Tugas Kapita

8
Tugas Kapita Selekta|hal 1 MANAGEMENT CONTROL SYSTEM Pengarang : Yuniaristanto, Wahyudi Sutopo, Azizah Aisyati Jenis Aktivitas : Cost Control [Minimasi Total Biaya Rantai Pasok Rotan] Teknik Yang Digunakan : Model Mixed Integer Non-Linier Programming Proses : Dengan Model ini bertujuan untuk menentukan lokasi terminal dan alokasi bahan baku rotan setiap terminal dengan mempertimbangkan batasan kapasitas terminal dan kapasitas pasokan. Pada penelitian ini diasumsikan bahwa permintaan bahan baku dari tiap zona industri deterministik dan dinamis selama horizon perencanaan dan kapasitas terminal mengacu pada kapasitas gudang bahan baku terbesar dari semua perusahaan rotan yang ada. Variabel keputusan dalam model lokasi alokasi ini sebagai berikut: X ijlt bernilai 1 jika bahan baku rotan l didistribusikan ke zona industri i dari terminal j yang dibuka pada periode t dan bernilai 0 jika sebaliknya. Y jklt total berat bahan baku rotan l yang dikirim menuju terminal j yang dibuka dari sumber k pada periode t (ton). Z jt bernilai 1 jika terminal j akan dibuka pada periode t dan bernilai 0 jika sebaliknya. Notasi parameter yang digunakan adalah sebagai berikut: W jt kapasitas terminal j pada periode t. S kt kapasitas pasok sumber k pada periode t. f jt biaya operasional tetap terminal j pada periode t. α jt biaya pembukaan terminal j pada periode t. β jt biaya penutupan terminal j pada periode t. D ilt permintaan (ton) jenis bahan baku rotan l dari setiap zona industri i pada periode t.

description

Kumpulan Beberapa Penelitian

Transcript of Tugas Kapita

Page 1: Tugas Kapita

Tugas Kapita Selekta|hal 1

MANAGEMENT CONTROL SYSTEM

Pengarang : Yuniaristanto, Wahyudi Sutopo, Azizah Aisyati

Jenis Aktivitas : Cost Control [Minimasi Total Biaya Rantai Pasok Rotan]

Teknik Yang Digunakan : Model Mixed Integer Non-Linier Programming

Proses : Dengan Model ini bertujuan untuk menentukan lokasi terminal dan alokasi bahan baku rotan

setiap terminal dengan mempertimbangkan batasan kapasitas terminal dan kapasitas pasokan. Pada penelitian

ini diasumsikan bahwa permintaan bahan baku dari tiap zona industri deterministik dan dinamis selama

horizon perencanaan dan kapasitas terminal mengacu pada kapasitas gudang bahan baku terbesar dari semua

perusahaan rotan yang ada.

Variabel keputusan dalam model lokasi alokasi ini sebagai berikut:

Xijlt bernilai 1 jika bahan baku rotan l didistribusikan ke zona industri i dari terminal j yang

dibuka pada periode t dan bernilai 0 jika sebaliknya.

Yjklt total berat bahan baku rotan l yang dikirim menuju terminal j yang dibuka dari sumber k

pada periode t (ton).

Zjt bernilai 1 jika terminal j akan dibuka pada periode t dan bernilai 0 jika sebaliknya.

Notasi parameter yang digunakan adalah sebagai berikut:

Wjt kapasitas terminal j pada periode t.

Skt kapasitas pasok sumber k pada periode t.

fjt biaya operasional tetap terminal j pada periode t.

αjt biaya pembukaan terminal j pada periode t.

βjt biaya penutupan terminal j pada periode t.

Dilt permintaan (ton) jenis bahan baku rotan l dari setiap zona industri i pada periode t.

Cijlt biaya transportasi bahan baku rotan l dari terminal j ke zona industri i pada periode t .

Tjktl biaya pengadaan bahan baku rotan l menuju terminal j dari sumber k pada periode t.

Wt jumlah terminal maksimum yang dapat dibuka pada periode t .

Model dibawah ini ini akan meminimasi jumlah dari biaya transportasi bahan baku rotan dari terminal

menuju zona industri biaya pengadaan tiap satuan volume dari setiap jenis rotan dari sumber menuju

terminal biaya tetap yang terkait dengan biaya operasional terminal serta biaya pembukaan dan

penutupan terminal.

Page 2: Tugas Kapita

Tugas Kapita Selekta|hal 2

Improvement :

Pada Tabel 5. dapat dilihat bahwa pada tahunpertama sampai dengan tahun kelima akan terjadi kenaikan

total biaya rantai pasok. Hal ini disebabkan karena adanya asumsi terkait dengan kenaikan permintaan

industri dan kenaikan inflasi yang besarnya masing-masin 10% per tahun. Adanya terminal bahan baku

diharapkan akan memotong tingkatan rantai pasok bahan baku rotan sehingga dapat diperoleh biaya

pembelian dan biaya transportasi dari sumber menuju industri yang lebih rendah.

Page 3: Tugas Kapita

Tugas Kapita Selekta|hal 3

HUMAN ACTIVITY SYSTEM

Pengarang : Rika Ampuh Hadiguna, Mia Monasari

Jenis Aktivitas : Desain Alat Kerja [Karakteristik Ergonomis Rancang Bangun Wheelbarrow]

Teknik Yang Digunakan : Metode Taguchi

Proses : Studi ini menggunakan pendekatan eksperimen. Metoda Taguchi dipilih sebagai teknik

eksperimen karena keandalannya (Belavendram,1995; Peace, 1993; Ross, 1989). Karakteristik

kualitas merupakan unit yang diukur pada eksperimen ini. Pada eksperimen ini, nilai konsumsi

energi yang akan dijadikan karakteristik kualitas tidak diukur langsung pada eksperimen. Unit yang

diukur langsung pada eksperimen adalah denyut jantung untuk mendapatkan tingkat konsumsi

energi. Pada eksperimen ini, karakteristik kualitas yang diinginkan adalah the larger thebetter.

Artinya, faktor yang ingin diketahui adalah faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap

peningkatan karakteristik kualitas.

Faktor-faktor yang akan diteliti pada eksperimen ini adalah faktor-faktor yang mempunyai

hubungan dengan struktur fisik wheelbarrow dan perbaikan cara kerja manusia. Faktor-faktor ini

tergabung dalam faktor kontrol yaitu faktor yang ingin diketahui pengaruhnya untuk selanjutnya

dilakukan perbaikan pada wheelbarrow terkait dengan faktor tersebut. Faktor noise juga ilibatkan

dalam penelitian ini dengan tujuan mendapatkan faktor yang paling berpengaruh dan konsisten

terhadap noise dan memiliki bias yang kecil. Dan dengan mempertimbangkan faktor biaya, pada

penelitian ini tidak dilakukan perubahan langsung terhadap struktur fisik wheelbarrow dalam

pelaksanaan eksperimen. Faktor-faktor yang dianggap berpengaruh terhadap struktur fisik

wheelbarrow adalah:

1. Cara pengangkatan, yaitu pengangkatan wheelbarrow terdiri dari proses loading, mengangkut

ada jarak tertentu dan unloading. Level cara pengangkatan yang akan digunakan adalah:

− Level 1 merupakan cara pengangkatan yang terdiri dari proses loading dengan jongkok,

pengangkutan dengan lengan lurus dan unloading dengan mengangkat.

− Level 2 merupakan cara pengangkatan yang terdiri dari proses loading dengan jongkok,

pengangkutan dengan lengan membengkok dan unloading dengan mengangkat.

2. Kondisi permukaan jalan, dalam hal ini jalan yang rata atau tidak rata dapat menimbulkan

perbedaan getaran yang terjadi pada tubuh. Level yang digunakan untuk faktor kondisi

permukaan jalan adalah:

− Jalan rata yang nyaris halus, tanpa ada hambatan.

− Jalan tidak rata yang merupakan jalan berkerikil dan berlubang.

3. Kemiringan jalan yang terkait dengan besarnya gaya yang dibutuhkan untuk mendorong dan

Page 4: Tugas Kapita

Tugas Kapita Selekta|hal 4

menahan wheelbarrow di di jalan miring sebanding dengan besarnya sudut kemiringan jalan.

Jadi level yang digunakan berkaitan dengan kemiringan jalan adalah :

− Level 1 merupakan jalan datar

− Level 2 adalah jalan miring yang terdiri dari jalan mendaki dan menurun dengan kemiringan 10o.

4. Berat beban yaitu besarnya konsumsi energi berbanding lurus dengan berat beban. Faktor berat

beban diteliti dengan menggunakan 2 level yaitu :

− Beban minimum yang direkomendasikan untuk penggunaan alat manual matrial handling yaitu

sebesar 35 kg.

− Beban maksimum yang masih dibolehkan untuk menggunakan material handling dan aman

untuk dibawa pada jarak 100 m yaitu sebesar 50 kg.

5. Temperatur lingkungan, dalam hal ini dianggap dapat mempengaruhi kecepatan denyut

jantung. Level yang digunakan berkaitan dengan faktor temperatur adalah:

− Temperatur 24 – 27 oC yang merupakan temperatur nyaman pada daerah tropis.

− Temperatur 35 – 40 oC yang merupakan temperatur tertinggi suatu pekerjaan dapat dilakukan

dengan efisien.

6. Jarak pengangkatan yang akan memberikan pengaruh pada besarnya konsumsi energi yang

dibutuhkan berbanding lurus dengan besarnya jarak pengangkutan. Jarak pengangkatan juga

merupakan faktor noise Level yang digunakan untuk faktor jarak pengangkatan adalah jarak 50

meter dan jarak 100 meter, yang merupakan jarak aman yang direkomendasikan untuk

pengangkatan beban ± 50 kg.

Interaksi terjadi jika perubahan level satu faktor mengakibatkan perubahan nilai faktor lain. Pada

eksperimen ini, terlebih dahulu akan dikaji keberadaan interaksi antara 4 faktor kontrol dan juga

interaksi antara 2 faktor noise. Dari identifikasi yang dilakukan, diketahui bahwa terdapat 3

interaksi yang potensial yaitu interaksi cara pengangkatan dengan kondisi permukaan jalan, cara

pengangkatan dengan kemiringan jalan dan cara pengangkatan dengan berat beban. Untuk

selanjutnya keempat faktor utama dan interaksi-interaksi akan ditempatkan pada kolom

innerorthogonal array yang sesuai dengan rekomendasi linear graph. Setelah interaksi 4 faktor

control dikaji maka selanjutnya dikaji interaksi antara dua faktor noise yaitu faktor temperatur dan

jarak pengangkatan. Interaksi antara faktor temperatur dengan jarak pengangkatan dianggap ada

karena semakin tinggi temperatur maka semakin cepat operator merasa lelah. Hal ini

mengakibatkan jarak pengangkatan yang dapat dilakukan menjadi lebih dekat. Faktor noise

beserta interaksinya akan ditempatkan pada outer orthogonnal array. Diperoleh derajat bebas

faktor utama/control adalah 7 dan derajat bebas faktor noise adalah 3. Derajat bebas faktor

berguna sebagai dasar pemilihan orthogonal array. Orthogonal array yang digunakan harus

mempunyai derajat bebas yang sama atau lebih besar dibandingkan dengan derajat bebas faktor

Page 5: Tugas Kapita

Tugas Kapita Selekta|hal 5

sehingga inner orthogonal array tepilih adalah L8(27) dan outer orthogonnal array terpilih adalah

L4(23). Penempatan factor dan interaksi pada kolom orthogonal array dilakukan berdasarkan

linear graph. Linear graphmerupakan grafik yang menunjukkan dimana faktor dan interaksi antar

faktor harus ditempatkan pada kolom orthogonal array. Dengan penggunaan linear graph maka

confounding (pembauran efek) antara faktor utama dengan faktor interaksi tidak akan terjadi

(Peace, 1993). Berdasarkan Belavendram (1995) dan Ross (1989) Metoda Taguchi

merekomendasikan 2 linear graph untuk orthogonal array L8(27). Dengan berdasarkan pada

jumlah faktor kontrol dan interaksi diantaranya maka linear graph yang sesuai adalah linear graph.

Improvement : Faktor-faktor yang paling berpengaruh dan merupakan kombinasi optimum

terhadap nilai konsumsi energi adalah faktor kemiringan jalan, faktor kondisi permukaan jalan

faktor berat beban dan interaksi antara cara pengangkatan dengan kondisi permukaan jalan.

Kedua, dari analisis mekanis yang dilakukan dengan pendeskripsian posisi tubuh didapatkan

bahwa posisi tubuh terbaik dalam penggunaan wheelbarrow adalah posisi tubuh saat tulang

belakang lurus dan sejajar dengan lengan. Selanjutnya join tubuh yang mengalami momen

terbesar adalah lumbar dan segmen tubuh yang mendapatkan gaya terbesar adalah segmen dada

atau punggung. Sedangkan berdasarkan analisis data subjektif dari kuesioner, diketahui bahwa

bagian tubuh yang paling sering merasakan sakit adalah telapak tangan, lengan atas, lengan

bawah, bahu dan siku. Ketiga, jika ditinjau dari kriteria konsumsi energi dan resiko cedera maka

wheelbarrow yang baik adalah wheelbarrow yang mempunyai kombinasi karakteristik-

Page 6: Tugas Kapita

Tugas Kapita Selekta|hal 6

karakteristik yang dapat mengoptimumkan kualitas wheelbarrow. Karakteristik wheelbarrow

tersebut adalah mempunyai jarak antara tumpuan manusia dengan poros roda yang lebih panjang

dari 110 cm, mempunyai jarak titik berat beban terhadap poros yang lebih kecil dari 26,53

cm,mempunyai jarak vertikal titik berat bak terhadap poros yang lebih kecil dari 32,37 cm,

mempunyai titik berat yang stabil (tetap pada (-13,22 cm ; 14,37 cm) terhadap titik acuan),

mempunyai fitur yang dapat mengurangi kecepatan wheelbarrow di jalan menurun, mempunyai

fitur yang dapat meredam getaran, mempunyai berat bersih wheelbarrow yang lebih ringan dari

21,6 kg, mempunyai tinggi kaki penyangga yang lebih rendah dari 32,5 cm.