Tugas Kelompok Pkn Ketahanan Nasional

10

Click here to load reader

Transcript of Tugas Kelompok Pkn Ketahanan Nasional

Page 1: Tugas Kelompok Pkn Ketahanan Nasional

TUGAS KELOMPOK KEWARGANEGARAAN “KETAHANAN NASIONAL“

DISUSUN OLEH : Kelompok 3

Andryan Habibus Saleh Heru Meydiandi

Dosen Pembimbing Drs. Tri Sukirno Putro

130804234

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU 2008/2009

Page 2: Tugas Kelompok Pkn Ketahanan Nasional

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur kami ucapkan atas rahmat dan hidayah Allah SWT

sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “KETAHANAN NASIONAL”.

Disamping itu juga rasa terimakasih kepada Bapak Drs. Tri Sukirno Putro selaku dosen

mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing kami dengan baik

dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini disamping sebagai tugas kelompok mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan, juga membawa misi mulia yaitu sebagai sarana sosialisasi dan sarana

pengembangan wawasan tentang Ketahanan Nasional.

Pengonsepan matang, lugas dan sederhana pada makalah ini diharapkan dapat

menjadi sosialisator yang baik bagi masyarakat khususnya dikalangan mahasiswa, meski

hanya melalui karya tulis.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih dan mohon maaf atas penyampaian

tulisan yang kurang tepat, harapan penulis makalah ini dapat dimanfaatkan seoptimal

mungkin sebagai sarana pengembangan wawasan. Terima kasih.

Pekanbaru, 11 November 2008

Penulis

Page 3: Tugas Kelompok Pkn Ketahanan Nasional

Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional terhadap Kehidupan Berbangsa dan

Bernegara

Berdasarkan rumusan pemgertian Tannas dan kondisi kehidupan nasional Indonesia,

Tannas sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional

dalam berbagai aspek pada saat tertentu.

Konsep Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan antaraspek yang mendukung

kehidupan, yaitu :

1. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis, yang meliputi aspek Geografi,

aspek Kependudukan dan aspek Sumber Kekayaan Alam.

2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi aspek

Ideologi, aspek Politik, aspek Sosial Budaya dan aspek Pertahanan dan Keamanan.

1. Pengaruh Aspek Ideologi

Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan

motivasi. Ideologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh

suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang dikandungnya,

yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi dan kehidupan manusia. Secara teoritis,

suatu ideologi bersumber dari suatu falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah

itu sendiri.

a. Ideologi Dunia

1. Liberalisme

Aliran pikiran perseorangan atau individualistik. Aliran pikiran ini

mengajarkan bahwa negara adalah masyarakat hukum (legal society) yang disusun

atas kontrak semua individu dijunjung tinggi sehingga masyarakattiada lebih

darijumlah para anggotanya saja tanpa ikatannilai tersendiri. (Aliran pikiran

perseorangan/individu diajarkan oleh Thomas Hobbes, John Locke, Jean Jaques

Rousseau, Herbert Spencer, dan Harold J. Lanski.)

2. Komunisme

Aliran pikiran golongan (class theory) yang diajarkan oleh Karl Marx, Engels,

dan Lenin pada mulanya merupakan kritik Karl Marx atas kehidupan sosial ekonomi

masyarakat pada masa awalrevolusi industri. Aliran pikiran ini beranggapan bahwa

negara adalah susunan golongan (kelas) untuk menindas kelas lain. Golongan ekonomi

Page 4: Tugas Kelompok Pkn Ketahanan Nasional

kuat menindas ekonomi lemah. Golongan borjuis menindas golongan proletar (kaum

buruh). Karena itu Marx menganjurkan agar kaum buruhmengadakan revolusi politik

untuk merebut kekuasaan negara dari golongankaya kapitalis dan borjuis agar kaum

buruh dapat berganti kuasa dan mengatur negara.

3. Paham Agama

Ideologi bersumber kepada 1 falsafah agama yang termuat dalam kitab suci

agama. Negara membina kehidupan keagamaan umat. Negara bersifat spiritual

religius. Dalam bentuk lain, negara melaksanakan hukum agama dalam kehidupannya.

Negara berdasarkan agama.

b. Ideologi Pancasila

pancasila merupakan tatanan nilai yang digali dari dasar-dasar budaya

Indonesia yang sudah sejak ratusan tahun lalu tumbuh berkembang di Indonesia.

Kelima sila dalam pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh sehingga

pemahaman dan pengalamannya harus mencakup semua nilai yang terkandung

didalamnya.

c. Ketahanan pada Aspek Ideologi

1. Konsep tentang Ketahanan Nasional

Ideologi mengandung konsep dasar tentang kehidupan yagn dicita-citakan

oleh suatu bangsa. Kemapuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian nilai yang

dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasikehidupan manusia baik sebagai

individu maupun anggota masyarakat.

Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan ideologi

bangsa Indonesia. Ketahanan ini mengandung keuletan dan ketangguhan kekuatan

nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan serta

gangguan dari luar maupun dari dalam secara langsungmaupun tidak langsung dalam

rangka menjamin kelangsungan ideologi bangsa dan negara Republik Indonesia.

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia terdapat dalam Alinea IV

Pembukaan UUD 1945, Ketetapan MPR RI Nomor: XVII/MPR/1998. Pancasila

sebagai Pandangan Hidup dan Sumber Hukum terdapat dalam Ketetapan MPR RI

Nomor : XX/MPRS/1996 yo Ketetapan MPR RI Nomor: IX/MPR/1978.

Page 5: Tugas Kelompok Pkn Ketahanan Nasional

2. Pembinaan Ketahanan Ideologi

Upaya memperkuat Ketahanan Ideologi memerlukan langkah pembinaan

berikut :

a) Pengamalan Pancasila secara obyektif dan subyektif terus dikembangkan serta

ditingkatkan.

b) Pancasila sebagai ideologi terbuka perlu terus direlevansikan dan

diaktualisasikan nilai instrumentalnya agar tetap mampu membimbingdan

mengarahkan kehidupan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,

selaras dengan peradaban dunia yang dengan cepat tanpa kehilangan kati diri

sebagai bangsa Indonesia.

c) Semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan Konsep Wawasan Nusantara yang

bersumber dari Pancasila harus terus dikembangkan dan ditanamkan dalam

masyarakat yang majemuk sebagai upaya untuk selalu menjaga

persatuanbangsa dan kesatuan wilayah serta moralitas yang loyal dan bangga

terhadap bangsa dan negara.

d) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik

Indonesia harus dihayati dan diamalkan secara nyata oleh setiap

penyelenggaraan negara, lembaga kenegaraan, lembaga kemasyarakatan, serta

setiap warga negara Indonesia agar kelestarian dan keampuhannya terjaga dan

tujuan nasional serta cita-cita bangsa Indonesia terwujud.

e) Pembangunan, sebagai pengamalan Pancasila, harus menunjukkan

keseinbangan antara fisik material dengan mental spiritual untuk menghindari

tumbuhnya materialisme dan sekularisme.

f) Pendidikan Moral Pancasila ditanamkan pada diri anak didik dengan cara

mengintegrasikannya ke dalam mata pelajaran lain.

2. Pengaruh Aspek Politik

a. Politik Secara Umum

politik berasal dari kata politics yang mengandung makna kekuasaan atau

policy yang berarti kebijaksanaan. Di Indonesia, kita tidak memisahkan politics dan

policy. Hubungan ini tercermin pada pemerintahan negara yang berfungsi sebagai

penentu kebijaksanaan dan ingin mewujudkan aspirasi serta tuntutan masyarakat.

Karena itu, kebijaksanaan pemerintah negara tersebut harus serasi dan selaras dengan

keinginan dan aspirasi rakyat.

Page 6: Tugas Kelompok Pkn Ketahanan Nasional

b. Politik di Indonesia

1. Politik Dalam Negeri

Politik dalam negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945 yang mampu menyerap aspirasi dan dapat mendorong

partisipasi masyarakat dalam satu sistem. Unsur-unsurnya terdiri dari struktur politik,

proses politik, budaya politik, komunikasi politik dan partisipasi politik.

2. Politik Luar Negeri

Politik Luar Negeri adalah salah satu sarana pencapaian kepentingan nasional

dalam pergaulan antarbangsa. Politik luar negeri Indonesia yang berlandaskan pada

Pembukaan UUD 1945 melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,

perdamaian abadi, keadilan sosial, serta anti penjajahan karena tidak sesuai dengan

peri kemanusiaan dan peri keadilan.

c. Ketahanan pada Aspek Politik

Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamik kehidupan

politik bangsayang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi tantangan,

ancaman, hambatan, serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara

langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa

dan negara Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

3. Pengaruh Aspek Ekonomi

a. Perekonomian Secara Umum

Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang berkaitan

dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat, yang meliputi produksi, serta konsumsi

barang dan jasa, dan dengan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

b. Perekonomian Indonesia

Sistem perekonomian bangsa Indonesia mengacu pada pasal 33 UUD 1945

yang menyebutkan bahwa sistem perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha

bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Cabang-cabang produksi yang penting bagi

negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Bumi dan

kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan

sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Page 7: Tugas Kelompok Pkn Ketahanan Nasional

c. Ketahanan pada Aspek Ekonomi

Ketahanan Ekonomi dapat diartikan sebagai kondisi dinamis kehidupan

perekonomian bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam

manghadapi serta mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan

yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung maupun tidak lengsung

untuk menjamin kelangsungan perekonomian bangsa dan negara Republik Indonesia

berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

4. Pengaruh Aspek Sosial Budaya

Istilah sosial budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia, yaitu segi

sosial di mana manusia harus mengadakan kerjasama demi kelangsungan hidupnya dan segi

budaya yang merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang manifestasinya tampak

dalam tingkah laku dan hasil tingkah laku yang terlembagakan.

a. Struktur Sosial di Indonesia

Dalam masyarakat, manusia hidup secara berkelompok sesuai fungsi, peran,

dan profesinya untuk memudahkannya menjalankan tugasnya. Dengan kata lain,

kehidupan masyarakat terstruktur berdasarkan peran dan fungsi masing-masing

anggota masyarakat. Kehidupan masyarakat berdasarkan struktur peran dan profesi

melahirkan bentuk hubungan dan ikatan antarmanusia yang dapat menggantikan

hubungan keluarga. Hubungan antarteman seprofesi atau hubungan antara antara

“pemimpin” dan “anak buah” terkadang lebih erat ketimbang hubungan antarsaudara

kandung. Di lain pihak, semakin lebarnya struktur sosial secara horizontal juga akan

menimbulkan keanekaragaman aspirasi yang semakin sulit untuk diakomodasikan

bersama.

b. Kondisi Bidaya di Indonesia

1. Kebudayaan Daerah

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan subetnis, yang masing-

masing memiliki kebudayaannya sendiri. Karena suku-suku bangsa tersebut mendiami

daerah-daerah tertentu, kebudayaannya kemudian sering disebut kebudayaan daerah.

Dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan daerah sebagai suatu sistem nilai yang

menuntun sikap, prilaku, dan gaya hidup merupakan identitas dan menjadi

kebanggaan dari suku bangsa yang bersangkutan.

Page 8: Tugas Kelompok Pkn Ketahanan Nasional

2. Kebudayaan Nasional

Mengingat bangsa Indonesia dibentuk dari persatuan suku-suku bangsa yang

mendiami bumi Nusantara, kebudayaan bangsa Indonesia (kebudayaan nasional)

merupakan hasil dari interaksi budaya-budaya suku bangsa (budaya daerah) yang

kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Kebudayaan nasional

merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia. Bangsa Indonesia telah

sepakat menggunakan pancasila sebagai falsafah hidupnya, sehingga nilai-nilai yang

terkandung dalam Pancasila akan menjadi tuntunan dasar dari segenap sikap, perilaku,

dan gaya hidup bangsa Indonesia.

3. Integrasi Nasional

Komunikasi dan interaksi suku-suku bangsa yang mendiami bumi Nusantara

ini pada tahun 1928 telah menghasilkan aspirasi bersama untuk hidup bersama sebagai

satu bangsa di satu tamah air. Aspirasi ini terwujud secara sah dan diakui oleh bangsa-

bangsa lain di duniamelalui Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945.

kenyataan sejarah menunjukkan bahwakenaekaragaman budaya justru merupakan

hikmah bagi bangsa Indonesia dan di masa lalu telah mampu memunculkan faktor-

faktor perekat persatuan atau integrasi bangsa. Di masa depan, upaya untuk

melestarikan keberadaan faktor perekat persatuan bangsa, yaitu keinginan dan semanat

untuk hidup dan meraih cita-cita bersama, akan menjadi tugas seluruh warga negara.

4. Kebudayaan dan Alam Lingkungan

Sejak jaman dahulu, suku-suku bangsa yang mendiami kepulauan Nusantara

ini sudah terbiasa hidup dekat dengan alam, entah sebagai petani, peladang, atau

pelaut. Namun kedekatan ini terbatas hanya sampai pada pemanfaatan alam beserta

kekayaannya dengan pengetahuan yang terbatas. Pemanfaatan alam belum dibarengi

dengan budaya untuk melestarikan alam demi kepentingan masa depan. Kebiasaan

untuk membuka hutan tanpa pemikiran untuk penghijauandan menjadikan sungai

sebagai tempat pembuangan limbah manusia merupakan budaya yang tidak ramah

terhadap lingkungan. Demi kepentingan masa depan, budaya melestarikan alam harus

ditumbuhkan. Bangsa Indonesia harus disadarkan bahwa mereka adalah bagian dari

alam dan mereka tidak boleh memanfaatkan alam tanpa batas. Apabila alam

lingkungan rusak. Manusia Indonesiapun akan rusak.

Page 9: Tugas Kelompok Pkn Ketahanan Nasional

c. Ketahanan pada Aspek Sosial Budaya

Ketahanan di bidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamis budaya

bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan kemampuan untuk

mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala

tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang

langsung maupun tidak langsung membahayakan kehidupan sosial budaya bangsa dan

negara Indonesia.

5. Pengaruh Aspek Pertahanan dan Keamanan

a. Pokok-pokok Pengetahuan Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh

rakyat Indonesia dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi

kelangsungan hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Pertahanan dan

keamanan Negara Republik Indonesia dilaksanakan dengan menyusun, mengerahkan,

dan menggerakkanseluruh potensi nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.

b. Postur Kekuatan Pertahanan dan Keamanan

Postur kekuatan hankam mencakup struktur kekuatan, tingkat kemampuan, dan

gelar kekuatan. Terdapat empat pendekatan yang digunalan untuk membangun postur

kekuatan hankam, yaitu pendekatan ancaman, misi, kewilayahan, dan politik. Dalam

konteks ini perlu ada pembagian tugas dan fungsi yang jelas antara masalah

pertahanan dan masalah keamanan. Pertahanan difokuskan untuk menghadapi

ancaman dari luar negeri dan menjadi tanggung jawab TNI. Keamanan difokuskan

untuk menghadapi ancaman dari dalam negeri menjadi tanggung jawab POLRI.

c. Ketahanan pada Aspek Pertahanan dan Keamanan

Ketahanan Pertahanan dan Keamanan yang diinginkan adalah kondisi daya

tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela negara seluruh rakyat dan

mengandung kemampuan memelihara stabilitas Pertahanan dan Keamanan Negara

yang dinamis, mengamankan pembangunandan hasil-hasilnya, serta mempertahankan

kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.

Page 10: Tugas Kelompok Pkn Ketahanan Nasional

d. Keberhasilan Ketahanan Nasional Indonesia

Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan Ketahanan Nasional yang

mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Kondisi ini harus ada dalam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dilandasi oleh

landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional

Wawasan Nusantara. Untuk mewujudkan keberhasilan Ketahanan Nasional setiap

warga negara Indonesia perlu :

1. Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk Perjuangan Non Fisik

yang disertai keuletan dan ketangguhan tanpa kenal menyerah dan mampu

mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala

tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan yang datang dari luar maupun

dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa

dan negara serta pencapaian tujuan nasional.

2. Sadar dan peduli akan pengaruh-pengaruh yang timbul pada aspek ideologi,

politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap warga negara

Indonesia dapat mengeliminir pengaruh tersebut.

Apabila setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa,

sadar serta peduli terhadap pengaruh yang timbul serta dapat mengeliminir pengaruh

tersebut, Ketahanan Nasional Indonesia akan berhasil. Perwujudan Ketahanan

nasional memerlukan satu kebijakan umum dan pengambilan kebijakan yang disebut

Politik dan Strategi Nasional (Polstranas).