Kelompok 5 ketahanan nasional

23
KETAHANAN NASIONAL DIBIDANG PERTAHANAN MILITER DAN KEAMANAN Disusun Oleh : 1. NINDY PUTRI ZEPTIYANI 7101413262 2. GEMMY ROZALIA 7101413265 3. FATMI RITASARI 7101413318 4. ROSALIA YUNISA 7101413365 5. MERISA IRMADIT ASRI 7101413391 ROMBEL 003 DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PKN PENGAMPU : NATAL KRISTIONO,S.Pd.,M.H. 1

Transcript of Kelompok 5 ketahanan nasional

Page 1: Kelompok 5 ketahanan nasional

KETAHANAN NASIONAL DIBIDANG PERTAHANAN

MILITER DAN KEAMANAN

Disusun Oleh :

1. NINDY PUTRI ZEPTIYANI 71014132622. GEMMY ROZALIA 71014132653. FATMI RITASARI 71014133184. ROSALIA YUNISA 71014133655. MERISA IRMADIT ASRI 7101413391

ROMBEL 003

DISUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH PKN

PENGAMPU : NATAL KRISTIONO,S.Pd.,M.H.

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

1

Page 2: Kelompok 5 ketahanan nasional

ABSTRAK

Ketahanan Nasional diartikan sebagai kondisi dinamis suatu bangsa yang

mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi

dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang

datang dari dalam maupun dari luar, yang langsung maupun tidak langsung

membahayakan integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta

perjuangan mengejar tujuan nasional1. Sejauh menyangkut ancaman militer dari

luar dan ancaman- ancaman dibidang yang lain, maka tidak diragukan bahwa

peningkatan kemampuan militer (modernisasi dan profesionalisasi) merupakan

sa1ah satu pilihan yang utama dalam mempertahankan Negara dari ancaman-

ancaman pihak luar. Sehubungan dengan Ancaman- ancaman militer dari berbagai

pihak, sangat perlu di amankan dan dipertahankan oleh Negara kita. Sebab, jika

ancaman- ancaman tersebut diabaikan saja maka akan terjadi perpecahan dari

berbagai pihak. Misalnya saja ancaman Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh

jaringan terorisme internasional atau yang bekerjasama dengan terorisme dalam

negeri atau luar negeri yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan

kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Untuk itu,

perlu adanya peran dan kerjasama antara berbagai Pihak dan komponen di

Negara. Baik itu dari komponen utama yaitu TNI dan juga komponen- komponen

pendukung lainnya.

Kata kunci :Ketahanan Nasional, Ancaman Militer, Pertahanan Negara.

1 Sunarto dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang: UPT UNNES PRESS

2

Page 3: Kelompok 5 ketahanan nasional

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Ketahanan Nasional

Ketahanan Nasional diartikan sebagai kondisi dinamis suatu bangsa yang

mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, dalam menghadapi

dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang

datang dari dalam maupun dari luar, yang langsung maupun tidak langsung

membahayakan integrasi, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta

perjuangan mengejar tujuan nasional2(Drs. Sunarto, S.H., M.si.:2013).

B. Pengertian Pertahanan, Keamanan

Pertahanan

Dalam bidang Militer Pertahanan nasional umumnya dibedakan antara pertahanan

aktif dan pertahanan pasif. Pertahanan nasional merupakan kekuatan bersama

(sipil dan militer) diselenggarakan oleh suatu Negara untuk menjamin integritas

wilayahnya, perlindungan dari orang dan/ atau menjaga kepentingan-

kepentingannya. Pertahanan nasional dikelola oleh Departemen Pertahanan.

Angkatan bersenjata disebut sebagai kekuatan pertahanan dan, di beberapa negara

(misalnya Jepang), Angkatan Bela Diri. Pertahanan komunitas adalah kekuatan

sipil dan militer yang dilaksanakan oleh Negara untuk menjamin integritas

wilayah mereka, melindungi penduduk dan/atau melindungi kepentingan mereka.

Dalam bahasa militer, pertahanan adalah cara-cara untuk menjamin perlindungan

dari satu unit yang sensitif dan jika sumber daya ini jelas, misalnya tentang cara-

cara membela diri sesuai dengan spesialisasi mereka, pertahanan udara

(sebelumnya pertahanan terhadap pesawat: DCA), pertahanan rudal, dll.

2 Sunarto dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang: UPT UNNES PRESS

3

Page 4: Kelompok 5 ketahanan nasional

Tindakan, taktik, operasi atau strategi pertahanan adalah untuk

menentang/membalas serangan3.

Keamanan

Keamanan adalah keadaan bebas dari bahaya. Istilah ini bisa digunakan dengan

hubungan kepada kejahatan, segala bentuk kecelakaan, dan lain-lain. Keamanan

merupakan topik yang luas termasuk keamananan nasional terhadap serangan

teroris, keamanan komputer terhadap hacker, kemanan rumah terhadap maling

dan penyelusup lainnya, keamanan finansial terhadap kehancuran ekonomi dan

banyak situasi berhubungan lainnya4.

Pengertian Militer

Militer adalah angkatan bersenjata dari suatu negara dan segala sesuatu yang

berhubungan dengan angkatan bersenjata. Padanan kata lainnya adalah tentara

atau angkatan bersenjata. Militer biasanya terdiri atas para prajurit atau serdadu.

Kata lain yang sangat erat dengan militer adalah militerisme, yang artinya kurang

lebih perilaku tegas, kaku, agresif dan otoriter "seperti militer". Padahal pelakunya

bisa saja seorang pemimpin sipil. Karena lingkungan tugasnya terutama di medan

perang, militer memang dilatih dan dituntut untuk bersikap tegas dan disiplin.

Dalam kehidupan militer memang dituntut adanya hirarki yang jelas dan para

atasan harus mampu bertindak tegas dan berani karena yang dipimpin adalah

pasukan bersenjata5.

3 http://id.wikipedia.org/wiki/ diakses tanggal 9 mei 2014. 09.004 Ibid diakses tanggal 9 Mei 2014.09.005 Ibid diakses tanggal 9 Mei 2014. 09.00

4

Page 5: Kelompok 5 ketahanan nasional

PEMBAHASAN

Ancaman- ancaman militer dari berbagai pihak sangat perlu di amankan dan

dipertahankan oleh Negara kita. Sebab, jika ancaman- ancaman tersebut diabaikan

saja maka akan terjadi perpecahan dari berbagai pihak.

Ancaman dari dalam

1. Perang Saudara

Perang Saudara terjadi antar kelompok masyarakat bersenjata dalam satu wilayah

yang sama

Contoh : Perang saudara di Ambon yang terjadi di Kota Poso, Palu dan Palopo

pada tangga 19 Januari 1999. Peristiwa ini terjadi karena hal sepele yaitu saat

supir taxi (orang Nasrani) bertengkar dengan orang Islam Ambon6.

2. Aksi teror bersenjata

Aksi teror bersenjata dilakukan oleh jaringan terorisme internasional atau yang

bekerjasama dengan terorisme dalam negeri atau luar negeri yang bereskalasi

tinggi sehingga membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan

keselamatan segenap bangsa. Aksi terorisme pada prinsipnya adalah suatu tindak

pidana kriminal tetapi memiliki sifat yang khusus, yaitu memiliki ciri-ciri,

bergerak dalam kelompok, anggotanya memiliki militansi tinggi, beroperasi di

bawah tanah (rahasia), menggunakan perangkat/senjata yang canggih dan

mematikan serta umumnya terkait dalam jaringan internasional

Contoh: Kekerasan bersenjata terjadi di Nangroe Aceh Darussalam. Minggu

malam, 4 Desember 2011, sejumlah pekerja perkebunan di Krueng Jawa,

6 http://ilmanzblog.blogspot.com/2013/04/contoh-ancaman-militer.html diakses pada tanggal 10

Mei 2014. 15.45

5

Page 6: Kelompok 5 ketahanan nasional

pedalaman Kecamatan Geureudong, Pase, Aceh Utara, yang sedang asyik

menonton televisi tiba-tiba diberondong tembakan oleh orang tidak dikenal7.

Ancaman dari luar

1. Agresi

Agresi berupa penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain terhadap

kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa atau dalam

bentuk dan cara-cara:

1) Invasi berupa serangan kekuatan bersenjata negara musuh, misalnya Invasi

Teluk Babi.

2) Bombardemen berupa penggunaan senjata/bom yang dilakukan oleh musuh

melalui angkatan udara.

3) Blokade terhadap pelabuhan, pantai, wilayah udara.

4) Serangan unsur Angkatan Bersenjata yang berada dalam wilayah negara

dimana tindakan atau keberadaannya bertentangan dengan ketentuan

perundang-undangan yang berlaku.

5) Tindakan yang mengizinkan penggunaan wilayahnya sebagai daerah persiapan

Agresi.

6) Pengiriman kelompok bersenjata untuk melakukan tindakan kekerasan.

Contoh: Agresi militer Belanda II, agresi ini terjadi pada tanggal 19 Desember

1948 dan terjadi di kota Yogyakarta (Yogyakarta waktu itu masih Ibu kota

Indonesia)8.

7 http://ilmanzblog.blogspot.com/2013/04/contoh-ancaman-militer.html diakses pada tanggal 10 Mei 2014. 15.45

8 Ibid diakses pada tanggal 10 Mei 2014. 15.45

6

Page 7: Kelompok 5 ketahanan nasional

2. Pelanggaran wilayah

Pelanggaran wilayah merupakan suatu tindakan memasuki wilayah tanpa izin,

baik oleh pesawat terbang tempur maupun kapal-kapal perang.

Contoh: Pelanggaran wilayah yang dilakukan Malaysia terhadap Indonesia yang

berlokasi di Ambalat yaitu terletak di Sulawesi yang terjadi pada tanggal 24 dan

25 Februari 20079.

Membicarakan peran dan tugas angkatan bersenjata dalam sistem keamanan

nasional sebuah Negara demokrasi sebenarnya bukan hal yang terlalu rumit. Di

banyak Negara demokrasi, angkatan bersenjata merupakan komponen penting

dalam melindungi Negara dari berbagai ancaman, khususnya ancaman yang

berasal dari luar negeri. Dalam tatanan demikian, peran utama angkatan bersenjata

adalah sebagai instrumen dalam menjalankan pertahanan luar. Peran tersebut

dilaksanakan baik melalui operasi perang, maupun non perang yang lingkup

kegiatannya dapat bersifat eksternal (di luar negeri, seperti operasi peacekeeping

dan operasi penyelamatan warga Negara yang terancam di luar negeri) maupun

internal di dalam negeri10.

Tugas- tugas TNI dalam pertahanan dan keamanan Negara

1. Mengatasi gerakan separatis bersenjata

2. Mengatasi pemberontakan bersenjata

3. Mengatasi aksi terorisme

4. Mengamankan wilayah perbatasan

5. Mengamankan objek vital nasional yang bersifat strategis

9 http://ilmanzblog.blogspot.com/2013/04/contoh-ancaman-militer.html diakses pada tanggal 10 Mei 2014. 15.45

10 Rizal Sukma.pdf diakses pada tanggal 11 Mei 2014. 14.00

7

Page 8: Kelompok 5 ketahanan nasional

6. Melaksanakan tugas perdamaian dunia sesuai dengan kebijakan politik luar

negeri

7. Mengamankan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarganya

8. Memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini

sesuai dengan sistem pertahanan semesta

9. Membantu Kepolisian Negara Republik Indonesia dalam rangka tugas

keamanan dan ketertiban masyarakat yang diatur dalam undang-undang

10. Membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian

bantuan kemanusiaan

11. Membantu pencarian dan pertolongan dalam kecelakaan (search and rescue)

Pembinaan kemampuan pertahanan militer diarahkan untuk membina komponen

utama pertahanan negara, yakni TNI yang profesional untuk memiliki

kemampuan yang andal dalam menjalankan fungsinya sebagai penangkal,

penindak, dan pemulih NKRI. Pembinaan kemampuan pertahanan TNI

dilaksanakan melalui pola Tri-Matra Terpadu yang saling mengisi dan saling

memperkuat. Sebagai komponen utama, sasaran pembinaan kemampuan TNI

adalah untuk memiliki kemampuan intelijen, pertahanan, keamanan, dan

kemampuan dukungan, serta kemampuan pemberdayaan wilayah11.

Sedangkan Pembinaan pertahanan nirmiliter mencakup pembinaan terhadap

sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber daya buatan, sarana dan

prasarana, wilayah negara, serta faktor-faktor non-fisik. Dalam rangka Sistem

Pertahanan Semesta, pembinaan kemampuan pertahanan nirmiliter diarahkan

11 http://Pokok-Pokok Kebijakan Pembinaan Potensi Pertahanan Budi Susilo Soepandji.htm diakses pada tanggal 10 Mei 2014. 15.45

8

Page 9: Kelompok 5 ketahanan nasional

untuk terwujudnya komponen cadangan dan komponen pendukung. Komponen

cadangan dibentuk untuk digelar di tiap kabupaten dan kota dengan kekuatan

sekitar satu detasemen sampai satu batalyon. Pembangunan Postur Pertahanan

negara dilaksanakan secara total, terpadu, mandiri guna mewujudkan kekuatan

militer dan nir militer berdasarkan “capability based defence” yang tersusun

dalam Komponen Utama, Komponen Cadangan dan Komponen Pendukung yang

didukung oleh mayarakat yang memiliki kesadaran bela negara yang tinggi.

Pembangunan Postur kekuatan TNI antara lain diarahkan pada penataan

organisasi dengan modernisasi Alutsista dan tidak diarahkan pada penambahan

personel. Penataan organisasi diarahkan untuk dapat mewujudkan strategi militer

yang bersifat Tri-Matra Terpadu, dengan menitikberatkan pada efektivitas dan

pemanfaatan teknologi. Pengisian personel untuk unit organisasi bentukan baru

atau yang bersifat pengembangan dilaksanakan melalui efisiensi dari kekuatan

yang ada. Pelaksanaannya diintegrasikan dengan penataan Markas Besar

(termasuk Departemen Pertahanan), Balakpus (Badan Pelaksana Pusat), dan Mako

(Markas Komando) di tingkat Kotama (Komando Utama). Penataan tersebut tidak

lain untuk merampingkan organisasi sehingga menjadi efektif dan berbasis kinerja

melalui perubahan sistem padat manusia menjadi padat teknologi serta diawaki

oleh personel yang berkualitas tinggi12.

Sedangkan untuk pembangunan postur kekuatan nir militer, diarahkan pada

pembangunan Komponen Cadangan yang pembentukannya diarahkan pada

kekuatan satu batalyon di tiap Kabupaten/Kota. Adapun untuk Komponen

12 http://Pokok-Pokok Kebijakan Pembinaan Potensi Pertahanan Budi Susilo Soepandji.htm diakses pada tanggal 10 Mei 2014. 15.45

9

Page 10: Kelompok 5 ketahanan nasional

Pendukung diarahkan pada penataan 5 segmen Komponen Pendukung, dengan

fokus pada Industri Pertahanan Negara.

Komponen Cadangan bersifat lokal atau kedaerahan yang dibentuk, ditempatkan

dan dibina berdasarkan daerah domisili yang bersangkutan. Sifat lokal Komponen

Cadangan tersebut didasarkan pada pertimbangan efisiensi serta hak-hak

perorangan dari warga negara yang terikat dengan profesi dan pekerjaannya

masing-masing, serta masa bhakti Komponen Cadangan yang terbatas. Besarnya

kekuatan Komponen Cadangan sampai dengan 20 tahun akan datang

diproyeksikan untuk mencapai 160.000 personel yang dialokasikan untuk

cadangan TNI AD cadangan TNI AL dan Cadangan TNI AU. Pengorganisasian

sampai dengan tahun 2029 diarahkan kepada terwujudnya satu Batalyon

Cadangan di tiap Kabupaten/Kota. Pelaksanaannya dilakukan secara bertahap,

dimulai dari pembentukan satu Kompi Cadangan di tiap Kodim pada Tahap I,

kemudian dua Kompi pada Tahap II, dan 1 Batalyon pada Tahap III. Pengisian

struktur Komando di tiap Batalyon Cadangan dipegang oleh personel Kowil13.

Pembentukan Komponen Pendukung didasarkan atas hak dan kewajiban warga

negara dalam pembelaan negara dan kepentingan pertahanan yang

diselenggarakan dengan memperhatikan hak-hak sipil serta hak-hak kepemilikan

masyarakat. Proses rekrutmen warga negara untuk menjadi Komponen

Pendukung dilakukan secara sukarela dengan memperhatikan faktor keahlian dan

keterampilan yang dimiliki untuk mendukung Komponen Utama dan Komponen

Cadangan. Warga negara yang menjadi Komponen Pendukung disusun dalam tiga

kategori: rakyat terlatih, tenaga ahli dan tenaga profesi, serta warga negara

13 http://Pokok-Pokok Kebijakan Pembinaan Potensi Pertahanan Budi Susilo Soepandji.htm diakses pada tanggal 10 Mei 2014. 15.45

10

Page 11: Kelompok 5 ketahanan nasional

lainnya. Rakyat terlatih terdiri atas unsur-unsur Kepolisian, termasuk di antaranya

Brimob, Menwa, Satpam, Hansip, tenaga Sarnas, Pramuka, sedangkan Tenaga

Ahli dan Profesi termasuk di antaranya, dokter, para medis, montir, ahli kimia,

wartawan, dosen, guru, ustad, pendeta, pastor, peneliti, dan laboran. Selain warga

negara, kekuatan Komponen Pendukung juga mencakup industri nasional serta

sumber daya alam, sumber daya buatan, sarana dan prasarana. Dalam rangka

pertahanan negara, kekuatan industri nasional selain merupakan faktor ekonomi

untuk kepentingan kesejahteraan juga memiliki peran vital dalam mendorong

industri pertahanan. Produk-produk industri nasional baik secara langsung

maupun tidak langsung dapat digunakan untuk kepentingan pertahanan.14

14 http://Pokok-Pokok Kebijakan Pembinaan Potensi Pertahanan Budi Susilo Soepandji.htm diakses pada tanggal 10 Mei 2014. 15.45

11

Page 12: Kelompok 5 ketahanan nasional

KESIMPULAN

Ancaman- ancaman militer dari berbagai pihak sangat perlu di amankan dan

dipertahankan oleh Negara kita. Sebab, jika ancaman- ancaman tersebut diabaikan

saja maka akan terjadi perpecahan dari berbagai pihak. Jadi, peranan TNI dalam

sistem hankam adalah untuk menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Tanpa

adanya TNI maka keadaan suatu negara akan terancam kedaulatannya, mudah di

ganggu negara lain. TNI juga sebagai bagian dari komponen bangsa menyerahkan

pikiran dan tenaganya semua untuk negara. TNI mempunyai tujuan khusus yakni

memberdayakan seluruh potensi wilayah dalam mendukung tugas pertahanan tapi

tidak boleh dipisahkan bahwa upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat adalah

bagian yang tidak bisa diabaikan dan itu juga bagian dari tanggung jawab TNI

dalam pengabdian tugasnya. Untuk itu perlu adanya Pembinaan kemampuan

pertahanan militer yang diarahkan untuk membina komponen utama pertahanan

negara, yakni TNI yang profesional untuk memiliki kemampuan yang andal

dalam menjalankan fungsinya sebagai penangkal, penindak, dan pemulih NKRI.

12

Page 13: Kelompok 5 ketahanan nasional

Daftar Pustaka

Sunarto dkk. 2013. Pendidikan Kewarganegaraan. Semarang: UPT UNNES

PRESS

http://id.wikipedia.org/ diakses pada tanggal 9 Mei 2014. 09.00

http://JURNALPERTAHANAN About Defense&Security.htm diakses pada

tanggal 9 mei 2014. 09.15

http://ilmanzblog.blogspot.com/2013/04/contoh-ancaman-militer.html diakses

pada tanggal 10 Mei 2014. 15.45

http://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2013/02/jurnal petro

terbaru 02-27-13-10-19-02.pdf diakses pada tanggal 10 Mei 2014. 16.00

Rizal Sukma.pdf diakses pada tanggal 11 Mei 2014. 14.00

http://Pokok-Pokok Kebijakan Pembinaan Potensi Pertahanan Budi Susilo

Soepandji.htm diakses pada tanggal 10 Mei 2014. 15.45

13