TUGAS IO KEL IV
description
Transcript of TUGAS IO KEL IV
INTERAKSI OBAT ANTIKOAGULAN (WARFARIN)
Kelompok IV A
Anggota :
1. Nur Syaadah Fitri (3311131004)2. Fitri Andesfan Putri (3311131017)3. M. Erick Mutaqin (3311131020)4. Viola Aditya (3311131031)5. Siti Fatimah (3311131040)
Jurusan Farmasi
Fakultas Farmasi
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
OKTOBER 2015
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang interaksi warfarin dengan beberapa obat.
Adapun tugas yang telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini. Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki. Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah interaksi obat warfarin ini dapat memberikan manfaatnya terhadap pembaca.
Cimahi, Oktober 2015
1. Warfarin + AmidaronAmoidaron merupaka obat yang digunakan untuk mengatasi irama jantung yang tidak teratur pada penderita aritmia jantung.
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Amiodarone menghambat metabolisme warfarin, menghambat sitokrom P450isoenzim CYP2C9, CYP3A4 dan CYP1A2. Tirotoksikosis, yang dapat disebabkan oleh amiodaron, mempotensiasi efek warfarin.
Efek antikoagulan warfarin meningkat dengan amiodaron dan perdarahan dapat terjadi. Interaksi terjadi dalam 2-7 minggu, dan dapat bertahan lama setelah amiodaron telah ditarik.
Major Diperlukan adanya penurunan dosis dalam penggunaan warfarin ketika ditambahkan dengan amiodaron dalam pengobatan antikoagulan.
2. Warfarin + AmlodipinAmlodipine merupakan obat golongan calcium-chanel blocker (antagonis kalsium) yang digunakan dalam mengatasi hipertensi dan serangan angina.
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Amlodipin adalah inhibitor yang diketahui dari isoenzim sitokrom P450 CYP3A4. Namun, isoenzim ini hanya memiliki peran kecil di metabolisme oleh warfarin.
Tidak timbul efek yang signifikan
Dalam penggunaan nya amlodipine tidak menurunkan efek antikoagulan
3. Warfarin + Azikromycin
Azitromosin merupakan antibiotik golongan makrolida. Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa makrolida tidak secara signifikan mengubah farmakokinetik atau efek antikoagulan warfarin.
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Azitromisin adalah inhibitor yang diketahui dari isoenzim sitokrom P450 CYP3A4. Namun, isoenzim ini hanya memiliki peran kecil di metabolisme oleh warfarin.
Makrolida meningkatkan terjadinya pendarahan.
Moderat Dibutuhkan dosis rendah dalam penggunanna warfarin. Khususnya bagi Orang tua yang tampaknya akan jatuh ke dalam kategori risiko tinggi. Sedangkan azitromisin memiliki waktu paruh panjang, interaksi mungkin tidak jelas terjadi setelah 5 hari efek azitromisin akan berhenti
4. Warfarin + Bisaprolol
Bisoprorol digunakan sebagai beta blocker.
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Tidak ada yang diketahui. Tidak ada efek yang signifikan, namun bila dengan propanolol terdapat peningkatan efek warfarin namun hanya sedikit dan kemungkinan jarang.
Tidak ada penanganan khusus karena efek antikoagulan tidak dirubah oleh beta blocker
5. Warfarin + Carboplatin
Carboplatin merupakan obat yang digunakan sebagai antineoplastik atau anti kanker.
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Merkaptopurin mungkin meningkatkan sintesis atau aktivasi prothrombin. Azathioprine dimetabolisme untuk merkaptopurin, dan karena itu akan diharapkan untuk berinteraksi sama.
Antineoplastik dapat meningkatkan respon terhadap antikoagulan.
Moderat Dosis antikoagulan mungkin perlu penyesuaian. Perhatikan bahwa, dari penyakit perspektif, ketika merawat penyakit tromboemboli vena pada pasien dengan kanker, warfarin umumnya rendah (risiko tinggi perdarahan utama dan trombosis berulang).
6. Warfarin + Chlordiazepoxide
11. Warfarin + Duloxetin
MEKANISME KERJA
EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Belum diketahui Meningkatkan efek warfarin
Minor Peningkatan pengawasan efek antikoagulan ketika diberi duloxetine; diberi pengontrol antikoagulan (contohnya vitamin K)
Serotonin selektif dan norepineprin sebagai inhibitor antidepresan (SSNRI)
12. Warfarin + Eprosartan
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Warfarin dan eprosartan menempati reseptor enzim sitokrom P450 secara kompetitif, sehingga eprosartan menghibisi metabolisme warfarin
Penatalaksanaan: tidak diperlukan pengaturan dosis.
Meningkatkan efek warfarin, namun efek tidak signifikan
Tidak diperlukan pengaturan dosis.
Eposartan adalah obat yang masuk golongan losartan. Losartan masuk kelompok obat antagonis angiotensin II yang memiliki fungsi untuk antihipertensi.
13. Warfarin + Etodolac
Obat ini termasuk dalam golongan NSAID. Berkeja dengan menurunkan hormone karena inflamasi dan nyeri.
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Obat golongan NSAID (Etodolac) memiliki efek samping mengiritasi lambung, sehingga dikhawatirkan akan terjadi pendarahan pada gastrointestinal.
Meningkatkan efek warfarin, namun efek tidak signifikan.
Minor Tidak diperlukan pengaturan dosis.
!4. Warfarin + Furosemid
Turunan sulfonamide yng berguna sebagai diuretis kuat. Bekerja di lengkungan henle bagian naik.
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Obat diuretik menurunkan konsentrasi plasma darah yang mempengaruhi penurunan konsentrasi faktor pembekuan darah.
Meningkatkan efek warfarin.
Minor Penurunan dosis warfarin.
15. Warfarin + Intrakonazol
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Itrakonazol berpotensi sebagai inhibitor sitokrom P450 isoenzim CYP3A4, sehingga menghambat metabolisme warfarin.
Meningkatkan efek warfarin; meningkatkan resiko over-bleedin.
Minor Peningkatan pengawasan efek antikoagulan ketika diberi itrakonazol
16. Warfarin + Lindane
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Lindane dan insektisida hidrokarbon diklorinasi lainnya merupakan induser enzim hati, yang meningkatkan metabolisme dan pembersihan warfarin..
Mengurangi atau bahkan menghapuskan dampak warfarin.
Hindari kombinasi obat.
17. Warfari + Mefloquin
Mefloquine merupakan golongan obat antimalaria quinolon.
18. Warfarin + Metformin
Termasuk golongan biguanida yang bekerja untuk menekan nafsu makan serta meningkatkan HDL, dan menurunkan LDL.
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Mefloquine merupakan golongan obat antimalaria quinolone yang meningkatkat efek warfarin.
Meningkatkan efek warfarin.
Hindari kombinasi.
MEKANISME KERJA EFEK
Metformin mungkin mengurangi efek phenprocoumon dengan mengubah aliran darah ke hati dan mengganggu sirkulasi enterohepatik.
Efek warfarin meningkat
19. Warfarin + Miconazole
Miconazole adalah inhibitor yang sangat kuat dari metabolisme S-warfarin oleh sitokrom P450 isoenzim CYP2C9.
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
SOLUSI
Menghambat metabolism R-warfarin pada tingkat lebih rendah. Dosis rendah miconazol oral (125 mg per hari) secara nyata menghambat metabolisme warfarin.
Meningkt kanan efek antikoagulan
Major Hindari penggunaan miconazole dan coumarin secara bersamaan.Pasien pengguna antikoagulan oral harus menghindari penggunaan miconazole non-resep
20. Warfarin + Ribavirin
Termasuk dalam golongan obat antivirus untuk mengobati hepatitis C.
MEKANISME KERJA EFEK TIPE INTERAKSI
Tidak diketahui secara pasti. Pada beberapa kasus dengan 'interferon' menyatakan bahwa ini dapat meningkatkan efek warfarin. Dalam hal ini, ribavirin tampaknya dapat menurunkan efek warfarin, dan diganti efek interferon.
Moderat
DAFTAR PUSTAKA
Stocly Ivan H , 2008, Stockly Drugs Interaction, eight Edition, Grayslake, USA
http://www.drugs.com/druginteractions/warfarinindex.html?filter=1&generic_only=1