Tugas kesehatan lingkungan

14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kenyataan bahwa perusakan lingkungan semakin besar mengakibatkan isu lingkungan menjadi isu yang sangat hangat dewasa ini. Lingkungan harus dijaga kelestarian dan kesehatannya. Karena itu, dewasa ini pendidikan tentang lingkungan sangat penting dan krusial agar semakin banyak orang yang mengerti akan pentingnya lingkungan. Sebagai mahasiswa teknik yang nantinya akan banyak berhubungan dengan masalah lingkungan, kami mencoba mulai mengasah kepekaan kami terhadap lingkungan lewat sebuah survei sederhana mengenai sistem air bersih, sistem air buangan, dan sistem persampahan yang ada di lingkungan ITB, yaitu kantin Panghegar yang ada di belakang kampus. 1.2 Rumusan Masalah Pada makalah ini akan dibahas beberapa aspek menyangkut sistem air bersih, sistem air buangan, dan sistem persampahan yang ada di kantin Panghegar. Beberapa poin di antaranya adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana sistem air bersih di kantin Panghegar ? 2. Bagaimana sistem air buangan di kantin Panghegar ? 3. Bagaimana sistem persampahan di kantin Panghegar ? 1

description

Pengecekan dan wawancara PKL belakang ITB

Transcript of Tugas kesehatan lingkungan

Page 1: Tugas kesehatan lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kenyataan bahwa perusakan lingkungan semakin besar mengakibatkan isu

lingkungan menjadi isu yang sangat hangat dewasa ini. Lingkungan harus dijaga

kelestarian dan kesehatannya. Karena itu, dewasa ini pendidikan tentang lingkungan

sangat penting dan krusial agar semakin banyak orang yang mengerti akan

pentingnya lingkungan.

Sebagai mahasiswa teknik yang nantinya akan banyak berhubungan dengan

masalah lingkungan, kami mencoba mulai mengasah kepekaan kami terhadap

lingkungan lewat sebuah survei sederhana mengenai sistem air bersih, sistem air

buangan, dan sistem persampahan yang ada di lingkungan ITB, yaitu kantin

Panghegar yang ada di belakang kampus.

1.2 Rumusan Masalah

Pada makalah ini akan dibahas beberapa aspek menyangkut sistem air bersih,

sistem air buangan, dan sistem persampahan yang ada di kantin Panghegar. Beberapa

poin di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana sistem air bersih di kantin Panghegar ?

2. Bagaimana sistem air buangan di kantin Panghegar ?

3. Bagaimana sistem persampahan di kantin Panghegar ?

1.3 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan rasa peka terhadap kesehatan lingkungan

2. Mengamati perilaku masyarakat terkait kesehatan lingkungan

3. Memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan Lingkungan

1.4 Lingkup Kajian

Lingkup masalah yang akan kami kaji adalah sebagai berikut .

1. Sistem air bersih yang ideal dan kenyataannya

1

Page 2: Tugas kesehatan lingkungan

2. Sistem air buangan yang ideal dan kenyataannya

3. Sistem persampahan yang ideal dan kenyataannya

1.5 Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh pada laporan ini berasal dari observasi dan survei melalui wawancara.

2

Page 3: Tugas kesehatan lingkungan

BAB II

KANTIN PANGHEGAR DAN ANALISISNYA

2.1 Sekilas Tentang Kantin Panghegar

Kantin Panghegar ‘Langganan Kost’ adalah nama kantin yang berada di

lingkungan kantin belakang ITB. Kantin ini menjual makanan sehari-hari dengan

rasa dan harga yang pas untuk kantong mahasiswa. Dengan uang lima ribu rupiah,

kita sudah bisa makan makanan sederhana di kantin ini.

Menurut pengamatan kelompok kami, kantin ini sering kali ramai dikunjungi

mahasiswa , terutama pada jam makan siang. Kantin ini menjual sayuran, lauk pauk,

jus, minuman soda, teh, kopi, dan masih banyak jenis makanan dan minuman

lainnya. Pembeli yang membeli di kantin ini akan memilih makanan , kemudian

makan, baru terakhir membayar makanan.

2.2 Sistem Air Bersih Kantin Panghegar

Kantin Panghegar buka sejak pagi hari dan tutup setelah maghrib. Hal ini

menandakan kantin panghegar membutuhkan banyak air bersih untuk memenuhi

kebutuhan untuk air minum dan mencuci.

Menurut seorang pekerja di kantin panghegar, mereka memeroleh air bersih

dari PDAM. “Setiap pagi air dari PDAM nyala sampai sekitar jam delapan,” katanya.

Hal ini mengakibatkan pekerja di kantin harus menampung air agar cukup sampai

sore hari. Air digunakan untuk mencuci dan juga untuk minuman.

Hal tersebut menimbulkan masalah, yaitu kantin terpaksa menggunakan air

seminimal mungkin. Mungkin saja air sebenarnya sudah tidak layak digunakan,

namun karena kurangnya pasokan air, air tidak layak itu tetap digunakan. Para

pekerja menggunakan air tidak mengalir (di dalam ember) untuk mencuci piring,

gelas, sendok, garpu, dan peralatan kantin lainnya. Hal ini menimbulkan masalah.

Air tidak mengalir merupakan tempat mengumpulnya kotoran dan mikroorganisme

dari peralatan yang dicuci sehingga sangat riskan sebagai media penyebaran

mikroorganisme. Apalagi, para pekerja mengakui bahwa terkadang jika penggunaan

3

Page 4: Tugas kesehatan lingkungan

air dibutuhkan lebih banyak dalam suatu hari, mereka akan menggunakan air untuk

mencuci lebih banyak peralatan.

Melalui observasi, kami juga mendapati bahwa air minum yang disediakan

oleh kantin belakang ITB kebanyakan agak berminyak. Hal ini sangat mungkin

terjadi akibat penampungan air kurang bersih sehingga mengakibatkan air minum

sedikit berminyak.

Idealnya, mencuci yang terbaik tentu menggunakan air yang mengalir. Sebuah

penelitian di Teknik Lingkungan ITB menghasilkan kesimpulan bahwa air tidak

mengalir yang digunakan oleh pedagang makanan untuk mencuci mengandung

banyak mikroorganisme. Air merupakan media penyebaran mikroba patogen dan

juga media penyebaran penyakit menular. Penggunakan air tidak mengalir tentu akan

meningkatkan resiko tersebut. Banyak sekali penyakit menular yang dapat ditularkan

melalui air, misalnya diare, thypus, disentri, bahkan polio.

Penyediaan air minum di kantin Panghegar juga belum memenuhi syarat air

minum, yaitu terdiri dari parameter fisis dan kimia. Menurut pihak berwenang, tentu

saja masih banyak penyediaan air minum di Indonesia yang tidak dapat memenuhi

standar air minum di Indonesia. Hal ini terjadi akibat keterbatasan pengetahuan,

teknologi, sosial, ekonomi , maupun budaya. Air minum yang tidak sesuai standar

sangat potensial sebagai penyebaran penyakit menular ataupun sebagai penyebaran

zat-zat kimia.

2.3 Sistem Air Buangan Kantin Panghegar

Sumber air buangan di kantin Panghegar adalah air hasil mencuci. Air ini

dibuang di selokan di seberang kantin Panghegar. Cara ini dianggap praktis dan tidak

menimbulkan masalah bagi pengelola kantin Panghegar.

Tidak ada pengolahan secara khusus terhadap air buangan di kantin ini. Air

buangan adalah air hasil sisa mencuci yang dikumpulkan, lalu dibuang begitu saja.

Secara ideal, pengelolaan air buangan seharusnya dilakukan beberapa tahap.

Ada pengolahan awal atau preliminary adalah pengolahan yang dilakukan untuk

mencegah komplikasi pengolahan selanjutnya. Selanjutnya ada pengolahan primer

ialah pengolahan untuk menghilangkan semua benda terapung, dan sebagian benda

tersuspensi. Terakhir, ada pengolahan sekunder, yaitu pengolahan biologis seperti

pengolahan dengan lumpur aktif, kolam oksidasi, trickling filter, dan lainnya. Masih

4

Page 5: Tugas kesehatan lingkungan

ada pengolahan selanjutnya secara khusus jika sampai pengolahan sekunder dirasa

belum cukup.

Namun hal ideal tersebut sangat complicated dan sangat sulit direalisasikan

dalam usaha kantin yang notabene adalah usaha menengah ke bawah, bukan usaha

industri besar. Akibatnya, keputusan pekerja kantin untuk membuang secara

langsung air sisa cuci dirasa sangat manusiawi dan ekonomis karena air buangan

yang dibuang sama saja seperti air buangan rumah tangga, yang memang legal

dibuang ke selokan.

2.3 Sistem Persampahan Kantin Panghegar

Para pekerja di kantin Panghegar mengaku bahwa dalam satu haru mereka

dapat mengumpulkan sampah sebanyak dua trashbag. Sampah terdiri dari sisa

makanan, sisa minuman, serta plastik. Tidak ada pemisahan antara sampah organik

dan sampah anorganik. Semuanya disatukan saja di dalam trashbag, kemudian nanti

ada petugas yang mengangkut sampah tersebut.

Dari uraian di atas dapat kita lihat bahwa masih kurang kesadaran masyarakat

untuk memilah sampah berdasarkan jenisnya, yaitu organik dan anorganik. Padahal

pemilahan ini sangat bermanfaat untuk pengolahan sampah selanjutnya, misalnya

untuk pemilihan mana sampah yang akan dibakar dan mana yang akan didaur ulang.

Sampah organik, dalam bahasa Inggris disebut garbage, adalah sampah yang

mudah membusuk karena aktivitas mikroorganisme. Sampah ini harus dikelola

secara cepat karena jika busuk akan menghasilkan gas seperti metana dan H2S yang

beracun. H2S juga berbau busuk sehingga memang sampah jenis ini harus diangkut

dan dibuang ke tempat yang aman, dan kecepatan pengelolaannya harus lebih cepat

daripada kecepatan sampah tersebut membusuk.

Sampah anorganik, dalam bahasa Inggris disebut refuse, adalah sampah yang

terdiri dari kertas, platik, logam, gelas, aret, dan lainnya yang sulit membusuk.

Pengelolaan sampah ini paling baik dilakukan dengan avoid, minimize, recylce,

threat, dan dispose. Sampah jenis ini harus terlebih dulu dihindari. Jika terpaksa,

diminimalkan. Namun jika memang masih ada sisa sampah, harus didaur ulang. Kita

tahu bahwa walaupun didaur ulang, tentu masih ada sampah yang tersisa sehingga

harus dibuang. Sampah tersebut dapat ditimbun ataupun dibakar, namun tentunya

masih perlu penanganan lebih lanjut.

5

Page 6: Tugas kesehatan lingkungan

Jika melihat bahwa kebanyakan sampah dari kantin adalah sampah makanan

(organik), maka pilihan untuk membuangnya memang cara yang baik, karena cepat

atau lambat sampah tersebut akan segera membusuk. Namun jika ada sampah

anorganik, sebenarnya sampah tersebut harus dipisahkan agar pengolahan

selanjutnya lebih mudah dilakukan. Hal ini mengindikasikan bahwa sangat perlu

adanya pendidikan ataupun sosialisasi tentang penanganan air dan persampahan

kepada masyarakat, khususnya yang memiliki usaha menengah ke bawah.

6

Page 7: Tugas kesehatan lingkungan

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Simpulan kami dari survei yang kami lakukan terhadap sistem air bersih, air

buangan, dan persampahan di kantin Panghegar adalah sebagai berikut.

1. Sistem air bersih dan penggunaannya di kantin Panghegar masih belum

sesuai dengan standar di Indonesia .

2. Sistem air buangan di kantin Panghegar tidak dilengkapi dengan

pengolahan, namun hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan karena kantin

Panghegar adalah kantin yang air buangannya adalah sisa cuci dan tidak

berbahaya, sama halnya dengan air sisa limbah rumah tangga.

3. Sampah yang ada di kantin Panghegar belum dipisahkan antara yang

organik dan anorganik, hal ini menandakan belum adanya kepekaan

pengelola kantin tentang persampahan.

5.2 Saran

Saran penulis untuk pengelola kantin Panghegar adalah sebagai berikut.

1. Pengelola kantin sebaiknya mengusahakan agar PDAM dapat menyalakan

air sehari penuh sehingga dapat digunakan air mengalir untuk mencuci,

bisa dengan cara mendaftarkan diri sebagai pengguna air PDAM .

2. Pengelola kantin sebaiknya memisahkan sampah organik dan anorganik

agar mudah dilakukan pengolahan lebih lanjut.

Saran penulis untuk pemerintah adalah sebagai berikut.

1. Membuat usaha di kantin belakang ITB menjadi legal sehingga kebersihan

dan kesehatan lingkungannya dapat terjaga.

7

Page 8: Tugas kesehatan lingkungan

PUSTAKA

Slamet, Juli Soemirat. 2007. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

8

Page 9: Tugas kesehatan lingkungan

LAMPIRAN

9

Page 10: Tugas kesehatan lingkungan

Lampiran A

PERTANYAAN WAWANCARA

1. Apakah anda bersedia diwawancarai ?

2. Dari mana sumber air bersih di kantin ini ?

3. Bagaimana kebutuhan air bersih di kantin ini ?

4. Apa masalah anda yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan air bersih ?

5. Dari mana sumber air buangan di kantin ini ?

6. Apakah ada pengolahan sebelum dibuang ?

7. Apa masalah terkait air buangan ?

8. Seberapa banyak sampah yang dibuang setiap hari ?

9. Apakah jenis sampah dibedakan ?

10. Apa wadah sampah yang digunakan ?

11. Sampah dari sini dibuang ke mana ?

10

Page 11: Tugas kesehatan lingkungan

Lampiran B

Dokumentasi

11

Makanan yang Dijual

Selokan Tempat Membuang Sisa Cuci

Tempat Sampah

Pedagang

Air Cuci