tugas lahan Hak ulayat.doc

7/18/2019 tugas lahan Hak ulayat.doc

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-lahan-hak-ulayatdoc 1/12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangBangsa Indonesia sebagai negara kesatuan menempatkan tanah pada

kedudukan yang penting, karena merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan

dengan kondisi masyarakat Indonesia yang bercorak agraris. Selama pemerintahan

Kolonial Belanda, tanah milik Indonesia dirampas dan digunakan untuk kepentingan

pemerintah kolonial. Kekuatan politik dan hukum pertahanan yang tidak berkeadilan

dimunculkan demi kemakmuran bangsa Belanda dan bahkan cenderung mengarah

pada kapitalisme pertahanan. Guna melakukan perubahan hukum agar memberikan

penghidupan dan keadilan agraria bagi masyarakat, maka Majelis Permusyaaratan

!akyat mengeluarkan "#P MP! $o.I%&MP!&'(() tentang Pembaharuan #graria dan

Pengelolaan Sumber *aya #lam, sebagai landasan kebijakan pertahanan nasional

+national land policy, termasuk pengaturan hak masyarakat hukum adat dalam

pemanfaatan tanah, alaupun sampai saat ini masih banyak kalangan yang

meragukan eksistensinya terhadap perlindungan hak masyarakat adat."anah sebagai hak dasar setiap orang, keberadaannya dijamin dalam --*

)/0. Penegasan lebih lanjut tentang hal itu antara lain diujudkan dengan terbitnya

-ndang1-ndang $omor )) "ahun '((0 "entang Pengesahan Internasional 2o3enant

on 4conomic, Social, and 2ultural !ights +Ko3enan International tentang 5ak1hak

4konomi, Sosial, dan Budaya. "idaklah berlebihan jika dinyatakan baha tanah

adalah salah satu sumberdaya yang menjadi kebutuhan dan kepentingan semua orang,

badan hukum, dan atau sektor1sektor pembangunan. *alam kehidupan manusia

baha tanah tidak pernah terlepas dari segala tindak tanduk manusia itu sendiri,

sebab tanah merupakan tempat bagi manusia untuk menjalani dan melanjutkan

kehidupannya. 6leh karena itu, tanah sangat dibutuhkan oleh setiap anggota

masyarakat, sehingga sering terjadi sengketa diantara sesamanya, terutama yang

menyangkut tanah

Permasalahan lain yang sering terjadi dikarenakan tanah yang dikuasai

langsung oleh negara sangat terbatas, sehingga tanah hak ulayat masyarakat hukum

adat yang masih luas merupakan salah satu cara untuk mendapatkan tanah bagi



pembangunan disektor pertanian dan perkebunan terutama untuk pemberian 5ak

Guna -saha +5G-, akibatnya muncul issu tentang pengakuan hak ulayat yang perlu

mendapat pemikiran yang proporsional. Paling tidak dapat dikatakan, ada dua

pandangan&sikap mengenai issu tersebut, yakni di satu pihak terdapat kekhaatiran

baha hak ulayat yang semula sudah tidak ada, kemudian dinyatakan hidup lagi. *an

dilain pihak, ada kekhaatiran, baha dengan semakin meningkatnya kebutuhan

akan tanah, akan semakin mendesak hak ulayat +Maria.S7.Sumardjono, '(()8 hal

0/.

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan sifatnya yang multidimensi dan sarat dengan persoalan

keadilan, permasalahan tentang dan sekitar tanah seakan tidak pernah surut. Satu

permasalahan belum terselesaikan, telah muncul permasalahan lain atau mungkin

juga permasalahan yang sama muncul kembali di saat yang lain, karena belum

diperoleh cara yang tepat untuk mengatasinya.

#dapun yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah9) Bagaimana pengakuan dan kedudukan hukum terhadap hak ulayat dan

masyarakat hukum adat dalam 5ukum "anah $asional +--P# di Indonesia:

' Bagaimana pengaruh keberadaan hak ulayat bagi masyarakat adat di

indonesia:

1.3 Tujuan) -ntuk mengetahui pengakuan dan kedudukan hukum terhadap hak ulayat dan

masyarakat hukum adat dalam 5ukum "anah $asional +--P# di Indonesia.

' Mengetahui pengaruh keberadaan hak ulayat bagi masyarakat adat di

indonesia.

BAB II

TINAUAN PU!TA"A

A. Pengert#an Hak Ula$at

Pengertian terhadap istilah hak ulayat ditegaskan oleh G. Kertasapoetra dan

kaan1kaan dalam bukunya 5ukum "anah, ;aminan --P# Bagi Keberhasilan

Pendayagunaan "anah +)<0, menyatakan baha9 =5ak ulayat merupakan hak

tertinggi atas tanah yang dimiliki oleh sesuatu persekutuan hukum +desa, suku untuk



menjamin ketertiban pemanfaatan&pendayagunaan tanah. 5ak ulayat adalah hak yang

dimiliki oleh suatu persekutuan hukum +desa, suku, dimana para arga masyarakat

+persekutuan hukum tersebut mempunyai hak untuk menguasai tanah, yang

pelaksanaannya diatur oleh ketua persekutuan +kepala suku&kepala desa yang

bersangkutan>.

5ak ulayat merupakan serangkaian eenang dan keajiban suatu

masyarakat hukum adat, yang berhubungan dengan tanah yang terletak dalam

lingkungan ilayahnya, yang sebagian telah diuraikan diatas merupakan pendukung

utama penghidupan dan kehidupan masyarakat yang bersangkutan sepanjang masa.

Keenangan dan keajiban tersebut masuk dalam bidang hukum perdata dan ada

yang masuk dalam bidang hukum publik. Keenangan dan keajiban dalam bidang

hukum perdata berhubungan dengan hak bersama kepunyaan atas tanah tersebut.

Sedangkan dalam hukum publik, berupa tugas keenangan untuk mengelola,

mengatur dan memimpin peruntukan, penguasaan, penggunaan, dan pemeliharaannya

ada pada Kepala #dat&"etua #dat.

Konsepsi hak ulayat menurut hukum adat terdapat nilai1nilai komunalistik1

religius magis yang memberi peluang penguasaan tanah secara indi3idual, serta hak1

hak yang bersifat pribadi, namun demikian hak ulayat bukan hak orang1seorang.

Sehingga dapat dikatakan hak ulayat bersifat komunalistik karena hak itu merupakan

hak bersama anggota masyarakat hukum adat atas tanah yang bersangkutan. Sifat

magis1religius menunjuk kepada hak ulayat tersebut merupakan tanah milik bersama,

yang diyakini sebagai sesuatu yang memiliki sifat gaib dan merupakan peninggalan

nenek moyang dan para leluhur pada kelompok masyarakat adat itu sebagai unsur

terpenting bagi kehidupan dan penghidupan mereka sepanjang masa dan sepanjang

kehidupan itu berlangsung.

B. !u%$ek Hak Ula$at

Menurut Boedi 5arsono +)( Subyek 5ak -layat adalah masyarakat hukum

adat yang mendiami suatu ilayah tertentu. Masyarakat hukum adat terbagi menjadi

dua, yaitu9). Masyarakat hukum adat teritorial, disebabkan para arganya bertempat

tinggal di tempat yang sama.'. Masyarakat hukum adat geneologik, disebabkan para arganya terikat oleh

pertalian darah.



&. '%$ek Hak Ula$at

Bushar Muhamad +)<?, mengemukakan obyek hak ulayat meliputi9

). "anah +daratan.

'. #ir +perairan seperti9 kali, danau, pantai, serta perairannya.

?. "umbuh1tumbuhan yang hidup secara liar./. Binatang liar yang hidup bebas didalam hutan.

*engan demikian hak ulayat menunjukan hubungan hukum antara masyarakat

hukum +subyek hukum dan tanah atau ilayah tertentu +obyek hukum.

D. "e(u(ukan Hak Ula$at Dalam Un(ang)un(ang P*k*k Agrar#a

Kedudukan hak ulayat dalam --P# ditentukan dalam Pasal ? yaitu8

*engan mengingat ketentuan dalam Pasal ) dan ' pelaksanaan hak ulayat dan hak1

hak yang serupa itu dari masyarakat1masyarakat hukum adat, sepanjang menurut

kenyataannya masih ada, harus sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kepentingan

nasional dan $egara, yang berdasarkan atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan undang1undang dan peraturan1peraturan lain yang lebih tinggi.

4ksistensi hak ulayat ini menunjukkan baha hak ulayat mendapat tempat

dan pengakuan dari $egara sepanjang menurut kenyataan masih ada. Pada aspek

pelaksanaannya, maka implementasinya tidak boleh bertentangan dengan

kepentingan nasional bangsa dan negara serta peraturan perundang1undangan lainnya

yang tingkatannya lebih tinggi. *alam hal ini kepentingan suatu masyarakat adat

harus tunduk pada kepentingan umum, bangsa dan negara yang lebih tinggi dan luas.

6leh sebab itu tidak dapat dibenarkan jika dalam suasana berbangsa dan bernegara

sekarang ini ada suatu masyarakat hukum adat yang masih mempertahankan isi

pelaksanaan hak ulayat secara mutlak.

E. Mas$arakat Hukum A(at

Istilah masyarakat hukum adat sebetulnya masih sering menjadi topik

perdebatan hingga kini. Sebahagian kalangan memandang masyarakat hukum adat

mengandung kerancuan antara>Masyarakat15ukum #dat> dengan>Masyarakat

5ukum1#dat>. Istilah Masyarakat15ukum #dat menekankan pada>Masyarakat

hukum>, dan istilah Masyarakat 5ukum1#dat menekankan pada 5ukum #dat.*ilain pihak ada juga yang berpendapat baha Masyarakat 5ukum #dat

hanya mereduksi masyarakat adat dalam dimensi hukum saja. Padahal masyarakat

adat juga bergantung pada dimensi lainnya, seperti dimensi sosial, politik, agama,

budaya, ekologi, dan ekonomi. Secara sederhana, tidak semua masyarakat adat

memiliki instrumen yang bisa dikualifikasikan sebagai hukum tetapi mereka tetap



memiliki hak1hak tradisional atau hak1hak adat yang didasarkan pada hubungan

kesejarahan dan norma1norma lokal yang luhur dari interaksi yang panjang. Sehingga

seharusnya konstitusi negara tidak membeda1bedakan antara Masyarakat #dat dengan

Masyarakat 5ukum #dat.Secara teoretis, pengertian Masyarakat 5ukum dan masyarakat 5ukum #dat

adalah berbeda. Kusumadi Pujoseojo +)@) mengartikan masyarakat hukum

sebagai suatu masyarakat yang menetapkan, terikat dan tunduk pada tata hukumnya

sendiri. Sedangkan Masyarakat 5ukum #dat adalah Masyarakat yang timbul secara

spontan di ilayah tertentu yang berdirinya tidak ditetapkan atau diperintahkan oleh

penguasa yang lebih tinggi atau penguasa lainnya, dengan atau solidaritas yang

sangat besar diantara para anggotanya, yang memandang bukan anggota masyarakat

sebagai orang luar dan menggunakan ilayahnya sebagai sumber kekayaan yang

hanya dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh anggotanya. Pemanfaatan oleh orang luar

harus dengan iAin dan pemberian imbalan tertentu berupa rekognisi dan lain1lain.

Masyarakat yang memperkembangkan ciri1ciri khas hukum adat +komunal, ikatan

batin yang kuat antar anggota baik yang dikarenakan faktor geneologis, teritorial dan

geneologis teritorial. itulah yang disebut masyarakat hukum adat.Menurut Maria S7 Sumardjono +'(()8 hal 0, beberapa ciri pokok

masyarakat hukum adat adalah mereka merupakan suatu kelompok manusia,

mempunyai kekayaan tersendiri terlepas dari kekayaan perorangan, mempunyai batas

ilayah tertentu, dan mempunyai keenangan tertentu.



BAB III

PEMBAHA!AN

3.1 Pengakuan (an ke(u(ukan Hukum terha(a+ Hak Ula$at (an Mas$arakat

Hukum A(at (alam Hukum Tanah Nas#*nal ,UUPA- (# In(*nes#a

Pengakuan eksistensi hak ulayat oleh Pasal ? --P# merupakan hal yang

ajar, karena hak ulayat beserta masyarakat hukum adat telah ada sebelum

terbentuknya negara !I. $amun berbagai kasus tentang tanah ulayat yang timbul

dalam skala regional maupun nasional, tidak pernah memperoleh penyelesaian secara

tuntas tanpa adanya kriteria obyektif yang diperlukan sebagai tolak ukur penentu

keberadaan hak ulayat dan implementasinya.Masyarakat 5ukum #dat mempunyai salah satu hak yang terpenting terkait

dengan ruang hidupnya yaitu >hak -layat> sebagaimana tercantum dalam Pasal ?

--P#8 *engan mengingat ketentuan dalam Pasal ) dan Pasal ? dinyatakan baha8

pelaksanaan hak ulayat dan hak1hak yang serupa itu dari masyarakat1masyarakat

hukum adat, sepanjang menurut kenyataannya masih ada, harus sedemikian rupa

hingga sesuai dengan kepentingan nasional dan negara, yang berdasarkan atas

persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan uu dan peraturan lain yang

lebih tinggi.

5ak ulayat sebagai istilah teknis yuridis adalah hak yang melekat sebagai

kompetensi khas pada masyarakat hukum adat, berupa eenang&kekuasaan

mengurus dan mengatur tanah seisinya, dengan daya laku ke dalam maupun ke luar.

*engan demikian, hak ulayat menunjukkan hubungan hukum antara masyarakat

hukum +subyek hak dan tanah&ilayah tertentu +obyek hak. 5ak ulayat tersebut

berisi eenang untuk9



). Mengatur dan menyelenggarakan penggunaan tanah +pemukiman, bercocok

tanam, dan lain1lain, persediaan +pembuatan pemukiman&persaahan baru

dan lain1lain, dan pemeliharaan tanah.

'. Mengatur dan menetukan hubungan hukum antara orang dengan tanah+memberikan hak tertentu pada subyek tertentu.

?. Mengatur dan menetapkan hubungan hukum antara orang1orang dan

perbuatan1perbuatan hukum yang berkenaan dengan tanah +jual1beli, arisan

dan lain1lain.

Isi eenang hak ulayat tersebut menyatakan, baha hubungan antara

masyarakat hukum adat dengan tanah&ilayahnya adalah hubungan menguasai, bukan

hubungan milik sebagaimana halnya dalam konsep hubungan antara negara dengan

tanah menurut Pasal ?? ayat +? --* )/0.*engan demikian --P# memberikan pengakuan bersyarat terhadap hak

ulayat yaitu9 +ertama, syarat eksistensinya +keberadaannya yakni tanah hak ulayat

diakui sepanjang menurut kenyataannya masih ada. #rtinya baha di daerah yang

semula ada tanah hak ulayat, namun dalam perkembangan selanjutnya, hak milik

perorangan menjadi kuat, sehingga menyebabkan hilangnya tanah hak ulayat, maka

tanah hak ulayat tidak akan dihidupkan kembali. *emikian pula di daerah1daerah

yang tidak pernah ada tanah hak ulayat, tidak akan dilahirkan tanah hak ulayat yang

baru. "e(ua syarat pelaksanaannya yaitu sesuai dengan kepentingan nasional dan

negara yang berdasar atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan

undang1undang dan peraturan lainnya yang lebih tinggi.*i samping itu --P# tidak memberikan kriteria mengenai eksistensi hak

ulayat itu. $amun, dengan mengacu pada pengertian1pengertian fundamental tersebut

di atas, dapat dikatakan baha kriteria penentu masih ada atau tidaknya hak ulayat

harus dilihat pada tiga hal yakni9

). #danya masyarakat hukum adat yang memenuhi ciri1ciri tertentu sebagai

subyek hak ulayat.'. #danya tanah&ilayah dengan batas1batas tertentu, sebagai lebensraum yang

merupakan obyek hak ulayat.?. #danya keenangan masyarakat hukum adat untuk melakukan tindakan1

tindakan tertentu.*ipenuhinya ketiga persyaratan tersebut secara kumulatif, kiranya cukup

obyektif sebagai kriteria penentu masih ada atau tidaknya hak ulayat, sehingga



misalnya, alaupun ada masyarakat hukum dan ada tanah atau ilayahnya, namun

apabila masyarakat hukum tersebut sudah tidak mempunyai keenangan untuk

melakukan tiga tindakan tersebut, maka hak ulayat dapat dikatakan sudah tidak ada

lagi. Pemenuhan kriteria tersebut sesuai dengan rasa keadilan berdasarkan dua hal. *i

satu pihak, bila hak ulayat memang sudah menipis atau sudah tidak ada lagi

hendaknya hal ini menjadi kesadaran bersama, baha sebetulnya secara sosiologis

masyarakat hukum adat telah ditingkatkan menjadi bangsa Indonesia. *i pihak lain,

bila memang hak ulayat dinilai masih ada maka harus diberikan pengakuan atas hak

tersebut di samping pembebanan keajibannya oleh negara.

*imensi nasional penghormatan dan perlindungan terhadap masyarakat

hukum adat dan hak1haknya terutama dalam Pasal ? --P#, Pasal )< --* )/0 hasil

amandemen. *alam pembangunan sekarang ini sangat dibutuhkan partisipasi

masyarakat hukum adat, yaitu sebagai hal turut berperan serta masyarakat dalam

suatu kegiatan pembangunan. Pengaturan partisipasi masyarakat adat diatur dalam

Kon3ensi IC6 $o. ) "ahun )< tentang Masyarakat pribumi dan masyarakat adat

di $egara merdeka. Pasal )0 ayat +) baha hak masyarakat adat untuk berpartisipasi

dalam penggunaan, pengelolaan, dan konser3asi sumber daya alam ditanah mereka.

Pasal )0 ayat +' mengkonsultasikan dengan masyarakat adat sebelum suatu $egara

dapat melaksanakan atau mengiAinkan program1program yang berkaitan dengan

tanah masyarakat adat.

5ak1hak khusus atas tanah yang dimiliki oleh masyarakat adat adalah9

a. Berpartisipasi dalam penggunaannya. Partisipasi ini dalam arti masyarakat

adat mempunyai hak untuk menggunakan, mengambil hasil atau untuk

dimanfaatkan bagi keperluan lainnya, arti partisipasi adalah masyarakat adat

ikut serta ketika pemerintah atau pihak sasta menggunakan atau

memanfaatkan sumber daya alam untuk kepentingan komersial sehingga

masyarakat adat juga ikut mendapat keuntungan dari kegiatan tersebut. b. 5ak masyarakat adat dalam manajemen sumber daya alam.

c. 5ak masyarakat adat untuk pelestarian sumber daya alam.--P# sengaja tidak mengadakan pengaturan dalam bentuk peraturan

perundangan mengenai hak ulayat, dan membiarkan pengaturannya tetap berlangsung

menurut hukum adat setempat. Mengatur hak ulayat menurut para perancang dan

pembentuk --P# akan berakibat menghambat perkembangan alamiah hak ulayat,



yang pada kenyataannya memang cenderung melemah. Kecenderungan tersebut

dipercepat dengan semakin bertambah kuatnya hak1hak indi3idu, melalui

pengaturannya dalam bentuk hukum yang tertulis dan penyelenggaraan

pendaftarannya yang menghasilkan surat1surat tanda pembuktian haknya.

Melemahnya atau bahkan menghilangnya hak ulayat, diusahakan penampungannya

dalam rangka pelaksanaan hak menguasai dari $egara, yang mencakup dan

menggantikan peranan kepala adat dan para tetua adat masyarakat hukum adat yang

bersangkutan dalam hubungannya dengan tanah1tanah yang sudah dihaki secara

indi3idual oleh para arga masyarakat hukum adat yang bersangkutan, seperti halnya

tanah1tanah di daerah1daerah lain +Boedi 5arsono, '((08 )?.Masyarakat yang selama ini menguasai tanah atas dasar hukum adat merasa

baha tanah yang dikuasai tersebut secara ulayat harus didaftar padahal hak ulayat

pun tidak akan didaftar. --P# tidak memerintahkan pendaftarannya, dalam PP $o.

'/ tahun )@ hak ulayat secara sadar tidak dimasukkan dalam golongan obyek

pendaftaran tanah.

3.2Pengaruh ke%era(aan Hak Ula$at %ag# Mas$arakat A(at (# #n(*nes#a

5ak ulayat memiliki pengaruh penting bagi kehidupan masyarakat adat di

Indonesia. Meskipun hak yang diberikan tidak seutuhnya, namun setidaknya dapat

memudahkan masyarakat adat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yang masih

sangat tergantung pada cara1cara tradisional. 5al ini disebabkan karena masyarakat

adat memiliki ketentuan D ketentuan sendiri dalam cara hidup mereka yang sangat

mengikat anggotanya. Mayoritas masyarakat adat di Indonesia tidak mau mengikuti

perkembangan lingkungan global, dan hanya ingin menjalankan kearifan mereka

yang terdapat dalam hukum adat.

5al itu menimbulkan dua akibat yang saling berbeda satu sama lain.

Kepatuhan terhadap hukum adat yang dianut mereka dapat menjaga kelestarian

lingkungan alami dan eksistensi kebudayaan, namun di sisi lain hal tersebut membuat

mereka tidak dapat beradaptasi dengan dunia luar, sehingga tidak mampu

berkembang baik dalam perkembangan ilmu maupun perekonomian. #danya hak

ulayat membuat mereka tidak harus bersaing dengan orang1orang modern untuk dapat

memenuhi kebutuhan sehari1hari mereka, sehingga pengakuan hak ulayat harus tetap

dijaga oleh pemerintah Indonesia agar masyarakat adat beserta kearifan dan



kebudayaannya dapat terus lestari. Meski demikian hak ulayat yang dimiliki harus

tetap diaasi oleh pemerintah agar dapat tetap hidup.

Pemerintah telah membuat peraturan yang membatasi hak ulayat masyarakat

adat. Meski sudah diakui dan dihormati keberadaannya secara deklaratif, masyarakat

hukum adat beserta hak ulayatnya tidak seutuhnya mendapat kebebasan. Pasal )<B

ayat ' mencantumkan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi suatu masyarakat

untuk dapat dikategorikan sebagai masyarakat hukum adat beserta hak ulayat yang

dapat dinikmatinya secara aman. Persyaratan1persyaratan itu secara kumulatif adalah9

a. Sepanjang masih hidup.

b. Sesuai dengan perkembangan masyarakat.

c. Sesuai dengan prinsip $K!I.d. *iatur dalam -ndang1undang.

Meskipun peraturan1peraturan yang dibuat oleh pemerintah memiliki tujuan

yang baik, namun masih memiliki beberapa persoalan, sehingga harus terus dilakukan

e3aluasi terhadap segala kebijakan yang dilakukan. Pengaturan tentang masyarakat

adat dan hak ulayatnya selama ini masih bersifat tidak jelas dan tidak tegas +!osalina

'()(. "idak jelas karena belum ada aturan yang konkret tentang apa saja hak1hak

yang terkait dengan keberadaan masyarakat yang dapat dinikmatinya dan dikatakan

tidak tegas karena belum ada mekanisme penegakan yang dapat ditempuh dalam

pemenuhan hak masyarakat adat, yang dapat dituntut dimuka pengadilan +;usticiable

+!osalina '()(. 5al ini harus segera die3aluasi agar kebijakan yang dibuat tidak

mengganggu keseimbangan kehidupan masyarakat adat.

BAB I/

PENUTUP

0.1 !#m+ulan

*apat disimpulkan dari pembahasan diatas baha --P# memberikan

pengakuan bersyarat terhadap hak ulayat yaitu9 +ertama, syarat eksistensinya



+keberadaannya yakni tanah hak ulayat diakui sepanjang menurut kenyataannya

masih ada. #rtinya baha di daerah yang semula ada tanah hak ulayat, namun dalam

perkembangan selanjutnya, hak milik perorangan menjadi kuat, sehingga

menyebabkan hilangnya tanah hak ulayat, maka tanah hak ulayat tidak akan

dihidupkan kembali. *emikian pula di daerah1daerah yang tidak pernah ada tanah

hak ulayat, tidak akan dilahirkan tanah hak ulayat yang baru. "e(ua syarat

pelaksanaannya yaitu sesuai dengan kepentingan nasional dan negara yang berdasar

atas persatuan bangsa serta tidak boleh bertentangan dengan undang1undang dan

peraturan lainnya yang lebih tinggi.

5ak ulayat memiliki pengaruh penting bagi kehidupan masyarakat adat di

Indonesia. Meskipun hak yang diberikan tidak seutuhnya, namun setidaknya dapat

memudahkan masyarakat adat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, yang masih

sangat tergantung pada cara1cara tradisional

0.2 !aran

*alam pembangunan sekarang ini sangat dibutuhkan partisipasi masyarakat

hukum adat, yaitu sebagai hal turut berperan serta masyarakat dalam suatu kegiatan

pembangunan. Selain itu, harus ada kebijakan pemerintah yang tetap mengenai hak

ulayat tersebut.

DATAR PU!TA"A

!osmidah. '()0. Pengakuan 5ukum terhadap 5ak -layat Masyarakat 5ukum adat

dan 5ambatan Implementasinya.

http9&&donload.portalgaruda.org&article.php:articleE))<F3alE<@?.

diakses tanggal ) februari '()0H.

G.Kertasapoetra, !.G Kartasapoetra, #G.Kartasapoetra, #. Setiady, Hukum Tanah,

Jaminan Undang- Undang Pokok Agraria Bagi Keberhasilan

Pendayagunaan Tanah, +;akarta9 Bina aksara, )<0, hal. <<

Boedi 5arsono, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan Undang-Undang

Pokok Agraria Isi dan Pelaksanaannya, +;akarta9 *jambatan, '((0, hal

)(

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=11866&val=873

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=11866&val=873



Bushar Muhammad, Pokok-Pokok Hukum Adat , +;akarta9 Pradnya Paramita, )<?,

hal )(

Maria S.7. Sumardjono, Kebijakan Pertanahan antara egulasi ! Im"lementasi,

Penerbit Buku Kompas, ;akarta, ;uni '((), hal. 0Boedi 5arsono , Hukum Agraria Indonesia, Him"unan Peraturan-Peraturan Hukum

Tanah, +;akarta9 *jambatan, '((/, hal. 0@!osalina. '()(. 4ksistensi 5ak -layat di Indonesia. Jurnal Sasi# ol. ) $o. ? hal /.

tugas lahan Hak ulayat.doc

Documents

Transcript of tugas lahan Hak ulayat.doc