tugas-kesehatan-lingkungan2

14
Mata Kuliah : Kesehatan Lingkungan Semester/Kelas : III (tiga) / A Dosen : Agust A. Laya, SKM, M.Kes BINATANG PENGERAT O L E H Sartika Basri 0901067 Indrawaty Ali Hiliwilo 0901055 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

description

makalah nyamuk

Transcript of tugas-kesehatan-lingkungan2

Page 1: tugas-kesehatan-lingkungan2

Mata Kuliah : Kesehatan Lingkungan

Semester/Kelas : III (tiga) / A

Dosen : Agust A. Laya, SKM, M.Kes

BINATANG PENGERAT

O

L

E

H

Sartika Basri 0901067

Indrawaty Ali Hiliwilo 0901055

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH MANADO

2010

Page 2: tugas-kesehatan-lingkungan2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan nikmat kesehatan yang diberikan

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Mata Kuliah Kesehatan Lingkungan yang

diberikan oleh Bapak Dosen Agust Arthur Laya, SKM,M.Kes mengenai Binatang Pengerat. Tak

lupa juga shalawat dan salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Kami sadar bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih banyak kekurangan dalam

penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang membangun dari

para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik dari sebelumnya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua.

Billahifii sabililhaq fastabiqulkhairat

Wassalamualaikum Wr, Wb

Penyusun

Page 3: tugas-kesehatan-lingkungan2

DAFTAR ISI

Kata pengantar……………………………………………………………………………….

Daftar isi……………………………………………………………………………………..

BAB I. Pendahuluan

BAB II. Pembahasan

A. Klasifikasi binatang pengerat…………………………………………………………B. Binatang pengerat dan hubunganya dengan kesehatan masyarakat…………………….C. Binatang pengerat dan hubunganya dengan factor ekonomi…………………………D. Tekhnik pengawasan binatang pengerat………………………………………………E. Metode umumpengendalian binatang pengerat……………………………………

BAB III. Penutup

Kesimpulan……………………………………………………………………………………

Daftar pustaka…………………………………………………………………………………

Page 4: tugas-kesehatan-lingkungan2

BAB I

PENDAHULUAN

Rodent atau binatang pengerat merupakan bagian dari lingkungan hidup manusia.Beberapa diantaranya hidup berdampingan dengan manusia. Binatang itu bukan saja berbahaya bagi kesehatan, tetapi juga dapat mengakibatkan kerusakan besar pada bangunan, bahan makanan, dan komoditas lain. Binatang tersebut selain dapat menyebar penyakit, juga merugikan karena sering merusak tanaman ( mis., padi ), merusak pakaian, dan barang-barang lain.

Page 5: tugas-kesehatan-lingkungan2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Klasifikasi Binatang pengerat

Binatang ppengerat dapat diklasifikasikan menjadi dua, rodent domestic dan rodent liar.

1. Binatang pengerat domestic

Rodent domestic merupakan binatang pengerat yang kehidupannya

berhubungan dengan kehidupan manusia dan sering menimbulkan masalah

besar bagi kesehatan masyarakat.Berikut beberapa contoh spesies yang

termasuk dalam kategori ini.

a. Tikus Loteng atau roof rat (Rattus rattus)

Tikus ini memiliki pergarakan yang terbatas.Tikus ini pemanjat yang baik dan

terutama hidup diatap – atap rumah.Dibeberapa tempat tikus ini membuat

lubang-lubang persembunyian.Tikus ini juga dapat hidup didalam kapal.

b. Tikus Nowergia (Rattus norwegicus)

Tikus ini termasuk dalam golongan hewan semidomestik dan sering

ditemukan di pait, saluran air kotor, maupun dirumah.

c. Tikus rumah (Mus musculus)

Tikus hitam (Rattus rattus) ditemukan di Eropa, penyebarannya meluas

sampai abad ke-11, dan berkurang sstelah kedatangan tikus Norwegia.

Rattus rattus mempunyai 3 subspesies, yaitu :

1. Rattus rattus alesandrinus( tikus alex atau tikus abu )

2. Rattus rattus frugirorus ( tikus buah atau tikus pohon)

3. Rattus rattus rattus( tikus hitam ).

Ketiga subspecies ini umumnya menyerupai tikus loteng. Namun, karena warnanya bervariasi dari hitam, cokllat, sampai abu-abu, agak sulit untutersebut. Tikus loteng lebih

Page 6: tugas-kesehatan-lingkungan2

suka makan padi-padian dan makanan yang dibuat dari beras. Jika tidak ada padi-padian, tikus itu akan mencari makanan lain.

2. Binatang pengerat liarBerikut beberapa spesies dari golongan rodent liar yang paling banyak ditemukan.a. Tatera indica, merupakan hospes reser;vior alami dari penyakit sampar.b. Bandicota bangalensis varisusc. Bandicota indicad. Millarida meltadae. Millarida gleadowif. Mus booduga.

B. Binatang pengerat dan hubungannya dengan kesehatan masyarakatTikus domestic dan binatang pengerat lain, karena distribusinya yang luas dan hubungannya dengan manusia, berpotensi menyebabkan penyakit yang penting. Penderitaan yang ditimbulkan akibat tikus ini mulai dari yang ringan berupa rasa tidak enak pada tempat bekas gigitan sampai keadaan yang serius, seperti typhoid murine fever, dan yang fatal seperti pes bubonic.Demam gigitan tikus, sesuai dengan namanya ditularkan ke manusia melalui gigitan binatang yang terinfeksi oleh binatang pengerat.Walaupun memiliki angka presentase kasus yang rendah, penyakit ini sering menjadi masalah kesehatan dibeberapa daerah perkotaan tempat ratusan orang, digigit oleh binatang pengerat setiap tahunnya.

Penyakit weil atau hemorrhagic jaundice mungkin ditularkan ke manusia melalui makanan yang terkontaminasi atau akibat kontak dengan tikus atau ekskreta tikus yang infeksius. Tikus dapat berperan dalam penularan berbagai macam penyakit seperti disentry amuba, cacing trichinosis, dan sebagainya.Tikus rumah (mus musculus) dikenal sebagai reservoid pada rickettsial poks dibaagian timur laut amerika dan diketahui dapat berperan sebagai reservoir penyakit pes.

Sejumlah penyakit yang dihubungkan atau ditularkan melalui pengerat, antara lain :1. Penyakit akibat bakteri contoh :

Sampar atau pes, tularemia, dan salmonellosis.2. Penyakit akibat virus contoh :

Lassa fever, haemorragic fever, dan ensefalitis.3. Penyakit akibat rickettsia contoh :

Page 7: tugas-kesehatan-lingkungan2

k mengidentifikasi tikusScrub typus, murine typus, dan rickettsial pox4. Penyakit akibat parasit contoh :

Hymonelepis diminuta, leishamaniasis, amebiasis, trichinosis, dan penyakit chagas.

5. Penyakit lain contoh :Demam gigitan tikus, leptospirosis, histoplamosis, dan ringworm(kurap)

Berikut beberapa tipe kontak dengan tikus dan contoh penyakit yang ditularkan akibat kontak tersebut.a. Melalui gigitan tikus, misalnya rat bit feverb. Melalui kontaminasi pada makanan atau air, misalnya salmonellosis dan

leptospirosis.c. Melalui pinjal tikus, misalnya sampar dan tifus.

C. Binatang pengerat dan hubunganya dengan factor ekonomi

Biaya yang dibutuhkan atau dihabiskan oleh tikus ini sangat besar. Suatu hasil penilaian yang konservatif menyatakan bahwa jumlah populasi tikus sama dengan jumlah populasi manusia Amerika Serikat dan setiap tikus itu dapat mengonsumsi sedikitnya 1 ons per hari. Binatang pengerat mungkin dapat mengonsumsi segala Sesutu yang praktis dimakan oleh manusia ataupun ternak.

Tikus-tikus ini merusak bahan makanan dan menyebabkan turunnya nilai eknomis produk mkanan yang dibuat dari bahan makanan tersebut.Amerika dan badan-badan pengawas makanan terpusatnya telah memberikan perhatian khusus pada makanan yang terkontaminasi oleh tikus dan mengharuskan makanan semacam itu disingkirkan atau dibuang.

D. Teknik pengawasan binatang pengeratKeberadaan tikus disuatu tempat dapat diketahui dengan beberapa cara, walau pada umumnya ditandai dengan adanya benda yang rusak.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa tikus pada umumnya haanya berada dalam radius sekitar 100 m dari lokasi sarangnya, sedangkan tikus rumah biasanya berada sekitar 30 kaki dari sarangnya. Tanda-tanda yang dapat diamati untuk mengevaluasi perluasan investasi tikus, antara lain :1. Bekas gigitan atau gerogotan tikus

Tikus yang sering menggerogoti sesuatu, gig depannya dengan cepat menjadi pendek. Untuk mendapatkan makanan, tikus menggerogoti pintu, kotak, tas, dan tempat penyimpanan lainnya.

Page 8: tugas-kesehatan-lingkungan2

2. LiangTikus norwegia lebih suka bersarang dibawah tanah.Liangnya sering terdapat disepanjan pagar, dekat pondasi bangunan, disekitar tempat penyimpanan padi, dan dibawah lempengan beton atau tembok.

3. Kotoran atau feses tikusKotoran tikus akan tertinggal disepanjang tempat yang didatanginya, misalnya, ditempat penyimpanan makanan dan air atau pelabuhan.

4. Jalan yang dilalui tikusTikus mengikuti alur khusus sepanjang waktu selama pperjalanannya dalam liang atau sarang menuju ketempat penyimpanan makanan dan air

5. Jejak kaki dan ekorJejak tikus sering terlihat pada lumpur dan pada beberapa produk makanan seperti tepung.

6. Tanda- tanda geroggotanTikus loteng umumnya memanjat bagian belakang dan dasar dari bangunan dan berjalan disepanjang palang kayu.

7. Kumpulan tandaBau tikus, warna urine, tempat hidup tikus, atau bangkai tikus yang mati disarangnya dan ditempat penyimpanan makanan dapaat dijumpai pada pengamatan dari perjalanan investasi tikus.

E. Metode umum pengendalian binatang pengeratMetode pengendalian binatang pengerat yang sering dipakai antara lain :1. Pemusnaan tikus dengan memanfaatkan musuh alami

Musuh alami binatang pengerat, misalnya, anjing, kucing, ular, dan burung pemangsa, semua dapat membantu mengurangi jumlah tikus dan tikus besar yang biasanya tidak terbukti membahayakan manusia.

2. SanitasiLingkungan yang bersih dan sehat merupakan senjata paling ampuh untuk memberantas tikus secara alami.Dibeberapa tempat, jumlah tikus sangat bergantung pada banyak tindaknya jumlah makanan dan air serta tempat persembunyian.

3. Penggunaan perangkapPenggunaan perangkap merupakan cara pengendalian tikus yang muda. Cara ini dapat mengurangi jumlah tikus komensal tetapi bersifat sementara sebaiknya jumlah perangkap yang diletakan minimal 5% dari jumlah populasi manusia. Wonder

Page 9: tugas-kesehatan-lingkungan2

trap, suatu perangkap yang dikembangkan oleh The haffkine institute, Bombay, dipercaya dapat menangkap sebanyak 25 ekor tikus sekali pasang.

4. Pemanfaatan rodentisida Pengendalian binatang pengerat juga dapat di lakukan dengan menggunakan bahan kimia atau biasa di sebut sebagai rodentisida.terdapat dua jenis rodentisida yang bias digunakan,antara lain:

a. Tipe singledose(akut)Dosis akut ini sifatnya letal terhadap tikus. Tikus akan mati sesudah makan rodentisidal ini satu kali saja.

b. Tipe multiple dose( kumulatif)Tipe pengendalain dengan rodentisida semacam ini memerlukan pemberian yang berulang selama 3 hari atau lebih.

Berikut beberapa contoh penggunaan rodentisida untuk mengendalikan populasi tikus.1. Barium karbonat

Zat ini berbentuk bubuk putih, tidak memiliki rasa, dan harganya sangat murah2. Zinc hospehide

Zinc popteside merupakan rodentiside yang efisien.

5. FumigasiFumigasi merupakan cara yang efektif untuk membasmi tikus maupun tinjalnya. Fumigan yang dipakai dalam kampanye anti tikus adalah kalsium sianida(sering disebut sianogas atau ceyemag), karbon disulfida, metil bronida,sulfur dioksida dll.

6. KemosterilanKemosterilan merupakan zat kimia yang dapat menyebabkan sterilitas sementara maupun parmanen baik pada satu tikus(baik jantan maupun betinanya). Kemosterilant untuk pengendalian binatang penggerak masih dalam tahap percobaan.

7. Rat proofingTikus cenderung tumbuh dan berkembang biak sesuai dengan persediaan makanan yang tersedia. Bangunan anti tikus efektif sebagai metode control.

Page 10: tugas-kesehatan-lingkungan2

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULAN: Binatang pengerat adalah binatang yg berhubunga langsung dengan

manusia,sering merusak sandang pangan, serta penyebab penyakit. Tikus terbagi menjadi beberapa jenis, dan mempunyai wilayah kehidupan

yang berbeda-beda. Populasinya mencapai ribuan ekor, sebab itu mereka mampu merusak segala

bangunan dan makanan menyebabkan factor ekonomi dalam hal biaya yang didapatkan tidak maksimal.

Dari masalah yang terjadi, banyak solusi yang dipakai manusia u mencegah bertambahnya populasi tikus seperti penggunaan perangkap serta penggunaan Toksin.

Page 11: tugas-kesehatan-lingkungan2

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Budiman, Chandra. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Cetakan I. EGC : Jakarta.