Tugas Literatur 1

6
Literatur Review 2 PENTINGNYA RUANG DALAM KAJIAN INDUSTRI, FAKTOR PRODUKSI DAN KLASIFIKASI INDUSTRI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gegrafi Industri Oleh: SISKA ANGGRAENI NIM. 1207449 JURUSAN GEOGRAFI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

Transcript of Tugas Literatur 1

Literatur Review 2PENTINGNYA RUANG DALAM KAJIAN INDUSTRI, FAKTOR PRODUKSI DAN KLASIFIKASI INDUSTRIDisusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gegrafi Industri

Oleh:

SISKA ANGGRAENI

NIM. 1207449

JURUSAN GEOGRAFIFAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2014

PENTINGNYA RUANG DALAM KAJIAN INDUSTRI, FAKTOR PRODUKSI DAN KLASIFIKASI INDUSTRIA. Pengertian Ruang menurut beberapa ahli :Jayadinata, 1992Ruang adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer, tempat hidup tumbuh - tumbuhan, hewan dan manusia

UU No.26 Tahun 2007 tentang penataan ruang

Rang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.

SamadiRuang merupakan tempat bagi komponen - komponen lingkungan hidup dalam melakukan setiap proses, yaitu saling mempengaruhi (interaksi), saling berhubungan (interelasi), dan saling ketergantungan (interdependensi)

Kamus Besar Bahasa IndonesiaRuang adalah sela-sela antara dua(deret) tiang atau sela-sela antara empat tiang.

NewtonRuang merupakan suatu kuantitas mutlak yang ada tanpa memperhatikan keberadaan atau distribusi materi dalam semesta

Immanuel KantRuang bukanlah merupakan sesuatu yang objektif atau nyata, meru[akan sesuatu yang subjektif sebagai hasil pikiran manusia.

Rudolf AmheimRuang adalah sesuatu yang dapat dibayangkan sebagai suatu kesatuan terbatas atau tak terbatas, seperti keadaan yang kosong yang sudah disiapkan untuk mengisi barang.

Josef PrijotomoRuang adalah bagian dari bangunan yang berupa rongga, sela yang terletak diantara dua objek dan alam terbuka yang mengelilingi dan melingkupi kita. Tidak terlihat hanya dapat dirasakan oleh indera.

B. Faktor-Faktor ProduksiPengertian produksi menurut Sofyan Assauri adalah segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa.dalam produksi diperlukan faktor-faktor produksi meliputi: 1. SDA, semua kekayaan yang terdapat di alam semesta yang dapat digunakan dalam proses produksi

2. SDM, tenaga kerja

3. Modal, Faktor produksi modal adalah faktor penunjang dalam mempercepat atau menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi modal dapat berupa mesin-mesin, alat pengangkutan, sarana pengangkutan, atau bangunan

4. Skill, adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.

C. Klasifikasi IndustriIndustri berasal dari bahasa latin industria yang artinya buruh (tenaga kerja) dan industrios yang artinya kerja keras.

Menurut UU. No 5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian, indusri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

Berdasakan SK Menteri Perindustrian Indonesia No.19/M/I/1986, industri dibedakan menjadi :

a. Industri Kimia Dasar

Yaitu kelompok industri yang bahan baku atau olahannya menggunakan bahan-bahan kimia. Jenis-jenis industri yang termasuk dalam kelompok industri kimia dasar antara lain : industri semen, pupuk, pestisida, kertas,bahan peledak, dan ban kendaraan

b. Industri Mesin dan Logam Dasar

Yaitu industri bahan dan produk dasar logam, perlengkapan pabrik, peralatan listrik, dan kendaraan bermotor dan alat transportasi.

c. Aneka Industri

Yaitu kelompok industri yang menghasilkan barang-barag untuk memenuhi bermacam-macam kebutuhan masyarakat. Termasuk ke dalam kelompok ini antara lain aneka pengolahan pangan atau aneka makanan dan minuman seperti susu bubuk, susu cair, minuman kaleng atau botol, kecap, penyedap rasa, mie instan dan minyak goreng, aneka sandang seperti industri benang, tekstil, pakaian jadi (garmen), aneka kimia dan serat meliputi industri cat, deterjen, sabun mandi, korek api dan pipa paralon, aneka bahan bangunan dan umum meliputi gelas, botol minuman, kayu lapis, dan kayu gergajian atau kayu potong.d. Industri kecil, yaitu jenis industri rumah tangga.Klasifikasi oleh International Standard Industrial Classification (ISIC) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa didasarkan atas kemiripan bahan baku dan cara-cara produksi, maka industri terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:1. Industri pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan2. Industri pertambangan3. Industri manufaktur4. Industri listrik, gas dan air5. Industri konstruksi6. Industri transportasi, pergudangan dan komunikasi7. Industri perdagangan grosir dan eceran, restoran dan hotel8. Industri keuangan, asuransi, properti dan jasa-jasa bisnis9. Industri jasa masyarakat, sosial dan personal10. Industri lainnyaBerdasarkan jumlah tenaga kerja yang terlibat :

dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat), yaitu:

a. Industri rumah tangga, jumlah tenaga kerja antara 1-4 orangb. Industri kecil, jumlah tenaga kerja antara 5-19 orangc. Industri menengah, jumlah tenaga kerja antara 20-99 orangd. Industri besar, jumlah tenaga kerja lebih dari 99 orang ( BPS,1999:3 ). D. ULASAN

Berdasarkan beberapa pengertian mengenai ruang di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ruang merupakan suatu wadah atau tempat interaksi sosial manusia dan mahkluk hidup lainnya dalam menyelenggarakan aktivitas yang terkait dengan kelangsungan hidupnya.

Geografi merupakanilmu memusatkan perhatiannya pada gejala / fenomena di muka bumi baik pada litoster, hidrosfer, atmosfer maupun biosfer dalam sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan, tetapi senantiasa dalam keterkaitan keruangan. Oleh karena itu Ilmu geografi dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan hubungan antar gejala di permukaan bumi tersebut, salah satunya adalah di bidang Industri. Melalui konsep-konsep yang menjadi ciri khasnya tersebut, Geografi dapat menjelaskan hubungan antara aspek fisik dan manusia yang bepengaruh terhadap kegiatan industri . Hasil analisis hubungan tersebut dapat digunakan untuk menyusun rencana pembangunan dan pengembangan industri. Sebagai contoh untuk memeratakan persebaran penduduk maka sebaiknya pemerintah pengarahkan penemapatan lokasi industri di daerah yang masih jarang penduduknya.DAFTAR PUSTAKAAssauri, Sofyan. 2001. Manajemen Produksi. Jakarta: FE UI

Daldjoerii, N. 1992. GEOGRAFI BARU organisasi keruangan dalam teori dan praktek. Bandung: AlumniHermawan, Iwan. 2009. Geografi Sebuah Pengantar. Bandung: Private PublishingUndang-Undang No.5 Tahun 1984 Tentang Perindustrian

Iskandar Rudi.1996. GEOGRAFI INDUSTRI.DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM bekerja sama dengan JURUSAN GEOGRAFI FPIPS IKIP JAKARTA Maryani Enok dan Waluja Bagja. 2007. Handout Geografi Ekonomi. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia