Tugas Lo Orin Tahapan Pfm

6
2.2.4 Tahapan porselen fused to metal (PFM) Gambar 9. Restorasi PFM Teknik preparasi kavitas untuk restorasi porcelain fused to metal 1. Untuk mendapatkan kekuatan dan persyaratan warna yang optimal, maka ketebalan logam ditambah porselen pada bagian fasial tidak kurang dari 1,2-1,5 mm. Ketebalan minimal metal di bawah porselen yaitu 0,3 mm. Jika metal terlalu tipis, maka metal akan melentur di bawah tekanan dan dapat menyebabkan retaknya porselen. Tetapi ketebalan metal tergantung pada jenis metal yang digunakan. Ketebalan lapisan opak yaitu 0,1-0,2 mm. Ketebalan minimum dentin dan enamel porselen yaitu 0,8 mm. Ketebalan bagian insisal porselen yaitu 2 mm gunanya untuk memberi sifat translusen pada restorasi. 2. Dinding gingiva ke oklusal divergen sebesar 5-10° dari lantai pulpa sebagai retensi. 3. Preparasi pembebasan undercut yang mana semua margin dan sudut internal dapat terlihat

Transcript of Tugas Lo Orin Tahapan Pfm

Page 1: Tugas Lo Orin Tahapan Pfm

2.2.4 Tahapan porselen fused to metal (PFM)

Gambar 9. Restorasi PFM

Teknik preparasi kavitas untuk restorasi porcelain fused to metal

1. Untuk mendapatkan kekuatan dan persyaratan warna yang optimal, maka ketebalan

logam ditambah porselen pada bagian fasial tidak kurang dari 1,2-1,5 mm. Ketebalan

minimal metal di bawah porselen yaitu 0,3 mm. Jika metal terlalu tipis, maka metal akan

melentur di bawah tekanan dan dapat menyebabkan retaknya porselen. Tetapi ketebalan

metal tergantung pada jenis metal yang digunakan. Ketebalan lapisan opak yaitu 0,1-0,2

mm. Ketebalan minimum dentin dan enamel porselen yaitu 0,8 mm. Ketebalan bagian

insisal porselen yaitu 2 mm gunanya untuk memberi sifat translusen pada restorasi.

2. Dinding gingiva ke oklusal divergen sebesar 5-10° dari lantai pulpa sebagai retensi.

3. Preparasi pembebasan undercut yang mana semua margin dan sudut internal dapat

terlihat

4. Desain Coping. Coping adalah suatu tuangan logam tipis yang menutupi seluruh daerah

preparasi gigi seperti mahkota penuh tetapi tidak memberi bentuk anatomis pada gigi.

Ada empat kriteria penting yang harus diperhatikan ketika mendesain metal coping untuk

restorasi metal keramik, antara lain, adalah sebagai berikut

a. ketebalan metal yang akan dilapisi porselen;

b. daerah pertemuan antara metal dengan porselen;

c. perluasan daerah yang akan dilapisi porselen;

d. desain tepi bagian labial.

Page 2: Tugas Lo Orin Tahapan Pfm

Desain tepi coping PFM dapat dibuat sedemikian rupa, diantaranya dapat berbentuk

collar metal, butt joint, dan collarless.

5. Desain Cavosurface Margin. Desain cavosurface margin yang digunakan biasanya

tergantung pada situasi klinis. Pemilihan desain dapat ditentukan oleh bentuk gigi, lokasi

yang diinginkan, atau merupakan pilihan dari operator. Tipe margin yang paling sering

digunakan untuk restorasi tuang adalah knife-edge, chamfer, shoulder, chamfer bevel dan

shoulder bevel.

Gambar 10. Desain cavo surface margin a.Knife edge, b.chamfer, c.shoulder, d. Bevel shoulder

a. Knife-edge. Tipe ini memerlukan pengurangan gigi yang paling sedikit. Terkadang

digunakan pada gigi yang berbentuk bell-shaped, karena pembuatannya yang lebih

sulit, sehingga dapat menyebabkan pengurangan gigi yang berlebihan.

b. Chamfer. Tipe ini sering dipilih sebagai akhiran tepi untuk restorasi ekstrakoronal,

mudah dibentuk, dan memberikan ruang untuk ketebalan yang memadai pada restorasi

emas tanpa menyebabkan kontur yang berlebihan dari restorasi. Menghasilkan

konsentrasi tekanan yang lebih rendah, dan dengan mudah dapat masuk ke celah

Page 3: Tugas Lo Orin Tahapan Pfm

gingiva. Desain ini memberi tempat yang terbatas untuk restorasi metal keramik

sehingga menghasilkan distorsi margin yang besar dan estetis yang kurang baik. Selain

itu, ketahanan desain ini terhadap tekanan vertikal kurang baik.

c. Shoulder. Tipe ini dipilih terutama pada situasi dimana bagian terbesar material

diperlukan untuk memperkuat restorasi pada daerah tepi gigi, seperti untuk restorasi

all-porcelain atau restorasi metal keramik. Desain ini sulit dipreparasi, undercut

minimum, dan tahan terhadap distorsi margin. Selain itu, shoulder akan menghasilkan

tekanan yang paling sedikit di daerah servikal dan memberikan tempat maksimum

untuk porselen dan metal, sehingga porselen dapat dibakar pada tepi metal dan

menghasilkan estetis yang baik.

d. Shoulder bevel. Desain ini lebih sering digunakan oleh beberapa dokter yang percaya

bahwa tepi bevel lebih mudah dalam mendapatkan cetakannya dan dapat membuat tepi

gigi dari restorasi tuang lebih mudah dipoles. Bevel biasanya dikombinasikan untuk

bentuk proksimal box. Bevel tersebut bertujuan untuk

1. Mengkompensasi kekurangan dalam kecermatan selama proses casting dan

penyemenan.

2. Proteksi terhadap enamel margin.

3. Memungkinkan burnishing setelah penyemenan.

4. Menambah retensi.

Chamfer dan shoulder memberi bentuk akhiran tepi yang jelas, yang bisa

diidentifikasikan dalam preparasi mahkota sementara dan die. Chamfer membutuhkan

pengurangan aksial yang minimal dan cocok untuk restorasi all-ceramic konservatif.

Kedalaman preparasi margin shoulder menurut Rouse et al (2001) berkisar 1-1,5 mm

untuk memberikan ketepatan, kedudukan maksimum, dan estetis yang baik.

Pada dua penelitian geometri yang dilakukan Hammesfahr (1999 cit Rouse 2001)

menunjukkan ketidaksesuaian margin gigi setelah sementasi yang paling minimal adalah

pada preparasi shoulder, yang secara signifikan lebih baik dari shoulder bevel ataupun

chamfer. Desain shoulder menunjukkan distorsi tepi gigi yang lebih sedikit daripada

chamfer karena ketebalan batas margin pada mahkota. Preparasi shoulder pada restorasi

overlay tuang menurut Berry et al (2001) dipersiapkan pada permukaan eksternal dari

kuspid sentrik untuk memberikan lapisan metal yang melindungi gigi. Bur ditarik sejajar

Page 4: Tugas Lo Orin Tahapan Pfm

ke permukaan eksternal gigi, tinggi shoulder 1 mm dan kedalaman aksial 1 mm dipotong.

Cavosurface margin harus diperluas ke arah gingiva sekurang-kurangnya 1 mm melewati

kontak oklusal. Sudut garis oklusoaksial dibuat membulat.

Preparasi chamfer dibentuk sepanjang batas margin oklusal preparasi kavitas. Posisi bur

membentuk sudut 450 terhadap permukaan aksial. Hal ini memberikan efek perlindungan

pada tonjol. Menurut Dykema et al (1986), lebar standar preparasi chamfer berkisar 0,3-

0,5 pada restorasi mahkota metal-keramik.

Gambar 11. Preparasi cavosurface margin berbentuk A. Shoulder, B. Chamfer