tugas ilkom

10
Rangkuman Ilmu Komunikasi Resti Susilawati Tapatab P17335112034 Tingkat II-B HAKIKAT, DEFENISI, DAN KONTEKS KOMUNIKASI Komunikasi adalah topik yang amat sering diperbincangkan, bukan hanya dikalangan ilmuwan komunikasi, melainkan juga dikalangan awam, sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti yang berlainan. Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti ”sama,”communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin lainnya yang mirip. “Kita mendiskusikan makna,” dan “Kita mengirimkan pesan.” Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas (community) yang juga menekankan kesamaan atau kebersamaan. Tanpa komunikasi tidak akan ada komunitas. Komunitas bergantung pada pengalaman dan emosi bersama, dan komunikasi berperan dan menjelaskan kebersamaan itu. Oleh karena itu, komunitas juga berbagi bentuk-bentuk komunikasi yang berkaitan dengan seni, agama, dan bahasa, dan masing-masing bentuk tersebut mengandung dan menyampaikan gagasan, sikap, perspektif, pandangan yang mengakar kuat dalam sejarah komunitas tersebut. Komunikasi adalah penyampaian pesan melalui media elektronik,” atau terlalu luas, misalnya ”Komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk hidup atau lebih,” sehingga para peserta komunikasi ini mungkin termasuk hewan, tanaman, dan bahkan jin. Komunikasi adalah komunikasi manusia yang dalam bahasa Inggrisnya adalah human communication. KOMUNIKASI HEWAN Manusia berbagi sejumlah tanda dengan hewan: Banyak refleks sederhana, beberapa bentuk ritual dan beberapa artefak atau invensi yang

description

ilmu komunikasi

Transcript of tugas ilkom

Page 1: tugas ilkom

Rangkuman Ilmu Komunikasi

Resti Susilawati Tapatab

P17335112034

Tingkat II-B

HAKIKAT, DEFENISI, DAN KONTEKS KOMUNIKASI

Komunikasi adalah topik yang amat sering diperbincangkan, bukan hanya dikalangan ilmuwan

komunikasi, melainkan juga dikalangan awam, sehingga kata komunikasi itu sendiri memiliki terlalu banyak arti

yang berlainan.

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang

berarti ”sama,”communico, communication, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make

common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut sebagai asal kata komunikasi, yang merupakan akar

dari kata-kata latin lainnya yang mirip. “Kita mendiskusikan makna,” dan “Kita mengirimkan pesan.”

Kata lain yang mirip dengan komunikasi adalah komunitas (community) yang juga menekankan kesamaan atau

kebersamaan. Tanpa komunikasi tidak akan ada komunitas. Komunitas bergantung pada pengalaman dan emosi

bersama, dan komunikasi berperan dan menjelaskan kebersamaan itu. Oleh karena itu, komunitas juga berbagi

bentuk-bentuk komunikasi yang berkaitan dengan seni, agama, dan bahasa, dan masing-masing bentuk tersebut

mengandung dan menyampaikan gagasan, sikap, perspektif, pandangan yang mengakar kuat dalam sejarah

komunitas tersebut. Komunikasi adalah penyampaian pesan melalui media elektronik,” atau terlalu luas,

misalnya ”Komunikasi adalah interaksi antara dua makhluk hidup atau lebih,” sehingga para peserta komunikasi

ini mungkin termasuk hewan, tanaman, dan bahkan jin. Komunikasi adalah komunikasi manusia yang dalam

bahasa Inggrisnya adalah human communication.

KOMUNIKASI HEWAN

Manusia berbagi sejumlah tanda dengan hewan: Banyak refleks sederhana, beberapa bentuk ritual dan

beberapa artefak atau invensi yang kompleks. Misalnya, seorang wanita menunjukkan wajah merah karena malu

dan mengenakan busana dengan gaya mutakhir, tetapi hewan dan burung pun menampilkan guratan-guratan

berwarna. Komunikasi hewan dan komunikasi manusia merupakan bidang studi yang menarik, kita harus hati-

hati membandingkan komunikasi kedua jenis makhluk tersebut. Misalnya, kita sering mengasosiasikan anjing

yang ramah dengan mulutnya yang terbuka (tersenyum) dan menganggap kibasan ekornya sebagai isyarat

keramahan; kenyataannya anjing mungkin mengibaskan ekornya dan memperlihatkan giginya sebelum ia

menyerang atau menggigit hewan lain atau manusia.Dalam komunikasi antar anjing, misalnya perilaku seekor

anjing menjadi stimulus bagi anjing lainnya untuk memberikan respons. Anjing merespons satu sama lainnya

dengan menggonggong, menggeram, menyerang, dan sebagainya. Pertukaran isyarat ini bersifat instinktif dan

tidak reflektif, tanpa menyadari dan memastikan bukan hanya makna, motif dan maksud isyarat sendiri.

Dalam ungkapan Kenneth Boulding, seekor anjing tidak punya kesadaran bahwa terdapat anjing-anjing lain di

Page 2: tugas ilkom

bumi sebelum ia lahir dan akan terdapat anjing-anjing lain setelah ia mati.Manusia mempunyai kemampuan

tersebut, dan simbolisasi adalah sarana yang tersedia untuk untuk melakukan tugas tersebut.

Simbolisasi adalah alat dan senjata manusia yang paling berharga, berguna dan berbahaya bagi dirinya dan

orang lain.Beberapa jenis hewan seperti: singa, gajah, monyet, kuda, anjing, burung, anjing laut, lumba-lumba

dan ikan paus, dapat bekerjasama dengan manusia untuk menampilkan atraksi

yang menghibur, seperti dalam pertunjukkan sirkus, pertunjukkan keliling kuda ronggeng,doger monyet, dan

sebagainya, berdasarkan prinsip belajar ”pelaziman operan” (operant conditioning) yang dirintis B.F. skinner.

Rayap, seperti semut dan lebah, adalah serangga sosial yang hidup dalam koloni. Mereka bekerja sama,

melakukan tugas khusus untuk kepentingan koloni tersebut. Kebiasaan berkoloni ini menghasilkan berbagai

jenis individu rayap atau kelompok rayap yang secara struktural layak melaksanakan berbagai tugas dalam

kehidupan koloni: tentara untuk bertahan, raja dan ratu untuk menghasilkan keturunan; dan biasanya kelompok

pekerja untuk mengumpulkan makanan, merawat raja dan ratu, tentara dan rayap muda, dan untuk membangun

sarang, liang, lubang keluar, terowongan, menara, dan lorong penjelajahan. Tanda bahaya juga dikomunikasikan

ke seluruh koloni lewat dengungan rayap tentara, yang secara lemah ditiru oleh anggota-anggota lainnya. Kita

juga melihat, semut-semut berkomunikasi dengan bersentuhan (konon bertukar ludah melalui mulut mereka)

ketika mereka ketemu. Tarian lebah tampaknya juga mengisyaratkan bukan hanya letak atau arah makanan,

namun juga perkiraan jarak makanan yang telah ditemukan.Apa kemiripan antara komunikasi ayam dengan

komunikasi manusia? Menurut De Fleur urutan pematukan, dan tindakan mematuk itu sendiri merupakan

contoh klasik bentuk komunikasi, yakni komunikasi yang menggunakan tanda alamiah (natural sign). Begitu

suatu porsi awal dari suatu tindakan atau serangkaian tindakan mampu membangkitkan respons internal yang

sama yang sebelumnya juga dibangkitkan oleh seluruh tindakan atau serangkaian tindakan, tanda itu menjadi

suatu isyarat (gesture).

Menurut De Fleur, tindakan komunikatif di antara hewan yang diperoleh lewat belajar ini dilandasi

penggunaan tanda alamiah. Penelitian Asep S. Adhikerana, seorang dosen IPB, untuk disertasi doktornya di

Jurusan Ekologi Perilaku Burung, University of St. Andrew, Inggris, mengungkapkan bahwa maksud atau

perasaan tertentu seekor burung dapat diekspresikan dengan suara tertentu. Dari sekian banyak jenis burung,

Beo adalah burung yang dapat dilatih meniru suara manusia: kata, frase atau kalimat tertentu. Dengan asumsi

bahwa gonggongan anjing tertentu mengisyaratkan maksud tertentu, salah satu perusahaan mainan terbesar di

Jepang, Takara Co Ltd., memproduksi alat bernama bowlingual sejak September 2002, yang dapat

menterjemahkan gonggongan 50 jenis anjing, dari Chihuahua hingga Gembala Jerman. Alat ini laku sekali,

karena memungkinkan masyarakat Jepang memahami keinginan anjing kesayangan mereka, seperti: ”Aku ingin

main,” Aku lapar berat,” atau ”Awas lho ya.” Sejak tahun 1950-an ketika simpanse bayi bernama Vicki diadopsi

oleh suatu keluarga manusia, sejumlah simpanse telah diberi pelajaran bahasa. Empat siswa paling terkenal

adalah Washoe dan Nim Chimsky (yang diajari bahasa tanda Amerika);Sarah (yang diajari memanipulasi tanda

plastik bermagnit); dan Lana (simpanse yang dilatih komputer).

KERAGAMAN DAN KONTROVERSI DEFENISI KOMUNIKASI

Apakah komunikasi itu suatu tindakan sesaat, suatu peristiwa, atau suatu proses yang terus

berkesinambungan? Tidak ada suatu defenisi pun yang dapat menggambarkan fenomena ini secara utuh?

Apakah komunikasi berlangsung hanya bila kita menyengajanya? Dapatkah komunikasi berlangsung tanpa

Page 3: tugas ilkom

disengaja? Lalu, apakah kesengajaan itu? Seringkali suatu defenisi komunikasi berbeda atau bahkan

bertentangan dengan defenisi lainnya. Tahun 1976 saja Fank Dance dan Carl Larson telah mengumpulkan 126

defenisi komunikasi yang berlainan.

Dance menemukan tiga dimensi konseptual penting yang mandasari defenisi-defenisi komunikasi.

Dimensi pertama adalah tingkat observasi (level of observation), atau derajat keabtrakannya. Misalnya defenisi

kemunikasi sebagai ”proses yang menghubungkan satu sama lain bagian-bagian terpisah dunia kehidupan”

adalah terlalu umum, sementara komunikasi sebagai ”alat untuk mengirim pesan militer, perintah dan

sebagainya lewat telepon, telegraf, radio, kurir, dan sebagainya” terlalu sempit. Dimensi kedua adalah

kesengajaan (intentionality). Sebagian defenisi mencakup hanya pengiriman dan penerimaan pesan yang

disengaja; sedangkan sebagian defenisi lainnya tidak menuntut syarat ini. Contoh defenisi yang mensyaratkan

kesengajaan ini dikemukakan Gerald R. Miller, yakni komunikasi sebagai ”situasi-situasi yang memungkinkan

suatu sumber mentransmisikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan disadari untuk mempengaruhi

perilaku penerima.” Sedangkan defenisi komunikasi yang mengabaikan kesengajaan adalah defenisi yang

dinyatakan Alex Gode, yakni ”suatu proses yang membuat sama bagi dua orang atau lebih apa yang tadinya

merupakan monopoli seseorang atau sejumlah orang.”

Dimensi ketiga adalah penilaian normatif. Sebagian defenisi, meskipun secara implisit, menyertakan

keberhasilan atau kecermatan; sebagian lainnya tidak seperti itu. Defenisi komunikasi dari John B. Hoben,

misalnya mengasumsikan bahwa komunikasi itu (harus) berhasil: ”Komunikasi adalah pertukaran verbal pikiran

atau gagasan.” Asumsi dibalik defenisi tersebut adalah bahwa suatu pikiran atau gagasan secara berhasil

dipertukarkan. Sebagian defenisi lainnya tidak otomatis mensyaratkan keberhasilan ini.Seperti dikemukakan

Littlejohn, perdebatan mengenai defenisi komunikasi pada awal tahun 1950-an di antara beberapa teoretikus

komunikasi, telah menyarankan beberapa kemungkinan untuk mendefenisikan komunikasi. Anda boleh jadi

berkata, ”Saya lelah,” kepada seorang kawan, dan kawan anda kemudian menyadari bahwa anda tampak lelah,

meskipun ia tidak memperhatikan hal itu tadi. Lajur ketiga adalah perhatian penuh atau sadar kepada perilaku

sumber. Jadi meminjam pandangan Littlejohn, sekarang kita mempunyai sembilan jenis perilaku yang mungkin

dianggap komunikasi.

1a. Perilaku simtomatik yang tidak dipersepsi- Anda menguap, namun tidak seorang pun melihat hal

itu. (Kebanyakan orang setuju itu bukan komunikasi. Sekurang-kurangnya, hal itu bukan komunikasi

antarpribadi, namun sebagian orang mungkin menyebutnya komunikasi intrapribadi).

1b. .Simtom yang dipersepsi secara insidental- Anda menguap, namun kawan anda menyadari kemudian bahwa anda lelah meskipun ia tidak memperhatikannya tadi.

1c. Simtom yang diperhatikan- Anda menguap, dan kawan anda berkata,”Apakah saya begitu membosankan?”

2a.Pesan nonverbal yang tidak diterima-Anda melambaikan tangan, namun ia tidak melihat anda.

Page 4: tugas ilkom

2b.Pesan nonverbal insidental-Kawan anda kemudian berkata,”Ma’afkan saya tidak membalas lambaian tangan anda, tetapi saya sedang memikirkan hal lain dan tidak menyadari bahwa anda melambaikan tangan sampai saya berbelok.”

2c.Pesan nonverbal yang diperhatikan-Anda melambaikan tangan kepada seorang kawan, dan ia membalas lambaian tangan anda.

3a.Pesan verbal yang tidak diterima- Anda mengirimkan sepucuk surat kepada seorang kawan, namun surat itu hilang dalam perjalanan.

3b.Pesan verbal insidental- Anda mengoceh kepada putri anda karena kamarnya berantakan, dan meskipun ia tahu anda sedang berbicara kepadanya, ia tidak begitu memperhatikan anda.

3c.Pesan verbal yang diperhatikan- Anda menyampaikan pidato kepada sekelompok orang yang senang

mendengarkan apa yang anda katakan.Banyak defenisi komunikasi bersifat khas, mencerminkan paradigma atau

perspektif yang digunakan ahli-ahli komunikasi tersebut dalam mendekati fenomena komunikasi. Paradigma

ilmiah (objektif, mekanistik, positivistik) yang penelaahannya berorientasi pada efek komunikasi tampak

dominan, mengasumsikan komunikasi sebagai suatu proses linier atau proses sebab akibat, yang mencerminkan

pengirim pesan atau yang biasa disebut komunikator/sumber/pengirim/enkoder (yang aktif) untuk mengubah

pengetahuan, sikap atau perilaku komunikate/penerima pesan/sasaran/khalayak/dekoder (atau yang dalam

wacana komunikasi di Indonesia sering disebut komunikan) yang pasif.

Kontras dengan defenisi-defenisi dan model-model komunikasi bersifat linier atau mekanistik, dalam

pendekatan terhadap komunikasi yang transaksional atau lebih humanistik, defenisi-defenisi dan model-model

komunikasinya pun berbeda. Bila dalam pendekatan saintifik orang-orang yang telibat dalam komunikasi

dikategorikan sebagai pengirim pesan (sumber, komunikator) dan penerima pesan (sasaran, komunikate), dalam

pendekatan yang lebih humanistik, mereka disebut peserta-peserta komunikasi (communication participants)

atau keduanya disebut komunikator (communicator) atau istilah-istilah lain yang setara, misalnya dalam karya

Donald Byker dan Loren J. Anderson, Saundra Hybels dan Richard L. Weaver II, Cassandra L. Book, William

Gudykunst dan Young Yun Kim, dan Stewart l. Tubbs dan Sylvia Mess. Beberapa ahli menggunakan istilah

komunikan (communicant) untuk merujuk pada pihak-pihak yang berkomunikasi atau peserta komunikasi, jadi

identik dengan komunikator, bukan sebagai penerima pesan. Dalam Webster’s Ninth New Collegiate

Dictionary, salah satu arti communicant adalah one that communicates (seseorang yang berkomunikasi).

Tubbs dan Moss mendefenisikan komunikasi sebagai ‘proses penciptaan makna antara dua orang (komunikator

I dan komunikator 2) atau lebih,” sedangkan Gudykunst dan Kim mendefenisikan komunikasi (antarbudaya)

sebagai “proses transaksional, sombolik yang melibatkan pemberian makna antara orang-orang (dari budaya

yang berbeda).” Dalam mempelajari komunikasi antarbudaya khususnya, kita lebih baik mendekatinya secara

humanistic, tanpa harus mempertentangkannya dengan pendekatan mekanistik. Kita harus menerapkan asas

perbedaan ketimbang asas persamaan. Apa yang kita anggap baik, sopan, indah, atau etis dalam budaya kita,

belum tentu berarti demikian dalam budaya lain. 

Page 5: tugas ilkom

Jadi bukan tanpa alasan bila Gudykunst dan Kim menggunakan istilah Orang A (Person A) dan Orang

B (Person B) dalam model komunikasi antarbudaya, mencerminkan dua posisi yang setara dan sama-sama aktif

(komunikasi sebagai transaksi), ketimbang dua posisi yang berbeda:satu aktif dan lainnya pasif.

Suatu defenisi yang cermat, misalnya, dikemukakan oleh Pace dan Faules, yang selaras dengan defenisi Tubbs

dan Moss tadi. Menurut mereka, terdapat dua bentuk umum tindakan yang dilakukan orang yang terlibat dalam

komunikasi, yaitu penciptaan pesan dan penafsiran pesan.

TIGA KONSEPTUALISASI KOMUNIKASI

Sebagaimna dikemukakan John R.Wenburg dan William W.Wilmot juga Kenneth K. Sereno dan

Edward M. Bodaken, setidaknya ada tiga kerangka pemahaman mengenai komunikasi, yaitu: 

1.Komunikasi Sebagai Tindakan Satu Arah

Suatu pemahaman populer mengenai komunikasi manusia adalah komunikasi yang mengisyaratkan

penyampaian pesan searahdari seseorang (atau suatu lembaga)kepada seseorang (sekelompok orang)lainnya,

baik secara langsung (tatap-muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat

kabar,majalah,radio,atau televisi. Pemahaman komunikasi sebagai prosessearah ini oleh Michael Burgoon

disebut “definisi beroreintasi-sumber” (source-oriented definition). Definisi ini mengisyaratkan komunikasi

sebagai semua kegiatan yang secara senagaja dilakukan seseorang untuk menyampaikan rangsangan untuk

membangkitkan respon orang lain.Dalam konteks ini, komunikasi dianggap tindakan yang disengaja (intentional

act) untuk menyampaikan pesan demi memenuhi kebutuhan komunikator, seperti menjelaskan sesutau kepada

orang lain atau membujuknya untuk melakukan sesuatu.Pendek kata, konseptualisasi sebagai tindakan satu-arah

menyoroti penyampaian pesan yang efektif dan mengisyaratkan bahwa semua kegiatan komunikasi bersifat

insrumental dan persuasif.Beberapa definisi yang sesuai dangan konsep ini adalah sebagai berikut: 

~Bernard Berelsondangary Stiener:

“Komunikasi:Transmisi informasi, gagsan, emosi, keterampilan, dan sebagainya,dengan menggunakan

simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur,grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang

disebutkomunikasi.”

~Theodorom.newcomb:

“Setiap tindakan komunakasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang

diskriminatif,dari sumber kepada penerima.”

~CarlI.Hovland:

“Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan

(biasanya lambang-lambang verbal) ntuk mengubah prilaku orang lain (komunikate).”

~EverretM.Rogers:

“Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihakan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan

maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.”

~Raymond S.Ross:

“Komunikasi (intensional)adalah suatu proses menyortir,memilih ,dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian

rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon dari pikirannya yang serupa dengan

Page 6: tugas ilkom

yang dimaksudkan komunikator.”

~Mary B. Cassata dan Molefi K. Asate:

(Komunikasi adalah) transmisi informasi dengan tujuan mempengaruhi khlayak.”

~Harold Lasswel:

“(Cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah denagn menjawab pertanyaan – pertanyaan berikut)

Who Says What In Which Chanel To Whom With What Effeck?” Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran

Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana?

Berdasarkan definisi Lasswel ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain

yaitu:

~Pertama, sumber(source), sering disebut juga pengirim (sender), penyandi (encoder), komunikator

(communicator), pembicara (speaker) atau originator.Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai

kebutuhan untuk berkomunikasi. Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok,organisasi, perusahaan atau

bahkan suatu negara. Kebutuhannya bervariasi ,mulai dari sekadar mengucapkan “selamat pagi” untuk

memmelihara hubungan yang sudah dibangun, menyampaikan informasi, menghibur, hingga kebutuhan untuk

mengubah ideologi, keyakinan agama dan prilaku pihak lain.Untuk menyampaikan apa yang ada dalam ahatinya

(perasaan) atau dalam kepalanya (pikiran), sumber harus mengubah perasaan atau pikiran tersebut kedalam

seperangkat simbol verbal dan atau non verbal yang idealnya dipahami oleh penerima pesan. Proses inilah yang

disebut penyandian (encoding).

~Kedua, pesan, yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat

simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagsan atau maksud sumber tadi. Pesan

mempunyai tiga komponen: Makna, simbol yang digunakan untuk menyampaikan makna, dan bebtuk organisasi

pesan. Simbol terpenting adalah kata-kata (bahasa), yang dapat merepresentasikan objek (benda), gagasan, dan

perasan, baik ucapan (percakapan, wawancara, diskusi, ceramah) ataupun tulisan (surat, esai,novel, puisi,famflet

). Pesan juga dapat dirumuskan secara nonverbal, seperti melalui tindakan atau isyarat anggota tubuh (acungan

jempol, anggokan kepala, senyuman, tatapan mata, dan sebagainya), juga melalui musik, lukisan, patung,

tarian,dan sebagainya.

~Ketiga, saluran atau media,ykni alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya

kepada penerima. Saluran boleh jadi merujuk pada bentuk pesan yang disampaikan kepada penerima, apakah

saluran verbal atau saluran nonvebal. Saluran juga merajuk pada cara penyajian pesan: apakah langsung (tatap-

muka) atau lewat media cetak (surat kabar, majalah) atau media elektronik (radio, telivisi).

~Keempat, penerima (receiver), sering juga disebut sasaran/tujuan (destination), komunikate (communicate),

penyandi-balik (decorder) atau khalayak (audience), pendengar (listener), penafsir (interpreter), yakni orang

yang menerima pesan dari sumber.

~Kelima, efek, yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, misalnya penambahan

pengetahuan (dari tidak tahu menjadi tahu), terhibur, perubahan sikap (dari tidak setuju menjadi setuju),

perubahan keyakinan, perubahan perilaku dan sebagainya.