Tugas makalah pengolahan besi

39
PENGANTAR ILMU METALURGI PENGOLAHAN BESI DI INDONESIA Nama NIM M.DZAKI GUNAWAN 3334132684 M. ARIF RACHMAN 3334132256 ACTUR SAKTIANTO N 3334131364 INDRAJAT W.K. 3334130488 HENDRA ARIEF 3334130340 M. REZA KOMARULLAH 3334130218 FAKULTAS TEKNIK

description

 

Transcript of Tugas makalah pengolahan besi

Page 1: Tugas makalah pengolahan besi

PENGANTAR ILMU METALURGI

PENGOLAHAN BESI DI INDONESIA

Nama NIM

M.DZAKI GUNAWAN 3334132684

M. ARIF RACHMAN 3334132256

ACTUR SAKTIANTO N 3334131364

INDRAJAT W.K. 3334130488

HENDRA ARIEF 3334130340

M. REZA KOMARULLAH 3334130218

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

TAHUN 2013

Page 2: Tugas makalah pengolahan besi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Dalam pembuatan makalah ini penulis tak lepas dari bantuan berbagai

pihak, termasuk orangtua yang terus member motivasi dalam belajar, serta teman-

teman yang terus mendampingi penulis dalam suka maupun duka, juga Dosen

Pembimbing mata kuliah Pengantar Ilmu Metalurgi, Bapak Djoko Mulyono yang

mendidik penulis dalam mata kuliah Pengantar Ilmu metalurgi selama ini.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, dan masih terdapat banyak

kesalahan yang penulis sadari maupun tidak disadari, yang disengaja maupun

tidak disengaja. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis

harapkan demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini memberikan

informasi bagi kita semua. Amin

Cilegon, Desember 2013

Penulis

ii

Page 3: Tugas makalah pengolahan besi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

KATA PENGANTAR....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...............................................................................1

1.2 Tujuan............................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Besi ..............................................................................2

2.2 Sifat Besi.........................................................................................2

2.3 Kandungan Besi Di Alam...............................................................3

2.4 Tambang Bijih Besi Di Indonesia...................................................3

2.5 Perusahaaan yang Mengolah Bijih Besi.........................................4

2.6 Manfaat Besi...................................................................................4

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Proses Pengolahan Besi..................................................................6

3.1.1 Pengolahan Besi Kasar..............................................................6

3.1.2 Bahan-Bahan Dalam Pengolahan di Dapur Tinggi...................8

3.1.3 Dapur Tinggi..............................................................................12

3.1.4 Pengolahan Dalam Dapur Tinggi..............................................13

3.1.5 Dapur Tinggi Listrik..................................................................14

3.1.6 Penuangan Besi .........................................................................16

3.1.7 Pengolahan Dalam Dapur Tinggi..............................................17

3.1.8 Dapur Kubah..............................................................................19

3.2 Pengolahan Besi di Indonesia

3.2.1 PT Krakatau Steel .....................................................................21

3.2.2 PT.Meratus Jaya Iron & Steel....................................................22

3.2.3 PT Jogja Magasa Iron................................................................22

BAB V KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Tugas makalah pengolahan besi

iii

Page 5: Tugas makalah pengolahan besi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semenjak manusia beralih dari zaman batu ke zaman besi, manusia telah

menggunakan logam besi untuk pembuatan alat-alat berburu dan alat-alat

lainnya.

Pada zaman modern ini manusia telah mempergunakan hampir 90% atau

lebih bahan-bahan yang terbuat dari besi, mulai alat yang paling sederhana

seperti jarum hingga alat-alat yang besar-besar seperti kapal induk, pesawat

dan sebagainya.

Besi murni dalam alam jarang didapat. Bahan asal pembuatan besi ialah

dari bijih besi (ore) sebagai bahan tambang. Bahan-bahan asal pembuat besi

didapat dari dalam tanah berbentuk butir-butir logam dalam keadaan

tercampur dengan zat-zat lainnya. Campuran semacam itu dinamakan bijih

besi. Usaha pengambilan bijih-bijih besi dari dalam tanah disebut

pertambangan (mining).

Jenis bijih-bijih lainnya terdapat di dalam tanah. Para pekerja tambang

membuat terowongan di dalam tanah. Mereka meledakkan batuan di dalam

terowongan itu. Batuan yang rontok mereka kumpulkan dan dibawa ke

permukaan tanah.

Bijih-bijih itu kemudian diangkut dengan alat berat. Dari circuit bijih-

bijih besi itu kemudian dituangkan ke dalam lori yang berjalan diatas rel.

Lori-lori tersebut kemudian mengangkut bijih itu keluar terowongan.

1.2 Tujuan

Adapum Tujuan dari pembuatan makalah ini:

a. Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Metalurgi

b. Mengetahui Proses pengolahan besi yang ada di Indonesia

Page 6: Tugas makalah pengolahan besi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Besi

Besi merupakan salah satu unsur pokok alamiah dalam kerak bumi.

Keberadaan besi dalam air tanah biasanya berhubungan dengan pelarutan

batuan dan mineral terutama oksida, sulfida karbonat, dan silikat yang

mengandung logam-logam tersebut

Bijih besi adalah batuan yang mengandung mineral-mineral besi dan

sejumlah mineral gangue seperti silika, alumina, magnesia, dan lain-lain. Biji

besi terdiri atas oksigen dan atom besi yang berikatan bersama dalam molekul.

Besi sendiri biasanya didapatkan dalam bentuk magnetit (Fe3O4), hematit

(Fe2O3), goethit, limonit atau siderit. Bijih besi biasanya kaya akan besi oksida

dan beragam dalam hal warna, dari kelabu tua, kuning muda, ungu tua, hingga

merah karat.

2.2 Sifat Besi

Besi mempunyai sifat fisika dan sifat kimia, yaitu sebagai berikut:

Sifat fisika dari besi sebagai berikut:

a. Lebur pada suhu 1540 C

b. Mendidih pada suhu 2760 C

c. Dapat menghantarkan panas sebesar 80 joule/ s m K

d. Dapat menghantarkan listrik sebesar 1,1 x 10^7(10 pangkat 7) mho

e. Mmemiliki kerapatan 7860kg/m3.

Page 7: Tugas makalah pengolahan besi

Sifat kimia dari besi sebagai berikut:

a. Bereaksi dengan semua asam

b. Tidak termakan dengan basa

c. Dapat bereaksi dengan oksigen dengan mudah

d. Dapat terbentuknya karat

2.3 Kandungan Besi di Alam

Kandungan Fe di bumi sekitar 6,22 %, di tanah sekitar 0,5 – 4,3%, di

sungai sekitar 0,7 mg/l, di air tanah sekitar 0,1 – 10 mg/l, air laut sekitar 1 – 3

ppb, pada air minum tidak lebih dari 200 ppb. Pada air permukaan biasanya

kandungan zat besi relatif rendah yakni jarang melebihi 1 mg/L sedangkan

konsentrasi besi pada air tanah bervariasi mulai dan 0,01 mg/l sampai dengan +

25 mg/l. Di alam biasanya banyak terdapat di dalam bijih besi hematite,

magnetite, taconite, limonite, goethite, siderite dan pyrite (FeS).

Kandungan Fe di Indonesia banyak terdapat di Kalimantan Barat,

Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Sulawesi tengah dan Pulau Jawa.

2.4 Tambang Bijih Besi di Indonesia

Di Indonesia terdapat beberapa daerah penambangan bijih besi, seperti di:

a. Cilacap (khusus pasir besi), Jawa Tengah

b. Gunung Tegak, Lampung

c. Lengabana, Longkana, Pengunungan Verbeek, Sulawesi Tengah

d. Pulau Demawan, Pulau Sebuku, dan Pulau Suwung, Kalimantan

Selatan.

e. Bijih besih juga terdapat di Provinsi Bengkulu, Sulawesi Utara,

dan Sulawesi Selatan.

3

Page 8: Tugas makalah pengolahan besi

2.5 Perusahaan yang mengolah bijih besi di Indonesia

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, setidaknya ada enam

perusahaan yang mendaftarkan diri untuk melakukan pengolahan bijih besi.

Keenam perusahaan itu adalah

a. PT Meratus Jaya Iron & Steel yang berlokasi di Batulicin, Kalimantan

Selatan yang mengolah bijih besi menjadi sponge iron dengan kapasitas

315.000 ton per tahun dengan nilai investasi sebesar Rp1,17 triliun.

b. PT Indoferro yang berlokasi di Cilegon, Banten yang memproduksi pig

iron dengan kapasitas 500.000 ton per tahun dan nikel pig iron dengan

kapasitas 250.000 ton per tahun dengan nilai investasi sebesar US$110

juta.

c. PT Batulicin Steel yang akan memproduksi baja dasar sebesar 3 juta ton

per tahun dengan nilai investasi sebesar US$1,5 miliar

d. PT Jogja Magasa Iron yang akan mengolah pasir besi menjadi pig iron

(main concentrator plant dan pig iron plant) di Kulon Progo,

Yogyakarta dengan kapasitas 1 juta ton per tahun dan nilai investasi

sebesar US$1,2 miliar.

e. PT Sebuku Lateritic Iron & Steel yang akan memproduksi pig iron

dengan kapasitas 3 juta ton per tahun di Sebuku, Kali mantan Selatan

dengan nilai investasi sebesar US$1 miliar.

f. PT Delta Prima Steel akan memproduksi sponge iron dengan kapasitas

100.000 ton per tahun di Tanah Laut, Kalimantan Selatan, dengan nilai

investasi sebesar Rp1,2 miliar.

2.6 Manfaat Besi

Besi selalu dipadukan dengan logam lain supaya leih kerasa. Biasanya

paduan yang di hasilkan adalah paduan untuk membuat baja. Besi digunakan

untuk berbagai macam barang yang membutuhkan daya tahan tinggi dan lama

(kendaraan, mesin, perkakas rumah tangga, dsb). Dalam dunia konstruksi, baja

biasa dipakai sebaga bahan konstruksi jalan, rel kereta api, dan banyak

4

Page 9: Tugas makalah pengolahan besi

infrastruktur bangunan. Ketahanan (daktilitas) baja yang lebih tinggi dari besi

karena dicampur karbon dan bahan-bahan lainnya mengakibatkan baja mampu

memenuhi fungsinya sebagai komponen struktur bangunan.

5

Page 10: Tugas makalah pengolahan besi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengolahan Bijih Besi

3.1.1 Pengolahan Besi Kasar

Besi kasar hasil dapur tinggi berasal dari bijih besi (ore). Bijih besi terdiri

dari besi dan zat asam atau oksid dan disebut oksid besi.

Bijih-bijih besi sebagai oksid besi yang penting antara lain:

a) Limonit bijih besi berwarna merah tua.

Gambar 3.1 Bijih Limonit

b) Magnetit bijih besi berwarna hijau tua kehitam-hitaman dan

mempunyai sifat magnit.

c) Hematit bijih besi berwarna merah.

Gambar 3.2 Bijih Hematit

d) Spat bijih besi mengandung zat arang.

e) Dan llai-lain

Page 11: Tugas makalah pengolahan besi

Tempat untuk memisahkan besi itu dari zat-zat lainnya disebut dapur

tinggi (tanur tinggi). Didalam dapur tinggi atau orang-orang biasa

menyebutnya tanur tinggi akan dihembuskan udara panas sehingga

mengakibatkan dapur tinggi itu akan menjadi panas sekali.

Bahan-bahan yang diperlukan untuk pengolahan dalam dapur tinggi ialah :

arang kokas,bijih besi dan bahan tambang.

Gambar 3.3 Briket kokas

Sebagai bahan tambang oksid besi masih bercampur pula dengan batuan-

batuan lain. Untuk membebaskan besi dari zat asam dilakukan dalam dapur

tinggi dengan bahan bakar arang kokas. Melepaskan zat asam dari bijih besi

disebut reduksi.

Karena timbulnya suhu yang tinggi dari pembakaran arang kokas itu, maka

zat besi mencair dan terkumpul dalam tungku dapur tinggi.

Zat-zat lain pada bijih besi dan arang kokas bersama bahan tambah

mengikat menjadi satu sebagai cairan terak yang terapung diatas cairan besi

kasar.

Cairan besi kasar dan cairan terak itu sewaktu-waktu dialirkan keluar dari

tungku dapur tinggi. Jadi, bijih besi dalam pengolahan dapur tinggi

menghasilkan besi kasar.

7

Page 12: Tugas makalah pengolahan besi

Gambar 3.4 Besi Kasar

3.1.2 Bahan-Bahan Dalam Pengolahan di Dapur Tinggi

Bahan-bahan yang diperlukan dalam pengolahan di dapur tinggi ialah:

bijih besi, bahan tambah, batu kapur, arang kokas berasal dari batu bara dan

udara panas untuk pembakaran.

3.1.2.1 Bijih Besi

Gambar 3.5 Contoh bijih besi

Sebelum bijih besi dimasukkan ke alam dapur tinggi, maka terlebih

dahulu harus melalui pengerjaan-pengerjaan sebagai berikut:

a) Mencuci (Leaching)

Bijih-bijiih besi hasil penggalian tambang itu masih bercampur

dengan pasir dan tanah liat. Karena itu disalurkan dalam bandar-bandar

yang dialiri air pembilas dengan arah berlawanan, selain itu juga bisa

dengan disemprotkan oleh air.

8

Page 13: Tugas makalah pengolahan besi

Gambar 3.6 Tank leach circuit

b) Memecah (Crushing)

Bijih-bijih besi dalam bentuk bongkah-bongkah besar perlu dipecah-

pecah menjadi butir-butir dalam pesawat memecah. Pesawat pemecah ini

digerakkan oleh motor listrik dengan perantara roda-roda gigi. Bijih-bijih

besi dimasukkan dari atas kemudian digilas oleh kerucut pemecah yang

berputar.

Butir-butir bijih besi yang berukuran kira-kira 40mm meluncur

melalui saluran keluar.

Gambar 3.7 Crushing plant

c) Memisah (Classification)

9

Page 14: Tugas makalah pengolahan besi

Batuan-batuan bijih besi kemudian dimasukkan dalam pesawat

pemisah. Di bagian dalam silinder yang berputar terdapat magnet yang

kuat.

Gambar 3.8 Screening Equipment

Butir-butir bijih besi yang mengandung besi, akan tertarik oleh

magnet itu sampai bawah dan memisahkan diri dari butir-butir lain yang

tidak mengandung besi

Gambar 3.9 Vibartion screening machine

d) Memanggang (Roasting)

Memanggang bijih besi bertujuan untuk mengutangi zat-zat seperti

belerang, zat arang dan sebagainya.

Bijih-bijih besi menjadi berpori dan beratnya berkurang sehingga

pengangkutannya lebih mudah.

10

Page 15: Tugas makalah pengolahan besi

Gambar 3.10 Roasting secara konvensional

3.1.2.2 Bahan Tambah

Bahan tambah gunanya untuk mengikat abu arang kokas dan batuan

pengikut bijih besi menjadi cairan terak dalam dapur tinggi.

Karena cairan terak ini lebih ringan daripada besi, maka akan terapung

dii atas cairan besi kasar dalam tungku dapur tinggi. Sebagai bahan tambah

umumnya memakai batu kapur

Arang Kokas

Arang kokas (gambar 3.3) dalam dapur tinggi dipakai sebagai

bahan bakar. Arang kokas dibuat dari batu bara dengan jalan

menyuling kering yang dipijarkan tanpa udara dalam dapur

arang kokas.

Udara Panas

Untuk pembakaran, dapur tinggi membutuhkan sangat banyak

udara. Udara dimasukkan dalam dapur tinggi terlebih dahulu

dipanaskan sampai kira-kira bersuhu 900C.

Pemanasan dilakukan dalam pesawat pemanas yang kemudian

udara itu dihembuskan ke dalam dapur tinggi dengan tekanan

oleh pesawat kompresor (Compresor equipment). Pemanasan

udara dalam pesawat dilakukan oleh gas yang keluar dari

dapur tinggi.

11

Page 16: Tugas makalah pengolahan besi

3.1.3 Dapur Tinggi (Blass Furnace)

Bentuk daur tinggi menyerupai cerobong yang menjulang tinggi. Bagian

atas disebut lambung berbentuk kerucut yang melebar ke bawah, sehingga

pengisian bahan-bahan dari mulut aras turun ke dalam dapur.

Gambar 3.11 Skema mining dan processing besi

Bagian tengah disebut hentian, berbentuk kerucut juga. Maksud untuk

menahan muatan tinggi. Kemudian bagian bawah adalah tungku berbentuk

silinder, tempat cairan besi kasar dan terak.

Tinggi keseluruhan dapur tinggi sampai 35 meter dan garis tengah yang

terbesar 7 meter. Pada bagian atas tungku terdapat lubang-lubang peniup udara

panas untuk pembakaran. Mulut dapur tinggi ditutup dengan corong pengisi

yang dibuat khusus, sehingga gas dapur tinggi tidak hilang keluar waktu

pengisian bahan bakar.

Untuk dapat menahan bahan-bahan semua muatan yang dimasukkan dalam

dapur tinggi, maka di sekililingnya diperkuat dengan konstruksi baja.

12

Page 17: Tugas makalah pengolahan besi

Sekarang telah dicoba memperbaiki dapur tinggi yang lama. Dapur-dapur

itu tidak lagi dari tiga bagian, tungku, hentian dan lambung. Melainkan dibuat

seperti sebuah corong tunggal yang berdiri bebas di atas tanah.

Dinding batu menjadi satu oleh sebuah selubung baja yang seluruhnya

bersambung dan padanya itu dipasang pipa-pipa dan lain-lain. Jadi, tiang-

tiang dan konstruksi-konstruksi yang dulunya diperlukan sekarang tidak

terpakai lagi.

Konstruksi dapur yang baru ini lebih menguntukan dan lebih terjamin

kerjanya daripada yang lama. Kapasitas daour dengan mudah dinaikkan

sampai 1700 ton besi kasar atau lebih dalam sehari semalam.

Usaha lain dilakukan untuk memperbaiki cara bekerja dan rendeman dapur

tinggi sendiri. Misalnya pada angin ditamahkan zat asam, sehingga

pembakaran bertambah baik. Dapur tiggi menjadi panas sekali dalam bagian

yang paling bawah itu.

3.1.4 Pengolahan Dalam Dapur Tinggi

Bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam dapur tinggi dilakukan secara

bertingkat dan berlapis-lapis, yaitu arang kokas, bijih besi dan batu kapur

sebagai bahan tambah.

Pada dasarnya pengolahan dalam dapur tinggi tidak lain hanya

melepaskan zat asam dari bijih besi yang disebut proses reduksi.

Dalam bijih besi terdapat pula batuan-batuan pengikat yang harus

dicairkan bersama dengan batu kapur. Bahan tambah ini mengikat pula abu-

abu pembakaran menjadi cairan terak yang terapung diatas cairan besi kasar.

Untuk mendapatkan suhu yang tinggi dalam pengolahan di dapur tinggi,

maka udara untuk pembakaran terlebih dahulu dipanaskan dengan gas dapur

tinggi.

Dalam proses reduksi ini cairan beesi akan mengikat zat asam yang

berasal dari arang kokas dan mengumpul dalam tungku sebagai besi kasar.

13

Page 18: Tugas makalah pengolahan besi

Setelah 4 atau 6 jam cairan tersebut disalurkan keluar. Terlebih dulu cairan

terak dan kemudian cairan besi kasar.

3.1.5 Hasil Dari Dapur Tinggi

Hasil-hasil dari dapur tinggi yaitu:

Besi Kasar (Pig Iron)

Besi kasar cair dari tungku dapur tinggi dikeluarkan setiap 4-6 jam

dan sebanyak-banyaknya 60-70 ton. Cairan itu ditampung dalam panci

penuang yang diletakkan di atas loci. Kemudian diangkut sebagian ke

tempat penuangan. Besi kasar cair itu dituangkan dalam cetakan-cetakan

dan didinginkan dengan disemprot air. Setelah membeku menjadi bentuk-

bentuk balok tuang besi kasar dan sebagian besi kasar cair diangkut ke

tempat pengolahan baja.

Gambar 3.12 Besi cetak

14

Page 19: Tugas makalah pengolahan besi

Gambar 3.13 Pig Iron

Terak

Terak cair yang dicerat melalui lubang saluran bagian atas tungku

dialirkan keluar dan ditampung dalam gerobak-gerobak pengangkut. Terak

dalam keadaan cair itu disemprotkan dengan air dingin dan dibuat bentuk

balok-balok, pasir atau semen.

Bahan-bahan tersebut banyak digunakan sebagai pengeras jalan atau

keperluan bangunan.

Jika terak cair itu diserbukkan dengan pancaran uap air, maka akan

diperoleh wol terak yang dipakai sebagai bahan isolasi atau penyekat pada

mesin-mesin.

Gas

Gas yang keluar dari dapur tinggi disalurkan terlebih dahulu ke dalam

pesawat penyaring deu. Kemudian gas yang sudah dibersihkan itu

disalurkan ke tangki gas. Sebagian besar gas ini dipakai untuk

memanaskan udara dalam pesawat pemanas keperluan dapur tinggi.

Sisanya digunakan pada ketel-ketel uap dan motor-motor gas untuk

menjalalankan mesin-mesin dan dinamo listrik.

15

Page 20: Tugas makalah pengolahan besi

3.1.6 Dapur Tinggi Listrik (Electric Arc Furnace)

Dapur tinggi listrik dipakai ditempat-tempat dimana tembaga listrik

dihasilkan dengan biaya rendah, misalnya dari tenaga air.

Gambar 3.14 Electric Arc Furnace

Susunan dapur tinggi terdiri dari lambung atau kerucut atas yang

tingginya kira-kira 15 meter dan garis tengahnya 3,5 meter. Tungku tempat

pencairan bahan bergaris tengah 5,5 meter.

Pencairan bijih besi dan bahan tambah dilakukan oleh arus listrik dengan

busur cahaya antara elektroda-elektroda yang ditempatkan di dalam tungku

dapur tinggi itu.

16

Page 21: Tugas makalah pengolahan besi

Zat arang yang diperlukan untuk mereduksi zat asam dari bijih besi

dipakai arang kayu. Jadi, bahan-bahan tang dimasukkan ke dalam dapur tinggi

ialah arang kayu,bijih besi dan bahan tambah.

Karena tidak banyak udara yang dihembuskan ke dalam dapur tinggi .

maka hasil gas dapur tinggi sedikit. Gas ini setelah dibersihkan dari debu,

dimasukkan ke dalam tungku.

Hasil besi kasar dapur tinggi listrik sehari-hati 35 ton. Besi kasar hasil

dapur tinggi listrik lebih bersih dan lebih baik.

Dapur listrik jenis lain hanya terdiri dari ruanga yang dapat disamakan

dengan tungku dapur tinggi biasa. Jadi, seluruh bangunan itu jauh lebih rendah,

di dalam tutup dapur terpasang 4 sampai 6 buah elektroda zat arang dan

berbagai-bagai corong pengisi yang berguna untuk mengisikan bijih besi,

bahan tambah dan arang kokas sama rata ke dalam dapur.

Boleh dipakai arang kokas dari mutu yang kurang baik dan terdiri dari

potongan-potongan kecil. Bahkan batu bara, arang muda atau arang kayu dapat

dipakai pada dapur-dapur seperti ini. Pemanasan dan pencaian dilakukan oleh

busur cahaya listrik, sehingga arang hanya diperlukan untuk mereduksi.

Pemanas udara dan kompressornya tidak diperlukan. Gas dapur tinggi

diisap keluar, setelah lebih dahulu memanaskan muatan-muatan baru. Panasnya

turun sampai kira-kira 150C.

Semua gas itu dapat dijual atau dipergunakan untuk perusahaan-

perusahaan tambahan. Dapur itu menghasilkan kira-kira 700 m3 gas setiap ton

besi kasar.

Sebuah dapur tinggi listrik yang normal menghasilkan tiap harinya 20

sampai 30 ton besi kasar. Akan tetapi, ada pula dapur tinggi seperti itu yang

memberikan hasil setiap harinya sampai 80 ton besi kasar.

3.1.7 Penuangan Besi

Dalam perusahaan-perusahaan penuangan besi, besi dituang dalam

keadaan cair di dalam ruangan-ruangan, dinamakan cetakan-cetakan. Cetakan-

17

Page 22: Tugas makalah pengolahan besi

cetakan itu telah disediakan terlebih dahulu. Besi tuang ini didapat dengan

melebur besi kasar bersama-sama dengan besi tua atau besi rosok dalam dapur

penuangan. Biasanya dapur itu dinamakan dapur kubah.

Gambar 3.15 Penuangan besi cair dari EAF

Cetakan-cetakan tersebut dibuat dari tanah khusus atau tanah napal

mereka mempunyai ruangan kosong yang berbentuk derupa degan benda tuang

yang diinginkan. Cetaka-cetakan pada umumnya hanya dapat dipakai sekali

saja. Cetakan-cetakan itu harus dirusak untuk dapat mengeluarkan benda tuang

yang telah membeku.

Untuk dapat membuat ruangan yang terbuka dalam tanah cetakan, maka

umumnya dibutuhkan suatu model yang bentuknya sama dengan benda tuang

yang diinginkan. Model dibuat dari kayu yang kemudian dibalut dengan tanah

cetakan dan dipadatkan.

Sesudah itu maka model dengan hati-hati dikeluarkan dari bahan cetakan,

sehingga terdapat ruanggan sesuai model atau benda tuang yang diinginkan.

Untuk dapat mengeluarkan model dari cetakan, maka cetakan seringkali harus

terdiri dari beberapa bagian. Juga cetakan-cetakan itu sendiri seringkali harus

tersusun dari beberapa bagian juga.

Page 23: Tugas makalah pengolahan besi

Sekarang dibuat juga suatu saluran dalam bahan cetakan yang dinamakan

jalan tuangan. Melalui jalan tuangan itu besi cair itu dapat dituangkan dalam

ruangan yang telah dicetak.

Juga diatur supaya ada saluran kedua ke udara luar. Udara yang ada di

dalam cetakan harus dapat keluar dan dapat diperhatikan juga sampai dimana

cetakan tersebut telah berisi. Ini dinamakan saluran penaik.

Jika benda tuang tersebut telah cukup dingin, maka kerangka-kerangka

itu dilepaskan satu sama lainnya. Bahan cetakan dirusak dan benda tuang

dikeluarkan. Benda tuang ini kemudan dibersihkan dari tanah yang melekat

padanya lalu dapat dikerjakan lebih lanjut.

3.1.8 Dapur Kubah

Untuk mencairkan besi tuang dipergunakan dapur kubah. Dasar dapur ini

dibuat dari sebuah plat yang dapat menutup ke bawah. Di atas ditumbuk suatu

lapisan tanah liat dengan pendakian sebesar kira-kira 5% ke jurusan lubang

buang.

Perusahaan penuang mulai pekerjaannya memanaskan dapur dengan

membakar kayu dan arang kokas. Jika api yang terbakar itu cukup besar, maka

pintu kerja yang berda di bawah dalam corong dapur ditutup. Udara tiupan

kemudian dimasukkan melalui lubang-lubang angin yang ditempatkan dalam

suatu lingkaran.

Arang kokas yang terbakar beberapa kali ditambahkan dengan yang baru.

Selanjutnya berganti-ganti dimasukkan besi dan arang kokas, jika besi pertama

menjadi cair mulai kelihatan dari lubang potong, maka lubang ini ditutup

dengan sumbat tanah liat.

Proses pencairan dapat disaksikan melalui lubang-lubang lihat, yang

dipasang didalam pipa angin di muka lubang-lubang angin yang ditutup dengan

gelas merah.

19

Page 24: Tugas makalah pengolahan besi

Pemakaian arang kokas banyaknya kira-kira 10% dari berat besi. Untuk

membuat agar abu arang kokas dengan belerang yang ada dapat dijadikan terak

yang cukup cair, maka ditambahkan batu kapur kira-kira 3% dari banyaknya

besi.

Terak itu dibuang melalui lubang buang yang tersendiri, jika terdapat

penimbunan yang terlalu banyak dari bahan ini.

Di bawah dalam corong dapur atau dalam tungku muka, berkumpullah

besi cair dan diatasya mengambang terak cair yang lebih ringan. Untuk

mencerat besi cair, maka sumber tanah liat dalam lubang buang ditusuk keluar.

Memberhentikan pekerjaan dapur penuangan dilakukan dengan mengkahiri

pemasukan bahan pada waktu cetakan-cetakan itu hampir terisi.

Jika tidak ada lagi besi cair yang keluar dari dapur, maka pemasukan

angin ditutup dan plat dasar dilepas atau dibuka. Masa yang masih pijar jatuh

keluar dapat dipadamkan.

20

Page 25: Tugas makalah pengolahan besi

3.2 Pengolahan Besi di Indonesia

3.2.1 PT. Krakatau Steel

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk memiliki 6 (enam) buah fasilitas

produksi yang membuat perusahaan ini menjadi satu-satunya industri baja

terpadu di Indonesia. Keenam buah pabrik tersebut menghasilkan berbagai

jenis produk baja dari bahan mentah.

Proses produksi baja di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dimulai dari

Pabrik Besi Spons. Pabrik ini mengolah bijih besi pellet menjadi besi dengan

menggunakan air dan gas alam.

Besi yang dihasilkan kemudian diproses lebih lanjut pada Electric Arc

Furnace (EAF) di Pabrik Slab Baja dan Pabrik Billet Baja. Di dalam EAF besi

dicampur dengan scrap, hot bricket iron dan material tambahan lainnya untuk

menghasilkan dua jenis baja yang disebut baja slab dan baja billet.

Baja slab selanjutnya menjalani proses pemanasan ulang dan pengerolan di

Pabrik Baja Lembaran Panas menjadi produk akhir yang dikenal dengan nama

baja lembaran panas. Produk ini banyak digunakan untuk aplikasi konstruksi

kapal, pipa, bangunan, konstruksi umum, dan lain-lain. Baja lembaran panas

dapat diolah lebih lanjut melalui proses pengerolan ulang dan proses kimiawi

di Pabrik Baja Lembaran Dingin menjadi produk akhir yang disebut baja

lembaran dingin. Produk ini umumnya digunakan untuk aplikasi bagian dalam

dan luar kendaraan bermotor, kaleng, peralatan rumah tangga, dan sebagainya.

Sementara itu, baja billet mengalami proses pengerolan di Pabrik Batang

Kawat untuk menghasilkan batang kawat baja yang banyak digunakan untuk

aplikasi senar piano, mur dan baut, kawat baja, pegas, dan lain-lain.

21

Page 26: Tugas makalah pengolahan besi

3.2.3 PT.Meratus Jaya Iron & Steel

Perusahaan ini merupakan perusahan pengolahan besi yang di bangun oleh

PT Krakatau Steel dengan PT Aneka Tambang. Perusahaan ini masih tergolong

baru, karena baru ber operasi tahun 2012, dimana hanya baru terdapat 1 unit

pabrik yang mengolah bijih besi. Pabrik ini mengolah bijih besi atau pelet

menjadi besi spons.

3.2.3 PT Jogja Magasa Iron

Perusahaan Jogja Magasa Iron merupakan salah satu perusahaan

pengolahan bijih besi. Yang di olah yaitu pasir besi yang di gali di daerah

yogyakarta. Pasir besi yang di peroleh di olah menjadi pig iron. Pabrik

pengolahan pasir besi masih dalam proses pembangunan, karena PT Jogja

Magasa Iron.

22

Page 27: Tugas makalah pengolahan besi

BAB IV

KESIMPULAN

Jadi sesuai dengan makalah yang kami buat, pembuatan besi berasal dari bijih

besi dan dibuat dengan cara dapur tinggi dan dapur tinggi listrik. Sebelum

memasuki dapur tinggi bijih besi diolah dengan cara dicuci (leaching), dipecah

(crushing), dipisah (classification) dan pada akhirnya dipanggang (roasting).

Lalu ada bahan tambah yaitu arang kokas sebagai bahan bakar untuk

pencairan bijih besi menjadi cair dan batu kapur untuk mengikat arang kokas

dan batuan pengikut bijih besi ini menjadi cairan terak, lalu dimasukkan udara

panas melalui pesawat kompressor untuk pemanasan.

Dan hasil dari proses pembuatan besi melalui dapur tinggi sendiri adalah besi

dalam bentuk cair dan dicetak dan didinginkan menjadi besi kasar dan sebagian

besi kasarnya akan dikirim untuk diproses lebih lanjut menjadi pengolahan baja,

lalu ada cairan terak yang berguna sebagai pengeras jalan dan juga bahan isolasi

atau penyekat pada mesin-mesin. Serta yang terakhir adalah gas yang berguna

untuk menjalankan mesin dengan menggerakan dinamo listrik.

Page 28: Tugas makalah pengolahan besi

DAFTAR PUSTAKA

Sevryukov, dkk. General Metalurgi. Peace Publisher: Moscow

2250

http://www.kidnesia.com/Kidnesia/Archive/Hasil-Tambang/Bijih-

Besi/(offset)/5

http://www.kemenperin.go.id/artikel/5297/Perjelas-Regulasi-Tata-

Niaga

http://kesmas-unsoed.info/2012/06/pengertian-besi-fe.html

Sutresna, Nana. 2008. Kimia. Jakarta: Grafindo Media Pratama

http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/besi/

http://www.waspadamedan.com/index.php?

option=com_content&view=article&id=23702:manfaat-

besi&catid=80:lentera&Itemid=251

http://www.anneahira.com/baja.htm

http://www.krakatausteel.com/

http://www.meratusjaya.co.id/id/