TUGAS KEWARGANEGARAAN NDK

5
TUGAS KEWARGANEGARAAN TEMA : KORUPSI MOHAMAD NAUFAL Y DK 110201165 KELAS B KELOMPOK B 13

description

KWN

Transcript of TUGAS KEWARGANEGARAAN NDK

Page 1: TUGAS KEWARGANEGARAAN NDK

TUGAS KEWARGANEGARAAN

TEMA : KORUPSI

MOHAMAD NAUFAL Y DK110201165KELAS B

KELOMPOK B 13

Page 2: TUGAS KEWARGANEGARAAN NDK

Korupsi, satu kata ini sudah tidak asing lagi bagi bangsa ini, tidak hanya bangsa Indonesia, tapi hampir seluruh dunia. Kita mendengarnya dari berbagai versi, mulai dari versi prihatin kepada bangsa sendiri, versi prihatin dengan bangsa lain, dan versi bahagia, karena menjadi bangsa dari negara yang telah terbebas dari praktek-praktek pebuatan tidak berperikemanusiaan ini. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah ada di versi mana bangsa Indonesia? Tentu saja kita semua mampu menjawabnya bila dikaitkan dengan kondisi bangsa Indonesia yang sekarang.

Praktek korupsi yang terjadi di Indonesia sendiri pada dulunya sering berdampingan dengan 2 perbuatan lain, yang sama-sama merugikan bagi bangsa Indonesia yaitu kolusi dan nepotisme, karena itu sering disebut KKN (Korupsi, kolusi, dan nepotisme). Bila kita lihat dari definisinya itu sendiri, Korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok) adalah suatu tindakan pejabat publik, baik politisi maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang telah dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Sedangkan Kolusi merupakan sikap dan perbuatan tidak jujur dengan membuat kesepakatan secara tersembunyi dalam melakukan kesepakatan perjanjian yang diwarnai dengan pemberian uang atau fasilitas tertentu sebagai pelicin agar segala urusannya menjadi lancar. Di Indonesia, kolusi paling sering terjadi dalam proyek pengadaan barang dan jasa tertentu (umumnya dilakukan pemerintah). Sementara Nepotisme berarti lebih memilih saudara atau teman akrab berdasarkan hubungannya bukan berdasarkan kemampuannya. Maka dari itu banyak terjadi suatu “dinasti” dalam kepemerintahan yang sekarang.

Di Indonesia, korupsi sangat erat hubungannya dengan kepemerintahan, kenapa begitu? Padahal tidak hanya pemerintah yang dapat melakukannya. Itu semua adalah karena cecrminan semua bangsa, teladan bangsa, adalah pemerintahan atau yang mengatur negara itu sendiri. Jadi wajar saja kalo setiap hal yang dilakukan pemerintah jadi sorotan khusus tersendiri bagi kita, warga negara Indonesia. Perbuatan ini banyak penyebabnya, tapi kebanyakan adalah sifat ketamakan, dan solidaritas yang hanya menguntungkan keloppok-kelompok tertentu yang harusnya tidak semestinya dilakukan di negara ini. Demi memuaskan hasrat sendiri, banyak pejabat-pejabat yang menyalahgunakan uang rakyat untuk keuntungan dan kepentingan mereka sendiri. Kalo kita bertanya siapa yang salah, ini memang sudah mendarah daging disini(Indonesia) dimana bila dilihat dari sejarah Indonesia, tindakan KKN ini sudah terjadi sejak zaman penjajahan Belanda. Mungkin awalnya kita akan sangat menghindarinya, tapi jarang sekali kita melihat orang yang mampu menghindari dan tidak melakukan kkn. Padahal KKN ini merupakan perbuatan yang jelas sangat merugikan negeri ini. Uang rakyat yang tidak tersalurkan dengan baik membuat pembangunan dan penyejahteraan bangsa indonesia tersendat-sendat, bahkan tidak tepat sasaran. Banyak pejabat daerah yang berpenghasilan tidak wajar, bahkan pegawai negeri yang harusnya mampu melayani masyarakat dengan baik ikut terjerat tindakan KKN ini. Semua baru sadar ketika mereka salah saat tim dari KPK datang dan menangkap para pelaku kejahatan ini. Ini terjadi karena memang korupsi adalah kejahatan yang sifatnya bisa dilakukan secara perlahan dan tidak memancing perhatian orang. Salah satu contoh kasus KKN ini ialah kasus korupsi

Page 3: TUGAS KEWARGANEGARAAN NDK

yang terjadi di Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Hulu mengenai penyelewengan dana sertifikasi guru.

Kadang kita melihat pejabat-pejabat tinggi saat didakwa tersangka, bahkan saat sudah tertangkap pun hampir seluruh pejabat yang tersandung kasus tersebut masih mengeluarkan senyum, bahkan berspekulasi kalo yang dituduhkan pihak kpk pada dirinya itu salah, merekapun kadang membuat kita semua percaya akan jaminan yang dia katakan. Tetapi tidak lama kemudian, mereka sudah positif tersangka. Itupun belum cukup, beruntunglah kita jika memang para pelaku korupsi tersebut tertangkap. Ada beberapa pelaku korupsi yang melakukan korupsi pada proses pengusutan kasusnya. Bahkan sampai berani melakukan suap ke Mahkamah Konstitusi, dimana kedudukannya yang berada satu tingkat di atas presiden. Semua ini membuktikan, bahwa hukum yang jadi landasan negara inipun lemah, jika begini terus, mau dikemanakan bangsa ini?

Menurut saya, memberantas korupsi itu, harus benar-benar diubah total kembali prosesnya, walaupun sedikit, tetapi komponen-komponen yang ada untuk memberantas korupsi ini harus dicari secara perlahan namun tepat. Bukannya tidak ada, tapi pasti masih ada pejabat-pejabat negara yang mememegang teguh prinsip untuk tidak melakukan korupsi. Orang-orang inilah yang harus jadi poros utama dalam pemberantasan korupsi. Setelah itu, pejabat-pejabat ini jadi wakil kpk di pemerintahan, lalu dibagi perbidang untuk mengawasi perjalanan dana pembangunan negara. Yang harus juga jadi titik berat adalah hukuman. Untuk kasus macam korupsi, hukuman penjara dan dendapun tidak menjadi efektif. Denda yang diperuntukkan untuk meringankan hukuman tersangka justru jadi sasaran empuk penyuapan. Maka dari itu seharusnya pelaku korupsi, dikurung sesuai dengan pasalnya, dan tidak diizinkan mengganti masa tahanan dengan denda. Akan tetapi, mungkin yang menjadi masalahnya ialah KUHP yang berlaku di Indonesia bisa dibilang sangat tidak update untuk sekarang ini, maklum saja KUHP nya pun turunan dari hukum yang diberlakukan oleh Belanda, bahkan Belanda sendiri pun selalu meng-update kitab hukumnya sesuai dengan kondisi yang sekarang. Ini harus tegas, kita tidak mungkin meniru negara-negara yang bahkan menjadikan hukuman mati, untuk pelaku korupsi, kita harus sadar bahwa kita ini adalah bangsa dari negara hukum, yang masih emmegang adat ketimuran, dan merupakan negara yang diisi beragam suku bangsa, yang jelas masih seragam. Maka dengan hal ini diharapakan korupsi di Indonesia bisa diatasi.

Sebagai bangsa dan warga negara yang baik, kita bukannya tidak bisa andil dalam program ini, kita bisa menjadi agen-agen pereventif dari praktek korupsi di pemerintahan, kita bisa mencegah hal-hal kecil, yang terjadi di lingkungan kita. Membiasakan diri bersifat jujur, bertanggung jawab, memperkuat iman, dan tidak mementingkan kepentingan sendiri, adalah sifat awal dari orang yang akan jauh dari praktek jahat ini.

Saya sendiri memiliki harapan semoga orang-orang jujur yang nantinya akan memerangi korupsi makin bertambah, dan kesadaran masyarakat untuk mncegah, juga makin besar dan dapat menyelesaikan kasus KKN ini dengan tegas, adil, dan bijaksana. Karena dengan seiring berkurangnya korupsi yang terjadi di Indonesia, maka menurut saya Insya

Page 4: TUGAS KEWARGANEGARAAN NDK

Allah, Indonesia mampu mensejahterakan rakyatnya dengan lebih baik lagi sehingga bisa maju dari negara yang lain dan bisa saja menjadi salah satu pemimpin di dunia ini. Amin!