tugas Keterampilan S

5
Pengertian Konseling Pastoral Dr. J.LCh. Abineno dalam bukunya Pedoman Praktis untuk Pelayanan Pastoral mengatakan ungkapan “Konseling Pastoral” dikenal oleh gereja-gereja di Indonesia sesudah perang dunia kedua. Awalnya metode atau cara kerja konseling pastoral timbul dari konseling umum dan konseling umum ini dari pekerjaan sosial ketika perang dunia kedua berlangsung 1 [8] Mengenai Konseling Pastoral Pdt. Yakub Susabda dalam buku Pastoral Konseling mendefinisikan Pastoral Konseling sebagai berikut “Pastoral Konseling adalah hubungan timbal balik (interpersonal reathionship) antara hamba Tuhan (pendeta, penginjil, dsb) sebagai konselor dengan konselinya (klien, orang yang minta bimbingan), dalam mana konselor mencoba membimbing konselinya ke dalam suasana percakapan konseling yang ideal (conducive atmosphere) yang memungkinkan konseli itu betul-betul mengenal dan mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya sendiri, persoalannya, kondisi hidupnya, dimana ia berada, dsb; sehingga ia mampu melihat tujuan hidupnya dalam relasi dan tanggung jawabnya pada Tuhan dan mencoba mencapai itu dengan takaran, kekuatan dan kemampuan seperti yang sudah diberikan Tuhan kepadanya” 2 [ TUJUAN BIMBINGAN Tujuan bimbingan adalah memberikan pelayanan bimbingan kepada siswa “dalam rangka upaya agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan”. (Prayitno 1997:23). 1 2

description

Luar Biasa Pokoknya

Transcript of tugas Keterampilan S

Page 1: tugas Keterampilan S

Pengertian Konseling Pastoral

Dr. J.LCh. Abineno dalam bukunya Pedoman Praktis untuk Pelayanan Pastoral mengatakan

ungkapan “Konseling Pastoral” dikenal oleh gereja-gereja di Indonesia sesudah perang dunia

kedua. Awalnya metode atau cara kerja konseling pastoral timbul dari konseling umum dan

konseling umum ini dari pekerjaan sosial ketika perang dunia kedua berlangsung1[8]

Mengenai Konseling Pastoral Pdt. Yakub Susabda dalam buku Pastoral Konseling

mendefinisikan Pastoral Konseling sebagai berikut

“Pastoral Konseling adalah hubungan timbal balik (interpersonal reathionship) antara hamba

Tuhan (pendeta, penginjil, dsb) sebagai konselor dengan konselinya (klien, orang yang minta

bimbingan), dalam mana konselor mencoba membimbing konselinya ke dalam suasana

percakapan konseling yang ideal (conducive atmosphere) yang memungkinkan konseli itu

betul-betul mengenal dan mengerti apa yang sedang terjadi pada dirinya sendiri,

persoalannya, kondisi hidupnya, dimana ia berada, dsb; sehingga ia mampu melihat tujuan

hidupnya dalam relasi dan tanggung jawabnya pada Tuhan dan mencoba mencapai itu

dengan takaran, kekuatan dan kemampuan seperti yang sudah diberikan Tuhan kepadanya”2[

TUJUAN BIMBINGANTujuan bimbingan adalah memberikan pelayanan bimbingan kepada siswa “dalam rangka upaya agar siswa dapat menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan”. (Prayitno 1997:23).Bimbingan dalam rangka menemukan pribadi,di maksudkan agar peserta didik mengenal kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri serta menerimanya secara positif dan dinamis sebagai modal pengembangan diri lebih lanjut , sebagai manusia yang normal di dalam setiap diri individu selain memiliki hal hal yang positif tentu ada yang negatif.

2. Konselor atau pembimbing adalah seorang yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling/penyuluhan. Berlatar belakang pendidikan minimal sarjana strata 1 (S1) dari jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan (PPB), Bimbingan Konseling (BK), atau Bimbingan Penyuluhan (BP). Mempunyai organisasi profesi bernama Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN). Melalui proses sertifikasi, asosiasi ini memberikan lisensi bagi para konselor tertentu sebagai tanda bahwa yang bersangkutan berwenang menyelenggarakan konseling dan pelatihan bagi masyarakat umum secara resmi. Konselor bergerak terutama dalam konseling di bidang pendidikan, tapi juga merambah pada bidang industri dan organisasi, penanganan korban bencana, dan konseling secara umum di masyarakat. Khusus bagi konselor pendidikan yang bertugas dan bertanggungjawab memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada peserta didik di satuan pendidikan (sering disebut Guru BP/BK atau Guru Pembimbing), ia tidak diwajibkan mempunyai sertifikat terlebih dulu.

12

Page 2: tugas Keterampilan S

Tanggung Jawab dan Kualifikasi Konselor Tanggung jawab konselor adalah untuk menstimulasi diskusi dan sesekali menyimpulkan apa yang telah dibicarakan dan memberikan  pengarahan supaya pembicaraan tidak melangkah terlalu jauh dari topik. Kualifikasi pembimbing atau konselor hendaknya : 1. Memiliki nilai, sikap, keterampilan, pengetahuan, dan wawasan dalam  bidang profesi bimbingan dan konseling, yang harus dimiliki konselor, yaitu: a. Konselor wajib terus menerus berusaha mengembangkan dan menguasai dirinya;  b. Konselor wajib memperlihatkan sifat-sifat sederhana, rendah hati, sabar, menepati janji, dapat dipercaya, jujur, tertib, dan hormat; c. Konselor wajib memiliki rasa tanggung jawab terhadap saran ataupun peringatan yang diberikan kepadanya, khususnya dari rekan seprofesi yang berhubungan dengan pelaksanaan ketentuan tingkah laku professional d. Konselor wajib mengusahakan mutu kerja yang tinggi dan tidak mengutamakan kepentingan pribadi termasuk materiil, financial, dan popularitas. e. Konselor wajib terampil dalam menggunkan teknik dan prosedur khusus dengan wawasan luas dan kaidah-kaidah ilmiah. 2. Memperoleh pengakuan atas kemampuan dan kewenangan sebagai konselor, adalah: a. Pengakuan keahlian;  b. Kewenangan oleh organisasi profei atas dasar wewenang yang diberikan kepadany

3.1.Bimbingan Belajar

Bimbingan belajar diarahkan kepada upaya membantu peserta didik dalam

mempelajari konsep dan keterampilan yang terkait dengan program kurikuler sekolah

2. Bimbingan Pribadi

Bimbingan pribadi lebih terfokus pada upaya membantu peserta didik untuk

mengembangkan aspek-aspek kepribadian yang menyangkut pemahaman diri dan

lingkungan, kemampuan memecahkan masalah, konsep diri, kehidupan emosi, dan

identitas diri.

a. Bersikap Peduli

b. Bersikap Konsisten

c. Mengembangkan Lingkungan yang Stabil

d. Bersikap Permisif

Page 3: tugas Keterampilan S

3. Bimbingan Sosial

Bimbingan sosial diarahkan kepada upaya membantu peserta didik

mengembangkan keterampilan sosial atau keterampilan berinteraksi di dalam

kelompok.

4. KONSELING PASTORAL PENDETA SEBAGAI BENTUK PELAYANAN GEREJA

1.Metode Bimbingan IndividualMelalui metode ini upaya pemberian bantuan diberiakan secara individual dan langsung bertatap muka (berkomunikasi) antara pembimbing ( konselor ) dengan siswa (klien).

2. Metode Bimbingan Kelompok Cara ini dilakukan untuk membantu siswa (klien) memecahkan masalah melalui kegiatan  kelompok. Masalah yang dipecahkan bersifat kelompok, yaitu yang disarankan bersama oleh kelompok (beberapa orang siswa) atau bersifat individual atau perorangan, yaitu masalah yang disarankan oleh individu (seorang siswa) sebagai anggota kelompok.Beberapa jenis metode bimbingan kelompok adalah:

1. Program Home Room2. Karyawisata3. Diskusi kelompok4. Kegiatan Kelompok5. Organisasi Siswa6. Sosiodrama7. Psikodrama8. Pengajaran Remedial