegiatan dalam memberikan pengetahuan, ketrampilan, pendidikan, pengalaman, dan lainnya.Tugas guru dijelaskan oleh S. Nasution menjadi tiga bagian :1. Sebagai orang yang mengkomunikasikan pengetahuan.2. Guru sebagai model.3. Guru juga menjadi model sebagai pribadi, apakah ia berdisiplin, cermat berpikir, mencintai pelajarannya, atau yang mematikan idealisme dan picik dalam pandangannya.

B. Sifat-sifat Pendidik yang baik1. Seorang guru harus memiliki sifat zuhud.2. Seorang guru memiliki jiwa yang bersih dari sifat dan akhlak yang buruk.3. Seorang guru harus ikhlas dalam melaksanakan tugasnya.4. Seorang guru harus bersifat pemaaf terhadap muridnya.5. Seorang guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai seorang bapak sebelum ia menjadi seorang guru.6. Seorang guru harus mengetahui bakat, tabiat, dan watak murid-muridnya.7. Seorang guru harus menguasai bidang studi yang akan diajarkannya.

BAB VTinjauan Filosofis tentang anak didikA. Pengertian anak didikDilihat dari segi kedudukannya, anak didik adalah makhluk yang sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut fitrahnya masing-masing. Dalam pandangan yang lebih modern, anak didik tidak hanya dianggap sebagai obyek atau sasaran pendidikan, melainkan juga harus diperlakukan sebagai subyek pendidikan.

B. Akhlak anak didikAsma Hasan Fahmi menyebutkan empat akhlak yang harus dimiliki anak didik, yaitu:1. Seorang anak didik harus membersihkan hatinya dari kotoran dan penyakit jiwa sebelum ia menuntut ilmu, karena belajar adalah merupakan ibadah yang tidak sah dikerjakan kecuali dengan hati yang bersih.2. Seorang anak didik harus mempunyai tujuan menuntut ilmu dalam rangka menghiasi jiwa dengan sifat keutamaan, mendekatkan diri kepada Tuhan, dan bukan untuk mencari kemegahan dan kedudukan.3. Seorang pelajar harus tabah dalam memperoleh ilmu pengetahuan dbn bersedia pergi merantau.4. Seorang anak didik wajib menghormati guru dan berusaha agar senantiasa memperoleh kerelaan dari guru, dengan mempergunakan bernacam-macam cara.

BAB VITinjauan Filosofis Tentang Metode PendidikanA. Pengertian Metode Pendidikan IslamMetode dikaitkan dengan pendidikan islam, dapat membawa arti metode sebagai jalan untuk menanamkan pengetahuan agama pada diri seseorang sehingga terlihat dalam pribadi obyek sasaran, yaitu pribadi islam. Selain itu motode dapat pula membawa arti sebagai cara untuk memahami, menggali, dan mengembangkan ajaran Islam, sehingga terus berkembang susuai dengan perkembangan zaman.

B. Fungsi MetodeFungsi metode secara umum dapat dikemukakan sebagai pemberi jalan atau cara yang sebaik mungkin bagi pelaksanaan operasional dari imlu pendidikan tersebut. Sedangkan dalam konteks lain metode dapat merupakan sarana untuk menemukan, menguji, dan menyusun data yang diperlukan bagi pengembangan disiplin suatu ilmu. Dari dua pendekatan ini dapat dilihat bahwa pada intinya metode berfungsi mengantarkan suatu tujuan kepada obyek sasaran dengan cara yang sesuai dengan perkembangan obyek sasaran tersebut.

C. Macam-macam MetodeMetode teladan, metode kisah-kisah, metode nasihat, metode pembiasaan, metode hukum dan ganjaran, metode ceramah dan metode diskusi.

BAB VIITinjauan Filosofis Tentang Lingkungan Pendidikan Islam

A. Pengertian Lingkungan Tarbiyah IslamiyahLingkungan pendidikan Islam adalah suatu institusi atau lembaga di mana pendidikan itu berlangsung. Dalam berbagai sumber bacaan kependidikan, jarang dijumpai pendapat para ahli tentang pengertian lingkungan pendidikan. Namun demikian, dapat dipahami bahwa lingkungan tarbiyah Islamiyah itu adalah suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri keislaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik.

B. Fungsi Lingkungan Tarbiyah IslamiyahSebagai lingkungan tarbiyah Islamiyah, ia mumpunyai fungsi antara lain menunjang terjadinya proses kegiatan belajar mengajar secara aman, tertib, dan berkelanjutan.

BAB VIIITinjauan Filosofis Tentang KurikulumA. Pengertian KurikulumKurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang disiapkan berdasarkan rancangan yang sistematik dan koordinatif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan.Pendapat Hasan Langgung, kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, sosial, olah raga, dan kesenian baik yang berada di dalam maupun di luar kelas yang dikelola oleh sekolah.

B. Cakupan KurikulumCakupan kurikulum meliputi empat bagian, yaitu :1. Bagian yang berkenaan dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh proses belajar mengajar.2. Bagian yang berisi pengetahuan, informasi-informasi, data, aktivitas-aktifitas, dan pengalaman-pengalaman yang merupakan bahan bagi penyusunan kurikulum yang isinya berupa mata pelajaran yang kemudian dimasukkan dalam silabus.3. Bagian yang berisi metode atau cara menyampaikan mata pelajaran tersebut.4. Bagian yang berisi metode atau cara melakukan penilaian dan pengukuran atas hasil pengajaran mata pelajaran tertentu.

C. Asas-asas KurikulumAsas tersebut sebagaimana dikemukakan S. Nasution meliputi asas filosofis, sosiologis, organisatoris, dan psikologi. Asas filosofis berperan sebagai penentu tujuan umum pendidikan. Sedangkan asas sosiologis berperan memberikan dasar untuk menentukan apa saja yang akan dipelajari sesuai dengan kebutuhan masyarakat, kebudayaan, perkembangan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dan asas organisatoris berfungsi memberikan dasar-dasar dalam bentuk bagaimana bahan pelajaran itu disusun, dan bagaimana penentuan luas dan urutan mata pelajaran. Selanjutnya asas psikologis berperan memberikan berbagai prinsip-prinsip tentang perkembangan anak didik dalam berbagai aspeknya, serta cara menyampaikan bahan pelajaran agar dapat dicerna dan dikuasai oleh anak didik sesuai dengan perkembangan.

D. Ciri-ciri Kurikulum dalam Pendidikan Islam1. Menonjolkantujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuannnya dan kandungan, metode-metode, alat-alat, dan teknik-teknik bercorak agama.2. Meluas cakupannya dan menyeluruh kandungannya.3. Bersikap seimbang di antara berbagai ilmu yang dikandung dalam kurikulum yang yang akan digunakan.4. Bersikap menyeluruh dalam menata seluruh mata pelajaran yang diperlukan oleh anak didik.5. Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan dengan minat dan bakat anak didik.

E. Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam1. Prinsip pertautan yang sempurna dengan agama, termasuk ajarannya dan nilai-nilainya.2. Prinsip menyeluruh (universal) pada tujuan-tujuan dan kandungan-kandungan kurikulum.3. Prinsip keseimbangan yang relatif antara tujuan-tujuan dan kandungan kurikulum.4. Prinsip perkaitan antara bakat, minat, kemampuan-kemampuan, dan kebutuhan pelajar.5. Prinsip pemeliharaan perbedaan-perbedaan individual diantara para pelajar, baik dari segi minat maupun bakatnya.6. Prinsip menerima perkembangan dan perubahan sesuai dengan perkembangan zaman dan tempat.7. Prinsip keterkaitan antara berbagai mata pelajaran dengan pengalaman-pengalaman dan aktivitas yang terkandung dalam kurikulum.

BAB IXPengertian, Kedudukan, dan Fungsi Evaluasi dalam Pendidikan Islam

A. Pengertian Evaluasi PendidikanEvaluasi dapat diartikan sebagai proses membandingkan situasi yang ada dengan kriteria tertentu karena evaluasi adalah proses mendapatkan informasi dan menggunakannya untuk menyusun penilaian dalam rangka membuat keputusan.

B. Kedudukan Evaluasi PendidikanEvaluasi pendidikan memiliki kedudukanyg amat strategis, karena hasil dari kegiatan evaluasi dapat digunakan sebagai input untuk melakukan perbaikan kegiatan pendidikan.Ajaran Islam juga menaruh perhatian yang besar terhadap evaluasi tersebut. Al-Quran memberitahukan kepada kita, bahwa pekerjaan evaluasi terhadap manusia didik adalah merupakan suatu tugas penting dalam rangkaian proses pendidikan yang telah dilaksanakan oleh pendidik.

C. Fungsi EvaluasiDalam hubungan A. Tabrani Rusyan dan kawan-kawan, mengatakan bahwa evaluasi mempunyai beberapa fungsi, yaitu:1. Untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan intruksional secara komprehensif yang meliputi aspek pengetahuan, sikap dan tingkah laku.2. Sebagai umpan balik yang berguna bagi tindakan berikutnya di mana segi-segi yang sudah dapat dicapai lebih ditingkatkan lagi dan segi-segi yang dapat merugikan sebanyak mungkin dihindari.3. Bagi pendidik, evaluasi berguna untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar.4. Untuk memberikan umpan balik kepada guru sebagai dasar untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan mengadakan proses remidial bagi murid.5. Untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar.6. Untuk menempatkan murid dalam situasi belajar mengajar yang tepat.7. Untuk mengenal latar belakang murid yang mengalami kesulitan belajar.Selain itu evaluasi juga berfungsi dalam beberapa hal sebagai berikut:a. Evaluasi berfungsi sebagai selektifb. Evaluasi berfungsi diagnostikc. Evaluasi berfungsi sebagai penempatand. Evaluasi berfungsi sebagai pengukur keberhasilan

D. Prinsip Evaluasi1. Didasarkan atas hasil pengukuran yang komprehensif.2. Dibedakan antara penskoran dengan angka dan penilaian dengan kategori.3. Dalam proses pemberian nilai hendaknya diperhatikan dua macam penilaian, yaitu berkenaan dengan hasil belajar dan berkenaan dengan penempatan.4. Pemberian nilai hendaknya merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar.5. Penilaian hendaknya bersifat komparabel.6. Sistem penilaian yang dipergunakan hendaknya jelas bagi siswa.Penilaian tersebut dapat berhasil jika dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip berikut:a. Prinsip kesinambungan, penilaian dilakukan dengan berkesinambungan.b. Prinsip menyeluruh, penilaian harus mengumpulkan data mengenai seluruh aspek kepribadian.c. Prinsip obyektif, penilaian diusahakan agar seobyektif mungkin.d. Prinsip sistematis, penilaian harus dilakukan secara sistematis dan teratur.

E. Sasaran Evaluasi1. Segi tingkah laku, yang menyangkut sikap, minat, perhatian, ketrampilan murid sebagai akibat dari proses belajar mengajar.2. Segi pendidikan, penguasaan materi pelajaran yang diberikan oleh guru dalam proses belajar mengajar.3. Segi-segi yang menyangkut proses belajar mengajar bahwa proses belajar mengajar perlu diberi penilaian secara obyektif dari guru.

F. Ciri-ciri Evaluasi dalam PendidikanPenilaian dilakukan secara tidak langsung, penggunaan ukuran kuantitatif, evaluasi pendidikan menggunakan nit-unit yang tetap, bersifat relatif, dan dalam pendidikan sering teerjadi kesalahan.

G. Prosedur EvaluasiPerencanaan, pengumpulan data, verivikasi data, analisis data dan penafsiran data.

BAB XPendidikan Islam Dalam Pemikiran Al-Ghazali

A. Riwayat Singkat Hidup Al-GhazaliNama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali. Ia lahir pada tahun 450 H/1059 M. Di Ghazaleh. Ia wafat di Tabristan tanggal 14 Jumadil Akhir tahun 505 H/ 1111 M.Al-Ghazali memulai pendidikannya di wilayah Tus dengan mempelajari dasar-dasar pengetahuan. Selanjutnya ia pergi ke Nisyafur dan Khurasan yang pada waktu itu kedua kota tersebut dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan terpenting di dunia Islam

B. Pemikiran Pendidikan Al-Ghazali1. Peranan PendidikanAl-Ghazali termasuk ke dalam kelompok sufinistik yang banyak menaruh perhatian yang besar terhadap pendidikan, karena pendidikanlah yang banyak menentukan corak kehidupan suatu bangsa dan pemikirannya.

2. Tujuan PendidikanUntuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan untuk mencari kedudukan, kemegahan dan kegagahan atau mendapatkan kedudukan yang menghasilkan uang.

3. PendidikCiri-ciri pendidik yang boleh melaksanakan pendidikan, yaitu: Guru harus mencintai muridnya, Guru jangan mengharapkan materi (upah) sebagai tujuan utama, Guru harus mengingatkan muridnya, Guru harus mendorong muridnya agar mencari ilmu yang bermanfaat, Di hadapan muridnya, guru harus memberikan contoh yang baik, Guru harus mengamalkan yang diajarkannya, Guru harus memahami minat, bakat dan jiwa anak didiknya, Guru harus dapat menanamkan keimanan ke dalam pribadi anak didiknya.

4. MuridBagi murid dikehendaki hal-hal sebagai berikut: Memuliakan guru dan bersikap rendah hati, Merasa satu bangunan dengan murid lainnya, Menjauhkan diri dari mempelajari berbagai mazhab yang dapat menimbulkan kekacauan dalam pikiran, dan Mempelajari tidak hanya satu jenis ilmu yang bermanfaat saja.

5. KurikulumIa membagi ilmu pengetahuan kepada yang terlarang dan yang wajib dipelajari oleh anak didik menjadi tiga kelompok, yaitu :a. Ilmu yang tercela. Ilmu ini tidak ada manfaatnya bagi manusia di dunia ataupun akhiratnya.b. Ilmu yang terpuji. Misalnya ilmu tauhid dan ilmu agama.c. Ilmu yang terpuji pada taraf tertentu, yang tidak boleh diperdalam, karena ilmu ini dapat membawa kepada kegoncangan iman dan ilhad (meniadakan tuhan) seperti ilmu filsafat.