Tugas Keanekaragaman 2

3
Nama : Rifqi Rasis NIM : 14304241036 Prodi : P Bio I Tugas Keanekaragaman Hewan 2 Polimorfisme pada Coelenterata Polimorfisme adalah suatu fenomena yang mana dalam satu jenis individu melakukan fungsi yang berbeda, hal ini terjadi pada satu organisme/spesies dalam siklus hidupnya. Coelenterata memiliki dua bentuk dasar, yaitu: Polip memiliki tubuh berbentuk tabung dengan mulut dikelilingi oleh tentakel di salah satu ujung. Ujung satunya buta dan biasanya menempel dengan pedal disk ke substratum. Polip biasanya sessile. Medusa memiliki tubuh berbentuk mangkuk atau payung dengan tentakel marginal dan mulut terletak di proyeksi disebut manubrium pada permukaan cekung ventral. Medusa umumnya motil dan bereproduksi secara seksual. Polip dan medusa sesungguhnya merupakan bentuk & struktur yang sama yang dapat dibedakan dengan mudah. Modifikasi dari polip Gastrozooids(mencerna makanan) yaitu polip yang memiliki mulut dan tentakel sekitarnya. Dactylozooids(penangkap mangsa/pertahanan) berupa polip tanpa mulut dan biasanya dengan tentakel basal yang panjang. Gonozooids(reproduksi) adalah polip yang digunakan untuk pembiakan dengan menghasilkan medusa. Modifikasi dari Medusa Nectophore atau nectocalyx adalah medusa yang berfungsi untuk bereproduksi seksual. Pneumatophore atau float berbentuk sebuah kantung yang terisi oleh gas berfungsi untuk mengapung dan berenang Phyllozooid atau bract adalah zooid yang berbentuk seperti daun, yang terdapat nematocysts yang berfungsi untuk melindungi koloni. Beberapa coelenterata, seperti Hydra dan anemon laut adalah monomorfik di mana hanya tahap polip yang ditemukan. tetapi coelenterata lainnya menunjukan polimorfisme.

description

Tugas Keanekaragaman 2

Transcript of Tugas Keanekaragaman 2

Page 1: Tugas Keanekaragaman 2

Nama : Rifqi RasisNIM : 14304241036Prodi : P Bio I

Tugas Keanekaragaman Hewan 2

Polimorfisme pada Coelenterata

Polimorfisme adalah suatu fenomena yang mana dalam satu jenis individu melakukan fungsi yang berbeda, hal ini terjadi pada satu organisme/spesies dalam siklus hidupnya.

Coelenterata memiliki dua bentuk dasar, yaitu:

Polip memiliki tubuh berbentuk tabung dengan mulut dikelilingi oleh tentakel di salah satu ujung. Ujung satunya buta dan biasanya menempel dengan pedal disk ke substratum. Polip biasanya sessile.

Medusa memiliki tubuh berbentuk mangkuk atau payung dengan tentakel marginal dan mulut terletak di proyeksi disebut manubrium pada permukaan cekung ventral. Medusa umumnya motil dan bereproduksi secara seksual.

Polip dan medusa sesungguhnya merupakan bentuk & struktur yang sama yang dapat dibedakan dengan mudah.

Modifikasi dari polip

Gastrozooids(mencerna makanan) yaitu polip yang memiliki mulut dan tentakel sekitarnya.

Dactylozooids(penangkap mangsa/pertahanan) berupa polip tanpa mulut dan biasanya dengan tentakel basal yang panjang.

Gonozooids(reproduksi) adalah polip yang digunakan untuk pembiakan dengan menghasilkan medusa.

Modifikasi dari Medusa

Nectophore atau nectocalyx adalah medusa yang berfungsi untuk bereproduksi seksual. Pneumatophore atau float berbentuk sebuah kantung yang terisi oleh gas berfungsi untuk

mengapung dan berenang Phyllozooid atau bract adalah zooid yang berbentuk seperti daun, yang terdapat

nematocysts yang berfungsi untuk melindungi koloni.

Beberapa coelenterata, seperti Hydra dan anemon laut adalah monomorfik di mana hanya tahap polip yang ditemukan. tetapi coelenterata lainnya menunjukan polimorfisme.

Dimorfisme: Banyak koloni hydrozoan seperti Tubularia dan Campanularia hanya memiliki dua jenis zooids, gastrozooids dan medusa (nectophores) yang muncul sebagai tunas dari batang atau gastrozooids. Ini adalah koloni dimorfik di mana tidak memiliki blastostyles.

Trimorphisme: Beberapa spesies seperti Obelia dan Plumularia adalah trimorfik karena selain gastrozooids dan medusa, mereka juga memiliki medusa yang memproduksi gonozooids (blastostyle).

Polimorfisme: coelenterata memiliki lebih dari tiga jenis individu disebut polimorfik, misalnya Hydractinia yang memiliki lima jenis zooids, masing-masing melakukan fungsi khusus. Gastrozooids berfungsi untuk pencernaan, Spiral dactylozooids untuk perlindungan, long-tentaculozooids berfungsi sebagai sensorik. Skeletozooids adalah duri yang terbentuk dari zat kitin untuk perlindungan dan Gonozooids adalah zooids reproduksi yang menghasilkan medusa jantan atau betina.

Highly modified polimorfisme: untuk membentuk Siphonophora, seperti Diphyes, Halistemmia, Stephalia dan Physalia, zooids termodifikasi begitu rumit sehingga mereka

Page 2: Tugas Keanekaragaman 2

terlihat seperti organ tubuh tunggal daripada individu sebuah koloni. Pada Physalia, zooids berada di unit yang disebut cormidia, yang punya gastrozooids, dactylozooids kecil dan besar dengan tentakel panjang dan pendek dan gonozooid bercabang dengan gonophores. Pada Diphyes koloni terletak sejajar dengan satu atau lebih nectophores yang ada di ujung apikal. Pada Velella dan Porpita, ada gastrozooid pusat tunggal yang besar dengan mulut, tersusun di sekitar baris konsentris gonozooids dan dactylozooids. Seluruh koloni tersebut terlihat seperti satu individu.

Ada dua teori untuk menjelaskan asal-usul polimorfisme di coelenterata;

Teori Polyorgan: Teori ini diusulkan oleh Huxley (1859), Eschscholtz (1829), E. Metschnikoff (1874) dan Muller (1871), menurut teori ini, individu dari koloni sebenarnya merupakan organ dari masing-masing individu medusoid, yang telah berubah dari posisi primitif mereka ke posisi yang telah berkembang saat ini.

Teori Polyperson: Teori ini pertama kali diusulkan oleh Leuckart (1851), Vogt (1848), Gegenbaur (1854), Kolliker (1853), Claus (1863) dan kemudian sangat didukung oleh E. Haeckel (1888), Balfour (1885) dan Sedgewick (1888). Menurut teori ini, koloni bukan merupakan suatu individu tetapi tetapi aneka bagian dari sebuah koloni merupakan suatu individu-individu yang telah mengubah struktur mereka untuk pembagian kerja. Mereka semua telah termodifikasi dari zooids primitif yang awalnya adalah polip.

Teori Medusome: Teori ini diusulkan oleh Haeckel (1888) adalah gabungan antara teori-teori di atas. Teori ini mengatakan bahwa larva siphonophore terbentuk dari gastrula merupakan medusoid yang individual, di mana zooids atau individu muncul sebagai tunas dari subumbrella tersebut.

          Fenomena polimorfisme pada dasarnya adalah pembagian kerja di mana fungsi-fungsi khusus yang ditugaskan masing-masing kepada individu yang berbeda-beda. Dengan demikian, polip dapat termodifikasi sebagai pencernaan, perlindungan dan reproduksi aseksual, sedangkan medusa bereproduksi secara seksual. Pembagian fungsi di antara individu-individu yang beragam dan modifikasi berikutnya mereka di coelenterata mungkin dihasilkan dari organisasi sederhana awal mereka dan kurangnya spesialisasi organ. Polimorfisme pada sebuah koloni memberikan keunggulan yang kompetitif dalam perlindungan dan mengumpulkan makanan yang berdampak pada kelangsungan hidup akhirnya.