TUGAS KONSELING
-
Upload
monica-aprilia -
Category
Documents
-
view
30 -
download
2
description
Transcript of TUGAS KONSELING
TUGAS KONSELING
Laporan PKPA RS. Telogorejo Semarang
Periode 1 Februari 2008 31 Maret 2008
Lampiran 20
Tugas KonselingI. RESEP
II. ALASAN PEMILIHAN RESEPAlasan pemilihan resep tersebut karena pasien kolestrolnya tinggi. Kolestrol adalah zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak. Hiperlipidemia adalah tingginya kadar lemak (kolestrol, trigleserida maupun keduanya). Lemak (lipid) adalah zat yang banyak mengandung energi yang berfungsi sebagai sumber energi utama untuk proses metabolisme tubuh. Dalam keadaan normal, hati melepaskan kolestrol kedalam darah sesuai kebutuhan, tetapi bila banyak banyak kolestrol/lemak hewani, maka kadar kolestrol darah akan meningkat (OOP, hal 536). Maka sebaiknya diberikan konseling supaya kadar kolestrol tidak meningkat. Selain itu pasien kadar asam uratnya tinggi. Pirai (Gout) adalah nama kelompok gangguan pada metabolisme purin dan asam urat, dimana kadarnya berlebihan dalam plasma, sehingga menimbulkan endapan kristal natrium urat pada sendi dan cairan synovialnya. Serangan pirai akut dapat menimbulkan rasa nyeri akut, karena adanya endapan asam urat (OOP, hal 181). Oleh karena itu perlu dilakukan konseling mengenai kadar asam urat.
III. a. Nama obat : TrolipIsi : FenofibrateIndikasi : Hiperkolestrolemia (tipe IIa), hipertrigliseridemia endogenous (tipe IV) dan hipertrigliseridemia endogenous (tipe IV) dan hiperlipidemia gabungan (tipe IIb dan II)
Dosis : Dewasa awal 10 mg 3X/hari dosis tunggal. Pemeliharaan 100 mg/hariKontra indikasi : Gangguan hati dan ginjal berat, hamil dan laktasi
Efek samping : Jarang, gangguan GI, sakit kepala, kram otot, peningkatan sementara enzim transaminase dan kadar fosfokinase keratin, raum, fatigue dan vertigo
Bentuk sediaan : Kapsul
Peringatan : -
MIMS hal 254b. Nama Obat : SimvastatinIsi : Simvastatin
Indikasi: hiperkolestrolamin primer (hiperlipidemia tipe IIa) pada pasien yang tidak cukup memberikan respon terhadap diet dan tindakan-tindakan lain yang sesuai, tidak mengurangi insiden kejadian koroner klinis dan memperlambat progresi aetoro sclerosis koroner pada pasien dengan penyakit jantung koroner dan kadar kolestrol 5,5 mol/L atau lebih.
Dosis : Hiperkolestrolemia, 10 mg sehari malam hari, disesuaikan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu, kisaran lazim 10-40 mg sekali sehari malam hari. Penyakit jantung koroner, awalnya 20 mg sekali sehari malam hari.Kontra indikasi : Pasien dengan penyakit hati yang aktif dan pada kehamilan dan menyusui.
Efek samping : Miositis yang reversible merupakan efek samping yang jarang tapi bermakna. Statin menyebabkan sakit kepala, perubahaan nilai fungsi ginjal dan efek saluran cerna (nyeri lambung, mual, muntah ).
Bentuk sediaan : Tablet
Peringatan : Statin harus digunakan hati-hati pada pasien dengan riwayat penyakit hati/minum banyak alkohol. Fungsi hati harus diukur sebelum dan sesudah pengobatan. Obat harus dihentikan bila kadar transaminase serum meningkat hingga dan bertahan pada 3X batas atas nilai normalnya. Pasien harus dinasehati untuk melaporkan nyeri otot.
IONI hal 264 c. Nama obat : Allopurinol Isi : Allopurinol
Indikasi : Profilaksis gout dan batu asam urat dan kalsium oksalat di ginjalDosis : Dosis awal 100 mg sebagai dosis tunggal, setelah makan, secara bertahap dinaikkan selama 1-3 minggu sesuai dengan konsentrasi asam urat dalam plasma atau di urin, sampai sekitar 300 mg sehari. Dosis pemeliharaan 200-600 mg, jarang 900 mg sehari, dibagi ke dalam dosis yang tidak lebih dari 300 mg.Kontra indikasi : Bukan pengobatan untuk gout akut tetapi teruskan jika terjadi serangan ketika sesudah memakai Allopurinol, atasi serangan secara khusus.Efek samping : Ruam, gangguan saluran cerna, sakit kepala, vertigo, mengantuk, gangguan pengecapan, hipertensi, deposit, xantin diotot tanpa gejala, alopesia, hepatotoksisitas para etasia dan neuropati
Bentuk sediaan : Kapsul 100 mg, Tablet 100 mg
Peringatan : Berikan kolkhisin profilaktik atau AINS (bukan asetosal/salisilat) hingga setidaknya 1 bulan setelah hiperurisemia dikoreksi, pastikan asupan cairan yang memakai (2liter sehari), gagal hati dan ginjal. Dalam kondisi neoplastik, pengobatan dengan Allopurinol (bila perlu) harus dimulai sebelum pemberian obat sitotoksik.IONI hal 370
d. Nama Obat : Ascardia
Isi : Asetilsalicylic acid
Indikasi : Mengurangi resiko kematian dan atau serangan infark miokard pada penderita dengan riwayat infark atau TIA yamg berulang/pada pasien dengan riwayat stroke dan resiko iskhemia otak sementara dimana terjadi hiperaktifitas dari trombosit/aktivitasnya merupakan faktor penentu terbentuknya trombo-emboli.Dosis : Dosis lazim 80-160 mg/hari infark miokard s/d 300mg/hari. TIA s/d 1000 mg/hari
Kontra indikasi : Tukak peptik, gangguan perdarahan, hipersensitivitas
Efek samping: Iritasi GI, hipoprotrombinemia dan reaksi hipersensitifitas
Bentuk sediaan : Tablet salut enterik 80 mg
Peringatan : Gangguan fungsi hati, hamil, laktasi
MIMS hal 63IV. PERMASALAHAN Umur dan alamat pasien tidak ada
Efek samping dari asam asetil salisilat adalah iritasi GI maka sebaiknya diberikan setelah makan
V. SARAN/INFORMASI KE PASIENINFORMASI KE PASIEN:
Allopurinol diberikan setelah makan 2 tablet pagi
Simvastatin diberikan pada malam haari
Membatasi asupan kolestrol/diet kalori/batasi asupan lemak
Olahraga secara teratur dan jalani hidup sehat
Konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan
Hindari stress
Ascardia diberikan setelah makan karena dapat mengiritasi lambung Hindari makanan berkadar gula tinggi
SARAN:
Lakukan monitoring kadar kolestrol total (normal 200-225 mg % )
Monitoring trigleserida (puasa) ( normal 200-240 mg/% ) Monitoring LDL (normal 30-160 mg%)
Monitoring HDL (puasa) (normal 35-60 mg%)
Monitoring kadar asam urat (normal 3,5-8 mg.dl)
Monitoring fungsi hati dan ginjal
Monitoring frekuensi mual muntah karena efek samping dari Ascardia adalah iritasi GI
Program Pendidikan Profesi Apoteker STIFAR
Angkatan VI Tahun 2007/2008